Materi Cerdas K3 Tahun 2025 PDF

Summary

This document contains information about safety and health in the workplace, specifically for the year 2025. It details topics like workplace accidents, safety precautions, and the importance of personal protective equipment (PPE).

Full Transcript

MATERI CERDAS K3 TAHUN 2025 PT. DAIWABO GARMENT INDONESIA Bulan K3 Nasional di Indonesia dimulai setiap tanggal 12 Januari untuk memperingati ditetapkannya Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Tanggal tersebut merupakan momen penting dalam sejarah keselamatan dan kesehatan ker...

MATERI CERDAS K3 TAHUN 2025 PT. DAIWABO GARMENT INDONESIA Bulan K3 Nasional di Indonesia dimulai setiap tanggal 12 Januari untuk memperingati ditetapkannya Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Tanggal tersebut merupakan momen penting dalam sejarah keselamatan dan kesehatan kerja di Indonesia karena menandai upaya pemerintah untuk memberikan perlindungan terhadap keselamatan dan kesehatan para pekerja. Bulan K3 selalu diperingati setiap tahunnya setiap tanggal 12 Januari – 12 Februari 2024. Untuk setiap tahunnya, peringatan bulan K3 Nasional memiliki tema. Untuk tema Bulan K3 Nasional 2025 adalah Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Dalam Mendukung Penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3) Untuk Meningkatkan Produktivitas Kecelakaan adalah suatu keadaan atau kejadian yang tidak direncanakan, tidak diingini, dan tidak diduga sebelumnya. Kecelakaan dapat terjadi sewaktu-waktu dan mempunyai sifat merugikan terhadap manusia (cedera) maupun peralatan atau mesin (kerusakan) yang mengakibatkan dampak negatif kecelakaan terhadap manusia, peralatan, dan produksi, akibatnya kegiatan kerja terhenti secara menyeluruh. Menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, kecelakaan kerja adalah: Suatu kejadian yang berhubungan dengan pekerjaan yang mengakibatkan cedera fisik, mental, atau kerusakan lainnya pada pekerja. Contoh Kecelakaan Kerja 1. Pekerja terjatuh dari ketinggian saat memasang konstruksi. 2. Terjadi ledakan akibat kebocoran gas di pabrik. 3. Terkena percikan logam panas saat melakukan pengelasan. 4. Paparan debu berlebihan yang menyebabkan penyakit paru-paru. Pencegahan yang dapat dilakukan apabila sesorang karyawan terjatuh atau tergelincir akibat tumpahan caian a. Penanganan Langsung Tumpahan Cairan  Segera bersihkan tumpahan cairan di area kerja begitu diketahui.  Gunakan alat pembersih seperti mop, kain pel, atau mesin pengering lantai untuk memastikan area benar-benar kering. b. Pasang Papan Peringatan (Signage)  Letakkan papan peringatan atau tanda bertuliskan "Hati-Hati Lantai Basah" di sekitar area yang basah selama pembersihan berlangsung.  Gunakan papan yang mudah terlihat dan tahan lama. c. Inspeksi Rutin Area Kerja  Lakukan inspeksi rutin di seluruh area kerja untuk mengidentifikasi potensi bahaya seperti tumpahan cairan, lantai licin, atau hambatan di lorong. d. Penyediaan Alat Pelindung Diri (APD)  Wajibkan pekerja untuk menggunakan sepatu keselamatan anti-slip yang dirancang untuk mencegah tergelincir di permukaan licin. PENYAKIT AKIBAT KERJA Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh paparan faktor risiko yang ada di tempat kerja atau yang terkait dengan aktivitas pekerjaan tertentu. Penyakit ini biasanya terjadi karena paparan berulang atau berkepanjangan terhadap bahaya fisik, kimia, biologis, ergonomi, atau psikososial di lingkungan kerja. Contoh