Wawancara Annual Report Award 2023 PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PDF

Summary

This document is an analysis of changes in stakeholder expectations of PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. in 2020, focusing on the impact of the COVID-19 pandemic on the global macroeconomic conditions. The document includes various financial and economic data.

Full Transcript

Wawancara Annual Report Award 2023 PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK. Jakarta, 18 September 2024 Tema Pertanyaan Perubahan ekspektasi pemangku kepentingan dan lingkungan bisnis yang dihadapi perusahaan. Penyesuaian model bisnis dan keputusan strategis sesuai dengan...

Wawancara Annual Report Award 2023 PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK. Jakarta, 18 September 2024 Tema Pertanyaan Perubahan ekspektasi pemangku kepentingan dan lingkungan bisnis yang dihadapi perusahaan. Penyesuaian model bisnis dan keputusan strategis sesuai dengan perubahan risiko yang dikarenakan adanya perubahan ekspektasi pemangku kepentingan dan lingkungan bisnis. Transformasi struktur governansi korporat dan peran organ governansi sesuai dengan penyesuaian atas model bisnis dan keputusan strategis. ANALISIS PERUBAHAN EKSPEKTASI PEMANGKU KEPENTINGAN DAN LINGKUNGAN BISNIS YANG DIHADAPI PERUSAHAAN Assessment Lingkungan Bisnis Assessment Fundamental Perusahaan Pada tahun 2020, Dunia menghadapi Pandemi Covid-19 Kondisi fundamental BNI di 2020 mengalami penurunan yang berdampak pada kondisi makro global 2015 2016 2017 2018 2019 2020 NPL Ratio NPL Cov Ratio 261% (%) (%) 248% 4,3% 235% 20,9% 4,0% 229% 17,4% 3,5% 15,9% 3,3% 196% Perubahan Perilaku Proyeksi Ekonomi 12,0% 3,0% 2,8% 2,6% 2,9% 191% 201% 189% 10,4% 182% Nasabah 7,9% 8,2% 8,1% 2,0% 2,3% 2,1% 2,1% 2,4% 2,3% 170% 179% 167% 6,1% 6,1% 5,6% 1,9% 1,8% 153% 148% 1,5% 1,4% 146% 147% 148% 1,3% 1,3% 143% 134% Model transaksi menjadi cashless Proyeksi penurunan ekonomi 131% -2,4% Industri global 2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020 Pergeseran ke saluran digital World bank -5,2% Pertumbuhan kredit Level pencadangan IMF -4,9% NPL meningkat di Perubahan profil risiko industri agresif namun terlalu tahun 2020 jauh di atas (NPL Coverage Fitch Rating -4,6% bertumpu pada Ratio) yang lebih rendah industri dan peers Kebutuhan modal kerja jangka segmen high risk dibandingkan peers Proyeksi penurunan ekonomi pendek Indonesia. World Bank -0,3% CAR (%) 3Y Shares Growth per 31 Dec Uptime System 25,8% (%) 2020 IMF -0,3% 54,6% Kondisi Industri Fitch Rating -2,0,% 23,1% 23,4% 23,8% Uptime level per Jun-24: 99,99 14,6% Perbankan 22,9% 21,8% 23,0% 21,6% 22,6% 99,95 21,2% 21,4% 99,94 21,4% 21,0% 20,6% 99,93 99,92 -20,9% 19,7% 19,9% -37,6% 18,5% 18,5% BBNI BMRI BBRI BBCA NPL 3,0 % 99,89 16,8% Trend uptime (system 0,48x 0,88x 1,45x 16,0% availability) cenderung fluktuatif 3,14x PBV terendah di masing-masing Pertumbuhan kredit 2,4% 2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020 bank tahun 2020 LDR 82,5% Kondisi Permodalan IT system kurang Keyakinan Investor yang rendah reliable rendah NIM 4,4% dibandingkan peers. AR hlm. 48, 55, 56, 62,199, 339, 3 343 ANALISIS PERUBAHAN EKSPEKTASI PEMANGKU KEPENTINGAN DAN LINGKUNGAN BISNIS YANG DIHADAPI PERUSAHAAN Selain kondisi makro global dan fundamental Perusahaan, Laba BNI tahun 2020 secara YoY turun signifikan terdapat peningkatan ekspektasi pemangku kepentingan disebabkan oleh penurunan kualitas asset terhadap BNI Profit (EAT) NPL Provision Charge NPL Coverage LaR incl. Covid Rp Rp 3,3T 4,3% 22,5T 182,4% 28,7% Assessment Stakeholder Engagement 78,7% (YoY) Rp 13,7 T 48,9% 2,6% 2% (YoY) (YoY) (YoY) (YoY) Pemangku Kepentingan BNI Kondisi-kondisi ini perlu Market share BNI masih lebih rendah Nasabah