Pengukuran Antropometri Pada Atlet PDF

Summary

This document discusses gender differences in athlete performance and body composition. It details molecular, cellular, tissue, and whole-body components, as well as injury risk and athletic health aspects.

Full Transcript

Gender Difference in Athlete Performance | Bu Mirza Hapsari 21/08/24 Komposisi Tubuh Komposisi tubuh dapat dilihat dari sisi molekuler, seluler, jaringan, dan whole body Molekuler Seluler Jaringan Whole body Total body...

Gender Difference in Athlete Performance | Bu Mirza Hapsari 21/08/24 Komposisi Tubuh Komposisi tubuh dapat dilihat dari sisi molekuler, seluler, jaringan, dan whole body Molekuler Seluler Jaringan Whole body Total body Body cell mass Skeletal Body mass: water muscle body/limbs Intracellular Subcutaneous length water adipose tissue trunk/ total/regional Visceral appendicular fat mass adipose tissue skinfolds total/regional limbs/trunk fat-free mass circumference total/regional Phase angle bone mass Vector bioimpedance analysis Dari komponen tubuh, dapat dilihat performance atlet, kerentanan terjadinya injury/cedera, dan kesehatan atlet. Risiko cedera Performance Kesehatan atlet Ketidakseimbangan Sifat olahraga (daya Kepadatan mineral massa otot tahan, kekuatan, tulang Pembatasan kecepatan) Fungsi energi/cairan Keterampilan endokrin/metabolik Usia kebugaran dan Tingkat massa lemak Jenis olahraga motorik/olahraga Kerampingan yang Periodisasi pelatihan ekstrim Olahraga yang sensitif terhadap berat badan vs olahraga yang sensitif terhadap berat badan Tingkat/tahun pengalaman Komponen tubuh baik → risiko cedera dapat dikurangi Performance tubuh juga dipengaruhi oleh asupan, genetik, lingkungan, psikologi, dan fisiologi Asupan Genetika Lingkungan Psikologis Fisiologis Asupan Kapasitas Polusi Gangguan VO2 max makanan maksimal Suhu, makan, Ambang (protein, aerobik/an kelembaba pembatas batas dll) aerobik n an makan laktat Asupan air Jenis serat Gaya Sifat-sifat Keluaran Suplement hidup stress daya asi Komposisi Tubuh Laki-Laki VS Perempuan Berubah saat seseorang memasuki masa pubertas Komposisi lemak perempuan lebih banyak - dipengaruhi estrogen Komposisi otot laki-laki lebih banyak - dipengaruhi testosteron Total body water laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan Otot VS Lemak - Atlet Laki-laki VS Perempuan Atlet perempuan dengan komposisi otot lebih dari 50% saja sudah dapat dikatakan baik Distribusi lemak Perempuan Laki-laki 1. Daerah dada 1. Perut 2. Lengan bagian dalam 2. Paha bagian luar 3. Perut 3. Pantat 4. Paha (semua bagian) 5. Leher 6. Pantat Penumpukan Lemak Atlet Laki-laki VS Perempuan Laki-laki: 1 type → Apple shape Perempuan : 2 type → Apple shape & pear shape Adanya perbedaan ini dipengaruhi oleh komposisi tubuh Semakin banyak kompartmen : alat makin canggih dan mahal apalagi yang dapat mengetahui mineral content Bagaimana cara mengukur komposisi tubuh?? 1. Antropometri Skinfold assessment 2. Radiographic (gold standard) Computed tomography (CT), Magnetic resonance imaging (MRI), Dual energy x-ray absorptiometry (DEXA) 3. Metabolic Creatinine, 3-methylhistidine 4. Bioelectrical impedance analysis (BIA) ANALISIS KOMPOSISI TUBUH DALAM OLAHRAGA Dual Energy X-Ray Absorptiometry (DEXA) Cara kerja 3-compartment model 1. Atlet berbaring di atas mesin/alat, Lean mass teknisi mengoperasikannya Fat mass 2. Lengan mesin melewatkan dua sinar Bone mass x-ray dengan tingkat energi berbeda ke seluruh tubuh 3. Massa lemak regional, massa tanpa lemak dan massa tulang dapat dilihat berdasarkan seberapa banyak energi dari sinar x-ray terserap Kelebihan dan kekurangan Kelebihan Kekurangan Cocok untuk sebagian besar atlet Peralatan mahal Cepat (5-15 menit) Tidak portable Mampu memberikan komposisi tubuh Diperlukan teknisi terlatih regional Tempat tidur pemindaian lebih kecil Mampu memperkirakan kandungan dari kebanyakan tubuh atlet yang mineral tulang berbadan besar Dosis radiasi rendah (~0,5 𝝅Sv) dan Persamaan estimasi komposisi tubuh aman untuk pengukuran berurutan tidak dikembangkan pada atlet Non invasif Menggunakan mesin