Penuntun Praktikum Endokrin IV Blok 13 PDF
Document Details
![GreatestPermutation](https://quizgecko.com/images/avatars/avatar-1.webp)
Uploaded by GreatestPermutation
Universitas Sriwijaya
2025
Tags
Summary
This document is a study guide for an undergraduate pathology course on anatomy, focusing on endocrine diseases. It provides information on adenomas and other endocrine disorders.
Full Transcript
Penuntun Praktikum IV PATOLOGI ANATOMI BLOK XIII ENDOKRINOLOGI Bagian/Departemen Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya 2025 PENUNTUN PRAKTIKUM IV PATOLOGI ANATOMI BLOK XIII 1. Aden...
Penuntun Praktikum IV PATOLOGI ANATOMI BLOK XIII ENDOKRINOLOGI Bagian/Departemen Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya 2025 PENUNTUN PRAKTIKUM IV PATOLOGI ANATOMI BLOK XIII 1. Adenoma hipofise Adenoma hipofise adalah tumor yang tumbuh pada kelenjar hipofise, suatu organ kelenjar di dasar otak yang memproduksi hormon utama dalam tubuh. Merupakan 10-15% dari semua neoplasma intracranial, tumor ini adalah tumor otak ketiga terbanyak setelah glioma dan meningioma dimana sebagian besar jinak. Paling banyak mengenai dewasa, sangat jarang pada anak-anak. Gejala yang berhubungan dengan massa intracranial termasuk diantaranya adalah nyeri kepala, penurunan produksi hormon hipofise anterior karena penekanan massa tumor, gangguan visual karena penekanan terhadap chiasma optica dan hiperprolaktinemia karena penekanan massa tumor terhadap pituitary stalk (stalk section effect). Selain itu terdapat gejala yang berhubungan dengan hormonal, terbagi atas hiperpituitarisme dan hipopituitarisme. Hiperpituitarisme dapat berupa acromegali/gigantisme, hiperprolaktinemia, cushing syndrome, hipertiroidisme, peningkatan FSH/LH dan multiple hormone production. Sedangkan hipopituitarisme dapat menyebabkan gejala-gejala akibat kegagalan gonadal, tiroid dan adrenal. Tujuan: Agar mahasiswa dapat melihat dan mengetahui perubahan histopatologik yang terjadi pada hipofise akibat neoplasia jinak. Makroskopis: Secara makroskopis, adenoma hipofise memiliki tampilan yang serupa dengan tumor saraf pada umumnya, berwarna putih mengkilat. Mikroskopis: Sebagian besar berupa proliferasi monomorfik sel-sel dengan inti bulat seragam, kromatin halus, anak inti yang tidak terlalu jelas dan dengan sitoplasma yang sedang. Mitosis jarang ditemukan. Adenoma hipofise. Tampak sel-sel yang monomorfism sangat kontras dengan sel-sel hipofise normal. Perhatikan tidak adanya jaringan retikulin. Mitosis jarang ditemukan pada mikroadenoma namun kadang terlihat pada makroadenoma.. 2. Craniopharyongioma Adalah suatu tumor epitel kistik sebagian yang jinak pada regio sella tursika yang berasal dari epitel Rathke. Terjadi pada 1,2 -4,6% dari tumor otak dimana setiap tahunnya terdapat 0,5-2,5 kasus baru per 1.000.000 populasi. Pada anak-anak puncak kejadian pada usia 5-15 tahun dan pada dewasa usia 45-60 tahun. Sangat jarang mengenai neonatus. Tidak ada perbedaan predileksi berdasarkan jenis kelamin. Lokasinya yang terletak di dasar tengkorak dekat kelenjar hipofisis dapat membuat tumor sulit didiagnosa. Pasien biasanya tidak menunjukkan gejala pada tahap awal penyakit ini. Gejala yang timbul tidak spesifik seperti gangguan visual, defisiensi endokrin (seperti growth hormon, LH/FSH, ACTH dan TSH), diabetes insipidus serta kelainan kognitif dan kepribadian. Pasien umunya berobat setelah terjadi