Pegawai diantisipasi oleh BNI dibandingkan dengan Peers Ekspektasi: Ekspektasi: untuk dapat tetap Keamanan transaksi, Hak-hak pegawai, kemudahan akses, informasi produk yang pelatihan, worklife balance. survive dan kompetitif transparan, dsb. dan menjadi latar belakang Pemerintah/ Serikat dilakukannya Pekerja Program Regulator Ekspektasi: Ekspektasi: Kepatuhan, analisis Hak-hak pegawai, BNI Corporate risiko, keuangan remunerasi, tunjangan keberlanjutan. Investor Ekspektasi: Masyarakat Ekspektasi: Kerjasama strategis Transformation Kinerja yang baik, ESG, dalam kepedulian Return yang social BNI dalam TJSL meningkat. Pemasok Media Ekspektasi: Ekspektasi: Hubungan yang saling Transparansi kinerja menguntungkan, proses keuangan dan non pengadaan yang keuangan, transparan kesempatan kolaborasi TJSL AR hlm. 18, 55, 977 SR hlm. 105- 4 107 Governance Process: PENYESUAIAN MODEL BISNIS DAN KEPUTUSAN STRATEGIS SESUAI DENGAN PERUBAHAN RISIKO YANG DIKARENAKAN ADANYA PERUBAHAN EKSPEKTASI PEMANGKU KEPENTINGAN DAN LINGKUNGAN BISNIS. Transformasi diawali dengan assessment penerjemahan Selanjutnya dilakukan Assessment ekspektasi stakeholder dan lingkungan bisnis a.l Kekuatan Utama dan Peluang Perbaikan BNI Kekuatan Utama Korporasi - Konsumer Ekspektasi Shareholders Lingkungan Bisnis Aspek Financial Kekuatan relationship dan jaringan luas meliputi jaringan q Pertumbuhan kredit dan CASA yang sustain serta q Investasi akan tetap menjadi motor global & anak perusahaan peningkatan market share pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka pendek dan menengah, sehingga q Konsistensi kualitas aset di semua segmen dan tidak segmen korporasi akan tetap prospektif Kekuatan branding BNI adanya surprise di masa yang akan datang Target Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi q Strategi BNI dalam mengelola likuiditas baik dalam (%) Transformasi digital yang berjalan dengan baik 8,23 hal reprofiling funding mix, maupun mengelola LDR 5,80 7,19 5,03 5,17 4,75 4,06 6,00 CoF minim volatilitas untuk jangka panjang Penetrasi mendalam di segmen Korporasi dan BUMN q Pengembangan solusi digital BNI dalam rangka 2010-2014 2015-2019 2021-2024 2025-2029 Target peningkatan CASA dan Fee income q Optimalisasi sinergi anak perusahaan sebagai salah Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan Investasi Fokus yang akan diperbaiki Small-Medium satu katalis pertumbuhan bisnis BNI Group q Dividen Cost of fund masih relative tinggi dibandingkan Peers q Peningkatan porsi Green Financing dan penerapan ESG principles baik dalam bisnis maupun operasional demografi akan menjadi katalis Produktivitas yang belum optimal q Harapan investor terhadap Dividend Payout yang konsumsi dapat dijaga minimal di level 50% terhadap total laba Indonesia kedepan Business process reengineering dan perbaikan kualitas bersih aset, terutama pada segmen small dan medium Ekspektasi Stakeholders lainnya Loan at Risk (LaR) Dec-20 Dec-21 Dec-22 Dec-23 Jun-24 Corporate 24.9% 21.5% 15.3% 13.3% 12.4% q Peningkatan kepatuhan terhadap peraturan regulator. Medium 40.5% 42.8% 27.0% 18.7% 17.6% Small 40.8% 21.3% 15.5% 14.4% 15.1% q Peningkatan transparansi dan akuntabilitas a.l kepada pegawai dan serikat pekerja, publik, vendor, media, dsb. Consumer 16.1% 11.1% 7.9% 6.2% 6.3% Total LAR- % 28.7% 23.3% 16.0% 12.9% 12.3% q Bisnis yang memperhatikan aspek ESG dan mitigasi risiko perubahan iklim. 