Psikologi Obat: Benzodiazepin dan Barbiturat
18 Questions
0 Views

Choose a study mode

Play Quiz
Study Flashcards
Spaced Repetition
Chat to Lesson

Podcast

Play an AI-generated podcast conversation about this lesson

Questions and Answers

Apa efek samping psikologis yang dapat terjadi akibat penggunaan benzodiazepin?

  • Peningkatan energi
  • Kecemasan dan gelisah (correct)
  • Perasaan bahagia yang berlebihan
  • Kecanduan makanan

Dari pilihan berikut, mana yang merupakan indikasi penggunaan barbiturat?

  • Diabetes
  • Penyakit jantung
  • Kanker
  • Amnesia anterograd (correct)

Apa yang terjadi pada individu yang mengalami ketergantungan parah terhadap benzodiazepin?

  • Munculnya agitasi dan depresi (correct)
  • Peningkatan daya ingat
  • Perasaan tenang yang berkepanjangan
  • Pengurangan kecemasan

Manakah dari berikut ini yang bukan merupakan contoh barbiturat?

<p>Diazepam (B)</p> Signup and view all the answers

Apa yang mungkin menjadi konsekuensi dari penggunaan barbiturat dalam jangka panjang?

<p>Ketergantungan dan toleransi (A)</p> Signup and view all the answers

Apa yang terjadi pada dosis terapi hipnotik sedatif yang lebih tinggi?

<p>Menyebabkan tidak sadar atau koma (C)</p> Signup and view all the answers

Manakah dari berikut ini yang bukan merupakan indikasi terapi benzodiazepin?

<p>Peningkatan daya ingat (A)</p> Signup and view all the answers

Apa mekanisme kerja utama dari benzodiazepin dalam sistem saraf pusat?

<p>Meningkatkan afinitas GABA terhadap reseptornya (C)</p> Signup and view all the answers

Efek apa yang diharapkan dari terapi yang menggunakan hipnotik sedatif pada EEG?

<p>Mengurangi masa tidur laten (D)</p> Signup and view all the answers

Apa yang menjadi ciri khas dari golongan benzodiazepin dibandingkan dengan golongan hipnotik sedatif lainnya?

<p>Mengandung cincin 1,4-diazepin (C)</p> Signup and view all the answers

Apa yang terjadi pada waktu tidur REM ketika seseorang menggunakan hipnotik sedatif?

<p>Waktu tidur REM menjadi singkat (D)</p> Signup and view all the answers

Apa yang dapat diburuk oleh benzodiazepin pada penderita OSA?

<p>Gangguan kontrol otot nafas (C)</p> Signup and view all the answers

Apa yang menjadi akibat dari dosis anestesi benzodiazepin pada sistem kardiovaskular?

<p>Tekanan darah dan frekuensi denyut jantung menurun (C)</p> Signup and view all the answers

Mengapa absorpsi benzodiazepin dapat bervariasi?

<p>Karena sifat fisiko-kimia yang bervariasi (C)</p> Signup and view all the answers

Apa proses yang tidak termasuk dalam metabolisme benzodiazepin?

<p>Sistolik (A)</p> Signup and view all the answers

Apa efek samping yang sering dialami saat menggunakan dosis hipnotik benzodiazepin?

<p>Pusing dan ataksia (C)</p> Signup and view all the answers

Apa yang menjadi karakteristik metabolisme benzodiazepin dibandingkan senyawa aslinya?

<p>Metabolit aktif lebih lambat dimetabolisme (C)</p> Signup and view all the answers

Apa yang terjadi pada sekresi lambung saat menggunakan benzodiazepin pada malam hari?

<p>Sekresi lambung menurun (A)</p> Signup and view all the answers

Flashcards

Hipnotik Sedatif

Golongan obat penenang yang bekerja menekan sistem saraf pusat (SSP) secara non-selektif. Efek obat ini bergantung pada dosis, sehingga semakin tinggi dosis, semakin kuat efeknya.

Benzodiazepin

Golongan obat penenang dan pembantu tidur yang bekerja dengan meningkatkan efek neurotransmitter GABA, yang berperan dalam menghambat aktivitas saraf.

Mekanisme Kerja Benzodiazepin

Peningkatan afinitas GABA terhadap reseptornya. Hal ini menyebabkan saluran ion klorida terbuka, sehingga ion klorida mengalir masuk ke dalam sel dan menyebabkan sel saraf menjadi lebih istirahat.

