Summary

This document provides an overview of plagiarism. It covers various types of plagiarism, including intentional, unintentional, and inadvertent plagiarism. This document also highlights the importance of academic integrity and citing sources correctly, and its consequences.

Full Transcript

PLAGIARISME DWI NUR INDAH SARI 1. Mahasiswa mampu CAPAIAN memahami konsep plagiarisme PEMBELAJARAN 2. mahasiswa mampu memahami jenis plagiarisme 3. mahasiswa mampu me...

PLAGIARISME DWI NUR INDAH SARI 1. Mahasiswa mampu CAPAIAN memahami konsep plagiarisme PEMBELAJARAN 2. mahasiswa mampu memahami jenis plagiarisme 3. mahasiswa mampu memahami cara menghindari plagiarisme di dunia akademis 4. mahasiswa mampu mengetahui tool untuk mengecek plagiarisme DEFINISI Berasal dari bahasa Latin : plagiarius yang berarti merampok, membajak kamus Inggris Oxford Advance Learner's Dictionary : Plagiarism : to take somebody else idea or words and use them if they were one's own KBBI : Plagiarisme/plagiat : penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri Permendiknas RI no. 17 tahun 2010 : plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh angka kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagaian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai orang yang terbukti melakukan plagiasi disebut plagiator Ruang Lingkup Plagiarisme 1. mengutip kata-kata atau kalimat orang lain tanpa menggunakan tanda kutip dan tanpa menyebutkan identitas sumbernya 2. menggunakan gagasan, pandangan atau teori orang lain tanpa menyebutkan identitas sumbernya 3. menggunakan fakta (data atau informasi) milik orang lain tanpa menyebutkan identitas sumbernya 4. mengakui tulisan orang lain sebagai tulisannya sendiri 5. melakukan parafrase tanpa menyebutkan identitas sumbernya 6. menyerahkan karya ilmiah yang dibuat dan atau telah dipublikasikan oleh pihak lain seolah-olah sebagai karya sendiri. (Sari, 2017) Plagiarisme vs Pelanggaran hak cipta  Plagiarisme berbeda dengan pelanggaran hak cipta pelanggaran hak cipta : penggunaan karya orang lain yang melanggar hak legal pemiliknya yang diberikan oleh undang-undang hak cipta Plagiarisme --> imoral; pelanggaran hak cipta --> ilegal, wajib memberikan kompensasi kepada pemegang hak cipta  Tetapi plagiarisme dapat dianggap sebagai pelanggaran hak cipta --> karena mengumumkan dan memperbanyak ciptaan tanpa izin dari penciptanya. cara menghindari : mencantumkan sumber secara tepat dan memadai serta melakukan parafrase Sanksi Plagiarisme  UU no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 20 ayat 2 dan pasal 70 --> jika karya tulis yang digunakan untuk memperoleh gelar tbukti hasil jiplakan : dicabut gelar akademiknya pidana paling lama 2 tahun dan/atau denda paling banyak 200 juta rupiah  Peraturan Menteri No 17 tahun 2010, sanksi untuk mahasiswa yang terbukti melakukan plagiasi : teguran peringatan tertulis penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa pembatalan nilai pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa pembatalan ijazah apabila telah lulus Alasan plagiarisme dilarang (Sari, 2017) 1. menurunkan kredibilitas civitas akademik ciri civitas akademik : berdedikasi tinggi terhadap pengetahuan, jujur, berintegritas, bertanggung jawab, berpikir kritis dan kreatif. 