penekanan tumor terhadap atau melekat ke struktur terdekat seperti saraf optik, kelenjar hipofisis, otak atau ventrikel ketiga. Tujuan Agar mahasiswa dapat melihat dan memahami perubahan morfologik pada Rathke pouch epithelium akibat tumor. Makroskopis Biasanya berupa massa solid spongiosa karena adanya berbagai komponen kistik yang mengandung cairan berwarna hijau kecoklatan. Pada potongan dapat ditemukan fibrosis, kalsifikasi, osifikasi dan deposit kolesterol. Mikroskopis Terbagi atas 2 bentuk: adamantinoma dan papillary. Adamantinoma: berupa epitel skuamosa yang tersusun dalam korda, lobulus atau trabekula iregular dengan tepi epitel kolumnar palisade. Sarang-sarang tumor tersebut tersusun secara longgar sehingga memberikan gambaran retikulum stellata. Papillary: berupa massa monomorfous terdiri dari epitel skuamous yang well- differentiated, tersusun secara picked-fence-like palisading. A. Adamantinoma craniopharyngioma dengan keratinisasi fokal. B. Pembesaran yang lebih kuat memperlihatkan struktur wet keratin. C. Papillary craniopharyngioma dengan diferensiasi epitel. D. Epitel skuamosa well differentiated 3. Adenoma pancreas Tumor endokrin pankreas merupakan 1-2% dari semua tumor pankreas. Usia puncak 30-60 tahun walaupun dapat mengenai semua usia dan tidak ada predileksi berdasarkan jenis kelamin. Terbagi atas 2 bentuk: functioning dan non-functioning. Functioning tumor berhubungan dengan kelainan hormon, seperti insulinoma, glukagonoma, somatostasinoma, dan lain-lain. Non-functioning tumor tidak berhubungan dengan sindroma hormonal namun tetap ada peningkatan kadar hormon pankreas dalam darah. Tumor yang non-functioning ini umumnya baru memberikan gejala akibat membesarnya massa tumor dan menekan organ sekitarnya. Tumor ini sangat jarang menyebabkan pankreatitis akut. Tujuan: Agar mahasiswa dapat melihat dan memahami perubahan pankreas akibat tumor. Makroskopi: Umumnya tumor berbatas tegas, soliter, berwarna putih kekuningan atau pink kecoklatan. Functioning tumor biasanya lebih kecil, diperkirakan karena lebih cepat terdeteksi karena adanya gejala hormonal. Tumor dengan ukuran > 3 cm biasanya ganas. Mikroskopi: Dapat terlihat pola solid, trabekular, glandular, gyriform, tubuloacinar atau pseudorosette. Sel- sel relatif seragam dengan memperlihatkan sitoplasma eosinofilik bergranul halus dan inti yang berbentuk bulat sampai oval yang terletak sentral. Kadang ditemukan sel jernih, sel dengan vakuola kaya akan lipid dan onkosit. Insulinoma dapat memperlihatkan deposit amyloid dan somatostatinoma dapat mengandung psammoma body. A. Pola pertumbuhan solid. B. Pola trabekular. C. Pola glandular. D. Pola gyriform. E. Sel-sel jernih kaya lipid. F. Pola solid dengan onkositik. Insulinoma Adalah suatu fungsional aktif dan merupakan tumor endokrin jinak dari pankreas dengan adanya B-Cell differensiasi dan gejala klinis berupa hipoglikemia akibat tidak cukupnya sekresi insulin. Insidensi dilaporkan menyerang 2-4/juta populasi pertahun, dijumpai pada usia 40-60 tahun. Etiologinya masih tidak diketahui. Mayoritas insulinoma terjadi di pancreas, namun bisa juga pada ileum, jejunum dan dinding gaster. Gambaran klinis dijumpai gangguan pada system saraf pusat berupa, diplopia, penglihatan kabur dan amnesia. Jika terjadi hipoglikemia dapat menyebabkan keringat, kelemahan, tremor, mual hingga palpitasi. Memiliki trias whipple : Hipoglikemia, glukosa