Efek Benzodiazepin Pada EEG Dan Pola Tidur

Efek pada EEG yang menyerupai obat penenang dan pembantu tidur lainnya, seperti membuat tidur menjadi lebih cepat, mengurangi terbangun di malam hari, dan meningkatkan durasi tidur tahap 2

Signup and view all the flashcards

Efek Samping Benzodiazepin

Efek samping benzodiazepin yang berhubungan dengan gangguan kognitif, seperti penurunan konsentrasi dan memori. Efek ini bisa terjadi terutama pada dosis tinggi atau penggunaan jangka panjang. Biasanya bersifat sementara dan akan hilang setelah penghentian penggunaan.

Signup and view all the flashcards

Efek Samping Psikologis Benzodiazepin

Reaksi tubuh yang tidak diinginkan terhadap benzodiazepin, termasuk kecemasan yang berlebihan, mudah tersinggung, detak jantung cepat, dan kegelisahan.

Signup and view all the flashcards

Ketergantungan Benzodiazepin

Suatu kondisi di mana tubuh menjadi bergantung pada benzodiazepin, sehingga menghentikan penggunaannya dapat menyebabkan gejala penarikan seperti insomnia, kecemasan, agitasi, depresi, panik, kejang otot, dan paranoia.

Signup and view all the flashcards

Disulfiram

Pengobatan yang digunakan untuk mengurangi keinginan minum alkohol. Dapat menyebabkan reaksi yang tidak nyaman jika minum alkohol, sehingga membantu dalam menghindari minum.

Signup and view all the flashcards

Naltrexon

Obat yang dapat membantu mengurangi keinginan minum alkohol dan membuat alkohol kurang menyenangkan.

Signup and view all the flashcards

Benzodiazepin dan OSA

Benzodiazepin dapat memperparah gangguan tidur yang berhubungan dengan kelainan pernapasan seperti OSA (Obstructive Sleep Apnoea). Hal ini karena obat ini dapat melemahkan otot yang mengontrol jalan napas.

Signup and view all the flashcards

Benzodiazepin dan PPOK

Benzodiazepin dapat memperburuk tidur pada penderita PPOK karena efeknya yang menekan pernapasan.

Signup and view all the flashcards

Efek Samping Benzodiazepin pada Dosis Hipnotik

Efek samping benzodiazepin pada dosis hipnotik meliputi pusing, ataksia, mulut kering, rasa pahit, lamban bergerak, inkordinasi motorik, dan gangguan koordinasi berpikir.

Signup and view all the flashcards

Efek Samping Umum Benzodiazepin

Efek samping umum dari benzodiazepin meliputi kelemahan badan, pandangan kabur, sakit kepala, dan gangguan pencernaan.

Signup and view all the flashcards

Absorpsi Benzodiazepin

Semua benzodiazepin diserap sempurna dalam tubuh, kecuali klorazepat.

Signup and view all the flashcards

Metabolisme Benzodiazepin

Benzodiazepin dimetabolisme oleh enzim mikrosom di hati. Oksazepam merupakan pengecualian karena langsung dikonjugasi dan tidak dimetabolisme oleh enzim tersebut.

Signup and view all the flashcards

Sifat Lipofilik Benzodiazepin

Benzodiazepin bersifat lipofilik dan memiliki koefisien distribusi lemak/air yang tinggi, artinya mereka mudah masuk ke dalam jaringan lemak.

Signup and view all the flashcards

Tahap Metabolisme Benzodiazepin

Metabolisme benzodiazepin terbagi menjadi tiga tahap: desalkilasi, hidroksilasi, dan konjugasi.

Signup and view all the flashcards

Study Notes

Hipnotik Sedatif

  • Merupakan golongan pendepresi sistem saraf pusat (SSP) yang non-selektif.
  • Efeknya tergantung dosis.
  • Dosis terapi: menurunkan aktivitas, mengurangi ketegangan, menenangkan.
  • Dosis tinggi: menyebabkan kantuk, mempermudah tidur (mirip tidur alami).
  • Efek pada dosis tinggi: ketenangan, kantuk, tidur, tidak sadar, anestesi, koma, kematian.
  • Beberapa hipnotik-sedatif (terutama benzodiazepin) digunakan untuk: relaksasi otot, antiepilepsi, antiansietas, amnesia pre/post operasi.

