MEMBIASAKAN BERPIKIR KRITIS & SEMANGAT MENCINTAI IPTEK PDF

Summary

This document is a presentation on the topic of cultivating critical thinking and a passion for the science. It outlines the importance of these attributes in the context of Islamic teachings. The presenter, Rian Hidayat, M.Pd, offers insights and analysis of relevant Quranic verses and hadiths.

Full Transcript

‫الرِح ْي ِم‬ َّ ‫ْح ِن‬ ٰ ْ ‫الر‬ ِ ‫بِس ِم‬ َّ ‫هللا‬ ْ Membiasakan Berpikir Kritis & Semangat Mencintai IPTEK Menjaga...

‫الرِح ْي ِم‬ َّ ‫ْح ِن‬ ٰ ْ ‫الر‬ ِ ‫بِس ِم‬ َّ ‫هللا‬ ْ Membiasakan Berpikir Kritis & Semangat Mencintai IPTEK Menjaga Akal Pikiran terhadap Berbagai Fenomena dan Menjadikan Pribadi Mencintai llmu Rian Hidayat, M.Pd Kita Mulai Dengan Membaca 1. Membaca dengan tartil Q.S. Ali ‘Imrān/3: 190-191 dan QS. ar-Rahmān/55: 33, serta Hadis tentang berpikir kritis dan semangat mencintai ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). 2. Menghafalkan dengan fasih dan lancar Q.S. Ali ‘Imrān/3: 190-191 dan QS. ar-Rahmān/55: 33, serta Hadis tentang berpikir kritis dan semangat mencintai ilmu pengetahuan dan teknologi. 3. Mempresentasikan tentang Q.S. Ali ‘Imrān/3: 190-191 dan Q.S. ar-Rahmān/55: 33, serta Hadis tentang berpikir kritis dan semangat mencintai ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga terbiasa membaca Al-Qur’an. 4. Meyakini bahwa berpikir kritis dan semangat mencintai ilmu pengetahuan dan teknologi adalah perintah agama. 5. Membiasakan nilai yang terkandung dalam Q.S. Ali ‘Imrān/3: 190-191 dan Q.S. ar-Rahmān/55: 33 seperti rasa ingin tahu, berpikir kritis, kreatif, dan adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 6. Menganalisis Q.S. Ali ‘Imrān/3: 190-191 dan Q.S. ar-Rahmān/55: 33, serta Hadis tentang berpikir kritis dan semangat mencintai ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembahasan dalam PPT ini mencakup: 1. QS. Ali ‘Imrān/3: 190-191 tentang berpikir kritis. 2. QS. ar-Rahmān/55: 33 tentang ilmu pengetahuan dan teknologi. 3. Tajwid dalam Q.S. Ali ‘Imrān/3: 190-191 dan QS. ar- Rahmān/55: 33 4. Hadis tentang berpikir kritis 5. Hadis tentang semangat mencintai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Kata Kunci: Berpikir Kritis Tadarrus Iptek Tadabbur Membaca Tartil Ulil Albab Ilmu Tajwid Ayat Qauliyah Makharijul Huruf Berpikir Kritis Menjaga Akal Pikiran agar Tetap Pada Fitrahnya Pengertian Berpikir Kritis kekuatan yang menembus Pengertian Bahasa Arab suatu obyek, sehingga menghasilkan pengetahuan ‘ilm Jika pengetahuan itu didukung bukti-bukti kuat Dhann/dugaan Jika buktinya belum meyakinkan, namun kebenarannya lebih dominan Syakk/keraguan Jika kemungkinan benar dan salahnya seimbang wahm Jika tidak didukung bukti, atau bukti tersebut lemah, sehingga kemungkinan salahnya lebih besar Berpikir kritis: “kemampuan untuk berpikir jernih dan rasional, yang meliputi kemampuan untuk berpikir reflektif dan independen.” Bijak Terhadap Informasi Diriwayatkan dari Abu Hurairah ia berkata Rasulullah Saw. Bersabda: “Cukuplah seseorang disebut pendusta orang yang mengatakan (membicarakan) semua yang ia dengar” (HR. Muslim). Penjelasan: Jika seseorang mendapatkan berita, lalu diungkapkan seluruh informasinya tanpa landasan syariah yang benar, maka Rasulullah Saw. menyebutnya sebagai pendusta. Hal ini, karena siapa saja yang mendengar berita, tanpa adanya seleksi, maka sama saja berdusta. Hadis ini, memberi pelajaran penting, agar membiasakan menyaring informasi. Jika mempunyai berita dan ilmu, semestinya disampaikan kepada pihak lain, namun harus tetap mengikuti prinsip-prinsip yang sudah digariskan oleh Allah Swt َ ‫ل‬ َ َ‫ت َه َذا َبِطا ً بُْْ ََا‬ ‫ق‬ ْ ‫ل‬ َ ‫خ‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ا‬َ‫ن‬ ‫ب‬ ‫ر‬ َّ َ َ َ َ QS. Al-Imran: 191 menyebutkan bahwa, “Ya Tuhanku, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Mahasuci Engkau”. Berdasarkan ayat tersebut Allah memerintahkan kepada umat manusia AGAR MEMPERGUNAKAN AKALNYA UNTUK MEMIKIRKAN AYAT- AYAT ALLAH. Disinilah letak BERPIKIR KRITIS BAGI KITA. AMATI GAMBAR DALIL - 1 Dalil Berpikir Kritis (1) ‫اّللَ قليَ ًاما‬ ‫ن‬ َ ِ ‫ََ ب‬‫و‬‫ر‬ ‫ك‬ ‫ب‬ ‫ذ‬ ْ ‫ي‬ ‫ين‬‫ذ‬‫ل‬ َّ ‫ل‬ ‫ا‬ ﴾ ١٩٠﴿ ‫ل‬ ‫اب‬َْ‫ل‬ َْ‫أل‬‫ا‬ ‫ل‬ ‫ِل‬‫بو‬ ْ ‫ل‬ ‫أل‬ ِ ٍ ‫ت‬ ‫َي‬ ٰ ‫َل‬ َ ‫ل‬ ‫ر‬ َ َ َ ْ ‫ا‬ ‫َّه‬ ‫الن‬‫و‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ي‬َّ ‫ل‬ ‫ال‬ ‫ل‬ ‫ف‬ ‫ا‬ َ ‫ل‬ ‫ت‬‫اخ‬ ْ ‫و‬ ‫ل‬ ‫ض‬ ‫َر‬ ‫أل‬‫ا‬ َ ْ َ ََ‫و‬ ‫ل‬ ‫ات‬‫او‬ ‫م‬ ‫الس‬ َّ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ْ ‫خ‬ َ ‫ل‬ ‫ِف‬ َّ ‫ن‬ ‫ل‬ ‫إ‬ ‫اب‬‫ذ‬ ‫ع‬ ‫ا‬ ‫ن‬‫ق‬‫ض ربَّنا ما خلَ ْقت ه َذا ب لِطا ً َُْاََ فَل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ات‬‫او‬ ‫م‬ ‫الس‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫خ‬ ‫ل‬ ‫ِف‬ ‫ن‬ ‫و‬‫ر‬ َّ ‫ك‬ ‫ف‬ ‫ت‬ ‫ي‬‫و‬ ‫م‬‫لل‬ َ ََ َ َ َ ْ‫ب‬ َ َ َ َ َ َ ْ َ ََ َ ‫َر‬ ‫أل‬‫ا‬‫و‬ َّ ْ َ َ ‫ودا َو َعلَ َى بجنبوِب ْ َ ََ ب‬ َ ً ‫َوقبعب‬ ﴾١٩١﴿ ‫النَّا لر‬ “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS. Al-Imron ayat 190-191). Sebagai orang beriman kita hendaklah mengimani semua firman-firman Allah kemudian berusaha memahami makna yang terkandung dan merefleksikannya ke dalam sikap dan tindakan yang positif. TERJEMAH KOSA KATA ‫َّها لر‬ ‫الن‬‫و‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ي‬َّ ‫ل‬ ‫ال‬ ‫ض واختلاَ ل‬ ‫ف‬ ‫ل‬ ‫َر‬ ‫أل‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫السماو ل‬ ‫ات‬ َّ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ْ ‫خ‬ ‫ل‬ ‫ِف‬ َّ ‫ن‬ ِ‫إ‬ َ َ ْ ْ َ ْ َ ََ َ Langit malam Dan Dan bumi Sesungguhnya siang Dan pergantian penciptaan dalam ‫ودا‬ ‫ع‬ ‫ق‬‫و‬ ‫ا‬‫ام‬‫ي‬‫ل‬‫ق‬ ‫اّلل‬ ‫ن‬‫و‬‫ر‬‫ك‬‫ذ‬ ‫ي‬ ‫ين‬ ‫ل‬ ‫ذ‬ َّ ‫ل‬ ‫ا‬ ﴾ ١٩٠﴿ ‫ل‬ ‫اب‬ْ ‫ل‬‫أل‬ ‫ا‬ ‫ل‬ ‫ِل‬‫بو‬ ‫ل‬ ٍ ْ ً ‫َ َ ب ب َ َِ َ ً َ ب ب‬ َْ َ ْ ‫ََل ََي‬ ‫أل‬ ِ ‫ت‬ Dan Allah bagi duduk Sambil (yaitu) Yang orang- Orang yang Terdapat berdiri mengingat orang berakal tanda2 TERJEMAH KOSA KATA ‫ض‬ ‫السماو ل‬ ‫ات َواأل َْر ل‬ َّ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ْ ‫خ‬ ‫ل‬ ‫ِف‬ ‫ن‬ َ ‫و‬‫ر‬‫ك‬َّ ‫ف‬ َ ‫ت‬ ‫ي‬‫و‬ ‫م‬‫لل‬ ‫وِب‬‫ب‬‫ن‬ ‫ج‬ ‫ى‬‫ل‬ َ ‫ع‬ ‫و‬ ََ َ َ ‫َ َ ب ْ ََ ب‬ َ Tentang Mereka Dan bumi Langit- penciptaan berbaring langit Dan dalam Dan mereka (keadaan) memikirkan ﴾١٩١﴿ ‫اب النَّا لر‬ ‫ذ‬ َ ‫ع‬ ‫ا‬‫ن‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ف‬ َ َ َ ‫ا‬َ ْ ُ ‫ا‬ ً ‫ل‬ ‫ِط‬ ‫ب‬ ‫ا‬ ‫ذ‬ َ ‫ه‬ ‫ت‬ ‫ق‬ ْ ‫ل‬ َ ‫خ‬ ‫ا‬‫م‬ ‫ا‬‫ن‬ ‫ب‬ ‫ر‬ َّ َ َ َ َ َ ْ‫ب‬ َ َ َ َ َ َ َ Sia- Lindunglah sia dari Azab kami Ya Tuhan Ini Neraka Maha kami (semuanya) Tidaklah Suci Engkau Engkau ciptakan ‫‪IDENTIFIKASI TAJWID‬‬ ‫ض واختلاَ ل‬ ‫ف اللَّْي لل‬ ‫ل‬ ‫َر‬ ‫أل‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫السماو ل‬ ‫ات‬ ‫َّ‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ْ‬ ‫خ‬ ‫ل‬ ‫ِف‬ ‫َّ‬ ‫ن‬ ‫ل‬ ‫إ‬ ‫ََ َ ْ َ ْ‬ ‫َ‬ ‫ين يَ ْذ بك برو َن‬ ‫اب ﴿‪ ﴾١٩٠‬الَّ ل‬ ‫ذ‬ ‫والنَّها لر َ َٰلَي ٍت لِألبولِل األَلْْ ل‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ َ‬ ‫ودا َو َعلَ َى بجنبوِبلل ْم َويَتَ َف َّك برو َن لِف َخ ْل لق‬ ‫ل‬ ‫اّللَ قَ ً َ ب ب ً‬ ‫ع‬ ‫ق‬‫و‬ ‫ا‬ ‫ام‬ ‫ي‬ ‫ِ‬ ‫ل‬ ‫الس َم َاو َ ْ َََّ َ َ َ ْ َ َ َ َ ً‬ ‫ا‬ ‫ِط‬‫ب‬ ‫ا‬‫ذ‬ ‫ه‬ ‫ت‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫خ‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫ب‬ ‫ر‬ ‫ض‬‫ل‬ ‫َر‬ ‫أل‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ل‬ ‫ات‬ ‫َّ‬ ‫اب النَّا لر ﴿‪﴾١٩١‬‬ ‫ل‬ ‫َ فَ َ َ َ َ‬ ‫ذ‬ ‫ع‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫ق‬ ‫بُْْ ََاَ َ‬ ‫‪Kata Kunci: Ghunnah Musyaddad Al-Syamsiyah Mad Thabii Idgham Bighunnah Qalqalah‬‬ ASBABUN NUZUL Diriwayatkan dari Aisyah Ra. bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Ya Aisyah, saya malam ini ingin beribadah kepada Allah.” Dijawab oleh Aisyah, “Sungguh saya senang berada di sampingmu, saya tidak keberatan.” Maka bangunlah Rasulullah, mengambil air wudhu, lalu shalat yang lama sekali. Beliau menangis sampai membasahi pakaiannya, disebabkan sangat dalamnya merenungkan isi kandungan Al-Qur’an yang dibaca. Hal itu dilakukan berkali-kali, sampai menjelang adzan shubuh. Saat Bilal hadir, masih melihat kondisi Nabi yang menangis. Lalu Bilal bertanya, “Ya Rasulullah, kenapa Anda masih menangis. Bukankah Allah Swt. sudah mengampuni semua dosa engkau, baik terdahulu maupun yang akan datang,” Lalu dijawab oleh Nabi: “Tidak pantaskah saya ini menjadi hamba Allah yang bersyukur, apalagi di malam ini Allah menurunkan ayat yang alangkah ruginya, jika dibaca ayat ini, namun tidak dihayati makna dan isi kandungannya.” Ayatayat tersebut adalah termasuk Q.S. Ali ‘Imrān/3: 190-191. ASBABUN NUZUL versi 0.2 AT-TABARI DAN IBNU ABI HATIM meriwayatkan dari IBNU ABBAS R.A. bahwa orang Quraisy mendatangi kaum Yahudi dan bertanya, “Bukti-bukti kebenaran apa yang dibawa Musa kepadamu?”. Kemudian dijawab, “Tongkatnya dan tangannya yang putih bersinar bagi yang memandangnya”. Kemudian, mereka mendatangi kaum NASRANI dan bertanya, “Bagaimana dengan Isa?” Dijawab, “Isa menyembuhkan mata yang buta sejak lahir dan penyakit sopak serta menghidupkan orang yang sudah mati.” Selanjutnya, mereka mendatangi RASUL dan berkata, “Mintalah dari Tuhanmu agar Bukit Safa itu menjadi emas.” Maka Rasul berdo’a, dan turunlah Q.S. Ali-Imran:190-191. Mengajak mereka memikirkan langit dan bumi tentang kejadiannya, hal-hal yang menakjubkan di dalamnya, seperti bintang, matahari, bulan, dan peredarannya, laut, gunung, pohon, buah, binatang, dan sebagainya. ISI KANDUNGAN QS. ALI IMRĀN/3: 190-191 Begitu banyak tanda-tanda kebesaran Allah Swt. yang