Modul Materi Kesehatan Matra D III UPN Vetrean Jakarta PDF
Document Details
Uploaded by QuaintOrchid
UPN Veteran Jakarta
Tags
Summary
This document contains lecture materials for a health and emergency response course at UPN Vetrean Jakarta. It covers topics such as health, disaster concepts, triage, and patient assessments. Several questions related to the content are included.
Full Transcript
Modul materi kesehatan matra D III UPN Vetrean Jakarta. BAB. I KESEHATAN MATRA. 1. Kesehatan matra. 2. Konsep dasar bencana 3. Survelen dan triase. BAB II FISIOTERAPI GAWAT DARURAT. 4. Pengkajian dan Analisa. 5. Bantuan hidup dasar 6. Bandage, Immobilisasi, bid...
Modul materi kesehatan matra D III UPN Vetrean Jakarta. BAB. I KESEHATAN MATRA. 1. Kesehatan matra. 2. Konsep dasar bencana 3. Survelen dan triase. BAB II FISIOTERAPI GAWAT DARURAT. 4. Pengkajian dan Analisa. 5. Bantuan hidup dasar 6. Bandage, Immobilisasi, bidai dan tranportasi 7. Perdarahan dan luka bakar. 8. Diskusi dan UTS. Bab III Fisioterapi. bencana 9. manajemen penanggulangan bencana 10. Problemati, dampak bencana 11. Strain, sprain dan fraktur. 12. Manajemen fisioterapi amputasi 13. Traumatik brain injury. 14. manajemen fisioterapi Spinal card injury. 15. Alat alat bantu mobilisasi,ambulasi dan jalan. 16. Diskusi UAS. Topik 3. SURVELEN DAN TRIASE Pengkajian subyektif OPQRST. 1. Onset= Bagaimana awalnya/pemulaannya 2. Propokasi=Apa yang memperberat dan memperingan 3. Quality= Bagaimana Qualitasnya 4. Radiasi= Kemana penyebarannya 5. Skala= semua data dibuat ukuran skala 6. Time= sedah berapa lama masalahnya. soal Dalam pemeriksaan data subyektif dikenal dengan PQRST. Apa yang dimaksud R diatas. a. Faktor penambah/mengurangi problem. b. Faktor jenis problem. c. Problem harus dibuat skalanya. d. Problem menyebar/komplikasi kemana.# e. Berapa lama masalah itu terjadi. Pemeriksaan cepat 1. Kesadaran : Periksa tingkat kesadaran 2. Perdarahan: Periksa perdarahan/sirkulasi dan pernafasan. 3. Kepala dan leher: periksa kepala dan leher. 4. Anggota gerak atas: periksa extremitas atas 5. Dada dan perut: periksa dada, punggung, pinggang dan perut sampai panggul. 6. Anggota gerak bawah: periksa extremitas bawah. Soal. Dalam penanganan gawat darurat ada prinsip pemeriksaan. Pertanyaan apa yang pertama kali dilakukan pemeriksan pada korban? a. Memeriksa kesadaran. # b. Mengamankan TPK/dirinya. c. Memeriksa jalan nafas d. Memeriksa sirkulasi e. Memberikan bantuan hidup dasar. Data subyektif Data subyektif yang ditanyakan kepada keluarga/ pengantar pasien tidak sadar, dan bila sadar langsung kepasien atau pengantar/meliputi : 1)Tanyakan identitas pasien 2)Identitas pasien meliputi : nama, usia, dan alamat. Pasien sadar 3)Tanyakan keluhan utama yang dirasakan oleh pasien saat ini. 4)Tanyakan riwayat penyakit/keluhan yang sekarang dirasakan atau yang berhubungan dengan sakit yang diderita sekarang. 