Document Details

ReasonedHydra4028

Uploaded by ReasonedHydra4028

SMA YUPPENTEK 1

2024

VALENTINO LAURENZ SITORUS TARIS NABILA FARISAH

Tags

stunting penerlibatan keluarga gizi kesehatan anak

Summary

This document is a research report on the involvement of families in preventing stunting. The report covers the background, research objectives, literature review focused on stunting, and research methodology. The research objectives are to understand the characteristics of stunting and family involvement in prevention strategies. The topics covered include stunting definition, causes, symptoms, family involvement, as well as the role of parents in this field.

Full Transcript

LAPORAN KARYA ILMIAH ONCELLA Keterlibatan Keluarga Dalam Pencegahan Stunting OLEH: VALENTINO LAURENZ SITORUS TARIS NABILA FARISAH BIDANG KOMPETISI KARYA TULISAN ILMIAH SMA YUPPENTEK 1 TAHUN 2024...

LAPORAN KARYA ILMIAH ONCELLA Keterlibatan Keluarga Dalam Pencegahan Stunting OLEH: VALENTINO LAURENZ SITORUS TARIS NABILA FARISAH BIDANG KOMPETISI KARYA TULISAN ILMIAH SMA YUPPENTEK 1 TAHUN 2024 i DAFTAR ISI COVER……………………………………………………………………..... i KEASLIAN KARYA……………………………………………………....... ii DAFTAR ISI…………………………………………………….................... iii ABSTRAK…………………………………………………………………… iv BAB I: PENDAHULUAN............................................................................... 1 a. Latar Belakang ……………………………………………….. 1 b. Rumusan Masalah…………………………………………….. c. Tujuan Penelitian……………………………………………… 2 d. Manfaat Penelitian…………………………………………….. BAB II: KAJIAN PUSTAKA........................................................................ 3 1.1 Stunting.............................................................................................. 1.1.1 Definisi……………………………………………......... 1.1.2 Penyebab stunting……………………………………… 1.1.3 Gejala stunting………………………………………….. 1.2 Teori Sistem Ekologi……………………………………………….. 4 1.2.1 Definisi…………………………………………………… 1.2.2 Keterlibatannya…………………………………………... BAB III: METODE PENELITIAN................................................................. 5 A. Metode Penelitian………………………………………………. BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................... 6 A.Hasil dan Pembahasan…………………………………………… BAB V : PENUTUP............................................................................................ 8 A.Kesimpulan………………………………………………………. B.Saran……………………………………………………………... DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. 9 iii ABSTRAK Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang, sehingga menghambat pertumbuhan anak. Kondisi ini mulai terjadi sejak dalam kandungan dan menjadi jelas ketika anak berusia dua tahun. Indonesia memiliki prevalensi stunting tertinggi kedua di Asia Tenggara, dengan Kota Tangerang melaporkan 3.751 balita (4,9%) mengalami stunting pada Juli 2024. Penyebab umum stunting adalah kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi, yang memengaruhi perkembangan fisik, kognitif, dan sosial anak. Penelitian ini bertujuan untuk memahami karakteristik stunting dan keterlibatan keluarga dalam pencegahannya di Indonesia, khususnya di Tangerang. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur, yang mencakup peninjauan berbagai artikel ilmiah terkait stunting dan keterlibatan keluarga dalam pencegahannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan aktif keluarga, terutama ibu, dalam pengetahuan tentang gizi dan praktik pemberian makan sangat penting dalam mencegah stunting. Selain itu, peran ayah dalam mendukung kebutuhan ekonomi keluarga juga berpengaruh. Penelitian ini memberikan wawasan tentang pentingnya edukasi gizi dan keterlibatan keluarga dalam mengatasi masalah stunting, serta menekankan perlunya strategi komprehensif untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang gizi. Kata kunci penelitian ini adalah “Stunting”, “Keterlibatan Keluarga”, “Pencegahan”, dan “Penyebab”. iv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah tinggi badan pengidap stunting dibandingkan anak-anak seusianya. Stunting mulai terjadi saat anak masih berada dalam kandungan dan terlihat saat mereka memasuki usia dua tahun. Menurut Bank Pembangunan Asia prevalensi