Pengantar Patologi Anatomik PDF

Document Details

VigilantArtInformel

Uploaded by VigilantArtInformel

Universitas Kristen Duta Wacana

2024

dr. Lili Ananta Saputra, Sp.P.A

Tags

pathology anatomy medical pathological processes

Summary

This document is an introduction to anatomical pathology, covering the basics of the subject, including definitions, etiologies, and disease mechanisms..

Full Transcript

Pengantar Patologi Anatomik dr. Lili Ananta Saputra, Sp.P.A Des 2024 Tujuan Mahasiswa mengerti dan mampu menjelaskan kembali dasar-dasar ilmu patologi Mahasiswa mengerti dan mampu menjelaskan kembali dasar-dasar dar...

Pengantar Patologi Anatomik dr. Lili Ananta Saputra, Sp.P.A Des 2024 Tujuan Mahasiswa mengerti dan mampu menjelaskan kembali dasar-dasar ilmu patologi Mahasiswa mengerti dan mampu menjelaskan kembali dasar-dasar dari penyakit Mahasiswa mengerti dan mampu menjelaskan kembali dasar-dasar etiologi penyakit Apa itu Patologi? Definisi Patologi à Yunani: pathos berarti penyakit, -logos=-logy=ilmu yang berhubungan dengan yang disebut sebelumnya) Cabang ilmu kedokteran yang mempelajari sifat esensial penyakit, khususnya perubahan struktural dan fungsional pada sel, jaringan, dan organ tubuh, yang menyebabkan atau disebabkan penyakit. Mikroskopik Anatomi Patologi dan patologi Morbid molekuler seluler Prinsip penyakit Patologi Umum secara umum Patologi Mempelajari Patologi Khusus penyakit pada organ (Sistemik) dan sistem tertentu Histopatologi Morfologi Sitopatologi Patologi Patologi klinik Toksikologi Patologi forensik Biokimia Non Morfologi Mikrobiologi Imunologi Genetika Patologi molekuler Belajar Patologi 1. Mekanisme Penyakit Prinsip-prinsip penyebab (etiologi) dan mekanisme (patogenesis) penyakit harus dipahami sebelum mempelajari patologi sistemik. 2. Patologi Sistemik Setiap penyakit tertentu biasanya dapat dikaitkan dengan satu atau lebih penyebab dan mekanisme yang terdapat pada patologi umum. Membangun Pengetahuan dan Pemahaman Patologi dalam kurikulum kedokteran terpadu yang berorientasi pada masalah (Problem oriented) Klinikopatologi dapat dimengerti melalui 2 jenis pendekatan: 1. Problem oriented Langkah pertama dalam menentukan diagnosis klinis Pada kebanyakan penyakit dengan mengetahui gejala klinis saja sudah cukup 2. Disease oriented Cara yang paling tepat untuk memahami ilmu patologis Satu penyakit dapat memiliki banyak gejala klinis Apa itu Penyakit? Definisi Penyakit adalah suatu kondisi di mana terdapat kelainan pada tubuh yang menyebabkan hilangnya kesehatan normal Definisi sehat menurut WHO à keadaan sehat secara fisik, mental dan sosial, dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan Lingkungan alami dari setiap spesies mengandung agen yang berpotensi membahayakan, yang mana individu atau spesies tersebut akan beradaptasi atau menyerah. Karakteristik Penyakit Aetiologi (Penyebab) Penyakit terjadi karena interaksi antara host dan faktor lingkungan. Agen penyebab antara lain: 1. Abnormalitas genetik 2. Agen infeksius seperti bakteri, virus, fungi, parasit 3. Kimia 4. Radiasi 5. Trauma mekanik Beberapa penyakit memiliki etiologi multifaktorial. Patogenesis (Mekanisme) Patogenesis suatu penyakit adalah mekanisme yang melalui etiologi (penyebab) bekerja untuk menghasilkan manifestasi patologis dan klinis. Contoh: Inflamasi à respon terhadap banyak mikroorganisme dan agen lain yang menyebabkan kerusakan jaringan. Degenerasi à Deteriorasi sel atau jaringan sebagai respon atau kegagalan adaptasi terhadap agen Karsinogenesis à mekanisme dimana agen penyebab kanker menghasilkan tumor Perubahan Morfologi, fungsi, dan klinis (Manifestasi) Agen etiologi bertindak melalui jalur patogenesis untuk menghasilkan manifestasi penyakit, sehingga menimbulkan tanda dan gejala klinis (misalnya penurunan berat badan, sesak napas). 