Makalah Peran Guru Dalam Pembelajaran PDF

Document Details

WorldFamousLasVegas5625

Uploaded by WorldFamousLasVegas5625

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

2024

Adiva Rahmita Safira, Fauziah Septiani, Qaf Nidhasantika Irsani, Abdul Ghofur

Tags

education teaching methods teacher roles pedagogy

Summary

This makalah discusses the role of teachers in education, including principles and challenges. It was written by a group of students for a course at Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta in 2024/2025.

Full Transcript

MAKALAH “PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN” Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pendidikan Akhlak Dosen Pengampu: Abdul Ghofur, S.Ag.,M.A. Disusun Oleh: KELOMPOK 9 Kela...

MAKALAH “PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN” Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pendidikan Akhlak Dosen Pengampu: Abdul Ghofur, S.Ag.,M.A. Disusun Oleh: KELOMPOK 9 Kelas 1C Adiva Rahmita Safira 12401051040089 Fauziah Septiani 12401051040090 Qaf Nidhasantika Irsani 12401051040091 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2024/2025 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia- Nya, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu. Makalah ini disusun sebagai bagian dari tugas Pendidikan Akhlak yang bertujuan untuk memahami lebih dalam lagi tentang kewajiban orang tua terhadap anak. Dalam penulisan makalah ini, kami telah berusaha menggali informasi dan data yang relevan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai Peran Guru dalam Pembelajaran. Kami menyadari bahwa dalam proses penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat menghargai saran dan kritik yang membangun. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menjadi referensi yang berguna bagi pembaca. Depok, 15 November 2024 2 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4 A. LATAR BELAKANG.........................................................................................4 B. RUMUSAN MASALAH.....................................................................................5 C. TUJUAN MAKALAH.........................................................................................5 BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6 A. Peran Guru Dalam Pembelajaran.........................................................................6 B. Prinsip-prinsip Pembelajaran...............................................................................7 C. Tantangan Guru dalam Pembelajaran............................................................... 10 BAB III PENUTUP............................................................................................. 11 A. KESIMPULAN................................................................................................. 11 DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 12 3 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan ilmu dan teknologi yang kian mencuat nampaknya berpengaruh pada hampir semua aspek kehidupan tak terkecuali dalam bidang pendidikan. Bahkan pengaruhnya dalam bidang pendidikan ini adalah salah satu yang paling mencolok. Kemudahan mengakses berbagai informasi dari seluruh penjuru dunia hanya dengan “one finger” menjadi salah satu sebab berubahnya haluan pendekatan yang dipergunakan guru dalam pembelajaran. Metode pembelajaran dengan ceramah misalnya nampaknya mulai dipandang sebelah mata di era modern ini. Meski di lain sisi kita tidak bisa menutup mata juga dari keberhasilannya melahirkan orang-orang hebat di masa dahulu. Mulai dari model, strategi, metode hingga teknik pembelajaran yang digunakan berpedoman cara belajar siswa aktif. Sehingga peran guru yang paling mencolok yakni sebagai pendidik dan pengajar, tidak mencukupi lagi di era revolusi 4.0 saat ini. Guru harus mulai membuka diri juga kepada peran barunya, meski tidak benar-benar baru yakni sebagai motivator dan fasilitator. Ini sesuai dengan pembelajaran modern di mana guru dipandang sebagai fasilitator, tutor bukan lagi melulu sebagai pembicara di depan kelas. Karenanya pada makalah ini kami akan membawakan tema: “Peran guru dalam pembelajaran” yang dikhususkan cakupannya kepada peran guru sebagai motivator dan fasilitator. Menurut Charles E. Silberman, pendidikan tidak sama dengan pembelajaran, karena pembelajaran hanya menitikberatkan pada usaha mengembangkan intelektualitas manusia. Sedangkan pendidikan berusaha mengembangkan seluruh aspek kepribadian dan kemampuan manusia, baik dilihat dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Pendidikan mempunyai makna yang lebih luas dari pembelajaran, tetapi pembelajaran merupakan sarana