Psikologi Perkembangan 1 (Masa Bayi-Masa Akhir Anak-Anak) PDF

Summary

This document is a textbook on developmental psychology, focusing on child development from infancy to childhood. It discusses various aspects of development, including physical, cognitive, and psychosocial factors.

Full Transcript

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 1 (MASA BAYI-MASA AKHIR ANAK-ANAK) oleh : Fx Joko Krisdiyanto, S.Psi., M.Psi.Psi STUDI TENTANG PERKEMBANGAN MANUSIA Munculnya Psikologi perkembangan diawali dengan upaya ingin me- mahami perkembangan anak serta memberikan gambaran tahapan perkem- ban...

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 1 (MASA BAYI-MASA AKHIR ANAK-ANAK) oleh : Fx Joko Krisdiyanto, S.Psi., M.Psi.Psi STUDI TENTANG PERKEMBANGAN MANUSIA Munculnya Psikologi perkembangan diawali dengan upaya ingin me- mahami perkembangan anak serta memberikan gambaran tahapan perkem- bangan anak secara keseluruhan dalam rentang kehidupan. Perkembangan merupakan pola pergerakan atau perubahan yang dimulai sejak masa pem- buahan dan terus berlangsung selama masa hidup manusia. Sebagian besar perkembangan mencakup pertumbuhan, meskipun juga mencakup kemun- duran yang disebabkan oleh proses penuaan dan kematian ( Santrock 2012). Para ilmuan mengakui bahwa perkembangan terjadi disepanjang kehidupan sehingga konsep proses perkembangan yang dapat dikaji secara ilmiah ini dikenal sebagai “perkembangan rentang kehidupan” (life span development). Studi formal dari perkembangan manusia (human develop- ment) merupakan perkembangan yang sistimatis, adaptif, dan berlangsung sepanjang hidup. Dikatakan sistimatic karena perkembangan terjadi secara runut dan teratur. Sedangkan yang dimaksud dengan adaptif karena berkai- tan dengan bagaimana perkembangan menyesuaikan diri dengan faktor eksternal dan internal manusia. Dalam perkembangan kehidupan manusia dijelaskan bahwa perkembangan terjadi sepanjang kehidupan manusia (Pa- palia, Olds & Feldman 2012). Psikologi perkembangan didefinisikan sebagai cabang ilmu psikologi yang menelaah berbagai perubahan didalam diri indi- vidu yang terjadi di dalam perubahan inter individual. A. Tujuan Psikologi Perkembangan Psikologi perkembangan dalam cakupan keilmuan bertujuan untuk memberikan pemaparan (describe), penjelasan (explain), peramalan (pre- dict) dan modifikasi perilaku (modify). Dalam pemaparan (describe) psikolo- gi perkembangan memberikan gambaran perilaku-perilaku manusia yang muncul, seperti ketika anak usia satu tahun secara umum sudah mampu berdiri dan makan makanan padat. Penjelasan (explain) adalah usaha untuk menjelaskan mengapa perilaku muncul pada usia tertentu, misalnya anak usia satu tahun mampu berdiri sendiri karena telah terjadi kematangan or- gan kaki dan motorik anak. Sedangkan pemaparan dan penjelasan perilaku yang muncul, atau faktor-faktor yang menyebabkan perilaku yang muncul adalah menunjukan peramalan (predict) tanpa adanya perilaku yang muncul dikemudian hari. Tahapan perkembangan manusia yang tidak sesuai norma maka psikologi perkembangan juga dapat melakukan modifikasi perilaku (modify), sebagai contoh apabila anak usia 24 bulan belum bisa berbicara maka psikologi perkembangan dapat melakukan modifikasi berupa pelati- han untuk mengoptimalkan kemampuan berbicara anak. B. Konsep Perkembangan Konsep perkembangan mengacu pada adanya perubahan dan sta- bilitas yang muncul disepanjang kehidupan. Perubahan mengarah pada pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada manusia. Sedangkan stabilitas mengarah pada konsistensi yang mungkin muncul pada rentang kehidupan manusia. Dalam melihat perubahan dan stabilitas dalam kehidu- pan manusia maka dapat dilihat melalui aspek perkembangan itu sendiri dan periode sepanjang kehidupan (Papalia dkk 2012) Adapun aspek-aspek perkembangan adalah sebagai berikut 1. Pertumbuhan fisik (physical development) mencakup pertumbuhan tubuh, otak, kapasitas sensori, ketampilan motorik, serta kesehatan. 