PPT Sistem Gerak PDF
Document Details
Uploaded by GoldenAutomatism1130
Dra. Hj. Ismiati Mahmudah
Tags
Summary
This presentation covers the skeletal system, focusing on bones, joints, and muscles. It details the structure, functions, and related issues. The document is targeted at a secondary school level.
Full Transcript
BIOLOGI SISTEM GERAK Dra. Hj. ISMIATI MAHMUDAH Dra. Hj. Ismiati Mahmudah Komptensi Dasar Pada akhir fase F, peserta didik memiliki kemampuan mendeskripsikan struktur sel serta bioproses yang terjadi seperti transpor membran dan pembelahan sel; menganalisis keterkaitan struktu...
BIOLOGI SISTEM GERAK Dra. Hj. ISMIATI MAHMUDAH Dra. Hj. Ismiati Mahmudah Komptensi Dasar Pada akhir fase F, peserta didik memiliki kemampuan mendeskripsikan struktur sel serta bioproses yang terjadi seperti transpor membran dan pembelahan sel; menganalisis keterkaitan struktur organ pada sistem organ dengan fungsinya serta kelainan atau gangguan yang muncul pada sistem organ tersebut; memahami fungsi enzim dan mengenal proses metabolisme yang terjadi dalam tubuh; serta memiliki kemampuan menerapkan konsep pewarisan sifat, pertumbuhan dan perkembangan, mengevaluasi gagasan baru mengenai evolusi, dan inovasi teknologi biologi. Tujuan Pembelajaran Melalui diskusi peserta didik dapat, menjelaskan struktur penyusun tulang, macam – macam tulang dan proses penulangan. Melalui diskusi peserta didik dapat memahami mekanisme gerak Melalui diskusi peserta didik dapat mengidentifikasi macam-macam gerak Melalui diskusi peserta didik dapat mengidentifikasi kelainan pada sistem gerak Melalui diskusi peserta didik dapat menjelaskan teknologi yang mungkin untuk membantu kelainan pada sistem gerak Melalui diskusi peserta didik dapat menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem gerak manusia Menyajikan karya tentang pemanfaatan teknologi dalam mengatasi gangguan sistem gerak melalui studi literature. RANGKA TUBUH Merupakan endoskeleton, tersusun dari 206 tulang. Fungsi Rangka Melekatnya otot Memberi bentuk 01 tubuh 04 rangka. Penyimpan mineral Pelindung organ Mendukung 02 lunak 05 terjadinya gerakan Penyangga berat Hematopoiesis, 03 badan. Penyimpan 06 Imunologis energi Rangka Tubuh ada 2 Aksial Apendikuler Tulang tengkorak, telinga dalam Gelang bahu, anggota gerak atas, dan hyoid, tulang belakang, tulang gelang panngul, anggota gerak dada, tulang rusuk bawah Jumlahnya 80 buah Jumlahnya 126 buah Tabel Tulang Tengkorak 1. Aksial Tulang Tengkorak Fungsi : Pelindung otak, organ pendengaran dan organ penglihatan Ada 2: Kranial dan facal Sutura: sambungan dari tulang tengkorak ada 3 : 1. Sutura Serrata: bagian tepi bergerigi spt gergaji. 2. sutura skuamosa: bagian tepi dr masing2 tulang menipis saling menutupi. 