5 AR hlm. 55, 977 Governance Process: PENYESUAIAN MODEL BISNIS DAN KEPUTUSAN STRATEGIS SESUAI DENGAN PERUBAHAN RISIKO YANG DIKARENAKAN ADANYA PERUBAHAN EKSPEKTASI PEMANGKU KEPENTINGAN DAN LINGKUNGAN BISNIS. Selanjutnya Manajemen menyetujui sejumlah inisiatif yang dirangkum dalam Program BNI Corporate Transformation Business Process Reengineering Portfolio Management Platform Transformasi Human Capital & Risk Management Pertumbuhan yang sehat di Business Process Reengineering di Pengembangan BNI Mobile (wondr by Transformasi human capital yang mencakup segmen Corporate, baik segmen retail & wholesale, terutama BNI) sebagai channel utama transaksi end to end employee life cycle mulai dari swasta & BUMN dalam proses kredit melalui digitalisasi segmen mass attract & rekrutmen, hingga talent journey end to end pada single platform (generalis/specialist), dengan 3 tema Segmen Consumer sebagai Perbaikan proposisi Wholesale strategis: second growth pillar Penguatan risk management melalui Transaction Banking melalui platform setelah Corporate penerapan Credit scoring Membangun kapabilitas pegawai dan terintegrasi pada cash management, sustainable leadership management Segmen Commercial dan Penyederhanaan proses kredit dan Trade, FX, dan Custody (Avatar) (talent pool) yang berbasis kompetensi SME dari direct value chain Peningkatan produktivitas melalui digital monitoring dan AI (Artificial Intelligence) Penguatan disiplin performance Corporate management & career framework Digitalisasi financial system melalui (generalis / spesialis) Enterprise Financial System (EFS) Culture Transformation Mendukung Penguatan arsitektur IT (back-end, front- Transformasi BNI melalui perubahan end, security) budaya dan perilaku pegawai Penguatan Permodalan Subsidiaries Transformation Penerbitan Additional Tier 1 § Pendirian BNI Securities Private Ltd Bond pertama di Indonesia di § Merger 3 Bank Syariah BNI Syariah, Bank Syariah Mandiri ke BRI Syariah tahun 2021 § Pendirian BNI Modal Ventura § Akuisisi Bank Mayora (hibank), dan transformasi menjadi Bank Digital UMKM § Refocusing Bisnis BNI finance § Refocusing Bisnis BNI Asset Management AR hlm. 10, 55, 231, 379, 977 6 Governance Structure: TRANSFORMASI STRUKTUR GOVERNANSI KORPORAT DAN PERAN ORGAN GOVERNANSI SESUAI DENGAN PENYESUAIAN ATAS MODEL BISNIS DAN KEPUTUSAN STRATEGIS Governance Structure Dalam rangka penyesuaian model bisnis dan strategi bank, telah dilakukan perubahan organisasi New Way of Working (NWoW) termasuk Governance Structure yang memperhatikan efektifitas organisasi serta kecukupan pengendalian internal dan manajemen risiko Direksi Dewan Komisaris Penguatan Manajemen Risiko, melalui pembentukan: Komite Kebijakan a.l: Komite Nominasi & Komite Kredit Satuan Kerja Pemantau Perkreditan Divisi Manajemen Risiko Remunerasi Risiko Operasional (SORX Operasional (ORM) & ORIC) Komite Bisnis Komite Asset & Liability Komite Audit Satuan Kerja Optimalisasi Divisi Kemanan Komite Manajemen Teknologi Komite Human Capital Penanganan Loan at Risk Komite Pemantau Risiko Risiko Terintegrasi informasi/Siber (CISO) (LaR) Komite Manajemen Komite Manajemen Komite Tata Kelola Kinerja Teknologi Penguatan fungsi 3 lines of defense, melalui Terintegrasi transformasi: Satuan Kerja Kepatuhan, Manajemen Komite Manajemen Risiko Enterprise, Internal Audit, Anti Fraud, dan satuan Risiko & Anti Fraud Komite Perusahaan Anak kerja lainnya Kebijakan & Prosedur Pekreditan Tresuri Bisnis Internasional Risiko Dana Fungsional Selama tahun 2023-2024 telah dilakukan penguatan kebijakan & prosedur antara lain: Kebijakan Good Corporate Governance, Kebijakan Perkreditan, Kebijakan Human Capital, Kebijakan Deviden, dan sebagainya. AR hlm. 10, 49, 56, 64, 88, 89, 436, 977 7 Governance Outcome: DAMPAK PENYESUAIAN MODEL BISNIS DAN KEPUTUSAN STRATEGIS SESUAI DENGAN PERUBAHAN RISIKO YANG DIKARENAKAN ADANYA PERUBAHAN EKSPEKTASI PEMANGKU KEPENTINGAN DAN LINGKUNGAN BISNIS. 