dibentangkan di langit dan bumi, termasuk pada diri manusia, semua itu harus dijadikan sebagai sarana berpikir bagi umat manusia, khususnya orang beriman, agar dapat mengambil manfaat, faedah, dan hikmah dari keberadaan alam semesta. Penciptaan alam semesta, meliputi silih bergantinya siang dan malam, pusaran angin, keteraturan lintasan benda-benda langit, dan bumi dengan segala isinya, semua itu jangan hanya dijadikan sebagai peristiwa biasa, tanpa hikmah dan tujuan, tetapi harus dipikirkan, diteliti, dan dieksplorasi. Semua manfaat, faedah, dan hikmah dari beragam peristiwa yang tersebar di alam semesta tersebut, hanya dapat dipahami oleh orang-orang yang memiliki akal pikiran yang sehat serta akal budi yang dikenal dengan istilah ulil albab atau ulul albab. Ulil Albab adalah orang yang memiliki akal pikiran yang lurus, nurani yang bersih, serta menjadi hamba Allah Swt. yang mengisi setiap waktunya untuk memikirkan segala penciptaan dan peristiwa di alam raya ini, sehingga menghasilkan kesimpulan bahwa semua ini membawa manfaat, tidak ada yang sia-sia, akhirnya hidupnya semakin dekat (taqarrub) kepada Allah Swt.; Tanda lain Ulil Albab adalah mereka yang dalam kondisi apapun (duduk, berdiri, dan berbaring) yang artinya juga saat mampu, kaya, atau terpuruk, kondisi riang gembira, atau sedih, semua itu tidak menghalangi untuk mengambil maslahat dari segala ciptaan Allah Swt. baik untuk diri sendiri, lingkungan yang mengitarinya, maupun masyarakat secara luas. Ulil Albab juga melakukan pemikiran kritis, utuh, obyektif, dan seimbang terhadap segala problema yang muncul, sehingga buah pemikirannya memberi banyak manfaat, jauh dari kebencian dan sengketa, apalagi kecancuan dan kebimbangan, akhirnya memunculkan kedamaian, kesejukan, serta solusi terbaik bagi semuanya. Setiap orang beriman sangat dituntut, agar penggunaan akal pikiran dan akal budinya, menghasilkan kesadaran diri bahwa semua penciptaan itu bersumber dari Allah. Ayat ini mengajak juga agar di setiap komunitas dan masyarakat, bahkan dalam lingkup yang lebih luas, ada kelompok orang yang berperan sebagai pemikir dan penengah dari problema yang muncul, sehingga terhindar dari hoax, berita bohong, dan informasi yang tidak benar DALIL - 2 Dalil Berpikir Kritis (2) “(yaitu) mereka yang mendengarkan perkataan, lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal sehat”. (QS. az-Zumar/39: 18). Ayat ini mengandung penjelaskan, yakni: (1) Ciri ulil albab, yaitu orang yang gemar mengumpulkan beragam informasi, tetapi berusaha memilah dan memilihnya yang terbaik dan paling membawa maslahat/ kebaikan. (2) Berisi informasi tentang ketuhanan, ajaran akhlak-moral, prinsip hidup dari berbagai sumber. (3) Selalu melakukan tabayyun atau konfirmasi (lihat Q.S. al-Isrā’/17: 36). Dalil – 3 (Hadits) Dalil Berpikir Kritis (3) ISI KANDUNGAN HADITS 1. Membimbing agar selalu berpikir kritis atau berpikir positif, yakni memikirkan tentang ciptaan Allah Swt. Maksudnya, kita dianjurkan untuk berpikir, meneliti dan mengkaji segala hal yang terkait dengan makhluk ciptaan-Nya, dilarang memikirkan Dzat-Nya. Dari Abi Dzar r.a. Nabi Saw. 2. Terlarang memikirkan Dzat Allah Swt. disebabkan: jika dipikir Dzat Allah, pasti akal dan segala potensi yang dimiliki manusia tidak bersabda: “Pikirkanlah mengenai mampu mencapainya. Gunakan akal dan kalbu untuk memikirkan segala sesuatu (yang diciptakan Allah), makhluk-Nya saja, agar tidak sesat pikir. tetapi janganlah kalian memikirkan 3. Harus menjadi kesadaran bersama, bahwa berilmu, yang awalnya dimulai dari proses berpikir, obyeknya hanya di seputar makhluk dan tentang Dzat Allah, karena kalian akan alam semesta, termasuk dirinya sendiri. Jangan sampai melampaui rusak” (HR. Abu Syeikh). kapasitas akal, yakni berpikir tentang Dzat Allah Swt. 4. Berpikir itu ada batasnya, tidak sebebas-bebasnya. Ada batas yang tidak boleh dilalui dan harus berhenti, karena jika tidak, manusia sendiri yang mengalami kebingungan dan kekacauan dalam hidupnya. Ini tentu tidak dikehendaki, karena penggunaan akal pikiran dan akal budi, bermuara kepada semakin dekatnya kepada Allah Swt., bukan malah menjauh dari-Nya. Dalil – 4 (Hadits) Dalil Berpikir Kritis (4) Diriwayatkan dari Abu Hurairah ia berkata Rasulullah Saw. Bersabda: “Cukuplah seseorang disebut pendusta orang yang mengatakan (membicarakan) semua yang ia dengar” (HR. Muslim). Hadis ini, memberi pelajaran penting, agar membiasakan menyaring informasi. Jika mempunyai berita dan ilmu, semestinya disampaikan kepada pihak lain, namun harus tetap mengikuti prinsip-prinsip yang sudah digariskan oleh Allah Swt. Pertama, bersungguh-sungguh menggali ilmu pengetahuan. Kedua, Selalu Berpegang Teguh pada Kebaikan dan Keadilan Ketiga, Teliti