Biodegradable Packaging PDF

Summary

This document discusses biodegradable packaging, highlighting its benefits, types, and challenges. It emphasizes the growing importance of sustainable packaging in the face of increasing consumer awareness and government regulations.

Full Transcript

BIODEGRADABLE PACKAGING KEMASAN RAMAH LINGKUNGAN Sustainable Development Goals (SDGs) poin 12.5 yaitu mengurangi timbulan sampah secara substansial pada tahun 2030 Beralihnya para pelaku industri ke kemasan yang lebih berkelanjutan menunjukkan perubahan signifikan Peningkatan kesadara...

BIODEGRADABLE PACKAGING KEMASAN RAMAH LINGKUNGAN Sustainable Development Goals (SDGs) poin 12.5 yaitu mengurangi timbulan sampah secara substansial pada tahun 2030 Beralihnya para pelaku industri ke kemasan yang lebih berkelanjutan menunjukkan perubahan signifikan Peningkatan kesadaran konsumen terhadap isu lingkungan 73% konsumen lebih memilih produk dengan kemasan ramah lingkungan Regulasi pemerintah yang lebih ketat mengenai penggunaan plastik sekali pakai Insentif bagi perusahaan yang menggunakan bahan kemasan yang dapat didaur ulang atau yang terbuat dari bahan alami (LN) DEFINISI Setiap bahan kemasan yang akan terdegradasi (terurai) secara alami (dalam kondisi apa pun dan dalam jangka waktu tertentu ataupun tidak) Bahan kemasan yang secara alami dapat terurai seiring berjalannya waktu Alternatif kemasan yang berkelanjutan dibandingkan kemasan tradisional (plastik) serta mengurangi dampak pencemaran di lingkungan akibat sampah Terbuat dari bahan organik : serat atau pati yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme SUSTAINABLE PACKANGING Mengurangi Mudah didaur Fokus pada Mendukung Kesadaran penggunaan ulang dan sumber daya dampak minimum tinggi terhadap sumber daya dikomposkan alam terbarukan bahaya terhadap dampak yang tidak Mengurangi Optimasi ekosistem lingkungan terbarukan jumlah penggunaan Melestarikan Peluang bisnis Mengurangi sampah yang material keanekarafaman bagi konsumen emisi karbon berakhir di Konservasi SDA hayati untuk yang sadar Mendukung TPS yang bernilai (air generasi lingkungan kesehatan dan energi) mendatang lingkungan KEUNTUNGAN Mendukung Pertanian 1. Mendorong kegiatan perekonomian 2. Sampah kemasan dapat dikomposkan sehingga meningkatkan unsur hara tanah 3. Meningkatkan produksi pertanian dan ketahanan pangan Alternatif yang lebih baik Mengurangi Limbah 1. Alami dan tidak beracun 1. Berpotensi untuk 2. Alternatif yang aman dan mengurangi limbah sehat untuk berbagai dalam industri pertanian jenis kemasan produk dan makanan pertanian dan makanan 2. Dapat terdegradasi secara alami dibandingkan kemasan plastik KEUNTUNGAN Terurai secara Alami 1. Kemasan biodegradable dirancang untuk terurai dalam kondisi dan jangka waktu tertentu 2. Kemasan biodegradable yang bersertifikat biasanya akan terurai dalam waktu satu tahun di komposter rumahan dan dalam waktu 3 hingga 6 bulan di lingkungan pengomposan skala industri TUJUAN Fungsional : perlindungan produk, keamanan, regulasi kebijakan Hemat biaya : apabila terlalu mahal tidak akan digunakan Mendukung kesehatan lingkungan dan manusia JENIS-JENIS KEMASAN BIODEGRADABLE 1. KERTAS 2. POLIMER ALAMI Pati Selulosa 3. POLIMER SINTETIS PLA - Asam Polilaktat PHA - Polihidroksialkanoat 4. BIO KOMPOSIT Biokomposit pati dan serat Biokomposit PLA dan serat Biokomposit Selulosa Biokomposit protein kedelai JENIS-JENIS KEMASAN BIODEGRADABLE KERTAS 1. Jenis kemasan biodegradable yang paling tua 2. Mudah terurai serta efisien bisa didaur ulang 3. Ketahanan rendah, mudah rapuh sehingga tidak menyediakan perlindungan produk yang aman 4. Tidak terlalu cocok untuk berbagai jenis kemasan produk pertanian/makanan 5. Isu lingkungan terkait penebangan pohon JENIS-JENIS KEMASAN BIODEGRADABLE PATI 1. Kemasan mudah terurai, aman dan ramah lingkungan 2. Fleksibilitas tinggi 3. Sifat barrier meningkatkan shelf life 4. Ketahanan rendah dibandingkan plastik konvensional. 