Klasifikasi Hipnotik Sedatif

  • Golongan Benzodiazepin
  • Golongan Barbiturat
  • Golongan Hipnotik sedatif lainnya

Benzodiazepin

  • Struktur kimia benzodiazepin terdiri dari: cincin benzen, cincin 1,4-diazepin, cincin 5-aril.
  • Beberapa contoh benzodiazepin (dan struktur kimia): Alprazolam, Brotizolam, Klordiazepoksida, Klobazam, Klonazepam, Klorasepat, Demoksam, Frozepam, Estazolam, Flumazenila, Flurazepam, Halazepam.

Farmakodinamik Benzodiazepin (1)

  • Mendepresi saraf pada semua tingkat.
  • Efek berbeda antar spesies.
  • Tidak berefek analgetik.
  • Mekanisme kerja: meningkatkan afinitas GABA pada reseptornya sehingga meningkatkan aktivitas GABA, membuka saluran ion klorida, meningkatkan aliran ion klorida masuk sel sehingga sel saraf istirahat.

Farmakodinamik Benzodiazepin (2)

  • Efek pada EEG menyerupai hipnotik lain.
  • Benzodiazepin: memperpendek masa laten tidur, mengurangi jumlah terbangun, memperpanjang waktu tidur tahap 0, mengurangi waktu tidur tahap 1 (kantuk).
  • Waktu tidur REM biasanya memendek.

Farmakodinamik Benzodiazepin (3)

  • Efek sedikit pada dosis hipnotik pada individu normal.
  • Frekuensi hipoksia pada penderita PPOK.
  • Benzodiazepin bisa memperburuk tidur penderita gangguan kontrol otot nafas atau OSA.
  • Gangguan nafas berat pada intoksikasi terjadi bila ada depresan SSP lain.

Farmakodinamik Benzodiazepin (4)

  • Kardiovaskular: efek ringan kecuali pada keracunan, dosis anastesi → tekanan darah dan frekuensi denyut jantung menurun.
  • Saluran cerna: pada manusia → sekresi lambung waktu malam menurun.

Farmakokinetik (1)

  • Sifat fisiko-kimia dan farmakokinetiknya sangat mempengaruhi penggunaannya di klinik
  • Bentuk non-ion memiliki koefisien distribusi lemak/air yang sangat tinggi, sifat lipofilik antar derivat benzodiazepin sangat bervariasi.

Farmakokinetik (2)

  • Semua benzodiazepin (kecuali klorazepat) diserap sempurna.
  • Prazepam dan flurazepam, hanya metabolit aktif yang sampai ke aliran sistemik.
  • Ikatan dengan protein plasma 70-90%.
  • Umumnya dimetabolisme secara ekstensif oleh beberapa enzim mikrosom di hati; beberapa benzodiazepin (misalnya, Oksazepam) langsung dikonjugasi dan tidak dimetabolisme oleh enzim tersebut.

Jalur Metabolisme Benzodiazepin

  • Ilustrasi jalur metabolisme berbagai benzodiazepin.
  • (Diagram jalur metabolisme disajikan dalam gambar)

Farmakokinetik (3)

  • Metabolit aktif umumnya dimetabolisme lebih lambat dari senyawa aslinya.
  • Metabolisme benzodiazepin dalam 3 tahap: – desalkilasi, – hidrolisis, – konjugasi.
  • Dapat melewati sawar uri dan asi, diekskresi lewat urin setelah terikat asam glukuronat.

Efek Samping Benzodiazepin (1)

  • Efek samping pada dosis hipnotik: pusing, ataksia, mulut kering, rasa pahit, lambat bergerak, inkordinasi motorik, gangguan koordinasi berpikir.
  • Efek samping umum: lemah badan, pandangan kabur, sakit kepala, gangguan cerna.

Efek Samping Benzodiazepin (2)

  • Efek samping psikologis: cemas, mudah tersinggung, takikardia, gelisah, ketergantungan ringan (dosis terapi, jangka lama).
  • Gejala putus obat: makin beratnya kelainan yang diobati (insomnia, anxietas).
  • Ketergantungan parah (dosis tinggi, jangka lama): agitasi, depresi, panik, kejang otot, paranoid.

Indikasi

  • Insomnia
  • Ansietas
  • Kaku otot
  • Anestesi
  • Amnesia anterograd

Barbiturat

  • Merupakan derivat asam barbiturat.
  • Contoh: Aprobarbital, Pentobarbital, Amobatal, Fenobarbital, Tiopental.

Farmakodinamik Barbiturat (1)

  • Efek utama adalah mendepresi SSP pada semua tingkat (sedasi – hipnotik – anestesi – koma).
  • Efek hipnotik dalam 20-60 menit.
  • Efek anestesi umum (tio dan oksibarb).
  • Efek antikonvulsan (fenobarbital)
  • Tidak berefek analgetik.

