Gizi Olahraga dan Aktivitas Fisik

<p>Peningkatan kapasitas transport oksigen (C)</p> Signup and view all the answers

<p>5-10 g/kgBB (D)</p> Signup and view all the answers

<p>Transkripsi (B)</p> Signup and view all the answers

<p>GLUT-4 (A)</p> Signup and view all the answers

<p>Komposisi tubuh (B)</p> Signup and view all the answers

<p>Peningkatan protein otot (C)</p> Signup and view all the answers

<p>Meningkatkan simpanan glikogen (B)</p> Signup and view all the answers

<p>Membantu kapasitas dan kinerja latihan (A)</p> Signup and view all the answers

<p>1 g·kg−1 per jam selama 4-6 jam (D)</p> Signup and view all the answers

<p>Teknik diet untuk meningkatkan glikogen (B)</p> Signup and view all the answers

<p>Meningkatkan kinerja dan pemulihan olahraga (B)</p> Signup and view all the answers

<p>1,2 hingga 2 g (B)</p> Signup and view all the answers

<p>Dalam waktu 2 jam (D)</p> Signup and view all the answers

<p>Menunda timbulnya kelelahan (B)</p> Signup and view all the answers

<p>Kombinasikan karbohidrat dan protein (B)</p> Signup and view all the answers

<p>Meningkatkan sintesis protein otot (B)</p> Signup and view all the answers

<p>3-7 hari sebelum kompetisi (D)</p> Signup and view all the answers

<p>Menjaga konsentrasi hormon seks (C)</p> Signup and view all the answers

<p>Meningkatkan ketegangan fisiologis (C)</p> Signup and view all the answers

<p>5 hingga 7 mL·kg−1 (D)</p> Signup and view all the answers

<p>Pengeluaran melalui kulit, paru-paru, tinja, dan urin (A)</p> Signup and view all the answers

<p>Mengganti cairan sebanyak 1,5 L·kg−1 dari total penurunan berat badan (C)</p> Signup and view all the answers

<p>Menurunkan efektivitas atlet (D)</p> Signup and view all the answers

<p>60% (D)</p> Signup and view all the answers

<p>Membantu penyerapan nutrisi penting (B)</p> Signup and view all the answers

<p>Meningkatkan panas tubuh (C)</p> Signup and view all the answers

<p>Kemampuan untuk mencegah kerusakan jaringan otot (C)</p> Signup and view all the answers

<p>Tidak ada bukti yang mendukung peningkatan kinerja melalui suplementasi tersebut. (A)</p> Signup and view all the answers

<p>Kekurangan mineral dapat menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan. (D)</p> Signup and view all the answers

<p>Pendidikan tentang nutrisi mineral yang cukup melalui makanan harus didahulukan. (A)</p> Signup and view all the answers

<p>Mengonsumsi makanan alami seimbang dengan kepadatan nutrisi tinggi. (D)</p> Signup and view all the answers

<p>Suplemen ini tidak efektif sebagai alat bantu ergogenik. (B)</p> Signup and view all the answers

<p>Suplementasi mineral dipertimbangkan terutama bagi atlet dengan kebiasaan makan buruk. (C)</p> Signup and view all the answers

<p>Olahraga dapat menyebabkan hilangnya mineral dari tubuh. (C)</p> Signup and view all the answers

<p>Berfokus pada makanan alami untuk memenuhi kebutuhan mineral. (C)</p> Signup and view all the answers

<p>Suplemen tidak akan memberikan efek menguntungkan. (B)</p> Signup and view all the answers

<p>Makanan alami lebih bermanfaat dan memiliki kepadatan nutrisi. (C)</p> Signup and view all the answers

Konsumsi karbohidrat (larutan 6-8%) setiap 15 menit meningkatkan kapasitas & kinerja latihan, menyediakan glukosa, mencegah hipoglikemia, & mengaktifkan sistem saraf pusat.

Mengonsumsi 1 g karbohidrat/kg berat badan/jam selama 4-6 jam setelah latihan untuk memulihkan simpanan glikogen.

