KISI-KISI Ujian Akhir Semester GANJIL Sejarah Indonesia SMA kelas 12 PDF
Document Details
Uploaded by Deleted User
SMAN Unggulan M.H. Thamrin Jakarta
Tags
Related
- KISI-KISI SOAL PAT X SEJARAH INDONESIA GENAP 2023-2024 PDF
- Sejarah Indonesia Kelas XII PDF
- Latihan Soal Sejarah PDF
- Penjajahan Bangsa Spanyol di Indonesia (1521-1529) PDF
- Tugas Pertemuan Ke-2 Pramuka & Kepemudaan (Amanda Oktavianti) PDF
- Konferensi Meja Bundar & Peranannya dalam Proses Kemerdekaan Indonesia PDF
Summary
This is a study guide for the Indonesian History exam for 12th graders at SMAN Unggulan Marh Thamrin Jakarta. Topics covered include the weaknesses of Liberal Democracy, characteristics of Liberal Democracy, the reasons for choosing Liberal Democracy and challenges of Liberal Democracy.
Full Transcript
KISI-KISI UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL SEJARAH INDONESIA KELAS XII SMAN UNGGULAN M.H. THAMRIN JAKARTA No. Soal Kisi-Kisi 1 Kekurangan Demokrasi Liberal 1. Kabinet mudah bubar...
KISI-KISI UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL SEJARAH INDONESIA KELAS XII SMAN UNGGULAN M.H. THAMRIN JAKARTA No. Soal Kisi-Kisi 1 Kekurangan Demokrasi Liberal 1. Kabinet mudah bubar 2. Sulit berhasil mencapai tujuan 3. Parlemen disalahgunakan 2 Ciri-Ciri Demokrasi Liberal 1. Kepala pemerintahan dipegang oleh seorang perdana menteri 2. Perdana menteri diangkat oleh presiden atas saran dari formatur yang dibentuk presiden dan mayoritas anggota DPR 3. Kepala negara dipegang oleh presiden 4. Presiden dapat membubarkan DPR 5. Kabinet bertanggung jawab terhadap parlemen 3 Alasan dipilihnya demokrasi Liberal 1. Pemerintah Indonesia dianggap mewarisi pemerintahan fasis Jepang 2. Indonesia pada awal membutuhkan pengakuan dari negara lain (Amerika) 3. Maklumat pemerintah tanggal 3 November 1945 4. Bubarnya Republik Indonesia Serikat tahun 1950 4 UUD pada masa demokrasi liberal UUD sementara 1950 karena sistem negara pada saat itu menganut pada sistem parlementer 5 Mosi Integral Natsir Natsir mengajukan gagasan kembalinya bentuk negara Indonesia yang pada saat itu berbentuk Republik Indonesia Serikat menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diterima oleh parlemen RIS 6 Partai Pemenang Pemilu Pemenang pemilu 1955 1. PNI - 22,32% 2. Masyumi - 20,92% 3. Nahdlatul Ulama - 18,41% 4. PKI - 16,36% 7 Tantangan Demokrasi Liberal 1. Ketidakstabilan pemerintah (ganti kabinet mulu anjir) 2. Persaingan ketat antar partai politik 3. Kebebasan politik yang tinggi tidak sejalan dengan nilai-nilai budaya 4. Pengelolaan sumber daya dan distribusi kekayaan tidak merata 5. Banyak terjadi pemberontakan dan gerakan separatis 8 Soal Numerasi 1+1=2 9 Program Kerja yang selalu ada dalam demokrasi liberal 1. Menyelesaikan masalah Irian Barat 2. Menjaga keamanan dan ketertiban 3. Membangun ekonomi nasional 10 Soal Numerasi 1x1=1 11 Faktor berakhirnya kabinet Natsir Adanya mosi tidak percaya dari PNI menyangkut pencabutan peraturan pemerintah No. 39 tahun 1950 mengenai DPRD dan DPRDS yang dianggap terlalu menguntungkan Masyumi 12 Kondisi ekonomi pada masa kabinet Natsir Kabinet Natsir mengalami keuntungan dari ekspor karet karena pada saat itu sedang terjadi perang korea 13 Mutual Security Act Perjanjian Mutual Security Act antara Indonesia dengan Amerika Serikat terjadi pada saat kabinet Sukiman yang dianggap menyimpang dengan program kerja politik luar negeri bebas aktif 14 Keberhasilan kabinet Sukiman 1. Keberhasilan memerhatikan usaha rakyat dan memajukan perusahaan kecil 2. Memperhatikan kaum buruh dengan menggagas standarisasi upah minimum 3. Memperluas akses pendidikan dengan mendirikan berbagai macam sekolah 4. Tunjangan hari raya (THR) 5. Melanjutkan program kerja kabinet Natsir (Ekonomi rakyat) 15 Penyebab Jatuhnya kabinet Wilopo 1. Terjadi krisis ekonomi karena jatuhnya harga barang-barang ekspor Indonesia 2. Terjadi defisit kas karena penerimaan negara kurang banyak 3. Munculnya sentimen kedaerahan karena tidak puas terhadap pemerintah 4. Peristiwa 17 Oktober 1952 yang dilatar belakangi