5) Pengobatan yang telah dilakukan bila ada. Data obyektif 1)Anda perhatikan/amati keadaan umum pasien.Yang perlu dikaji adalah kesadaran pasien dengan metode (APVU atau GCS) apakah pasien dalam kondisi sadar penuh (composmentis), somnolen, koma. 2) Airway : Anda lakukan observasi pada gerakan dada, apakah ada gerakan dada atau tidak. Apabila ada gerakan dada spontan berarti jalan nafas lancar atau paten, sedang apabila tidak ada gerakan dada walaupun diberikan bantuan nafas artinya terjadi sumbatan jalan nafas 3) Breathing: Anda kaji/observasi kemampuan mengembang paru, adakah pengembangan paru spontan atau tidak. Apabila tidak bisa mengembang spontan maka dimungkinkan terjadi gangguan fungsi paru sehingga akan dilakukan tindakan untuk bantuan nafas. Lanjutan 4) Circulation: Anda lakukan pengkajian denyut nadi dengan melakukan palpasi pada nadi radialis, apabila tidak teraba gunakan nadi brachialis, apabila tidak terabagunakan nadi carotis. Apabila tidak teraba adanya denyutan menunjukkan gangguan fungsi jantung. 5)Disability : Kaji kemampuan gerak dan fungsional. 6). Expose: Komplikasi yang bisa terjadi. Analisa Data Setelah data subyektif dan obyektif terkumpul maka Anda melakukan analisa untuk merumuskan masalah. Analisislah masalah harus cepat dan tepat, D. Bagaimana kesadaran (DELERIUM) A. Bagaimana jalan nafas (AIRWAY) B. Bagaimana pernafasan (BREATHING) C. Bagaimana sirkulasi (CIRCULATION) D. Bagaimana Kemampuan bergerak (DISABILITY) E. Apa komplikasi yang akan muncul. (EXPOSE) F. Tindakan aman (fisioterapis , korban dan masyarakat) Safty first. Soal. Dalam analisa data hasil pemeriksaan untuk dibandingkan data normal dilakukan untuk mendapatkan diagnosa, hasilnya disimpulkan label merah, kuning, hijau dan hitam. Pertanyaan, apa makna merah dan hitam. a. Aman dan kematian b. Bahaya dan kematian # c. Kurang bahaya dan kematian d. Sadar dan kematian e. Tidak sadar dan kematian. Planning (rencana tindakan) Dalam rencana tindakan ini, ada 2 hal yang harus dilakukan yaitu menetapkan prioritas korban dan merencanakan tindakan. Menentukan prioritas ini penting untuk menetapkan tindakan sesuai prioritas. Jika salah dalam menentukan prioritas triage ini maka akan berakibat fatal bagi korban. Prioritas pasien dapat dibagi menjadi 4 yaitu prioritas 1 , prioritas 2, prioritas 3 dan prioritas 4. PENGERTIAN: TRIASE Triase berasa dari bahasa Perancis, trier, yang berarti "menseleksi“: yaitu teknik untuk menentukkan prioritas penatalaksanaan pasien atau korban, saat sumber daya terbatas TRIASE/TRIAGE Tindakan triage pasien merupakan tindakan penilaian penderita secara cepat untuk memprioritaskan pertolongan, perawatan dan transportasi ke fasilitas kesehatan. Hal tersebut perlu dilakukan, terlebih pada saat terjadi bencana dimana terdapat banyak korban. Triage pasien perlu dipahami dan diterapkan sehingga pertolongan yang diberikan kepada korban dapat dioptimalkan, sehingga korban jiwa dapat diminimalkan. Pelaksanaan Triage Dalam assesmen kasus bencana dikenal dengan triase untuk mengkelompokkankasus : ringan, sedang,berat dan meninggal. Langkan pertama: korban diminta berjalan ke tempat pemeriksaan, Alangkah kedua menghitung RR. Pertanyaan: Apa kelompok nya bila RR lebih dari 30/min. ? A. Hitan B. Biru C. Hijau D. Kuning # E. Merah Soal. Methode assesment paling terkenal adalah Soapier. Pertanyaan pengkajian vital sign termasuk dimana : a. Subyective. b. Obyective. # c. Analisis. d. Diagnosis. e. Planing. Prinsisp