IPS Review PDF
Document Details
Uploaded by Deleted User
Yogiswara, S.Pd Aditya
Tags
Summary
This document reviews social mobility, discussing vertical and horizontal movement, intergenerational and intragenerational changes. It also examines factors influencing social mobility, such as individual qualities, social status, economic factors, and demography. Furthermore, the document explores cultural pluralism, the concept of social groups, and different types of conflict.
Full Transcript
IP S R eview Yogiswara, S.Pd Aditya Pengertian Mobilitas Sosial Mobilitas Sosial adalah perpindahan posisi seseoranng atau kelompok dari lapisan (strata sosial) yang satu ke lapisan yang lain. Mobilitas Vertikal Mobilitas vertikal ke atas (social climbing) Mobilitas vertikal ke atas terj...
IP S R eview Yogiswara, S.Pd Aditya Pengertian Mobilitas Sosial Mobilitas Sosial adalah perpindahan posisi seseoranng atau kelompok dari lapisan (strata sosial) yang satu ke lapisan yang lain. Mobilitas Vertikal Mobilitas vertikal ke atas (social climbing) Mobilitas vertikal ke atas terjadi akibat peningkatan status atau kedudukan seseorang. Selain itu, menggantikan kedudukan yang kosong akibat peralihan generasi dan peningkatan prestasi kerja juga dapat menyebabkan mobilitas vertikal ke atas. Mobilitas vertikal ke bawah (social sinking) Mobilitas vertikal ke bawah merupakan proses penurunan kedudukan atau status sosial seseorang. Proses mobilitas vertikal ke bawah sering kali menimbulkan gejolak psikis bagi seseorang ke kedudukan yang lebih rendah. Penyebabnya adalah berbuat kesalahan fatal, memasuki masa pensiun, atau berhalangan tetap maupun sementara. Kondisi tersebut dapat menyebabkan dipecat dari jabatannya atau diturunkan. Mobilitas Mobilitas antargenerasi merupakan mobilitas vertikal yang tidak terjadi dalam diri seseorang, tetapi terjadi dalam dua generasi. Mobilitas tipe ini dapat terjadi dalam dua bentuk, yaitu: Mobilitas antargenerasi naik, misalnya seorang anak menjadi seorang dokter, sementara ayahnya dahulu hanya seorang petani. Mobilitas antargenerasi turun, misalnya seorang anak menjadi karyawan biasa, sementara ayahnya dahulu merupakan seorang pengusaha yang memiliki banyak karyawan. Mobilitas Mobilitas intragenerasi merupakan mobilitas vertikal yang terjadi dalam diri seseorang. Dalam tipe mobilitas ini terjadi mobilitas yang naik dan turun. Oleh karena itu, mobilitas tipe ini dapat terjadi dalam dua bentuk: Mobilitas intragenerasi naik, misalnya pangkat seorang pegawai negeri sipil dari golongan IVA ke golongan IVB. Mobilitas intragenerasi turun, seperti seorang manajer yang diturunkan jabatannya menjadi staf karyawan karena ia melakukan kesalahan. Faktor Pendorong Mobilitas Sosial Individu Faktor individu mengacu pada kualitas seseorang. Baik itu dilihat dari segi pendidikan, ekonomi, penampilan, atau keterampilan pribadi. Status Sosial Ketika manusia dilahirkan, ia akan mengikuti status sosial yang dimiliki oleh keluarganya. Ketidakpuasan seseorang atas status yang diwariskan oleh keluarganya, dapat memicu terjadinya mobilitas sosial. Mobilitas tersebut demi memperoleh status yang lebih baik dari status yang diwariskan oleh keluarganya. Faktor Pendorong Mobilitas Sosial Ekonomi Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, kondisi ekonomi juga salah satu faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial. Misalnya, bagi sebagian masyarakat yang tinggal di daerah kurang menguntungkan. Tentu akan mendorong mereka untuk melakukan urbanisasi ke kota secara besar-besaran. Dengan harapan mendapatkan kehidupan ekonomi yang lebih baik Demografi (Kependudukan) Faktor kependudukan mengacu pada bertambahnya jumlah dan kepadatan penduduk dalam suatu wilayah. Pertambahan tersebut berdampak pada sempitnya pemukiman, berkurangnya lapangan pekerjaan, dan kualitas lingkungan menjadi buruk. Masalah tersebut dapat memicu seseorang untuk melalukan migrasi ke wilayah lain yang lebih baik. Saluran Mobilitas Sosial 1. Pendidikan Dengan memperoleh pendidikan yang lebih tinggi atau kualifikasi yang relevan dapat membuka pintu menuju pekerjaan yang lebih baik sehingga status sosial menjadi lebih tinggi. Oleh karena itu, pendidikan yang baik dapat meningkatkan peluang mobilitas sosial positif. 2. Prestasi dan Kerja Keras Kemampuan dan usaha mampu mempengaruhi mobilitas sosial mereka. Orang yang memiliki keterampilan tinggi, berprestasi, dan berdedikasi akan cepat dapat promosi dan kenaikan gaji sehingga status sosial mereka naik. Saluran Mobilitas Sosial 3. Kewirausahaan Memulai bisnis atau usaha sendiri mampu menjadi saluran mobilitas sosial karena ketika bisnis tersebut sukses, individu dapat meraih keuntungan finansial dan meningkatkan status sosial. 