UAM 4.2 A CIRCUMFLEXUS: Catatan

UAM 4.2 A CIRCUMFLEXUS

• Gejala klinik yang berhubungan dengan alergi makanan yang melalui mekanisme Immunoglobulin E adalah dermatitis atopik.

• Dermatitis atopik, asma, dan rhinitis alergi sering terjadi bersamaan dan melibatkan IgE.

• Diare dengan feses berwarna hijau kekuningan pada anak usia 5 tahun bisa disebabkan oleh pigmen empedu yang belum teroksidasi.

• Berdasarkan macroscopis pada anak 5 tahun, penyebab diare dengan feses kehitaman adalah perdarahan saluran cerna bagian atas.

• Leishmania braziliensis adalah flagellata yang dapat menyebabkan infeksi pada hidung dan mulut.

• Lalat Phlebotomus/sandfly merupakan vektor penyakit Leishmania braziliensis.

• Absorbsi Mebendazol tidak baik secara oral dan memiliki bioavailabilitas sistemik yang rendah.

• Patofisiologi nyeri perut yang berhubungan dengan IBS melibatkan disbiosis microbiota saluran cerna.

• Patofisiologi IBS masih belum jelas, tetapi dysbiosis mikroba usus berpengaruh.

• Patofisiologi IBS paling terlihat pada kasus setelah infeksi.

• Keracunan makanan dengan gejala kram periumbilikal, berak cair, mual, dan muntah setelah mengonsumsi daging yang kurang matang atau susu tidak dipasteurisasi dapat disebabkan oleh produksi enterotoksin alfa heat-labile.

• Bakteri penyebabnya sensitif terhadap pemanasan.

• Pemeriksaan lanjutan yang disarankan untuk anak 5 tahun dengan nyeri perut berulang yang tidak membaik dengan terapi sebelumnya dan pemeriksaan laboratorium normal adalah ultrasonografi abdomen.

• Urutan pemeriksaan yang tepat adalah anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan imaging (USG).

• Enterobius vermicularis adalah penyebab utama gatal di sekitar anus pada anak-anak, terutama pada malam hari.

• Gejala khasnya adalah pruritus perianal nokturna dan diperiksa menggunakan graham scotch tape.

• Berdasarkan Kriteria Rome IV, nyeri perut fungsional dibagi menjadi beberapa jenis, mencakup abdominal migrain.

• Keterbatasan pemeriksaan Widal adalah terdapat reaksi silang dengan infeksi lain.

• Mikroorganisme yang sering menyebabkan diare pada pasien yang memiliki riwayat jajan di luar sekolah adalah Shigella sp.

• Jika terdapat lendir dan darah dalam feses, ini termasuk yang Inflammatory Gastroenteritis-Dysentry.

• Penyebab utama diare pada bayi adalah rotavirus.

• Trichomonas tenax merupakan flora normal yang dapat menyebabkan periodontitis jika kebersihan mulut buruk.

• Ciri khas Giardiasis adalah tinja berlemak karena menghambat aktivasi lipase sehingga lemak tidak tercerna.

• Paracelsus menyampaikan "semua substansi adalah racun, tiada yang bukan racun. Dosis yang tepat membedakan racun dari obat”.

• Vibrio cholerae menyebabkan diare seperti air cucian beras.

• C. difficile merupakan penyebab paling mungkin diare berdarah pada pasien yang dirawat di rumah sakit dengan riwayat terapi antibiotik, yang ditandai dengan plak putih kekuningan multiple dan sebagian konfluen pada daerah kolon.

• Terapi awal diare adalah rehidrasi.

• Prinsip pemeriksaan Typhidot rapid IgM(+) IgG(+) adalah Immunochromatografi

• Rigler sign adalah gambaran dimana 2 sisi dinding bowel dapat dilihat dengan jelas pada foto polos abdomen.

• Salah satu pilar penanganan diare adalah pemberian Zinc selama 10-14 hari.

• Zinc membantu mencegah terbentuknya ikatan disulfide

• Defisiensi enzim lactase adalah salah satu etiologi intoleransi makanan.

• Salah satu kriteria diagnosis Irritable Bowel Syndrome adalah onset berhubungan dengan perubahan bentuk defekasi.

• Rotavirus merupakan infeksi intoleransi laktosa sekunder dengan gejala meteorismus.

• Roseola bukan merupakan gejala demam tifoid.

• Garam Inggris (magnesium sulfat) dapat menyebabkan diare.

• Reaksi obat : Al3+ antacids menyebabkan konstipasi, sedangkan Mg2+ antacids menyebabkan diare osmotic.

• Cryptosporidiosis menyebabkan diare pada pasien HIV dan didapatkan oocyst saat diperiksa dengan mikroskop fluorosens.

• Apabila nyeri abdomen onsetnya cepat dan menyeluruh menunjukan kasusnya berat.

• Anemia, Lekopenia, dan Trombositopenia dapat muncul pada hasil pemeriksaan darah rutin penderita demam tifoid.

• Lebam Mayat Pink Cherry merupakan tanda khas dari kematian akibat intoksikasi karbon monoksida.

• Virus yang paling sering menyebabkan gastroenteritis adalah Rotavirus.

• Diagnosis infeksi H. pylori dengan metode non invasif (Urea breath test) lebih direkomendasikan pada kasus ini.

• Dapat langsung diberikan terapi untuk eradikasi karena symptom tidak berkurang dengan obat maag.

• Natrium Bicarbonate memiliki efek samping sendawa yang cukup berlebihan.

• Lansoprazole dapat meningkatkan clearance dari theophylin.

• Bismuth Compound merupakan terapi adjuvant untuk pengobatan penyakit lambung yang diakibatkan H. pylori.

• Nyeri pada midline merupakan pertanda khas nyeri visceral abdomen.

• Imunisasi rotavirus pada balita ialah Pencegahan primer dalam pengendalian penyakit diare.

• Eksotoksin yang meningkatkan aktivitas enzim adenilat siklase dapat menyebabkan diare yang menyerupai air cucian beras.

• Kolonisasi mikroba pada mukosa intestinal menghasilkan toksin dan sel M serta mengaktifkan makrofag, memacu inflamasi, dan menyebabkan lisis sel adalah etiologi dari disentri karena infeksi Shigella.

Patologi

• Bentuk histolitika merupakan diagnosa yang paling tepat untuk disentri amoeba akut.

• Berdasarkan Bristol Stool feses normal dikategorikan pada angka 3-4.

• Schistosoma haematobium merupakan Mikroorganisme yang menyebabkan disentri disertai dengan darah.

• Bismuth compound berperan sebagai adjuvant.