dan Kritis dalam Menerima Informasi, Teori, ataupun Dalil yang Dikemukakan Orang Lain (lihat QS, Az-zumar, 18). Keempat, Sanggup Mengambil Pelajaran dari Sejarah Umat Terdahulu CIRI-CIRI ULUL ALBAB Kelima, Istiqamah dalam Melaksanakan Shalat Lail Keenam, Takut Kepada Allah Ketujuh, gemar mengumpulkan beragam informasi, tetapi berusaha memilah dan memilihnya yang terbaik dan paling membawa maslahat/ kebaikan. Kedelapan, selalu melakukan tabayun atau konfirmasi Contoh Ulul Albab Masa Silam Kata Ulul Albâb disebutkan oleh Allah Swt., sebanyak 16 kali dalam al-Qur'ân. Ibnu Kasir menyebut Ulul Albâb sebagai orang yang memiliki akal yang sempurna dan cerdas, yang digunakan untuk mengetahui, merenungi, meneliti sesuatu dengan hakikatnya agar diketahui keagungannya. Contoh Ulul Albab Abad Modern Kata Ulul Albâb disebutkan oleh Allah Swt., sebanyak 16 kali dalam al-Qur'ân. Ibnu Kasir menyebut Ulul Albâb sebagai orang yang memiliki akal yang sempurna dan cerdas, yang digunakan untuk mengetahui, merenungi, meneliti sesuatu dengan hakikatnya agar diketahui keagungannya. Penjelasan Lebih Luas ttg Berpikir Kritis Berpikir menjadi ciri khas manusia. Disebabkan kemampuan berpikir, manusia menjadi makhluk yang dimuliakan Allah Swt. sebagaimana Q.S. al-Isrā’/17: 70 sebagai berikut: “Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.” (QS. al-Isrā’/17: 70). Peran manusia sebagai khalifah (pemimpin semua makhluk) di bumi, diamanahkan kepada manusia, karena faktor berpikir. Dengan kemampuan berpikir, akan diserap, didapat dan ditemukan ilmu pengetahuan dan teknologi baru. Al-Qur’an Surat Al-Baqarah/2: 30 menggambarkan dialog antara Malaikat, Nabi Adam, dan Allah Swt. tentang terpilihnya manusia menjadi khalifah di muka bumi, dikarenakan unggulnya ilmu yang dimiliki Nabi Adam a.s. Hikmah cerita Nabi Adam: harus ada dialog dan musyawarah terlebih dahulu. Lalu diputuskan mana argumen dan pemikiran yang paling matang dan unggul untuk dipakai sebagai sebuah keputusan. Itu artinya Islam sangat menekankan adanya berpikir kritis, silakan menyodorkan argumen yang sahih, dan proses dialog yang bijak, sehingga hasilnya membawa kebaikan untuk semua. Kenapa Akal Harus Dijaga? Menata ulang cara berpikir, mendayagunakan akal, dan menimbangnimbang sebuah problematika untuk mencari solusi dan menemukan kebenaran, menjadi hal yang niscaya. Itulah sebabnya, Islam menekankan agar akal pikiran harus dijaga betul, jangan sampai diperlemah, baik berasal dari faktor internal maupun eksternal, misalnya tidak mendayagunakan, karena faktor kemalasan; minim ikhtiar, apalagi mengkonsumsi minuman keras, narkoba atau zat adiktif lainnya. Mengambil hikmah dari semua ciptaan Allah Swt MANFAAT BERPIKIR Menjadi arif dalam menghadapi lingkungan yang membuat tidak nyaman KRITIS Mendorong untuk melakukan penelitian untuk menemukan sains dan teknologi Mencintai Ilmu Pengetahuan Ayat yang Pertama Turun Berbicara tentang Pengetahuan Q.S. al-Hajj/22: 54 Allah Swt. menjelaskan, ‘’Ilmu itu harus dipandu oleh iman, agar jika terjadi keraguan dan kebimbangan, segera kembali kepada sistem keimanan”. Arti: Memahami-mengetahui Arti: Pemahaman tentang hakikat sesuatu Ilmu Dalam kitab Tafsir Aisar at-Tafaasir dijelaskan bahwa: “Ilmu itu adalah jalan menuju rasa takut kepada Allah, barang siapa yang tidak mengenal Allah, maka dia tidak mempunyai rasa takut pada-Nya. Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hamba-Nya hanyalah ulama” Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata ilmu diartikan ‘pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) atau kepandaian tentang soal duniawi, akhirat, lahir, batin dan sebagainya. Ilmu berasal dari bahasa Arab, yang berasal dari kata ‘alima-ya’lamu-‘ilman. Kata ‘alima merupakan kata Menuntu Ilmu kerja yang artinya mengetahui. Prof Quraish Shihab dalam buku Menyingkap Tabir Ilahi menjelaskan makna ilmu adalah suatu pengenalan yang sangat jelas terhadap suatu obyek. Artinya adalah bahwa sesuatu yang digambarkan tersebut sangat jelas sehingga tidak menimbulkan keraguan. Beberapa Ayat tentang Ilmu Pengetahuan DALIL - 1 “Wahai golongan jin dan manusia! Jika kalian sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kalian tidak akan mampu menembusnya, kecuali dengan kekuatan (dari Allah) (Q.S. ar-Rahmān/55: 33). ASBABUN NUZUL Tidak ada sebab khusus tentang turunnya ayat ini, tetapi secara umum, seperti yang dipaparkan M. Quraish Shihab (Pakar Tafsir Indonesia) dalam karyanya berjudul Tafsir Al Mishbah, Surat ini diturunkan, karena tanggapan negatif kaum musyrik Makkah saat mereka diperintah untuk sujud kepada Allah yang ar-Rahmān Hal ini sejalan dengan Q.S. al-Furqān/25: 60 yang artinya adalah: Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Sujudlah