yang ampuh dalam menyelenggarakan pendidikan.3 Namun tidak dapat dipungkiri bahwa banyak kalangan masyarakat yang mengeritik sistem pembelajaran sekarang ini. Dalam analisis N.S. Degeng, asumsiasumsi yang melandasi program-program pendidikan seringkali tidak sejalan dengan hakekat belajar, hakekat orang yang belajar dan hakekat orang yang mengajar. Dunia pendidikan, lebih khusus lagi dunia belajar, didekati dengan paradigm yang tidak mampu menggambarkan hakekat belajar dan pembelajaran secara komprehensif. Praktek-praktek pendidikan dan pembelajaran sangat diwarnai oleh landasan teoretik dan konseptual yang tidak akurat. Pendidikan dan pembelajaran selama ini hanya mengagungkan pada pembentukan perilaku keseragaman, dengan harapan akan menghasilkan keteraturan, 4 ketaatan dan kepastian. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa saja peran guru dalam pembelajaran? 2. Apa saja prinsip-prinsip dalam pembelajaran? 3. Apa saja tantangan guru dalam pembelajaran? C. TUJUAN MAKALAH 1. Mengetahui bagaimana peran guru dalam sebuah pembelajaran 2. Menjelaskan tentang prinsip-prinsip dalam pembelajaran 3. Mengetahui tantangan-tantangan guru dalam proses pembelajaran 5 BAB II PEMBAHASAN A. Peran Guru Dalam Pembelajaran Dalam kegiatan belajar mengajar, guru memiliki peran yang cukup penting untuk membuat ilmu-ilmu yang diajarkan dapat diterima oleh siswa-siswa yang ada. Tak hanya berperan untuk mengajarkan ilmu-ilmu saja, banyak sekali peran guru dalam proses pembelajaran. Guru Sebagai Pendidik Guru merupakan pendidik, tokoh, panutan serta identifikasi bagi para murid yang di didiknya serta lingkungannya. Oleh sebab itu, tentunya menjadi seorang guru harus memiliki standar serta kualitas tertentu yang harus dipenuhi. Sebagai seorang guru, wajib untuk memiliki rasa tanggung jawab, mandiri, wibawa, serta kedisiplinan yang dapat dijadikan contoh bagi peserta didik. 1) Guru Sebagai Pengajar Kegiatan belajar mengajar akan dipengaruhi oleh beragam faktor di dalamnya, mulai dari kematangan , motivasi, hubungan antara murid dan guru, tingkat kebebasan, kemampuan verbal, ketrampilan guru di dalam berkomunikasi, serta rasa aman. Jika faktor faktor tersebut dapat terpenuhi, maka kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik. Guru harus dapat membuat sesuatu hal menjadi jelas bagi murid, bahkan terampil untuk memecahkan beragam masalah. 2) Guru Sebagai Sumber Belajar Peran guru sebagai sebuah sumber belajar akan sangat berkaitan dengan kemampuan guru untuk menguasai materi pelajaran yang ada. Sehingga saat siswa bertanya sesuatu hal, guru dapat dengan sigap dan tanggap menjawab pertanyaan murid dengan menggunakan bahasa yang lebih mudah dimengerti. 3) Guru Sebagai Fasilitator Peran seorang guru sebagai fasilitator adalah dalam memberikan pelayanan agar murid dapat dengan mudah menerima dan memahami materi-materi pelajaran. Sehingga nantinya proses pembelajaran akan menjadi lebih efektif dan efisien. 4) Guru Sebagai Pembimbing Guru dapat dikatakan sebagai pembimbing perjalanan, yang mana berdasar pengetahuan serta pengalamannya dan memiliki rasa tanggung jawab dalam kelancaran perjalanan tersebut. Perjalanan ini tidak hanya sola fisik namun juga perjalanan mental, kreatifitas, moral, emosional dan spritual yang lebih kompleks dan dalam. 5) Guru Sebagai Demonstrator Guru memiliki peran sebagai demonstator adalah memiliki peran yang mana dapat menunjukkan sikap-sikap yang bisa menginspirasi murid untuk melakukan hal-hal yang sama bahkan dapat lebih baik. 6) Guru Sebagai Pengelola Dalam proses kegiatan belajar mengajar, guru memiliki peran 6 dalam memegang kendali atas iklim yang ada di dalam suasana proses pembelajaran. Dapat diibaratkan jika guru menjadi nahkoda yang memegang kemudi dan membawa kapal dalam perjalanan yang nyaman dan aman. Seorang guru haruslah dapat menciptakan suasana kelas menjadi kondusif dan nyaman. 7) Guru Sebagai Penasehat Guru berperan menjadi penasehat bagi murid-muridnya juga bagi para orang tua, meskipun guru tidak memiliki pelatihan khusus untuk menjadi penasehat. Murid-murid akan senantiasa akan berhadapan dengan kebutuhan dalam membuat sebuah keputusan dan dalam prosesnya tersebut membutuhkan bantuan guru. Agar guru dapat memahami dengan baik perannya sebagai penasehat serta orang kepercayaan yang lebih dalam maka sudah seharunya guru mendalami mengenai psikologi kepribadian. 8) Guru Sebagai Inovator Guru menerjemahkan pengalaman yang didapatkannya di masa lalu ke dalam kehidupan yang lebih bermakna untuk murid-murid didikannya. Karena usia guru dan murid yang mungkin terlampau jauh, maka tentu saja guru lebih memiliki banyak pengalaman dibandingkan murid. Tugas guru adalah untuk menerjemahkan pengalaman serta kebijakan yang berharga ke dalam bahasa yang lebih modern yang mana dapat diterima oleh murid-murid. 