Podcast
Questions and Answers
Apa efek samping psikologis yang dapat terjadi akibat penggunaan benzodiazepin?
Apa efek samping psikologis yang dapat terjadi akibat penggunaan benzodiazepin?
Dari pilihan berikut, mana yang merupakan indikasi penggunaan barbiturat?
Dari pilihan berikut, mana yang merupakan indikasi penggunaan barbiturat?
Apa yang terjadi pada individu yang mengalami ketergantungan parah terhadap benzodiazepin?
Apa yang terjadi pada individu yang mengalami ketergantungan parah terhadap benzodiazepin?
Manakah dari berikut ini yang bukan merupakan contoh barbiturat?
Manakah dari berikut ini yang bukan merupakan contoh barbiturat?
Signup and view all the answers
Apa yang mungkin menjadi konsekuensi dari penggunaan barbiturat dalam jangka panjang?
Apa yang mungkin menjadi konsekuensi dari penggunaan barbiturat dalam jangka panjang?
Signup and view all the answers
Apa yang terjadi pada dosis terapi hipnotik sedatif yang lebih tinggi?
Apa yang terjadi pada dosis terapi hipnotik sedatif yang lebih tinggi?
Signup and view all the answers
Manakah dari berikut ini yang bukan merupakan indikasi terapi benzodiazepin?
Manakah dari berikut ini yang bukan merupakan indikasi terapi benzodiazepin?
Signup and view all the answers
Apa mekanisme kerja utama dari benzodiazepin dalam sistem saraf pusat?
Apa mekanisme kerja utama dari benzodiazepin dalam sistem saraf pusat?
Signup and view all the answers
Efek apa yang diharapkan dari terapi yang menggunakan hipnotik sedatif pada EEG?
Efek apa yang diharapkan dari terapi yang menggunakan hipnotik sedatif pada EEG?
Signup and view all the answers
Apa yang menjadi ciri khas dari golongan benzodiazepin dibandingkan dengan golongan hipnotik sedatif lainnya?
Apa yang menjadi ciri khas dari golongan benzodiazepin dibandingkan dengan golongan hipnotik sedatif lainnya?
Signup and view all the answers
Apa yang terjadi pada waktu tidur REM ketika seseorang menggunakan hipnotik sedatif?
Apa yang terjadi pada waktu tidur REM ketika seseorang menggunakan hipnotik sedatif?
Signup and view all the answers
Apa yang dapat diburuk oleh benzodiazepin pada penderita OSA?
Apa yang dapat diburuk oleh benzodiazepin pada penderita OSA?
Signup and view all the answers
Apa yang menjadi akibat dari dosis anestesi benzodiazepin pada sistem kardiovaskular?
Apa yang menjadi akibat dari dosis anestesi benzodiazepin pada sistem kardiovaskular?
Signup and view all the answers
Mengapa absorpsi benzodiazepin dapat bervariasi?
Mengapa absorpsi benzodiazepin dapat bervariasi?
Signup and view all the answers
Apa proses yang tidak termasuk dalam metabolisme benzodiazepin?
Apa proses yang tidak termasuk dalam metabolisme benzodiazepin?
Signup and view all the answers
Apa efek samping yang sering dialami saat menggunakan dosis hipnotik benzodiazepin?
Apa efek samping yang sering dialami saat menggunakan dosis hipnotik benzodiazepin?
Signup and view all the answers
Apa yang menjadi karakteristik metabolisme benzodiazepin dibandingkan senyawa aslinya?
Apa yang menjadi karakteristik metabolisme benzodiazepin dibandingkan senyawa aslinya?
Signup and view all the answers
Apa yang terjadi pada sekresi lambung saat menggunakan benzodiazepin pada malam hari?
Apa yang terjadi pada sekresi lambung saat menggunakan benzodiazepin pada malam hari?
Signup and view all the answers
Study Notes
Hipnotik Sedatif
- Merupakan golongan pendepresi sistem saraf pusat (SSP) yang non-selektif.
- Efeknya tergantung dosis.
- Dosis terapi: menurunkan aktivitas, mengurangi ketegangan, menenangkan.
- Dosis tinggi: menyebabkan kantuk, mempermudah tidur (mirip tidur alami).
- Efek pada dosis tinggi: ketenangan, kantuk, tidur, tidak sadar, anestesi, koma, kematian.
- Beberapa hipnotik-sedatif (terutama benzodiazepin) digunakan untuk: relaksasi otot, antiepilepsi, antiansietas, amnesia pre/post operasi.