5. Sensitif kelembaban 6. Biaya Produksi lebih tinggi 7. Sifat Thermal (ketahanan panas) lebih rendah 8. Penggunaan terbatas untuk kemasan yang memerlukan pengalang uap air dan gas JENIS-JENIS KEMASAN BIODEGRADABLE SELULOSA 1. Kemasan plant-based sangat mudah terurai 2. Alternatif kemasan yang sangat baik untuk jangka pendek 3. Tidak dapat memberikan umur simpan panjang atau kemasan yang tepat untuk produk pangan 4. Mudah berubah warna saat disimpan JENIS-JENIS KEMASAN BIODEGRADABLE RAMI (HEMP) 1. Sumber : tanaman cannabis (Ganja) 2. Rami sangat mudah terurai secara alami, kokoh dan serbaguna 3. Sumber bioplastik yang mahal dan belum tersedia secara komersial dalam bentuk terpolimerisasi JENIS-JENIS KEMASAN BIODEGRADABLE RUMPUT LAUT 1. Kemasan plant-based sangat mudah terurai 2. Alternatif kemasan yang sangat baik untuk jangka pendek 3. Kurang stabil dan kurang cocok untuk b industri makanan, terutama pada saat transportasi dan penyimpanan JENIS-JENIS KEMASAN BIODEGRADABLE POLYLACTID ACID (PLA - C3H4O2) 1. Polilaktida, disintesis secara kimia dari produk fermentasi mikroba asam laktat. 2. Dapat terdegradasi secara otomatis tanpa mencemari lingkungan. 3. Fleksibel dan lentur seperti plastik 4. Slow-composting, meski di komposter JENIS-JENIS KEMASAN BIODEGRADABLE PHA - POLIHIDROKSI-ALKANOAT 1. Fermentasi : Ralstonia eutropha atau Cupriavidus necator 1. Bahan : asam lemak dari karbohidrat atau digunakan untuk memfermentasi bahan lipid. Bakteri tertentu, memproduksi PHA organik (glukosa, sukrosa, atau minyak nabati). sebagai penyimpanan energy. 2. Mudah terurai 2. Akumulasi PHA: 3. Sifat Mekanik yang Baik: karakteristik Sel mikroba mengakumulasi PHA dalam bentuk fisik yang mirip dengan plastik butiran yang bisa dipisahkan.. konvensional. 3. Ektraksi: 4. Mendukung sustainable packaging Butiran PHA diekstraksi dari sel mikroorganisme 5. Biaya produksi PHA masih lebih tinggi dan dimurnikan. dibandingkan plastik konvensional, 6. Stabilitas: Beberapa jenis PHA lebih 4. Pembentukan: rentan terhadap suhu dan kelembapan PHA yang telah dimurnikan dapat dicetak atau dibentuk menjadi kemasan atau produk lainnya. dibandingkan plastik sintetis. 7. Ketersediaan bahan baku untuk fermentasi dapat menjadi hambatan dalam produksi skala besar. JENIS-JENIS KEMASAN BIODEGRADABLE BIOKOMPOSIT PROTEIN KEDELAI 1. Bahan : protein kedelai dan selulosa (serat) dan polimer sintetis (PHA atau PLA) 2. Ramah lingkungan 3. Sifat ketahanan mekanik yang baik 4. Sensitif terhadap kelembaban 5. Rentan diurai cepat oleh mikrooranisme 1. Ekstraksi Protein : Protein diekstrak dari Kedelai 2. Pencampuran: Protein dicampur dengan pengikat seperti resin dan polimer 3. Pencetakan atau Ekstruksi: Campuran ini dikeringkan dan dibentuk sesuai kebutuhan JENIS-JENIS KEMASAN BIODEGRADABLE BIOKOMPOSIT SELULOSA 1. Isolasi Selulosa : Diambil dari sumber serat alami. 1. Bahan : selulosa (serat) dan polimer sintetis (PHA atau PLA) 2. Pencampuran: 2. Mudah terurai Selulosa dicampur dengan polimer sintetis dan 3. Sumber melimpah dan terbarukan bahan penguat 4. Sifat ketahanan mekanik yang baik 5. Sensitif terhadap kelembaban 3. Pencetakan atau Ekstruksi: 6. Selulosa kompleks perlu teknologi khusus Campuran ini dicetak menjadi produk akhir PROSES DEGRADASI BIOPLASTIK (PLA) 1. Degradasi Hidrolisis: Proses ini terjadi ketika air menyerang ikatan ester dalam struktur polimer, sehingga mengakibatkan pemecahan rantai panjang polimer menjadi rantai yang lebih pendek. 2. Degradasi Biologis: Mikroorganisme, seperti bakteri dan jamur, dapat memanfaatkan bioplastik sebagai sumber karbon. Mereka menghasilkan enzim yang memecah polimer, sehingga mempercepat proses degradasi. 