Topik-13 Ekstraksi Artikel Ilmiah dan Telaah Literatur Sederhana (Mini Literature Review) PDF

Summary

This document provides an overview of literature review topics. It describes techniques for extracting information, conducting synthesis, and categorizing sources. The document also includes strategies for writing effective literature reviews and advice on avoiding plagiarism.

Full Transcript

Topik-13 Ekstraksi Artikel Ilmiah dan Telaah Literatur sederhana (Mini Literature Review) Kemampuan Akhir yang diharapkan di setiap tahapan pembelajaran (Sub-Capaian Mata Kuliah) (C, A, P) 1. Menafsirkan informasi dalam artikel ilmiah [C5,, A4] 2. Menyusun telaah literatur sederhana [C6, A5, P4] ...

Topik-13 Ekstraksi Artikel Ilmiah dan Telaah Literatur sederhana (Mini Literature Review) Kemampuan Akhir yang diharapkan di setiap tahapan pembelajaran (Sub-Capaian Mata Kuliah) (C, A, P) 1. Menafsirkan informasi dalam artikel ilmiah [C5,, A4] 2. Menyusun telaah literatur sederhana [C6, A5, P4] Melakukan Ekstraksi Ilmiah dengan Sintesis Apa itu Sintesis Artikel Ilmiah? Apa bedanya dengan analisis? Analisis adalah proses penalaran berdasarkan data-data yang dikumpulkan, dapat berupa membangun sebuah model berdasarkan data tersebut atau interaksi antar elemen yang sedang diamati Sintesis adalah proses penalaran memahami suatu fenomena dengan berbagai macam sumber rujukan dacan diekstraksi menjadi sebuah insight atau perspektif yang baru namun tidak melakukan perubahan yang mendasar dari sumber referensi rujukannya Penjelasannya Sintesis adalah... Ketika kita mencari area kajian dan sumber referensi untuk karya tulis kita dimana kita akan melakukan pemilihan ‘artikel mana yang setuju/tidak setuju’ maka kita melakukan sintesis. TOPIK ARTIKEL/TULISAN Menulis artikel ilmiah membutuhkan sintesis dari sumber-sumber yang tersedia untuk memberikan wawasan baru atau perspektif yang berbeda ke dalam topik yang sedang ditulis (sebagai pendapat ARGUMEN ARGUMEN banding dari sekadar menyalin/faraprasa ulang masing-masing sumber tentang topik yang ditulis). PRO’s CONT’s Perhatikan bahwa mensintesis tidak sama dengan meringkas. SINTESIS (Memberikan wawasan dan Ringkasan menyatakan kembali informasi dalam satu kesimpulan baru) atau lebih sumber tanpa memberikan wawasan baru atau mencapai kesimpulan baru. Ada diskusi/telaahh tentang dua pendapat Sebuah sintesis mengacu pada berbagai sumber yang bertolak belakang atau bisa untuk mencapai kesimpulan yang lebih luas. juga yang menguatkan/ memberatkan Jenis Sintesis Ada dua jenis sintesis: 1. Sintesis Deskriptif (Penjelasan) Sintesis yang memberikan penjelasan untuk menyatukan sumber-sumber ilmiah untuk menjelaskan perspektif dan alasan di baliknya. Misalnya: Sintesis yang menjelaskan kenapa terjadi banjir di kota Jakarta, dan mengapa berbeda dengan banjir di kota lainnya? 1. Sintesis Argumentatif Sintesis argumentatif menjelaskan beberapa sumber ilmiah secara bersama-sama untuk membuat satu argumen baru/kesimpulan baru. Misalnya: Sintesis yang memberikan bagaimana penyebaran COVID-19 melalui droplet atau airborne, kemudian terdapat kesimpulan baru bahwa partikel droplet tersebut ternyata dapat menjadi lebih kecil dan bertahan lebih lama di udara (airborne) dengan kondisi tertentu. Kedua jenis sintesis melibatkan pencarian hubungan antara sumber dan penarikan kesimpulan. Cara Melakukan Pengelompokan Sumber Ilmiah Untuk Sintesis 1. Agar berhasil mensintesis sumber ilmiah, kita dapat mulai dengan mengelompokkan sumber menurut topik dan mencari hubungan antar artikel yang satu dengan yang lain. 2. Sejak awal, kita sudah harus menentukan premis dan mempunyai pendapat/argumentasi dan gagasan (apakah pro atau kontra, apakah setuju atau tidak dll) Misalnya, jika kita memiliki pendapat pro dan kontra untuk mendorong makan dengan gizi sehat dan seimbang pada anak-anak, Disini kita diharapkan memisahkan sumber artikel ilmiah untuk menemukan mana yang pendapat ilmiah yang setuju satu sama lain dan mana yang tidak setuju. 1. Setelah memiliki gagasan yang baik tentang apa yang dikatakan sumber tadi, kita diharapkan membuat paragraf (baru) dengan cara yang mengakui sumber yang berbeda dan menyorotinya membuat catatan penting dan menarik kesimpulan baru. Saat Anda melanjutkan sintesis, berikut adalah beberapa hal yang perlu diingat: 1. Jangan memaksakan hubungan antar sumber ilmiah jika tidak ada. Tidak semua sumber ilmiah harus kita lengkapi. 2. Lakukan pemilahan untuk menyoroti hubungan antar sumber dengan cara 3. yang sangat jelas. 4. Jangan abaikan Outlier (pendapat/argumen yang mungkin sangat ekstrim berbeda) dalam sumber yang kita pilih. 5. Penting untuk mencatat setiap perspektif (bahkan yang tidak setuju dengan kesimpulan Anda yang lebih luas). Contoh Sintesis Di bawah ini adalah dua contoh sintesis: Contoh 1 adalah sintesis yang TIDAK TEPAT CONTOH 1: Orang tua selalu berusaha mencari cara untuk mendorong pola makan sehat pada anak-anak mereka. Elena Pearl Ben-Joseph, seorang dokter dan penulis untuk majalah KidsHealth, mendorong orang tua untuk menjadi panutan bagi anak-anak mereka dengan tidak berdiet atau menyuarakan keprihatinan tentang citra tubuh mereka. Diet populer pertama kali pada tahun 1863. William Banting menamakannya diet "Banting" yang diambil dari namanya sendiri. Diet ini terdiri dari makan buah-buahan, sayuran, daging, dan anggur kering. Terlepas dari kenyataan bahwa diet telah ada selama lebih dari 150 tahun, orang tua seharusnya tidak boleh berdiet karena dapat memberikan pemahaman yang keliru kepada anak-anak tentang pola makan yang sehat. Dalam contoh paragraf ini, paragraf dimulai dengan satu ide kemudian secara drastis bergeser ke yang lain. Daripada membandingkan sumbernya, penulis hanya menjelaskan isinya. Hal ini menyebabkan paragraf berbelok ke arah yang berbeda di akhir paragraf (kesimpulan). Kesimpulan yang diambil tidak didasari oleh penjelasan yang tepat. CONTOH 2: Contoh sintesis yang lebih TEPAT dapat ditemukan di bawah. Orang tua selalu berusaha mencari cara untuk mendorong makan sehat pada anak-anak mereka. Ilmuwan