Klasifikasi Hipnotik Sedatif
- Golongan Benzodiazepin
- Golongan Barbiturat
- Golongan Hipnotik sedatif lainnya
Benzodiazepin
- Struktur kimia benzodiazepin terdiri dari: cincin benzen, cincin 1,4-diazepin, cincin 5-aril.
- Beberapa contoh benzodiazepin (dan struktur kimia): Alprazolam, Brotizolam, Klordiazepoksida, Klobazam, Klonazepam, Klorasepat, Demoksam, Frozepam, Estazolam, Flumazenila, Flurazepam, Halazepam.
Farmakodinamik Benzodiazepin (1)
- Mendepresi saraf pada semua tingkat.
- Efek berbeda antar spesies.
- Tidak berefek analgetik.
- Mekanisme kerja: meningkatkan afinitas GABA pada reseptornya sehingga meningkatkan aktivitas GABA, membuka saluran ion klorida, meningkatkan aliran ion klorida masuk sel sehingga sel saraf istirahat.
Farmakodinamik Benzodiazepin (2)
- Efek pada EEG menyerupai hipnotik lain.
- Benzodiazepin: memperpendek masa laten tidur, mengurangi jumlah terbangun, memperpanjang waktu tidur tahap 0, mengurangi waktu tidur tahap 1 (kantuk).
- Waktu tidur REM biasanya memendek.
Farmakodinamik Benzodiazepin (3)
- Efek sedikit pada dosis hipnotik pada individu normal.
- Frekuensi hipoksia pada penderita PPOK.
- Benzodiazepin bisa memperburuk tidur penderita gangguan kontrol otot nafas atau OSA.
- Gangguan nafas berat pada intoksikasi terjadi bila ada depresan SSP lain.
Farmakodinamik Benzodiazepin (4)
- Kardiovaskular: efek ringan kecuali pada keracunan, dosis anastesi → tekanan darah dan frekuensi denyut jantung menurun.
- Saluran cerna: pada manusia → sekresi lambung waktu malam menurun.
Farmakokinetik (1)
- Sifat fisiko-kimia dan farmakokinetiknya sangat mempengaruhi penggunaannya di klinik
- Bentuk non-ion memiliki koefisien distribusi lemak/air yang sangat tinggi, sifat lipofilik antar derivat benzodiazepin sangat bervariasi.
Farmakokinetik (2)
- Semua benzodiazepin (kecuali klorazepat) diserap sempurna.
- Prazepam dan flurazepam, hanya metabolit aktif yang sampai ke aliran sistemik.
- Ikatan dengan protein plasma 70-90%.
- Umumnya dimetabolisme secara ekstensif oleh beberapa enzim mikrosom di hati; beberapa benzodiazepin (misalnya, Oksazepam) langsung dikonjugasi dan tidak dimetabolisme oleh enzim tersebut.
Jalur Metabolisme Benzodiazepin
- Ilustrasi jalur metabolisme berbagai benzodiazepin.
- (Diagram jalur metabolisme disajikan dalam gambar)
Farmakokinetik (3)
- Metabolit aktif umumnya dimetabolisme lebih lambat dari senyawa aslinya.
- Metabolisme benzodiazepin dalam 3 tahap: – desalkilasi, – hidrolisis, – konjugasi.
- Dapat melewati sawar uri dan asi, diekskresi lewat urin setelah terikat asam glukuronat.
Efek Samping Benzodiazepin (1)
- Efek samping pada dosis hipnotik: pusing, ataksia, mulut kering, rasa pahit, lambat bergerak, inkordinasi motorik, gangguan koordinasi berpikir.
- Efek samping umum: lemah badan, pandangan kabur, sakit kepala, gangguan cerna.
Efek Samping Benzodiazepin (2)
- Efek samping psikologis: cemas, mudah tersinggung, takikardia, gelisah, ketergantungan ringan (dosis terapi, jangka lama).
- Gejala putus obat: makin beratnya kelainan yang diobati (insomnia, anxietas).
- Ketergantungan parah (dosis tinggi, jangka lama): agitasi, depresi, panik, kejang otot, paranoid.
Indikasi
- Insomnia
- Ansietas
- Kaku otot
- Anestesi
- Amnesia anterograd
Barbiturat
- Merupakan derivat asam barbiturat.
- Contoh: Aprobarbital, Pentobarbital, Amobatal, Fenobarbital, Tiopental.
