Ekonomi Maritim dan Sumber Daya Alam

Rangkuman Ekonomi Maritim dan Sumber Daya Alam Maritim

• Sumber daya maritim meliputi flora, fauna, dan habitat laut dari perairan dalam hingga daerah pasang surut.
• Sumber daya ini terbagi menjadi dapat diperbaharui (perikanan, hutan mangrove, terumbu karang, pulau kecil) dan tidak dapat diperbaharui (minyak bumi, gas, bahan tambang, mineral).
• Energi kelautan meliputi pasang surut, gelombang, angin, dan OTEC (Ocean Thermal Energy Conversion).
• Jasa lingkungan meliputi pariwisata, pelayaran, kepelabuhanan, dan penetralan limbah.

Potensi Sumber Daya Maritim di Indonesia

• Indonesia memiliki keanekaragaman sumber daya maritim.
• Perikanan tangkap mengalami peningkatan 1,32% per tahun (2003-2007).
• Perikanan budidaya menunjukkan pertumbuhan signifikan, dengan peningkatan budidaya laut sebesar 62,23% (2003-2007).
• Potensi ekonomi sumber daya maritim senilai USD 71,9 miliar, namun baru 24,5% yang dimanfaatkan.

Sumber Daya yang Tidak Dapat Diperbaharui

• Minyak dan gas: 70% produksi berasal dari laut.
• Terdapat 60 cekungan potensial dengan cadangan 11,3 miliar barel minyak dan 101,7 triliun kaki kubik gas.

Energi Kelautan

• Indonesia memiliki wilayah perairan ideal untuk pengembangan energi thermal laut (OTEC).
• Energi thermal laut memanfaatkan perbedaan suhu air permukaan laut yang hangat dan air laut di kedalaman yang dingin untuk menghasilkan energi listrik.
• Potensi energi pasang surut dan gelombang terdapat di daerah seperti Bagan Siapi-Api dan Merauke.

Jasa Lingkungan

• Pelayaran dan transportasi laut menopang 90% volume ekspor/impor dan 88% barang antar-pulau.

Letak, Luas, dan Batas Wilayah Indonesia

• Letak astronomis: antara 6° LU – 11° LS dan 95° BT – 141° BT.
• Letak lintang: berada antara 23,5° LU – 23,5° LS, menyebabkan iklim tropis dengan temperatur dan curah hujan tinggi sepanjang tahun.
• Letak geologis: berada pada pertemuan tiga lempeng (Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik).
• Letak geomorfologis: terdapat jalur pegunungan Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik.
• Letak geografis: diapit oleh dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudra (Pasifik dan Hindia).
• Luas daratan: 1.919.440 km².
• Luas laut: 3.257.483 km².
• Batas wilayah meliputi daratan dan laut (zona ekonomi eksklusif, landas kontinen, laut teritorial).

Daya Dukung Lingkungan

• Daya dukung lingkungan adalah kemampuan ekosistem untuk mendukung kehidupan makhluk hidup secara berkelanjutan.
• Faktor penentu daya dukung meliputi faktor biofisik (ketersediaan air, tanah, dan energi), sosial-budaya-ekonomi, dan proses ekologi.
• Daya dukung terdiri dari Supportive Capacity (menyediakan kebutuhan dasar) dan Assimilative Capacity (menyerap limbah).
• Tingkat kapasitas daya tampung terbagi menjadi maksimum, subsistem, suboptimum, dan optimum.

Upaya Pelestarian dan Jejak Ekologi

• Upaya pelestarian meliputi pemanfaatan sumber daya secara bijak, penggunaan teknologi untuk efisiensi, dan pengembangan pembangunan berkelanjutan.
• Jejak ekologi mengukur perbandingan antara luas lahan yang dibutuhkan dan yang tersedia untuk mendukung kehidupan manusia.

Tata Ruang dan Kelayakan Lahan

• Perencanaan tata ruang perlu mempertimbangkan kelayakan lahan, kesadaran lingkungan, dan perspektif ekonomi.

Inventarisasi dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

• Inventarisasi lingkungan dilakukan untuk memahami potensi sumber daya alam dan kondisi lingkungan.

Pengertian dan Tantangan Lahan

• Kepadatan penduduk meningkatkan konsumsi lahan per kapita.
• Daya dukung lingkungan dipengaruhi oleh jumlah populasi yang dapat didukung oleh habitat.

Pengelolaan Sumber Daya Alam

• Pengelolaan lingkungan hidup meliputi pelestarian fungsi lingkungan, pemanfaatan, pemeliharaan, pengawasan, dan pengendalian.
• Mengacu pada UU No. 32 Tahun 2009.
• Melibatkan tata ruang yang memperhatikan standar lingkungan dan AMDAL.

Bioma

• Biosfer adalah lapisan tempat tinggal makhluk hidup di Bumi, baik di darat maupun laut.
• Bioma adalah unit geografis besar berdasarkan vegetasi utama yang dominan dan jenis fauna yang ada di wilayah tersebut.
• Bioma dikenal berdasarkan vegetasi yang mendominasi wilayah seperti hutan hujan tropis, savana, stepa, tundra, taiga, dan gurun.

Konservasi Lahan

• Konservasi lahan adalah upaya untuk melindungi dan memperbaiki tanah, memanfaatkan sumber daya tanah dan air secara berkelanjutan.
• Metode konservasi lahan meliputi vegetatif (menggunakan tanaman), teknis (mengatur aliran permukaan), dan mekanis (menggunakan bahan fisik).
• Metode Reklamasi Lahan bertujuan memperbaiki lahan rusak akibat pertambangan/bencana.
• Tahapan Reklamsi lahan meliputi Persiapan Lahan, Pengendalian Erosi dan Sedimentasi, dan Pengolahan Tanah Pucuk.

Ruang Terbuka Hijau (RTH)

• RTH adalah area yang ditumbuhi vegetasi alami/buatan untuk keseimbangan ekosistem.
• Kota wajib menyediakan 30% RTH dari total luas wilayah.
• Jenis RTH terdiri dari publik dan privat.
• RTH berperan sebagai paru-paru kota dan penyerap air.

Konservasi Air

• Konservasi air adalah pengelolaan air hujan untuk mencegah banjir dan menyediakan air di musim kemarau.
• Manfaatnya mencakup perlindungan sumber air, mengurangi dampak lingkungan, dan penggunaan air hujan secara efisien.
• Permeable Pavement (aspal/beton tembus air) untuk meningkatkan infiltrasi air hujan dan mengurangi limpasan.

Low Impact Development (LID)

• LID adalah pendekatan inovatif dalam pengelolaan air hujan untuk melindungi sumber daya air dengan praktik seperti infiltrasi, penyimpanan, dan pengolahan limpasan.
• Teknik LID meliputi bioretensi, permeable pavement, rain garden, dan green roof.