oleh tertundanya pemilihan umum (pemilu) yang dianggap sebagai taktik DPRS untuk mempertahankan kedudukan mereka di tengah kondisi politik saat itu yang tidak stabil 5. Peristiwa Tanjung Morawa di Sumatera Utara tahun 1953 16 Peristiwa Tanjung Morawa konflik agraria berupa sengketa Lahan perkebunan kelapa sawit, teh, dan tembakau seluas 255 ribu hektar milik perusahaan Belanda, Deli Planters Vereeniging (DPV) di Tanjung Morawa, Sumatera Timur. Lahan ini sudah digarap oleh penduduk, akan tetapi diminta kembali oleh DPV yang menimbulkan perlawanan dari rakyat dengan campur tangan dari Barisan Tani Indonesia (BTI) 17 Keberhasilan Kabinet Ali I 1. Disusunnya kerangka panitia pelaksanaan pemilu 2. Suksesnya melaksanakan konferensi Asia-Afrika 3. Membaiknya hubungan kerjasama dengan Cina dalam kerjasama pengusaha pribumi dengan pengusaha Cina (Program Ali-Baba) 18 Penyebab kegagalan Kabinet Ali I 1. Munculnya pemberontakan di berbagai daerah 2. Peristiwa 27 Juni 1955 yang merujuk pada aksi boikot perwira angkatan darat terhadap pelantikan Bambang Utoyo sebagai kepala staf angkatan darat 19 Upaya pengembalian kepercayaan angkatan Darat Mengangkat kembali A. H. Nasution sebagai KSAD pada 28 Oktober 1955 20 Tujuan pemilu bulan desember 1955 Memilih anggota konstituante 21 Hasil kerja kabinet Ali II berkaitan dengan Irian Barat Ditandatanganinya undang-undang pembatalan KMB oleh Presiden Soekarno 22 Permasalahan Pada Kabinet Ali II 1. Muncul sentimen anti-cina pada masyarakat 2. Munculnya kekecewaan pemerintah daerah pada pemerintah pusat 3. Tidak stabilnya pemerintahan dengan banyaknya partai politik 4. Munculnya gerakan separatis di berbagai daerah 23 Pengertian kabinet karya Kabinet yang tidak berasal dari partai politik untuk menampung aspirasi rakyat 24 Deklarasi Juanda Deklarasi yang berisikan perluasan wilayah lautan Indonesia untuk menyatukan wilayah lautan Indonesia dan memperkuat keamanan dan pertahanan wilayah lautan 25 Kegagalan Ekonomi Gerakan Benteng 1. Banyak pengusaha yang tidak kompeten karena dipilih berdasarkan kedekatan pejabat 2. Banyak pengusaha lokal menjual lisensi kepada pengusaha non pribumi 3. Banyak manipulasi data perusahaan yang sebenarnya dimiliki oleh kaum non pribumi 26 Kebijakan Pemerintah dalam memperbaiki ekonomi pada tahun 1950-1959 1. Gunting Syafrudin 2. Sistem ekonomi gerakan benteng 3. Nasionalisasi perusahaan asing (De Javasche Bank) 4. Sistem ekonomi Ali-Baba 5. Rencana pembangunan lima tahun 27 Penyebab ekonomi tidak stabil tahun 1950- 1959 1. Indonesia menanggung beban ekonomi dan keuangan yang ditetapkan KMB sebesar 1,5 Triliun rupiah dan utang dalam negeri sebesar 2,8 Triliun rupiah dan defisit yang harus ditanggung pemerintah sebesar 5,1 Miliar 2. Indonesia hanya mengandalkan satu jenis ekspor yaitu pertanian dan perkebunan 3. Politik keuangan Indonesia dirancang oleh Belanda 4. Indonesia belum memiliki pengalaman yang baik dalam menata ekonomi, belum memiliki tenaga ahli dan dana yang diperlukan 5. Banyaknya pemberontakan dan gerakan separatisme pada daerah di wilayah Indonesia 6. Pemerintah Belanda tidak mewarisi nilai-nilai yang cukup untuk mengubah sistem ekonomi 28 Kebijakan Gunting Syafrudin Kebijakan yang dilakukan oleh menteri keuangan Syafruddin Prawiranegara pada masa pemerintahan RIS yang berisi pemotongan nilai mata uang menjadi setengah yang berlaku untuk pecahan Rp 2,50 keatas 29 Penerapan kebijakan ekonomi Ali-Baba Pengusaha non pribumi diwajibkan memberikan pelatihan kepada pengusaha pribumi dan pemerintah menyediakan kredit dan lisensi bagi pengusaha swasta nasional untuk merombak ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional 30 Alasan pelaksanaan Munap tidak dapat dilaksanakan 1. Adanya kesulitan menentukan skala prioritas 2. Terjadi ketegangan politik yang tidak dapat diredakan 3. Timbul pemberontakan separatisme PRRI/Permesta Baca dan pelajari dari PPT demokrasi liberal dan buku paket Bab Demokrasi liberal yang sudah di share pada google classroom. Inshaallah jawaban dari sana + dari penjelasan di kelas