2. tidak beretika dan tidak bermoral 3. menurunkan derajat ilmu pengetahuan Jenis Plagiarisme (Sastroasmoro, 2007; Shadiqi, 2019) Jenis Plagiarisme (Sastroasmoro, 2007; Shadiqi, 2019) Jenis Plagiarisme (Sastroasmoro, 2007; Shadiqi, 2019) Berdasarkan aspek yang dicuri 1. Plagiarisme ide :  berkaitan laporan hasil penelitian replikatif --> “meminjam” ide orang lain (tidak jarang desain penelitian dan analisisnya) --> diperbolehkan pada penelitian kedokteran asalkan secara eksplisit disebutkan dengan rujukan yang akurat pada bab Pendahuluan laporan penelitian 2. Plagiarisme isi (data penelitian): mengambil data orang lain dengan menimbulkan kesan sebagai datanya sendiri  fabrikasi : mengarang, membuat atau mempercantik data/hasil penelitian tanpa adanya proses penelitian.  Cara menghindari : a) bukti penelitian : logbook; b) data orang lain dapat disampaikan sebagai data sekunder dan disampaikan secara jelas sumbernya  falsifikasi/pemalsuan  memalsukan pelaksanaan penelitian --> menyampaikan bahan, alat, proses penelitian dll yang sebenarnya tidak digunakan  menghilangkan/menambahkan sebagain data/hasil penelitian tanpa adanya justifikasi ilmiah  bagi peneliti tidak diuntungkan apa2, tetapi secara epistemologis (hakikat keilmuan) merugikan Jenis Plagiarisme (Sastroasmoro, 2007; Shadiqi, 2019) 3. Plagiarisme kata, kalimat, paragraf  word by word plagiarism : menjiplak sebagian kecil (kalimat), paragraf, atau bahkan seluruh makalah orang lain(meskipun ditulis dalam bahasa lain) tanpa mengubah kata2 atau susunan kalimat dan tanpa menyebutkan identitas sumber  plagiarisme mosaik : penyalinan tidak dilakukan kata demi kata, tapi diselang-seling atau disisip-sisipkan antara sumber 1 dan lainnya tanpa mencantumkan identitas sumber  jenis plagiarisme lain yang berkaitan dengan kalimat dan paragraf (Sari, 2017):  Word switch plagiarism : mengutip penggalan kalimat/kalimat/paragraf kemudian mengganti beberapa kata tanpa mengubah susunan kata maupun kalimat dan tanpa mencantumkan sumbernya  style plagiarism : mengutip paragraf dengan tetap meniru gaya penulis asli (teks asli masih dikenali) dan tidak mencantumkan sumbernya (meskipun telah mengubah kalimatnya dengan kata2 atau paragraf baru)  cara mencegah : parafrase atau pengutipan 4. Plagiarisme total  menjiplak seluruh komponen karya orang lain --> pembubuhan nama sendiri secara langsung pada hasil karya orang lain Jenis Plagiarisme (Sastroasmoro, 2007; Shadiqi, 2019) Berdasarkan motivasi 1. Intentional plagiarism  pelaku secara sengaja melakukan aksi plagiarisme dengan mengambil kata atau karya orang lain sebagai karyanya sendiri  termasuk di dalamnya self plagiarism 2. Unintentional plagiarism  plagiarisme secara tidak sengaja pelaku mendengar atau membaca kata, frase, atau ide orang lain dan kemudian melupakan sumbernya kemungkinan terjadi karena pelaku tidak memahami aturan dasar merujuk materi akademik, mengutip, menuliskan ide, dan menulis daftar pustaka 3. Inadvertent plagiarism mirip dengan unitentional plagiarism, perbedaannya : pelaku lalai atau lengah mengabaikan sumber pemikiran atau tidak mencatat kutipan Jenis Plagiarisme (Sastroasmoro, 2007; Shadiqi, 2019) Berdasarkan Cara Melakukannya 1. pathwriting  pelaku menyalin teks yang pernah ada sebelumnya tanpa menyebutkan sumber orisinal 2. inappropriate paraphrasing  mirip patchwriting, tetapi sumber orisinal tetap disebutkan, pelaku hanya melakukan sedikit perubahan tanpa diberi tanda petik yang mengindikasikan bentuk kutipan langsung --> pelaku tidak menulis dengan kalimat sendiri dalam menyampaikan pemikiran penulis asli tanpa menghilangkan maknanya 3. summaries menyingkat tulisan orang lain tanpa menyebut sumber atau tidak menggunakan pengutipan secara baik Jenis Plagiarisme (Sastroasmoro, 2007; Shadiqi, 2019) Self-plagiarism 1.text recycling  terjadi ketika peneliti bekerja secara sistematik pada suatu topik menggunakan tulisan dia sebelumnya atau tulisan yang belum terbit untuk tujuan yang baru  tidak dianggap plagiarisme jika naskah sebelumnya ditulis hanya untuk dokumen ‘internal’ yang tidak terpublikasi atau tanpa copyright dan lisensi penerbit  self plagiarism tidak dianggap kecurangan akademik jika tujuannya adalah untuk meletakkan dasar pijakan untuk karya baru, konsep baru, dan pembaca yang berbeda  nilai text recycling yang dapat diterima : 10% untuk bagian pendahuluan dan metode penelitian, dan 5% untuk bagian lainnya Jenis Plagiarisme (Sastroasmoro, 2007; Shadiqi, 2019) Lanjutan Self-plagiarism 2. redundant and duplicate publication  penulis mempublikasikan artikel atau tulisan yang sama di tempat yang berbeda tanpa memberitahu pembaca atau penerbit terjadi karena penulis “menebar jaring” ke beberapa jurnal hanya untuk tujuan mendapatkan publikasi tercepat atau karena kurang komunikasi antara penulis 1 dengan penulis 2 Jenis Plagiarisme (Sastroasmoro, 2007; Shadiqi, 2019) Self-plagiarism 3. salami-slicing atau data fragmentation  pelaku memecah studi ke beberapa publikasi demi menghindari publikasi satu studi besar pemecahan menjadi beberapa publikasi masih dibenarkan jika :  suatu disertasi dipecah menjadi 1 (satu) naskah literatur review dan 2 (dua) naskah yang lain dengan dua kelompok sampel yang berbeda  naskah yang ditulis membahas hal yg berbeda/ menjelaskan dua persoalan yang berbeda, misal : 1 naskah membahas alat ukur variabel X, naskah lainnya membahas korelasional variabel X dan Y Jenis Plagiarisme (Sastroasmoro, 2007; Shadiqi, 2019) plagiarisme berdasarkan Turnitin 1. Clone : menulis sama persis tulisan orang lain kata demi kata 2. CTRL+C : menulis bagian teks dari satu sumber tanpa ada perubahan yang signifikan 3. Find-Replace : mengganti kata dan frase kunci dari sumber lain dengan tetap mempertahankan konten utama 4. Remix : melakukan parafrase dari berbagai sumber dan ditulis menjadi satu (tanpa sumber) 5. Recycle : meminjam tulisan orang lain terdahulu tanpa mencantumkan sumber. Jenis Plagiarisme (Sastroasmoro, 2007; Shadiqi, 2019) Lanjutan plagiarisme berdasarkan Turnitin 6. Hybrid : mengombinasikan tulisan orang lain dengan menyisipkan satu tulisan lainnya dan tetap mencantumkan salah satu sumber tanpa melakukan prosedur pengutipan 7. Mashup : mencampurkan berbagai tulisan/material dari berbagai sumber 8. 404 Error : menggunakan tulisan orang lain tetapi diberi sumber yang tidak akurat atau menuliskan sumber yang mengada-ada 9. Aggregator : melakukan pengutipan secara tepat (mengubah tulisan orang lain) tetapi sumber hampir tidak ada yang asli (mengada-ada) 10. Re-Tweet : melakukan pengutipan secara tepat, tetapi terlalu mirip dengan kata-kata atau struktur sumber asli Cara agar terhindar dari plagiarisme (Sari, 2017) 1. menyebutkan sumber sitasi ketika menggunakan ide orang lain 2. menyitasi sumber orisinal, sumber yang paling representatif, atau sumber paling terbaru -->hindari penggunaan acuan sekunder sebagai referensi dan hindari referensi yang berasal dari sumber yang tidak jelas 3. melakukan parafrase : Merangkum hasil karya orang lain lalu ditulis dengan kalimat sendiri atau menggunakan kalimat lain untuk menyatakan maksud yang sama 4. Melakukan pengutipan/ memberi tanda kutip pada semua sitasi yang mengambil kata demi kata hasil karya orang lain tanpa melakukan parafrase Cara agar terhindar dari plagiarisme (Sari, 2017) 5. menyatakan secara jujur bahwa makalah sudah dipublikasi sebelumnya, jika memang sudah pernah dipublikasikan untuk menghindari self plagiarism 6. Menggunakan tool/layanan uji plagiarisme. 1. uji plagiarisme berbayar : iThenticate, CrosCheck, Plagium, PlagScan, dan Turnitin. 