Summary

This document discusses the meaning of critical thinking and the importance of reflecting on the creation of the universe as a means of understanding Allah's greatness and the benefits of appreciating the wisdom and purpose of creation. It also explores the concept of Ulil Albab and their role in achieving closeness to Allah.

Full Transcript

Merenungkan Makna Berpikir Kritis 01 BAB 1 MEMBIASAKAN BERPIKIR KRITIS DAN SEMANGAT MENCINTAI IPTEK MEMBIASAKAN BERPIKIR KRITIS DAN SEMANGAT MENCINTAI IPTEK...

Merenungkan Makna Berpikir Kritis 01 BAB 1 MEMBIASAKAN BERPIKIR KRITIS DAN SEMANGAT MENCINTAI IPTEK MEMBIASAKAN BERPIKIR KRITIS DAN SEMANGAT MENCINTAI IPTEK 02 Q.S. Ali Imrān 190-191 ١٩٠ ‫ِا َّن ِ ِۡف َخلۡ ِق ال َّس ٰم ٰو ِت َو ۡ َاۡل ۡر ِض َوا ۡخ ِت ََل ِف ال َّ ۡي ِل َو َّالَّنَ ِار َ ٰۡليٰت ِ ا ُۡل ِوِل ۡ َاۡللۡ َب ِاب‬ Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal (Q.S. Ali ‘Imrān/3: 190) َٰ ‫َّ ِاَّل ۡي َن ي َ ۡذ ُك ُر ۡو َن ا‬ ِ‫اّلل ِق َيا ًما َّوقُ ُع ۡو ًدا َّوعَ ٰٰل ُجنُ ۡو ِ ِِب ۡم َوي َ َت َفكَّ ُر ۡو َن ِ ِۡف َخلۡ ِق ال َّس ٰم ٰوت‬ ١٩١ ‫َو ۡ َاۡل ۡر ِض ۚۚ َربَّنَا َما َخلَ ۡق َت ٰه َذا ََب ِط ًَل ۚ ُس ۡب ٰحنَ َك فَ ِقنَا عَ َذ َاب النَّ ِار‬ (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka. (Q.S. Ali ‘Imrān/3: 191). MEMBIASAKAN BERPIKIR KRITIS DAN SEMANGAT MENCINTAI IPTEK 03 Asbabun Nuzul Diriwayatkan dari Aisyah Ra., Rasulullah Saw. ingin beribadah malam itu. Aisyah mendukungnya. Rasulullah berwudhu dan shalat lama hingga menangis, merenungkan Al-Qur’an. Menjelang subuh, Bilal melihat beliau masih menangis dan bertanya kenapa, meski dosa-dosanya sudah diampuni. Nabi menjawab bahwa beliau ingin menjadi hamba yang bersyukur, terutama karena malam itu Allah menurunkan ayat yang sangat penting untuk dihayati. Ayat-ayat tersebut adalah Q.S. Ali 'Imran 3: 190-191. Rasulullah menegaskan pentingnya memahami makna dan isi kandungan Al-Qur’an, bukan sekadar membacanya. MEMBIASAKAN BERPIKIR KRITIS DAN SEMANGAT MENCINTAI IPTEK 04 Isi dan kandungan ayat 1 Langit, Bumi, dan Diri: Tanda Kebesaran Allah untuk Umat Beriman Begitu banyak tanda kebesaran Allah di langit, bumi, dan manusia, sebagai sarana berpikir untuk umat beriman. 2 Akal dan Budi: Kunci Memahami Kebesaran Alam Semesta Penciptaan alam semesta harus dipikirkan, diteliti, dan dieksplorasi agar hikmah dan tujuannya dapat diambil secara positif. 3 Ulil Albab: Pemandu Menuju Pencerahan dan Kebijaksanaan Manfaat dan hikmah alam semesta hanya dapat dipahami oleh orang-orang berakal sehat dan berakal budi, yaitu ulil albab. 4 Ulil Albab: Hati Nurani yang Memandu Menuju Taqarrub Ulil Albab adalah orang berakal lurus dan nurani bersih yang memikirkan penciptaan alam, mendekatkan diri kepada Allah. MEMBIASAKAN BERPIKIR KRITIS DAN SEMANGAT MENCINTAI IPTEK 05 Isi dan kandungan ayat 5 Ulil Albab dan Kondisi Kehidupan Ulil Albab selalu mengambil manfaat dari ciptaan Allah dalam segala kondisi, baik untuk diri sendiri maupun masyarakat luas. 6 Pemikiran Ulil Albab yang Kritis Ulil Albab berpikir kritis, obyektif, dan seimbang, menghasilkan manfaat, kedamaian, dan solusi terbaik tanpa kebencian atau kebimbangan. 7 Taqarrub kepada Allah: Kunci Kesuksesan Orang beriman harus menggunakan akal untuk menyadari ciptaan Allah, mendekatkan diri kepada-Nya, dan meraih keselamatan dunia akhirat. 8 Peran Ulil Albab dalam Kehidupan Ayat ini mendorong adanya pemikir dan penengah di masyarakat untuk menghindari hoax, berita bohong, dan informasi salah. MEMBIASAKAN BERPIKIR KRITIS DAN SEMANGAT MENCINTAI IPTEK 06 Hadis Terkait “Dari Abi Dzar r.a. Nabi Saw. bersabda: “Pikirkanlah mengenai segala sesuatu (yang diciptakan Allah), tetapi janganlah kalian memikirkan tentang Dzat Allah, karena kalian akan rusak” (H.R. Abu Syeikh). MEMBIASAKAN BERPIKIR KRITIS DAN SEMANGAT MENCINTAI IPTEK 07 Isi dan kandungan Hadis 1 Mengkaji Ciptaan Allah dengan Bijak Hadis ini mengajarkan berpikir kritis dan positif tentang ciptaan Allah, tetapi melarang memikirkan Dzat-Nya. 2 Memahami Keterbatasan Pemikiran Manusia Memikirkan Dzat Allah terlarang karena akal manusia tak mampu mencapainya; fokus pada makhluk-Nya mencegah kesesatan. 3 Menjaga Kapasitas Akal Berilmu Berilmu dimulai dari berpikir tentang makhluk dan alam, tidak melampaui kapasitas akal dengan memikirkan Dzat Allah. 4 Mendekatkan Diri pada Allah Berpikir ada batasnya, untuk mencegah kebingungan. Akal digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah, bukan menjauh. MEMBIASAKAN BERPIKIR KRITIS DAN SEMANGAT MENCINTAI IPTEK MEMBIASAKAN BERPIKIR KRITIS DAN SEMANGAT MENCINTAI IPTEK MEMBIASAKAN BERPIKIR KRITIS DAN SEMANGAT MENCINTAI IPTEK MENCINTAI IPTEK MEMBIASAKAN BERPIKIR KRITIS DAN SEMANGAT MENCINTAI IPTEK Q.S. ar-Rahmān: 33 ‫َش الْ ِج ِن َو ْ ِاْلن ْ ِس ِا ِن ا ْس َت َط ْع م ُْت َا ْن تَ ْن مف مذ ْوا ِم ْن َا ْق َط ِار‬َ َ ‫يٰ َم ْع‬ ‫ال َّس ٰم ٰو ِت َو ْ َاْل ْر ِض فَانْ مف مذ ْوا ۗ َْل تَ ْن مف مذ ْو َن ِا َّْل ب مِسلْ ٰطن‬ Wahai segenap jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya, kecuali dengan kekuatan (dari Allah). (Q.S. ar-Rahmān: 33) MEMBIASAKAN BERPIKIR KRITIS DAN SEMANGAT MENCINTAI IPTEK Asbabun Nuzul Tidak ada sebab khusus tentang turunnya ayat ini, tetapi secara umum, seperti yang dipaparkan M. Quraish Shihab (Pakar Tafsir Indonesia) dalam karyanya berjudul Tafsir Al Mishbah, Surat ini diturunkan, karena tanggapan negatif kaum musyrik Makkah saat mereka diperintah untuk sujud kepada Allah yang ar-Rahmān. Hal ini sejalan dengan Q.S. al-Furqān/25: 60 yang artinya adalah: Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Sujudlah kepada ar-Rahman,“ mereka menjawab: “Siapakah ar-Rahman itu?” Jika riwayat ini diterima, maka semakin jelas dan tepat jika Surat ini dinamai dengan nama yang populer tersebut. MEMBIASAKAN BERPIKIR KRITIS DAN SEMANGAT MENCINTAI IPTEK Isi Dan Kandungan Ayat 1 Kekuasaan Allah Tak Terbatas Allah SWT berkuasa atas segala sesuatu. Manusia dan jin takkan mampu melarikan diri dari-Nya, meski berusaha ke penjuru langit dan bumi. 2 Kecanggihan Iptek dan Keimanan Canggihnya iptek harus meningkatkan keimanan, mendekatkan diri kepada Allah, dan disadari sebagai nikmat yang dipertanggungjawabkan. 