Dinasti Safawi dan Umar bin Khattab

Ismail I memproklamasikan dirinya sebagai raja di kota Tabriz pada tahun 1501.

Ismail I memperluas kekuasaannya hingga mencakup seluruh Persia dan bagian timur Bulan Sabit Subur pada sepuluh tahun pertama pemerintahannya.

Konflik antara Safawi dan Turki Usmani, mengakibatkan kekalahan Ismail I.

Sultan Salim memimpin pasukan Turki Usmani melawan Ismail I di Pertempuran Chaldiran.

Kekalahan Ismail I di Chaldiran menyebabkan penurunan kepercayaan diri dan perubahan gaya hidup.

Dinasti Safawi di Persia didirikan oleh Syah Ismail I pada tahun 1501 M.

Masa pemerintahan Syah Abbas I dalam Dinasti Safawi berlangsung dari tahun 1588-1629 M.

Syah Abbas I berhasil memulihkan kondisi pemerintahan yang kacau.

Konflik internal dan peperangan dengan negara lain.

Ekonomi dan politik.

Mengembangkan kebijakan politik dan ekonomi yang kuat.

Belum dijelaskan dalam teks.

Suatu kerajaan di Persia (Iran) yang berpengaruh dalam sejarah Islam.

Syafi al-Din memulai Tarekat Safawi, kemudian dilanjutkan oleh Ismail I.

Suksesi kepemimpinan Dinasti Safawi berdasarkan penunjukan langsung oleh pimpinan tarekat kepada putranya.

Kerajaan Safawi terletak di Persia (sekarang Iran).

Memiliki peran besar dalam politik, ekonomi, seni dan budaya Persia tetapi tidak dalam militer.

Ismail I adalah pemimpin pertama yang memproklamasikannya sebagai kerajaan.

Sadr al-Din melanjutkan kepemimpinan Tarekat Syafawi setelah Syafi al-Din wafat.

Safawi berperan penting dibidang politik, ekonomi, dan seni budaya, tapi bukanlah bidang militer

Faktor yang membantu Dinasti Safawi mencapai dominasi adalah dukungan dari Kesultanan Utsmani, diplomasi yang baik, dan kehebatan militer.

Masa pemerintahan Shah Abbas I (1588-1629) dianggap sebagai masa keemasan Dinasti Safawi karena kemajuan yang signifikan dalam bidang seni dan budaya.

Shah Safi Mirza menggantikan Abbas I sebagai penguasa Dinasti Safawi.

Masa pemerintahan Shah Safi Mirza menandai awal kemunduran Dinasti Safawi.

Qandahar adalah kota yang lepas dari kekuasaan Safawi dan jatuh ke tangan Kerajaan Mughal.

Kekejaman Raja Sulaiman terhadap para pembesar kerajaan menyebabkan rakyat bersikap masa bodoh terhadap pemerintahnya.

Shah Abbas II dikenal sebagai seorang raja yang gemar minum-minuman keras.

Konflik dengan Kerajaan Usmani selama Dinasti Safawi merupakan salah satu penyebab kemundurannya.

Perselisihan di dalam Dinasti Safawi setelah Ismail I, melibatkan pasukan Qizilbash, pejabat Persia, dan suku Turki.

Pemerintahan Tahmasp I, Ismail II, dan Muhammad Khudabanda ditandai dengan kemunduran Dinasti Safawi.

Abbas I adalah raja yang berhasil mengembalikan kekuatan Dinasti Safawi setelah masa-masa sulit.

Konflik Safawi dan Turki Usmani berlanjut hingga masa Tahmasp I, Ismail II, dan Muhammad Khudabanda.

Masa pemerintahan Abbas I menandai puncak kemajuan Dinasti Safawi.

Abbas I membangun Bandar Abbas sebagai jalur perdagangan.

Pemulihan kondisi pemerintahan yang kacau oleh Abbas I menjadi faktor penting dalam mendukung kemajuan Dinasti Safawi.

Dinasti Safawi mengalami kemajuan signifikan dalam bidang ekonomi dan politik di masa Abbas I.

Dinasti Safawi berhasil membangun kekuatan melalui penguasaan sumber daya militer, perluasan wilayah, dan perjanjian perdagangan.

Sultan Syah Jehan dari Kerajaan Mughal berhasil menguasai kota Qandahar.

Raja Husein dari Dinasti Safawi memberikan kekuasaan yang besar kepada ulama Syi'ah.

Dominasi ulama Syi'ah dan paksaan terhadap golongan Sunni menyebabkan pemberontakan di Afghanistan.

Dekadensi moral para pemimpin Dinasti Safawi menjadi sebab utama kemundurannya.

Dekadensi moral pemimpin pada akhir pemerintahan Dinasti Safawi menyebabkan pasukan Ghulam kehilangan semangat.

Kekalahan Ismail I di Chaldiran menyebabkan penurunan kepercayaan diri dan isolasi diri.

Dekadensi moral pemimpin dan konflik internal menjadi salah satu sebab kemunduran Dinasti Safawi setelah masa kejayaan Abbas I.