Analisis Feses: Kristal, Darah Samar, dan Parasit

<p>Vitamin C mengganggu reaksi enzimatis (A)</p> Signup and view all the answers

<p>Pemeriksaan langsung dengan <em>direct wet film</em> (B)</p> Signup and view all the answers

<p>Stadium kista (C)</p> Signup and view all the answers

<p>Feses cair biasanya sangat encer (D)</p> Signup and view all the answers

<p>pH (B)</p> Signup and view all the answers

<p>Colon descendens (B)</p> Signup and view all the answers

<p>Colon sigmoideum (C)</p> Signup and view all the answers

<p>Masuk ke dalam rongga pelvis (B)</p> Signup and view all the answers

<p>Sepertiga dextra linea interspinosum (D)</p> Signup and view all the answers

<p>A. colica sinistra (B)</p> Signup and view all the answers

<p>Colon descendens (B)</p> Signup and view all the answers

<p>Vena porta (A)</p> Signup and view all the answers

<p>Kolateralisasi antara arteri di sisi kanan dan kiri kolon (D)</p> Signup and view all the answers

<p>Asini pankreas (B)</p> Signup and view all the answers

<p>Kontaminasi urin dapat merusak protozoa dalam sampel, mempengaruhi hasil pemeriksaan parasitologi. (D)</p> Signup and view all the answers

<p>Stercobilin (D)</p> Signup and view all the answers

<p>Steatorrhea (B)</p> Signup and view all the answers

<p>Diet kaya klorofil (D)</p> Signup and view all the answers

<p>Hitam (A)</p> Signup and view all the answers

<p>Indole dan skatole (A)</p> Signup and view all the answers

<p>Muko-serosa (C)</p> Signup and view all the answers

<p>Plexus coeliacus, nervus simpatis, dan nervus parasimpatis. (C)</p> Signup and view all the answers

<p>Epitel gepeng berlapis. (D)</p> Signup and view all the answers

<p>Ameloblast berada di sebelah email, sedangkan odontoblast berada di sebelah dentin. (A)</p> Signup and view all the answers

<p>Otot-ototnya tersusun seperti anyaman tikar (pola kiri-kanan). (C)</p> Signup and view all the answers

<p>Berbentuk seperti kubah atau bulat. (A)</p> Signup and view all the answers

<p>Seperti daun (ujung melengkung), berjajar (A)</p> Signup and view all the answers

<p>Berbentuk kerucut sempit, sebagian mengandung keratin, dan sedikit mengandung kuncup kecap. (A)</p> Signup and view all the answers

<p>M. Orbikularis Oris (C)</p> Signup and view all the answers

<p>Kurvatura Minor (C)</p> Signup and view all the answers

<p>Air langsung masuk ke pyloricum melalui saluran magenstrasse. (A)</p> Signup and view all the answers

<p>Otot akan mengalami spasm sehingga ostium pyloricum menutup. (C)</p> Signup and view all the answers

<p>Pars Descendens (D)</p> Signup and view all the answers

<p>Kurvatura Minor (B)</p> Signup and view all the answers

<p>Upper dan Lower GI Tract (B)</p> Signup and view all the answers

<p>Antara tuberculum illium dekstra dan sinistra (A)</p> Signup and view all the answers

<p>Jejunum memiliki lapisan yang lebih tebal dengan pembuluh darah yang lebih banyak (B)</p> Signup and view all the answers

<p>Area transparan di antara vasa recta yang berisi lemak; ileum lebih tembus pandang (A)</p> Signup and view all the answers

<p>Mesenterium menempel di posterior dinding duodenum (B)</p> Signup and view all the answers

<p>Taenia Omentalis (C)</p> Signup and view all the answers

<p>Taenia coli yang lebih pendek dari panjang intestinum crassum (A)</p> Signup and view all the answers

<p>Colon Transversum (A)</p> Signup and view all the answers

<p>Lien (C)</p> Signup and view all the answers

<p>Retrocecal (A)</p> Signup and view all the answers

<p>Dari epitel berlapis gepeng tanpa lapis tanduk menjadi epitel selapis silindris/kolumner (A)</p> Signup and view all the answers

<p>Pilorus gaster (B)</p> Signup and view all the answers

<p>Sekresi lisozim (B)</p> Signup and view all the answers

<p>Adanya plak Peyer (A)</p> Signup and view all the answers

<p>Tenia coli (D)</p> Signup and view all the answers

<p>Di antara lapisan sirkular dan longitudinal (B)</p> Signup and view all the answers

<p>Dari epitel selapis silindris menjadi epitel berlapis gepeng tanpa lapis tanduk (C)</p> Signup and view all the answers

<p>Kelenjar serosa (A)</p> Signup and view all the answers

<p>Sel Kupffer (D)</p> Signup and view all the answers

<p>Cabang arteri hepatika, cabang vena porta, duktus biliaris (D)</p> Signup and view all the answers

<p>Kelenjar Brunner (D)</p> Signup and view all the answers

<p>Ukuran kecil, dilapisi sel kuboid rendah, terletak di antara asinus kelenjar (D)</p> Signup and view all the answers

<p>Eksokrin, menghasilkan enzim pencernaan (D)</p> Signup and view all the answers

<p>Foveola gastrika (D)</p> Signup and view all the answers

<p>Epitel toraks selapis bersel goblet (A)</p> Signup and view all the answers

Jaringan saraf yang mengatur organ abdomen.

