Slide Fisiologi Membran Saraf 1C 2024 PDF

Summary

These slides cover the topic of nerve cell membrane physiology, specifically the different types of neurons, potential action, and neurotransmitters. It includes diagrams and definitions.

Full Transcript

FISIOLOGI MEMBRAN SEL SARAF SEL SARAF = NEURON Sistem Saraf: mendeteksi & integrasi informasi kondisi eksternal dan internal  memilih/ mengendalikan respon otot dan kelenjar. Neuron/sel saraf: - neuron sensorik - interneurons - neuron motoric S...

FISIOLOGI MEMBRAN SEL SARAF SEL SARAF = NEURON Sistem Saraf: mendeteksi & integrasi informasi kondisi eksternal dan internal  memilih/ mengendalikan respon otot dan kelenjar. Neuron/sel saraf: - neuron sensorik - interneurons - neuron motoric Sifat Neurons  excitable& conductive  berguna untuk komunikasi OTAK  100 billiun neuron 1000 –10.000 sinaps (tiap neuron)100 trilliun sinaps (otak) SEPERTI APA SIH NEURON ? TERBAGI 4 ZONA: Input zone : Dendrit dan soma Trigger Zone : Axon Hillock Conducting Segment: Axon Output Zone : Axon terminal Siapa saja yang mendukung fungsi saraf? Sel pada jaringan Saraf: 10% neurons 90% neuroglia Fungsi Neuroglia: Astroglia: menjaga keseimbangan konsentrasi ion di cairan ekstra selular ECF Melindungi & mendukung fungsi neuron Schwann cells: insulation  meningkatkan kecepatan impuls bertugas membersihkan dari “sampah” : sel mati/sisa metabolik POTENSIAL AKSI?  PAHAMI ISTILAH INI DULU Ya Stimulus: setiap perubahan di lingkungan yang cukup kuat untuk melakukan inisiasi potensial aksi. Potensial aksi: Sinyal listrik yang merambat sepanjang permukaan membrane neuron. Potensial berjenjang: Sebuah deviasi kecil dari potensial membrane istirahat yang terjadi karena adanaya aktivitas terbuka / tertutupnya kanal gerbang ligand atau kanal gerbang mekanik  hyperpolarisasi or depolarisasi potential berjenjang Potensial RESEPTOR (reseptor sensorik) Potensial Post-synaptic potential (dendrites & soma): Excitatory post-synaptic potential (EPSP) Inhibitory post-synaptic potential (IPSP) DEPOLARISASI Depolarisasi: kondisi pembalikan potensial mebran  (+) didalam sel dan ( – ) luar sel REPOLARISASI Repolarization: KEMBALINYA POTENSIAL MEMBRAN kanal K+ terbuka( lebih lambat dari Na+ channels)  K+ keluar sel K+ KONDUKSI All or none law Saltatory conduction: The “jump” of depolarization from one Ranvier node to the next Ranvier node  many voltage- gated channels present in Ranvier nodes  ionic currents flow through cytosol & ECF  energy-efficient mode of conduction (less ATP for Na+/K+ pumps) Factors affecting the speed of conduction: 1. Jumlah myelin 2. Diameter axon (makin besar diameter axon, makin cepat perambatan impulsnya luas permukaan besar) 3. Temperature (konduksi melambat saat temperature turun) Intensitas Encoding pada stimulus Frekuensi terjadinya impuls Jumlah neuron sensorik yang teraktivasi Excitatory Post-Synaptic Potentials (EPSP) Depolarisasi parsial yang menurunkan potensial membran/ meningkatkan eksitabilitas neuron Na+ masuk sel atau kanal K+ ditutup Depolarisasi lokal  potensial aksi, tetapi fasilitasi potensial aksi Sumasi Sumasi spasial temporal St i mul asi be rul ang o l e h sebuah neuron presinaps Stimulasi serentak pada sebuah neuron oleh banyak neuron postsinaps presinaps pada sebuah neuron postsinaps Inhibitory Post-Synaptic Potentials (IPSP) Peningkatan potensial negatif di dalam sel  -90 mV Cl- masuk dan K+ keluar, atau Penutupan kanal Na+ dan Ca+2 Hiperpolarisasi Soma mengintegrasikan EPSP dan IPSP Contoh sistem eksitasi dan inhibisi  saraf motorik otot skelet Contoh-contoh organisasi sistem inhibisi: Negative feedback (Renshaw cell), spinal motor neuron Cortex cerebri, sistem limbik, cerebellum Neurotransmiter Jenis-jenis neurotransmiter > 100 Efek eksitasi/ inhibisi tergantung dari reseptornya Contoh: Ach  eksitasi pada motor end plate sinaps otot sadar inhibisi sel otot jantung Metabolisme Ach/ asetil kolin dan NE/ norepinefrin (saraf kolinergik & adrenergik) ACE = asetil kolin esterase COMT = katekol O metil transferase Grup Neurotransmiter Fungsi Asetil kolin Asetil kolin Eksitatoris, inhibitoris; otot, kelenjar, memori Asam amino Gamma-amino Inhibisi (IPSP) neuron otak butyric acid (GABA) EPSP (neuron otak) EPSP Glutamat (neuron otak) IPSP Aspartat (medulla spinalis) Glisin Grup Neurotransmiter Fungsi Monoamin Dopamin Neuron adrenergik, EPSP, kesiagaan (arousal), motorik Histamin NE EPSP EPSP & IPSP. Kesiagaan, motorik, fungsi visera (pengaturan panas, reproduksi) Serotonin (5- hidroksitriptamin / 5 HT) Tidur, mood, nafsu makan, EPSP Grup Neurotransmiter Fungsi Neuropeptida Somatostatin Hambat sekresi Growth Hormone E n d o r p h i n s , Analgetika enkephalins Susbtansi P Mediasi rasa nyeri Reseptor Ach Muskarinik (otot polos, jantung, kelenjar)  dihambat atropin Nikotinik (ganglion otonom, motor end plate otot sadar)  tidak dihambat atropin Sinaptic plasticity & learning Post tetanic potentiation: peningkatan post-synaptic potentials sampai 60 detik setelah terpajan stimuli berturut- turut Habituasi: Respons terhadap stimuli ringan menghilang Long term potentiation (LTP): stimulasi berfrekuensi tinggi dalam satu periode  fasilitasi transmisi saraf dalam jangka panjang (beberapa hari) Transmisi neuromuskuler Ach  reseptor Ach nikotinik  Na+ masuk  end plate potential  otot Farmakologi Anti depresan  inhibitor reuptake transmiter amin Kokain  menghambat reuptake dopamin Referensi Bear MF, Connors BW, Paradiso MA (2007). Neuroscience: Exploring the Brain. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Ganong WF (2005). Review of Medical Physiology, 22nd ed. Squire LR et al (2003): Fundamental Neuroscience, 2nd ed Peters A et al (1991): The Fine Structure of the Nervous System, 3rd ed.

Use Quizgecko on...
Browser
Browser