3 Tahun transformasi (2021-2023) telah berkontribusi terhadap perbaikan fundamental perusahaan Loan (IDR Tn) CASA (IDR Tn) NIM & Cost of Third Party Fund (%) 727,0 4,67 4,81 4,58 695,1.1% 577,5 4,50.7%.9% 10 2.5% 545,7 4,58 R7 R 557,3 11 G G 4,02 CA 646,2 CA 532,3 650,8 2,76 506,1 2,64 582,4 94,0% 2,19 1,97 553,1 72,4% 432,3 71,2% 1,59 1,51 87,3% 70,7% 79 85,8% 84,2% 69,4% 69,6% bps 85,2% 68,5% 79,7% Dec 20 Dec 21 Dec 22 Dec 23 Jun 23 Jun 24 Dec 20 Dec 21 Dec 22 Dec 23 Jun 23 Jun 24 2020 2021 2022 2023 1H23 1H24 LDR Bank Only (%) CASA Ratio (%) NIM (%) Cost of Fund (%) NII, Fee Income & PPOP (IDR Tn) Loan at Risk (%) & Cost of Credit (%) Earning after tax (IDR Tn) Consensus FY24 EAT Rp22.0 Tn 28,7 34,4 35,0 17,3 16,5 31,1 23,3 % 20,9 85.4 27,0 14,8 7,8 GR 18,3 14,8 11.9% 4,1 13,6 6,9 CA 12,1 3,3 16,0 16,1 12,9 10,3 10,7 10,9 12,3 8% -7.4 1,9 3. 41,3 41,3 20,6 % 1,4 1,4 38,2 34,0 19,1 1,0 3,3 2020 2021 2022 2023 1H23 1H24 1H23 1H24 2020 2021 2022 2023 1H23 1H24 2020 2021 2022 2023 NII Fee Income Cost of Credit (%) LAR ratio (%) PPOP AR hlm. 12, 21, 279 8 Governance Outcome: DAMPAK PENYESUAIAN MODEL BISNIS DAN KEPUTUSAN STRATEGIS SESUAI DENGAN PERUBAHAN RISIKO YANG DIKARENAKAN ADANYA PERUBAHAN EKSPEKTASI PEMANGKU KEPENTINGAN DAN LINGKUNGAN BISNIS. Komitmen tinggi BNI pada portfolio berkelanjutan dan nilai-nilai ESG Portfolio berkelanjutan mencapai Rp 179tn (25% dari total kredit), BNI juga aktif menyalurkan pembiayaan Sustainability-Linked Loans (SLL) didorong oleh pertumbuhan portofolio hijau Dalam Rp tn 182.9 181.1 179.1 SLL mendorong debitur untuk mencapai Sustainability Performance Targets (SPT) yang 172.4 175.9 telah ditentukan sebelumnya. Penyaluran pembiayaan Sektor SPT dengan skema SLL 123,2 113,2 109,7 117,0 118,9 cagr 21,8% Produsen Meminimalisir dampak 10,7% yoy Makanan Unggas pencemaran air dan Pertanian 55,4 59,7 67,9 57,0 69,4 Pencapaian batas emisi Manufaktur karbon 2021 2022 2023 Jun-23 Jun-24 Semen ~ IDR Portfolio hijau Pembiayaan UMKM 5,9 Tn Meningkatkan penilaian Manufaktur Besi ESG secara Tahunan Komposisi Portfolio Hijau Rp69,4Tn (Per Juni 24) Energi terbarukan Pengelolaan Sumber Daya Alam Hayati dan Penggunaan Lahan Mengurangi emisi, daur Rp 10.8 Tn 11,3% yoy yang Berkelanjutan Manufaktur Kemasan ulang dan kesetaraan gender 55,9% Pembiayaan kepada pengelolaan air, pembangkit listrik tenaga surya dan Rp 29.4 Tn yoy biogas Pencegahan dan Lainnya 5,98 Dalam Rp tn 5,66 Pengendalian Polusi (Pengelolaan air dan air limbah yang 4,85 berkelanjutan, dll) 4,62 4,0% Rp 3.0 Tn yoy Rp 26.2 Tn 2,4% yoy 22,4% yoy 2022 2023 Jun-23 Jun-24 Portfolio berkelanjutan adalah penyaluran kredit kepada sektor usaha yang memenuhi persyaratan Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB) OJK. 09 9 9 SR hlm. 2, 10, 24-28 Penerapan ESG di BNI ENVIRONMENTAL SOCIAL GOVERNANCE Initial Phase SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) SUB KOMITE ESG Taksonomi Hijau Indonesia (THI) Climate Risk Stress Test (CRST) BNI membentuk sub komite khusus ESG yang dipimpin BOD. Sub Komite ini Tahun 2023, BNI berpartisipasi dalam Kebijakan Respectful Workplace Policy bertanggung jawab untuk meninjau dan mengevaluasi implementasi 25% 26% initial phase Climate Risk Stress Test inisiatif ESG di BNI (CRST) yang dilakukan OJK. Initial phase CRST tahun 2023 Peningkatan kapabilitas dan awareness ESG pada Departemen Manajemen ESG dilakukan pada sektor berdampak pegawai BNI memiliki unit kerja khusus yang bertanggung jawab atas penerapan 12% tinggi : coal mining, palm oil, PLTU ESG di BNI 37% dan forestry. Pada tahun 2024, CRST dilakukan Hijau Kuning Merah Belum Memiliki Klasifikasi pada 50% portfolio kredit BNI yang ESG POLICY mencakup 6 sektor industry, ACCESS TO FINANCE Posisi Des 2023 Berdasarkan Baki Debet, Posisi Des 2023 termasuk mortgage. Persetujuan dan Penyusunan SOP: Target Net Zero Emission BNI 1. SOP Keuangan Berkelanjutan BNI memiliki Target 2. SOP Sustainability Linked Loan NZE Operasional