Assesment A. air way B. Breathing C. Circulation D. Drug/deffibrilasi/Disability E. EKG/Exposure F. Fist sefety. Soal. Dalam prinsip pemeriksaan di kardiorespirasi termasuk gawat darurat dikenal ABCDE. Petanyaan apa yang dimaksud pemeriksaan D diatas: a. Pemeriksaan harus aman. b. Pemeriksaan pernafasan. c. Pemeriksaan sirkulasi d. Pemeriksaan kemampuan bergerak. e. Prediksi penyebaran/klomplikasi. Soal. Dalam bencana atau kegawtan darurat dilakukan skrening korban atau mengelompokkan korban menjadi 4 kelompok, merah, kuning , hijau dan hitam. Pertanyaan : apa nama leveling/ pengelompokan tersebut ? A. Analisa. B. Triase.# C. Diagnosa. D. Prognosa E. Assesmen. DASAR2 (PERTIMBANGAN) TRIAGE 1. Derajat Cedera 2. Jumlah yg Cedera 3. Sarana dan Kemampuan 4. Kemungkinan Bertahan Hidup Level kondisi. 1. Label merah : prioritas 1. Mengancam nyawa dan segera untuk dilakukan pertolongan seperti: henti jantung dan nafas, cedera kepala berat, perdarahn berat, tersedak dll 2. Lbel kuning: Prioritas 2 merupakan kasus gawat dan tidak segera kolap jantung seperti patah tulang tanpa perdarahan, asma bronkiale dan sebagainya. 3. Label hijau: Prioritas 3 merupakan kasus tidak gawat seperti panas badan, pilek dan sebagainya dan diberi. 4. Label 4: Prioritas 4. Korban dalam keadaan meninggal. Soal. Methode assesment paling terkenal adalah Soapier. Pertanyaan pengkajian vital sign termasuk dimana : a. Subyective. b. Obyective. # c. Analisis. d. Diagnosis. e. Planing. Prinsisp Assesment A. air way B. Breathing C. Circulation D. Drug/deffibrilasi/Disability E. EKG/Exposure F. Fist sefety. Soal. Dalam prinsip pemeriksaan di kardiorespirasi termasuk gawat darurat dikenal ABCDE. Petanyaan apa yang dimaksud pemeriksaan D diatas: a. Pemeriksaan harus aman. b. Pemeriksaan pernafasan. c. Pemeriksaan sirkulasi d. Pemeriksaan kemampuan bergerak. e. Prediksi penyebaran/klomplikasi. Patient Acuity Category Scale (PACS) yang terbagi dalam 4 prioritas 1.Prioritas 1 resusitasi respon time 0 menit 2. Prioritas 2 urgensi respon time 45 menit 3. Prioritas 3 tidak urgen respon time 60 menit 4. Prioritas 4 respon time 120 menit Prioritas 4 Setelah klien korban ditetapkan prioritasnya 4 maka korban diposisikan sesuai dengan keadaannya, dan langkah selanjutnya diiformasikan kekeluarga. MAMPU JALAN (HIJAU) MAMPU JALAN : pemeriksaan 🡪 NAFAS(AIRWAY) -Sumbatan (Paten Obstruction) -Ancaman Gagal nafas PERNAFASAN (BREATHING) Neonatus Frekuensi nafas / RR 60 x/menit Sianosis sentral, menetap dengan O2 MAMPU JALAN DEWASA Dewasa Henti nafas (breathing arrest) Bradipneu (RR < 10 x/menit) Takipneu (RR >30 x/menit) Wheezing Cyanosis SIRKULASI (CIRCULATION) Neonatus HR 180 x/menit Dewasa Henti Jantung (Cardiac Arrest) Nadi teraba lemah (weak pulse) Akral dingin (Clammy) Pucat (Pale) CRT > 2 detik HR 120x/menit SpO2 < 90% TD Systole < 80 mmHg KESADARAN (DISABILITY) Neonatus Suhu < 36,5 ° C atau > 39 °C Dewasa GCS < 13 Kejang Hemipareses Nyeri dada LABEL KUNING (URGENT) PENDERITA TIDAK GAWAT TAPI DARURAT PERTOLONGAN DENGAN PRIORITAS KEDUA (P2) AKAN TERJADI PENINGKATAN RESIKO BILA DALAM BEBERAPA JAM TIDAK DITANGANI JALAN NAFAS (AIRWAY) Jalan nafas