Klasifikasi dan Fungsi Mineral
5 Questions
18 Views

Choose a study mode

Play Quiz
Study Flashcards
Spaced Repetition
Chat to lesson

Podcast

Play an AI-generated podcast conversation about this lesson

Questions and Answers

Apa yang dimaksud dengan mineral?

  • Zat yang hanya ditemukan di dalam makanan nabati
  • Senyawa yang hanya memiliki bentuk padat
  • Zat organik yang penting bagi metabolisme tubuh
  • Seluruh elemen kecuali Hidrogen, Nitrogen, Oksigen, dan Carbon (correct)
  • Berapa jumlah konsumsi makromineral yang dibutuhkan oleh tubuh?

  • Lebih dari 100 mg/hari (correct)
  • Lebih dari 200 mg/hari
  • Lebih dari 300 mg/hari
  • Lebih dari 50 mg/hari
  • Apa istilah yang digunakan untuk mineral yang dibutuhkan dalam jumlah kecil?

  • Makromineral
  • Mineral utama
  • Mineral sekunder
  • Mikromineral (correct)
  • Di manakah mineral biasanya ditemukan secara alami?

    <p>Di tanah dan air</p> Signup and view all the answers

    Apa perbedaan antara mineral dan vitamin?

    <p>Mineral adalah zat anorganik, sedangkan vitamin adalah zat organik</p> Signup and view all the answers

    Study Notes

    Mineral

    • Mineral adalah mikronutrien, yaitu elemen selain hidrogen (H), nitrogen (N), oksigen (O), dan karbon (C).
    • Mineral adalah zat anorganik (unsur atom atau ion) yang penting dalam berbagai proses tubuh dalam jumlah kecil.
    • Mineral sering berbentuk ion anorganik di dalam tubuh.
    • Mineral secara alami dapat ditemukan di tanah dan air.

    Klasifikasi Mineral

    • Berdasarkan jumlah konsumsi:
      • Makromineral: dibutuhkan/dikonsumsi tubuh dalam jumlah besar (>100 mg/hari).
      • Mikromineral: dibutuhkan/dikonsumsi tubuh dalam jumlah kecil (<100 mg/hari).
    • Berdasarkan letak fisiologis:
      • ECM (Extracellular Mineral): terletak pada cairan ekstraseluler (contoh: natrium, klorida).
      • ICM (Intracellular Mineral): terletak di dalam sel (contoh: kalium, magnesium).
      • Bone Mineral: mineral yang terdeposit utama pada tulang (contoh: kalsium, fosfor).

    Fungsi Umum Mineral

    • Berperan dalam osmoregulasi cairan.
    • Berperan dalam proses metabolisme.
    • Berperan dalam transmisi impuls saraf dan kontraksi otot.
    • Sebagai komponen hormon.
    • Sebagai penyusun jaringan dan organ.

    Elektrolit

    • Elektrolit adalah mineral yang bermuatan listrik saat terlarut dalam larutan (berbentuk ion).
    • Elektrolit utama dalam tubuh adalah natrium, kalium, dan klorida.
    • Berperan dalam osmoregulasi (menjaga tekanan osmosis pada ICF dan ECF).
    • Berperan dalam potensial aksi.

    Makromineral (contoh: Natrium)

    • Natrium (Natrium, Na+): 93% berbentuk ion dalam tubuh, kation utama pada ECF (cairan ekstraseluler), banyak ditemukan pada cairan ekstraseluler (60-70%).
    • Fungsi:
      • Berperan dalam keseimbangan cairan dan osmolaritas tubuh.
      • Berperan dalam pengaturan asam basa.
      • Berperan dalam absorbsi gula dalam tubuh.
      • Berperan dalam pembentukan potensial aksi (konduksi impuls pada sistem saraf).
      • Sebagian besar (75%) natrium berasal dari diet dalam bentuk natrium klorida.
      • Rekomendasi diet kurang dari 5 g/hari.

    Makromineral (contoh: Kalium)

    • Kalium (Kalium, K+): kation utama di dalam sel (ICF), terdistribusi paling banyak di dalam sel (98%).
    • Fungsi:
      • Berperan dalam osmoregulasi.
      • Berperan dalam kontraksi otot (otot jantung dan rangka).
      • Berperan dalam konduksi impuls pada sistem saraf.
      • Berperan dalam proses metabolisme sebagai kofaktor enzim Na+/K+-ATPase.

    Makromineral (contoh: Klorida)

    • Klorida (Klorida, Cl-): anion utama pada cairan ekstraseluler (ECF) (80-90%).
    • Fungsi:
      • Berperan dalam osmoregulasi.
      • Berperan dalam keseimbangan asam basa.
      • Berperan dalam pembentukan gastric juice (asam lambung).
      • Berperan dalam sistem imun (dilepaskan oleh leukosit untuk fagositosis).