3 Jin dan Manusia dalam Al-Qur’an Jin disebut lebih dahulu karena kemampuan luar angkasa, manusia lebih dahulu karena kemampuannya lebih tinggi dalam mencipta. MEMBIASAKAN BERPIKIR KRITIS DAN SEMANGAT MENCINTAI IPTEK Isi Dan Kandungan Ayat 4 Ilmu sebagai Kunci Kesuksesan Ilmu mutlak diperlukan untuk kesuksesan dunia dan akhirat; peradaban maju bergantung pada kemajuan ilmu dan iptek 5 Investasi Kualitas Manusia dan Kemajuan Kemajuan negara seperti Singapura dan Jepang berkat investasi pada SDM dan kerjasama lintas disiplin, termasuk ilmu dan teknik. MEMBIASAKAN BERPIKIR KRITIS DAN SEMANGAT MENCINTAI IPTEK Hadis terkait semangat mencintai IPTEK ‫اَّلل عَلَ ْي ِه َو َس َّ ََّل ي َ مق م‬ ‫ول ا َّن‬ ِ َّ ‫اَّلل ْب ِن َ َْع ِرو ْب ِن الْ َع ِاص قَا َل َ َِس ْع مت َر مسو َل‬ ‫اَّلل َص ََّّل َّ م‬ ِ َّ ‫َع ْن َع ْب ِد‬ َِ َ ‫اَّلل َْل ي َ ْقب مِض الْ ِع ْ ََّل انْ ِ َِتاعًا ي َ ْن َ ِِتعم مه ِم ْن الْ ِع َبا ِد َولَ ِك ْن ي َ ْقب مِض الْ ِع ْ ََّل ِب َق ْب ِض الْ معلَ َما ِء َح ََّّت اذا ل ْم‬ َ َّ ِ ‫ متفق عليه‬.‫ي م ْب ِق عَا ِل ًما َّ َاَّت َذ النَّ ماس مر مء ًوسا م َُّج ًاْل فَ مس ِئلموا فَأَفْتَ ْوا ِبغ ْ َِْي ِع َّْل فَضَ لُّوا َو َأضَ لُّوا‬ Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar bin ‘Ash r.a. : “Aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda: “Sesungguhnya, Allah tidak mencabut ilmu dengan melenyapkannya dari dada manusia, tetapi dengan mewafatkan ulama, sehingga setelah tidak ada seorang pun ulama, mereka manusia mengangkat orang-orang bodoh menjadi pemimpin. Mereka ditanya, tetapi mereka (pemimpin-pemimpin yang bodoh itu) memberikan petunjuk tanpa ilmu, kemudian tersesatlah mereka, dan menyesatkan orang lain pula.” (HR. Muslim) MEMBIASAKAN BERPIKIR KRITIS DAN SEMANGAT MENCINTAI IPTEK Isi dan kandungan Hadis 1 Pentingnya Penguasaan Ilmu Ulama Menjadi ulama memerlukan usaha keras dan mengatasi cobaan, seperti Imam al-Ghazali dan Buya Hamka, yang karyanya menginspirasi. 2 Teladan Para Ulama dalam Ilmu Karya dan kisah ulama, penuh keikhlasan dan kesabaran, terus memberi manfaat dan teladan dalam pencarian ilmu. 3 Berkurangnya Ulama dan Dampaknya Kekurangan ulama mengurangi ilmu dan teladan, menyebabkan solusi masalah dunia semakin sulit ditemukan. MEMBIASAKAN BERPIKIR KRITIS DAN SEMANGAT MENCINTAI IPTEK Isi dan kandungan Hadis 4 Dampak Wafatnya Ulama pada Tokoh Kekurangan ulama mempengaruhi kualitas tokoh yang muncul, membuat kita harus bijak memilih guru untuk menghindari penyesatan 5 Kewaspadaan Terhadap Tokoh Populer Tokoh masyarakat dan agamawan populer sering kali ternyata melanggar hukum atau menyimpang, seperti mengaku nabi palsu 6 Pentingnya Seleksi Ilmu dan Guru Rajin mencari ilmu penting, tapi seleksi guru dan ilmu juga krusial untuk menghindari penipuan dan kebodohan BUKTI BERIMAN: MEMELIHARA LISAN, DAN MENUTUPI AIB ORANG LAIN BUKTI BERIMAN: MEMELIHARA LISAN, DAN MENUTUPI AIB ORANG LAIN MEMELIHARA LISAN PENTINGNYA MENJAGA LIDAH Lidah atau lisan memiliki peran penting, baik dalam menciptakan konflik maupun kedamaian. Penggunaan lisan yang tidak bijak dapat menyebabkan pertengkaran, bahkan perang dan pembunuhan. Sebaliknya, lisan juga dapat menyebarkan kedamaian, harapan, dan cinta, seperti melalui ajaran para nabi dan rasul. Dalam kondisi dunia yang penuh masalah, penting bagi kita, termasuk pelajar, untuk terus belajar dan menuntut ilmu. Rasulullah SAW mengingatkan bahwa keselamatan manusia tergantung pada kemampuan menjaga lisan, yang mencerminkan makna Islam sebagai agama keselamatan dan keamanan. BUKTI BERIMAN: MEMELIHARA LISAN, DAN MENUTUPI AIB ORANG LAIN MEMELIHARA LISAN LISAN: ANTARA FITNAH, GHIBAH, DAN BUHTAN Fitnah dalam Al-Qur’an berarti cobaan, ujian, atau siksa di akhirat. Namun, di Indonesia, fitnah diartikan sebagai penyebaran kebohongan untuk merusak reputasi orang lain. Islam melarang fitnah karena menyebabkan penderitaan dan doa orang yang difitnah cepat dikabulkan Allah SWT. Lidah yang tidak terjaga juga dapat menyebabkan ghibah, yaitu membicarakan orang lain yang tidak hadir dengan sesuatu yang tidak disukainya, meskipun sesuai dengan kenyataan. Ghibah adalah tindakan yang dilarang dalam Islam karena merusak hubungan dan menimbulkan dosa bagi pelakunya. Jika yang dibicarakan adalah keburukan yang tidak dimiliki oleh orang tersebut, itu disebut buhtan atau kebohongan besar. Buhtan adalah dosa yang lebih berat daripada ghibah, karena menyebarkan kebohongan yang dapat merusak nama baik seseorang secara tidak adil dan melanggar ajaran Islam. BUKTI BERIMAN: MEMELIHARA LISAN, DAN MENUTUPI AIB ORANG LAIN MEMELIHARA LISAN HADITS TERKAIT ‫ه‬ ُ‫اَّلل‬ ُ َ ُ َ ْ َ َ ُ ْ َ َ َ َ َ ‫َ ْ َ ُ َ ْ َ َ َ َّ َ ُ َ ه َ ه ه ُ َ َ ْ َ َ ه‬ ‫اَّلل صَّل اَّلل علي ِه وسلم قال أتدرون ما ال ِغيبة قالوا‬ ِ ‫عن أ ِ يب هريرة أن رسول‬ ُ ‫ان ف َأخ َما َأ ُق‬ َ‫ول َقال‬ َ َ ْ َ َْ َ َ َ َ ُ َ ْ َ َ َ َ َ َ ُ ْ َ َ ُ َ ْ َ ُ ُ ُ َ َ ‫ورسوله أعلم قال ِذكرك أخاك ِبما يكره ِقيل أفرأيت ِإن ك ِ ي ِ ي‬ ُ َّ َ َ ْ َ َ ْ ُ َ ْ َ ْ َ ُ ََْْ ْ َ َ ُ َُ َ َ َ ْ ‫يه فقد بهته‬ ِ ‫يه ما تقول فقد اغتبته و ِإن لم يكن ِف‬ِ ‫ِإن كان ِف‬ "Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW pernah bertanya, "Tahukah kamu, apakah ghibah itu?" Para sahabat menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih tahu." Kemudian Rasulullah SAW bersabda, "Ghibah adalah kamu membicarakan saudaramu mengenai sesuatu yang tidak ia sukai." Seseorang bertanya, "Ya Rasulullah, bagaimanakah menurut engkau apabila orang yang saya bicarakan itu memang sesuai dengan yang saya ucapkan?" Rasulullah SAW berkata, "Apabila benar apa yang kamu bicarakan itu ada padanya, maka berarti kamu telah menggunjingnya, Dan apabila yang kamu bicarakan itu tidak ada padanya, maka berarti kamu telah mendustakannya.