penyakit akibat kerja a. Penyakit saluran pernapasan Penyebab : paparan serat kain, debu Langkah pencegahan :  Terdapat ventilasi yang memadai sehingga dapat mengurangi kelembaban di dalam ruangan  Menggunakan masker selama proses bekerja  Melakukan pembersihan rutin di area kerja b. Stess dan kelelahan mental Penyebab : target produksi yang tinggi dan tekanan kerja yang berlebihan Langkah pencegahan :  Membuat jadwal kerja yang seimbang dengan waktu istirahat yang cukup  Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif c. Gangguan Muskuloskeletal (Nyeri leher, bahu, punggung, dan tangan) Penyebab : Posisi duduk atau berdiri yang statis dalam waktu yang lama, melakukan gerakan berulang seperti menjahit atau memotong kain Langkah pencegahan :  Menyediakan meja dan kursi meja kerja yang ergonomis  Mengatur jadwal kerja dengan waktu istirahat untuk peregangan otot d. Dermatitis Kontak Penyebab : kontak langsung dengan bahan kimia seperti pelarut, atau pelumas mesin Langkah Pencegahan :  Menggunkan sarung tangan pelindung  Menerapkan prosedur kerja yang aman, seperti mencuci tangan setelah kontak dengan bahan kimia Bahaya di lingkungan kerja Bahaya di lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang berpotensi menyebabkan kecelakaan, cedera, penyakit, atau kerusakan di tempat kerja, baik terhadap pekerja, peralatan, maupun lingkungan. Bahaya ini bisa berasal dari kondisi fisik, kimia, biologis, ergonomi, atau psikososial di lingkungan kerja. Contoh bahaya di lingkungan kerja dan pengendaliannya a. Bahaya Fisik Contoh: Suhu ekstrem, kebisingan tinggi, atau getaran dari mesin. Langkah Pengendalian:  Menggunakan isolasi atau pelindung pada sumber kebisingan dan getaran.  Memberikan alat pelindung diri (APD) seperti earplug, sarung tangan anti-getar, atau pakaian pelindung panas.  Memastikan kondisi lingkungan kerja nyaman dengan ventilasi atau pendingin udara. b. Bahaya Ergonomi Contoh: Posisi kerja yang salah, penggunaan alat yang tidak ergonomis, atau pengangkatan beban berat secara manual. Langkah Pengendalian:  Memberikan pelatihan tentang teknik kerja yang benar.  Menyediakan alat bantu seperti troli atau forklift untuk mengurangi pengangkatan beban berat.  Mengatur ulang tata letak dan alat kerja agar lebih ergonomis. c. Bahaya Mekanis Contoh: Cedera akibat mesin tanpa pengaman, alat yang rusak, atau alat tajam. Langkah Pengendalian:  Memasang pengaman pada mesin untuk mencegah kontak langsung dengan bagian bergerak.  Melakukan inspeksi dan perawatan alat secara berkala.  Memberikan pelatihan tentang penggunaan alat dan mesin yang aman. d. Bahaya Kimia Contoh: Paparan bahan kimia beracun, asap, atau cairan korosif. Langkah Pengendalian:  Menyediakan ventilasi lokal untuk mengurangi konsentrasi bahan kimia di udara.  Menggunakan APD seperti masker respirator, sarung tangan, dan kacamata pelindung.  Memberikan pelatihan tentang penggunaan dan penyimpanan bahan kimia yang aman. Contoh bahaya yang dapat timbul di area kerja yaitu kebakaran. Berikut terdapat langkah-langkah untuk menangani apabila terjadi kebakaran :  Pastikan keamanan diri seperti jangan panik dan tetap tenang  Hindari menyentuh benda logam atau bagian yang mungkin masih teraliri listrik  Matikan sumber listrik dengan memutuskan sakelar utama atau panel listrik di area tersebut  Gunakan Apar Co2 untuk memadamkan api Berikut jenis-jenis Kebakaran menurut NFPA : Istilah-Istilah dalam K3 a. Fire Alarm : Fire alarm