anak penderita stunting usia dibawah lima tahun (balita) di Indonesia merupakan tertinggi kedua di Asia Tenggara. Stunting ini sudah meluas kebeberapa wilayah di Indonesia salah satunya yaitu kota Tangerang Menurut program Gerakan Serentak untuk Anak Tangerang Sehat dan Cerdas (Gertak Tangkas) yang telah dilaksanakan oleh Kepala Dinas Kesehatan per bulan Juli 2024 terdapat 3.751 balita mengalami penyakit stunting (4,9 persen) di Kota Tangerang. Umumnya penyebab terjadinya stunting karena kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi yang akan mengganggu pertumbuhan fisik, perilaku, kognitif, dan memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Anak yang menderita penyakit stunting cenderung sulit bersosialisasi dengan orang lain. Oleh karena itu, kami memilih judul, “Keterlibatan Keluarga dalam Pencegahan Stunting”. untuk karya tulis ilmiah ini, karena keterlibatan keluarga yang aktif dalam pencegahan stunting dapat memperbaiki pengetahuan tentang pangan dan gizi di Tangerang dan mengatasi masalah kronis yang memengaruhi warga Tangerang. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan kami bahas adalah sebagai berikut: 1. Apa saja karakteristik pengidap stunting? (3) 2. Bagaimana cara mencegah dan mengatasi kasus stunting melalui peran keluarga? (6) 1 C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah memahami karakteristik stunting dan keterlibatan keluarga dalam pencegahan stunting di Indonesia. Secara rinci dan jelas tujuan penelitian ini ingin mengetahui dan memahami: 1. Mengetahui permasalahan yang terjadi di keluarga sehingga menyebabkan stunting 2. Mengetahui solusi untuk mengurangi kasus stunting di Tangerang. D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Peneliti Dalam penelitian ilmiah ini, penulis berharap dapat memberikan pengalaman serta memperluas wawasan dan pengetahuan peneliti mengenai pentingnya keterlibatan keluarga dalam pencegahan stunting. 2. Bagi Pembaca Pembaca terutama para orangtua berdomisili di Tangerang dapat mengetahui bagaimana cara mencegah dan mengurangi kasus stunting pada anak. 2 BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1. Stunting 1.1.1. Definisi Stunting adalah bentuk gagalnya pertumbuhan (growth faltering) karena kurangnya asupan gizi berjangka panjang (S B Roberts, 2000) hal tersebut menjadi fatal dengan tidak ada keseimbangan kejar tumbuh (catchup growth) yang penting untuk pertumbuhan sampai usia pubertas. Dari teori tersebut peneliti bisa menyimpulkan bahwa stunting adalah bentuk gagalnya pertumbuhan karena kurangnya asupan gizi berjangka panjang. 1.1.2. Penyebab stunting Penyebab terjadinya stunting adalah pemberian ASI oleh ibu. Bayi yang hanya menerima ASI secara signifikan lebih rentan mengalami gangguan pertumbuhan, dengan kemungkinan peningkatan sebesar 3,7 kali lipat, berdasarkan hasil penelitian cermat yang dilaksanakan oleh (Purnamasari dan Rahmawati,2021). ASI terkenal dengan kandungan proteinnya yang sangat berharga, dengan mudah memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi, meningkatkan kesejahteraan gizi mereka, membantu pemulihan mereka dari penyakit, dan bahkan memfasilitasi proses melahirkan itu sendiri. 1.1.3. Gejala stunting Gejala anak yang terkena stunting menurut (Onis, 2016) sebagai berikut : a. Lebih tampak muda (youthful) daripada seusianya. b. Keperhatian dan ingatan buruk. c. Jarangnya kontak mata saat berinteraksi, d. Pertumbuhan fisik dan mental lambat 3 1.2. Teori Sistem Ekologi 1.2.1. Definisi Dikenalkan oleh (Urie Bronfenbrenner , 1977), teori ini menjelaskan bagaimana berbagai sistem sosial dan lingkungan memengaruhi perkembangan anak. Dalam konteks stunting, hal ini mencakup pengaruh keluarga, komunitas, dan kebijakan. 1.2.2. Keterlibatannya a. Teori Sistem Ekologi yang dikemukakan oleh (Urie Bronfenbrenner , 1977), membantu memahami berbagai faktor yang memengaruhi stunting pada anak. Teori ini menjelaskan bagaimana interaksi antara individu dengan lingkungannya berdampak pada perkembangan. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada periode 1.000 hari pertama kehidupan, yang dimulai sejak janin dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun. Menurut World Health Organization (WHO), stunting didefinisikan sebagai status gizi buruk yang diukur berdasarkan tinggi badan yang lebih rendah dari standar usia. Anak yang mengalami stunting umumnya memiliki tinggi badan yang jauh lebih pendek dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Dalam konteks stunting ini digunakan 1 sistem yaitu Mikrosistem, Mikrosistem adalah lingkungan terdekat di mana individu berinteraksi langsung, seperti keluarga, sekolah, dan teman sebaya. Dalam kaitannya dengan keluarga, Keluarga adalah faktor penting dalam mikrosistem yang secara langsung memengaruhi asupan gizi dan pola makan anak. Praktik pemberian makan, pengetahuan orang tua tentang gizi, dan ketersediaan makanan bergizi sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan anak. Misalnya, ibu yang kurang mendapat edukasi tentang pentingnya gizi seimbang selama masa kehamilan dan menyusui dapat berisiko memiliki anak stunting. 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu menggunakan studi literatur yaitu mengkaji minimal 5 artikel penelitian yang dipublikasikan di portal jurnal. Pencarian artikel dilakukan dengan melakukan penelusuran e-journal melalui Google Scholar, DOAJ, dan ResearchGate dengan menggunakan kata kunci "Stunting", "Keterlibatan Keluarga dalam stunting", dan "Faktor-Faktor Penyebab Stunting" dalam kurun waktu 3 tahun terakhir (2020 - 2023). Pengumpulan data untuk penelitian ini kami lakukan berdasar survei yang dilakukan oleh beberapa organisasi kesehatan beragam, seperti KEMENKES, SSGI (SURVEI STATUS GIZI INDONESIA). Penelitian ini dilakukan di SMA Yuppentek 1 Tangerang di tanggal Juli-Agustus 2024 pada semester ganjil tahun ajaran 2024/2025. 5 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil dan Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mereview berbagai jurnal yang berkaitan dengan keterlibatan keluarga dalam yang berkaitan dengan keterlibatan keluarga dalam pencegahan stunting. Berikut pencegahan stunting. Dari hasil seleksi artikel diperoleh berbagai topik yang berkaitan dengan stunting, penyebabnya, cara mengatasi stunting. Dari hasil seleksi artikel diperoleh berbagai topik adalah 5 topik penelitian keterlibatan keluarga dalam pencegahan stunting. Tabel 1. Artikel yang diperoleh berbagai topik yang berkaitan dengan keterlibatan keluarga dalam pencegahan stunting No Judul Tahun Pembahasan 1 Stunting: Penyebab, Gejala, dan 2023 Menunjukkan bahwa stunting adalah kondisi Pencegahan tubuh, di mana pertumbuhan badan diperlambat. 2 Berat Badan Lahir, Lama 2021 Menunjukkan bahwa balita stunting yang Pemberian ASI dan ASI Ekslusif mengidap BBLR ditemukan sebanyak 31,2%, Sebagai Faktor Risiko Kejadian Balita stunting dengan minim pemberian ASI Stunting Balita di Desa Langensari sebanyak 68,8%, Berat badan lahir tidak Kab. Semarang berhubungan dengan kejadian stunting balita. 3 Pengaruh Usia, Tinggi Badan dan 2020 Bahwa usia, tinggi badan, dan riwayat Riwayat Pemberian Asi Ekslusif pemberian ASI eklsklusif berpengaruh kepada stunting. 4 Deteksi Dini Resiko Stunting 2021 Menunjukkan pemberian ASI eksklusif dan sebagai upaya pencegahan melalui berat badan lahir bisa prediksi kemungkinan Riwayat Pemberian Asi Ekslusif stunting. dan BBLR. 5 Relationship between exclusive 2021 Studi ini menilai dampak pemberian ASI breastfeeding and stunting among eksklusif terhadap kejadian stunting, children aged 2-5 years in menunjukkan bahwa ASI eksklusif dapat Indonesia mengurangi risiko stunting. 6 Berdasarkan studi literatur no 2 yang kami dapat, pengaruh ASI eksklusif dari ibu sangat berpengaruh untuk tumbuh kembang dan mencegah stunting pada bayi. Menurut (Fauziah, dkk 2023) ASI terkenal dengan kandungan proteinnya yang sangat berharga, dengan mudah memperkuat sistem kekebalan (imun) tubuh bayi, meningkatkan kesejahteraan gizi mereka, membantu pemulihan mereka dari penyakit, dan bahkan memfasilitasi proses melahirkan itu sendiri. Pengetahuan seorang ibu tentang pangan dan gizi anak sangat penting, karena jika ibu memiliki pemahaman yang mendalam mengenai gizi anak, maka strategi pengasuhan anak menjadi lebih baik. Dapat dikatakan bahwa peran orangtua untuk mengetahui penerimaan