Farmakognosi SIMPLISIA 2024 PDF

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

Summary

This document discusses the fundamental aspects of Farmakognosi SIMPLISIA, including the classification of medicinal plants, their naming conventions, and preparation techniques. The text is focused on medicinal plant study (pharmacognosy), focusing on the crucial role of simplisia in traditional medicine.

Full Transcript

SIMPLISIA, TATA NAMA, DAN TEKNIK PENGOLAHANNYA SIMPLISIA Simplisia Simpleks (simple) berarti satu atau sederhana Depkes RI Simplisia : bahan alami yg digunakan untuk obat & belum mengalami perubahan proses apapun, & kecuali dinyatakan lain umumnya...

SIMPLISIA, TATA NAMA, DAN TEKNIK PENGOLAHANNYA SIMPLISIA Simplisia Simpleks (simple) berarti satu atau sederhana Depkes RI Simplisia : bahan alami yg digunakan untuk obat & belum mengalami perubahan proses apapun, & kecuali dinyatakan lain umumnya berupa bahan yg telah dikeringkan. Tanaman obat lokal a. Tanaman obat yang sudah diketahui segi-segi botani, kandungan kimia, sifat-sifat farmakologi dan sudah dimuat dalam farmakope. b. Tanaman obat yang belum dikenal atau baru sebagaian dikenal dan masih memerlukan penelitian ilmiah sebelum dapat dimasukkan ke dalam pengobatan modern Simplisia secara garis besar dapat dibedakan menjadi :  Nabati  Hewani  Pelikan/mineral Simplisia nabati : simplisia yg berupa tanaman utuh, bagian tanaman, eksudat tanaman, gabungan antara ketiganya. Simplisia hewani : simplisia berupa hewan utuh atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan & belum berupa bahan kimia murni (minyak ikan, madu). Simplisia mineral/Pelikan : simplisia berupa bahan pelikan atau mineral yang belum diolah atau telah diolah dg cara sederhana & blm berupa bahan kimia murni (parafin lig./sol., Vasln flav./alb.) PENAMAAN SIMPLISIA Umumnya merupakan gabungan nama species diikuti dg nama bagian tanaman. Contoh : merica putih (buahnya) maka nama simplisianya Piperis albi fructus. Beberapa contoh tanaman yang digunakan : Nama Latin Bagian Tanaman Radix Akar Rhizome Rimpang Bulbus Umbi lapis Tubera Ubi Flos Bunga Fructus Buah Semen Biji Lignum Kayu Cortex Kulit kayu Caulis Batang Folia Daun Herba Seluruh tanaman Amyllum Pati Thallus Bagian dari tanaman rendah Untuk menjamin keseragaman senyawa aktif, keamanan maupun kegunaannya, maka simplisia harus memenuhi persyaratan minimal. 1. Bahan baku simplisia 2. Proses pembuatan simplisia termasuk cara penyimpanan bahan baku simplisia 3. Cara pengepakan dan penyimpanan simplisia. Bahan baku simplisia nabati Tumbuhan liar umumnya kurang baik untuk dijadikan sumber simplisia jika dibandingkan dengan tanaman budidaya, karena simplisia yang dihasilkan mutunya tidak tetap. Hal ini terutama disebabkan : 1. Umur tumbuhan atau bagian tumbuhan yang dipanen tidak tepat dan berbeda-beda 2. Jenis (species) tumbuhan yang dipanen sering kurang diperhatikan, sehingga simplisia yang diperoleh tidak sama 3. Lingkungan tempat tumbuh yang berbeda, sering mengakibatkan perbedaan kadar kandungan senyawa aktif. Tanaman budidaya dapat diusahakan untuk meningkatkan mutu simplisia dengan jalan : 1. Bibit dipilih untuk mendapatkan tanaman unggul, sehingga simplisia yang dihasilkan memiliki kandungan senyawa aktif yang tinggi. 