digunakan untuk memberikan peringatan dini kepada seluruh penghuni atau pekerja di suatu bangunan jika terjadi kebakaran. b. APAR : APAR digunakan sebagai alat pemadam kebakaran portabel untuk menangani api pada tahap awal sebelum membesar. c. APD : APD digunakan untuk melindungi pekerja dari risiko cedera atau penyakit akibat paparan bahaya di lingkungan kerja. d. Assembly point (titik kumpul) : Titik kumpul adalah area aman yang ditentukan sebagai tempat berkumpul bagi pekerja atau penghuni setelah evakuasi darurat. e. Near Miss adalah peristiwa yang tidak direncanakan dan tidak mengakibatkan cedera atau kerusakan, tetapi berpotensi untuk melakukannya f. Accident adalah kejadian yang tidak diinginkan yang menimbulkan kerugian baik manusia maupun terhadap harta benda g. Zero Accident adalah tidak ada kecelakaan kerja yang terjadi Simbol-simbol B3 yang ada di TPS Limbah B3 dan te,pat-tempat yang berbahaya atau terdapat bahan kimia Tim Tanggap Darurat (Tim Disaster) adalah sebuah kelompok atau satuan yang dibentuk untuk merespons keadaan darurat, bencana, atau situasi krisis dengan cepat dan efektif. Terdapat beberapa tugas dari tim disaster, yaitu :  Kuning : mengevakuasi korban/karyawan  Merah : Kordinator pemadaman kebakaran  Biru : kordinator evakuasi asset  Putih : kordinator evakuasi dokumen Isi kotak P3K beserta kegunaanya - Kassa steril : Digunakan untuk menutup luka atau sebagai bantalan sebelum membalut dengan perban - Perban : Menutup luka untuk mencegah infeksi dan membantu menghentikan pendarahan. - Plester gulung : Melindungi luka kecil dari kotoran dan mencegah iritasi. - lester cepat (hansaplast) - kapas : membersihkan luka, melindungi luka, mengaplikasikan obat - kain segitiga (mitela) kain segitiga yang biasa digunakan dalam pertolongan pertama untuk menopang atau membalut bagian tubuh yang cedera - gunting : Memotong perban, kain kasa, atau pakaian di sekitar area luka. - jepit buaya : berguna untulk menahan kain perban atau mitella - sarung tangan sekali pakai : Untuk penutup tangan saat melakukan tindakan pertolongan pertama - masker - pinset : Mengambil serpihan benda asing dari luka, seperti kaca atau duri, tanpa menyentuhnya langsung. - senter - Y-Rins - Betadin : Untuk perawatan luka Fungsi dari pembalutan dalam P3K  Menutupi luka agar steril  Menjaga kelembaban pada area yang terluka  Memberikan perlindungan dari lingkungan eksternal yang mungkin mengandung kuman atau bakteri  Menghentikan pendarahan  Menstabilkan Luka dari cidera Fungsi P2K3 di sebuah perusahan Tugas dan Fungsi P2K3 a. Menghimpun dan mengolah data tentang keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja b. Mengedukasi kepada karyawan lain tentang K3 di tempat kerja seperti  Sosialiasi tentang APD yang perlu digunakan  Berbagi faktor bahaya di tempat kerja yang dapat menimbulkan gangguan K3 c. Mengaudit sistem K3 di unit-unit kerja di perusahaan seperti  Mengevaluasi cara kerja, proses dan lingkungan kerja  Mengembangkan sistem pengendalian bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.  Memeriksa kelengkapan peralatan keselamatan kerja  Mengevaluasi penyebab timbulnya kecelakaan, penyakit akibat kerja serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan. d. Membantu pimpinan perusahaan menyusun kebijaksanaan manajemen dan pedoman kerja dalam rangka upaya meningkatkan keselamatan kerja, higine perusahaan, kesehatan kerja, ergonomic dan gizi tenaga kerja.

Use Quizgecko on...
Browser
Browser