kepada ar- Rahman,“ mereka menjawab: “Siapakah ar-Rahman itu?” Jika riwayat ini diterima, maka semakin jelas dan tepat jika Surat ini dinamai dengan nama yang populer tersebut. ARTI KOSA KATA AR-RAHMAN; 33 TAJWID AR-RAHMAN; 33 Allah Swt. mengancam kepada jin dan manusia, bahwa kelak di akhirat mereka tidak bisa mengelak akan pertanggung jawaban dari semua nikmat yang sudah diberikan. kecanggihan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) harus semakin menumbuhkan kesadaran keimanan kepada Allah Swt. Itu artinya, semakin luas dan dalamnya ilmu yang dimiliki, hidupnya harus semakin dekat kepada-Nya, bahwa semuanya merupakan nikmat yang pasti akan diminta pertanggung jawaban ISI Didahulukan penyebutan jin baru manusia, karena jin lebih memiliki kemampuan menembus luar KANDUNGAN angkasa, begitu juga perannya di bumi, meski lebih terbatas (Q.S. Jin/72: 9). Sebaliknya, saat Allah AYAT AR- RAHMAN 33 Swt. memberi tantangan untuk membuat semisal Al-Qur’an (Q.S al-Isrā’: 88), penyebutan manusia lebih didahulukan dibanding jin. Hal ini disebabkan kemampuan manusia lebih tinggi dibanding jin, apalagi yang paling ingkar menolak Al-Qur’an adalah jenis manusia Sebagian ulama menjadikan ayat ini sebagai isyarat ilmiah bahwa kekuatan dan penguasaan ilmu menjadi hal yang mutlak dimiliki Harus dipahami bahwa majunya sebuah negara disebabkan besarnya investasi pada kualitas manusia (sering disebut SDM), termasuk keberhasilan menjelajahi ruang angkasa. DALIL - 2 QS. At-Taubah ayat 112 ٍ‫وما َكا َن الْم ْؤلمنبو َن للي لنفروا َكافَّة ً ۚ فَلَوََل َ َفر لمن بك لل فلرقَة‬ ْ ِ َ ْ ‫َ ب‬ ‫ب‬ ََ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫لِمْن به ْم ِطَائلَفةٌ لِيَ تَ َف َّق بهوا ِف ا ِلدين َوليبنذ بروا قَ ْوَم به ْم إ َذا َر َجعبوا‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ]٩:١٢٢[ ‫إللَْي له ْم لَ َعلَّ به ْم ََْي َذ برو َن‬ “Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. “ ‫ل‬ ‫ل‬ ٍ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ َّ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ٌ‫َوَما َكا َن الْ بم ْؤمنبو َن ليَنفبروا َكافة ً ۚ فَلَ ْوََل َ َفَر من بك ِل ف ْرقَة ِمْن به ْم ِطَائ َفة‬ Diantara Maka Pergi kemedan Dan tidaklah Dari mereka seandainy perang sepatutnya setiap a sebagian Orang- golongan Tidak pergi semuanya orang mukmin َّ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ِ ‫لِيَ تَ َف َّق بهوا ِف‬ ‫الدين َوليبنذ بروا قَ ْوَم به ْم إ َذا َر َجعبوا إلَْيه ْم لَ َعل به ْم ََْي َذ برو َن‬ Agar Dalam Mereka telah mereka Kepada agama Dapat kembali kaumnya menjaga dirinya Kepada apabila Untuk mereka Dan memberi memperdalam peringatan ilmu pengetahuan Kosa kata QS. At-Taubah ayat 112 Isi Kandungan QS At-Taubah ayat 112 Dari sebuah komunitas, harus ada yang belajar. Pelajar ilmu Allah, sama derajatnya dengan mujahid fi sabilillah Sampaikan ilmu yang dimiliki, agar masyarakat memahami hukum-hukum Allah. Beberapa Hadits Nabi yang Membahas Ilmu Pengetahuan BEBERAPA HADITS TENTANG ILMU Dalil – 3 (Hadits) “Dari Anas ibn Malik r.a. ia berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Menuntut ilmu itu adalah kewajiban bagi setiap orang Islam”. (HR. Ibn Majah) )‫َ هللاب بلله ِطَ لريْ ًقا ال ََل اْجلَنَّ لة (رواه امحد‬ ‫ من ُلََ ِطَ لري ًقا يطْلب ل‬:‫م ي بقو بل‬.‫هللا ص‬ َ َّ‫ب فْي له لع ْل ًما َُل‬ ‫ْ َ ب‬ َ َ َْ ْ َ ‫ َلَسعت رُو بل ل‬:‫س قَ َال‬ ْ‫ْ ب َ ب‬ ٍ ‫ي‬ ‫ق‬ َ ْ ْ ‫ل‬ ‫ن‬ ‫ب‬ ‫ل‬ ‫ْي‬ْ ‫عن َكثل‬ َْ Dalil – 4 “Dari Kasir bin Qais berkata, saya mendengar Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang menempuh suatu jalan (Hadits) untuk menuntut ilmu, niscaya Allah akan menunjukan jalan baginya ke surga.” (HR. Ahmad) )‫هللا ََ ََّّ يَ ْرلج َ َ (رواه الرتمذى‬ ‫ب اْلعلْل لم َكا َن لِف ُْلي لل ل‬ َْ ‫ل‬ ‫ل‬ ََ‫ِط‬ ‫ل‬ ‫ِف‬ ‫ج‬‫ر‬ ‫خ‬ َ ‫ن‬ ََ ْ َ‫م‬ :‫م‬.‫ص‬ ‫هللا‬ ْ‫َ ب‬ ٍ ‫س ب لن مالل‬ ‫ قَ َال رُو بل ل‬:‫َ قَ َال‬ ‫ل‬ َ ْ ََ‫َع ْن أ‬ Dalil – 5 Dari Anas bin Malik r.a berkata, rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa keluar untuk mencari ilmu, maka dia berada (Hadits) di jalan Allah, sehingga dia pulang.” (HR. at-Tirmidzi) Dalil – 6 (Hadits) Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar bin ‘Ash r.a. : “Aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda: “Sesungguhnya, Allah tidak mencabut ilmu dengan melenyapkannya dari dada manusia, tetapi dengan mewafatkan ulama, sehingga setelah tidak ada seorang pun ulama, mereka manusia mengangkat orang- orang bodoh menjadi pemimpin. Mereka ditanya, tetapi mereka (pemimpin-pemimpin yang bodoh itu) memberikan petunjuk tanpa ilmu, kemudian tersesatlah mereka, dan menyesatkan orang lain pula.” (HR. Muslim). Hadis ini membicarakan pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan yang terkumpul dalam