3. Suturaharmonianan ( plana): terdapat di tepi, masing2 berbentuk lurus 2.Tulang Telinga tengah dan Hioid Nama Tulang Telinga Tengah Nama Lain Jumlah Fungsi Tulang Telinga Dalam dan Hioid Maleus Tulang Martil 2 Menerima dan mentransmisikan impuls suara Inkus Tulang Landasan 2 - Stapes Tulang Sanggurdi 2 - Tempat melekatnya otot mulut dan lidah, membantu Hioid Hioid ( Tulang U) 1 proses menelan Jumlah 7 3. Tulang Belakang Fungsi : 1.Menopang kepala 2.Melindungi organ dalam 3.Tempat melekatnya tulang rusuk 4.Menentukan sikap tubuh Jumlah 26 buah 4. Tulang Dada dan Rusuk Fungsi : Pelindung paru – paru dan jantung Tulang dada ada3 bagian : Manubrium sterni ( kepala ) – Korpus Sterni ( badan) – Prosesus xifoid ( taju pedang) Tulang rusuk : 12 pasang 1) Tulang rusuk sejati 7 pasang 2) Tulang rusuk Palsu : 3 pasang 3) Tulang rusuk melayang : 2 pasang 2. Apendikuler / Gelang Bahu Tersusun dari 2 macam tulang yaitu: Skapula ( tulang belikat) : bentuk pipih. Fungsi: tempat perlekatan Sebagian otot dinding dada dan lengan. Klavikula: menyerupai huruf S. Fungsi : tempat melekatnya otot leher, toraks, punggung, lengan 2. Anggota Gerak Atas Terdiri dari 5 bagian yaitu: Humerus: bentuk Panjang seperti tongkat, bagian ujung berhubungan dengan bahu. Radius/ pengumpil: bentuk Panjang dan sejajar dengan ibu jari. Ulna ( Tulang Hasta): bentuk Panjang sejajar dengan kelingking. Metakarpal ( tulang Telapak tangan): teridi dari tulang pipa berjumlah 5 buah dan berhubungan dengan pergelangan tangan dan tulang jari. Falangus ( Jari tangan): teridir dari tulang pipa pendek berjumlah 14 buah. 3. Gelang Panggul Terdiri dari 3 pasang tulang yang bersatu: tulang usus ( illium) – tulang kemaluan ( Simfisis pubis) – tulang duduk ( iskium) Fungsi: Menyangga berat tubuh Melindungi bagian dalam rongga pelvis yang berisi kandung kemih, alat reproduksi pada waniata. Diamter pelvis Wanita lebih besar daripada pelvis pada laki – laki 4. Anggota Gerak Bawah Terdiri dari 6 bagian yaitu: 1) Femur ( tulang paha) 2) Tibia ( tulang kering) 3) Fibula ( tulang betis) 4) Patela ( tulang tempurung lutut) 5) Tarsal (Tulang pergelangan kaki) 6) Metatarsal ( tulang telapak kaki) 7) Falangus ( tulang jari kaki) Struktur Tulang 01 Periosteum 04 Endosteum 02 Tulang Kompak 05 Sumsum Tulang 03 Tulang Spons 06 Content 6 Bentuk Tulang Tulang tidak 01 Tulang Pipa 04 beraturan 02 Tulang Pendek 05 Tulang Sesamoid 03 Tulang Pipih 06 Content 6 MACAM OSIFIKASI Osifikasi dibedakan menjadi 2 yaitu : 1. Osifikasi Intramembranosa /Kondral : Terjadi secara langsung/ primer dengan cara menggantijaringan penyambung padat dengan simpanan garam kalsium. Pembentukan tulang dari tulang rawan. Terjadi pada tulang pipa dan tulang pendek. 2. Osifikasi Endokondrial /Desmal : pembentukan tulang dari membrane jaringan mesenkim. Terjadi pada tulang pipih dan tulang tak beraturan. Terjadi Ketika tulang rawan digantikan oleh tulang keras. Proses osifikasi pada manusia 1. Tulang rawan pada embrio mengandung banyak osteoblas, terutama pada bagian tengah epifisis dan bagian tengah diafisis, serta pada jaringan ikat pembungkus tulang rawan. 2. Osteosit terbentuk dari osteoblas, tersusun melingkar membentuk sistem Havers. Di tengah sistem Havers terdapat saluran Havers yang banyak mengandung pembuluh darah dan syaraf. 3. Osteosit mensekresikan zat protein yang akan menjadi matriks tulang. Setelah mendapat tambahan senyawa kalsium dan fosfat tulang akan mengeras. 