1. Abnormalitas struktur yang menyebabkan penyakit: Space-occupying lesions (SOL) à menghancurkan dan mengkompresi jaringan sehar di sekitarnya. Cth: kista, tumor Deposit material yang abnormal atau berlebihan pada organ. Cth: Lemak, amyloid Jaringan abnormal disebabkan invasi atau metastasis tumor maupun perkembangan abnormal. Cth: tumor, heterotopia 2. Abnormalitas fungsi yang menyebabkan penyakit: Sekresi berlebihan dari suatu sel. Cth: mucus nasal pada saat common cold Sekresi yang kurang dari suatu sel. Cth: kekurangan insulin pada DM tipe 1 Kerusakan konduksi saraf Kerusakan struktur muskular 3. Apa yang membuat pasien merasa sakit? Gejala umum: Nyeri, demam, nausea, malaise Gejala spesifik: perubahan kebiasaan usus (diare atau konstipasi), bengkak, sesak nafas, bercak pada kulit Komplikasi dan sequelae (Efek sekunder) Suatu penyakit dapat memiliki efek sekunder atau prolong. Contoh: penyebaran infeksi dari lokasi sumber infeksi ke organ tubuh bagian lain. Tumor ganas yang metastasis melalui pembuluh darah atau limfe ke organ lain. Prolong akibat tubuh tidak dapat memperbaiki kerusakan atau regenerasi sel. Prognosis Prognosis memperkirakan perjalanan penyakit dan nasib pasien selanjutnya. Cth: Pasien dengan karsinoma paru memiliki angka ketahanan hidup 5 tahun sebesar 5%. Prognosis dapat dipengaruhi oleh intevensi medis atau bedah. Nomenklatur Penyakit 1. Primer dan Sekunder 2. Akut dan Kronik Primer à penyakit yang terjadi Akut à onsetnya cepat tanpa penyebab lain Kronik à setelah kondisi akut, Kata lain yang sama arti: dapat prolonged bulan hingga esensial, idiopatik, spontaneous, kriptogenik tahun Cth: Hipertensi primer Subakut à kondisi di antara akut dan kronik (sudah jarang Sekunder à membedakan stadium inisial dan lanjutan digunakan) Cth: Kanker 3. Jinak dan ganas 4. Prefiks: Jinak à tumor jinak akan tetap ana-, artinya tidak ada (cth: terlokalisasi di jaringan origin anaphylaxis) dan sangat jarang dys-, artinya tidak teratur/kacau mengkompresi struktur vital (cth: dysplasia) (cth: otak) hyper-, artinya melebihi normal Ganas à tumor menginvasi (cth: hyperthyroidism) dan menyebar dari origin dan biasanya fatal. hypo-, artinya kurang dari normal (cth: hypothyroidism) meta-, artinya perubahan dari 1 ke yang lainnya (cth: metaplasia) neo-, artinya baru (cth: neoplasia) 5. Sufiks 6. Eponim -itis, artinya proses inflamatorik (cth: Dinamakan dari seseorang atau tempat appendicitis) yang berhubungan. Digunakan karena sifat atau etiologi penyakit tidak -oma, artinya tumor (cth: carcinoma) diketahui. -osis, artinya keadaan atau kondisi, tidak Graves’ disease harus patologis (cth: osteoarthrosis) Paget’s disease of the nipple -oid, artinya menyerupai (cth: rheumatoid disease) Crohn’s disease -penia, artinya kekurangan (cth: Hodgkin’s disease thrombocytopenia) -cytosis, artinya peningkatan jumlah sel 7. Sindrom yang biasanya pada darah (cth. leucocytosis) Kumpulan tanda dan gejala dari suatu -ectasis, artinya dilatasi (cth: penyakit. bronchiectasis) Cushing’s syndrome -plasia, artinya kelainan pertumbuhan nephrotic syndrome (cth: hyperplasia) -opathy, artinya keadaan tidak normal yang tidak memiliki karakteristik khusus (cth: lymphadenopathy). Prinsip Klasifikasi Penyakit Epidemiologi Epidemiologi adalah ilmu tentang penyakit dalam