2. Perkembangan kognitif (cognitive development) perubahan dan sta- bilitas di dalam kemampuan-kemampuan mental seperti belajar, memperhatikan, mengingat, memahami, berpikir, bernalar (reason- ing), memahami, dan kreatif 3. Perkembangan psikososial (psychosocial development) perubahan dan stabilitas di dalam emosi, kepribadian, dan hubungan sosial Pembagian rentang kehidupan manusia dalam periode tertentu dise- but dengan tatanan sosial (social construction). Tatanan sosial merupakan suatu konsep yang muncul secara alamiah dan nyata bagi orang-orang yang menerimanya, namun pada kenyataannya tatanan sosial ini merupakan hal yang muncul melalui interaksi budaya dan masyarakatnya. Pembentukan tatanan sosial ini berdasarkan asumsi atau persepsi subjektif. Tidak ada waktu yang dapat didefinisikan secara objektif, tidak ada batasan yang pas- ti ketika seorang anak dikatakan dewasa, atau seorang pemuda dikatakan menjadi tua. tua. menjadi Demikian pula Demikian tentang pula batasan tentang batasanmasa masaanak-anak, anak-anak,sehingga sehingga tidak ti- ada dak ada batasan yangbatasan sama yang sama antara antara satu satudengan budaya budaya budaya dengan budaya lainya dalam lainya dalam menjelaskan menjelaskan periode periode rentang rentang kehidupan manusia kehidupan manusia dalam tatanan dalam tatanan sosial. sosial. Dibawah ini merupakan periode rentang kehidupan manusia yang Dibawah ini merupakan periode rentang kehidupan manusia yang dikemukakan dikemukakan oleh Papalia & Martorell (2014) untuk membatasi periode oleh Papalia & Martorell (2014) untuk membatasi periode perkembangan manusia. perkembangan manusia. Tabel 1. Periode Rentang Waktu Kehidupan Periode pra kelahiran (Prenatal Pembuahan – Lahir Period) Bayi sampai balita (Infancy and Lahir – 3 tahun Toddlerhood) Anak-anak awal (Early Childhood) 3 - 6 tahun Anak-anak tengah (Middle 6 - 11 tahun Childhood) Remaja (Adolescence) 11 - 20 tahun Dewasa awal (Young Adulthood ) 20 – 40 tahun Dewasa madya(Middle Adulthood ) 40 – 65 tahun Dewasa akhir ( Late Adulthood) Diatas 65 tahun D. Prinsip-Prinsip Perkembangan Perkembangan dipandang sebagai hal yang berlangsung sepanjang hidup merupakan hal utama bagi perspektif masa hidup mengenai perkem- bangan manusia. Menurut ahli perkembangan Paul Baltes ( dalam Santrock 2012) perkembangan masa hidup memiliki prinsip –prinsip perkembangan di mana perkembangan tersebut berlangsung sepanjang hidup, multidimen- si, multiarah, plastis, multidisiplin dan kontekstual serta merupakan proses yang melibatkan pertumbuhan, pemeliharaan dan regulasi terhadap penu- runan 1. Perkembangan berlangsung sepanjang hidup. Perkembangan meru- pakan proses perubahan seumur hidup dalam kemampuan untuk beradaptasi terhadap berbagai situasi yang dipilih atau yang diha- dapi seseorang. Masing - masing masa rentang kehidupan dipen- garuhi oleh apa yang terjadi sebelumnya dan akan memengaruhi apa yang akan terjadi. Masing-masing masa memiliki karakteristik dan nilai yang unik; tidak ada yang lebih penting atau kurang pent- ing. Bahkan orang yang sudah sangat tua dapat tumbuh secara emosioanal dan intelektual. 2. Perkembangan merupakan hal yang memiliki banyak dimensi dan memilki banyak arah. Hal ini menjelaskan bahwa selama rentang kehidupan beberapa dimensi saling berinteraksi-biologis, psikolo- gis, dan sosial-masing-masing mungkin berkembang dengan ke- cepatan yang bervariasi. Perkembangan juga berlangsung lebih dari satu arah. Sebagaimana orang-orang menguasai satu bidang, mereka bisa saja kehilangan bidang yang lain. Sebagian besar anak tumbuh dengan satu arah-ke atas-baik dalam hal ukuran maupun kemampuan. Kemudian, secara bertahap keseimbangan beralih. Remaja biasanya memperoleh kemampuan fisik, tetapi kehilan- gan sarana dalam pembelajaran bahasa. Beberapa kemampuan seperti kosakata, biasanya terus meningkat selama kebanyakan masa dewasa; lainnya, seperti kemampuan menyelesaikan berb-agai masalah yang tidak dikenal, mungkin berkurang; dan beber-apa atribut baru, seperti keahlian, bisa berkembang pada masa dewasa tengah. Orang- orang berusaha memaksimalkan perolehan dengan memusatkan perhatian dengan melakukan hal-hal yang sudah mereka lakukan secara baik dan meminimalkan kehilangan dengan belajar mengelola atau mengimbanginyamisalnya dengan menulis daftar “hal yang harus dilakukan” ketika ingatan menurun. 3. Perkembangan manusia bersifat multiarah. Sepanjang kehidupan, sejumlah dimensi atau komponen dari suatu dimensi tertentu akan berkembang sementara dimensi yang lain akan menyusut se- bagai contoh selama masa remaja ketika seseorang mulai menja- lin relasi romantic, waktu yang dihabiskan bersama teman sebaya mungkin saja menurun. 