4. Selama terjadi penulangan bagian epifisis dan diafisis membentuk daerah antaar yang tidak mengalami penulangan disebuta cakra epifisis 5. Bagian cakra epifisis terus mengalami penulangan. Penulangan pada bagian ini menyebabkan tulang tumbuh memanjang. 6. Di bagian tulang pipa terdapat osteoblas yang merusak tulang sehingga tulang menjadi berongga, kemudian rongga tersebut terisi oleh sumsum tulang. Faktor Pertumbuhan Tulang Herditer/ 01 04 Sistem saraf Genetik Jenis Hormon: 02 Nutrisi 05 PTH,STH Endokrin/ ( Tirokalsitonin, 03 06 hormone Tiroksin, kelamin) STRUKTUR PERSENDIAN Komponen penunjang sendi: 1. Ligamen: F. mencegah pergerakan sendi berlebihan dan membantu mengembalikan tulang pada posisi asal setelah pergerakan. 2. Kapsul Sendi: ada 2: Sinovial dan Fibrosa. Sinovoal: menghasilkan cairan synovial Fibrosa: memelihara posisi dan stabilitas sendi , regenerasi kapsul sendi 3. Cairan sinovial: sebagai pelumas 4. Tulang rawan hialin: sebagai bantalan sendi 5. Bursa; terletak diluar sendi berupa kantong TIPE PERSENDIAN STRUKTUR GERAKAN Dibedakan menjadi 3: Dibedakan menjadi 3: Fibrosa, kartilago, sinartrosis, amfiartorsis. sinovial diartrosis 1. SINARTROSIS Sinartrosis : sendi yang tidak daapt digerakkan, dibedakan menjadi 2 yaitu: 1. Sinartrosis Sinfibrosis :dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosa. Contoh: tulang tengkorak ( disebut sutura) 2. Sinartrosis Sinkondrosis : dihubungkan dengan jaringan tulang rawan hialin. Contoh: tulang rusuk, tulang dada, tulang belakang 2. AMFIARTROSIS Amfiartrosis: sendi dengan pergerakan terbatas. Dibedakan menjadi 3 yaitu: 1. Simfisis : sendi yang dihubungkan oleh kartilago serabut. Contoh: ruas tulang belakang, tulang simfisis pubis. 2. Sindemosis : dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligament. Contoh: tulang betis dan tulang kering 3. Gomposis: bentuk kerucut yang masuk ke dalam kantong tulang. Contoh: tulang gigi yang tertanam pada kantong gigi. 3. DIARTROSIS 01 Sendi Engsel 04 Sendi Putar Sendi Luncur/ 02 Sendi Peluru 05 Geser Kondiloid/ 03 Sendi Pelana 06 Ellipsoid 1. Sendi Engsel Bergerak satu arah seperti pintu , memiliki dua ujung tulang berbentuk engsel berporos satu. Contoh: siku, lutut, mata kaki, ruas antar jari 2. Sendi Peluru Memiliki Gerakan bebas ke segala arah, ujung tulang berbentuk lekuk dan bongkol, berporos tiga Contoh: gelang bahu dan lengan atas, gelang panggul dan tulang paha 3. Sendi Pelana Gerak bebas seperti orang mengendarai kuda, berporos dua. Antara tulang pergelangan tangan dengan telapak tangan pada ibu jari 4. Sendi Putar Gerak dengan rotasi satu porors. Ujung tulang mengitari ujung tulang lainnya. Antara tulang atlas dan tulang tengkorak 5. Sendi Luncur Bergerak menggeser, tidak berporosmemiliki ujung tulang yang agak rata. Contoh: tulang pergelangan tangan, tulang pergelangan kaki, tulang selangka dan tulang belikat 6. Sendi Kondiloid Memiliki Gerakan ke kiri dan ke kanan/ ke depan ke belakang, berporos dua. Ujung tulang salah satunya bentuk ovalmasuk berbentuk elips. Contoh: tulang pengumpil dan tulang pergelangan tangan Gerak karena adanya persendian Ekstensi, gerak meluruskan >< Fleksi, gerak menekuk, membengkok misalnya gerak siku, lutut, ruas