Pengantar Psikologi Kepribadian I (1) PDF
Document Details
Uploaded by VersatileShofar4237
Tags
Summary
This document provides an overview of the history of personality psychology. It discusses pre-historical concepts of human nature, including influences from various cultures, as well as the development of personality theories through the 20th century, and the historical development of educational principles.
Full Transcript
SEJARAH KEPRIBADIAN 1. Pra-sejarah (Konsep Human Nature & Kepribadian) A. Eastern Mediterranian (Rome) 2.000-3.000 SM. Konsep mengenai Human nature pada beberapa negara spt, (Babylonia, Cina, Indian, Minoan, Persia, dan semiatic) mempengaruhi ilmu pengetahuan, namun kajian human nature p...
SEJARAH KEPRIBADIAN 1. Pra-sejarah (Konsep Human Nature & Kepribadian) A. Eastern Mediterranian (Rome) 2.000-3.000 SM. Konsep mengenai Human nature pada beberapa negara spt, (Babylonia, Cina, Indian, Minoan, Persia, dan semiatic) mempengaruhi ilmu pengetahuan, namun kajian human nature pada bidang psikologi belum dianggap penting. Heidbreder (1933) pada masa awal zaman yunani meskipun belum dibuat perbedaan antara mind (pikiran) dan body (tubuh) begitu banyak pengertian atau penamaan yang muncul mengenai istilah Human Nature yang ditemukan pada masa psikologi modern SEJARAH KEPRIBADIAN Pengaruh Hellenism tidak hanya terbatas pada filosofis maupun literatur. Pada masa yunani kuno, beberapa ahli memberikan kontribusi pada arsitektur, geometri, matematika, astronomi, kedokteran, musik, drama, psikologi. Egyptian:, Minoan and babylonia spt pada masa yunani: berfokus pada spirit (kekuatan/energi), hidup setelah mati, kekuatan yang tidak tampak. Tuhan atau dewa sebagai pusat segala-galanya (pusat energi). Phythagoreans, Heracliteans, Democriteans, Planotist, Aristotelians, Epicureans, beberapa ahli pada masa post –socratics termasuk Lucretius, selain berpusat pada kekuatan tuhan/dewa juga menekankan natural laws (manusia memiliki alasan untuk melakukan sesuatu→memiliki rasionalitas). SEJARAH HUMAN NATURE & KEPRIBADIAN B. Pre-Socratics Perkembangan kepribadian pada masa Empedocles, Hippocrates, Galen yang menyatakan bahwa temperamen berkaitan dengan cairan dalam tubuh spt: darah dan empedu. Kepribadian: Sanguins, melankolis, Kholeric, Plegmatic. Cairan tubuh menentukan kepribadian seseorang EDUCATIONAL PRINCIPLES 1. Plato mengemukakan sejumlah prinsip-prinsip sebagai dasar dalam Psikologi Perkembangan pada abad 20 SM, yaitu: Perkembangan karakter dimulai pada masa anak-anak. Anak-anak akan tumbuh menjadi orang dewasa yang sukses akan sangat dipengaruhi oleh pendidikan (musik, literatur fiksi maupun non fiksi, dan kemampuan kognitif) yang ia dapatkan. Lingkungan (orangtua yang terlalu over-reaction) akan membentuk perilaku anak. EDUCATIONAL PRINCIPLES Pembentukan disiplin yang keras terhadap anak, akan mematikan energi anak dan akan menyebabkan anak tidak mampu berfungsi dengan baik di lingkungan. Karakter anak dibentuk pada masa usia awal perkembangan yang berasal dari kepedulian orangtua dan guru-guru. (prinsip ini dijadikan dasar untuk mengembangkan teori Rousseau, Freud, psikologist pada abad 20) 2. Hellenic Karakter seseorang dibentuk oleh pengalaman- pengalaman di masa kecil. ERA MODERN PSIKOLOGI Kepribadian orang-orang dibedakan dari temperamen, dibentuk oleh budaya dimana ia dilahirkan, pendidikan. PERKEMBANGAN TEORI KEPRIBADIAN ABAD 19 Pada abad 19, psikologi tidak berbeda dengan ilmu-ilmu pengetahuan lainnya. Untuk menjadi seorang psikolog sama halnya dengan menjadi seorang filosofer, atau peneliti psikis. Psikologi menjadi sebuah ilmu pengetahuan dengan dibukanya laboratorium psikologi di Leipzig, Jerman oleh Wilhem Wundt pada tahun 1879. Human science→ berfokus pada healing seseorang. Healing dilakukan dengan cara: memahami penyebab individu ‘sakit’ PERKEMBANGAN TEORI KEPRIBADIAN ABAD 19 Memahami sakit dengan cara memahami psyche (jiwa), dan keadaan neurologis. Teori-teori kepribadian abad 19 dan awal abad 20 lebih banyak menelaah mengenai medical training. Training berfokus pada pengobatan dan psikopatologi dengan menggunakan architectonik system yaitu sebuah sistem yg dapat meramalkan perkembangan manusia, perkembangan kepribadian seseorang dapat diketahui dengan mempelajari emosi dan pasien-pasien yang memiliki kelainan mental. Tokoh-tokoh yang paling banyak berbicara mengenai kepribadian pada abad 19: Pierre Janet, Sigmund Freud, Carl Gustav Jung, Alfred Adler. PERKEMBANGAN TEORI KEPRIBADIAN ABAD 19 Dalam menjelaskan kepribadian para ahli lebih banyak berfokus pada sesuatu yang salah dibandingkan sesuatu yang benar. Sehingga teori-teori kepribadian lebih banyak mengkaji mengenai perilaku yang menyimpang (keliru) dibandingkan perilaku yang normal. Contoh: perilaku agresif dalam teori psikoanalisa Freud dilihat sebagai fiksasi tidak terpenuhinya masa oral, sehingga ketika dewasa, seseorang akan cenderung berperilaku agresif (merusak).