memiliki cara yang berbeda-beda dalam mempromosikan diet menyeluruh sambil tetap mendorong orang tua tetap mencontohkan gaya hidup gizi seimbang pada anak-anak. David R. Just dan Joseph Price menyarankan dalam artikel mereka “Menggunakan Insentif untuk Mendorong Makan Sehat pada Anak” bahwa anak-anak lebih cenderung makan buah dan sayuran jika mereka diberi hadiah (855-856). Demikian pula, Elena Pearl Ben-Joseph, seorang dokter dan penulis untuk Kesehatan Anak, mendorong orang tua untuk menjadi panutan bagi anak-anak mereka. Dia menyatakan bahwa “orang tua yang selalu berdiet atau mengeluh tentang tubuh mereka dapat menumbuhkan perasaan negatif yang sama pada anak-anak mereka. Martha J. Nepper dan Weiwen Chai mendukung saran Ben-Joseph dalam artikel mereka “Hambatan dan Strategi Orang Tua untuk Mempromosikan Makan Sehat di Antara Anak Usia Sekolah.” Nepper dan Chai mencatat, “Orang tua merasa bahwa kesabaran, konsistensi, mendidik diri mereka sendiri tentang nutrisi yang tepat, dan memiliki lebih banyak makanan sehat yang tersedia di rumah adalah strategi penting ketika mengembangkan kebiasaan makan yang sehat untuk anak-anak mereka.” Dengan mengikuti beberapa ide ini, orang tua dapat membantu anak-anak mereka mengembangkan kebiasaan makan yang sehat sambil tetap menjaga kepositifan tubuh. Dalam contoh ini, penulis menempatkan sumber yang berbeda dalam percakapan satu sama lain. Daripada hanya menjelaskan isi sumber secara berurutan, penulis menggunakan transisi (seperti "mirip") dan membuat hubungan antara sumber menjadi jelas. Sumber acuan untuk melakukan sintesis ilmiah yang menjadi prioritas adalah (sesuai urutan): 1. Jurnal ilmiah berkala (peer review Journal) 2. Buku teks atau bunga rampai (handbook) 3. Artikel yang dipublikasikan di media massa yang bereputasi 4. Laporan teknis (working paper) atau laporan penelitian (skripsi, tesis, disertasi) 5. Proceeding seminar/konferensi ilmiah 6. Korespondensi personal (misalnya via email, SMS atau surat) Telaah Literatur Sederhana (Mini Literatur) Telaah Literatur/Pustaka Telaah literatur/pustaka adalah salah satu langkah terpenting dalam proses ilmiah Tujuan utama dari telaah literatur/pustaka adalah untuk menyampaikan tentang pengetahuan dan ide-ide yang telah ditetapkan pada topik penelitian tertentu Tinjauan literatur merupakan tugas yang melelahkan tetapi penting jika proses karya tulis ilmiah ingin berhasil dan sahih sesuai dengan bukti dan fakta Pentingnya telaah literatur/pustaka Mengidentifikasi masalah penelitian, pengembangan atau penyempurnaan pertanyaan penelitian Menghasilkan pertanyaan penelitian yang berguna untuk disiplin ilmu Mencari inkonsistensi dalam pengetahuan ilmiah (perkembangan, pro/kontra, temuan terbaru dll) Menemukan pertanyaan (baru) yang belum terjawab tentang subjek, konsep atau masalah dalam ilmu pengetahuan Untuk mereplikasi penelitian sebelumnya dalam metode/desain penelitian yang berbeda atau ukuran sampel yang berbeda atau populasi penelitian yang berbeda Identifikasi kerangka teoritis atau konseptual yang relevan untuk masalah penelitian tertentu Tahapan Menyusun Telaah Literatur Sederhana (Mini Literature) 1. Annotated Bibliography 2. Thematic Organization 3. More Reading 4. Write individual section 5. Integration section Annotated Bibliography Tahap pertama yang dilakukan peneliti adalah menentukan topik dari research question yang akan ditelaah Kemudian peneliti mulai mencari berbagai sumber referensi dan membaca berbagai macam sumber referensi rujukan tersebut yang related dengan topik yang telah ditentukan dan menuliskan ringkasan/catatan atau ekstraksi dari hasil yang dibaca Hasil membaca dari semua literature rujukan akan diberi tanda pada poin pin kunci yang saling terkait Penelaahan sumber referensi baru akan dibutuhkan setelah pemberian tanda pada poin-poin kunci untuk mengembangkan kedetailan sumber referensi Contoh Mengekstraksi Literatur Contoh Diskusi Lakukan ekstraksi dari contoh artikel berikut ini Gadget Addiction and The Effect of Sleep Habit, Stress, Physical Activity to Obesity https://mjphm.org/index.php/mjphm/article/view/272/246 Atau dapat diakses dilink berikut https://drive.google.com/file/d/1RQVW4bkai-lJMqvUE1D_-w6-cXSRM PXt/view?usp=sharing Thematic Organization Pada tahap ini peneliti mengorganisasikan poin/ tema kunci yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya. Peneliti mengorganisasikannya dalam tema yang saling berelasi, sub tema atau subkategori. Misalnya dikelompokkan menurut ruang lingkup populasi penelitian yang sama, study desain yang sama, variabel yang diteliti yang sama, atau lainnya Peneliti menyusun koherensi antar tema atau literature menjadi lebih spesifik dan mempunyai kedekatan kesimpulan penelitian More Reading Pada saat proses mengorganisasikan tema ditemukan kondisi kekurang detailan sumber referensi, maka peneliti akan mencari literatur lain yang lebih spesifik. Misalnya dalam sebuah pengelompokan studi desain terdapat poin yang perlu namun belum terdapat referensi yang lebih spesifik, maka perlu dilakukan pencarian referensi rujukan kembali Atau dalam proses pengelompokan ditemukan referensi yang kurang relevan sehingga di-exclude dari list Hasil dari penelusuran kembali akan dilakukan pengelompokan ulang Write individual section Pada tahap ini peneliti mulai menulis hasil telaah pengelompokan yang sudah dilakukan dengan melakukan sintesa dari integrasi berbagai literature tersebut Pada tahap ini harus sudah dipastikan bahwa organisasi referensi yang telah dilakukan setiap artikel memiliki saling related, dan antar tema mempunyai koherensi Hasil dari pengorganisasian ini akan mendukung peneliti melakukan telaah kritis dan sintesis Integration section Pada tahap ini, peneliti sudah menyusun hasil telaah kritis dan sintesanya, kemudian mengintegrasikan dalam tulisan yang disusun, dimulai dari introduction sampai dengan conclusion, serta menambahkan perspective baru dari telaah peneliti hasil dari kajian keterkaitan antar tema kunci secara terintegrasi pada setiap referensi. Tahapan Menulis Telaah Literature 