4. Perkembangan menunjukkan plastisitas. Banyak kemampuan sep- erti ingatan kekuatan, dan daya tahan, dapat ditingkatkan secara signifikan dengan pelatihan dan latihan, bahkan ketika sudah menua. Namun demikian, sebagaimana yang sudah dipelajari oleh Itard, bahkan pada anak-anak, plastisitas memiliki batas, Salah satu tugas penelitian perkembangan adalah menemukan seberapa jauh jenis perkembangan tertentu dapat diubah dengan menggunakan pelatihan maupun metode lainnya pada berbagai usia 5. Perkembangan bersifat multidimensi.Dalam memelajari perkem- bangan manusia akan melibatkan berbagai disiplin ilmu, seperti misalnya apabila berbicara tentang perkembangan kognitif maka akan terkait unsur hereditas, faktor pembelajaran dan budaya tempat seseorang itu tumbuh. 6. Perkembangan dipengaruhi oleh konteks sejarah dan budaya. Ma- sing-masing orang berkembang dalam banyak konteks-berbagai keadaan atau kondisi yang ditentukan sebagian oleh kematangan dan sebagian oleh waktu dan ternpat, Sebagai tambahan pada pengaruh tingkat usia dan nonnormatif, manusia tidak hanya memengaruhi, tapi juga dipengaruhi oleh konteks sejarah-buda- ya mereka. Perbedaan cohort yang signifikan dalam fungsi intele- ktual perkembangan emosi perempuan paruh baya, dan fleksibil- itas kepribadian pada lansia. 7. Perkembangan manusia melibatkan pertumbuhan, pemelihara- an dan regulasi terhadap kehilangan. Baltes menyatakan bahwa penguasaan hidup seringkali melibatkan konflik dan kompetisi diantara tiga hal yang terjadi pada perkembangan yaitu pertum- buhan, pemeliharaan dan regulasi terhadap penurunan. Ketika individu memamsuki masa dewasa menengah dan akhir, peme- liharaan dan regulasi terhadap penurunan kemampuan menjadi lebih penting. 8. Perkembangan manusia merupakan konstruksi bersama dari fak- tor biologi, budaya dan Individu. Hal ini dapat digambarkan den- gan contoh dengan otak dapat membentuk budaya. Namun otak juga dibentuk oleh budaya dan pengalaman yang telah dimiliki atau sedang dikumpulkan oleh seseorang. Dilihat dari faktor in- dividu, kita mampu beranjak melampui pengaruh genetikayang diwariskan maupun faktor lingkungan AWAL KEHIDUPAN AWAL KEHIDUPAN BARU BAB III AWAL KEHIDUPAN BARU A. Fertilisasi BAB III Perkembangan manusiaAWAL berawal dari kelahiran KEHIDUPAN BARUmanusia itu sendiri. Proses kelahiran A. Fertilisasi A. manusia dimulai dengan proses konsepsi atau juga disebut dengan fertilisasi. Fertilisasi Perkembangan Konsepsi atau manusia fertilisasi berawal adalah dari kelahiran prosesberawal penyatuan sperma manusia (sel seks itu sendiri. pria) dan ovumProses (sel Perkembangan manusia dari kelahiran manusia itu sendiri. kelahiranProses manusia dimulai dengan proses konsepsi atau juga disebut dengan fertilisasi. seks wanita).kelahiran manusia dimulai dengan proses konsepsi atau juga disebut Konsepsidengan atau fertilisasi adalah fertilisasi. proses Konsepsi ataupenyatuan fertilisasi sperma (sel seks adalah proses pria) dan penyatuan ovum (sel sperma Sperma dihasilkan oleh testis atau kelanjar reproduksi pria dewasa, dimana (sel seks pria) dan ovum (sel seks wanita). seks wanita). setiap harinya menghasilkan Sperma ratusan dihasilkan ribu sperma. olehatau testis Spermareproduksi atau kelanjar dikeluarkan melalui proses Sperma dihasilkan oleh testis kelanjar reproduksi pria pria dewasa, dewasa, dimana dimana ejakulasi setiap pada harinya kegiatan menghasilkan seksual. Sperma yangratusan masuk ribu sperma. ke saluran Sperma wanita reproduksi dikeluar- akan setiap harinya menghasilkan ratusan ribu sperma. Sperma dikeluarkan melalui proses kan melalui proses ejakulasi pada kegiatan seksual. Sperma yang masuk ke bertahan ejakulasi pada dan berenang kegiatan untuk seksual. membuahi Sperma ovum (sel yang masuk telur). Ovum ke saluran diproduksi reproduksi wanitaoleh akan saluran reproduksi wanita akan bertahan dan berenang untuk membuahi masing-masing bertahan dan (sel ovum indungOvum berenang telur wanita telur). untuk dewasa. membuahi diproduksi Produksi ovum oleh (sel ovum telur).memiliki masing-masing Ovum siklus selama 28 indung diproduksi telur wanitaoleh haridewasa. dan halindung masing-masing ini berlangsung Produksi ovum telur sampai wanita terjadi memiliki dewasa. menopause siklus selamapada Produksi wanita. 