“ (HR Muslim) BUKTI BERIMAN: MEMELIHARA LISAN, DAN MENUTUPI AIB ORANG LAIN MEMELIHARA LISAN PETUNJUK MENJAGA LISAN 1. Menjauhi kebiasaan berkata bohong dan tidak bermanfaat. Jangan pula berbicara yang berlebihan. 2. Jauhi pembicaraan yang batil, kotor, dan jorok 3. Jangan berbicara dusta atau palsu. Ingat! Tanda-tanda orang munafik, salah satunya, jika berbicara berdusta atau bohong. 4. Jangan gunakan lisanmu untuk menggunjing (Q.S. al-Hujurāt/49: 12) 5. Jangan berkata kasar (Q.S. Ali Imrān/3: 159). Jauhi pula melakukan celaan dan melaknat orang lain. 6. Jangan mengadu domba, dan jangan pula mudah marah 7. Jawablah panggilan orang tua dengan sopan dan santun (Q.S. al-Isrā’/17: 28), serta jauhi banyak berbantah-bantahan. BUKTI BERIMAN: MEMELIHARA LISAN, DAN MENUTUPI AIB ORANG LAIN MENUTUP AIB ORANG LAIN PENGERTIAN Aib adalah cela atau noda yang merusak martabat seseorang jika terbuka. Karena sifatnya yang rahasia, setiap orang berusaha menyembunyikannya, karena aib yang tersebar dapat menghancurkan nama baik dan menyebabkan rasa malu yang mendalam. Oleh karena itu, kita sebaiknya menutupi aib orang lain, sebagaimana kita tidak ingin aib kita sendiri terbuka. Semua manusia memiliki kelebihan dan kekurangan, dan dalam menjalani hidup, kita harus berusaha meningkatkan kelebihan dan menutupi kekurangan, termasuk aib yang mungkin dimiliki. Ini adalah bagian dari menjaga kehormatan diri dan orang lain. BUKTI BERIMAN: MEMELIHARA LISAN, DAN MENUTUPI AIB ORANG LAIN MENUTUP AIB ORANG LAIN MACAM-MACAM AIB Aib Dzahir, yaitu: aib yang nampak dan dapat diketahui secara lahir, jika diperhatikan betul. Misalnya cacat pada barang-barang perdagangan, contohnya buah-buahan yang busuk, atau mebeler yang kelihatan cacatnya Aib Tersembunyi, yaitu aib yang tidak nampak, karena disembunyikan. Tidak terlihat, meski sudah diperhatikan betul-betul. Ambil contoh, beras yang sudah dicampur antara beras premium, super, dengan golongan yang biasa. Atau kacang-kacangan yang bagus atasnya, sementara yang bawah kondisinya kurang baik. Semuanya tidak kelihatan, jika tidak diurai atau dibuka semuanya. BUKTI BERIMAN: MEMELIHARA LISAN, DAN MENUTUPI AIB ORANG LAIN MENUTUP AIB ORANG LAIN AIB DAN MEDSOS Teknologi modern mempermudah hidup manusia, tetapi juga menambah beban jika disalahgunakan. Salah satu penyalahgunaannya adalah membuka aib orang lain, sering kali didorong oleh persaingan atau iri hati. Media sosial kini menjadi alat yang mudah untuk merusak nama baik dan martabat seseorang. Contoh nyata adalah tokoh-tokoh besar yang kehilangan jabatan atau reputasi akibat aib yang tersebar melalui media sosial. Hal ini mengingatkan kita untuk hidup bersih dari dosa dan kesalahan, karena menumpuk aib hanya membawa kegelisahan dan menghalangi ketenangan hidup. Islam mengajarkan untuk menjauhi dosa dan kemaksiatan, serta segera bertaubat jika melakukannya. Aib harus ditutupi, bukan dibuka atau disebar. Sebelum membagikan informasi di media sosial, kita harus berhati-hati dan memastikan kebenarannya, serta menghindari mencari-cari kesalahan orang lain. BUKTI BERIMAN: MEMELIHARA LISAN, DAN MENUTUPI AIB ORANG LAIN MENUTUP AIB ORANG LAIN AKIBAT DARI AIB Aib tidak hanya membahayakan individu tetapi juga masyarakat luas. Dalam kisah Nabi Musa a.s., saat kemarau panjang melanda, hujan tidak turun meski telah dilakukan Shalat Istisqa’ berulang kali. Nabi Musa a.s. mengadu kepada Allah, yang kemudian menjelaskan bahwa hujan tidak turun karena adanya orang yang berdosa di antara umatnya. Allah Swt. memerintahkan agar orang berdosa itu keluar dari jamaah, namun orang tersebut merasa malu dan takut dipermalukan jika aibnya terbuka. Meskipun merasa tertekan, dia akhirnya bertaubat dengan sungguh-sungguh kepada Allah. Setelah tobatnya diterima, hujan akhirnya turun. Kisah ini menunjukkan pentingnya menutupi aib dan bertaubat agar mendapatkan rahmat dan keberkahan dari Allah. BUKTI BERIMAN: MEMELIHARA LISAN, DAN MENUTUPI AIB ORANG LAIN QUIZZ BAB II JAWABLAH SOAL BERIKUT 1. Dalam bahasa arab, janji disebut? 2. Surah dan ayat berapakah manusia disebutkan telah berjanji kepada allah? 3. Sebutkan 3 perwujudan syukur menurut imam alghazali 4. Sebutkan perbedaan antara, fitnah, ghibah, dan buhtan 5. Sebutkan dan jelsakan pengertian dari pembagian aib BUKTI BERIMAN: MEMENUHI JANJI, MENSYUKURI NIKMAT, MEMELIHARA LISAN, MENUTUPI AIB ORANG LAIN BUKTI BERIMAN: MEMENUHI JANJI, MENSYUKURI NIKMAT, MEMELIHARA LISAN, MENUTUPI AIB ORANG LAIN MEMENUHI JANJI PENGERTIAN Memenuhi janji adalah bukti iman dan akhlak terpuji. Dalam bahasa Arab, janji disebut 'aqad' (‫ ) عقد‬yang berarti perjanjian atau ikatan kuat. Oleh karena itu, memenuhi janji menjadi kewajiban dan tanda keimanan, dengan setiap janji harus dipertanggungjawabkan. Memenuhi janji penting untuk kesuksesan dan kepercayaan. Orang yang menepati janji dipercaya dan banyak dibantu. Sebaliknya, yang tidak menepati janji kehilangan kepercayaan dan reputasi. Dalam Islam, memenuhi janji sangat penting; melanggarnya dianggap dosa dan menghambat kesuksesan, serta tanda kemunafikan. BUKTI BERIMAN: MEMENUHI JANJI, MENSYUKURI NIKMAT, MEMELIHARA LISAN, MENUTUPI AIB ORANG LAIN MEMENUHI JANJI PEMBAGIAN JANJI Janji Kepada Allah Setiap manusia telah berjanji kepada Allah SWT di alam ruh untuk mengimani-Nya dan menjadi hamba-Nya yang taat. Hal ini dijelaskan dalam QS Al-A'raf