1. Writing the introduction 2. Writing the body 3. Writing the conclusion Writing the introduction Define the general topic, issue or area of concern, providing appropriate context for reviewing the literature Point out overall trends in what has been published about the topic or conflict in the theory, methodology, evidence, conclusion, gap in research Establish the writer’s point of view for reviewing the literature, explain the criteria to be used in analyzing & comparing the literature Writing the body (Methods, Extraction/ Synthesis/Criticize Results) Groups research studies according to common approaches (conclusion of authors, specific purposes or objectives, chronology, so on) Summarize individual studies or articles with as much as or as little detail as each merits according to its comparative importance in the literature, remembering that space denotes significance. Assist the reader with strong 'umbrella' sentences at the beginning of paragraphs, sign post throughout, & brief 'so what' summary sentences at intermediate points Writing the conclusion Summarize major contributions of significant studies & articles to the body of knowledge under review, maintaining the focus established in the introduction. Evaluate the current state of the art' for the body of knowledge reviewed, pointing out major methodological flaws or gaps in research, inconsistencies in theory, & finding & areas or issues pertinent to future study. Conclude by providing some insight into the relationship between central topic of the literature Strategi Telaah Literatur (Literature Review) Summary Synthesis Analysis Evaluationa Contoh: Characteristics of Effective Literature Reviews Outlining important research trends Assessing the strengths and weaknesses of existing research Identifying potential gaps in knowledge Establishing a need for current and/or future research projects Tips Hal terpenting dalam membuat literature review adalah membandingkan antara konsep, teori dan hipotesis dengan literatur yang ada. Kunci utama dari proses ini adalah melihat sebanyak-banyaknya literatur yang ada. Dalam proses ini dicari persamaan, perbedaan yang terjadi antara literatur yang satu dengan literatur yang lainnya, serta mencari alasan kenapa hal tersebut bisa terjadi. Jangan membahas isu yang sudah kadaluarsa. Sumber-sumber rujukan (buku, jurnal, majalah) yang diacu hendaknya relevan dan terbaru serta sesuai dengan yang terdapat dalam pustaka acuan. Plagiasi, Teknik Paraprase, dan Pemanfaatan AI dalam Karya Ilmiah Data Pustaka Week 14 Karya tulis ilmiah – Karangan atau tulisan yang disusun berdasarkan ide penulisnya yang didukung oleh data serta pernyataan atau gagasan orang lain sebagai hasil pengkajian dengan metode ilmiah – Syarat – Jujur dan akurat (data dan metodologi) – Objektif (apa adanya) – Sistematis dengan Bahasa yang jelas (EYD) – Konseptual dan procedural (metode ) 3 Plagiarism Perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai. Kenapa ada plagiat - Kurangnya keterampilan penelitian - Kurangnya keterampilan menulis - Masalah mengevaluasi sumber Internet - Kebingungan tentang bagaimana mengutip sumber - Kesalahpahaman tentang terminologi - Tekanan - Manajemen waktu & keterampilan organisasi yang buruk - Tugas menulis berorientasi produk - Faktor budaya Software Cek Plagiat Turnitin.com menyediakan fasilitas cek paper dan menilai plagiarisme MyDropbox Suite menyediakan pencegahan plagiarisme DOCCop menscan tulisan plagiat/tidak Easy Verification Engine (EVE2) mengecek plagiarisme dari Internet Glatt Plagiarism.com mendeteksi plagiarism MOSS (Measure of Software Similarities) mengecek kesamaan tulisan. 5 Jenis Plagiat Sengaja Tidak Sengaja 1. Mengcopy pekerjaan orang 1. Farafrase yang tidak lain mencukupi 2. Menggunakan jasa penulis 2. Dokumentasi dokumen yang 3. Copy paste text dari sumber tidak mencukupi elektronik tanpa 3. Meng “quote” berlebihan mendokumentasikannya 4. Kegagalan dalam menggunakan ide anda sendiri Cara Menghindari Plagiat ▰ Memakai, menganalisa, membahas, mengritik atau merujuk hasil karya intelektual orang lain boleh dilakukan selama kaidah pemakaiannya tetap ‘proporsional’ ▰ Rangkumlah hasil karya orang lain, atau melakukan parafrase pada bagian khusus dalam teks dengan cara penguraian menggunakan kata-kata sendiri, serta cantumkan sumber gagasan dan masukkan dalam daftar pustaka When do you need to cite a source? Whenever you use the – words (written or spoken) – ideas – formulae – research results – images or – data of another person--unless that information is common knowledge What is “common knowledge?” “Common knowledge” is anything that is considered known by the vast majority of the population—or found in generalized encyclopedias and/or dictionaries. Examples include: – Chicago is the largest city in Illinois – a2 + b2 = c 2 In those examples, you would not be expected to cite the census or Pythagoras. Example of when you would be expected to cite a source: When you’re including information that isn’t common knowledge, you would want to cite it: William Butler Ogden, the first mayor of Chicago, designed the first swing bridge over the Chicago River (ByCityLight, 2). The complete reference for this source would then be found at the end of the paper in the “Works Cited” page: “Chicago, Illinois.” ByCityLights.com. 31 October 2007. Another example: As Julius Smith notes, “[i]n 2D, the Pythagorean Theorem says that when x and y are orthogonal… then we have: ║x+y║2 =║x║2 + ║y║2 (x┴y).” (Fourier Theorems) The “Works Cited” page would include this citation: Smith, J.O. "Fourier Theorems for the DFT" in Mathematics of the Discrete Fourier Transform (DFT) with Audio Applications, 2nd ed. 2007. 31 October 2007. Why is paraphrasing plagiarism? If you steal your roommate’s pillow and put it in your pillowcase, it is still your roommate’s pillow, right? It’s no different if you take an idea from someone else—it’s still their idea, not yours. Mengapa perlu Kutipan? – Pada waktu saseorang menulis atau berbicara, diperlukan ilmu pengetahuan (teori) atau temuan yang mendukung ide penulis atau pembicara. – Tulisan atau pembicaraan yang tidak berdasar pada ilmu pengetahuan dan fakta, tulisan atau pembicaraan itu diragukan kebenarannya. To Cite Is Right! TEKNIK PENGUTIPAN 17 KUTIPAN – Kutipan Langsung 1. Kutipan yang berisi 40 kata/lebih 2. Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata – Kutipan Tidak Langsung 1. Nama pengarang ditulis sebelum kutipan 2. Nama pengarang ditempatkan setelah kutipan 3. Pengarang merujuk pendapat pengarang lain 4. Kutipan dari 2 buah buku rujukan atau lebih 5. Kutipan dari buku karangan 2 orang 6. Kutipan dari buku karangan lebih dari 2 orang 19 Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata Avika (2005:5) menyatakan ada pengaruh yang signifikan antara kasih sayang yang diberikan orang tua dan tingkah laku anak. Ada pengaruh yang signifikan antara kasih sayang yang diberikan orang tua dan tingkah laku anak (Avika, 2005:5). 21 KUTIPAN LANGSUNG Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih Martaniah (1984:148) menyimpulkan hal tersebut sebagai berikut. Dalam penelitian ini terbukti tidak ada perbedaan yang signifikan motif berkuasa antara remaja yang tinggal di kotamadya, di kota kabupaten, dan di desa. Motif berkuasa remaja Jawa sama tinggi, tetapi pada skala tingkat bawah karena motif berkuasa pada semua kelompok tersebut di bawah rerata total. Elipsis – kutipan sebagian adalah kutipan langsung yang dilakukan dengan mengambil bagian-bagian tertentu suatu teks dari dalam suatu sumber. – Tehnik penyajian – Jika bagian yang dibuang adalah bagian depan/awal, mulailah teks kutipan tersebut dengan tiga titik. – jika yang dihilangkan adalah bagian tengah, berikan tiga titik sebagai pengganti bagian tengah yang dihilangkan tersebut. – Jika bagian yang dibuang adalah bagian belakang atau bagian akhir, akhiri kutipan tersebut dengan empat titik: tiga titik pertama menunjukkan bagian yang dibuang dan satu titik sisanya menunjukkan tanda baca penutup. Akhir kalimat Jika yang dikutip salah Penulisan – jika terdapat kesalahan tulisan pada teks yang dikutip, penulis dapat membuat catatan singkat berupa sic dalam kurung siku ( [sic] ) yang diletakkan langsung setelah kata yang tertulis salah tersebut. – Contoh “The nation must follow thier [sic] example” (Jones, 2005, p. A1). – Jika setiap penulis ingin menambahkan penjelasan pada kata yang tertulis dalam teks yang dikutipnya, penulis dapat memberikan kata penjelas dan menuliskannya dalam kurung siku. – Contoh “He [President Bush] vowed to veto the [stem-cell research] bill” (Jones, 2006, p. A8). KUTIPAN TIDAK LANGSUNG 1. Nama pengarang ditulis sebelum kutipan Selanjutnya, Sargent (1987:234) menjelaskan bahwa ideologi adalah sistem nilai atau keyakinan yang diterima sebagai fakta atau kebenaran oleh kelompok tertentu. 2. Nama pengarang ditempatkan setelah kutipan Ideologi adalah sistem nilai atau keyakinan yang diterima sebagai fakta atau kebenaran oleh kelompok tertentu (Sargent, 1987:234). 28 Pengarang merujuk pendapat orang lain Burmeister (dalam Tarigan, 1984:123) berpendapat bahwa kemampuan membaca sepintas bermanfaat. Kemampuan membaca sepintas bermanfaat (Burmeister dalam Tarigan, 1984:123) 4. Kutipan dari 2 buku rujukan/lebih Diperlukan unsur-unsur penunjang bentuk-bentuk arsitektur untuk menciptakan bentuk yang harmonis dan estetis (Indrawati, 2000:23; Gani, 2001:24; Putra, 2002:25). 5. Kutipan daru buku karangan 2 orang Selanjutnya, Indrawati dan Dian (2007:17) menyatakan bahwa tenaga mesin itu dapat mengatasi keterbatasan tenaga manusia. Pada bagian ini dikemukakan bahwa tenaga mesin itu dapat mengatasi keterbatasan tenaga manusia (Indrawati dan Dian, 2007:17) Kutipan dari buku karangan lebih dari 2 orang Tentang hubungan antara arsitektur dan arsitek, Indrawati dkk. (1990:12) menyatakan bahwa arsitektur adalah perpaduan antara ilmu dan seni, sedangkan asritek adalah orang yang menciptakan ruang dan seni. AI dalam Karya Ilmiah – Penelusuran Literatur Otomatis – Penyuntingan dan Proofreading – Pembuatan Rangkuman – Penyusunan Daftar Referensi Otomatis Otomatis – Bantuan dalam Penulisan Teks – Penyusunan Abstrak dan Kata – Deteksi Plagiarisme Kunci – Analisis Data dan Visualisasi – Penerjemahan dan Pelokalan Bahasa – Generasi Ide dan Hipotesis Penelusuran Literatur Otomatis AI dapat digunakan untuk menelusuri dan menganalisis literatur dengan cepat, menemukan artikel relevan, dan menyusun daftar referensi. Contoh alat yang berguna termasuk: Semantic Scholar: Menggunakan AI untuk menemukan artikel terkait dan memprediksi relevansi. Connected Papers: Membantu memvisualisasikan keterkaitan antar artikel. Research Rabbit: Menyediakan rekomendasi literatur berdasarkan minat dan fokus penelitian pengguna. Pembuatan Rangkuman Otomatis – Alat AI seperti ChatGPT, Jasper AI, dan QuillBot dapat digunakan untuk membuat rangkuman dari artikel ilmiah atau buku dengan cepat. – Ini sangat membantu untuk memahami ide utama tanpa harus membaca seluruh teks. Bantuan dalam Penulisan Teks AI dapat membantu menghasilkan teks yang koheren, memperbaiki struktur kalimat, dan meningkatkan kualitas bahasa. Beberapa contoh pemanfaatannya: Grammar Checking: Alat seperti Grammarly dan LanguageTool menggunakan AI untuk memeriksa tata bahasa dan ejaan, serta memberi saran perbaikan. Parafrase Otomatis: AI dapat membantu parafrase teks untuk menghindari plagiarisme atau untuk memperjelas kalimat. Penyusunan Kalimat Akademik: AI dapat memberikan saran kalimat atau frasa akademik yang umum digunakan dalam tulisan ilmiah. Analisis Data dan Visualisasi Dalam penelitian ilmiah, analisis data menjadi bagian penting. AI dapat digunakan untuk: Data Mining: Menggunakan AI untuk menemukan pola dalam data yang besar. Statistical Analysis: Alat seperti SPSS atau JASP yang menggunakan machine learning untuk menganalisis data. Visualisasi Data: AI dapat membantu membuat grafik dan visualisasi yang lebih informatif. Tantangan dan Etika Pemanfaatan AI – Masalah Etika: – Penggunaan AI dalam penulisan karya ilmiah harus dilakukan secara etis. Misalnya, penggunaan AI