28 hari ovum dan halsiklus memiliki ini berlang- selama 28 sung hari dan hal inisampai terjadisampai berlangsung menopause pada terjadi wanita. pada wanita. menopause Gambar Gambar 2. :2. : PenampangSel Penampang SelReproduksi Reproduksi Manusia Manusia Sumber; (Internet) Sumber ; (Internet) Terjadinya pembuahan paling mungkin terjadi jika sperma masuk kedalam vagina pada saat ovulasi.Jika pembuahan tidak terjadi, ovum dan sementaraselovum spermamelintasi yang masukrahim dan tubuh kedalam keluarperempuan melalui vagina proses akan mati. ini akan Sperma disebut diserap oleh sel darah putih, sementara ovum melintasi rahim dan keluar menstruasi. melaluifertilisasi Apabila vagina proses atau ini disebut menstruasi. pembuahan terjadi maka sel sperma dan ovum yang Apabila fertilisasi atau pembuahan terjadi maka sel sperma dan ovum menyatu akan membentuk sel tunggal yang disebut zigot. Setelah zigot terbentuk, yang menyatu akan membentuk sel tunggal yang disebut zigot. Setelah zigot kemudian mengandakan diri berulang kali dgn pembelahan sel untuk semua sel terbentuk, kemudian mengandakan diri berulang kali dgn pembelahan sel membentuk bayi. untuk semua sel membentuk bayi. D. Tahap Perkembangan Prenatal Pada bagian ini yang akan dikaji adalah perjalanan kehamilan, atau perkembangan prenatal. Perkembangan prenatal terjadi dalam tiga taha- pan: germinal, embrionik, dan fetal. Selama tiga tahapan masa kehamilan ini, zigot yang awalnya hanya terdiri atas satu sel tumbuh menjadi embrio dan kemudian janin. Adapun penjelasan dari masing-masing tahapan perkem- bangan prenatal yaitu: Germinal, Embrionik, dan Fetal adalah sebagai beri- kut 1. Tahapan Germinal (sejak pembuahan sampai 2 minggu) Selama tahapan pembuahan sampai 2 minggu usia kandungan. Zigot membelah diri lebih kompleks dan menempel pada dinding rahim, menjadi tanda awal masa kehamilan. Sejak 36 jam setelah pembuahan zigot memasuki masa pembelahan dan duplikasi sel yang sangat cepat atau disebut dengan mitosis. Tujuh puluh dua jam setelah pembuahan zigot membelah diri menjadi 16 dan kemudian menjadi 32 sel, sehari kemudian memiliki 64 sel. Pembelahan ini berlangsung sampai satu sel menjadi 800 juta atau lebih sel yang membentuk tubuh manusia.proses ini berlanjut setelah kelahiran. Gambar 4. Proses Fertilisasi dan Pembelahan sel Gambar 4. Proses Fertilisasi dan Pembelahan sel Sumber: http://kampus-biologi.blogspot.com/2015/04/proses-pembuahan-pada-manusia.html Sumber: http://kampus-biologi.blogspot.com/2015/04/proses-pembuahan- pada-manusia.html 2. Tahapan embrionik (usia kehamilan 2 minggu sampai 8 min- ggu). Pada tahapan ini, organ dan sistem tubuh terutama sistem per- napasan, pencernaan dan saraf berkembang pesat. Namun meru- pakan masa kritis (rentan), saat dimana embrio paling rentan ter- hadap pengaruh destruktif dari lingkungan prenatal. Sistem atau struktur organ yang masih berkembang, kemudian terpapar, atau mengalami masalah lebih mungkin memiliki resiko kecacatan atau keguguran. Embrio yang mengalami cacat yang parah, atau serius, tidak dan dapat bertahanan. Aborsi spontan dikenal dengan istilah (keguguran) atau miscarriage, adalah luruhnya embrio dari rahim. 3. Tahapan Fetal (usia kandungan 8 minggu sampai kelahiran). Penampilan dari sel tulang pertama, dimulai sekitar usia kandun- gan delapan minggu, yang menandai awal dari tahapan fetal (fetal stage) Selama masa ini perkembangan janin tumbuh 20 kali lebih besar drpd ukuran panjang. Sistem tubuh menjadi lebih kompleks. Sebelum lahir, sebagai sentuhan akhir adalah pertumbuhan kuku, jari, tangan dan kaki, serta kelopak mata terbuka. Janin dalam ra- him tidak pasif, dapat bernapas, menendang , berbalik, cegukan, mengisap ibu jari. Lapisan fleksibel dari dinding rahim dan amni- otic sac yang menjadi penahan yang melindungi, merupakan cairan ketuban, yang menstimulasi gerakan meski terbatas.. MASA BAYI PERKEMBANGAN FISIK MASA BAYI PERKEMBANGAN FISIK MASA BAYI A. Pemeriksaan Awal Bayi Awal kelahiran bayi perlu untuk memperhatikan dan mendeteksi apakah A. Pemeriksaan A. Pemeriksaan Awal BayiAwal Bayi kondisi bayi Awalsehat atau bayi