jari. Abduksi, gerak menjauhi badan >< Adduksi, gerak mendekati badan Depresi, gerak menurunkan >< Elevasi, gerak mengangkat Supinasi, gerak menengadahkan tangan >< Pronasi, menelungkupkan tangan Inversi, gerak memiringkan telapak kaki ke arah dalam tubuh >< Eversi, gerak memiringkan telapak kaki ke arah luar Gangguan dan Kelainan pada Tulang Gangguan Tulang Fraktura (patah tulang). Co: fraktura terbuka, fraktura tertutup, remuk dan retak Bisa kembali tersambung spt sedia kala Gangguan Persendian Dislokasi sendi. terkilir Ankilosis (sendi ga bisa gerak) Artritis (radang sendi) macamnya: Artritis rheumatoid,artritis gout, artritis psoriatic, artritis sika, artritis eksudatif, artritis septik Urai sendi Osteoartritis Gangguan Lain Microcephalus, osteoporosis, rachitis, layuh semu Gangguan pada Ruas Tulang Belakang Lordosis, skoliosis, kifosis, sublubrikasi OTOT RANGKA Otot yang melekat pada tulang dan dapat bergerak secara aktif, sehingga disebut alat gerak aktif. Berat otot rangka adaah 40 % dari berat tubuh. Fungsi dan Sifat Otot Rangka Menggerakkan 01 04 Kontraktilitas tulang Menopang dan 02 mempertahankan postur 05 Eksitabilitas tubuh Menghasilkan Ekstensibilitas 03 06 dan Elastisitas panas STRUKTUR OTOT RANGKA Terdiri dari kepala, empal dan ekor otot. Kepala dan ekor terdiri dari jaringan ikat : TENDON Tendon ada 2 : 1. Origo ( kepala otot) tidak bergerak Ketika otot berkontraksi 2. Insersio: (ekor otot) bergerak Ketika berkontraksi Epimisium: pembungkus otot Fasikulus: berkas serat otot Endomisium: jaringan ikat halus pembungkus serat otot Sarkolema: membran sel otot Miofibril: sel otot berbentuk serabut halus. Terdiri atas miofilamen tebal dan tipis. STRUKTUR OTOT RANGKA Miofilamen tebal tersusun atas protein miosin, miofilamen tipis tersusun atas protein aktin. Protein tambahan berupa: Tropomiosin dan Troponin yang melekat pada aktin. Kombinasi miofilamen tebal dan tipis menunjukkan adanya garis terang dan gelap pada otot lurik Komponen Struktur Otot yang berperan dalam kerja Otot Miofibril : bentuk silindris memanjang mengandung filamen aktin dan myosin Sarkomer: struktural dan fungsional terkecil dari satuan myofibril. Ada 3 bagian Pita H, A, dan I Aktin: filamen kontraktil tipis memiliki sisi aktif dan situs pengikatan. Miosin: protein filamen yang lebih tebal dan memiliki penonjolan dikenal dengan kepala myosin. Tropomiosin : protein aktin pengikat yang mengatur kontraksi otot. Troponin: protein komplek yang melekat pada tropomiosin Komponen Struktur otot yang berperan dalam kontraksi otot 1. Miofibril: memanjang mengandung filamen aktin dan myosin 2. Sarkomer: unit terkecil dari kontraksi otot, terdiri dari pita H,A,I 3. Aktin: filamen tipis memiliki sisi aktif dan situs pengikatan 4. Miosin: filamen yang lebih tebal dengan penonjolan dikenal sebagai kepala myosin 5. Tropomiosin: protein aktin yang pengikat yang mengatur kontraksi otot 6. Troponin: protein kompleks yang melekat pada tropomiasin Sumber Energi untuk Kontraksi Otot 1. ATP ( Adenosin Tri Fosfat) akan diuraikan menjadi: ATP ADP + P + Energi ADP AMP + P + Energi 2. Kreatinfosfat Kreatin + Fosfat + Energi ( Fase anaerob karena tanpa oksigen 3. Glikogen Laktasidogen Glukosa + Asam Laktat Glukosa + O2 6 CO2 + 6 H2 O + Energi Tahapan Mekanisme Kerja 1. Impuls saraf di Neuromuscular junction Otot pembebasan asetilkolin depolarisasi dan pembebasan ion Ca2+ dari reticulum sarkoplasma. 