untuk menulis keseluruhan artikel tanpa kontribusi nyata dari penulis dapat dianggap sebagai pelanggaran etika akademik. – Kualitas dan Validitas: – AI dapat membuat kesalahan atau menghasilkan informasi yang tidak akurat. Oleh karena itu, hasil yang dihasilkan AI harus selalu diverifikasi oleh penulis. – Risiko Plagiarisme: – Menggunakan AI untuk parafrase tanpa pemahaman yang baik tentang konten bisa menghasilkan plagiarisme tidak disengaja. Menghindari plagiarisme dalam penulisan karya ilmiah dengan AI – Menggunakan AI Sebagai Asisten, Bukan Penulis Utama – Jangan hanya menyalin dan menempel – Tambah wawasan pribadi – Parafrase dengan Cermat – parafrase otomatis dapat berisiko menghasilkan teks yang terlalu mirip dengan sumber aslinya. – Gunakan Alat Deteksi Plagiarisme – Turnitin, Grammarly Plagiarism Checker, dan Copyleaks dapat memeriksa teks Anda terhadap sumber online. Menghindari plagiarisme dalam penulisan karya ilmiah dengan AI – Rujuk Sumber dengan Tepat – Jika AI membantu Anda merumuskan ide berdasarkan artikel tertentu, pastikan untuk menelusuri artikel tersebut dan menyebutkannya dalam daftar referensi. – Jangan Mengandalkan AI untuk Ide Asli – Jika ide dari hasil analisis AI, pastikan untuk memberikan konteks dan membangun argumen berdasarkan penelitian Anda sendiri. – Memahami Batasan Penggunaan AI dalam Penulisan Akademik – Beberapa jurnal mungkin mengharuskan menyatakan penggunaan AI dalam proses penulisan sebagai bentuk transparansi. – Jika menggunakan AI, sebutkan alat yang digunakan (misalnya, ChatGPT atau Grammarly) di bagian metodologi atau ucapan terima kasih. TERIMAKASIH Pemanfaatan AI Dr. dr. Muhammad Farid Dimjati Lusno, M.KL. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga dalam Penulisan Karya Ilmiah Tim Dosen Data dan Pustaka Universitas Airlangga 2024 Pentingnya Penulisan Karya Ilmiah bagi Mahasiswa Pengembangan Dr. dr.1Muhammad Farid Dimjati Lusno, M.KL. 2 Kontribusi terhadap Keterampilan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Ilmu Pengetahuan Menulis karya ilmiah Karya ilmiah dapat melatih mahasiswa dalam memberikan kontribusi berpikir kritis dan analitis. signifikan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. 3 Peningkatan Karier Penulisan yang baik meningkatkan peluang mahasiswa dalam dunia kerja di masa depan. Tantangan dalam Penulisan Karya Ilmiah Dr. dr. Muhammad Farid Dimjati Lusno, M.KL. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Waktu Terbatas Akses Terbatas ke Sumber Daya Mahasiswa sering kali dihadapkan pada Kesulitan dalam menemukan referensi yang tenggat waktu yang ketat. relevan menjadi kendala. Kesulitan Berpikir Kritis Komunikasi yang Efektif Mahasiswa perlu mengembangkan Menulis dengan bahasa yang jelas dan kemampuan berpikir kritis yang lebih baik. padat adalah tantangan tersendiri. Memperkenalkan AI sebagai Alat Bantu Penulisan Dr. dr. Muhammad Farid Dimjati Lusno, M.KL. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Lingkungan Kerja Kolaborasi Tim Antarmuka AI yang Peningkatan Proses Modern Ramah Pengguna Menulis AI memfasilitasi kerjasama Penggunaan AI menjadikan dalam menyusun karya AI memberikan saran dan AI membantu penulis dalam ruang kerja lebih efisien dan ilmiah yang berkualitas. perbaikan penulisan dengan membangun ide dan produktif. mudah dan intuitif. mengorganisasi konten. Pengenalan chatGPT dan Kemampuannya Dr. dr. Muhammad Farid Dimjati Lusno, M.KL. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga chatGPT adalah model AI yang dirancang untuk memahami dan menghasilkan teks. Kemampuannya meliputi menjawab pertanyaan, menyusun kalimat, dan membantu dalam penulisan akademis. Penggunaannya memungkinkan mahasiswa untuk mendapatkan ide-ide baru dan meringkas informasi dengan lebih efisien. Dr. dr. Muhammad Farid Dimjati Lusno, M.KL. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Pemanfaatan chatGPT dalam Penulisan Karya Ilmiah Ide dan Inspirasi Meringkas Literatur Menyusun Kerangka chatGPT dapat membantu pengguna Dengan kecerdasan buatan, chatGPT chatGPT dapat membantu dalam dalam menemukan ide untuk topik karya bisa meringkas artikel dan publikasi. Ini menyusun kerangka penulisan. Ini ilmiah. Ini memberi wawasan baru menghemat waktu peneliti dalam memudahkan penulis dalam dengan cepat. memahami materi. merencanakan isi dokumen. Keunggulan chatGPT dalam Membantu Penulisan Dr. dr. Muhammad Farid Dimjati Lusno, M.KL. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Efisiensi Waktu Pemahaman Konten Fleksibilitas Peningkatan Kreativitas chatGPT dapat AI ini mampu memahami chatGPT dapat digunakan mempercepat proses konteks dan menghasilkan untuk berbagai jenis AI ini menawarkan ide-ide penulisan dengan konten yang relevan dan tulisan, dari artikel hingga fresh yang dapat memberikan saran secara mendalam. laporan. merangsang pemikiran instan. penulis. Contoh Penggunaan chatGPT untuk Mencari Ide ChatGPT dapat membantu mahasiswa merancang topik penelitian. Gunakan AI untuk menjelajahi berbagai konsep Dr. yang dr. Muhammad Farid relevan dan Dimjati Lusno, M.KL. menarik. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Dengan interaksi yang sederhana, mahasiswa dapat menghasilkan berbagai ide inovatif dan segar. Ini mempercepat proses brainstorming dan meningkatkan kreativitas. Contoh Penggunaan chatGPT untuk Meringkas Literatur Dr. dr. Muhammad Farid Dimjati Lusno, M.KL. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Meringkas Artikel Jurnal Mempercepat Proses Penulisan Konsolidasi Informasi chatGPT dapat membantu merangkum Dengan chatGPT, proses penulisan chatGPT meringkas berbagai sumber artikel jurnal dengan cepat dan akurat. menjadi lebih efisien dan terarah. untuk memberikan gambaran komprehensif. Contoh Penggunaan chatGPT untuk Menyusun Dr. dr. Muhammad Farid Dimjati Lusno, M.KL. Kerangka Karya Ilmiah Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga chatGPT dapat membantu menyusun kerangka karya ilmiah secara sistematis. Anda dapat memulai dengan menentukan judul, subjudul, dan poin-poin penting untuk setiap bagian. Dengan bantuan AI, pengorganisasian ide menjadi lebih efisien dan terstruktur, memudahkan penulisan lebih lanjut. Mengenal Scopus AI - Alat Analisis Bibliometrik Scopus AI adalah alat yang dirancang untuk analisis bibliometrik. Dengan menggunakan data publikasi, Scopus AI Dr. membantu dr. Muhammad Farid memahami peneliti Dimjati Lusno, M.KL. tren dan arah penelitian. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Alat ini memungkinkan pengguna untuk mengevaluasi kualitas jurnal dan mencari referensi yang relevan, mempercepat proses penulisan karya ilmiah. Lebih lanjut silahkan mengikuti rekamanan webinar berikut ini: Webinar: Discover ‘Emerging themes’ with Scopus AI by Elsevier Manfaat Scopus AI dalam Penulisan Karya Ilmiah Analisis Bibliometrik Pencarian Referensi Dr. dr. Muhammad Farid Dimjati Lusno, M.KL. Efisien Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Scopus AI membantu menganalisis data bibliografis Alat ini memfasilitasi dengan cepat dan akurat. penemuan referensi relevan untuk karya ilmiah yang ditulis. Identifikasi Tren Penelitian Scopus AI mampu mengidentifikasi tren dan topik penelitian terkini di bidang tertentu. Cara Menggunakan Scopus AI untuk Menemukan Referensi Dr. dr. Muhammad Farid Dimjati Lusno, M.KL. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Langkah 1: Akses Scopus AI Masuk ke platform Scopus dan pilih fitur AI untuk analisis referensi. Langkah 2: Tentukan Kata Kunci Input kata kunci yang relevan untuk topik penelitian Anda ke dalam sistem. Langkah 3: Analisis Hasil Teliti referensi yang dihasilkan untuk menemukan yang paling berkaitan dengan karya Anda. Cara menggunakan Scopus AI untuk menganalisis tren penelitian 1 Identifikasi Topik Penelitian Dr. dr. Muhammad Farid Dimjati Lusno, M.KL. Tentukan topik utama yang ingin dianalisis. Ini membantu memperjelas Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga fokus pencarian. 2 Penggunaan Fitur Analis Gunakan alat analisis di Scopus AI untuk mengakses data bibliometrik dan grafik. 3 Menginterpretasi Hasil Analisis hasil untuk mengidentifikasi pola dan tren yang relevan dalam penelitian. Mengenal SciSpace - Alat Bantu Penelitian dan Penulisan (https://typeset.io/) SciSpace adalah platform inovatif yang memudahkan peneliti. Dr. Alat ini membantu dr. Muhammad Fariddalam Dimjatipengolahan Lusno, M.KL.dan penulisan karya Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga ilmiah. Dengan fitur canggih, SciSpace memungkinkan pencarian jurnal terindeks dan manajemen referensi. Ini sangat penting untuk mahasiswa dan peneliti muda dalam menghasilkan karya berkualitas. Link video youtube: https://youtu.be/oDKtBO_kZt4 Fitur-fitur SciSpace yang Membantu Penulisan Karya Ilmiah Pencarian Jurnal Terindeks Manajemen Referensi Dr. dr. Muhammad Farid Dimjati Lusno, M.KL. Fakultas SciSpace Kesehatanmembantu menemukan Masyarakat Alat ini menawarkan fitur Universitas Airlangga jurnal yang sesuai dan terindeks, manajemen referensi, mempermudah penulis dalam memudahkan pengguna menemukan outlet terbaik untuk mengorganisir sumber-sumber karya mereka. yang digunakan dalam penelitian. Kolaborasi Tim Saran Pembacaan Fitur kolaborasi yang intuitif SciSpace memberikan saran artikel memungkinkan penulis bekerja terkait, membantu penulis tetap sama secara efisien dalam proyek update dengan penelitian terbaru penelitian. di bidang mereka. Cara Menggunakan SciSpace untuk Mencari Jurnal Terindeks 1. Akses SciSpace 1 Masuk ke platform SciSpace menggunakan akun Anda. Dr. dr. Muhammad Farid Dimjati Lusno, M.KL. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga 2. Pilih Opsi Pencarian 2 Gunakan fitur pencarian untuk jurnal terindeks. 3. Masukkan Kata Kunci 3 Ketikan kata kunci yang relevan dengan topik penelitian Anda. 4. Filter Hasil Pencarian 4 Gunakan filter untuk menyempitkan hasil berdasarkan kategori yang diinginkan. Cara menggunakan SciSpace untuk memanajemen referensi SciSpace menawarkan alat yang efektif untuk mengelola referensi penelitian Anda. Berikut adalah langkah-langkah sederhana untuk memanfaatkan fitur ini dengan baik. Dengan menggunakan SciSpace, Anda bisa mengatur referensi dengan lebih terstruktur dan efisien. Langkah-langkah ini akan membantu membangun pondasi yang kuat dalam manajemen referensi. Mari kita lihat langkah-langkahnya. Proses ini akan membuat penulisan karya ilmiah Anda lebih mudah dan terorganisir. Dr. dr. Muhammad Farid Dimjati Lusno, M.KL. Panduan ini menekankan pentingnya penggunaan alat yang tepat dalam penelitian. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Dengan cara ini, Anda dapat memanfaatkan SciSpace secara optimal. Berikut adalah langkah-langkahnya: Langkah 1: Buat Akun SciSpace 1 Langkah 2: Impor Referensi 2 Gunakan fitur impor untuk menambahkan referensi dengan mudah. Langkah 3: Kategorikan Referensi 3 Atur referensi dalam kategori yang relevan untuk akses cepat. Langkah 4: Integrasi dengan Penulisan 4 Gunakan referensi langsung saat menulis di SciSpace. Etika Penggunaan AI dalam Penulisan Karya Ilmiah Dr.Kejujuran dr. MuhammadAkademik Farid Dimjati Lusno, M.KL. Transparansi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Penting untuk menjaga keaslian dan Sangat penting untuk mencantumkan integritas dalam setiap tulisan. sumber dan penggunaan AI dengan jelas. Tanggung Jawab Kolaborasi Manusia dan AI Penggunaan AI harus disertai AI seharusnya menjadi alat bantu, tanggung jawab terhadap hasil karya bukan pengganti kreativitas penulis. yang dihasilkan. Peran Dosen dalam Membimbing Penggunaan AI Dr. dr. Muhammad Farid Dimjati Lusno, M.KL. Pengawasan Fakultas dan Kesehatan Masyarakat Pengajaran Universitas Airlangga Pengembangan Mentoring Bimbingan Keterampilan Kurikulum Dosen berperan sebagai Dosen perlu memberikan Dosen harus mengajarkan Kurikulum yang dilengkapi mentor, membantu pengawasan saat keterampilan yang dengan AI membantu mahasiswa mengatasi mahasiswa menggunakan diperlukan untuk mahasiswa memahami tantangan dalam penelitian AI. Ini memastikan memanfaatkan AI secara penggunaan teknologi dengan AI. penggunaan yang etis. efektif. dalam penulisan. Langkah-langkah Menyusun Karya Ilmiah dengan Bantuan AI Pilih Topik 1 Dr. dr. Muhammad Farid Dimjatidengan Mulailah Lusno,menentukan M.KL. topik yang relevan dan menarik. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Riset Awal 2 Gunakan AI untuk mencari literatur dan referensi yang relevan. Susun Kerangka 3 Buat struktur yang jelas menggunakan bantuan AI untuk setiap bagian. Penulisan dan Edit 4 Manfaatkan AI untuk membantu menulis dan menyunting naskah. Contoh Karya Ilmiah yang Menggunakan Bantuan Dr. dr. Muhammad Farid Dimjati Lusno, M.KL. AI Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Banyak penulis mengintegrasikan AI dalam penelitian mereka. Contohnya, penggunaan chatGPT untuk membantu merumuskan ide. Selain itu, Scopus AI digunakan untuk mengidentifikasi referensi yang relevan. Penggunaan SciSpace memudahkan pengecekan jurnal terindeks. Contoh karya ini menunjukkan potensi besar AI dalam meningkatkan kualitas tulisan akademis. Kendala dan Tantangan dalam Menggunakan AI Dr. dr. Muhammad Farid Dimjati Lusno, M.KL. Kurangnya Fakultas KesehatanPemahaman Masyarakat Universitas Airlangga Masalah Etika Banyak pengguna masih belum memahami cara kerja AI, yang Penggunaan AI dalam penulisan karya ilmiah menimbulkan menghambat pemanfaatan maksimal. pertanyaan etis terkait plagiasi. Ketidakakuratan Data Ketergantungan Teknologi AI membutuhkan data berkualitas tinggi. Data buruk dapat Penggunaan AI yang berlebihan dapat mengurangi menghasilkan hasil yang tidak akurat. kemampuan analisis kritis pengguna. Perkembangan Terkini AI untuk Penulisan Karya Ilmiah Tools Fitur Utama Manfaat Dr. dr. Muhammad Farid Dimjati Lusno, M.KL. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas ChatGPT Airlangga Generasi teks, Mempercepat proses brainstorming ide penulisan Scopus AI Analisis Memudahkan bibliometrik, pencarian sumber penemuan referensi yang relevan SciSpace Manajemen Membantu referensi, pencarian penyusunan dan jurnal organisasi karya ilmiah Dr. dr. Muhammad Farid Dimjati Lusno, M.KL. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Prospek Ke Depan Penggunaan AI dalam Penelitian Inovasi Kolaborasi Analisis Data Pendidikan AI dapat mempercepat inovasi AI mendorong kolaborasi antara Pemrosesan data besar akan AI berpotensi mengubah cara dalam berbagai bidang peneliti di seluruh dunia. lebih efisien dengan kita belajar dan mengajar di penelitian. penggunaan AI. bidang penelitian. Dr. dr. Muhammad Farid Dimjati Lusno, M.KL. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Kesimpulan dan Saran 1 Implementasi AI dalam Penulisan 2 Peningkatan Kualitas Karya Ilmiah Penerapan AI, seperti chatGPT dan Scopus AI, dapat AI membantu peneliti menghasilkan argumen yang lebih mempercepat proses penulisan. solid dan referensi yang tepat. 3 Etika dan Panduan Penggunaan 4 Pengembangan Terus-Menerus Penggunaan AI harus disertai dengan pemahaman etika Selalu update dengan perkembangan terbaru dalam akademik untuk menjaga integritas. teknologi AI untuk penulisan. Terima Kasih Dr. dr. Muhammad Farid Dimjati Lusno, M.KL. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Terima kasih atas perhatian dan partisipasinya dalam presentasi ini. Kami harap materi yang disampaikan bermanfaat dalam pemahaman penggunaan AI dalam penulisan karya ilmiah. PERTEMUAN 3 Memeriksa struktur dan kredibilitas klaim atau informasi dari referensi ilmiah Referensi dan Artikel Ilmiah Mata Kuliah: Data dan Pustaka Pertemuan ke: 3 A. Ragam dan Jenis Referensi Ilmiah 1. terbitan berkala Ragam dan 2. buku teks Jenis Referensi 3. book chapter 4. Proceeding 5. working paper 4 Struktur Artikel Ilmiah ▪ Berfungsi untuk menggambarkan konten artikel secara ringkas ▪ Mengidentifikasi isu utama yang di angkat dalam artikel Judul ▪ Menekankan ke khas an/ faktor paling unik dari artikel ▪ Ditampilkan dengan akurat, spesifik, singkat, informative, tidak ambigu ▪ tidak mengandung singkatan dan tidak membosankan, menarik dan lengkap ▪ gunakan kata kunci utama, dalam bentuk aktif ▪ ikuti panduan dari jurnal yang akan dituju. Berbagai cara/pilihan untuk menuliskan judul 1. Menunjukkan variable independen& dependen, populasi, comparator, desain 2. Berupa pertanyaan 3. Berupa jawaban atas pertanyaan/kesimpulan 6 ▪ Tuliskan dengan alur yang ringkas, kalimat2 penyusun untuk masing – masing komponen dibatasi hanya 2 – 3 kalimat saja ▪ 🡪 tidak ada pemborosan kata Abstrak ▪ ▪ Teroganisir scr rapi & memuat semua informasi yang diperlukan harus ada tujuan dari penelitian, desain study, metode, hasil, kesimpulan ▪ 🡪 komponen hasil adalah paling penting. ▪ Pastikan bahwa pertanyaan penelitian telah terjawab dengan jelas 🡪 dapat ditemukan dengan mudah oleh pembaca. Komponen ▪ background menjawab “what is known and why is this study needed?”, ▪ methods menjawab “what did we do?”, ▪ hasil menjawab “what did we find?”, ▪ discussion menjawab “what does it mean” ▪ conclusion menjawab “so what?” 🡪 Sesuaikan dengan format jurnal sasaran 7 ▪ sangat krusial 🡪 memuat informasi yang di tangkap oleh pembaca di awal, Introduction (1) ▪ menampilkan ringkasan latarbelakang + alasan yang cukup kuat mengenai urgensi dari diangkatnya topik tersebut. ▪ diawali dg pernyataan umum 🡪 meletakkan topik ke dalam konteks ▪ indikasi bahwa issue yang di angkat sangat serius ▪ disertai diskusi /study yang saat ini sedang berkembang ▪ identifikasi kesenjangan (gap) 🡪 jelaskan dmn posisi penelitian ini berada. ▪ Gunakan kalimat pokok untuk masing2 paragraph ▪ Tidak perlu menampilkan semua literature 🡪 pilih yang paling kuat/teliti, relevan dan valid 8 ▪ memuat 4 elemen : 1. study design: 2. setting dan subjects Methods 3. data collection 4. data analysis 🡪 harus sesuai dg pertanyaan penelitian ▪ menjelaskan tentang desain penelitian, populasi yang sedang di observasi atau model eksperimen yang sedang digunakan. ▪ Jelaskan ttg seleksi partisipan, sampling frame, kriteria inklusi & eksklusi ▪ Pada penelitian epidemiologi & lingkungan 🡪 jelaskan info terkait lokasi dimana study dilakukan (setting) ▪ menjelaskan definisi dari setiap variable yang diteliti