gizi yang akan diberikan pada anak ataupun yang dikonsumsi oleh sang ibu, akan mahir menangani pengolahan makanan, menyusun menu yang seimbang, dan menjamin kualitas dan kebersihan makanan yang terbaik. Dengan demikian, angka kejadian stunting pada anak diperkirakan akan berkurang. Selain ibu, peran ayah juga tidak kalah penting untuk mencegah stunting pada anak, karena pekerjaan ayah akan berpengaruh pada jumlah penghasilan yang didapat untuk kebutuhan sehari hari. Jika penghasilan yang didapat tidak mencukupi untuk membeli pangan yang bergizi, maka anak tidak dapat menerima energi dan protein yang cukup untuk tumbuh kembangnya. Maka karena itu, orangtua berperan besar untuk pencegahan stunting pada bayi. Selain pengaruh makanan untuk gizi dan daya tahan tubuh, olahraga juga sangat penting untuk mempengaruhi kesehatan dan kualitas ASI ibu. Salah satu olahraga yang disarankan adalah olahraga yang intesitasnya medium contohnya adalah olahraga aerobik, karena bisa meningkatkan kualitas ASI ibu. Aktivitas tersebut bermanfaat untuk ibu hamil, karena olahraga aerobik dapat meningkatkan kualitas ASI ibu dengan meningkatkan sirkulasi darah ke payudara, yang memperbaiki kesehatan jaringan dan produksi ASI. Olahraga juga dapat membantu meningkatkan produksi ASI dengan menyeimbangkan hormon yang mempengaruhi produksi dan pengeluaran ASI, seperti proktalin dan oktosin, serta dapat mengurangi stres. 7 Stunting disebabkan oleh defisiensi hormon pertumbuhan, obat Human Growth Hormone (HGH) atau disebut juga Somatotropin dapat membantu mengatasinya, karena HGH merangsang pertumbuhan tulang dan jaringan dengan meningkatkan produksi Insulin-like Growth Factor 1 (IGF-1). Namun jika stunting disebabkan oleh kekurangan gizi atau faktor lingkungan tidak dapat disembuhkan oleh HGH. Penggunaan HGH harus dilakukan dibawah pengawasan medis yang ketat dan umumnya efektif jika ada defisiensi hormon pertumbuhan yang terdeteksi secara klinis. 8 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa keterlibatan keluarga sangat penting dalam pencegahan stunting. Keluarga berperan dalam pemberian gizi salah satunya ASI. Hal ini dapat mencegah anak untuk terkena stunting. B. Saran 1. Bagi para pembaca a. Membiasakan untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi dan menyusun menu makan yang seimbang b. Berolahraga dengan intensitas medium seperti aerobik, jogging, bersepeda, dan lain sebagainya. 2. Bagi peneliti selanjutnya Apabila dilakukan penelitian kembali tentang peran orangtua dalam pencegahan stunting dapat melakukan wawancara langsung kepada orangtua yang mempunyai anak pengidap stunting dan orang pengidap stunting yang berhasil sembuh dengan obat HGH. 9 DAFTAR PUSTAKA Fauziah, Jihan, Khansa Dinah Trisnawati, Khansa Pramesti Sulistyo Rini, dan Suci Utami Putri. (2023). “Stunting: Penyebab, Gejala, Dan Pencegahan.” Jurnal Parenting Dan Anak 1 (2): 11. Diakses dari : https://doi.org/10.47134/jpa.v1i2.220. Huang, Xin, Bo Yang, Qin Liu, Ruilin Zhang, Shenglan Tang, and Mary Story. (2020). “Improving Maternal and Child Nutrition in China: An Analysis Nutrition Policies and Programs Initiated During the 2000–2015 Millennium Development Goals Era and Implications for Achieving the Sustainable Development Goals.” Journal of Health Population and Nutrition 39 (1). Diakses dari : https://doi.org/10.1186/s41043-020-00221-y. Safaah, Nurus. 2022. “Relationship Between Exclusive Breastfeeding and Stunting Among Children Aged 2-5 Years in Indonesia.” Gaceta Médica De Caracas 130 (Supl. 5). Diakses dari : https://doi.org/10.47307/gmc.2022.130.s5.21. Sumardiyono, Sumardiyono. 2020. “Pengaruh Usia, Tinggi Badan dan Riwayat Pemberian ASI Eksklusif Terhadap Stunting Pada Balita.” Medika Respati Jurnal Ilmiah Kesehatan 15 (1): 1. Diakses dari: https://doi.org/10.35842/mr.v15i1.269. Suryati, Yuliana, Yohana Hepelita, Kornelia Romana Iwa, and Putriatri Krimasusini Senudin. 2021. “Deteksi Dini Resiko Stunting Sebagai Upaya Pencegahan Melalui Riwayat Pemberian ASI Ekslusif Dan Berat Badan Lahir Rendah.” Jurnal Keperawatan 13 (3): 637–42. Diakses dari : https://doi.org/10.32583/keperawatan.v13i3.1026. 10

Use Quizgecko on...
Browser
Browser