kelahiran memerlukan penanganan perlu untuk khusus. Haldaninimendeteksi memperhatikan umumnya Awal kelahiran bayi perlu untuk memperhatikan dan mendeteksi apakah apakah kondisi bayi sehat atau memerlukan penanganan khusus. Hal ini dilakukan kondisi bayi sehatpemeriksaan dengan menggunakan atau memerlukan skala Apgar. penanganan Skala apgar khusus. adalah Hal skala suatu ini umumnya umumnya dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan Apgar. dilakukanmetode Skala yang banyak pemeriksaan apgar adalah digunakan dengan suatu untuk yang menggunakan metode mengukur skala kesehatan Apgar. banyak Skalabayiapgar digunakan yang untukbaru adalahlahir suatu mengu- kur banyak kesehatan bayi yanguntuk baru lahir dalamkesehatan metode yang dalam digunakan 1 dan 5 menit mengukur setelah kelahiran.. Skala ini1disusun dan 5 menitbayisetelah oleh Dr yang kelahi- Virginiabaru Apgarlahir ran.5. menit dalam 1 dan Skala ini disusun setelah oleh Dr Virginia kelahiran. Apgar. Skala ini (dalam disusun Papalia oleh & Feldman Dr Virginia Apgar (dalam Papalia & Feldman ,2012) skala apgar mengevaluasi tingkat ,2012) skala apgar mengevaluasi tingkat denyut jantung, upaya perna- denyut jantung, (dalam Papalia & Feldman ,2012) skala apgar mengevaluasi tingkat denyut jantung, fasan, upaya tekanan tekanan pernafasan, otot, warna warna tubuhtubuh dan kepekaan refleks refleksbayi upaya pernafasan, tekanan otot, otot, warna tubuh dankepekaan dan kepekaan refleks bayi bayi Tabel 5. Skala Tabel APGAR 5. Skala APGAR Skor 0 1 2 Laju DetakSkor jantung Tidak ada 0 1 dari Lambat –kurang 2 Cepat- 100-140 Laju Detak jantung Tidak ada Lambat –kurang dari 100detak/menit Cepat- detak100-140 / menit Upaya pernapasan Tidak bernapas 100detak/menit Tidak teratur dan detak / menit Bernaps dengan baik selamaTidak Upaya pernapasan lebihbernapas dari 1 lambat Tidak teratur dan disertai tangisan Bernaps dengan baik menit normal Tekanan otot Lemahselama lebih dari 1 dan lembek lambat Lemah, tidak aktif, disertai Gerakan tangisan kuat dan menit namun terkadang ada normal aktif Tekanan otot Lemah dan lembek Lemah, tidak aktif, perenggangan di kaki Gerakan kuat dan dannamun tangan terkadang ada aktif Warna tubuh Biru dan pucat Tubuh berwarna Seluruh tubuh perenggangan di kaki berwarna merah merah muda, namun dan tangan lengan dan kaki muda Warna tubuh Biru dan pucat Tubuh berwarna berwarna biru Seluruh tubuh Kepekaan Refleks Tidak ada respon meringis Batuk, bersin merah muda, namun berwarna merahdan menangis lengan dan kaki muda berwarna biru Kepekaan Refleks Tidak ada respon meringis Batuk, bersin dan menangis Selain menggunakan skala apgar, pemeriksaan dini pada bayi dapat dilakukan oleh Brazelton Neonatal Behavioral Assesment Scale (NBAS) , pemeriksaan pemijatan. Teknik kangguru adalah teknik menggendong bayi yang mel- ibatkan kontak kulit ke kulit, dengan bayi hanya menggunakan popok, digendong dengan posisi tegak menempel ke dada orang tuanya, meny- erupai kangguru. Teknik ini berguna untuk membantu menstabilkan, mengkoordinasikan pernapasan dan detak jantung bayi dan orangtuanya B. Perkembangan Fisik Diawal masa bayi, ukuran kepala bayi cenderung lebih besar dari ke- seluruhan tubuhnya. Hal ini mengacu pada pola pertumbuhan sefalokaudal yaitu urutan pertumbuhan yang selalu dimulai dari bagian paling atas yaitu kepala kemudian pertumbuhan fisik dan karakteristik-karakteristik per- tumbuhan fisik lainnya dimana berlangsung secara bertahap sampai kearah bawah (kaki). Selain daripada itu pertumbuhan juga memililki pola proksi- modistal yaitu pertumbuhan yang dimulai dari bagian tengah lalu bergerak menuju bagian ujung. Sebagai contoh bayi dapat mengendalikan otot-otot batang tubuh dan lengan sebelum dapat mengendalikan tangan dan jari-ja- rinya, selain daripada itu bayi harus menggunakan keseluruhan tangannya sebelum dapat mengendalikan jari-jarinya. Dibawah ini merupakan bagan perkembangan motorik yang disusun oleh Milestone berdasarkan usia bayi. Gambar 7: Perkembangan Motorik Bayi Berdasarkan Milestones Sumber: http://www.slideshare.net/zennboy/chapter-6-25997037 Bayi yang baru lahir di Indonesia memiliki berat rata-rata diatas 2,5 kg sampai dengan 3,5 kg dan memiliki panjang kisaran kurang lebih 50 cm. Dalam beberapa hari pertama