populasi. Pengetahuan tentang karakteristik populasi suatu penyakit penting untuk: Memberikan petunjuk etiologi Merencanakan tindakan preventif/pencegahan Penyediaan fasilitas medis yang memadai Skrining populasi untuk diagnosis dini Insiden, prevalensi, remisi, dan mortalitas penyakit Insiden à jumlah kasus baru penyakit yang terjadi pada suatu populasi selama periode tertentu Prevalensi à jumlah kasus penyakit yang ditemukan pada suatu populasi tertentu pada waktu tertentu Remisi à proporsi kasus penyakit yang sembuh Mortalitas à jumlah atau persentase kematian akibat suatu penyakit pada suatu populasi tertentu Variasi geografi Faktor okupasi Sosio-ekonomi Umur Apa Penyebab Penyakit? Penyebab/Etiologi Sepenuhnya genetik Baik yang diturunkan atau didapat sejak lahir Defek gen Sepenuhnya lingkungan Tidak ada komponen genetik yang berisiko menimbulkan penyakit Multifaktorial Interaksi faktor genetik dan lingkungan Kelainan Genetik pada Penyakit Cara pewarisan dalam keluarga Penyakit akibat cacat genetik Abnormalitas jumlah kromosom: Terbanyak: trisomy 21 (Down’s Syndrome) Kehilangan/kelebihan 1 kromosom Kromosom yang rentan: Lebih rentan mengalami translokasi à kanker Defek gen tunggal: Delesi gen Mutasi Insersi atau delesi fusion Faktor Lingkungan Agen kimia Agen kimia Rokok Alkohol carcinoma of the lung hepatic cirrhosis carcinoma of the larynx gastritis carcinoma of the bladder cardiomyopathy carcinoma of the cervix chronic pancreatitis ischaemic heart disease fetal alcohol syndrome (due to maternal gastric ulcers consumption) chronic bronchitis and emphysema neurological disease (e.g. Wernicke–Korsakoff disease, neuropathy). Debu (Dust) Obat-obatan (Drugs) asthma Adverse effects pneumoconiosis extrinsic allergic alveolitis Drug abuse lung and pleural tumours (due to asbestos dust) Agen Fisik Agen Fisik Luka bakar terjadi dengan urutan Cedera Mekanik keparahan sebagai berikut: Cedera mekanik terhadap jaringan Derajat 1: eritema (kemerahan) disebut trauma à kehilangan sebagian pada kulit saja sel dan jaringan à regenerasi Derajat 2: nekrosis epidermis dan kulit melepuh Cedera Termal Derajat 3: nekrosis epidermis dan kulit. Hipotermia à keadaan darurat medis yang umum terjadi pada lansia di negara-negara yang mengalami musim Cedera radiasi dingin. Sulit recovery jika suhu < 28°C Energi radiasi berpotensi berbahaya Pireksia à peningkatan temperatur karena tidak terlihat dan tidak dapat tubuh. Peningkatan mortalitas jika suhu segera diketahui keberadaannya, > 40°C efeknya tergantung pada jenis radiasi, dosis, dan jenis jaringan. Agen infeksius Agen infeksius Beberapa organisme secara selektif menginfeksi organ atau sistem tubuh tertentu. Cth: virus hepatitis hanya merusak hati dan tidak merusak organ lain à virus hepatotropik. Sebaliknya, Staphylococcus aureus mampu menyebabkan luka di hampir semua jaringan. Hal tersebut disebabkan oleh: Perlekatan spesifik agen pada permukaan sel yang dimediasi oleh pengikatan adhesin bakteri atau protein kapsid virus pada reseptor jaringan Rerentanan sel terhadap Agen Bakteri Virus Jamur/Fungi Parasit Parasit dibagi secara struktural menjadi: Protozoa: organisme uniseluler Cacing: cacing (cestoda atau cacing pita, nematoda atau cacing gelang, dan trematoda atau cacing) Artropoda: eksoskeleton dan anggota tubuh yang bersendi (Cth. kutu, tungau) Referensi Harsh Mohan. (2015). Textbook of Pathology (Seventh Ed). Jaypee Brothers Medical Publishers (P) Ltd. Cross A. Underwood’s Pathology a clinical approach. 7th ed. Elsevier. 2019. Terima kasih

Use Quizgecko on...
Browser
Browser