ayat 172, yang menyatakan bahwa manusia telah menyampaikan janji setia untuk bertauhid dan hidup sesuai fitrah. Fitrah ini merupakan jati diri manusia yang membimbingnya dalam kehidupan sehari-hari, di mana amal shaleh membawa ketenteraman dan dosa membawa keresahan hati. Ayat tersebut berbunyi: ‫هم‬ ْ َ‫ه‬ ُ‫د‬ َْ‫َش‬ ‫َا‬‫ْ و‬ ‫هم‬َُ َِّ ‫يت‬ ‫ذر‬ُ ْ‫ِم‬‫ِه‬‫ْر‬ ‫هو‬ُُ‫ْ ظ‬ ‫ِن‬‫َ م‬ ‫ٰد‬ ‫َم‬ ‫ْٓ ا‬ ‫ِي‬‫ن‬ َ ‫ب‬ ْۢ ْ ‫ِن‬ ُّ‫َ ر‬ ‫َبكَ م‬ ‫َخ‬ ‫َذ‬ ‫ْ ا‬ ‫ِذ‬‫َا‬‫و‬ ْ ‫ْا‬ ُ‫قو‬ ‫ْلو‬ ُ‫ت‬ َ ْ‫َن‬ ‫ۛ ا‬ َ‫د‬ ‫نا‬ ِْ ٰ‫ْا ب‬ ‫َلىۛ شَه‬ ُ ‫ْۗ َق‬ ‫الو‬ ‫ُم‬ ْ ‫ِك‬‫َب‬ ‫ِر‬‫ُ ب‬ ‫ََلسْت‬‫ْۚ ا‬ ‫ِم‬ ْ ‫ُس‬ ‫ِه‬ َْ ‫نف‬ ‫ْٓى ا‬ ٰ‫ع‬ ‫َل‬ َ ‫ِل‬ ‫ِيْن‬ ‫ٰف‬‫َا غ‬ ‫ٰذ‬‫ْ ه‬‫َن‬‫َّا ع‬ ‫ُن‬ َّ‫ِ ا‬ ‫ِنا ك‬ ‫مة‬َٰ‫ِي‬‫الق‬ْ َ ‫ْم‬‫يو‬َ Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman), “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini.” (Q.S. al-A’rāf/7: 172) BUKTI BERIMAN: MEMENUHI JANJI, MENSYUKURI NIKMAT, MEMELIHARA LISAN, MENUTUPI AIB ORANG LAIN MEMENUHI JANJI PEMBAGIAN JANJI Janji Kepada Manusia Janji kepada manusia, baik pribadi maupun lembaga, mempertaruhkan reputasi. Sekali janji dilanggar, sulit mengembalikan kepercayaan. Islam menekankan pentingnya menepati janji dalam perdagangan, perniagaan, pernikahan, dan lainnya, selama tidak bertentangan dengan syariat. Rasulullah SAW bersabda: “Setiap syarat (ikatan janji) yang tidak sesuai dengan Kitabullah, menjadi batil, meskipun seratus macam syarat” (HR. Al-Bukhari dan Muslim). BUKTI BERIMAN: MEMENUHI JANJI, MENSYUKURI NIKMAT, MEMELIHARA LISAN, MENUTUPI AIB ORANG LAIN MEMENUHI JANJI BALASAN MEMENUHI JANJI 1 Muttaqin dan Sifat Muttaqin (Q.S. Ali Imrān/3: 76) Sesudah hancur dan musnahnya alam semesta termasuk manusia, terjadilah hari kebangkitan. 2 Keberhasilan dan Ketenteraman Menepati janji membawa keberhasilan, keamanan, dan ketenteraman, serta menghindari konflik dan perselisihan, menciptakan lingkungan harmonis dan damai. 3 Menghindari Pertumpahan Darah (Q.S. al-Anfāl/8: 72) Memenuhi janji mencegah pertumpahan darah, menjaga hak orang lain, baik muslim maupun non-muslim, mempromosikan perdamaian dan keadilan. 4 Menghapus Kesalahan (Q.S. al-Baqarah/2: 40, dan Q.S al-Māidah/5: 12) Memenuhi janji menghapus kesalahan, menjadi sebab dimasukkan ke dalam surga, menunjukkan ketaatan dan keimanan kepada Allah SWT. BUKTI BERIMAN: MEMENUHI JANJI, MENSYUKURI NIKMAT, MEMELIHARA LISAN, MENUTUPI AIB ORANG LAIN MENSYUKURI NIKMAT PENGERTIAN Syukur berarti membuka atau menampakkan, lawannya kufur yang berarti menutup atau menyembunyikan. Syukur adalah bentuk pengakuan dan pujian atas rahmat Allah SWT, diwujudkan melalui ucapan, sikap, dan perilaku yang penuh kerendahan hati. Nikmat berarti pemberian, anugerah, atau kesenangan dari Allah, termasuk iman dan kesehatan. Mensyukuri nikmat berarti berterima kasih kepada Allah dengan menggunakan nikmat sesuai tujuannya. Misalnya, menggunakan tangan, mata, dan kaki untuk hal-hal yang benar menurut Allah, bukan untuk nafsu atau maksiat. Umat Yahudi, yang kufur nikmat meskipun diberi banyak nikmat, menjadi contoh negatif dalam Al-Qur’an. Sebagai umat Islam, kita diingatkan untuk mensyukuri nikmat Allah, seperti kesehatan, keluarga bahagia, dan kemampuan beribadah. Seringkali, kita hanya menganggap nikmat sebagai harta dan fasilitas mewah, padahal nikmat sebenarnya mencakup berbagai aspek kehidupan yang mendukung ketaatan kepada Allah. BUKTI BERIMAN: MEMENUHI JANJI, MENSYUKURI NIKMAT, MEMELIHARA LISAN, MENUTUPI AIB ORANG LAIN MENSYUKURI NIKMAT PERWUJUDAN SYUKUR Syukur harus diwujudkan melalui lisan, hati, dan anggota badan. Pribadi yang bersyukur menunjukkan pengakuan dan kepuasan hati, diikuti dengan ucapan syukur seperti hamdalah dan pujian. Selain itu, nikmat harus digunakan dalam ketaatan kepada Allah SWT, mencerminkan sikap syukur yang utuh. Imam al-Ghazali membagi syukur menjadi tiga bagian: ilmu, keadaan, dan amal. Ilmu menyadarkan bahwa nikmat berasal dari Allah, keadaan menunjukkan kegembiraan, dan amal perbuatan sejalan dengan fungsi nikmat yang diberikan. Kesadaran dan kegembiraan harus diikuti dengan tindakan sesuai. Pribadi yang bersyukur harus menyatukan hati, lisan, dan perbuatan. Tidak cukup hanya mengucapkan syukur jika hati masih iri atau perbuatan tidak sesuai. Kesatuan ini menciptakan kepribadian muslim yang utuh, tidak terpisah antara ucapan, hati, dan tindakan. BUKTI BERIMAN: MEMENUHI JANJI, MENSYUKURI NIKMAT, MEMELIHARA LISAN, MENUTUPI AIB ORANG LAIN MENSYUKURI NIKMAT KEUNTUNGAN MENJADI ORANG YANG BERSYUKUR 1 Jauh Lebih Produktif Orang bersyukur memanfaatkan peluang, menghindari keluhan, dan bangkit dari keterpurukan untuk menghadapi problem dengan cara yang lebih efektif. 2 Lebih Bahagia dan Optimis Orang yang bersyukur memiliki emosi stabil, bahagia, mencari solusi, dan belajar dari peristiwa, alih-alih meratapi kegagalan. 3 Manfaatnya Kembali ke Diri Sendiri Rahmat Allah selalu tercurah, dan kekurangan sering disebabkan oleh pengelolaan yang buruk atau pihak yang mengambil berlebih. BUKTI BERIMAN: MEMENUHI JANJI, MENSYUKURI NIKMAT, MEMELIHARA LISAN, MENUTUPI AIB ORANG LAIN TUGAS Tulis Beserta Artinya Ayat Berikut Q.S. Ali Imrān/3: 76 Q.S. al-Anfāl/8: 72 Q.S. al-Baqarah/2: 40 Q.S al-Māidah/5: 12 Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba Narkoba Ditinjau Dari Sisi Islam Narkoba dalam Al-Qur'an tidak disebutkan secara langsung, namun melalui qiyas, narkoba disamakan dengan khamr karena sama-sama memabukkan dan membahayakan, sehingga haram hukumnya. Khamr adalah segala yang memabukkan dan merusak akal, termasuk narkoba. Rasulullah Saw. menyatakan bahwa setiap yang memabukkan adalah haram, tanpa pengecualian. Psikotropika dan narkotika meski tanpa alkohol, tetap haram karena dampak buruknya pada akal, kesehatan, harta, dan kepribadian, dianggap rijs dalam Al-Qur'an. Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba Narkoba Ditinjau Dari Hukum Indonesia Pengertian Narkoba terdiri dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif seperti alkohol dan rokok, yang dapat menurunkan kesadaran, menghilangkan rasa nyeri, serta menyebabkan ketergantungan. Psikotropika adalah zat yang mempengaruhi sistem saraf pusat, mengubah aktivitas mental dan perilaku. Zat adiktif menyebabkan ketergantungan biologis dan keinginan untuk penggunaan berkelanjutan. Meski zat ini memiliki manfaat medis, penyalahgunaan tanpa pengawasan medis menyebabkan ketergantungan dan gangguan kesehatan serius, termasuk kematian. Penggunaan narkoba ilegal meningkat, merambah berbagai kalangan, termasuk dunia pendidikan, menyebabkan kejahatan, kecelakaan, dan merusak organ vital serta kehidupan sosial. Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba Narkoba Ditinjau Dari Hukum Indonesia Penyalahgunaan Narkoba Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan di luar keperluan medis tanpa pengawasan dokter, melanggar hukum, dan menimbulkan gangguan perilaku seperti berbohong, sex bebas, mencuri, serta merusak ketertiban. Narkoba digunakan dengan cara ditelan, disuntikkan, atau dihisap, tergantung jenisnya. Penyalahgunaan dapat menyebabkan ketergantungan, penularan penyakit seperti HIV/AIDS, dan kerusakan kesehatan yang parah. Sekali mencoba narkoba, keinginan untuk mengulangi muncul, yang seringkali berakhir dengan ketergantungan dan sulit melepaskan diri. Karenanya, penting untuk menghindari dan menjauhi narkoba sejak awal. Ketergantungan narkoba menyebabkan gejala sakaw yang sangat menyakitkan. Biaya perawatan yang tinggi dapat menguras kekayaan keluarga, bahkan berujung pada kebangkrutan, terutama bagi keluarga yang kurang mampu. Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba Jenis Narkotika 1 4 Morfin Hasish Alkaloid dari opium, berwarna putih dan Getah ganja yang dikeringkan dan tidak berbau, digunakan sebagai analgesik dipadatkan menjadi lempengan, sering kuat, sering diproses dari opium. digunakan sebagai narkoba. 2 5 Putaw kokain Nama jalanan heroin, berwarna putih dan Alkaloid dari tumbuhan Erythroxylon Coca pahit, sering dicampur bahan lain seperti di Andes, sangat adiktif, digunakan secara gula, coklat, dan tepung. ritual oleh orang Indian Inca. 3 6 Ganja Opium Tumbuhan liar seperti Cannabis Sativa, Getah dari kotak biji tumbuhan Papaver tumbuh di iklim tropis dan sedang, sering Somniferum, diiris untuk mengeluarkan digunakan di negara seperti India, getah yang mengering menjadi karet Indonesia, dan Amerika Selatan. berwarna kecoklatan. Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba Jenis Psikotropika 1 4 Amphetamine dan ATS Ice Stimulan sistem saraf pusat, seperti kokain Bentuk kristal dari amphetamine yang dan kafein, digunakan untuk mengatasi dapat dihisap. ketegangan jiwa. 2 5 Shabu Inhalansia Nama lain dari amfetamin, digunakan Bahan kimia yang menghasilkan uap dan sebagai stimulan saraf. mengubah perilaku, seperti aerosol, bensin, dan pengharum ruangan. 3 Obat Tidur/Penenang Seperti Nipam, Megadon, dan Pil BK, serta zat halusinogen seperti LSD, Psilosibin, dan Mushroom. Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba Jenis Zat Adiktif 1 Nicotin bagian dari tembakau. Setiap satu batang rokok, terdapat 1.1 mg nikotin, sementara nikotin sendiri menjadi stimulan susunan syaraf pusat. Selai nikotin, daun tembakau terdapat ratusan zat lainnya, misalnya Tar 2 Alkohol di dalamnya ada etanol. Kadar alkohol, diperoleh dari fermentasi. Di antara alkohol yang sangat beracun adalah metyil alcohol. Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba 1 Syukuri Hidup 5 Lingkungan Positif Syukuri hidup sebagai anugerah Mulai pencegahan dari keluarga, Allah Swt. Kembangkan minat, sekolah, dan masyarakat dengan bakat, dan hobi positif. edukasi melalui berbagai media. 2 Hadapi Masalah 6 Lingkungan Sehat Hadapi masalah dengan Ciptakan lingkungan keluarga dan solusi yang benar, jangan sekolah yang harmonis, peduli, lari ke narkoba. dan penuh kasih sayang. 3 Pilih Teman Bijak 7 Hindari Rokok/Miras Jangan mengorbankan diri demi Jangan merokok atau minum miras, pertemanan yang buruk, hindari ajakan karena bisa menjadi pintu awal negatif teman. penyalahgunaan narkoba. 4 Berani Menolak Tolak ajakan teman untuk menyalahgunakan narkoba atau perbuatan yang menentang agama. Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba Pelajar yang dicari Islam 1 Pelajar Damai dan Solutif Islam mengajarkan pelajar untuk hidup damai, menghindari tawuran, serta menjadi solusi bagi masalah, bukan menambah problema. 2 Pelajar Berprestasi Islami Prestasi terbaik adalah hidup sesuai ajaran Islam, termasuk shalat dan membaca Al-Qur'an, bukan sekadar pencapaian akademis atau popularitas. 3 Pelajar Optimis dan Beriman Dalam menghadapi masalah, pelajar harus mencari solusi bertahap, tetap optimis, dan selalu bersandar pada Allah Swt. dalam setiap keadaan. Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba Definisi Perkelahian Dan Tawuran Pelajar Perkelahian dan tawuran adalah bentuk kenakalan remaja yang sering terjadi di kota besar, melibatkan kekerasan antarpelajar, dan memerlukan solusi agar tidak menjadi kebiasaan yang lumrah di kalangan pelajar. Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba Kenakalan Remaja 1 Delikuensi Situasional perkelahian terjadi karena adanya situasi yang mengharuskan mereka untuk berkelahi. Keharusan itu biasanya dipicu adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah secara tepat. Delikuensi Sistematik 2 para pelajar yang terlibat dalam perkelahian itu berada di dalam suatu organisasi tertentu atau geng yang memiliki aturan dan kebiasaan tertentu yang harus diikuti oleh anggotanya, termasuk berkelahi, melukai, mencuri dan tindak pidana yang lain Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba Faktor Penting Adanya Perkelahian Pelajar 1 Rational Choice, Perkelahian pelajar sering disebabkan oleh faktor individu dan motivasi. Di Indonesia, anak nakal sering dikirim ke pesantren untuk memperkuat iman agar tidak nakal lagi. 2 Social Disorganization Perkelahian pelajar disebabkan oleh faktor lingkungan, seperti hilangnya pranata budaya, orang tua sibuk, serta guru yang lebih fokus pada tugas akademik daripada bimbingan dan arahan. 3 Strain Perkelahian pelajar disebabkan oleh tekanan masyarakat, seperti ketimpangan sosial antara kemiskinan dan orang kaya yang sering mempertontonkan kekayaannya. Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba Faktor Penting Adanya Perkelahian Pelajar 4 Differential Association Perkelahian pelajar terjadi karena salah pergaulan, seperti bergaul dengan pelajar yang suka tawuran, malas belajar, mencuri, atau bolos, yang akhirnya mempengaruhi pelajar lain yang awalnya baik. 5 Labbeling Perkelahian pelajar terjadi karena sering dilabeli sebagai pelajar nakal, sehingga label tersebut merasuk dalam diri dan akhirnya membuat pelajar tersebut benar-benar menjadi nakal. 6 Male Phenomenon Perkelahian pelajar bisa disebabkan oleh faktor jenis kelamin, di mana anak laki-laki dianggap lebih nakal dibandingkan perempuan, sering kali karena budaya maskulin yang melekat pada mereka. Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba Ikhtiar Mencegah Perilaku Menyimpang 1 Pengembangan Potensi Pelajar Beri pelajar banyak kesempatan untuk mengembangkan minat, bakat, dan potensi mereka agar menemukan jati diri dan orientasi hidup yang optimal, dengan lingkungan yang sehat dan aman. 2 Kehidupan Keluarga Harmonis Ciptakan kehidupan keluarga yang harmonis dan jaga keutuhan serta ketenteraman di antara anggota keluarga, termasuk di lingkungan asrama atau tempat tinggal anak. 3 Pengakuan Unik Anak Hargai keunikan setiap anak, termasuk yang lahir kembar. Hindari menyamaratakan potensi anak, dan beri mereka kebebasan memilih keputusan dengan mempertimbangkan semua alternatif. 4 Pendidikan yang Berkualitas Pendidikan di sekolah harus mendukung pengembangan pribadi anak dan membantu mereka mengontrol gejolak jiwa, sehingga tidak melampiaskan ke hal-hal negatif. Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba Ikhtiar Mencegah Perilaku Menyimpang 5 Pengembangan di Lingkungan Sekolah Sekolah harus berfungsi sebagai tempat pendidikan, bimbingan, dan perlindungan. Peran Guru BP dan guru senior sangat penting untuk membimbing pelajar menghadapi masalah. 6 Pembentukan Organisasi Pelajar Bentuk berbagai organisasi dan lembaga di sekolah dan lingkungan tempat tinggal untuk menampung aktivitas pelajar, seperti OSIS, Karang Taruna, dan kelompok belajar. 7 Peningkatan Kemampuan Pelajar Fokus pada peningkatan kemampuan pelajar sesuai minat dan bakat mereka, bukan hanya pada nilai dan peringkat, untuk meningkatkan kepercayaan diri dan keterampilan mereka. Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba Penanganan pelajar yang menyimpang 1 Kepercayaan Pelajar perlu percaya pada pihak yang membantu mereka, seperti guru dan wali kelas. Jika mereka memilih pihak luar, hal itu bisa dimaklumi. 2 Kemurnian Hati Pelajar lebih percaya pada bantuan tanpa syarat dari teman sebaya daripada pada bantuan yang terkesan tidak tulus atau penuh syarat. 3 Empati Dewasa harus berusaha mengerti dan menghargai perasaan pelajar. Kesulitan dalam empati sering muncul karena perbedaan posisi dan kepentingan. Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba Penanganan pelajar yang menyimpang 4 Kejujuran Pelajar menghargai keterbukaan dan kejujuran, termasuk dalam memberikan sanksi. Ketidakonsistenan antara benar dan salah dapat meruntuhkan kepercayaan mereka. 5 Persepsi Pelajar Pelajar memandang masalah dari sudut pandangnya sendiri. Penting untuk memahami pandangan mereka untuk membangun empati dan komunikasi yang efektif. Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba Pengertian Khamr Khamr adalah minuman atau makanan yang memabukkan dan menghilangkan kesadaran. Ini termasuk segala yang merusak akal sehat, seperti narkoba, yang juga dianggap sebagai khamr. Alkohol, meski digunakan dalam medis sebagai disinfektan atau pelarut, tidak termasuk khamr jika digunakan untuk keperluan non- konsumsi. Namun, psikotropika dan narkotika tetap haram karena dampak negatifnya. Khamr, menurut Al-Qur'an, adalah perbuatan yang sangat buruk dan najis. Penggunaannya dapat merusak kesehatan, akal, dan akhlak, serta merupakan bagian dari perilaku setan yang harus dihindari. Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba Khamr berdasarkan Al-Qur’an ْ ُ َ ْ َ ْ َ ُ َ َ ْ َ ُ ْ َ ْ َ ُ ْ َ ْ َ َّ َٰٓ ُ َ َ َ َّ َ ُّ َ َٰٓ َ َ‫م ِرجس‬ َ ‫اب وٱْلزل‬َ ُ ‫س َو َّٱْلنص‬ َ ِ ‫ين ءامنواَ ِإنما ٱلخم َر َ َوٱلمي‬َ ‫ي أيها ٱل ِذ‬ َ ُ ْ ْ َ ُ ُ َ ْ َ ْ َّ َ َ ْ ِّ َ ‫م تف ِلح‬ ‫ون‬ َ َ‫وه لعلك‬ َ ‫ن فٱجت ِنب‬ َ ِ ‫ل ٱلشيط‬ َ ِ ‫ن عم‬َ‫م‬ Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (Q.S. al-Māidah/5: 90) ْ َ ْ ِ َ ٓ َ ْ َ ْ َ َ َ َ َ ْ ُ َ ْ َ َ ُ َ ُ َ ْ َّ ُ ُ َ َّ َ‫َٱلخم ِر‬ َ ‫مَٱلعد َوةَوٱل َبغض َاء َِف‬ َ ‫وقعَبينك‬ ِ ‫ِإ ْنماَي ِريدَٱلشيط نَأنَي‬ َ ُ َ ُّ ُ ْ َ َّ َ َ َّ ْ َ ْ َّ ُ َ َ َْ َ َ ‫نته‬ ‫ون‬ َ ‫َٱَّللَو َع ِنَٱلصلو ِةََۖفهلَأنتمَم‬ ِ ‫نَذك ِر‬ِ ‫سَويصدكمَع‬ ِ ِ ‫وٱلمي‬ Dengan minuman keras dan judi itu, setan hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu, dan menghalang-halangi kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan shalat, maka tidakkah kamu mau berhenti?. (Q.S. al-Māidah/5: 91) Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba Asbabun Nuzul Saat Rasulullah Saw. datang ke Madinah, banyak yang masih meminum khamr dan berjudi. Q.S. al-Baqarah/2: 219 turun sebagai peringatan, namun pemahaman awal hanya menganggapnya dosa besar. Ketika kaum muhajirin menjadi imam dalam keadaan mabuk dan membuat kesalahan shalat, Q.S. al-Nisā’/4: 43 turun melarang shalat dalam keadaan mabuk. Namun, kebiasaan buruk tetap berlangsung. Akhirnya, Q.S. al-Māidah/5: 90-91 menegaskan keharaman khamr. Setelah itu, pertanyaan tentang orang-orang terdahulu dijawab dengan Q.S. al-Māidah/5: 93, yang menyatakan tidak ada dosa bagi mereka yang telah mati sebelum larangan ini. Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba Isi Kandungan Ayat 1 Keharaman Khamr Ayat terakhir tentang khamr menegaskan keharamannya tanpa toleransi. Hal ini memperjelas bahwa khamr dan judi dilarang tanpa kompromi, sebagaimana dinyatakan dalam Q.S. al-Baqarah/2: 219. 2 Pendekatan Pendidikan Allah Swt. mengajak umat berpikir dan menyadari mengapa sesuatu diharamkan. Ini bagian dari pendidikan agar muncul kesadaran tentang pentingnya mengikuti ajaran agama. 3 Tradisi Jahiliah Ayat ini melarang khamr, judi, berhala, dan mengundi nasib—tradisi jahiliah yang sia-sia dan termasuk perbuatan keji serta kebobrokan moral yang harus dijauhi. 4 Hikmah Larangan Berurutan Larangan mulai dari khamr hingga mengundi nasib memiliki hikmah. Khamr dan judi menghabiskan harta, berhala merusak agama. Semua dampak negatif ini sudah terbukti. Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba Isi Kandungan Ayat 5 Sistem Solusi Islam Islam memberi solusi akidah untuk perilaku buruk, dimulai dengan keimanan, lalu ibadah, dan akhlak. Ini adalah sistem pembinaan yang berlandaskan iman. 6 Prioritas Pembinaan Untuk memperbaiki masyarakat, fokuskan pembinaan pada akidah/keimanan. Dakwah Rasulullah Saw. di Makkah memprioritaskan masalah akidah selama 13 tahun. 7 Dampak Khamr pada Akal Khamr merusak akal dan mengakibatkan banyak dampak negatif, mempengaruhi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Akal yang tidak berfungsi mengakibatkan banyak kerugian. Menebarkan Islam dengan Santun dan Damai Melalui Dakwah, Khutbah, dan Tablig 01 Menebarkan Islam dengan Santun dan Damai Melalui Dakwah, Khutbah, dan Tablig Menebarkan Islam dengan Santun dan Damai Melalui Dakwah, Khutbah, dan Tablig 02 PENGERTIAN DAKWAH Dakwah secara bahasa berasal dari kata "da’a" yang berarti mengajak, memanggil, dan menyeru. Secara istilah, dakwah berarti mengajak orang atau kelompok untuk beriman kepada Allah Swt., mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, dan mengubah keadaan menjadi lebih baik sesuai dengan nilai-nilai Islam. Dakwah tidak terbatas pada ceramah atau khutbah, tetapi mencakup perbuatan sehari-hari yang mencerminkan ajaran Islam, seperti berpakaian menutup aurat dan berbicara santun. Setiap perbuatan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam merupakan bagian dari dakwah. Keberhasilan dakwah sangat bergantung pada amalan dan akhlak dai. Ketidaksatuan antara kata dan perbuatan seorang dai dapat mengurangi pengaruh positif dakwah. Hal ini sering terlihat pada para dai yang lebih dikenal karena media, seperti ustad selebriti. Menebarkan Islam dengan Santun dan Damai Melalui Dakwah, Khutbah, dan Tablig 03 DALIL PERLUNYA DAKWAH َْ ‫ُون ِّْإلَى ٱ ْل َخ ْي ِّْر َويَأ ْ ُم ُر‬ ِّ ‫ون ِّبٱ ْل َم ْع ُر‬ ْ‫وف‬ َْ ‫َو ْلتَكُن ِّمن ُك ْْم أ ُ َّمةْ يَ ْدع‬ ْ‫ون‬ َْ ِّ‫َن ٱ ْل ُمن َك ِّْر ْۚ َوأ ُ ۟وْلَئ‬ َ ‫ِ ُه ُْم ٱ ْل ُم ْف ِّل ُح‬ َْ ‫َويَ ْن َه ْو‬ ِّْ ‫ن ع‬ Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (Ali ‘Imran Ayat 104) Menebarkan Islam dengan Santun dan Damai Melalui Dakwah, Khutbah, dan Tablig 04 DALIL PERLUNYA DAKWAH Dakwah merupakan bagian penting dari kehidupan beragama dan kewajiban setiap pemeluknya. Bukan hanya inisiatif pribadi, tetapi perlu ada sekelompok orang (tha’ifah) yang menjadi juru dakwah untuk menyeru kepada kebaikan. Dakwah tidak hanya berkaitan dengan peningkatan kapasitas keberagamaan, tetapi juga harus menyentuh berbagai aspek kehidupan seperti ekonomi, sosial, politik, dan keamanan. Dakwah harus mencakup semua aspek tersebut agar dampaknya lebih luas. Contoh dakwah yang menyasar aspek kehidupan meliputi bidang politik, pengentasan kemiskinan, pemberdayaan lembaga pendidikan, serta edukasi masyarakat untuk saling membantu dan melawan ujaran kebencian serta hoax. Menebarkan Islam dengan Santun dan Damai Melalui Dakwah, Khutbah, dan Tablig 05 ADAB BERDAKWAH 1 Dakwah dengan cara hikmah Melibatkan ucapan yang jelas dan tegas serta sikap bijaksana dalam menyampaikan pesan, sehingga dakwah mudah dipahami dan diterima oleh orang lain. 2 Dakwah dengan mauidzatul hasanah Menggunakan nasihat yang baik, cara persuasif yang damai, menenteramkan, dan edukatif, memberikan pelajaran hidup tanpa kekerasan, serta mengajak dengan kelembutan. 3 Dakwah dengan mujadalah Melakukan diskusi atau tukar pikiran secara dinamis dan santun, menghargai pendapat orang lain, sehingga terjadi dialog yang konstruktif dan saling memahami. 4 Dakwah melalui teladan yang baik Memberikan contoh perilaku dan tindakan yang baik (uswatun hasanah), sehingga orang lain terinspirasi dan terdorong untuk mengikuti ajaran Islam. Menebarkan Islam dengan Santun dan Damai Melalui Dakwah, Khutbah, dan Tablig 06 SASARAN DAKWAH 1 Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Amal Sasaran dakwah adalah mendorong manusia untuk selalu meningkatkan kualitas dan kuantitas amal, dari yang baik menjadi terbaik, serta fokus pada substansi amal, agar tercipta mukmin sejati. 