2. Ion Ca2+ terikat pada troponin terbuka daerah aktif tropomiosin kepala myosin mampu berikatan dengan filamin aktin aktomiosin 3. Perombakan ATP membebaskan energi yang dapat menyebabkan myosin mampu mengikat aktin ke dalam dan melakukan pemendekan otot. Terjadi sepanjang myofibril sel otot. 4. Miosin akan terlepas dari aktin, jembatan aktomiosin terputus ketika molekul ATP terikat pada kepala miosin. Pada saat ATP terurai kepala miosin dapat bertemu dengan aktin pada tropomiosin. 5. Proses kontraksi otot dapat terjadi selama terdapat ATP dan ion Ca2+. Pada saat impuls berhenti ion Ca2+ akan kembali ke reticulum sarkoplasma. Troponin Kembali ke kondisi semula dan menutupi daerah tropomiosin sehingga menyebabkan otot relaksasi. Hipotesis Sliding Filament Selama kontraksi Panjang aktin dan miosin sama, tetapi saling bersilang. Filamen aktin menyusup untuk memanjang ke dalam pita A, mempersempit dan menghalangi pita H. Panjang sarkomer ( dari Z ke Z lainnya) memendek saat kontraksi. Pemendekan sarkomer akan membuat serabut otot memendek, begitu pula dengan otot secara keseluruhan Sifat Kerja Tubuh Antagonis Sinergis Otot yang bekerja saling Otot yang saling bekerja sama berlawanan sehingga sehingga menghasilkan gerkana menghasilkan Gerakan yang satu arah berlawanan. Otot bisep dan trisep Pronator peres & kuardatus GERAKAN ANTAGONIS ADA 5 MACAM 1. Ekstensi, Fleksi 2. Abduksi, Adduksi 3. Depresi, Elevasi 4. Supinasi, Pronasi 5. Inversi, Eversi Gangguan pada Otot 1. Hipertropi: otot berkembang menjadi lebih besar 2. Atrofi: otot mengecil 3. Distrofi otot: penurunan kemampuan otot karena kelainan genetika 4. Tetanus: penyakit kejang otot akibat otot berkontraksi terus menerus 5. Kram: keadaan otot tiba –tiba terasa tegang sulit digerakkan dan disertai rasa nyeri. 6. Miastenia gravis: ketidak mampuan otot berkontraksi sehingga penderita mengalami kelumpuhan. 7. Otot robek: robeknya serabut otot yang berakibat bengkak, rasa nyeri, dan pendarahan. 8. Otot terkilir/ Strain: robeknya otot bagian tendon karena tegang melebihi batas normal. Teknologi Sistem 1. Penyembuhan patah tulang: Gerak 1) Pemasangan gips 2) Pembidaian: meletakkan benda keras disekeliling tulang yang patah. 3) Pembedahan internal 4) Penarikan/ traksi; menggunakan beban untuk menahan anggota gerak yang mengalami deformasi/ pergeseran 2. Penyembuhan Kanker/ Tumor: Kemoterapi, Radioterapi Operasi: 1) Limb Salvage: mengganti tulang/ implant tulang akibat tumor ganas. 2) Limb Ablation: amputasi tulang yang terkena tumor ganas 3. Penggantian sendi, penanggulangan skoliosis kongenitalis 4. Transplantasi sumsum, implat, tangan dan kaki bionic 5. Kursi roda, penanggulangan kaki O, Viskosuplementasi, pencangkokan tulang rawan Alhamdulillahi Robbil Alamiina “ ” Dra. Hj. Ismiati Mahmudah KERJA KERAS, KERJA CERDAS, KERJA IKHLAS, TAWAKKAL ALALLOHI MAN I KOTA MALANG