Farmakodinamik Barbiturat (1)
- Efek utama adalah mendepresi SSP pada semua tingkat (sedasi – hipnotik – anestesi – koma).
- Efek hipnotik dalam 20-60 menit.
- Efek anestesi umum (tio dan oksibarb).
- Efek antikonvulsan (fenobarbital)
- Tidak berefek analgetik.
Farmakodinamik Barbiturat (2)
- Toleransi terjadi secara dinamik dan kinetik.
- Toleransi terhadap efek sedatif-hipnotik lebih cepat dibandingkan dengan efek antikonvulsi.
- Toleransi silang dengan opioid dan alkohol, dengan benz. hanya terhadap efek antiansietas.
- Tidak terhadap relaksasi otot.
- Mekanisme kerja pada SSP (bekerja seluruh SSP); tetapi bukan sama kuatnya.
Farmakodinamik Barbiturat (3)
- Dosis non-anestesi: mekanisme kerja menyerupai benzodiazepin pada dosis terapi.
- Dosis tinggi: meniru kerja GABA dalam penghambatan pelepasan neurotransmiter.
- Pernafasan: mendepresi napas sesuai dosis; dosis sedatif hampir tidak berpengaruh pada napas.
Farmakodinamik Barbiturat (4)
- Kardiovaskular: efek ringan kecuali saat keracunan, dosis anestesi → tekanan darah dan frekuensi denyut jantung menurun.
- Saluran cerna: pada manusia → sekresi lambung waktu malam menurun.
Farmakodinamik Barbiturat (5-7)
- Kardiovaskular (K.V.): efeknya tidak nyata. Frekuensi nadi dan tekanan darah menurun sedikit karena sedasi.
- Saluran cerna: oksibarb cenderung menurunkan tonus otot usus dan amplitudo gerakan kontraksi usus. Efek disebabkan depresi sentral.
- Hati: efek paling dikenal adalah terhadap sistem metabolisme obat (mikrosom). Pemberian kronik → ↑jumlah protein & lemak retikuloenodoplasmik hati, meningkatkan aktivitas enzim hati; meliputi mitokondria (8-ALA sintetase, aldehid dehidrogenase).
- Ginjal: tidak berefek buruk pada ginjal yang sehat.
Farmakokinetik Barbiturat (1)
- Absorpsi oral: cepat dan sempurna, dihambat oleh makanan, mula kerja 10-60 menit.
- Distribusi: meluas, lewat sawar uri, ikatan dengan protein sesuai kelarutannya dalam lemak.
Farmakokinetik Barbiturat (2)
- Barbiturat larut dalam lemak: setelah pemberian ditimbun dalam jaringan lemak dan otot → kadar dalam darah dan otak menurun cepat.
- Redistribusi perlahan setelah depot lemak jenuh.
- Eksresi: lewat urin, umumnya setelah terkonjugasi dengan asam glukuronat (fenobarbital 25% utuh).
Farmakokinetik Barbiturat (3)
- t 1/2 meningkat pada kehamilan dan penyakit hati kronik (sirosis).
- Barbiturat tidak memiliki t 1/2 pendek untuk dieliminasi sempurna selama 24 jam; akan terakumulasi selama pemberian berulang kecuali ada pengaturan dosis cermat.
Efek Samping Barbiturat
- Hangover: efek residu depresi SSP.
- Eksitasi paradoksal.
- Rasa nyeri.
- Alergi.
- Reaksi obat: potensi dengan obat depresi SSP, induksi enzim, menghambat metabolisme obat tertentu (anti depresan).
Indikasi Barbiturat (1)
- Penggunaan sebagai hipnotik-sedatif telah menurun secara nyata karena efek terhadap depresi SSP kurang spesifik, indeks terapi rendah, toleransi sering terjadi, cenderung disalahgunakan, banyak interaksi obat.
Indikasi Barbiturat (2)
- Terapi darurat kejang.
- Antiepilepsi (fenobarbital).
- Anestesi IV (kerja sangat singkat).
- Terapi hiperbilirubinemia dan kernicterus pada neonatus.
- Bahan bantu diagnostik pada psikiatri.
- Kontraindikasi: alergi, gagal ginjal, penyakit hati, hipoksia, parkinson.
Hipnotik Sedatif Lain (1)
- Paraldehid
- Mengiritasi mukosa dan jaringan.
- Absorpsi oral cepat.
- Distribusi luas, lewat sawar uri.
- Dimetabolisme 70-80% di hati.
- Diekskresi sebagian besar lewat paru-paru.
