Mineral dan Klasifikasinya
7 Questions
6 Views

Choose a study mode

Play Quiz
Study Flashcards
Spaced Repetition
Chat to lesson

Podcast

Play an AI-generated podcast conversation about this lesson

Questions and Answers

Apa yang dimaksud dengan mineral dalam konteks nutrisi?

  • Zat organik yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar.
  • Zat anorganik yang berperan dalam berbagai proses dalam tubuh. (correct)
  • Senyawa kimia yang dihasilkan oleh tubuh sendiri.
  • Elemen utama dalam pembentukan jaringan tubuh.
  • Manakah dari berikut ini yang termasuk dalam kategori makromineral?

  • Tembaga
  • Iodin
  • Zink
  • Kalsium (correct)
  • Berapa jumlah konsumsi harian yang diperlukan untuk mengkategorikan mineral sebagai makromineral?

  • < 50 mg/hari
  • > 100 mg/hari (correct)
  • > 50 mg/hari
  • < 100 mg/hari
  • Apa perbedaan utama antara mikromineral dan makromineral?

    <p>Mikromineral diperlukan dalam jumlah kecil, sedangkan makromineral dalam jumlah besar.</p> Signup and view all the answers

    Element mana yang tidak termasuk dalam kategori mineral?

    <p>Hidrogen</p> Signup and view all the answers

    Bagaimana mineral biasanya ditemukan di dalam tubuh?

    <p>Sebagai ion anorganik.</p> Signup and view all the answers

    Apa fungsi utama mikromineral dalam tubuh?

    <p>Berperan dalam banyak reaksi biokimia penting.</p> Signup and view all the answers

    Study Notes

    Mineral

    • Mineral adalah mikronutrien yang merupakan elemen selain hidrogen (H), nitrogen (N), oksigen (O), dan karbon (C).
    • Mineral adalah zat anorganik (unsur atom atau ion) yang berperan penting dalam berbagai proses tubuh dalam jumlah kecil.
    • Mineral sering berbentuk ion anorganik dalam tubuh.
    • Mineral ditemukan secara alami di tanah dan air.

    Klasifikasi Mineral

    • Berdasarkan jumlah konsumsi (diet):
      • Makromineral/ Major mineral: dibutuhkan dalam jumlah besar (>100 mg/hari).
      • Mikromineral/ Trace element: dibutuhkan dalam jumlah kecil (<100 mg/hari).
    • Berdasarkan lokasi fisiologis dalam tubuh:
      • ECM (Extracellular Mineral): terletak pada cairan ekstraseluler (contoh: natrium, klorida).
      • ICM (Intracellular Mineral): terletak di dalam sel (contoh: kalium, magnesium).
      • Bone Mineral: mineral yang terutama terdeposit pada tulang (contoh: kalsium, fosfor).

    Fungsi Mineral (Umum)

    • Berperan dalam osmoregulasi cairan.
    • Berperan dalam metabolisme.
    • Berperan dalam transmisi impuls saraf dan kontraksi otot.
    • Merupakan komponen hormon.
    • Merupakan penyusun jaringan dan organ.

    Elektrolit

    • Merupakan mineral yang bermuatan listrik ketika terlarut dalam larutan.
    • Elektrolit utama dalam tubuh: natrium, kalium, dan klorida.
    • Berperan dalam osmoregulasi (menjaga tekanan osmotik pada ICF dan ECF).

    Makromineral (Natrium)

    • Natrium (Na+) merupakan kation utama pada ECF (sekitar 93%).
    • Banyak ditemukan pada cairan ekstraseluler (60-70%).
    • Berperan dalam keseimbangan cairan dan osmolaritas tubuh.
    • Berperan dalam pengaturan asam basa.
    • Berperan dalam absorbsi gula dalam tubuh.
    • Berperan dalam pembentukan potensial aksi pada saraf.
    • Sebagian besar natrium berasal dari diet dalam bentuk natrium klorida, dengan rekomendasi diet <5 g/hari.

    Makromineral (Kalium)

    • Kalium (K+) adalah kation utama di dalam sel (ICF), sekitar 98%.
    • Berperan pada osmoregulasi.
    • Berperan dalam kontraksi otot jantung dan skeletal.
    • Berperan dalam konduksi impuls saraf.
    • Berperan dalam metabolisme sebagai kofaktor enzim Na+/K+-ATPase.

    Makromineral (Klorida)

    • Klorida (Cl-) adalah anion utama pada cairan ekstraseluler (ECF), sekitar 80-90%.
    • Berperan dalam osmoregulasi pada tubuh.
    • Berperan dalam keseimbangan asam basa.
    • Berperan dalam pembentukan asam lambung.