yang berbeda Validitas dan reliabilitas tinggi dapat menimbulkan masalah Salah satu contoh pengembangan alat bisa baca di Link ini Kalo pakai yang Omron (biasa dipakai oleh kita) pencatatan masih manual Fungsi Kardiovaskuler dan Respirasi Secara anatomi, jantung laki-laki lebih besar daripada perempuan. Besarnya jantung mempengaruhi banyaknya jumlah darah yang dikirim dalam tubuh lebih besar. Karena jumlah darah yang dikirim lebih besar, maka Hb laki-laki juga akan lebih tinggi, karena salah satu unsur dalam darah hemoglobin. Hal ini juga berkaitan dengan kemampuan VO2max nya, dimana ketika darah yang mengandung oksigen banyak beredar dalam darah karena besarnya jantung, maka VO2max laki-laki juga lebih besar. Oleh karena itu, pada olahraga tertentu misal pada marathon jarak tempuh antara laki-laki dan perempuan berbeda. Ilustrasi distribusi LV Cavity (ukuran jantung) pada 600 atlet perempuan dan 957 atlet laki-laki - Dapat dilihat persentase pada laki-laki lebih besar daripada perempuan - Ada outlier perempuan, yaitu 1% dan 8%. Tapi rata-rata tetap laki-laki Wall thickness, perbedaannya cukup signifikan dimana laki-laki sangat unggul. Ada istilah atlet paradox, adanya ketebalan otot jantung orang normal mengindikasikan penyakit jantung. Namun, pada atlet, adanya ketebalan otot jantung tidak bisa dikatakan atlet tersebut memiliki permasalahan jantung karena atlet yang terlatih lebih tinggi sympathetic activity-nya sehingga otot lebih besar. Perbedaan ketebalan otot jantung atlet dan orang normal Atlet Orang normal Sering latihan sehingga jantung sehat dan otot Tidak pernah berlatih sehingga adanya menjadi lebih kuat tumpukan lemak membungkus jantung menyebabkan jantung membesar Fungsi Endokrin Produksi Sex Hormon pada Laki-Laki dan Perempuan Pada laki-laki puncak sex hormon pada usia 25 tahun Pada perempuan puncak sex hormon di usia 35 tahun Estrogen menurun mempengaruhi sel telur sehingga kehamilan di usia di atas 40 th tidak direkomendasikan Perubahan hormon level sangat signifikan pada laki-laki yaitu pada testosteron (perubahan dari prepubertal ke pubertal) Persebaran serum leptin yang dilihat dengan BIA: A = grafik perempuan B = grafik pada laki-laki Body fat gymnast rendah di bawah 20 bagi perempuan dan di bawah 18 bagi laki-laki. Perbedaan serum leptin tinggi berhubungan dengan asupan lemak (ingat leptin berkaitan dengan rasa lapar). Leptin: hormon yang dikendalikan di otak Bisa naik dan turun berkaitan dengan komposisi tubuh ketika energi defisiensi, kadar leptin turun mempengaruhi hipotalamus, mesolimbic, dan brainstem menstimulasi berbagai enzim dan reaksi agar terjadi energi homeostasis (rasa lapar ditingkatkan, kebutuhan energi diturunkan). Fungsi dari neuroendokrin juga akan terpengaruh, hormon reproduksi menurun, hormon tiroid menurun, IGF-1 menurun, dan kortisol akan berpengaruh. Saat energy excess → leptin naik Saat energy deficiency → leptin turun Suntikan leptin terlalu radikal → defisiensi energi → kurus (terlalu memaksa) → mengganggu sistem hipotalamus Female athlete triad Sindrom yang terjadi pada atlet wanita dengan keterkaitan antara tiga komponen: a. Disorder eating b. Amenorrhea c. osteoporosis Hasil penelitian: prevalensi 1-4% di antara atlet wanita Atlet wanita dalam cabang olahraga yang membutuhkan penilaian subjektif (gymnastic, figure skating) atau cabang olahraga endurance yang menekankan pada massa tubuh yang kecil/leanness berisiko lebih tinggi untuk mengalami permasalahan ini Profil Endokrin Setelah Pertandingan pada Atlet Atlet laki-laki ada penurunan testosteron Misal kalau program mempunyai anak, atlet laki-laki kebugaran dijaga dan stres dijaga karena ada pengaruh testosteron level Dalam dunia olahraga juga ada isu fertilitas, misalnya atlet laki-laki tanding keras berakibat testosteron turun, apabila recovery tidak baik (tidak segera kembali normal) dan keadaan ini terjadi terus menerus → banyak atlet yang susah memiliki keturunan akibat level testosteronnya rendah Perempuan terjadi perubahan body mass FSH, TSH tidak signifikan, tetapi sebagian besar signifikan menunjukkan hubungan