IT 8, Adult Learning dan Learning Behaviour.pptx
Document Details
Uploaded by PlushLouvreMuseum
Tags
Full Transcript
ADULT LEARNING AND LEARNING BEHAVIOUR Capaian Pembelajaran Mahasiswa memahami prinsip adult learning Mahasiswa memahami macam-macam learning behavior atau gaya belajar dan mampu menerapkan gaya belajar yang paling sesuai dengan diri sendiri Kemampuan Akhir Memahami definisi dan prins...
ADULT LEARNING AND LEARNING BEHAVIOUR Capaian Pembelajaran Mahasiswa memahami prinsip adult learning Mahasiswa memahami macam-macam learning behavior atau gaya belajar dan mampu menerapkan gaya belajar yang paling sesuai dengan diri sendiri Kemampuan Akhir Memahami definisi dan prinsip adult learning Memahami definisi learning behavior and learning style (gaya belajar) Memahami jenis gaya belajar Menerapkan gaya belajar yang sesuai Belajar Aktivitas fisik dan mental dalam upaya memperoleh pengetahuan dan keterampilan sehingga terjadi perubahan perilaku dan sikap. Pengetahuan Keterampilan Afektif/sikap Belajar Anak-anak Paedagogi Dewasa Andragogi (Pembelajar Dewasa/Adult Learner) Ranah Pembelajaran Adult Learning Diperkenalkan oleh Malcolm Knowles tahun 1968 Andragogy is the concept or study of how adults learn and how it differs from children Suatu seni melibatkan orang dewasa dalam pembelajaran mandiri atau learn how to learn Urgensi Kedokteran mengharuskan long life study Ilmu pengetahuan selalu berubah Adult Learner Merupakan suatu seni yang melibatkan orang dewasa dalam pembelajaran mandiri (learn how to learn) Proses pembelajaran yang dapat membantu orang dewasa menemukan dan menggunakan hasil-hasil temuannya yang berkaitan dengan lingkungan sosial, situasi pendidikan yang dapat merangsang pertumbuhan dan kesehatan individu, maupun masyarakat Menekankan pada interaksi dan saling mempengaruhi antara mahasiswa dengan tutor Karakteristik Adult Learner Konsep diri Mandiri, not depend on Pengalaman hidup Pengalaman sebagai sumber pembelajaran Kesiapan belajar Menyusun materi belajar sendiri Orientasi Belajar Solve problem or reach good condition Kebutuhan pengetahuan Rasa ingin tahu dan penyempurnaan diri Motivasi Motivasi individu, pekerjaan dan jabatan CIRI ORANG DEWASA 1. Usia di atas 18 tahun; 2. Sudah dapat mengarahkan diri sendiri 3. Tidak terikat pada orang lain; 4. Dapat bertanggungjawab terhadap segala tindakannya; 5. Mandiri dan dapat mengambil keputusan sendiri. 9 Esensi Pendidikan adalah pembentukan kepribadian “Holintegrasio” 1. Membangun pola pikir rasionalistik (dimensi intelektualIQ) 2. Membangun pola pikir integralistik (dimensi emosional EQ) 3. Membangun pola pikir holistik (dimensi spiritualSQ) 4. Memaksimalkan kecerdasan jamak QQ/MI 5. Memaksimalkan kecerdasan ‘tangguh’ AQ (Sumber: Belferik Manullang & Sri Milfayetty, 2005) 10 Ciri Karakter Terdidik Cerdas2005 (Sumber:Belferik Manullang & Sri Milfayetty, ) intelektual (IQ): secara Ciri-cirinya: berpikir logis, sistematis, linier. Cerdas secara emosional (EQ), Karakter ciri-cirinya: cepat dan tepat dalam Holintegrasio memahami emosi diri sendiri dan emosi orang lain. Cerdas secara spiritual (SQ), ciri-cirinya: cepat dan tepat dalam menemukan kebermaknaan holis- tik yang ditandai oleh besarnya kepedulian dan dedikasi. 11 TERBENTUKNYA KEPRIBADIAN SENTUHAN PENDIDIKAN (EDUCATION TOUCH) ADALAH PENGALAMAN HIDUP YANG MENTRANSFORMASIKAN NILAI PEDAGOGIS UNTUK MENGEMBANGKAN HOLINTEGRASIO. (HOLISTIK, INTEGRALISTIK, DAN RASIONALISTIK) CITARASA PEMBELAJARAN (TASTE FOR LEARNING) ADALAH SUASANA PEMBELAJARAN YANG MENUMBUHKAN RASA PUAS, BAHAGIA, DAN KEBANGGAAN/KEMULIAAN. 12 PROSES PEMBELAJARAN BERCIRIKAN DAPAT MEMBERIKAN KESEMPATAN KEPADA MAHASISWA UNTUK BERINISIATIF DAN KREATIF DALAM BERPERAN SERTA DAN MENGENDALIKAN PROSES PEMBELAJARAN. BERSIFAT DEMOKRATIS. MENGHARGAI DAN MENEMPATKAN MAHASISWA SEBAGAI MANUSIA DEWASA YANG MANDIRI DAN BERTANGGUNGJAWAB. 