Sektor Penyaluran Green Bond (SLL) Tahun 2028 dan NZE 3. Petunjuk Teknis Kegiatan Usaha Pembiayaan Tahun Green Bond Alokasi penyaluran Green Bond disalurkan untuk 5 sektor, yaitu: Berwawasan Lingkungan (KUBL) 2060 87,26% dana telah 1. Renewable Energy (7,86%) 4. Petunjuk Teknis Data Emisi disalurkan sesuai 2. Sustainable Transporation (53,10%) 5. Penguatan RAC dengan kriteria Framework 3. Green Buildings (7,70%) 185.697 Agen Program “Ayo Menabung penambahan Mitigasi Risiko Framework & Roadmap ESG Program Green Bond BNI 4. Waste to Energy and Waste 15.532 Agen di daerah dengan Sampah” mencapai Pemberdayaan UMKM Perubahan Iklim - 2024 Management (13,05%) 3T Rp2,1M dari 320.025 6. SOP Solid Waste Management 5. Sustainable Natural Resources and rekening BNI memiliki pada Gedung Kantor Pusat – 2024 kerangka kerja Land Use (18,29%) 7. Penyusunan Penilaian Aspek (framework) dan Lingkungan dan Sosial untuk Roadmap ESG Vendor/Rekanan BNI - 2024 OPERATIONS – Waste Management PRIVACY & DATA SECURITY Tahun 2024 BNI § BNI memiliki dedicated Divisi Data Privacy & Cyber Security Management ESG RATING menerapkan Konsep Zero- Waste to Landfill (ZWTL) § Mengadopsi framework dan standar keamanan internasional seperti ISO 27001dan NIST untuk mengurangi dan Implementasi ZWTL dengan § Melaksanakan Pengukuran Tingkat Maturitas Penanganan mengatasi pembuangan metode 3R (Reduce, Reuse & Insiden (TMPI) limbah langsung ke TPA Recycle) § Melakukan asesmen Cyber Security Maturity (CSM) § ISO 27001:2013 SMKI Open API Posisi Desember 2023 SR hlm. 3, 4, 6, 12, 31, 32, 10 39, 68, 83, 98, Governance Outcome: PENYESUAIAN MODEL BISNIS DAN KEPUTUSAN STRATEGIS SESUAI DENGAN PERUBAHAN RISIKO YANG DIKARENAKAN ADANYA PERUBAHAN EKSPEKTASI PEMANGKU KEPENTINGAN DAN LINGKUNGAN BISNIS. Selain melakukan Transformasi, BNI juga melakukan penyesuaian Rencana Strategis dan Model Bisnis BNI yang dituangkan dalam Arsitektur strategis untuk 2025 - 2029 Visi Misi Menjadi lembaga keuangan yang terunggul dalam layanan dan kinerja secara berkelanjutan Memberikan layanan prima dan Memperkuat layanan Menciptakan kondisi terbaik Menjadi acuan pelaksanaan solusi digital kepada seluruh internasional untuk Meningkatkan kepedulian dan Meningkatkan nilai investasi bagi karyawan sebagai tempat kepatuhan dan tata kelola nasabah selaku mitra bisnis mendukung kebutuhan mitra tanggung jawab kepada yang unggul bagi investor kebanggaan untuk berkarya perusahaan yang baik bagi pilihan utama bisnis global lingkungan dan masyarakat dan berprestasi industri Rencana Jangka Panjang 2025-2029 Unexpected Events 2023-2024 Inflasi AS tetap tinggi >> Corporate Plan Konflik Timur Tengah pecah Bank dengan SDM dan teknologi terdepan dalam melayani Anda 2019-2024 Iklim Ekstrim (El Nino) Risiko Geopolitik tetap tinggi NPL ~1,3% ROE 18.0% Total Loan Book 11,0% CAGR Total Deposit Book 11,8% CAGR 2021-2022 2023-2024 Area utama untuk perbaikan di BNI terbagi dalam 3 kategori: Productivity (a.l. mencakup produktivitas Cabang & RM dalam men-generate bisnis), Platform (infrastruktur untuk meningkatkan service & client engagement) dan Proposition Enhancing the Best in Class (proposisi bisnis & competitiveness BNI) basics Capability 2024 2025 – 2026 2027-2029 Strengthening risk Creating a hybrid Productivity Platform Proposition & operational customer journey management Offering business Meningkatkan produktivitas Melakukan business process Mengembangkan Increasing digital solutions in key melalui pengembangan reengineering, serta penawaran yang terbaik capability sectors keterampilan, redesain peran, membangun dan di kelasnya untuk Strengthening Increasing the optimalisasi jaringan kantor memperbaiki infrastruktur meningkatkan akuisisi Human Capital penetration of dan analytics guna meningkatkan layanan dan engagement Strengthening subsidiaries into dan pengalaman klien capital MNC nasabah 11 AR hlm. 55, 78, 204 Terima Kasih Strategi Sustainable Finance 1 Unit Khusus Pembiayaan Sektor Energi Terbarukan BNI membentuk unit khusus di Kantor Pusat yang berdedikasi khusus melakukan pembiayaan di sektor energi terbarukan. 