bayi kehilangan berat badan hingga 10 persen, namun setelah berumur 10 hari, berat badannya akan mulai naik. Pada usia 1-3 bulan, kenaikan berat badan normal sekitar 200 gram tiap minggunya. Lalu pada usia 4-6 bulan, berat badan bayi akan naik 500-600 gram setiap bulan. Memasuki usia 7-9 bulan, kenaikan berat badan bayi ideal 350-450 gram setiap bulannya. Pada usia 10-12 bulan, kenaikan berat badan sekitar 200 gram per bulan. Pada masa awal kehidupan, bayi mengalami masa per- tambahan panjang tubuh, dimana bayi bertumbuh kira-kira 2,5 cm setiap bulannya selama tahun pertama, sehingga memasuki usia 12 bulan bayi su- dah memiliki panjang tubuh dua kali lipat dari panjang awal kelahirannya. C. Nutrisi Bagi bayi, makanan yang terbaik untuk memberikan nutrisi yang te- pat adalah Air Susu Ibu (ASI). Hal ini dapat dijelaskan karena didalam kan- dungan ASIterdapat zat kolostrum yang dapat membantu daya tahan tubuh bayi. Asi juga merupakan hasil olahan alamiah dari tubuh ibu sehingga leb- ih mudah dicerna dan dapat mengurangi resiko alergi yang mungkin dapat timbul apabila mengkonsumsi susu formula. Program ASI ekslusif (hanya memberikan ASI tanpa tambahan susu formula atau makanan lainya) dian- jurkan minimal 6 bulan. Makanan padat pendamping ASI dapat diperkenal- kan setelah bayi memasuki usia 6 bulan, dimulai dengan sereal dan jus buah. 47 47 MASA KANAK-KANAK AWAL A. Perubahan dan Pertumbuhan Fisik Pada masa kanak-kanak awal, tubuh anak-anak terlihat lebih tinggi dan kurus. Anak-anak tumbuh secara cepat pada usia 3 – 6 tahun, tetapi leb- ih lambat dibandingkan sebelumnya. Pada usia 3 tahun anak-anak biasanya mulai kehilangan bentuk tubuh yang membulat. Mulai tampak langsing atle- tis sesuai dengan bentuk tubuh kanak-kanak. Pertumbuhan otot dan tulang, terus terjadi sehing anak-anak jadi lebih kuat. Tulang rawan berubah men- jadi tulang dalam kecepatan yang tinggi dibandingkan sebelumnya. Tulang menjadi lebih keras, memberikan bentuk tubuh yang lebih kokoh dan me- lindungi organ dalam. B. Pola Tidur Pola tidur kanak-kanak awal memiliki ritme sendiri, berubah seiring dengan pertumbuhan. Anak kecil tidur lelap pada malam hari. Kebanyakan anak di Amerika rata-rata waktu tidur 11 jam pada malam hari ketika mer- eka berusia 5 tahun dan tidak tidur siang. Waktu tidur bervariasi tergantung kebudayaan. Berdasarkan hasil laporan medis yang dikemukakan oleh Stein, Mendelsohn, Obemeyer, Amromin & Benca (2001) menemukan bahwa gang- guan –gangguan tidur banyak ditemui pada masa kanak-kanak awal, selain dari itu gangguan–ganguan pada saat tidur yang dialami anak seputar kesu- litan tidur, mimpi buruk dan mengompol. Anak yang mengalami ketakutan dimalam hari (pada saat tidur) akan terjaga secara tiba-tiba dari tidur pulas dan berada pada kondisi uring-ur- ingan. Anak yang mengalami teror dimalam hari bisa berteriak dan duduk ditempat tidur, bernapas dengan cepat, dan mungkin terdiam atau melem- par barang-barang disekitar tempat tidurnya. Meskipun demikian, ia tidak benar-benar terjaga, akan segera tertidur kembali, dan keesokan harinya tidak mengingat tentang kejadian tersebut. Teror dimalam hari (night ter- rors) kebanyakan muncul pada usia antara 3 -13 tahun ( Laberge, Trembley, Vitaro, dan Montplaisir, 2000) Gambar 12: Diagram Perkembangan Fisik Anak Gambar 12: Diagram Perkembangan Sumber: Internet Fisik Anak Sumber: Internet C. Perkembangan motorik Anak-anak prasekolah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam kemampuan motorik kasar (gross motor skills) seperti berlari, dan melom- pat yang melibatkan otot besar. Perkembangan sensorik dan area motorik pada kortex dan serebrum memungkinkan koordinasi yang lebih baik antara yang ingin dilakukan oleh anak dan yang bisa mereka dilakukan. Dikarena- kan otot dan tulang mereka lebih kuat serta kapasitas paru-paru yang lebih besar. Mereka biasa berlari, melompat, dan memanjat lebih jauh dan cepat. Setiap anak memiliki ketangkasan yang berbeda, tergantung pada warisan genetika, dan kesempatan berlatih. Hanya 20 % anak usia 4 tahun yang bisa melempar dengan baik, dan hanya 30% yang dapat menangkap dengan baik. Cara terbaik untuk perkembangan fisik adalah melalui bermain bebas bebas dan tidak terstruktur. Kemampuan motorik halus (fine motor