3. Faktor Lingkungan: Suhu, kelembapan, dan kondisi lingkungan lainnya dapat memengaruhi kecepatan degradasi. Suhu yang lebih tinggi dan kelembapan yang lebih tinggi cenderung mempercepat proses degradasi. PROSES DEGRADASI BIOKOMPOSIT 1. Degradasi Fisik: Serat alami dalam biokomposit dapat terurai lebih cepat. Ketika serat terdegradasi, mereka membantu memecahkan struktur polimer. 2. Degradasi Biologi: Seperti dalam bioplastik, mikroorganisme berperan penting dalam proses degradasi biokomposit. Enzim yang dihasilkan oleh mikroba dapat memecah polimer serta serat alami. Proses ini biasanya lebih efektif pada substrat organik yang berasal dari tanaman. 3. Pengaruh Lingkungan: Kelembapan dan suhu juga berperan penting. Biokomposit yang lebih tinggi kandungan serat alaminya biasanya akan memiliki tingkat degradasi yang lebih cepat dibandingkan yang dominan polimer. KESADARAN KONSUMEN DAN PERMINTAAN PASAR 1. Kemasan yang aman dan ramah lingkungan 2. Dibuat oleh gerakan sadar lingkungan 3. Dibuat menjadi menarik, inovatif dan fungsional 4. Memilih gaya hidup sustainable untuk mengurangi limbah dan pencemaran lingkungan 5. Didesain untuk dapat terurai, dapat didaur ulang dan dibuat dari sumber daya alam terbarukan TANTANGAN DAN PELUANG 1. Biaya produksi dan ketersedian (isu utama) 2. Harga lebih mahal dan kadang jarang tersedia dibandingkan kemasan plastik konvensional 3. Ketahanan dan kualitas tidak akan sama dengan kemasan plastik konvensional 4. Belum terdapat standar ataupun skema sertifikasi kemasan biodegradable dan dampaknya terhdap lingkungan 5. Isu-isu tersebut dapat membuat konsumen bingung dan tidak percaya 6. Kemasan biodegradable harus fungsional dan hemat biaya 7. Masyarakat dapat bergerak bersama REGULASI PEMERINTAH Sampah merupakan tanggung jawab pelaku usaha atau produsen untuk mengurangi sampah dari produk yang mereka hasilkan. UU No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah (Pasal 15), : Produsen bertanggung jawab atas pembuangan kemasan dan produk yang tidak dapat dikomposkan atau sulit untuk dijadikan kompos. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No 75 Tahun 2019 Tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen : meminta produsen menghasilkan kemasan ramah lingkungan Berdasarkan konsep Permen No 75, kewajiban pengurangan sampah ini pemerintah kenakan pada produsen sektor manufaktur, ritel, jasa makanan, dan minuman. Produsen wajib untuk mendesain ulang produk agar mudah dikumpulkan untuk diguna ulang. Produsen wajib menyusun dokumen perencanaan pengurangan sampah secara bertahap sebesar 30 % pada tahun 2029 untuk mendorong ekonomi sirkular di Indonesia. Implementasi kebijakan : penggunaan kemasan daur ulang, menyediakan fasilitas pengumpulan sampah, dan melibatkan masyarakat serta banyak mitra. STUDI KASUS 9 Kemasan Eco-Friendly di Market Place Indonesia Sumber Data : literatur dan survei 314 responden Lokasi : Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah Analisis Data : Studi literatur, analisis deskriptif kualitatif, dan Contingent Choice Modelling (CCM) Kemasan terbaik : recyclable cardboard dan bioplastic karena murah dan bahan terbaik Analisis CCM : konsumen berminat terhadap eco-friendly packaging, tahu manfaat penggunaannya dan bersedia untuk menggunakannya Nilai Willingness to Pay (WTP) max : Rp1.348,47 dan Rp4.237,80 dan berpotensi meningkat jika konsumen diberikan edukasi manfaat eco-friendly packaging, dan berdomisili di DKI Jakarta. Strategi apakah yang dapat diimplementasikan supaya kemasan eco-friendly ini efektif? TUGAS KELOMPOK (POSTER) Buatlah inovasi terkait kemasan biodegradable! Bagaimana strategi pemasaran kemasan biodegradable tersebut supaya dibeli oleh konsumen!

Use Quizgecko on...
Browser
Browser