2 Risk Acceptance Criteria (RAC) Sektor Industri Dalam melakukan pembiayaan kepada debitur, BNI mempertimbangkan beberapa kriteria dengan memperhatikan aspek ESG setiap sektor seperti mensyaratkan sertifikasi RSPO & ISPO serta komitmen NDPE (No Deforestation, No Peat, No Exploitation) untuk debitur kelapa sawit, FSC & SVLK untuk debitur pengusahaan hutan alam dan PROPER Biru serta komitmen terhadap pengurangan emisi serta dampak negatif terhadap lingkungan dan sosial untuk debitur tambang. 3 Penetapan Loan Exposure Limit (LEL) Mengimplementasikan Loan Exposure Limit (LEL) untuk mengelola portfolio kredit, khususnya yang memiliki dampak tinggi terhadap lingkungan 4 Pengembangan Kebijakan Finansial Mengembangkan kebijakan mengenai pengelolaan risiko finansial terkait iklim dan melakukan adopsi awal terhadap IFRS S2. 5 Taksonomi Hijau Indonesia (THI) Mengadopsi THI dengan mengakomodir kriteria hijau debitur THI ke dalam RAC untuk sektor tertentu. Selanjutnya akan disesuaikan dengan ketentuan Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Indonesia (TKBI). Pengembangan Produk dan Kapabilitas SDM 6 Pengembanan produk creative financing seperti Sustainability Linked Loan yang telah diluncurkan BNI dan produk-produk sustainability loan/obligasi lainnya. Pengembangan kapabilitas SDM untuk mendukung ekspansi pembiayaan hijau dan berkelanjutan. Pengembangan program advisory kepada debitur berdasarkan hasil perhitungan Climate Risk Stress Test (CRST) 7 Memberikan panduan strategis dan teknis kepada debitur dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko iklim serta proses dekarbonisasi termasuk produk pembiayaan yang sesuai dengan rencana transisi debitur. Strategi Sustainable Finance Risk Acceptance Criteria (RAC) Loan Exposure Limit (LEL) Penguatan Risk Acceptance Criteria (RAC) pada 18 sektor industri yang telah Penetapan portofolio Loan Exposure Limit (LEL) pada masing-masing mengintegrasikan aspek ESG berdasarkan karakteristik sektor industri yang industri yang disetujui oleh Direktur Bisnis dan Manajemen Risiko. tetap memperhatikan mitigasi terhadap dampak lingkungan, semisal: Selanjutnya, penetapan LEL disesuaikan dengan sektor-sektor yang Perkebunan Kelapa Sawit memiliki emisi tinggi, seperti sektor Konstruksi dan Batu Bara yang 1) Memiliki AMDAL dan izin lingkungan lainnya memiliki LEL yang lebih rendah di tahun 2024 dibandingkan tahun 2023 2) Memiliki atau sedang proses sertifikasi ISPO/RSPO 3) Tidak terdapat gangguan lingkungan atau sosial dalam 5 tahun terakhir yang dinilai dengan rincian sebagai berikut: berdampak signifikan terhadap kelangsungan usaha 4) Tidak terdapat kerja paksa atau mempekerjakan anak dibawah umur 5) Berkomitmen untuk menerapkan kebijakan No Deforestation, No Peat, and No 2023 2024 Exploitation (NDPE) dalam kegiatan pembukaan lahan sesuai dengan ketentuan yang Sektor berlaku BD Des23 BD Jun24 %BD LEL %BD LEL 6) Diprioritaskan perusahaan telah mempunyai strategi pengurangan dampak negatif (Rp Juta) (Rp Juta) terhadap lingkungan dan sosial. Konstruksi 55.202.469 8,02% 7,97% 56.427.799 7,89% 7,01% Pertambangan 1) Memenuhi minimal PROPER BIRU dapat berupa PROPER Pusat atau maupun PROPER Batu Bara 21.979.055 3,20% 4,36% 25.713.781 3,59% 4,05% Daerah. 2) Tidak terdapat gangguan lingkungan atau sosial dalam 5 tahun terakhir yang dinilai berdampak signifikan terhadap kelangsungan usaha 3) Tidak terdapat kerja paksa atau mempekerjakan anak dibawah umur 4) Diprioritaskan perusahaan telah mempunyai strategi pengurangan emisi dan pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan dan sosial. 