Farmakodinamik Barbiturat (2)

  • Toleransi terjadi secara dinamik dan kinetik.
  • Toleransi terhadap efek sedatif-hipnotik lebih cepat dibandingkan dengan efek antikonvulsi.
  • Toleransi silang dengan opioid dan alkohol, dengan benz. hanya terhadap efek antiansietas.
  • Tidak terhadap relaksasi otot.
  • Mekanisme kerja pada SSP (bekerja seluruh SSP); tetapi bukan sama kuatnya.

Farmakodinamik Barbiturat (3)

  • Dosis non-anestesi: mekanisme kerja menyerupai benzodiazepin pada dosis terapi.
  • Dosis tinggi: meniru kerja GABA dalam penghambatan pelepasan neurotransmiter.
  • Pernafasan: mendepresi napas sesuai dosis; dosis sedatif hampir tidak berpengaruh pada napas.

Farmakodinamik Barbiturat (4)

  • Kardiovaskular: efek ringan kecuali saat keracunan, dosis anestesi → tekanan darah dan frekuensi denyut jantung menurun.
  • Saluran cerna: pada manusia → sekresi lambung waktu malam menurun.

Farmakodinamik Barbiturat (5-7)

  • Kardiovaskular (K.V.): efeknya tidak nyata. Frekuensi nadi dan tekanan darah menurun sedikit karena sedasi.
  • Saluran cerna: oksibarb cenderung menurunkan tonus otot usus dan amplitudo gerakan kontraksi usus. Efek disebabkan depresi sentral.
  • Hati: efek paling dikenal adalah terhadap sistem metabolisme obat (mikrosom). Pemberian kronik → ↑jumlah protein & lemak retikuloenodoplasmik hati, meningkatkan aktivitas enzim hati; meliputi mitokondria (8-ALA sintetase, aldehid dehidrogenase).
  • Ginjal: tidak berefek buruk pada ginjal yang sehat.

Farmakokinetik Barbiturat (1)

  • Absorpsi oral: cepat dan sempurna, dihambat oleh makanan, mula kerja 10-60 menit.
  • Distribusi: meluas, lewat sawar uri, ikatan dengan protein sesuai kelarutannya dalam lemak.

Farmakokinetik Barbiturat (2)

  • Barbiturat larut dalam lemak: setelah pemberian ditimbun dalam jaringan lemak dan otot → kadar dalam darah dan otak menurun cepat.
  • Redistribusi perlahan setelah depot lemak jenuh.
  • Eksresi: lewat urin, umumnya setelah terkonjugasi dengan asam glukuronat (fenobarbital 25% utuh).

Farmakokinetik Barbiturat (3)

  • t 1/2 meningkat pada kehamilan dan penyakit hati kronik (sirosis).
  • Barbiturat tidak memiliki t 1/2 pendek untuk dieliminasi sempurna selama 24 jam; akan terakumulasi selama pemberian berulang kecuali ada pengaturan dosis cermat.

Efek Samping Barbiturat

  • Hangover: efek residu depresi SSP.
  • Eksitasi paradoksal.
  • Rasa nyeri.
  • Alergi.
  • Reaksi obat: potensi dengan obat depresi SSP, induksi enzim, menghambat metabolisme obat tertentu (anti depresan).

Indikasi Barbiturat (1)

  • Penggunaan sebagai hipnotik-sedatif telah menurun secara nyata karena efek terhadap depresi SSP kurang spesifik, indeks terapi rendah, toleransi sering terjadi, cenderung disalahgunakan, banyak interaksi obat.

Indikasi Barbiturat (2)

  • Terapi darurat kejang.
  • Antiepilepsi (fenobarbital).
  • Anestesi IV (kerja sangat singkat).
  • Terapi hiperbilirubinemia dan kernicterus pada neonatus.
  • Bahan bantu diagnostik pada psikiatri.
  • Kontraindikasi: alergi, gagal ginjal, penyakit hati, hipoksia, parkinson.

Hipnotik Sedatif Lain (1)

  • Paraldehid
  • Mengiritasi mukosa dan jaringan.
  • Absorpsi oral cepat.
  • Distribusi luas, lewat sawar uri.
  • Dimetabolisme 70-80% di hati.
  • Diekskresi sebagian besar lewat paru-paru.
  • Indikasi: keadaan abstinensia yang ditandai gejala eksitasi (psikiatri), konvulsi (gawat darurat).