2. Pengolahan tanah, pemeliharaan, pemupukan dan perlindungan tanaman dengan seksama dan bila mungkin menggunakan teknologi tepat guna. CARA PEMBERIAN TATANAMA SIMPLISIA Tatanama simplisia nabati Tatanama simplisia diatur dalam Farmakope Indonesia (FI). Simplisia ditulis dalam bahasa latin dan juga dalam bahasa Indonesia. Simplisia nabati dapat berupa : 1. Seluruh bagian tumbuhan (herba) 2. Bagian-bagian dari tumbuhan, misalnya : akar (radix), batang (caulis), daun (folium), buah (fructus), rimpang (rhizoma), biji (semen), umbi lapis (bulbus), kayu (lignum), kulit kayu (cortex) atau campuran dari organ-organ tumbuhan (bunga + buah dll). 3. Isi sel, misalnya : tepung (amylum), minyak (oleum) Cara penulisan simplisia adalah sebagai berikut : 1.Nama marga (genus) + bagian tumbuhan yang digunakan Sonchus arvensis, nama simplisia : Sonchi Folium (daun tempuyung) Cucurbita moschata, nama simplisia Cucurbitae Semen (biji labu) 2.Nama jenis (species) + bagian tumbuhan Digitalis lanata, nama simplisia : Digitalis lanatae Folium Rauwolfia serpentina, nama simplisia : Rauwolfiae serpentinae Radix (akar pule pandak) 4. Nama petunjuk jenis + bagian tumbuhan : Euphorbia hirta, nama simplisia : Hirtae Herba (herba patikan kebo) Punica granatum, nama simplisia : Granati Fructus Cortex (kulit buah delima) 5. Eksudat tumbuhan + nama marga atau petunjuk jenis : Solanum tuberosum, nama simplisia : amylum Solani (tepung kentang) Zea mays, nama simplisia : Amylum Maydis (tepung jagung) Eucalyptus globulus, nama simplisia : Oleum Eucalypti (minyak kayu putih) Myristica fragans, nama simplisia : Oleum Myristicae (minyak pala) Contoh-contoh simplisia Indonesia (nabati) Nama tumbuhan (species) Nama simplisia Alloium sativum Alii sativi Bulbus (umbi lapis bawang putih) Alyxia reinwardtii Alyxiae Cortex ( kulit pulasari) Brucea javanica Bruceae Fructus (buah makasar Cassia fistula Fistulae Fructus (buah trengguli) Mirremia mammosa Merremiae Tubera (umbi bidara upas) Santalum album Santali Lignum (kayu cendana) Tinospora crispa Tinospora Caulis (batang brotowali) Zingiber purpurem Zingiberis purpurei Rhizoma (rimpang bangle/bengle) Cassia angustifolia (Cassia senna) Sennae Folim Sericocalyx crispus Sericocalycis Folium (daun kejibeling IV) Piper retrofractum Retrofracti Fructus (buah cabe jawa) Phyllantus niruri Phyllanthi Herba (herba meniran) BUDIDAYA PASCA PANEN KUALITAS SIMPLISIA KANDUNGAN PENAMPILAN EFEK KIMIA FISIS TERAPI KANDUNGAN AIR BAHAN TUMBUHAN BAHAN BAHAN HIDUP DIPETIK KERING Proses Kandungan Kandungan metabolisme air tinggi air rendah Enzim tidak Enzim Enzim merusak merusak tidak aktif Mikroba tidak Mikroba Mikroba tumbuh tumbuh mati ENZIM PERUSAK KANDUNGAN KIMIA Hidrolase : Ester Glikosida Polisakarida Oksidase : Terpenoid (menjadi gelap) Polifenol Polimerase : Terpenoid (membentuk resin) Polifenol Metode Pembuatan 1. Simplisia dibuat dengan cara pengeringan Pengeringan dilakukan dg cepat, pada suhu yang tidak terlalu tinggi. Pengeringan yang lama mengakibatkan simplisia yang diperoleh ditumbuhi kapang. Pengeringan pada suhu terlalu tinggi akan mengakibatkan perubahan kimia pada kandungan senyawa aktif. Untuk mencegah hal tersebut untuk bahan simplisia yang memerlukan perajangan perlu diatur perajangannya, sehingga diperoleh tebal irisan yang pada pengeringan tidak mengalami kerusakan. 2. Simplisia dibuat dengan proses fermentasi Proses fermentasi dilakukan dengan seksama, agar proses tersebut tidak berkelanjutan kearah yang tidak diinginkan. 3. Simplisia dibuat dengan proses khusus Pembuatan simplisia dengan cara penyulingan, pengentalan eksudat nabati, pengeringan sari air dan proses khusus lainnya dilakukan dengan berpegang pada prinsip bahwa simplisia yang dihasilkan harus memiliki mutu sesuai dengan persyaratan. 