skills) seperti mengancing- kan baju, menggambar, serta koordinasi mata dan otot halus. Pencapaian dalam kemampuan ini memungkinkan anak kecil untuk mengambil tang- gungjawab terhadap perawatan pribadi mereka. D. Pola Asuh Orang Tua Bentuk pengasuhan oleh Baumrind (1966) diidentifikasikan kedalam tiga pola asuh orang tua yaitu otoritarian, permisif dan otoritatif. Bentuk pengasuhan ini memberikan gambaran secara umum tentang hubungan interaksi anak dan orang tua. Dalam interaksi orangtua dan anak ini melibatkan unsur penerimaan dan tuntutan orangtua terhadap anaknya. Mengacu hal ini, Eleanor Maccoby dan John Martin (1983) menambahkan pola asuh keempat mengabaikan, atau tidak terlibat-menggambarkan. Interaksi penerimaan dan tuntutan orangtua inilah yang membentuk pola pengasuhan menjadi empat bentuk dibawah ini. 1. Orang tua yang otoritarian (authoritarian), menurut Baumrind, adalah orang tua yang menghargai kontrol dan kepatuhan tanpa banyak tanya. Orang tua berusaha membuat anak mematuhi suatut standar perilaku dan menghukum mereka secara tegas jika melanggarnya. Orang tua lebih mengambil jarak dan kurang hangat dibanding orang tua yang lain. Anak cenderung menjadi lebih tidak puas, menarik diri, dan tidak percaya terhadap orang lain. 2. Orang tua yang permisif (permissive) adalah orang tua yang menghar- gai ekspresi diri dan pengaturan diri. Orang tua hanya membuat sedikit permintaan dan membiarkan anak memonitor aktivitas mereka sendiri sedapat mungkin. Ketika membuat aturan, mereka menjelaskan alasan-nya kepada anak. Mereka berkonsultasi dengan anak mengenai keputu-san kebijakan dan jarang menghukum. Mereka hangat, tidak mengon-trol, dan tidak menuntut. 3. Orang tua yang otoritatif (authoritative) adalah orang tua yang meng- hargai individualitas anak tetapi juga menekankan batasan-batasan sosial. Orang tua percaya akan kemampuan mereka dalam memandu anak, tetapi juga menghargai keputusan mandiri, minat, pendapat, dan kepribadian anak. Orangtua menyayangi dan menerima, tetapi juga meminta perilaku yang baik, tegas dalam menetapkan standar, dan berkenan untuk menerapkan hukuman yang terbatas dan adil jika dibu- tuhkan dalam konteks hubungan yang hangat dan mendukung. Orang tua menjelaskan alasan dibalik pendapat mereka dan mendorong ko- munikasi verbal timbal balik. Pada pola asuh ini, anak merasa arnan karena mengetahui mereka dicintai, tapi juga diarahkan dengan tegas. Anak prasekolah dengan orang tua yang otoritatif cenderung paling mengandalkan diri, mengontrol diri dan lebih asertif, mengeksplorasi, dan merasa puas. 4. Eleanor Maccoby dan John Martin (1983) menambahkan pola asuh keempatmengabaikan, atau tidak terlibat-menggambarkan orang tua yang kadang hanya fokus pada kebutuhannya sendiri dan mengabaikan kebutuhan anak karena stres atau depresi. Pola asuh ini sudah dikait- (2) Otoriter kan dengan berbagai gangguan perilaku pada masa kanak-kanak dan banyak aturan dan remaja. tuntutan, sedikit Tinggi Penerimaan / Tanggapan penjelasan dan kurang Tinggi peka terhadap kebutuhan Rendah Tuntutan / kontrol dan pemahaman anak (2) Otoriter (1) Otoritatif banyak aturan dan tuntutan yang masuk akal, tuntutan, sedikit Tinggi pengutan yang konsisten, penjelasan dan kurang disertai kepekaan dan peka terhadap kebutuhan penerimaan pada anak / kontrol dan pemahaman anak (3) Permisif sedikit aturan dan tuntutan; Rendah Tuntutan anak terlalu dibiarkan bebas (4) Tak Peduli (3) Permisif Sedikit aturan dan menuruti kemauannya sedikit aturan dan tuntutan; Rendah tuntutan; orang tua tidak anak terlalu dibiarkan bebas peduli dan peka pada menuruti kemauannya kebutuhan anak Gambar 21. Matriks Kombinasi Dua Dimensi Pengasuhan Sumber; Sahfter (2002) MASA KANAK-KANAK AKHIR Dimasa kanak-kanak pertengahan dan akhir, perkembangan tubuh dan keterampilan motorik anak-anak masih terus berlangsung. Ketika me- masuki usia sekolah dasar, anak-anak lebih mampu mengendalikan tubuh- nya, dapat duduk dan memperhatikan dalam jangka waktu yang lebih lama. Dimasa ini, anak-anak perlu berolahraga secara teratur agar dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat. A. Aspek Perkembangan Fisik Pertumbuhan selama masa kanak-kanak tengah sangat lambat, na- mun konsisten. Anak-anak tumbuh sekitar 5-8 cm tiap tahunnya antara