Hipnotik Sedatif Lain (2)

  • Kloral hidrat
  • Mengiritasi kulit/membran mukosa.
  • Hipnotik efektif.
  • Distribusi luas.
  • Dimetabolisme cepat di hati menjadi metabolit aktif (trikloretanol).
  • Dieksresi lewat urin.
  • Kontraindikasi: kerusakan ginjal dan hati.
  • Efek samping: iritasi lambung, mual/muntah, pusing, lesu, ataksia, mimpi buruk, disorientasi tingkah laku, paranoid, alergi.

Hipnotik Sedatif Lain (3)

  • Etklorvinol: hipnotik dan relaksasi otot, absorpsi oral cepat, distribusi meluas, t 1/2 pendek dan panjang.
  • Penggunaan lama → toleransi dan ketergantungan.
  • Meprobamat: dikenal pertama sebagai antiansietas, sifat farmakologi menyerupai benzodiazepin.
  • Absorpsi oral baik, sedikit diikat protein plasma.
  • Efek samping: gangguan koordinasi gerak, hipotensi, alergi.
  • Ketergantungan bila obat dihentikan tiba-tiba.
  • Indikasi: antiansietas, hipnotik-sedatif pada lansia.

Hipnotik Sedatif Lain (4)

  • Etanol/Alkohol: senyawa alkohol alifatik yang berefek mendepresi SSP, cenderung menimbulkan ketergantungan, bisa berinteraksi dengan obat lain.

Farmakodinamik (Etanol)

  • Mendepresi SSP (~anestetik).
  • Mengurangi waktu jatuh tidur dan tidur REM, namun efek ini menghilang setelah 3 hari.
  • Merangsang sekresi asam lambung pada saluran cerna.

Interaksi

  • Potensiasi dengan hipnotik-sedatif, antikonvulsi, antidepresi, dan opiat menyebabkan gangguan koordinasi otot.
  • Hipoglikemia berat bisa terjadi bila diminum bersama obat oral antidiabetik.

Farmakokinetik (Umum)

  • Absorpsi: dalam lambung, usus, kolon, berlangsung cepat, dihambat oleh makanan.
  • Distribusi: merata lewat sawar uri, masuk janin.
  • Metabolisme: 90-98% dioksidasi, polimorfisme genetik (perbedaan kemampuan metabolisme alkohol).
  • Ekskresi: 2% tak mengalami metabolisme, ekskresi lewat ginjal dan paru-paru.

Intoksikasi Alkohol (1)

  • Intoksikasi akut: gejala mabuk, inkoordinasi otot, penglihatan kabur, kecepatan reaksi menurun, eksitasi, kesadaran menurun; koma.
  • Kadar 80 mg%: gambaran mabuk jelas, 300 mg%: bahaya bagi kehidupan, > 400 mg%: fatal.
  • Pengobatan: umumnya simptomatik, mencegah depresi napas berat, aspirasi muntahan.

Intoksikasi Alkohol (2)

  • Intoksikasi kronik/alkoholisme: terjadinya ketergantungan fisik dan psikologis.
  • Pengobatan: terapi psikososial + obat (disulfiram & naltrexone).

Disulfiram

  • Digunakan untuk menimbulkan efek samping bila diminum bersama alkohol.
  • Mengganggu metabolisme etil alkohol, akumulasi asetilaldehid (bertahan 3 minggu).
  • Efek samping: takikardia, hipotensi, agitasi, kantuk, konvulsi, mual/muntah, kulit merah, berkeringat.
  • Pemberian: tidak dalam keadaan intoksikasi akut, bebas alkohol 12 jam sebelumnya.

Naltrekson

  • Antagonis reseptor opioid oral yang sangat selektif.
  • Untuk mengurangi ketagihan (craving) terhadap alkohol.
  • Hindari penggunaan bersama disulfiram karena keduanya potensial menimbulkan hepatotoksik.
  • Kontraindikasi: hepatitis dan gagal ginjal.

Studying That Suits You

Use AI to generate personalized quizzes and flashcards to suit your learning preferences.

Quiz Team

Related Documents

Hipnotik Sedatif PDF

Description

Kuiz ini menguji pengetahuan Anda tentang efek samping psikologis, indikasi, dan mekanisme kerja benzodiazepin serta barbiturat. Temukan seberapa baik pemahaman Anda mengenai penggunaan dan konsekuensi dari kedua golongan obat ini. Jawablah pertanyaan untuk mengetahui tingkat pemahaman Anda.

More Like This

Use Quizgecko on...
Browser
Browser