4. Simplisia pada proses pembuatan memerlukan air Pati, talk dan sebagainya pada proses pembuatannya memerlukan air. Air yang digunakan harus bebas dari pencemaran racun serangga, kuman patogen, logam berat dan lain-lain. Tahapan pembuatan Pengumpulan bahan baku Kadar senyawa aktif dalam suatu simplisia berbeda-beda antara lain tergantung pada : 1. Bagian tanaman yang digunakan 2. Umur tanaman atau bagian tanaman pada saat panen 3. Waktu panen 4. Lingkungan tempat tumbuh Secara garis besar, pedoman panen sebagai berikut 1. Biji : telah tua seperti kedawung (Parkia roxburgii), pengambilan biji ditandai dengan telah mengeringnya buah. 2. Buah : waktu pengambilan sering dihubungkan dengan dengan tingkat kemasakan, yang ditandai dengan terjadinya perubahan pada buah seperti perubahan tingkat kekerasan misal labu merah (Cucurbita moschata). 3. Daun : pucuknya, pengambilan dilakukan pada saat tanaman mengalami perubahan pertumbuhan dari vegetatif ke generatif. Contoh tanaman yang diambil daun pucuk ialah kumis kucing (Othosiphon stamineus) 4. Daun : yang telah tua, dipilih yang telah membuka sempurna dan terletak dibagian cabang atau batang yang sinar matahari sempurna. misalnya sembung (Blumea balsamifera) 5. Kulit batang : pengambilan dilakukan pada saat tanaman telah cukup umur, misalnya pule (Alstonia scholaris). 6. Umbi lapis : pengambilan dilakukan pada saat umbi mencapai besar maksimum dan pertumbuhan pada bagian di atas tanah berhenti misalnya bawang merah (Allium cepa) 7. Rimpang : pengambilan dilakukan pada musim kering dengan tanda-tanda mengeringnya bagian atas tanaman, misalnya jahe (Zingiber officinalis). Sortasi basah Untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing lainnya, Misalnya tanah, kerikil, rumput, batang, daun, akar yang telah rusak serta pengotoran lainnya harus dibuang. Pencucian Untuk menghilangkan tanah dan pengotoran lainnya, dilakukan dengan air bersih, misalnya air dari mata air, air sumur atau air PAM. Bahan simplisia yang mengandung zat yang mudah larut dalam air yang mengalir, pencucian agar dilakukan dalam waktu yang sesingkat mungkin. Perajangan Untuk mempermudah pengeringan, pengepakan dan penggilingan. Tanaman yang baru diambil jangan langsung dirajang tetapi dijemur dalam keadaan utuh selama 1 hari. Perajangan dilakukan dengan pisau, alat mesin perajang khusus sehingga diperoleh irisan tipis atau potongan dengan ukuran yang dikehendaki. Pengeringan Tujuan : Untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah rusak, sehingga dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama. Dengan mengurangi kadar air dan menghentikan reaksi enzimatik akan dicegah penurunan mutu atau perusakan simplisia. Air yang masih tersisa dalam simplisia pada kadar tertentu dapat merupakan media pertumbuhan kapang dan jasad renik lainnya. Enzim tertentu dalam sel, masih dapat bekerja menguraikan senyawa aktif sesaat setelah sel mati dan selama bahan simplisia tersebut masih mengandung kadar air tertentu. Pengeringan simplisia dilakukan dengan menggunakan sinar matahari atau menngunakan suatu alat pengering. Hal-hal yang perlu diperhatikan selama proses pengeringan adalah suhu pengeringan, kelembaban udara, aliran udara, waktu pengeringan dan luas permukaan bahan. Pada pengeringan bahan simplisia tidak dianjurkan menggunakan alat dari plastik. Pengeringan alamiah Tergantung senyawa aktif yang dikandung dalam bagian tanaman yang dikeringkan, dapat dilakukan dua cara pengeringan : a. Dengan panas sinar matahari langsung. Cara