diri pada ulama. Rentang sejarah para ulama dari satu generasi ke generasi selanjutnya, baik dari buah karyanya maupun kisah (biografi) hidupnya, masih dapat diambil menjadi teladan, contoh, dan pelajaran. ISI Semakin sedikit ulama akibat diwafatkan oleh Allah Swt. Sehingga kita kehilangan ilmu yang dimiliki KANDUNGAN sang ulama, dan berpengaruh terhadap kehidupan kita. HADITS Wafatnya para ulama berpengaruh juga kepada tokoh-tokoh yang muncul di seputar kehidupan kita, sosoknya kelihatan lebih pintar, hebat dan meyakinkan, namun jika ditelaah secara mendalam dari sudut pandang kebenaran, tenyata menipu dan membodohi kita, maka harus selektif memilih guru. Rajin, cinta, dan semangat kepada ilmu itu mutlak, tetapi penting sekali melakukan seleksi ilmu dan guru, agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, akibat kebodohan (minim ilmu) diri, atau dibodohi pihak lain. Quote Ulama ttg Ilmu Imam Syafi’i Berkata: “Barang siapa yang menginginkan kebahagiaan di dunia haruslah dengan ilmu. Barang siapa yang menginginkan kebahagiaan akhirat juga harus dengan ilmu. Syekh Az-Zarnuji dalam kitab Ta’limul Muta’allim mengatakan, pernah kudengar sya’ir yang konon merupakan gubahan dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah: Ingatlah, kamu tidak akan memperoleh ilmu pengetahuan kecuali dengan enam perkara; yang akan kujelaskan semua kepadamu secara ringkas. Yaitu: kecerdasan, minat yang besar, kesabaran, bekal yang cukup, petunjuk guru, dan waktu yang lama. Penjelasan Lebih Lanjut Tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Ilmu Fardu ‘ain = ilmu yang wajib dipelajari oleh setiap muslim. Biasanya disebut dengan ilmu agama. Ada tiga unsur utama dari agama, yaitu akidah, syariah, dan akhlak. Klasifikasi Ilmu Fardu kifayah = ilmu yang apabila sudah ada dari sebagian muslim mempelajarinya, maka sudah gugur kewajiban muslim lainnya. Di antaranya, ilmu yang dibutuhkan manusia untuk urusan dunia, yaitu ilmu yang merujuk kepada ilmu-ilmu sains yang diperoleh melalui pengalaman, pengamatan dan penelitian seperti kedokteran, fisika, kimia, biologi, astronomi, geografi, antropologi, sosiologi, matematika, pertanian, ekonomi, dan lain sebagainya Menjadikan Manusia Memiliki Keunggulan dari Makhluk Lainnya Keutamaan dan Kemuliaan Ilmu “Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman, “Sebutkan kepada-Ku nama semua (benda) ini, jika kamu yang benar!”(31) Mereka menjawab, “Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui, Mahabijaksana.”(32) Mengangkat Derajat Seorang Manusia “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan” Warisan Para Nabi Keutamaan dan Kemuliaan Ilmu Dari Abu Darda’ r.a., Rasulullah SAW bersabda: “sesungguhnya ulama itu pewaris para nabi, dan sesungguhnya para nabi itu tidak pernah mewariskan dinar dan tidak pula dirham, tetapi mereka mewariskan ilmu. Maka siapa mengambilnya, sungguh telah mengambil bagian yang besar”. (H.R. Tirmidzi) Ilmu adalah Imamnya Amal Sesungguhnya ilmu adalah imamnya amal karena setiap amal perbuatan yang dilakukan oleh seseorang harus berpedoman kepada ilmu. Hal itu berarti bahwa setiap orang yang melakukan aktivitas dalam keseharian apa pun bentuknya harus mengetahui ilmunya terlebih dahulu agar terhindar dari kesalahan dan nilai ibadahnya kepada Allah Swt. Tidak tertolak. Meluruskan niat Etika dalam Menuntut Bersikap hormat terhadap guru Ilmu Awali dan akhiri ketika menuntut ilmu dengan berdo’a kepada Allah Swt. Doa dalam Menuntut Ilmu Penuhi etika dalam menuntut ilmu Hindari perbuatan maksiat Mengamalkan ilmu yang sudah didapat Kiat dalam Menuntut Ilmu Memiliki semangat, kesungguhan, dan tidak mudah putus asa Mau mengajarkan kepada orang lain Pelajari biografi orang-orang yang ternama dalam menuntut ilmu Menjadi orang yang takut hanya kepada Allah Swt. Memudahkan jalannya menuju surga, mendapat rida malaikat, mendapatkan permintaan ampun Hikmah Menuntut Ilmu dari seluruh makhluk bumi, dan menjadi pewaris para nabi. Pahala ilmu yang diajarkan akan tetap mengalir walaupun pemiliknya telah wafat. MENGGALI ILMU PENGETAHUAN DARI AYAT AL-QUR’AN ‫ت لِألبولِل األَلْْ ل‬ ‫اب‬ ْ ‫ض واختلاَ ل‬ ٍ ‫ف اللَّي لل والنَّها لر ََلَي‬ ْ ‫ل‬ ‫َر‬ ‫أل‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫السماو ل‬ ‫ات‬ َّ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ْ ‫خ‬ َ ‫ل‬ ‫ِف‬ َّ ‫ن‬ ‫ل‬ ‫إ‬ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ََ Dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian siang dan mala ada “tanda” bagi ulul Albab. Yuk kita gali Bersama “tanda” tersebut”! Ketika manusia mendaki dan “Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah berada di ketinggian, makin kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya tinggi makin sulit baginya untuk sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki bernapas. Karena tekanan udara langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada berkurang satu derajat setiap orang-orang yang tidak beriman. “ (QS. Al-An’am: kali ia naik seratus meter. 