    Makromineral (Kalsium)

    • Kalsium (Ca2+) terdapat pada tulang dan gigi (99%) dan dalam darah serta cairan tubuh (1%).
    • Sebagai komponen utama penyusun tulang dan gigi.
    • Berperan penting dalam pembekuan darah.
    • Berperan dalam kontraksi otot.
    • Sebagai second messenger/sinyaling molekul dalam sel.
    • Kofaktor enzim.

    Makromineral (Magnesium)

    • Magnesium (Mg2+) merupakan kation selain kalium, ditemukan di ICF, sebanyak 60% terdeposit pada tulang.
    • Sebagai komponen penyusun tulang.
    • Kofaktor beberapa enzim, termasuk DNA polymerase.
    • Sebagai komponen dalam sinyal sel.
    • Dalam tubuh dalam bentuk HPO42– dan H2PO4-, hampir 80% terdeposit pada tulang dalam bentuk hydroxyapatit (bisa dalam bentuk anorganik atau organik).
    • Komponen matriks tulang bersama kalsium.
    • Mengatur pH tubuh.
    • Komponen penyusun DNA, RNA, dan ATP/ADP.
    • Merupakan penyusun fosfolipid pada membran sel.

    Mikromineral (Besi)

    • Besi (Fe) memiliki 2 bentuk: Fe2+ (ferrous) dan Fe3+ (ferric).
    • Sebagai komponen penyusun heme.
    • Kofaktor enzim, termasuk PEP carboxykinase.

    Mikromineral (Selenium)

    • Selenium (Se) adalah mineral metaloid.
    • Komponen penyusun enzim Gpx (glutathione peroxidase), berperan dalam menangkal radikal bebas.

    Mikromineral (Tembaga)

    • Tembaga (Cu) ditemukan dalam bentuk Cu+ (cuprous) dan Cu2+ (cupri) dalam tubuh.
    • Sebagai kofaktor enzim, seperti Tirosinase.
    • Sebagai komponen protein transport, seperti hepaestin.

    Mikromineral (Iodine)

    • Iodine (I-) adalah bentuk mineral nonlogam, 70-80% terdapat dalam kelenjar tiroid.
    • Sebagai komponen hormon tiroid (T3 dan T4).

    Sulfur (S)

    • Merupakan komponen dari 4 asam amino: sistein, metionin, taurin, dan homosistein.
    • Komponen penyusun jaringan ikat (kolagen).
    • Antioksidan.

    Zinc (Zn)

    • Sebagian besar dalam bentuk Zn2+ dalam tubuh.
    • Sebagai komponen enzim, termasuk alkaline phosphatase dan phospholipase.
    • Komponen sitoskeletal sel.
    • Berperan dalam ekspresi gen (respon elemen).
    • Berperan dalam sistem imun.

    Homeostasis Kalsium

    • Homeostasis kalsium diatur oleh kelenjar tiroid dan paratiroid.

    Peran Vitamin D pada Absorpsi Kalsium

    • Vitamin D meningkatkan penyerapan kalsium dengan meningkatkan jumlah transporter (calbindin) pada permukaan sel usus.

    Interaksi Mineral

    • Absorbsi mineral dapat dipengaruhi oleh asam fitat, asam oksalat, polifenol, dan kondisi pH lambung.
    • Penyerapan mineral dapat dipengaruhi oleh mineral lain.

    Sumber

    • Terdapat berbagai sumber referensi acuan yang dapat ditelusuri.

    Studying That Suits You

    Use AI to generate personalized quizzes and flashcards to suit your learning preferences.

    Quiz Team

    Related Documents

    Description

    Quiz ini membahas tentang mineral, mikronutrien penting bagi tubuh kita. Anda akan belajar tentang klasifikasi mineral berdasarkan konsumsi dan lokasi fisiologis, serta fungsi-fungsi mineral dalam metabolisme. Siapkan diri Anda untuk menguji pengetahuan tentang peran mineral dalam kesehatan!

    More Like This

    Mineral Classification Flashcards
    24 questions
    Mineral dan Klasifikasinya
    7 questions

    Mineral dan Klasifikasinya

    VigilantArtInformel avatar
    VigilantArtInformel
    Klasifikasi dan Fungsi Mineral
    5 questions
    Klasifikasi Mineral dan Fungsinya
    5 questions
    Use Quizgecko on...
    Browser
    Browser