ini dilakukan untuk mengeringkan bagian tanaman yang relatif keras seperti kayu, kulit kayu, biji dan sebagainya, dan mengandung senyawa aktif yang relatif stabil. b. Dengan diangin-angin dan tidak dipanaskan dengan sinar matahari langsung. Cara ini terutama digunakan untuk mengeringkan bagian tanaman yang lunak seperti bunga, daun, dan sebagainya dan mengandung senyawa aktif mudah menguap. Pada kedua cara tersebut, tempat pengeringan mempunyai dasar berlubang-lubang seperti anyaman bambu, kain kasa, dan sebagainya. Umumnya dasar tempat pengeringan tersebut bukan dari logam karena logam akan bereaksi dan merusak senyawa aktif tertentu. Letak pengering diatur sehingga memungkinkan terjadinya aliran udara dari atas ke bawah atau sebaliknya. Ini berarti bahan simplisia yang dikeringkan harus dihamparkan setipis mungkin di atas tempat pengeringan dan di bawah tempat pengering diberi jarak tertentu dengan lantai atau dengan pengering di bawahnya sehingga memungkinkan terjadinya sirkulasi udara. Pengering buatan a.Kerugian yang mungkin terjadi jika melakukan pengeringan dengan sinar matahari dapat diatasi yaitu dengan menngunakan suatu alat atau mesin pengering yang suhu kelembaban, tekanan dan aliran udaranya dapat diatur. b. Prinsip pengeringan buatan adalah sebagai berikut : udara dipanaskan oleh suatu sumber panas seperti lampu, kompor, mesin disel atau listrik, udara panas dialirkan dengan kipas ke dalam ruangan atau lemari yang berisi bahan yang akan dikeringkan yang telah disebarkan di atas rak-rak pengering. Dengan prinsip ini dapat diciptakan suatu alat pengering yang sederhana, praktis dan murah dengan hasil cukup baik. c. Dapat diperoleh simplisia dengan mutu yang lebih baik karena pengeringan akan lebih merata dan waktu pengeringan akan lebih cepat, tanpa dipengaruhi keadaan cuaca. Pengeringan Tujuan Pengeringan 1) Menurunkan kadar air shg bhn tdk mdh ditumbuhi kapang & bakteri 2) Menghilangkan aktivitas enzim yg dpt menguraikan kandungan zat aktif 3) Memudahkan proses pengolahan lebih lanjut (ringkas, mdh disimpan) Proses Pengeringan Pengeringan Matahari Cepat Oven max 600C Lambat Fermentasi Langsung Tdk langsung Sortasi kering Tujuan : untuk memisahkan benda-benda asing seperti bagian-bagian tanaman yang tidak diinginkan dan pengotoran-pengotoran lain yang masih ada dan tertinggal pada simplisia kering. Proses ini dilakukan sebelum simplisia dibungkus untuk kemudian disimpan. Seperti halnya pada sortasi awal, sortasi disini dapat dilakukan dengan atau secara mekanik. Pengepakan dan Penyimpanan Simplisia dapat rusak, mundur atau berubah mutunya karena berbagai faktor luar dan dalam antara lain :  Cahaya  Oksigen udara  Reaksi kimia intern  Dehidrasi  Penyerapan air  Pengotoran  Serangga  Kapang Pemeriksaan mutu a. Pemeriksaan mutu simplisia dilakukan pada waktu penerimaan atau pembeliannya dari pengumpul atau pedagang simplisia. b. Memenuhi persyaratan seperti yang disebutkan dalam buku FI, Ekstra Farmakope Indonesia ataupun MMI. c. Tidak memenuhi syarat : kekeringannya kurang, ditumbuhi kapang, mengandung lendir, sudah berubah warna atau baunya, berserangga atau termakan serangga, harus ditolak penerimaannya. PEMBUATAN SIMPLISIA SECARA KHUSUS 1. Jamur, lumut kerak dan spora paku-pakuan Bahan simplisia cukup dijemur di bawah sinar matahari, sebab materialnya kecil dan tipis. 