5) Diprioritaskan yang telah memiliki perijinan terkait reklamasi tambang sesuai dengan kondisi dan potensi daerah setelah pertambangan. Strategi Sustainable Finance THI dan TKBI Perbedaan THI dan TKBI Taksonomi Hijau Indonesia (THI) adalah klasifikasi aktivitas THI TKBI ekonomi yang mendukung upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan THI memiliki ambang TKBI memiliki ambang batas HIJAU, iklim. batas HIJAU, KUNING, TRANSISI dan tidak memenuhi Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Indonesia (TKBI) telah MERAH, dan tidak klasifikasi. mengadopsi ASEAN Taxonomy of Sustainable Finance version 2 memenuhi klasifikasi (ATSF v2) dan merupakan enhancement dari Taksonomi Hijau Kriteria ambang batas didasarkan Indonesia (THI) karena TKBI mendukung Upaya Tujuan pada aspek lingkungan (kualitatif & Pembangunan Berkelanjutan Indonesia yang mencakup aspek Kriteria ambang batas kuantitatif) serta aspek sosial ekonomi, lingkungan hidup dan sosial. hanya didasarkan pada aspek lingkungan Metodologi klasifikasi tidak hanya Ruang Lingkup TKBI (kualitatif) didasarkan pada perizinan atau sertifikasi pemerintah, tetapi juga Sektor dalam TKBI mengacu pada NDC related sector Metodologi klasifikasi mencakup aspek mitigasi, adaptasi, (Enchanced NDC Indonesia, 2022) didasarkan pada serta dampak lingkungan. Dengan Penilaian TKBI tahun 2024 pemenuhan perizinan detail metodologi sbb: Energy dimulai dari Sektor Energi atau sertifikasi yang § Korporasi dengan assessment FOLU dikeluarkan oleh Technical Screening Criteria (TSC) Pemerintah. § UMKM dengan assessment Sector Waste Agnostic Decision Tree (SDT) Penilaian akan bertahap Agriculture dilaksanakan untuk sektor lainnya mulai tahun 2026 IPPU Climate Risk Stress Test (CRST) Definisi Mekanisme CRST 1. Climate-Related Risk Stress Testing (CRST) bertujuan untuk menganalisa Financial Data Risiko Kredit berupa perubahan dan mengevaluasi dampak perubahan iklim terhadap kinerja keuangan dan rating debitur dan peningkatan tingkat kesehatan lembaga keuangan menggunakan simulasi beberapa Lokasi Usaha ECL. Skenario skenario dari Network for Greening the Financial System (NGFS). 2. BNI telah berpartisipasi dalam Initial Phase Climate Risk Stress Test pada Faktor Risiko Fisik NGFS Risiko Operasional berupa bulan Juni 2023. Faktor Risiko potensial kejadian bencana pada Kantor BNI Transisi Initial phase - CRST BNI 2023 Tindak Lanjut – Piloting CRST 2024 Skenario NGFS Orderly, Disorderly dan Hot House World. Melengkapi Initial phase CRST BNI 2023 dengan skenario dan cakupan portofolio sebagai berikut: Jangka waktu a) Orderly: Net Zero 2050, Below 2oC 2025, 2030, 2040, 2050 b) Disorderly: Delayed Transition, Divergent net zero stress test Skenario NGFS c) Hot House: Current Policy, NDC a. Menggunakan tiga sektor ekonomi yaitu batu bara termasuk PLTU, Perkebunan kelapa sawit dan a) Kredit konsumer: mortgage Cakupan portofolio Pulp & Paper di segmen Korporasi dan b) Kredit produktif dari enam sektor ekonomi yaitu Menengah i. Agriculture, Forestry & Fisheries b. Cakupan data tersebut adalah sebesar 11% dari ii. Mining & Excavation portofolio kredit BNI. Cakupan portofolio iii. Electricity, Gas, Steam/Hot Water & Air Conditioned Procurement) a. Risiko fisik: banjir & kebakaran hutan iv. Construction b. Risiko transisi: perubahan harga karbon, Faktor risiko v. Transportation & Warehousing kebijakan terkait iklim, harga komoditas dan vi. Manufacture harga BBM. c) Cakupan data tersebut adalah sebesar 50% dari portofolio kredit BNI. P A G E 16 Ringkasan Hasil Climate Risk Stress Test (CRST) Dynamic Balance Sheet Dalam