- Indikasi: keadaan abstinensia yang ditandai gejala eksitasi (psikiatri), konvulsi (gawat darurat).
Hipnotik Sedatif Lain (2)
- Kloral hidrat
- Mengiritasi kulit/membran mukosa.
- Hipnotik efektif.
- Distribusi luas.
- Dimetabolisme cepat di hati menjadi metabolit aktif (trikloretanol).
- Dieksresi lewat urin.
- Kontraindikasi: kerusakan ginjal dan hati.
- Efek samping: iritasi lambung, mual/muntah, pusing, lesu, ataksia, mimpi buruk, disorientasi tingkah laku, paranoid, alergi.
Hipnotik Sedatif Lain (3)
- Etklorvinol: hipnotik dan relaksasi otot, absorpsi oral cepat, distribusi meluas, t 1/2 pendek dan panjang.
- Penggunaan lama → toleransi dan ketergantungan.
- Meprobamat: dikenal pertama sebagai antiansietas, sifat farmakologi menyerupai benzodiazepin.
- Absorpsi oral baik, sedikit diikat protein plasma.
- Efek samping: gangguan koordinasi gerak, hipotensi, alergi.
- Ketergantungan bila obat dihentikan tiba-tiba.
- Indikasi: antiansietas, hipnotik-sedatif pada lansia.
Hipnotik Sedatif Lain (4)
- Etanol/Alkohol: senyawa alkohol alifatik yang berefek mendepresi SSP, cenderung menimbulkan ketergantungan, bisa berinteraksi dengan obat lain.
Farmakodinamik (Etanol)
- Mendepresi SSP (~anestetik).
- Mengurangi waktu jatuh tidur dan tidur REM, namun efek ini menghilang setelah 3 hari.
- Merangsang sekresi asam lambung pada saluran cerna.
Interaksi
- Potensiasi dengan hipnotik-sedatif, antikonvulsi, antidepresi, dan opiat menyebabkan gangguan koordinasi otot.
- Hipoglikemia berat bisa terjadi bila diminum bersama obat oral antidiabetik.
Farmakokinetik (Umum)
- Absorpsi: dalam lambung, usus, kolon, berlangsung cepat, dihambat oleh makanan.
- Distribusi: merata lewat sawar uri, masuk janin.
- Metabolisme: 90-98% dioksidasi, polimorfisme genetik (perbedaan kemampuan metabolisme alkohol).
- Ekskresi: 2% tak mengalami metabolisme, ekskresi lewat ginjal dan paru-paru.
Intoksikasi Alkohol (1)
- Intoksikasi akut: gejala mabuk, inkoordinasi otot, penglihatan kabur, kecepatan reaksi menurun, eksitasi, kesadaran menurun; koma.
- Kadar 80 mg%: gambaran mabuk jelas, 300 mg%: bahaya bagi kehidupan, > 400 mg%: fatal.
- Pengobatan: umumnya simptomatik, mencegah depresi napas berat, aspirasi muntahan.
Intoksikasi Alkohol (2)
- Intoksikasi kronik/alkoholisme: terjadinya ketergantungan fisik dan psikologis.
- Pengobatan: terapi psikososial + obat (disulfiram & naltrexone).
Disulfiram
- Digunakan untuk menimbulkan efek samping bila diminum bersama alkohol.
- Mengganggu metabolisme etil alkohol, akumulasi asetilaldehid (bertahan 3 minggu).
- Efek samping: takikardia, hipotensi, agitasi, kantuk, konvulsi, mual/muntah, kulit merah, berkeringat.
- Pemberian: tidak dalam keadaan intoksikasi akut, bebas alkohol 12 jam sebelumnya.
Naltrekson
- Antagonis reseptor opioid oral yang sangat selektif.
- Untuk mengurangi ketagihan (craving) terhadap alkohol.
- Hindari penggunaan bersama disulfiram karena keduanya potensial menimbulkan hepatotoksik.
- Kontraindikasi: hepatitis dan gagal ginjal.
Studying That Suits You
Use AI to generate personalized quizzes and flashcards to suit your learning preferences.
Related Documents
Description
Kuiz ini menguji pengetahuan Anda tentang efek samping psikologis, indikasi, dan mekanisme kerja benzodiazepin serta barbiturat. Temukan seberapa baik pemahaman Anda mengenai penggunaan dan konsekuensi dari kedua golongan obat ini. Jawablah pertanyaan untuk mengetahui tingkat pemahaman Anda.