Syaraf parasimpatis yang mengatur fungsi organ.

Lapisan sel pipih yang melindungi permukaan.

Otot di sekitar bibir yang membantu proses berbicara.

Jenis papila lidah berbentuk kubah dengan kuncup rasa.

Papila lidah berbentuk daun yang rudimenter pada manusia.

Papila terbanyak di lidah, berbentuk kerucut sempit.

Struktur dasar yang membentuk bagian gigi seperti email dan dentin.

Kristal Charcoat Leyden dan Hematoidin sebagai indikator abnormalitas.

Proses analisis feses untuk mendeteksi keberadaan darah.

Metode untuk mendeteksi perdarahan tidak terlihat dalam feses.

Hemoglobin berfungsi sebagai enzim untuk reaksi peroksida.

Indikasi positif palsu karena serat daging atau zat besi.

Organisme mikroskopis yang dapat ditemukan dalam spesimen tinja.

Cacing yang dapat ditemukan dalam tinja, melalui stadium telur dan larva.

Metode untuk memfokuskan organisme dalam analisis mikroskopis.

Bagian atas lambung yang dapat mengembang.

Lapisan pelindung dinding lambung dari asam lambung.

Saluran yang menghubungkan lambung ke pyloricum.

Tonjolan yang menghubungkan saluran pankreas dan duodenum.

Bagian kedua dari intestinum tenue, terletak setelah duodenum.

Bagian ketiga dari intestinum tenue, panjang 3,6 m.

Lipat peritoneum yang menghubungkan intestinal ke dinding abdomen.

Lemak kecil di kolon, berwarna kuning.

Lipatan pada intestinum crasum yang menyerupai segmen.

Bagian dari cecum menuju hati, naik ke abdomen.

Bagian kolon yang menyilang dari hati ke limpa.

Bengkok pada kolon di bawah hati.

Pembukaan antara lambung dan duodenum.

Lipatan tidak beraturan di lambung.

Dibatasi oleh ligamen triens, pemisah antara bagian atas dan bawah.

Ligamen yang menghubungkan diafragma dengan kolon sinistra.

Bagian berbentuk S dari kolon yang menghubungkan kolon descendens ke rektum.

Otot longitudinal yang membentuk struktur dari kolon dan bersatu menjelang rektum.

Garis dari sias dextra ke sinistra yang menandakan lokasi appendix.

Arteri yang memberikan suplai darah pada bagian kolon, ileum terminalis, dan appendix.

Vena yang terbentuk dari penggabungan vena mesenterika superior dan inferior.

Vena yang mengalir darah dari bagian inferior usus dan bergabung dengan vena lienalis.

Bagian lidah berbentuk jamur yang mengandung kuncup kecap.

Saluran makanan dari tenggorokan ke lambung berlapis epitel gepeng.

Transisi epitel dari esofagus ke lambung yang berbeda.

Lambung tempat pencernaan makanan, dengan foveola gastrika dan sel parietal.

Bagian pertama usus halus dengan vili intestinalis dan kelenjar Brunner.

Bagian kecil usus besar, lumen berbentuk segitiga dengan banyak jaringan limfonoduli.

Bagian usus besar yang rata, dilapisi epitel bersel goblet.

Jaringan saraf antara lapisan otot kolon yang mengontrol pergerakan usus.

Kelenjar ludah serosa dengan saluran yang berbeda untuk sekresi.

Organ dengan lobulus yang tampak dan berfungsi untuk metabolisme dan detoksifikasi.

Organ eksokrin yang menghasilkan enzim pencernaan dalam bentuk asini.

Sel di lambung yang menghasilkan asam klorida (HCl).

Organ endokrin dalam pankreas yang menghasilkan hormon insulin dan glukagon.

Kelenjar saliva yang menghasilkan sekret muko-serosa, dengan lebih banyak komponen serosa.

Vena yang terletak di tengah lobulus hati, dikelilingi oleh sinusoid dan hepatosit.

Proses pengumpulan tinja untuk analisis laboratorium, memerlukan alat bersih dan tidak terkontaminasi.

Analisis tinja meliputi pemeriksaan makroskopik dan mikroskopik untuk menilai kondisi kesehatan.

Warna normal tinja yang disebabkan oleh stercobillin, produk pemecahan bilirubin.

Bau normal tinja dipengaruhi oleh putrefaksi dan fermentasi yang menghasilkan indole dan scatole.

Kondisi tinja berlemak yang disebabkan oleh malabsorpsi lemak, ditandai dengan warna abu-abu.