usia 6 dan 11 tahun dan tinggi badan meningkat kira - kira dua kali lipat selama masa itu. Anak perempuan mempertahankan sedikit lebih banyak lapisan lemak daripada anak laki-laki, suatu karakteristik yang akan bertahan sam- pai masa dewasa. Rata berat anak berusia 10 tahun 5 kg lebih berat dari 40 tahun yang lalu-nyaris 38.6 kg untuk anak laki-laki dan 39,9 kg untuk anak perempuan. B. Perkembangan Motorik Keterampilan motorik terus meningkat dan lebih terkoordinasi pada masa kanak-kanak tengah. Pada saat ini anak sudah mampu untuk dilatih bermain bulutangkis dengan memukul bola melewati net. Aktivitas berja- lan, berlari, memanjat, melompat tali, berenang, mengendarai sepeda dan bermain sepatu roda adalah keterampilan motorik kasar yang dapat dikua- sai anak pada usia ini. Motorik kasar ini melibatkan banyak aktivitas otot dimana anak laki-laki lebih unggul dibanding anak perempuan. Pada keterampilan motorik halus, anak-anak yang masuk pada kanak- kanak pertengahan sudah dapat melakukan aktivitas, memaku, menempel, mengikat tali sepatu, dan mengancingkan baju. Kemampuan ini disebabkan karena meningkatnya meylinasi dari sistem saraf. Koordinasi motorik halus sudah berkembang hingga mencapai tahap dimana anak-anak sudah dapat menulis dari pada mencetak kata-kata, dimana ukuran tulisan menjadi lebih kecil dan lebih mantap. Gambar 22: Kegiatan di Alam Terbuka Mengembangkan Kemampuan Motorik. Sumber Internet Bermain di Waktu Istirahat Berbagai permainan yang dimainkan anak-anak pada waktu istirahat cenderung informal dan diatur secara spontan. Seorang anak bisa saja bermain sendirian sementara di dekatnya ada sekelompok teman sekelasnya saling kejar kejaran di sekitar halaman sekolah. Anak Iaki-laki bermain permainan yang lebih aktif secara fisik, sementara anak perempuan lebih suka permainan yang melibatkan ekspresi verbal atau menghitung dengan suara keras, seperti bermain lompat tali atau engklek. Berbagai aktivitas waktu istirahat terse but mendukung pertumbuhan ketangkasan dan kompetensi sosial serta membantu penyesuaian di sekolah. Umumnya permainan bebas anak-anak sekolah pada waktu istirahat di tingkat awal terdiri dari permainan dengan banyak gerakan (rough-and- tumble play), permainan penuh semangat, seperti bergulat, menendang, saling menjatuhkan, C. Kebugaran. Fisik anak-anak pada masa ini masih jauh dari matang oleh karena itu anak-anak harus aktif. Dalam hal ini olahraga menjadi hal yang utama diper- lukan pada masa ini. Kecenderungan untuk menonton tv dan bermain game on line membuat aktivitas bergerak anak menjadi sedikit. Peneliti menemu- kan bahwa total waktu yang dihabiskan anak untuk didepan televisi dan perangkat komputer membuat anak-anak beresiko mengalami kelebihan berat badan. Orang tua dan sekolah memiliki peran yang penting dalam me- ningkatkan semangat berolahraga pada anak. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan agar anak lebih banyak berolahraga ; 1. Menawarkan lebih banyak program aktivitas fisik disekolah 2. Meningkatkan aktivitas fisik yang dapat meningkatkan kebuga- ran fisik di sekolah 3. Memberi tugas kepada anak-anak untuk merencanakan aktivitas dilingkungan rumah dan sekolah yang benar-benar menarik per- hatian anak-anak 4. Mendorong keluarga agar lebih banyak memberi perhatian pada aktivitas fisik dan mendorong para orangtua lebih banyak berolahraga. D. Kesehatan Penyakit pada rnasa kanak-kanak tengah cenderung singkat. Kondi- si medis akut (acute medical conditions) kadang-kadang, kondisi jangka pendek, seperti infeksi, alergi, dan kutil-lazim dialami. Enam atau tujuh se- rangan penyakit flu, selesma, atau virus dalam setahun lazim pada usia ini dikarena bakteri menularkan di antara anak-anak sekolah atau pada saat bermain. Sebagaimana pengalaman anak-anak dengan penyakit meningkat, begitu pula dengan pemahaman kognitif mereka mengenai penyebab kes- ehatan dan penyakit serta bagaimana orang-orang dapat mendukung kes- ehatan rnereka sendiri. Menurut survei nasional terhadap 30.032 keluarga, sekitar 18 persen anak di bawah usia 18 tahun pada tahun 1994 mengidap kondisi medis kronis (chronic medical conditions). Kondisi fisik, perkem- bangan, perilaku atau emosional yang memerlukan layanan khusus.

Use Quizgecko on...
Browser
Browser