Podcast
Questions and Answers
Apa definisi mineral dalam konteks mikronutrien?
Apa definisi mineral dalam konteks mikronutrien?
Apa yang membedakan makromineral dan mikromineral?
Apa yang membedakan makromineral dan mikromineral?
Mengapa mineral dianggap penting dalam proses tubuh?
Mengapa mineral dianggap penting dalam proses tubuh?
Elemen manakah yang termasuk dalam kategori mineral, berdasarkan definisi yang diberikan?
Elemen manakah yang termasuk dalam kategori mineral, berdasarkan definisi yang diberikan?
Signup and view all the answers
Bagaimana mineral umumnya ditemukan di alam?
Bagaimana mineral umumnya ditemukan di alam?
Signup and view all the answers
Apa yang terjadi jika kebutuhan tubuh akan mikromineral tidak terpenuhi?
Apa yang terjadi jika kebutuhan tubuh akan mikromineral tidak terpenuhi?
Signup and view all the answers
Perbedaan mendasar antara mineral dan vitamin adalah?
Perbedaan mendasar antara mineral dan vitamin adalah?
Signup and view all the answers
Study Notes
Mineral
- Mineral merupakan mikronutrien, yaitu elemen selain hidrogen (H), nitrogen (N), oksigen (O), dan karbon (C).
- Mineral berupa zat anorganik (unsur atom atau ion) yang berperan penting dalam berbagai proses tubuh.
- Mineral sering berbentuk ion anorganik di dalam tubuh.
- Mineral ditemukan di tanah dan air.
Klasifikasi Mineral
-
Berdasarkan jumlah konsumsi (diet):
- Makromineral: dibutuhkan dalam jumlah besar (>100 mg/hari)
- Mikromineral: dibutuhkan dalam jumlah kecil (<100 mg/hari)
-
Berdasarkan letak fisiologis pada tubuh:
- ECM (Extracellular Mineral): terletak pada cairan ekstraseluler (contoh: natrium, klorida)
- ICM (Intracellular Mineral): terletak di dalam sel (contoh: kalium, magnesium)
- Bone Mineral: mineral yang terdeposit utama pada tulang (contoh: kalsium, fosforus)
Klasifikasi Mineral (Lanjutan)
-
Makromineral (contoh):
- Natrium
- Kalium
- Kalsium
- Magnesium
- Fosforus
- Klorida
-
Mikromineral (contoh, dibagi menjadi esensial dan non-esensial):
- Esensial: Besi, Seng, Tembaga, Iodium, Selenium, Molibdenum
- Non-esensial: Alumunium, Kadmium, Strontium, Lithium, Arsen, Boron
Kebutuhan Mineral
- Kebutuhan mineral berbeda antar individu, dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, dan kondisi tubuh.
- Kebutuhan mineral dapat dipelajari lebih lanjut pada tabel kebutuhan mineral yang ada.
Fungsi Mineral (Secara Umum)
- Berperan dalam osmoregulasi cairan
- Berperan dalam proses metabolisme
- Berperan dalam transmisi impuls pada saraf dan kontraksi otot
- Membentuk hormon
- Membentuk jaringan dan organ
Elektrolit
- Elektrolit adalah mineral yang bermuatan listrik ketika terlarut dalam larutan.
- Elektrolit utama di dalam tubuh: natrium, kalium, klorida
- Berperan dalam proses osmoregulasi (menjaga tekanan osmotik dalam ICF dan ECF) dan potensial aksi
Natrium (Na+)
- Merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler (ECF) ~93%
- Berperan penting dalam keseimbangan cairan dan osmolaritas, pengaturan asam basa, absorbsi gula, dan konduksi impuls dalam sistem saraf
- Rekomendasi asupan: kurang dari 5 gram per hari
Kalium (K+)
- Merupakan kation utama dalam cairan intraseluler (ICF) ~98%
- Berperan dalam osmoregulasi, kontraksi otot (jantung dan skeletal), konduksi impuls saraf, dan metabolisme melalui enzim Na+/K+-ATPase
Klorida (Cl-)
- Merupakan anion utama dalam cairan ekstraseluler (ECF) ~80-90%
- Berperan dalam osmoregulasi, keseimbangan asam basa, pembentukan getah lambung, dan sistem imun (dilepaskan oleh leukosit untuk fagositosis)
Kalsium (Ca2+)
- 99% berada dalam tulang dan gigi, 1% dalam darah dan cairan tubuh.
- Berperan sebagai komponen penyusun tulang dan gigi, pembekuan darah, kontraksi otot, second messenger/sinyaling molekul di dalam sel, dan kofaktor enzim.
Magnesium (Mg2+)
- Kation yang ada dalam ICF.
- 60% terdeposit di tulang, 40% pada jaringan lunak, dan 1% di ECF.
- Berperan dalam penyusun tulang, kofaktor enzim (DNA polymerase), dan sinyal sel.
Fosforus (P)
- Terdapat di dalam tubuh dalam bentuk HPO₄²⁻ dan H₂PO₄⁻.
- 80% terdeposit dalam tulang (hydroxyapatite).
- Berperan sebagai penyusun matriks tulang (bersama kalsium), buffer pH tubuh, penyusun DNA, RNA, ATP, dan ADP, serta fosfolipid pada membran sel.
Besi (Fe)
- Memiliki 2 bentuk: Fe²⁺ (ferrous) dan Fe³⁺ (ferric).
- Berperan dalam komponen penyusun heme dan kofaktor enzim (PEP carboxykinase).
Vitamin C dan Penyerapan Besi
- Vitamin C membantu penyerapan zat besi dalam bentuk non-heme (Fe³⁺) menjadi bentuk yang lebih mudah larut (Fe²⁺).
Sulfur (S)
- Merupakan komponen dari 4 asam amino (sistein, metionin, taurin, dan homosistein).
- Berperan dalam penyusun jaringan ikat (kolagen) dan sebagai antioksidan
Tembaga (Cu)
- Terdapat dalam tubuh dalam bentuk Cu⁺ (cuprous) dan Cu²⁺ (cupri).
- Berperan sebagai kofaktor enzim (tirosinase) dan komponen protein transport (hephaestin).
Iodium (I)
- Mineral non-logam yang terdapat ~70-80% dalam kelenjar tiroid.
- Berperan sebagai komponen pembentukan hormon tiroid (T3 dan T4).
Selenium (Se)
- Mineral metaloid yang berperan dalam komponen penyusun enzim Gpx (glutathione peroxidase) untuk menangkal radikal bebas.
Interaksi Mineral
- Penyerapan mineral dipengaruhi oleh asam fitat, asam oksalat, polifenol, pH lambung, dan interaksi antar mineral.
Sumber
- Mencantumkan beberapa referensi untuk sumber informasi. (Daftar referensi terlampir pada materi aslinya).
Studying That Suits You
Use AI to generate personalized quizzes and flashcards to suit your learning preferences.
Related Documents
Description
Quiz ini membahas tentang mineral, mikronutrien penting dalam tubuh yang terdiri dari makromineral dan mikromineral. Pelajari berbagai jenis mineral berdasarkan jumlah konsumsi dan letak fisiologisnya. Tes pengetahuan Anda tentang peran mineral dalam kesehatan tubuh.