yang bermakna di laki-laki dan perempuan. Fungsi Musculoskeletal Testosteron dan hormon lainnya memberi pria persentase otot tanpa lemak yang lebih besar, khususnya di tubuh bagian atas (bagian trunk). Pada perempuan yang ototnya dibuat sebesar laki-laki → ada kemungkinan penyuntikan testosteron dimana hal ini bersifat radikal dan melawan hukum alam Otot yang lebih besar berarti kekuatan yang lebih besar, performa terbaik pria dalam olahraga lompat dan lari cepat dan khususnya angkat beban dan lempar jauh melebihi wanita. Pada wanita tidak ada otot yang berkembang di bagian upper body sehingga di olahraga angkat beban atau lempar jauh tidak bisa sebesar laki-laki. Perbedaan Laki-laki Perempuan Tulang panggul Sempit Lebar Pubic arch Lengkungan 60 Lengkungan 90 Sacrum concavity Lebih dalam Lebih pendek Perbedaan pubic arch akan mempengaruhi pergerakan. Perempuan akan bergerak lebih luwes, misal pada ballet bisa mengangkat kaki sampai atas dan banyak gaya. Sedangkan pada laki-laki lebih menjaga menjadi topang karena lingkup pergerakannya terbatas. Sacrum concavity, pelvis lebih dangkal akan lebih fleksibel dalam bergerak sehingga perempuan dominan di olahraga gymnastic, ice skating. Q Angle Pelvis mayor → femur bertemu tibia pada sudut yang lebih besar Semakin tinggi "Q Angle" ini, semakin besar tekanan yang diberikan pada sendi lutut Atlet perempuan memiliki Q Angle lebih besar daripada laki-laki Pemain sepak bola wanita, misalnya, lima hingga enam kali lebih rentan terhadap cedera lutut dibandingkan pemain pria (cedera lutut juga cedera hamstring). Latihan kekuatan yang menargetkan hamstring (otot paha belakang) dan otot di dekatnya dapat mengurangi risiko tersebut. Data dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel biomekanik dan neuromuskuler berbeda antara gender selama landing task. Laki-laki memiliki jumlah lebih banyak otot-otot lentur pada area lutut setelah landing task. Perpindahan fleksi yang lebih besar berfungsi untuk melemahkan gaya tumbukan dan mengurangi beban pada sendi lutut. Ketidakhadiran dari fleksi lutut terkontrol ini pada wanita mungkin terkait dengan kelemahan otot pada paha depan dan paha belakang dan mengakibatkan ketegangan pada area lutut. Faktor-faktor ini perlu dipertimbangkan terkait dengan pato-etiologi cedera ligamen pada atlet wanita. Perempuan harus banyak olahraga dan relaksasi (misal spa) untuk melatih hamstring dan otot area lutut Gender differences Causes Source Kekuatan maksimum pada wanita Massa otot pria lebih besar daripada Issurin, Sharobajko, yang terlatih adalah 30-40% lebih wanita 1985 rendah daripada pria Pria memiliki kelebihan yang luar Hipertrofi FFT pada pria Drinkwater, 1988 biasa, terutama dalam latihan kekuatan eksplosif Sejauh menyangkut kecepatan Tidak ada perbedaan antara pria Weber et al., 2006 maksimum, pria dan wanita dan wanita untuk cadangan fosfat mendapatkan nilai rata-rata dan dan metabolisme anaerobik maksimum yang serupa alaktasid Kapasitas aerobik wanita yang Wanita memiliki hemoglobin yang Drinkwater, 1988 terlatih 10-25% lebih rendah lebih rendah dan aliran jantung daripada pria sistolik yang lebih rendah Wanita memiliki mobilitas artikular Wanita memiliki elastisitas tendon, Kibler et al., 1989 yang lebih banyak daripada pria ligamen, dan jaringan ikat yang tinggi Keterampilan koordinasi wanita, Wanita memiliki keseimbangan dan Tittel, 1988 setelah tahun ke-18, 10% lebih orientasi spasial yang lebih baik baik daripada pria dalam fine-motion tasks Handgrip sampai usia sekitar 13 tahun baik laki-laki atau perempuan sama, tetapi semakin dewasa kekuatannya berbeda. Pada laki-laki kekuatan handgripnya lebih tinggi daripada perempuan. Perbedaan signifikan dalam peak power, mean power, 30-m time, 300-m time pada laki-laki dan perempuan. Laki-laki lebih tinggi dalam power, dan dalam 30-m time & 300-m time lebih pendek daripada perempuan yang artinya lebih cepat. Kesimpulan - Gender gap itu ada - Ada penyesuaian cabang olahraga → perempuan tidak bisa lari, lompat, berenang, atau mengendarai secepat laki-laki

Use Quizgecko on...
Browser
Browser