Rp Juta Aktual Des 2023 Baseline 2024 Stress 2024 Baseline 2025 Stress 2025 Baseline 2026 Stress 2026 Credit RWA 609,160,539 686,166,600 688,248,757 710,578,215 712,683,872 719,955,452 715,630,894 Market RWA 2,528,055 3,317,012 3,343,803 3,335,810 3,380,553 3,650,616 3,706,948 RWA lainnya 34,966,876 37,410,865 37,410,865 40,820,218 40,820,218 44,866,978 44,866,978 Total Modal 142,016,389 149,520,484 148,438,152 157,215,686 155,384,373 165,372,911 154,854,912 CAR 21,96% 20,57% 20,36% 20,83% 20,53% 21,52% 20,26% Static Balance Sheet Current Policies Delayed Transition Net Zero Dalam Rp Juta 2030 2040 2050 2030 2040 2050 2030 2040 2050 Credit RWA 598,371,724 598,355,131 594,704,838 598,371,724 602,417,672 604,467,286 602,439,119 603,266,075 601,868,633 Market RWA 3,536,757 3,540,619 3,541,395 3,536,757 3,542,173 3,523,850 3,542,173 3,515,662 3,484,189 RWA lainnya 34,966,876 34,966,876 34,966,876 34,966,876 34,966,876 34,966,876 34,966,876 34,966,876 34,966,876 Total Modal 134,951,635 131,445,035 129,742,531 134,896,304 127,015,817 124,954,276 124,952,823 120,588,504 118,568,751 CAR 21,19% 20,64% 20,39% 21,18% 19,82% 19,43% 19,49% 18,79% 18,52% Risiko Operasional Risiko Likuiditas a. Branches and offices : IDR 223,821,899,181 (damage value); %damage: 3.359% a.Cash outflow: increased by 0.0873% b.Cash inflow : decreased by 0.0056% b. ATM Machine : IDR 320,301,297 (historical damage insurance claim due to flood) c.Original LCR : 175.363% d.Impacted LCR : 175.102% (delta :-0.149%) Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) GO DIGITAL GO ESG GO GLOBAL GO GLOBAL BNI Jejak Kopi Khatulistiwa BNI UMKM46 Program penyaluran KUR dan Pembinaan kepada Program untuk mendukung UMKM dapat Petani Kopi area perhutanan social maupun area Go Global/Ekspor potensi kopi nasional. BNI UMKM46 Wilayah : All Wilayah Target Lokasi Piloting: 5 Titik (Rejang Lebong, Garut, Jember, Temanggung, dan Humbang Hasundutan) Stakeholders : Stakeholders : Akusisi (Number of Acc) Target Finansial : Rp 5 M W01 (7), W02 (8), W03 (12), W04 (16), W05 (35), Wilayah : W01, W03, W04, W05, W18 W06 (9), W07 (6), W08 (7), W09 (6), W10 (17), W11 (12), W12 (22), W14 (12), W15 (9), W16 (12), Realisasi: W17 (10), W18 (6), Total 206 Rp35,9 M kepada 275 Petani GO DIGITAL GO ESG GO ESG GO GLOBAL BNI Kampung Budidaya Perikanan BNI Program BUMI Program pembinaan digital dan penyaluran KUR Optimalisasi Bisnis Ekosistem bagi UMKM yang kepada petambak & nelayan memproduksi Green Product dan/atau Target : 1.500 Deb melakukan Green Process Wilayah : W02, W03, W05, W06, W08 Target : 1500 Peserta yang diberikan Pelatihan Titik Piloting Ramah Lingkungan Stakeholders : 15 Kab/Kota lokasi Kampung Budidaya/nelayan antara Stakeholders : lain Kab. Gresik, Kab. Pasaman, Kab. Lombok, Kab. Progress Sidoarjo, Kab. Pati, Kab. Oku Timr, Kota Kediri, dll. Jumlah Penyaluran: Rp20.9 M (Khusus sektor Kerajinan dan Textile) Realisasi Penyaluran Pembiayaan sektor perikanan Rp167,9 M kepada 699 Jumlah peserta yang diberikan debitur pelatihan : 2265 peserta GO ESG GO ESG GO GLOBAL GO DIGITAL BNI Millenial Smartfarming Program pemberdayaan dan ekosistem digital finance - BNI Desa Digital Khatulistiwa pertanian Pemberdayaan desa dengan ekosistem Target : Rp28 Miliar digital serta pembiayaan UMKM di Wilayah Piloting : W03, W08, W04 W18, W17 sekitar desa Realisasi Bengkulu (KUR Rp125 Jt, 1 Deb) Target : 5 Desa Digital (Rp30M) Stakeholders : Bali (KUR Rp 5 M, 35 Deb) Wilayah : W01, W08, W17 Stakeholders : Garut (KUR Rp 9 M, 447 Deb) Jember (KUR Rp 3,2 M, BWU Rp 400 Jt, 54 Deb) Klaten (KUR Rp 415 Jt, 33 Deb) Realisasi: Temanggung (KUR Rp 10,2 M, BWU Rp 500 Jt. 81 Deb) Situbondo (KUR Rp 32 Jt, 2 Deb) Rp15,6 M Brawijaya (BWU Rp 565 Jt, 3 Deb)

Use Quizgecko on...
Browser
Browser