125) Kata ‘berpasangan’ dalam al-Qur’an “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang- bermakna laki-laki dan pr. Bahkan atom pasangan supaya kamu mengingat kebesaran juga berpasangan (positif negatif). Ada Allah.” (QS. Adz-Dzariyat: 49). kekuatan menolak dan kekuatan manarik. Berpasangan dalam beragam Maha Suci Zat yang telah menciptakan pasangan-pasangan bentuk semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi, dari diri mereka, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui. (QS. Yasin: 36) Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara BIG BANG (teori yang muncul keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga sekitar 50 tahun yang lalu beriman? (QS Al-Anbiya ayat 30) Pada tahun 1922, seorang ilmuwan astronomi, Hubble, menyebutkan bahwa seluruh galaksi (kecuali 5 / 6) menjauh dari bumi dengan kecepatan sesuai dg jaraknya dari kita. Menurut perhitungannya, apabila terdapat bintang yang berjarak 1 juta cahaya menjauh dr kita dengan kecepatan 168 ribu km perdetik, maka bintang yang berjarak 2 juta tahun cahaya menjauh dr kita dengan kecepatan dua kali lipat, begitu seterusnya. Hal ini menguatkan pandangan ilmuwan matematika dan pendeta Belgia, Lamitri, yang menyebutkan bahwa alam terus mengalami perluasan. “Langit Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami pun meluaskannya.” (QS. Adz-Dzariyat: 47) Geo-spherical Manusia sebelumnya mengira bahwa bumi itu datar, lalu pada tahun 1577 ketika Sir Francis Drake berkeliling dunia dia membuktikan bahwa bumi itu bulat. 14 abad yang lalu: “Dan bumi sesudah itu dihamparkan (DAHA, makna lain adalah telur burung unta)-Nya.” QS. An-Naziat ayat 30. Cahaya refleksi atau cahayanya sendiri? Sebelumnya, banyak orang mengira bahwa bulan memiliki cahayanya sendiri, tp kini kita mengetahui bahwa cahaya bulan bukanlah cahayanya sendiri, melainkan refleksi dari cahaya matahari. 14 abad yang lalu: “Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari (syams-siroj, yang bercahaya) dan bulan yang bercahaya (qomar-nur, dari refleksi).” QS. Al-Furqon ayat 61) Rotasi Matahari Sebelumnya, orang memahami bahwa matahari berputar tapi ia tidak berotasi pada porosnya (matahari statis). ‫س‬ ‫َّم‬ ‫الش‬‫و‬ ‫ار‬ ‫َّه‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫و‬ ‫ل‬ ‫ي‬َّ ‫ل‬ ‫ال‬ ‫ق‬َ‫ل‬ ‫خ‬ ‫ي‬ ‫وهو الَّ ل‬ ‫ذ‬ َ ْ َ َ َ َ َْ َ َ َ‫َ ب‬ ]٢١:٣٣[ ‫َ يَ ْسَْ بَو َن‬ٍ َ‫والْ َقمر ۚ بكلٌّ لِف فَل‬ ََ َ 14 abad yang lalu: “Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan Zaman modern membuktikan bahwa bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar matahari butuh waktu kira-kira 25 hari untuk di dalam garis edarnya.” QS. Al-Anbiya’ ayat 33) menyelesaikan satu rotasi. Hidrologi (Siklus Air) 14 abad yang lalu: “Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai Pada tahun 1580 ketika Sir Bernard Palissy membicarakan pembawa berita gembira tentang siklus air untuk pertama kalinya ttg evaporasi air laut. sebelum kedatangan rahmat- Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang- orang yang telah mati, mudah- mudahan kamu mengambil pelajaran. QS. Al-A’raf ayat 57) Geologi Para geologis berkata bahwa dalamnya muka bumi adalah 300.780 mil. Bagian intinya panas dan cair, bagian luarnya kerak tipis, hanya 1-20 mil tebalnya, dan ada kemungkinan besar ia akan berguncang. Karena fenomena melipat, yang menciptakan pegunungan yang mencegah bumi dari guncangan (gempa). ‫ض َرَو لاُ َي أَن َتل َيد ِبلل ْم َو َج َع ْلنَا فل َيها‬ ‫َو َج َع ْلنَا لِف ْاأل َْر ل‬ ‫اجا بُْب ًا لَّ َعلَّ به ْم يَ ْهتَ بدو َن‬ ‫ج‬ ‫فل‬ ً َ 14 abad yang lalu: “Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk” QS. Al-Anbiya’ ayat 31) Oceanologi Sebelumnya, kita tahu bahwa ada dua jenis air, air tawar dan air asin. ‫ات َو َٰه َذا لم ْل ٌح‬‫ر‬ ‫ف‬ ‫ب‬ ‫ب‬ ‫ذ‬ْ ‫ع‬ ‫ا‬ ‫ذ‬ َ ٰ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫ن‬ ‫ي‬ ‫ر‬ َ ْ ‫ل‬ ْ ‫ا‬ ‫ج‬ ‫ر‬‫م‬ ‫ي‬ ‫وهو الَّ ل‬ ‫ذ‬ ٌ َ ٌ َ َ َْ ْ َ َ َ َ َ‫َب‬ ]٢٥:٥٣[ ‫اج َو َج َع َل بَْي نَ به َما بَ ْرَز ًخا َو لَ ْج ًرا ََّّْ بج ًورا‬ ٌ ‫بج‬ َ‫أ‬ 14 abad yang lalu: “Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya DINDING DAN BATAS YANG MENGHALANGI.” QS. Al-Furqon ayat 53) Embriologi Segala sesuatu (makhluk) tercipta dari air. ‫َو َج َع ْلنَا لم َن الْ َم لاء بك َّل َش ْي ٍء ََ ٍِي ۚ أَفَ َا‬ ]٢١:٣٠[ ‫يب ْؤلمنبو َن‬ 14 abad yang lalu: “Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? (QS Al-Anbiya ayat 30) 14 abad yang lalu: “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. (QS. Al-Mukminun ayat 12-14) Botani Allah ciptakan semua jenih buah-buahan berpasang-pasangan ٍ ََّْ ‫فَأَخرجنَا بلله أ َْزواجا لمن‬ ]٢٠:٥٣[ َّٰ َّ ‫ات َش‬َ ِ ً َ ْ َْ 14 abad yang lalu: “Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam.“ (QS Taa Haa ayat 53) ‫ات َج َعل فل َيها َزْو َج ْ ل‬ ‫ْ اْْنَ ْ ل‬ ْ ‫ولمن بك لل الثَّمر ل‬ َ ََ ِ َ 14 abad yang lalu: “Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan.” (QS. Ar-Ra’du ayat 3) Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya. (QS. Al-Hijr: 22) Angin membawa awan yang mengandung uap air. Awan bertumpuk satu sama lain. Muatan positif dan negatif bercampur hingga menimbulkan kilat. Lalu angin menurunkan hujan dari awan itu. Pada saat yang sama, angin mengawinkan tumbuh-tumbuhan, yakni membawa benih Hujan yang turun disimpan dalam perut bumi. Lewat jantan tumbuhan untuk dikawinkan sumur dan mata air, ia bermanfaat untuk semua dengan benih betina. makhluk hidup, baik tumbuhan, hewan maupun manusia. Lebah yang bisa menemukan jalannya dengan sendiri Zoologi Binatang dan burung-burung hidup dalam 14 abad yang lalu: “Dan Tuhanmu mewahyukan komunitas bagaikan manusia. kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, ‫ض َوََل ِطَائلٍر يَ لطْيب‬ ‫ َوَما لمن َدابٍَّة لِف ْاأل َْر ل‬di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang َّ‫ل‬ ‫ل‬ ‫اَْيه إَل أ َبم ٌم أ َْمثَالب بكم‬ ‫ل‬ dibikin manusia", kemudian makanlah dari tiap-tiap َ َ‫( ِبَن‬macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan 14 abad yang lalu: “Dan tiadalah binatang- Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari binatang yang ada di bumi dan burung-burung perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat umat (juga) seperti kamu.” (QS Al-An’am ayat 38) obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” (QS. An-Nahl ayat 68-69) Al-Qur’an berbicara tentang gaya hidup laba-laba Al-Qur’an berbicara tentang gaya hidup Semut ‫اّلل أ َْولليَاءَ َك َمثَ لل‬ ‫ون َّل‬‫مثَل الَّ لذين َّاَّتَ بذوا لمن د ل‬ ‫ب‬ َ‫َ ب ل‬ ‫ت‬ ‫ي‬ ْ‫ل‬ َ ‫ل‬ ‫وت‬ ‫ي‬ ْ‫ل‬ ْ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫ه‬ ‫َو‬ ‫أ‬ َّ ‫ن‬ ‫ل‬ ‫إ‬‫و‬ ۚ ‫ا‬ ‫ت‬ ‫ي‬ ‫ب‬ ‫ت‬ ‫ذ‬ َ َّ ‫اَّت‬ ‫الْ َعن َكْبوت‬ 14 abad yang lalu: “Dan dihimpunkan untuk ‫َْ َ ْ َ َ ب ب َ ْ ب‬ ً ْ َ Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan ]٢٩:٤١[ ‫وت ۚ لَ ْو َكاَبوا يَ ْعلَ بمو َن‬ ‫الْعن َكْ ل‬ ‫َ ب‬ burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan). Hingga apabila mereka 14 abad yang lalu: “Perumpamaan orang-orang sampai di lembah semut berkatalah seekor yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui.” tidak menyadari” (QS. An-Naml ayat 17-18) (QS Al-Ankabut ayat 41) Reseptor Rasa Sakit Seorang peneliti dari Thailand, Prof. Tagatat Tejasen., meneliti bahwa Kulit memiliki reseptor rasa sakit yang bertanggungawab terhadap rasa sakit. Setelah mengetehui hal itu disebutkan dalam al-quran 14 abad yang lalu, ia masuk Islam. 14 abad yang lalu: “Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.“ (QS An-Nisa ayat 56) SIAPA YANG MENYEBUTKAN ITU SEMUA DALAM AL- QUR’AN? Al-Qur’an Surat Al-Qashash ayat 30 ْ ‫ل‬ ‫ل‬‫ل‬ َ َ َ ُّ َ ‫وُ ٰى إ ِ َ َّب‬ ‫م‬ ‫ل‬‫ا‬‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ب‬‫ر‬ ‫اّلل‬ ‫ََن‬ ‫أ‬ ‫ِن‬ ‫م‬ ‫َي‬ َ ‫َ ب‬ “Hai Musa sesungguhnya Aku adalah Allah. Rabb bagi semesta alam”. DULU TIADA KINI ADA TEKNOLOGI MASA DEPAN Inspirasi dari Alam Game Melatih Kecerdasan Sebutlah satu kata dari huruf terakhir yang diucapkan, misalkan: NASI (ujungnya i), IKAN, NANAS, DST… Waktu menjawab 5 detik, jika lebih dari 5 detik berarti gugur dan keluar arena. Kata yang sudah disebutkan tidak boleh disebutkan kembali. Kalau disebutkan berarti gugur. Kata larangan: Nama orang, bahasa daerah, dan kata saru. Guru yang mengawali kata. Dua orang terakhir masuk final dan dicari sebagai juara satu. Game Melatih Kecerdasan Buatlah daftar ‘kata’ dalam selembar kertas dari deretan huruf yang akan ditampilkan. Kata larangan: Kata saru, nama orang, dan bahasa daerah. Waktunya 3 menit. Yang paling banyak mengumpulkan kata dari deretan huruf-huruf adalah pemenangnya. Contoh: dari dereta huruf D-E-G-R-A-U-P-S. Bisa memunculkan kata: uap, sapu, gas, suap, dsb. Jika sudah siap!!! Deretan katanya adalah: L – E – T – R – U – S – N – P – A (sesi satu) K – L – O – G – R – A – i – F – S (sesi dua) Tentang Penulis Rian Hidayat, M.Pd GPAI SMP-SMA Semesta Semarang Konselor MIBS Semarang Pengurus MGMP PAI SMA Kota Semarang Pengurus MGMP PAI SMA Jawa Tengah FB: Rian Hidayat Abi IG: @rianhidayatabi Twitter: @rianhidayatabi Youtube 1: Rian Hidayat Abi Youtube 2: Pendidikan Agama Islam

Use Quizgecko on...
Browser
Browser