Bebas gak ada hambatan (Patent ) PERNAFASAN (BREATHING) Frekuensi nafas / RR 24-32 x/menit Wheezing Neonatus Frekuensi nafas RR >50 x/menit Sianosis sentral, menghilang dengan O2 SIRKULASI DEWASA: HR: 50-100/MIN. BPS: 90-140 mmHg. BPD: 60-100 mmHg Spo2: > 95%. NEONATUS: HR > 160/min. Pelaksanaan Triage Dalam assesmen kasus bencana dikenal dengan triase untuk mengkelompokkankasus : ringan, sedang,berat dan meninggal. Langkan pertama: korban diminta berjalan ke tempat pemeriksaan, Alangkah kedua menghitung RR. Pertanyaan: Apa kelompok nya bila RR lebih dari 30/min. ? A. Hitan B. Biru C. Hijau D. Kuning # E. Merah Kesadaran GCS: 13-15 : GCS < 12 (KUNING) SUHU NEONATUS : 36,5-37,5 °C. < 36,5 ° ATAU > 39,5 ° (KUNING) HIJAU JALAN NAFAS(AIRWAY) Bebas (Patent ) PERNAFASAN (BREATHING) Normal SIRKULASI (CIRCULATION) Nadi teraba jelas Systole < 140 mmHg Dyastole > 60 KESADARAN (DISABILITY) GCS 15 NYERI: Tidak ada nyeri –nyeri ringan Borg < 5 Triage Pertolongan kesehatan dimulai dengan menetapkan rantai penyelamatan (rescue chain) yang dimulai dari penilaian TKP oleh Team penolong sampai mencakup siaga transportasi ke rumah sakit (RS) yang siap. Yang dimaksud RS yang siap adalah RS yang terencana kesiapan darurat/bencananya (hospital emergency preparedness/disaster plan) sudah mulai dilaksanakan. (Alrein Putrananda, 2018). tindakan Surveilans Pengertian Surveilans adalah kegiatan “analisis” yang sistematis dan berkesinambungan melalui kegiatan pengumpulan dan pengolahan data serta penyebar luasan informasi untuk pengambilan keputusan dan tindakan segera. 44 Melakukan Analisis 1. Orientasi tidak cukup hanya penyakit 2. Pertimbangkan faktor resiko di luar sektor kesehatan 3. Ketajaman analisis 4. Pertimbangkan lintas batas wilayah, tidak cukup hanya pertimbangan wilayah administrasi pemerintahan 45 Surveilans Kejadian Penyakit : Deteksi dini Mencermati kecenderungan penyakit (secular trend) Identifikasi perubahan faktor agent dan host Deteksi perubahan penyelenggaraan pelayanan kesehatan 46 Surveilans dan Riset Surveilans Hipotesi Informasi riset s Rise t 47 Peran Surveilans Pengendalian penyakit menular KLB Mempelajari riwayat alamiah penyakit, gambaran klinis, dan epidemiologi sehingga dapat disusun program pencegahan dan penanggulangannya Mendapatkan data dasar penyakit dan faktor risiko, sehingga dapat diteliti kemungkinan pencegahan dan penanggulangan, dan program nantinya dapat dikembangkan 48 Emergency (Situasi Bencana) A. Situasi bencana dari sisi surveilans ⮚Gempa ⮚Tsunami ⮚Gunung Meletus ⮚Banjir Ada Korban Korban Tak Langsung Langsung ⮚Kebakaran (meninggal, luka) (Pengungsian) ⮚Angin ribut ⮚Kerusuhan massal Kondisi Rentan (Status 49 Kesehatan) Emergency (Situasi Bencana) B. Situasi bencana dari sisi surveilans Penyakit Ada Korban Langsung Menular (sakit / meninggal dlm waktu singkat) Potensial Wabah / KLB 50 Emergency (Situasi Bencana) C. Situasi bencana dari sisi surveilans Pencemaran Bahan Ada Korban Langsung Kimia : (sakit, meninggal dlm jangka - Udara panjang) - Air - Tanah 51 Emergency (Situasi Bencana) D. Situasi bencana dari sisi surveilans Kejahatan Manusia - Borak pd makanan Ada Korban Langsung (sakit, meninggal