    Makromineral (contoh: Kalsium)

    • Kalsium (Kalsium, Ca2+): 99% ditemukan dalam tulang dan gigi, 1% dalam darah dan cairan tubuh.
    • Fungsi:
      • Sebagai komponen utama penyusun tulang dan gigi.
      • Berperan penting dalam pembekuan darah.
      • Berperan dalam kontraksi otot.
      • Sebagai second messenger/signal molekul dalam sel.
      • Kofaktor enzim.

    Homeostasis Kalsium

    • Mekanisme pengontrolan konsentrasi kalsium dalam tubuh.

    Peran Vitamin D pada Absorbsi Kalsium

    • Vitamin D meningkatkan penyerapan kalsium dengan meningkatkan jumlah transporter (Calbidin) pada permukaan sel usus.

    Mikromineral (contoh: Magnesium)

    • Magnesium (Mg2+): kation selain kalium yang ditemukan pada ICF.
    • Fungsi:
      • Sebagai penyusun tulang.
      • Sebagai kofaktor beberapa enzim (contoh: enzim DNA polimerase).
      • Sebagai komponen dalam signaling sel.

    Mikromineral (contoh: Besi)

    • Besi (Fe): memiliki 2 bentuk (Fe2+ dan Fe3+).
    • Fungsi:
      • Komponen penyusun heme (bagian penting dari hemoglobin).
      • Kofaktor untuk enzim (contoh: PEP carboxykinase)

    Peran Vitamin C pada Penyerapan Besi

    • Vitamin C membantu penyerapan zat besi dengan mengkonversi bentuk besi (Fe3+) menjadi bentuk besi (Fe2+) yang lebih mudah diserap.

    Mikromineral (contoh: Sulfur)

    • Sulfur (S): komponen dari 4 asam amino (sistein, metionin, taurin, dan homosistein).
    • Fungsi:
      • Komponen penyusun jaringan ikat (kolagen).
      • Sebagai antioksidan.

    Mikromineral (contoh: Seng)

    • Seng (Zn): sebagian besar dalam bentuk Zn2+.
    • Fungsi:
      • Berperan sebagai komponen enzim (metalloenzim).
      • Berperan sebagai kofaktor enzim (contoh: Alkaline phosphatase, phospholipase).
      • Penyusun sitoskeletal sel.
      • Berperan dalam ekspresi gen (respon element).
      • Berperan dalam sistem imun.

    Mikromineral (contoh: Tembaga)

    • Tembaga (Copper): ditemukan dalam tubuh dalam 2 bentuk (Cu+ dan Cu2+).
    • Fungsi:
      • Kofaktor enzim (contoh: Tirosinase).
      • Komponen protein transport (contoh: hepaestin).

    Mikromineral (contoh: Iodine)

    • Iodine (I-): mineral non-logam, sebagian besar ditemukan pada kelenjar tiroid (70-80%).
    • Fungsi:
      • Sebagai komponen hormon tiroid.

    Mikromineral (contoh: Selenium)

    • Selenium: mineral bersifat metaloid.
    • Fungsi:
      • Komponen penyusun enzim Gpx (Glutathione peroxidase) yang berperan menangkal radikal bebas.

    Interaksi Mineral

    • Penyerapan mineral dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti asam fitat, asam oksalat, dan polifenol.
    • Kondisi pH lambung juga memengaruhi penyerapan mineral.
    • Penyerapan satu mineral dapat dipengaruhi oleh mineral lain.

    Sumber

    • Berbagai sumber ilmiah untuk informasi tentang mineral.

    Studying That Suits You

    Use AI to generate personalized quizzes and flashcards to suit your learning preferences.

    Quiz Team

    Related Documents

    Description

    Quiz ini menguji pemahaman tentang mineral sebagai mikronutrien penting dalam tubuh. Anda akan belajar tentang klasifikasi mineral berdasarkan jumlah konsumsi dan lokasi fisiologisnya, serta fungsi umum mineral dalam proses metabolisme. Uji pengetahuan Anda tentang peran penting mineral dalam kesehatan.

    More Like This

    Mineral Classification Flashcards
    24 questions
    Mineral dan Klasifikasinya
    7 questions

    Mineral dan Klasifikasinya

    VigilantArtInformel avatar
    VigilantArtInformel
    Mineral dan Klasifikasinya
    7 questions

    Mineral dan Klasifikasinya

    VigilantArtInformel avatar
    VigilantArtInformel
    Klasifikasi Mineral dan Fungsinya
    5 questions
    Use Quizgecko on...
    Browser
    Browser