KARBOHIDRAT part1 SHA_unlocked PDF
Document Details
Uploaded by FairLightYear2505
FMIPA UI
Tags
Summary
This document appears to be study notes or lecture material on carbohydrates, including introductory concepts, classification, structures, and properties. It covers monosaccharides, disaccharides, and polysaccharides.
Full Transcript
BAB V KARBOHIDRAT “hydrates of carbon atoms” Small carbohydrates = sugars Glucose; Fructose; Sucrose A. PENDAHULUAN Karbohidrat : senyawa polihidroksi aldehid/ polihidroksi keton atau bahan yang dapat menghasilkan senyawa-senyawa tsb bila dihidrolisis. Rumus umum : Cn(H2...
BAB V KARBOHIDRAT “hydrates of carbon atoms” Small carbohydrates = sugars Glucose; Fructose; Sucrose A. PENDAHULUAN Karbohidrat : senyawa polihidroksi aldehid/ polihidroksi keton atau bahan yang dapat menghasilkan senyawa-senyawa tsb bila dihidrolisis. Rumus umum : Cn(H2O)n atau (CH2O)n → awalnya dikenal sebagai bentuk hidrat dari karbon (C) Contoh : Glukosa (C6H12O6) ~ C6(H2O)6 Sukrosa (C12H22O11) ~ C12(H2O)11 Tumbuhan : glukosa disintesis dari CO2 (udara) dan H2O (tanah) melalui fotosintesis (melibatkan klorofil, enzim, dan sinar matahari) s.m 6 CO2 + 6 H2O C6H12O6 + 6 O2 Klorofil, Enzim Gula disimpan sebagai amilum (akar, biji- bijian) dan sebagai selulosa (kerangka tumbuhan) Hewan : dapat mensintesis beberapa karbohidrat dari lemak dan protein → akan tetapi jumlah terbesar diperoleh dari tum- buhan. Merupakan biomolekul terbesar jumlahnya di bumi Fungsi a.l : – Makanan pokok – Lubrikasi pada sendi – Unsur pelindung dan struktural Siklus di alam Energi + CO2 + H2 O Fotosintetik Lemak (tumbuhan) O2 CO2 + H2O KH Asetil-KoA protein Metabolisme hewan Kolesterol & steroid lainnya B. KLASIFIKAS KARBOHIDRAT (Complex sugars) (Simple sugars) B.1. MONOSAKARIDA Merupakan unit polihidroksi aldehid/keton tunggal – Rumus empirik : (CH2O)n → n = 3 – 7 – Gula sederhana Jika : gugus aldehid → aldosa gugus keton → ketosa Penamaan berdasarkan atas jumlah atom C dan diberi akhiran –osa Contoh : triosa → 3 atom C Tetrosa → 4 atom C, dst Penamaan berdasarkan atas gugus fungsi yang dimiliki : – Gugus aldehid → aldosa – Gugus keton → ketosa Contoh : Aldopentosa Ketoheksosa triose pentose D-Aldosa Konfigurasi D : lihat gugus –OH pada atom C no 2 terjauh dari gugus karbonil, ada di sebelah kanan. Jika di sebelah kiri, konfigurasinya L. D-Ketosa Semua monosakarida, kecuali dihidroksi aseton, mempunyai ≥ 1 atom C asimetrik → molekul kiral → bersifat optis aktif & mempunyai isomer Sifat optis aktif sangat penting dalam tubuh → enzim hanya berinteraksi dengan substrat (senyawa) yang memiliki konfigurasi tertentu. ❖ untuk glukosa → konfigurasi D ❖ untuk asam amino → konfigurasi L Pemberian nomor atom karbon dimulai dari atom C yang mempunyai gugus aldehid atau atom C ujung dekat gugus keton Epimer → 2 gula yang berbeda konfigurasi hanya pada 1 atom C-kiralnya Stereoisomer o Same structural formula, different spatial configuration o Chiral C: four different groups are attached to the same C o The reference molecule is glyceraldehyde nature tends to work with D-sugars Semua monosakarida, kecuali dihidroksi aseton, mempunyai ≥ 1 atom C asimetrik → molekul kiral → bersifat optis aktif & mempunyai isomer Sifat optis aktif sangat penting dalam tubuh → enzim hanya berinteraksi dengan substrat (senyawa) yang memiliki konfi- gurasi tertentu. Misal : untuk glukosa → konfigurasi D untuk asam amino → konfigurasi L Struktur siklis Dalam larutan air, aldotetrosa dan semua monosakarida dengan ≥ 5 atom C membentuk struktur siklis, karena gugus karbonil berikatan kovalen dengan gugus –OH yang terdapat pada rantai. Pembentukan struktur siklis/cincin ini analog dengan reaksi umum antara alkohol dan aldehid atau keton membentuk hemiasetal or hemiketals. Cyclization Cyclic Linear (preferable) Cyclization due to intramolecular hemiacetal formation → alcohol attacks c-carbonyl of aldehyde/keton Contoh: D-glukosa dapat membentuk hemiasetal intramolekuler : – Cincin 5 (furanosa) dan 6 (piranosa) Aldosa yang mempunyai ≥ 5 atom C dapat membentuk piranosa → dominan, > stabil Dengan terbentuknya hemiasetal / hemiketal → terbentuk stereoisomer yang disebut anomer. Anomer Anomer : bentuk stereoisomer monosakarida yang berbeda konfigurasi pada atom C hemiasetal/ hemiketalnya → atom C/gugus karbonilnya disebut karbon anomerik Ketoheksosa juga dalam bentuk anomer α dan β. α dan β anomer Place the anomeric C on the right; CH2OH upward on the otherside α : new OH generated from hemiacetal formation is downward β : new OH generated from hemiacetal formation is upward CH2OH CH2OH O O O OH OH OH OH OH OH OH OH β-D-Glucopiranose Piranose α-D-Glucopiranose CH2OH CH2OH CH2OH O O OH O OH OH OH CH2OH OH OH β-D-Fructofuranose Furanose α-D-Fructofuranose Anomer α dan β-D-Glukosa dapat ber-interkonversi. Jika isomer α dan β-D-Glukosa dilarutkan dalam air → rotasi optikal berubah sedikit demi sedikit sampai terjadi kesetimbangan pada sudut putar 52,7o → peristiwa mutarotasi Pada keadaan ini larutan terdiri atas : – 1/3 bagian α-D-Glukosa – 2/3 bagian β-D-Glukosa – ∑ kecil rantai terbuka & cincin furan alpha anomer (~36%) beta anomer (~64%) Organisme mengandung bermacam-macam turunan heksosa → Satu gugus OH digantikan oleh substituen lain atau mengalami oksidasi → gugus karboksil Jika gugus karbonil dioksidasi → asam aldonat Misal : Glukosa → Asam Glukonat Jika Oksidasi pada atom C ujung lain → asam uronat Misal : Glukosa → Asam Glukuronat COOH CHO (CHOH)n (CHOH)n CH2OH COOH Asam aldonat Asam uronat HO CH2 O CH2OH O OH OH OH H HO OH NH2 Gula Deoksi Gula amino Reducing Sugars/Gula Pereduksi Monosakarida merupakan agen pereduksi, karena mudah dioksidasi oleh agen pengoksidasi seperti Cu2+ atau Fe3+ → Gula pereduksi O O [O] C C 2+ 3+ Cu / Fe O - (Dasar reaksi Fehling & Benedict)