Kuis Sistem Limfatik dan Edema

Edema adalah penumpukan cairan di jaringan interstitial, menyebabkan pembengkakan.

Efusia adalah keluarnya cairan dari pembuluh darah atau limfatik ke jaringan atau rongga tubuh.

Hiperemia adalah peningkatan aliran darah ke suatu area tubuh, biasanya disebabkan oleh vasodilatasi.

Kongesti adalah penumpukan darah abnormal di suatu area tubuh, biasanya disebabkan oleh gangguan aliran darah.

Hemostasis adalah proses penghentian perdarahan, baik secara alami (pembekuan darah atau vasokonstriksi) atau buatan (tekanan atau ligasi).

Sistem limfatik adalah jaringan pembuluh dan kelenjar yang membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh dan berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh.

Pertukaran cairan di kapiler adalah proses perpindahan cairan antara darah dan ruang antar sel (interstitial). Cairan dapat keluar dari pembuluh kapiler menuju ruang interstitial dan kembali lagi, diatur oleh tekanan hidrostatik dan tekanan osmotik.

Edema adalah pembengkakan jaringan yang terjadi karena penumpukan cairan interstitial.

Penurunan konsentrasi protein plasma dapat menyebabkan edema karena mengurangi tekanan osmotik koloid plasma, sehingga lebih banyak cairan keluar dari pembuluh darah

Peningkatan permeabilitas dinding kapiler dapat menyebabkan edema karena lebih banyak protein keluar dari pembuluh darah, mengurangi daya tarik cairan kembali

Peningkatan tekanan vena bisa menyebabkan edema karena meningkatkan tekanan hidrostatik di kapiler, sehingga lebih banyak cairan keluar

Pemblokiran pembuluh limfatik bisa menyebabkan edema karena cairan tidak dapat diangkut kembali ke aliran darah.

Pergerakan limfatik yang terjadi di sistem limfatik untuk mengangkut cairan, protein, dan lemak.

Pemblokiran sistem limfatik, terutama di kelenjar getah bening. Parasit, kanker, atau pertumbuhan jaringan fibrosis akibat radiasi terapeutik dapat menghalangi pergerakan limfatik.

Penumpukan cairan di jaringan atau rongga tubuh tertentu. Contoh: efusi pleura (cairan di rongga dada), efusi perikardia (cairan di sekitar jantung), efusi sendi (cairan di sendi).

Peningkatan volume darah di suatu jaringan secara aktif karena dilatasi arteriol. Contoh: otot rangka saat berolahraga.

Peningkatan volume darah di suatu jaringan secara pasif karena gangguan aliran keluar darah. Contoh: gagal jantung.

Hiperemia dapat menyebabkan kemerahan (erythema) karena banyaknya darah beroksigen. Kongesti menyebabkan warna biru-merah (sianosis) karena penumpukan darah deoksigenasi

Kongesti dan edema sering terjadi bersamaan. Kongesti kapiler menyebabkan transudasi cairan, yang menyebabkan edema.

Pada kongesti kronis, kurangnya oksigen (hipoksia) menyebabkan degenerasi atau kematian sel (kadang-kadang disertai jaringan parut). Perdarahan kecil juga dapat terjadi, membentuk hemosiderin (pigmen besi) di dalam makrofag.

Proses menghentikan pendarahan dengan bantuan trombosit, membentuk sumbat hemostasis primer.

Proses pembekuan darah yang melibatkan faktor pembekuan darah, membentuk sumbat hemostasis sekunder.

Faktor pembekuan darah diaktifkan di sekitar luka, membentuk jaring-jaring fibrin yang mengikat trombosit dan membentuk gumpalan darah.

Proses pelepasan zat yang membatasi ukuran gumpalan darah dan mencegah penyumbatan pembuluh darah.

Kelainan pembekuan darah yang menyebabkan penggumpalan darah berlebihan.

Gumpalan darah yang terbentuk di dalam pembuluh darah.

Gumpalan darah yang terlepas dari tempat asalnya dan bergerak melalui pembuluh darah.

Kelainan yang disebabkan oleh tersangkutnya embolus di pembuluh darah, menyebabkan penyumbatan aliran darah.

Suatu area nekrosis iskemik yang diakibatkan oleh oklusi pasokan arteri atau drainase vena pada jaringan tertentu.

Kondisi kekurangan pasokan darah ke jaringan, yang menyebabkan kekurangan oksigen.

Jenis emboli yang berasal dari trombus yang terbentuk di dalam pembuluh darah dan kemudian terlepas dan mengalir ke aliran darah.

Emboli yang berasal dari sumber lain selain trombus, seperti emboli lemak, emboli udara, atau emboli cairan ketuban

Kondisi dimana terjadi pembekuan darah di dalam pembuluh darah.

Suatu kondisi yang terjadi ketika pembuluh darah menyempit atau tersumbat, menyebabkan aliran darah ke jaringan terganggu dan menyebabkan iskemia.

Penurunan aliran darah ke jaringan karena penyempitan abnormal pembuluh darah.

Suatu gangguan aliran darah yang disebabkan oleh penekanan atau perputaran pembuluh darah.

Syok, atau kolaps kardiovaskular, merupakan kondisi yang terjadi ketika tubuh mengalami ketidakseimbangan tekanan darah, biasanya disebabkan oleh kerusakan jantung atau kekurangan volume darah, sehingga menyebabkan kekurangan pasokan oksigen ke organ vital.

Kategori syok dimana jantung tidak berfungsi dengan baik untuk memompa darah.

Kategori syok yang disebabkan oleh kehilangan darah atau cairan tubuh.

Kategori syok yang disebabkan oleh infeksi bakteri di seluruh tubuh.

Fase awal syok dimana tubuh masih dapat mengkompensasi kekurangan darah dengan meningkatkan denyut jantung dan menyempitkan pembuluh darah.

Fase ketika tubuh tidak lagi mampu mengkompensasi kekurangan darah, menyebabkan penurunan aliran darah ke organ penting dan kerusakan sel.

Fase ketika kerusakan organ sudah sangat parah, bahkan jika pasokan darah kembali, tubuh tidak lagi dapat berfungsi normal dan kemungkinan kematian tinggi.

Kondisi kekurangan darah dan oksigen di jaringan tubuh yang terjadi ketika tubuh mengalami syok.