dlm jangka - Formalin pd panjang) makanan - Pewarna bahaya 52 Bagaimana Membangun Sistem Surveilans Situasi Bencana 1. Sistem sangat tergantung situasi bencana yang mana 2. Substansi sangat tergantung situasi bencana yang mana 3. Proses surveilans berlaku umum (pengumpulan, pengolahan, analisis, interpretasi, penyebar luasan informasi untuk respon secara dini) 53 Prinsip Membangun Surveilans Situasi Bencana 1. Unsur kecepatan ❖ Proses surveilans (pasif & aktif) ❖ Respon (sedini mungkin) 2. Sederhana ❖ Yang dapat dijangkau (sadar bahwa hanya sebagian) ❖ Substansi terbatas (sangat prioritas) contoh di NAD 🡺 penyakit (Diare,Malaria, DBD, ISPA, Campak) 🡺 faktor risiko (air & vektor) 🡺 dukungan lab. sederhana (bila dimungkinkan) 3. Integrasi (Pemerintah, Masyarakat/LSM,NGO) 🡺 Jejaring SE 54 Prinsip Penyelenggaraan Surveilans untuk SKD & Pen. KLB Perbaikan Kondisi Masaslah KesMas Rentan Epidemiologi Tidak Menjadi Assessment Antisi SKD Kajian Inisial pasi KLB Respon Penang - Kesiapsiagaan gulang- menghadapi an KLB KLB 55 Tahapan Alamiah Situasi Bencana & Peranan Surveilans Dalam Situasi Bencana Situa Ancaman Kedarurat Kemba si Kedarurat an li Norm an terjadi Norma al l Penyelidikan, Surveilans Respon Cepat Penanggulangan Surveilans Rutin untuk SKD & & Rutin untuk SKD Surveilans Surveilans Intensif Intensif 1. Menentukan arah respon/penanggulangan 2. Menilai keberhasilan 56 respon/penanggulangan Kegiatan Surveilans Intensif pada situasi bencana Analisis Data Pelayanan Pengobatan Analisis Data Faktor Risiko Laporan Berkala Situasi Darurat Laporan Berkala Upaya Penanggulangan Laporan Masyarakat Hasil Wawancara Kajian Terus Menerus Informasi Terus Menerus Pada Tim Penanggulangan 57 Prioritas Kajian Awal Status Epidemiologi Pengungsi Sebagai Bahan Penetapan Sistem Surveilans Perkembangan Penyakit Potensial KLB Makanan & Gizi Imunisasi Ancaman Penyakit Air, Sanitasi, dan Musim Menular Status Pelayanan Pnemonia Kesehatan Darurat, Gizi termasuk sistem Pelayanan surveilans yang ada Kesehatan Ekonomi, Sosial, Politik, Keamanan, Transportasi, Komunikasi 58 Pengungsi Kelompok Rentan Bayi dan Anak Balita Orang Tua (sendiri) Keluarga dengan KK wanita Ibu Hamil dan Melahirkan 59 Pengungsi Rentan Padat Jumlah Besar Satu Lokasi Terisolir Tanpa informasi Tanpa Pengelola Tipuan Data 60 Contoh : Aplikasi Surv pada Pengungsi A. Substansi – Angka Kesakitan & Kematian – Lingkungan (air, sampah / tinja & vektor) – Gizi / Makanan B. Populasi ber risiko – Bayi – Balita – Ibu Hamil – Manula 61 Angka kesakitan & kematian Status imunologi ??? 🡺 daerah terbuka, Populasi potensi masuknya penyakit dari luar Over penduduk 🡺 ratio lahan & hunian Kondisi penduduk secara umum menurun Komunikasi & Transp ??? 🡺 rusaknya sarana Lingkun Lingkungan tidak sehat gan Terhentinya yankes terutama upaya pencegahan 62 63 TUGAS DISKUSIKAN MINIMAL 4 MAHASISWA. HASIL DISKUSI. 1 BUAT VIDIO PERAGAAN BENCANA SAMPAI PENANGANAN FISIOTERAPI, PILIH SALAH SATU TOPIK DIBAWAH INI. 1. GEMPA BUMI DAN SUNAMI 2. BENCAN GUNUNG BERAPI 3. MUDIK LEBARAN (KECELAKAAN TRANPORTASI) 4. PERJALANAN HAJI 5. WABAH PANDEMI (QOVID 19). KUMPULKAN KE SIPEN KIRIM EMAIL KE MAS AGUS DAN SAYA.