termasuk variable dependen/ outcome serta exposure/independen. ▪ dijelaskan tentang instrument dan pengukuran yang dilakukan terhadap variable2 tsb dan bagaimana klasifikasi setiap kriteria. ▪ menyebutkan analisis statistik serta software apa yang digunakan ▪ Jelaskan tentang persetujuan etik 9 ▪ Sebelum menulis, pastikan anda memiliki pertanyaan penelitian/ tujuan 🡪 yang akan di jawab melalui penelitian ini Introduction (2) ▪ Bagian akhir 🡪 paling esensial 🡪penulis menjelaskan tujuan dan hypothesis Dari umum ▪ minimal memuat informasi tentang: ke khusus, atau segitiga Apa yang sudah diketahui terbalik 1 Apa yang tidak diketahui 2 Kenapa penelitian ini perlu dilakukan 3 10 ▪ tidak perlu memberikan interpretasi ▪ cukup dengan menyesuaikan dengan pertanyaan penelitian. ▪ Bisa di mulai dengan respon dari partisipan, berapa jumlah Results responden serta bagaimana tahapan rekrutmen. ▪ Dilanjutkan dengan uraian sampel penelitian baik karakteristik demografi dan klinis ▪ tidak perlu mengulangi keterangan yang sudah ada di dalam tabel (jika tdk memungkinkan, gunakan ungkapan lain) ▪ Berisi hasil dari hasil ▪ Ditulis dlm bentuk past tense karena menggambarkan proses yg wawancara yang tepat selesai dilaksanakan berisi dengan gesture Contoh susunan paragraph di bagian results/hasil: serta kata-kata yang ▪ Paragraph 1 🡪 study sample, detail dari partisipan dalam distribusi dijawab oleh frekuensi responden ▪ Paragraph 2 🡪 analisis univariate ▪ Paragraph 3 🡪 bivariate ▪ Paragraph 4 🡪 multivariate 11 ▪ Mulai dg menjawab pertanyaan penelitian 🡪 bandingkan dengan penelitian lain + pembahasan dari hasil2 diluar ekspektasi. Discussion ▪ Buat rangkuman dari temuan2 penelitian terdahulu untuk kemudian di letakkan di dalam konteks yang sedang di amati. ▪ Dikategorikan sesuai ▪ Berikan pembahasan mengenai kelebihan dan kelemahan dari hasil responden, penelitian + implikasinya terhadap ilmu pengetahuan dan mengenai kata kunci kebijakan yang relevan. setiap kalimat dari ▪ menjelaskan kemungkinan mekanisme terjadinya suatu fenomena. responden. Dikelompokkan ▪ Setidaknya memuat: menggunakan tabel 1. apa temuan dari penelitian sesuai kategori 2. Kekuatan dan kelemahan dari metode yang digunakan kelompoknya. 3. Penjelasan bagaimana hasil penelitian ini mendukung literature/ penelitian/ pengetahuan yang berkembang saat ini 4. Future direction 🡪 “so what ” dan ‘””where next” (generalisasi) dampak hasil penelitian pada populasi lain yang serupa 12 ▪ penulis membuat ringkasan temuan yang sebelumnya telah ditampilkan di dalam hasil dan Conclusion pembahasan. ▪ sebisa mungkin dibuat ringkas, padat dan jelas menjawab pertanyaan dan tujuan penelitian ▪ Hindari pengulangan kalimat yang sama dari bagian hasil dan pembahasan🡪parafrase/ & syntesa ▪ Penulis memberikan rekomendasi, bisa berupa future direction atau tahapan selanjutnya dari bidang kajian ilmu/penelitian ini yang ingin dicapai ▪ Penulis menyebutkan pesan2 utama yang ingin di sampaikan oleh penulis, nilai2 serta alternative solusi yang ditawarkan oleh artikel ini kepada pembaca 13 Penilaian kritis terhadap referensi ilmiah (Critical Appraisal) Kenapa kita perlu melakukan penilaian thd referensi ilmiah? 15 Penilaian kritis terhadap sumber referensi Menimbang bukti ilmiah untuk melihat seberapa manfaat dalam pengambilan keputusan Penilaian berimbang dari manfaat dan kekuatan dari penelitian/ studi terhadap kelemahan dan kekurangan dari hasil studi tersebut Menginvestigasi/ memeriksa proses bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan dan bagaimana hasilnya diperoleh Kemampuan untuk menilai sumber referensi merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang peneliti dan pembelajar 16 Penting untuk diperhatihan dalam penilaian kritis Bukan penolakan secara negative dari sebuah hasil penelitian Bukan merupakan penilaian terhadap bagian hasil riset saja Tidak mendasarkan hanya pada analisis statistik saja Tidak hanya dilaksanakan oleh peneliti atau ahli statistik saja Untuk setiap desain penelitian yang berbeda memerlukan strategi pendekatan berbeda untuk penilaian Untuk setiap tahapan penelitian yang berbeda memerlukan strategi pendekatan berbeda untuk penilaian 17 18 19 Saat membaca sebuah referensi Coba kita temukan: - Pertanyaan apa yang ingin dijawab oleh penulis/ peneliti? - Apakah rancangan/ desain yang di pilih sudah sesuai? - Apakah terdapat rancangan/ desain lain yang lebih baik dan lebih praktis? Coba kita teliti apakah ada bias dalam seleksi - Siapa saja yang diikutsertakan dalam penelitian? - Apakah kelompok pembanding dalam studi tersebut sudah sesuai? - Bagaimana tingkat respon (response rate)? Adakah terjadi loss follow up? Bias 🡪 setiap pengaruh atau tindakan dalam penelitian yang dapat membelokkkan/ menyimpangkan hasil yang sebenarnya 20 A randomized controlled trial (or randomized control trial; RCT) is a type of scientific (often medical) experiment that aims to reduce certain sources of bias when testing the effectiveness of new treatments. 21 22 Saat membaca sebuah referensi Perlu mengamati apakah terdapat bias pengukuran - Apakah variable luaran (outcome) dan pajanan (exposure) telah didefinisikan oleh penulis? - Apakah metode yang sama digunakan pada seluruh grup/ kelompok yang diteliti? - Kira2 apakah terdapat dampak dari bias pengukuran pada hasil penelitian? Kita perlu memastikan juga tidak ada confounding dalam study Apakah terdapat chance? - Apakah peneliti sudah memasukkan hasil confidence interval (CI) dalam hasil? - Jika terdapat asosiasi signifikan, apakah ada pengaruh chance ? - Jika tidak terdapat asosiasi yang jelas, apakah studi tersebut terlalu kecil untuk dapat mendeteksi efek? Hasil study 🡪 menggambarkan 2 hal: 1. Kekuatan/ magnitude dari efek/ dampak 2. Signifikan secara klinis dan statistik 23 Signifikan secara klinis vs statistik Klinis Statistik - Perbedaan antara kelompok - Perbedaan antara kelompok yang yang diteliti disebut bermakna diteliti dikatakan sebagai jika memiliki kelkuatan signifikan pada tingkat: misalnya: - P value < 0.05 atau

Use Quizgecko on...
Browser
Browser