4. Warisan atau Pewarisan Dalam beberapa kelompok masyarakat, individu dapat mencapai mobilitas sosial melalui warisan. Hal ini terjadi ketika seseorang menerima harta atau status sosial yang lebih tinggi dari keluarga mereka. Masyarakat Plural Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pluralitas memiliki arti kemajemukan. Sementara kemajemukan berasal dari kata majemuk, artinya adalah keanekaragaman. Indonesia merupakan salah satu bangsa majemuk atau plural. Pluralitas atau kemajemukan ini terwujud dalam keanekaragaman suku, ras, agama, budaya, bahasa dan sebagainya. Sunda wiwitan malim Kejawen kaharingan marapu Kesimpulan Pluralitas Budaya Pluralitas budaya merupakan sebuah keberagaman pemikiran, perasaan, dan kehendak manusia. Kata lainnya adalah cipta, rasa, dan karsa. Dengan keberagaman budaya yang terdapat di Indonesia maka tercipta suku bangsa. Terdapat pula 665 bahasa daerah di Indonesia. Suku bangsa sendiri dapat dikelompokkan berdasarkan: Suku bangsa campuran Garis keturunan dimana di dalamnya terjadi sebagai faktor utama bagi suku bangsa. Terdapat tiga garis keturunan di Indonesia, percampuran antar ras yang yaitu Garis keturunan ayah (patrilineal), mendiami satu Kawasan atau wilayah biasanya pada suku Batak, Ambon, Timor dan tertentu. Contohnya pada suku yang lainnya, Garis keturunan ibu Peranakan yang merupakan (matrilineal), biasanya terjadi dalam suku percampuran antar ras Tionghoa dan Minangkabau di Sumatra Selatan dan Garis keturunan ayah dan ibu atau parental yang Melayu banyak dijalankan oleh suku Jawa. In-Group Out-Group Indentifikasi diri dalam Merupakan lawan dari In- individu yang secara umum Group dimana terdapat rasa terdapat rasa simpati dan antipati dan antagonis perasaan yang dekat dengan terhadap yang berbeda kelompoknya. Contoh: orang kelompok. Contoh: orang yang yang satu suku. berbeda suku. Masyarakat Plural Primary Group Secondary Group Hubungan yang intim dan dekat Bersifat impersonal, artinya dalam kelompok yang kecil serta kedekatan yang tidak secara intim memiliki kedekatan yang sangat dan tidak melibatkan perasaan. dekat. Contoh: keluarga. Contoh: serikat pekerja. 01 Pengertian Kelompok sosial yang diikat dalam hubungan batin yang murni, bersifat alamiah dan kekal. Paguyuban 02 Ciri Paguyuban Mesra, bersifat pribadi, serta hubungan tiduk untuk orang lain di luar kelompok. 03 Jenis Paguyuban Gemeinschaft by blood = ikatan pada hubungan darah Gemeinschaft by place = ikatan pada hubungan tempat tinggal Gemeinschaft by mind = ikatan pada pikiran dan jiwa karena persamaan ideologi. Patembayan Merupakan ikatan dalam jangka wakti yang sebentar, tidak formal, dan dinamis. Contoh: pedagang dan buruh pabrik. Konflik Berasal dari bahasa Latin configere yang artinya saling memukul. Menurut pengertian dari ahlinya: Soerjono Soekanto Konflik sebagai salah satu proses sosial individu per individu atau kelompok manusia yang berupaya memenuhi kebutuhannya dengan cara menentang pihak lawan yang disertai dengan kekerasan ataupun ancaman. Lewis A. Coser Konflik merupakan suatu perjuangan tentang nilai atau tuntutan atas status, kekuasaan, bertujuan untuk menetralkan, mencederai, dan melenyapkan lawan. Penyebab Konflik Perbedaan Kebudayaan Perbedaan Individu Kebudayaan lahir dari Individu manusia kebiasaan individu memiliki keunikan, atau kelompok yang karakter, nilai, lahir dari masyarakat pendirian, dan dan setiap masyarakat perasaan yang tidak memiliki budaya yang bisa disamakan. berbeda. Penyebab Konflik Perbedaan Kepentingan Kepentingan kelompok Perubahan Sosial menjadi hal yang tidak Hal ini kaitannya bisa dilepaskan dan dengan perkembangan setiap kelompok punya zaman yang kepentingan masing- mempengaruhi dari segi masing. Contoh nilai, norma, dan kepentingan politik perilaku masyarakat. dan ekonomi. Dampak Positif Konflik Keseimbangan Terciptanya keseimbangan yang Solidaritas Tujuan terjalin dalam menjalankan kegiatan Terjalinnya sebuah Memiliki tujuan yang yang hubungannya solidaritas bersama untuk jelas guna dengan penyelesaian menyelesaikan suatu menyelesaikan konflik. permasalahan. persoalaan konflik yang dihadapi. Dampak Negatif Konflik Rusaknya Lingkungan Lingkungan yang biasa Perpecahan Hilang Harta digunakan sebagai Benda tempat tinggal rusak Masalah yang tercipta dari akibat konflik. kubu yang berkonflik. Kehilangan seluruh harta benda yang dipunya. Dampak Negatif Konflik Korban Jiwa Hilangnya nyawa dari konflik yang Depresi Luka-Luka diderita. Psikologis akan terganggu Fisik orang yang akibat dari konflik yang berkonflik akan dialami. terluka akibat bentuk dari kekerasan yang digunakan. Jenis Konflik Dimana konflik pribadi adalah salah satu jenis konflik yang terjadi antara individu dengan individu ataupun Konflik Pribadi dengan kelompok masyarakat. Jenis konflik yang satu ini sangat sering terjadi di dalam pertemanan, keluarga, dunia kerja, dan lain sebagainya. Konflik agama merupakan suatu konflik yang terjadi Konflik Agama antara kelompok yang mempunyai agama serta keyakinan yang berbeda. Timbul akibat perbedaan ras. Terjadi biasanya pada ras Konflik Rasial mayoritas ke ras minoritas. Konflik Akibat perbedaan kepentingan yang berpengaruh terhadap International kedaulatan negara