13 LANJUTAN: PROSES PEMBELAJARAN PADA PEND.ORANG DEWASA 1. Merangsang mahasiswa untuk diskusi; 2. Menyediakan informasi; 3. Meningkatkan partisipasi; 4. Menentukan kriteria dan rambu-rambu; 5. Menengahi perbedaan-perbedaan; 6. Mengkoordinasi dan menganalisis informasi; 7. Memberi/membuat ringkasan/rangkuman. 14 PERBEDAAN ANTARA PENDIDIKAN ANAK-ANAK DAN PENDIDIKAN ORANG DEWASA PENDIDIKAN ANAK: DALAM BENTUK ASIMILASI, IDENTIFIKASI, DAN PENIRUAN. PENEKANANNYA PADA PROSES PEMBENTUKAN SIKAP MENTAL DAN MORAL SERTA KEWARGANEGARAAN. PENDIDIKAN ORANG DEWASA: LEBIH MENEKANKAN PADA PENINGKATAN KEHIDUPAN, MEMBERIKAN KETERAMPILAN DAN KEMAMPUAN UNTUK MEMECAHKAN MASALAH DALAM HIDUPNYA DAN DALAM MASYARAKAT. 15 TAHAPAN BELAJAR ORANG DEWASA (MAHASISWA) 1. TIMBULNYA KESADARAN 2. KEBUTUHAN AKAN PENGETAHUAN/PEMAHAMAN 3. PENGUASAAN KETERAMPILAN 4. PENERAPAN KETERAMPILAN ATAU PENGETAHUAN 5. MENENTUKAN SIKAP 16 BELAJAR MANDIRI PENGERTIAN: BELAJAR YANG MEMBERI KESEMPATAN KEPADA MAHASISWA UNTUK : MENENTUKAN TUJUAN BELAJARNYA, MERENCANAKAN PROSES BELAJARNYA, MENGGUNAKAN SUMBER-SUMBER BELAJAR YANG DIPILIHNYA, MEMBUAT KEPUTUSAN-KEPUTUSAN AKADEMIS, MELAKUKAN KEGIATAN-KEGIATAN YANG DIPILIHNYA DALAM MENCAPAI TUJUAN BELAJARNYA. 17 CIRI BELAJAR MANDIRI CIRI UTAMA: PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN KETERAMPILAN DAN KEMAMPUAN MAHASISWA UNTUK MELAKUKAN PROSES BELAJAR SECARA MANDIRI (TIDAK BERGANTUNG PADA FAKTOR DOSEN, TEMAN, KELAS, DLL) 18 MANFAAT BELAJAR MANDIRI DALAM BELAJAR MANDIRI MAHASISWA MENDAPATKAN PENGALAMAN DAN KETERAMPILAN DALAM PENELUSURAN LITERATUR, PENELITIAN, ANALISIS, DAN PEMECAHAN MASALAH. 19 APLIKASI BELAJAR MANDIRI 1. MATERI: YANG BISA MENCAPAI RANAH PEMBELAJARAN YANG INGIN DICAPAI. 2. MAHASISWA: PERLU MENGETAHUI CARA MEMPEROLEH INFORMASI, MENGETAHUI TEKNIK DAN METODE PENELITIAN DAN MENGGUNAKANNYA SECARA BENAR. 3. DOSEN:HARUS MAMPU MEMAHAMI TUJUAN BELAJAR MAHASISWA DAN MENJABARKANNYA DALAM OPERASIONAL PELAKSANAAN. 4. LINGKUNGAN: BISA MENDUKUNG=MENANTANG, LUWES, TERBUKA TERHADAP RESIKO, INTERDISIPLINER 20 Prinsip Adult Learning Involved in learning terlibat dalam pembelajaran Learning objective Learning by experience belajar melaui pengalaman Relevant to the current issue masalah kesehatan Problem or case centered learning berdasarkan masalah Metode Pembelajaran Prinsip: fleksibel, terbuka dan partisipatif, Individual Tutorial, bimbingan, magang Kelompok Diskusi, simulasi, role play, demonstrasi Komunitas Kontak social, komunikasi social, aksi partisipasi Metode pembelajaran yang efektif Metode yang tepat untuk proses pembelajaran dan dapat memberikan hasil yang lebih baik bagi mahasiswa, baik dari segi pengetahuan maupun perilaku Memenuhi empat kriteria dasar bagi mahasiswa: 1. Membangkitkan rasa ingin tahu 2. Membangkitkan optimisme positif 3. Menumbuhkan kreativitas Piramida Adult Learner (Lunandi, 1987) Siklus Adult Learning Menerapk Mengal an ami Mengun Menyim gkapka pulkan n Mengan alisis Peran Pendidik Fasilitator Sikap Mahasiswa Self-affirmation Peserta yang efektif Personal meaning Merelevansikan materi Active learning bersifat aktif Collaborative Mampu berkolaborasi Empowering Mengarahkan dan mengontrol pembelajaran Faktor-faktor yang berperan adult learning Faktor internal Faktor fisik: pendengaran, penglihatan, dsb Faktor psikis: kebutuhan, kecerdasan, motivasi, perhatian, berpikir, ingatan, dan lupa. Faktor eksternal Faktor lingkungan belajar: lingkungan alam, fisik, dan social Faktor sistem penyajian: kurikulum, bahan ajar, dan metode pembelajaran. Kisah Pembelajar Dewasa Harland Sanders-KFC(-60 th-an) Kisah-kisah orang yang sukses di usia tua Learning Behaviour Sikap yang ditunjukkan selama proses belajar mengajar Perubahan perilaku dalam proses belajar Minat >>> atau Minat