Teknik diet untuk meningkatkan kandungan glikogen di hati dan otot, menunda kelelahan, biasanya dilakukan 3-7 hari sebelum kompetisi.

Mengandung semua asam amino esensial, penting untuk perbaikan otot dan pemulihan.

Meningkatkan kinerja dan pemulihan olahraga.

Direkomendasikan 1,2-2 g protein/kg berat badan/hari untuk adaptasi metabolik, perbaikan, dan remodeling protein.

Mengonsumsi 0,3 g protein/kg berat badan/hari dalam 2 jam setelah latihan untuk pemulihan otot, kekuatan dan massa tubuh tanpa lemak.

Kondisi kekurangan gula darah.

Bentuk penyimpanan energi utama dalam tubuh, terutama di hati dan otot.

Salah satu asam amino penting yang merupakan bagian penting dari protein otot rangka.

Kebutuhan gizi atlet dipengaruhi oleh komposisi tubuh, jenis olahraga, dan lingkungan. Pola makan harus disesuaikan dengan individu atlet.

Atlet direkomendasikan mengonsumsi 50%-55% karbohidrat, dengan peningkatan hingga 5-10% seiring meningkatnya intensitas latihan.

Atlet direkomendasikan mengonsumsi 12%-15% protein.

Atlet direkomendasikan mengonsumsi 30%-35% lemak.

Konsumsi karbohidrat 1-4 jam sebelum latihan dapat meningkatkan simpanan glikogen untuk latihan selanjutnya.

Latihan aerobik meningkatkan kadar hemoglobin yang mengangkut oksigen ke sel otot.

Latihan kekuatan meningkatkan protein dalam otot rangka.

Program nutrisi atlet harus disesuaikan dengan kebutuhan individu dan pengeluaran energi.

Atlet dianjurkan mengonsumsi 5-10 gram karbohidrat per kilogram berat badan per hari.

Suplemen antioksidan seperti vitamin C dan E belum terbukti meningkatkan kinerja olahraga. Fokuslah pada mendapatkan nutrisi dari makanan sehat.

Mineral mikro seperti zat besi dan seng penting untuk kesehatan, namun suplementasi hanya diperlukan jika ada kekurangan.

Olahraga dapat menyebabkan kehilangan mineral melalui keringat. Kebanyakan atlet dapat memenuhi kebutuhan mineral melalui diet seimbang.

Sumber utama vitamin adalah makanan alami yang mengandung nutrisi padat. Suplemen multivitamin tidak selalu diperlukan.

Suplementasi mineral dapat dipertimbangkan untuk atlet yang memiliki kebiasaan makan buruk atau kekurangan mineral.

Suplementasi mineral tidak akan bermanfaat jika tidak ada kekurangan. Perhatikan asupan makanan terlebih dahulu.

Lemak berperan penting dalam tubuh, menyediakan energi untuk kontraksi otot, menjaga kesehatan membran sel, membantu penyerapan vitamin, mengurangi peradangan, dan menjaga kadar hormon.

Diet ini meningkatkan penggunaan lemak sebagai sumber energi, memperpanjang waktu hingga kelelahan, namun dapat mengurangi efektivitas atlet.

Keadaan hidrasi atlet bergantung pada intensitas dan durasi latihan, kondisi lingkungan, dan faktor lainnya, dan sangat penting untuk performa.

Sekitar 60% dari massa tubuh manusia terdiri dari air, dan kehilangan cairan harian yang tidak terlihat dapat mencapai 5-10% dari total air tubuh.

Dehidrasi terjadi saat kehilangan cairan lebih dari 2% berat badan, meningkatkan risiko kelelahan, kram otot, dan penyakit terkait panas.

Atlet harus mulai minum cairan 24 jam sebelum latihan dan terus melakukannya hingga 48 jam setelahnya, dengan penyesuaian sesuai kebutuhan.

Pengukuran berat badan sebelum, selama, dan setelah latihan membantu memperkirakan kehilangan cairan dan membantu memastikan hidrasi yang tepat.

Manfaat suplemen vitamin antioksidan untuk mencegah kerusakan otot masih belum sepenuhnya jelas, tetapi secara umum efeknya kecil.