2 Mengubah Jalan Hidup yang Menyimpang Dakwah bertujuan mengarahkan manusia yang menyimpang agar kembali ke jalan Allah melalui taubatan nashūhā, sehingga harkat, martabat, dan derajatnya terangkat, serta hidupnya menjadi lebih benar. Menebarkan Islam dengan Santun dan Damai Melalui Dakwah, Khutbah, dan Tablig 07 TUJUAN DAKWAH 1 Beriman kepada Allah Swt. Tujuan dakwah adalah mengajak manusia beriman hanya kepada Allah Swt., menjauhi kemusyrikan, serta memperkuat akidah tauhid sebagai dasar keyakinan mereka. 2 Beribadah dengan Ikhlas Mendorong agar seluruh aktivitas manusia ditujukan hanya untuk ibadah kepada Allah Swt. dengan ikhlas, menjalankan syariah dalam kehidupan sehari-hari. 3 Mengerjakan Amal Shaleh: Dakwah bertujuan mengajak manusia mengerjakan amal shaleh dalam berbagai aspek kehidupan, mencakup ibadah dan muamalah, sebagai wujud ketaatan kepada Allah Swt. 4 Berakhlak Mulia Mendorong umat untuk meneladani akhlak Rasulullah Saw., sehingga tercermin akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari, berdasarkan standar akhlak Islam. Menebarkan Islam dengan Santun dan Damai Melalui Dakwah, Khutbah, dan Tablig 08 SYARAT SUKSES DAKWAH 1 Konsistensi Kata dan Perbuatan Dai harus menjadi teladan dengan menyelaraskan kata, sikap, perilaku, dan tingkah laku yang sesuai dengan ajaran Islam (uswatun hasanah). 2 Memahami Objek Dakwah Dai harus memahami audiens dakwahnya agar pesan yang disampaikan tepat sasaran, sesuai dengan kadar akal dan pemahaman mereka. 3 Berani dan Tegas, namun Bijak Dai harus memiliki keberanian dan ketegasan, tetapi tetap bijak, santun, dan damai dalam berdakwah, menjauhkan marah yang dapat menjauhkan audiens. Menebarkan Islam dengan Santun dan Damai Melalui Dakwah, Khutbah, dan Tablig 09 SYARAT SUKSES DAKWAH 4 Ketabahan dan Kesabaran Dai harus memiliki ketabahan dan kesabaran tinggi dalam menghadapi tantangan dakwah, tetap teguh dalam menjalankan misi meski menghadapi rintangan. 5 Menyadari Tugas Utama Dai harus menyadari bahwa tugasnya hanya menyampaikan, mengajak, dan menyeru, sedangkan hasilnya diserahkan sepenuhnya kepada Allah Swt. 6 Berdoa untuk Kesuksesan Dai harus selalu berdoa kepada Allah Swt. agar dakwah yang dilakukannya diberkahi dan mencapai kesuksesan yang diharapkan. Menebarkan Islam dengan Santun dan Damai Melalui Dakwah, Khutbah, dan Tablig 10 METODE DAKWAH 1 Meluruskan Niat Dakwah Dai harus memastikan bahwa tujuan dakwahnya hanya untuk Allah Swt., mencari ridha-Nya, tanpa ada kepentingan lain yang mendasari niat tersebut. 2 Dakwah dengan Bijak (Hikmah) Dai harus bijak, memahami kondisi audiensnya agar materi dan metode dakwah yang disampaikan tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan mereka. 3 Hindari Cara Memaksa Dai harus mengedepankan mau’idhah hasanah, yaitu cara dakwah yang damai, indah, dan menenteramkan, sehingga pesan dakwah dapat diterima dengan hati yang terbuka. 4 Dakwah dengan Mujadalah Dai harus melakukan dakwah melalui dialog atau diskusi yang adab, beretika, serta menghindari debat kusir, tetap berlandaskan prinsip diskusi yang baik dan saling menghargai. Menebarkan Islam dengan Santun dan Damai Melalui Dakwah, Khutbah, dan Tablig 11 MEDIA DAKWAH 1 Perkembangan Media Dakwah Modern Media dakwah kini sangat beragam dan canggih, termasuk media elektronik seperti TV, radio, dan internet. Ini mencerminkan kebutuhan masyarakat modern yang cepat dan mudah diakses. 2 Dakwah Meliputi Berbagai Aspek Kehidupan Dakwah tidak hanya terbatas pada ceramah; ia juga meliputi perilaku seperti berpakaian sopan, bekerja halal, dan disiplin dalam ibadah serta aktivitas sehari-hari sesuai tuntunan Allah. 3 Media Dakwah Cetak dan Elektronik Selain media elektronik, dakwah juga dapat dilakukan melalui media cetak seperti buku, jurnal, majalah, dan spanduk. Ini memungkinkan penyampaian pesan dakwah yang lebih luas dan efektif. Menebarkan Islam dengan Santun dan Damai Melalui Dakwah, Khutbah, dan Tablig 12 MANAJEMEN DAKWAH 1 Manajemen Dakwah yang Terencana Kesuksesan dakwah bergantung pada manajemen yang baik, meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Penerapan prinsip-prinsip ini membantu mencapai hasil dakwah yang efektif dan terstruktur. 2 Teladan Rasulullah Saw. dalam Dakwah Mengacu pada Sirah Nabawiyah sangat penting. Mencontoh sikap dan metode Rasulullah Saw. memastikan dakwah dilakukan dengan cara yang benar, menghindari kekerasan dan metode radikal. 3 Pendekatan Dakwah yang Lembut dan Bijaksana Rasulullah Saw. mengajarkan dakwah dengan lemah lembut, musyawarah, dan menyampaikan pesan sesuai objek dakwah. Ini mendorong penerimaan pesan dakwah secara damai dan efektif. 4 Kualitas Pribadi Dai yang Memadai Dai harus memiliki sikap sabar, lapang dada, kebulatan tekad, dan tawakal. Kualitas ini penting untuk menghadapi tantangan dakwah dan memastikan pesan disampaikan dengan integritas dan kesungguhan. Menebarkan Islam dengan Santun dan Damai Melalui Dakwah, Khutbah, dan Tablig 13 STRATEGI DAKWAH 1 Pembukaan Dakwah Pembukaan dakwah dimulai dengan ucapan salam, membaca hamdalah, dan shalawat kepada Nabi Saw. Ini menciptakan suasana yang penuh berkah dan memulai dakwah dengan keberkahan. 2 Tujuan dan Sasaran Dakwah Tujuan dakwah adalah meningkatkan iman dan taqwa, serta mengajak kembali ke jalan kebenaran. Sasaran dakwah meliputi seluruh manusia, termasuk pendakwah sendiri, untuk perbaikan bersama. 3 Materi Dakwah Materi dakwah meliputi akidah, syariah, akhlak, dan muamalah, berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis. Ini memastikan pesan dakwah komprehensif, berlandaskan hukum yang kuat dan jelas. 4 Penutup Dakwah Penutup dakwah harus mencakup doa dan harapan agar pesan dakwah diterima dengan baik. Penutup juga memberikan kesempatan untuk refleksi dan kesimpulan dari apa yang telah disampaikan.

Use Quizgecko on...
Browser
Browser