2. uji plagiarisme tanpa biaya atau gratis : Check Plagiarism, Grammarly, Duplichecker, Copyscape , Plagiarisma dll. Kutipan Hal yang harus diperhatikan dalam penulisan kutipan: 1. pertimbangkan apakah kutipan diperlukan 2. penulis bertanggungjawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan 3. kutipan dapat terkait dengan penemuan teori 4. penulis mempertimbangkan jenis kutipan (langsung atau tidak langsung) 5. Penulis memperhatikan teknik penulisan kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan Kutipan Prinsip menulis kutipan: 1. tidak boleh mengubah baik kata-katanya maupun tekniknya. jika terpaksa mengadakan perbaikan, penulis harus memberi keterangan contoh : kalimat aslinya : “Glikogen merupakan simpan energi pada tubuh manusia yang sewaktu-waktu dapat dipecah untuk mencukupi kebutuhan energi” cara memperbaikinya : “Glikogen merupakan simpan [seharusnya, simpanan, penulis] energi pada tubuh manusia yang sewaktu-waktu dapat dipecah untuk mencukupi kebutuhan energi” “Glikogen merupakan simpan [Sic!] energi pada tubuh manusia yang sewaktu-waktu dapat dipecah untuk mencukupi kebutuhan energi”. [Sic!] artinya dikutik sesuai dengan aslinya Kutipan Prinsip menulis kutipan: 2. diperkenankan menghilangkan bagian kutipan asalkan tidak menyebabkan perubahan makna caranya : menghilangkan bagian kutipan kurang dari 1 paragraf : bagian yang dihilangkan diganti dengan titik berspasi menghilangkan bagian kutipan yang lebih dari 1 paragraf : bagian yang dihilangkan diganti dengan titik berspasi sepanjang margin kiri sampai kanan Kutipan Cara menulis kutipan: 1. Kutipan langsung a) kutipan tidak lebih dari 3 baris : kutipan diintegrasikan dengan teks jarak antar baris kutipan 2 spasi kutipan diapit tanda kutip (“ “) sumber kutipan ditulis secara tepat b) kutipan lebih dari 3 baris : kutipan dipisahkan dari teks sejarak 3 spasi jarak antar baris kutipan 1 spasi baris pertama ketukan ditulis dari ketukan ketujuh dari garis margin kiri, sedangkan baris berikutnya dimulai dari ketukan keempat --> seperti menulis paragraf bertakuk/menjorok kedalam kutipan diapit tanda kutip (“ “) sumber kutipan ditulis secara tepat Kutipan Kutipan Cara menulis kutipan: 2. Kutipan tidak langsung : meminjam pendapat orang lain dengan hanya menulis intisarinya a) kutipan diintegrasikan dengan teks b) jarak antar baris kutipan : spasi rangkap c) kutipan tidak diapit tanda kutip (“ “) d) sumber kutipan ditulis sebelum/setelah kutipan selesai. ditulis dalam tanda kurung Kutipan Kutipan Langkah memparafrase 1. baca dan pahami teks asli 2. identifikasi ide utama : fokus pada ide utama dan informasi penting yang perlu dipertahankan 3. gunakan kata-kata sendiri : merubah sinonim, merubah struktur kalimat, merubah bentuk kalimat, memecah/gabung kalimat. 4. periksa kembali dan cantumkan sumbernya (Lanin, 2021) Turnitin 1. Unsoed menetapkan uji plagiarism terhadap tugas akhir menggunakan Turnitin. 2. Komponen yang diukur : pendahuluan, tinjauan pustaka, metode, hasil, pembahasan dan kesimpulan 3. Angka kemiripan S1 saintek maksimal 35%, sedangkan sosial humaniora 45% (FK maksimal 25%) 4. Batasan kesamaan naskah pada Turnitin hijau (1 kata hingga 24%) kuning (25%-49%) jingga (50–74%) : harus mengulang tulisan merah (75%-100%) : harus mengulang tulisan Contoh Hasil Turnitin Contoh Hasil Turnitin Sari, M. 2017. Metode Penelitian untuk Kedokteran Gigi. REFERENSI Muhammadiyah University Press. Surakarta. h. 167-182 Shadiqi, M. A. 2017. Memahami dan Mencegah Perilaku Plagiarisme dalam Menulis Karya Ilmiah. Buletin Psikologi. 27 (1) :30-42. Sastroasmoro, S. 2007. Editorial : Beberapa catatan tentang plagiarisme. Maj Kedokt Indon. 57 (1) : 239-244 www.turnitin.com PR No. 17 tahun 2020 tentang Standar Plagiarisme Tugas Akhir Thank you for listening

Use Quizgecko on...
Browser
Browser