Perawatan Lansia: Berpindah dan Aktivitas

Perawatan Lansia untuk Berpindah

• Makna berpindah dalam perawatan lansia meliputi jangkauan tindakan seseorang yang semakin luas seiring perpindahan tempat.
• Jangkauan tindakan yang luas berpengaruh pada pemeliharaan dan peningkatan kondisi fisik dan mental lansia.
• Aktivitas harian lansia, seperti makan, ekskresi, dan mandi, terkait dengan kemampuan berpindah.

Hubungan ADL dan IADL

• ADL (Aktivitas Kehidupan Sehari-hari) meliputi rangkaian gerakan tubuh dasar untuk hidup mandiri, seperti berpindah, makan, berpakaian, ekskresi, dan mandi.
• IADL (Aktivitas Instrumental Kehidupan Sehari-hari) adalah kemampuan yang diperlukan untuk menjaga kehidupan di rumah dan masyarakat, termasuk manajemen uang, belanja, mencuci pakaian, menggunakan kendaraan, dan menggunakan peralatan komunikasi.

Mekanisme Mental dan Tubuh Terkait Berpindah

• Berbagai otot dan sendi berperan dalam kemampuan berpindah lansia.
• Bagian tubuh utama yang terkait dengan berpindah meliputi kepala, leher, dada, lengan, perut, kaki, lutut, pergelangan tangan, pergelangan kaki, bahu, siku, punggung, pinggang, telapak tangan, telapak kaki dan pantat.

Posisi

• Posisi terbagi menjadi berdiri, duduk, dan tidur (posisi rekumben).
• Berdiri: Posisi tegak berdiri.
• Duduk: Duduk tegak lurus, duduk di kursi, duduk selonjor, dan setengah duduk (posisi Fowler).
• Rekumben: Posisi tidur, terbagi lagi menjadi posisi supinasi, lateral, dan pronasi.
• Posisi santai: Posisi supinasi, lateral(ke kanan), dan setengah duduk (posisi Fowler).

Sindrom Disuse

• Sindrom disuse adalah berbagai kondisi mental dan fisik yang terjadi saat seseorang beristirahat dalam jangka waktu lama atau aktivitasnya menurun.
• Kondisi yang dapat terjadi meliputi hipotensi ortostatik (tekanan darah rendah), penurunan fungsi jantung dan paru-paru, gangguan gizi, penurunan fungsi organ dalam, atrofi otot, penurunan fungsi mental, penurunan fungsi indra, dekubitus, atrofi tulang, dan kontraktur.

Dekubitus

• Dekubitus adalah gangguan sirkulasi dan nekrosis pada kulit akibat berbaring lama.
• Cara mencegah dekubitus: Mengubah posisi secara sering, memastikan gizi cukup, dan beranjak dari tempat tidur jika memungkinkan.
• Bagian yang mudah timbul dekubitus: Bagian sendi siku, bagian sakral, bagian tumit, bagian sendi siku, bagian kranium, pantat, dan bagian belikat.

Alat Bantu Terkait Berpindah

• Alat bantu seperti tongkat T, tongkat multikaki, alat bantu jalan, dapat membantu lansia dalam berpindah.

Praktik Perawatan Lansia untuk Berpindah

• Memeriksa kondisi fisik pengguna sebelum melakukan perawatan.
• Menjelaskan tujuan dan proses perawatan serta mendapatkan persetujuan.
• Mengatur ketinggian tempat tidur agar mudah melakukan perawatan.
• Membantu lansia dengan dukungan kemandirian.

Perawatan Lansia untuk Membalik Diri

• Memeriksa kondisi fisik pengguna dan menjelaskan langkah-langkah.
• Mengatur ketinggian tempat tidur.
• Mengatur posisi lateral dengan sisi sakit di atas menggunakan bantal sebagai penopang.
• Menarik pinggang pengguna ke belakang untuk menjaga keseimbangan.
• Menempatkan kaki di posisi nyaman.

Perawatan Lansia untuk Bangkit (dari Posisi Lateral ke Duduk Tegak Lurus)

• Memeriksa kondisi fisik pengguna.
• Menjelaskan tindakan dan mendapatkan persetujuan pengguna.
• Mengatur ketinggian tempat tidur agar kedua telapak kaki menapak lantai ketika berposisi duduk tegak lurus.
• Mengatur posisi lateral dengan sisi sakit di atas.
• Memindahkan kedua kaki pengguna ke tepi tempat tidur.
• Menurunkan dan memperkokoh siku untuk membangkitkan tubuh.

Perawatan Lansia untuk Bangkit Berdiri (Dari Duduk Tegak Lurus ke Berdiri)

• Memeriksa kondisi fisik dan meminta persetujuan.
• Minta pengguna untuk duduk santai.
• Menaikkan kaki pengguna yang sehat ke belakang.
• Mengatur tumpuan pusat gravitasi untuk menopang badan saat bangkit.
• Meminta pengguna untuk berdiri perlahan.

Perawatan Lansia untuk Berjalan dengan Tongkat

• Cara berjalan 2 gerakan dan 3 gerakan untuk lansia dengan hemiplegia.
• Mengatur kecepatan untuk menyesuaikan dengan kemampuan pengguna.
• Berdiri di belakang sisi sakit pengguna.
• Menggunakan sandaran jika diperlukan.

Perawatan Lansia untuk Naik dan Turun Tangga

• Berdiri di belakang lansia untuk menjamin keselamatannya.
• Menggunakan urutan (1) tongkat → (2) kaki sisi sehat → (3) kaki sisi sakit.
• Menggunakan pegangan pada susuran jika ada untuk menjamin stabilitas.

Perawatan Lansia untuk Menggunakan Kursi Roda

• Struktur kursi roda dan penjelasan nama bagian-bagiannya.
• Memeriksa tekanan ban, rem, dan kondisi lainnya.
• Meminta pengguna untuk memeriksa posisi dan menyelaraskan diri dengan stabilitas saat mulai bergerak.

Beralih dari Tempat Tidur ke Kursi Roda

• Memeriksa kondisi fisik pengguna.
• Menjelaskan proses dan meminta persetujuan.
• Menaikkan kaki ke sandaran kaki kursi roda.
• Menempatkan kursi roda di sisi yang sehat.
• Mengajak pengguna untuk berdiri perlahan.
• Mengatur posisi pengguna ke arah kursi roda.

Perawatan Lansia untuk Berpindah dengan Kursi Roda

• Memeriksa kondisi fisik pengguna.
• Menjelaskan tindakan dan meminta persetujuan.
• Menaikkan kaki pada sandaran kaki kursi roda.
• Melihat agar tangan tidak tersangkut pada roda penggerak.
• Meminta pengguna untuk berdiri perlahan.

Naik ke Undakan

• Berhenti sebentar di depan undakan dan menjelasakan proses pada pengguna.
• Mengajak pengguna mendorong kursi roda dan menekan pegangan ke bawah untuk naik undakan.
• Mengajak staf perawat untuk menginjak tuas penopang kuat-kuat.

Turun dari Undakan

• Berhenti sebentar di depan undakan dan menjelasakan proses pada pengguna.
• Staf perawat menginjak tuas untuk menggerakkan roda.
• Mengajak pengguna untuk menarik roda dan menekan pegangan ke bawah untuk turun undakan..

Menuruni Lereng

• Menjelaskan lansia bahwa mereka akan menghadap ke belakang.
• Memastikan keamanan bagian belakang dan meminta staf perawat untuk membantu.
• Staf perawat membantu lansia untuk menuruni lereng sambil berdiri di belakang.