2. Akar Akar dicuci bersih, diiris tipis-tipis atau dipotong pendek-pendek sesuai dengan ukuran akar, kemudian dijemur. Pengeringan dengan sinar matahari atau pengering buatan 3. Buah Buah yang kecil atau yang sudah agak kering sewaktu dipanen misalnya lada dan adas, langsung dikeringkan. Buah yang agak besar dan masih basah misalnya cabe merah, sebaiknya dibelah jadi dua atau beberapa bagian kemudian dijemur. 4. Bunga Bunga dikeringkan dengan sinar matahari, diangin- anginkan, atau dikeringkan dengan pengering buatan. 5. Biji Bila biji hanya tercemar oleh bahan organik asing, langsung dijemur. Selama proses pengeringan biji yang pecah langsung dibuang hal ini untuk menghindari pencemaran oleh kapang penghasil aflatoksin. 6. Daun Pengeringan seperti bunga 7. Kayu Diiris tipis-tipis atau dalam bongkah-bongkah. Pengeringan dg sinar matahari, pengeringan dg pengering buatan harus memperhatikan segi ekonominya. 8. Herba Pengerjaan seperti kayu 9. Kulit Pengerjaan seperti kayu 10. Rimpang Rimpang dicuci bersih, rimpang dengan ukuran kecil dibiarkan utuh sedang rimpang besar diris-iris tipis memanjang atau melintang, tergantung pada permintaan pasar. Pengeringan dengan sinar matahari atau pengering buatan 11. Umbi Umbi dicuci bersih, diiris tipis-tipis, jika perlu irisan tipis yang bergaris tengah besar dipotong menjadi dua atau beberapa bagian. Selanjutnya pengerjaan seperti pada kayu. 12. Umbi lapis Bila umbi lapis dalam keadaan utuh, misalnya bawang merah, maka setelah dicuci lalu dijemur. 13. Balsam, malam, getah dan gom Biasanya tidak memerlukan proses pengeringan. Tetapi bila diperlukan berbagai jenis gom dapat dijemur agar lebih kering. 14. Hasil pengolahan Misalnya agar-agar, jadam, kolofonium dan sebagainya. Disimpan seperti apa adanya, wadah disesuaikan dengan bentuk dan konsistensi simplisia. Hasil pengolahan yang berupa bahan padat cukup disimpan dengan disertai penyerap air. 15. Hewan a. Tubuh hewan atau bagiannya Dekeringkan dengan penjemuran atau pengering buatan b. Minyak lemak Pengolahan tergantung bahan bakunya. Penyimpanan dalam wadah terisi penuh dan tertutup baik c. Lemak dan lilin hewan Pengolahan tergantung kepada bahan bakunya. Penyimpanan dalam wadah tertutup baik. d. Hasil olah cair Contoh madu. Penyimpanan dalam wadah terisi penuh dan tertutup baik 16.Minyak mineral Biasanya pengolahan dilakukan oleh industri minyak bumi, penyimpanan dalam wadah yang tertutup baik 17.Minyak atsiri Cara pebgolahan diuraikan tersendiri. Penyimpanan dalam wadah terisi penuh, tertutup baik dan terlindung cahaya. 18.Minyak nabati padat Misalnya lemak coklat dan lemak pala. Penyimpanan dalam wadah tertutup baik Penyimpanan Semua simplisia harus disimpan sedemikian rupa sehingga perubahan karena cahaya atau lengas, sejauh mungkin dihindarkan. Simplisia yang mudah menyerap air harus disimpan dalam wadah tertutup rapat yang beris kapur tohor.  Disimpan terlindung dari cahaya, berarti bahwa simplisia harus disimpan dalam wadah atau botol yang dibuat dari kaca inaktinik berwarna hitam, merah atau coklat tua.  Disimpan pada suhu kamar, jika tidak disertai penjelasan lain berarti disimpan pada suhu antara 15o dan 30o.  Disimpan ditempat sejuk, jika tidak disertai penjelasan lain, berarti disimpan pada suhu 5o dan 15o.  Disimpan ditempat dingin, jika tidak disertai penjelasan lain, berarti disimpan pada suhu antara 0o dan 5o. Etiket Pada wadah simplisia harus tertera etiket yang menyebutkan : a. Nama latin b. Nama Indonesia simplisia Untuk simplisia nabati dan hewan yang tersedia di laboratorium pada etiket harus pula tertera : a. Nama latin tanaman atau hewan asal b. Nama simplisia dari tanaman atau hewan

Use Quizgecko on...
Browser
Browser