9) Guru Sebagai Motivator Proses kegiatan belajar mengajar akan berhasil jika murid-murid di dalam nya memiliki motivasi yang tinggi. Guru memiliki peran yang penting untuk menumbuhkan motivias serta semangat di dalam diri siswa dalam belajar. 10) Guru Sebagai Pelatih Proses pendidikan serta pembelajaran tentunya membutuhkan latihan ketrampilan, entah itu dalam intelektual ataupun motorik. Dalam hal ini guru akan bertindak sebagai pelatih untuk mengembangkan ketrampilan tersebut. Hal ini lebih ditekankan dalam kurikulum 2004 yang mana memiliki basis kompetensi. Tanpa adanya latihan maka tentunya seorang guru tidak akan mampu dalam menunjukkan penguasaan kompetensi dasar serta tidak mahir dalam ketrampilan ketrampilan yang sesuai dengan materi standar. 11) Guru Sebagai Elevator Setelah proses pembelajaran berlangsung, tentunya seorang guru harus melakukan evaluasi pada hasil yang telah dilakukan selama kegiatan pembelajaran tersebut. Evaluasi ini tidak hanya untuk mengevaluasi keberhasilan siswa untuk mencapai tujuan dalam kegiatan belajar mengajar. Namun juga menjadi evaluasi bagi keberhasilan guru di dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. B. Prinsip-prinsip Pembelajaran 1. Berpusat pada siswa. Setiap siswa pada dasarnya berbeda, dan telah ada pada dirinya minat (interes), kemampuan (ability), kesenangan (preference), pengalaman dan cara belajar yang 7 berbeda antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya. Begitu juga kemampuan siswa dalam belajar, siswa tertentu lebih muda belajar dengan mendengar dan membaca, siswa lain dengan cara menulis dan membuat ringkasan, siswa lain dengan melihat, dan yang lain dengan cara melakukan belajar secara langsung. Oleh karena itu guru harus mengorganisasikan kegiatan pembelajaran, kelas, materi pembelajaran, waktu belajar, alat belajar, media dan sumber belajar dan cara penilaian yang disesuaikan dengan karakteristik individual siswa. Karena kegiatan pembelajaran yang dikembangkan oleh guru harus mendorong siswa agar dapat mengembangkan potensi, bakat minat yang dimilikinya secara optimal dan maksimal. 2. Pembalikan Makna Belajar Dalam konsep tradisional belajar hanya diartikan penerimaan informasi oleh peserta didik dari sumber belajar dalam hal ini guru. Akibatnya pembelajaran sering diartikan transfer of knowledge. Dalam kurikulum KTSP makna belajar diartikan proses aktivitas dan kegiatan siswa dalam membangun pengetahuan dan pemahaman terhadap informasi dan atau pengalaman. Dan pada dasarnya proses membangun pengetahuan dan pemahaman dapat dilakukan sendiri oleh siswa dengan prestasi, pikiran serta perasaan siswa. Konsekwensi logis pembalikan makna belajar dalam kegiatan pembelajaran menghendaki partisipasi guru dalam bentuk bertanya, meminta kejelasan, dan bila diperlukan menyajikan situasi yang bertentangan dengan pemahaman siswa dengan harapan siswa tertantang untuk memperbaiki sendiri pemahamannya. 3. Belajar dengan melakukan Pada hakikatnya dalam kegiatan belajar siswa malakukan aktifitas-aktifitas. Aktifitas siswa dalam belajar akan sangat ideal bila dilakukan dalam kegiatan nyata yang melibatkan dirinya, terutama untuk mencari dan menentukan serta mempraktekkannya sendiri. Dengan cara ini siswa tidak akan mudah melupakan apa yang diperolehnya selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Pengetahuan dan pemahaman yang diperolehnya dengan cara mencari dan menemukan serta mempraktekkan sendiri akan tertanam dalam hati dan pikirannya siswa karna ia belajar secara aktif dengan cara melakukan. 4. Mengembangkan kemampuan sosial, kognitif, dan emosional. Dalam kegiatan pembelajaran siswa harus dikondisikan dalam suasana interaksi dengan orang lain seperti antara siswa dan guru, dan siswa dan masyarakat dengan interaksi yang intensif siswa akan mudah untuk membangun pemahamannya. Guru dituntut untuk dapat memilih berbagai strategi pembelajaran yang membuat siswa melakukan interaksi dengan orang lain, misalnya dengan diskusi, sosiodrama, belajar 8 secara kelompok dan sebagainya. Kegiatan pembelajaran yang dikembangkan harus mendorong terjadinya proses sosialisasi pada diri siswa masing-masing, di mana siswa belajar saling menghormati dan menghargai terhadap perbedaan perbedaan (pendapat, sikap, kemampuan maupun prestasi). 5. Mengembangkan keingintahuan, imajinasi, dan fitrah bertuhan Siswa terlahir dengan memiliki rasa ingintahu, imajinasi dan firah bertuhan. Rasa ingin tahu dan imajinasi yang dimiliki siswa merupakan modal dasar untuk bersikap peka, kritis, mandiri dan kreatif, sedangkan fitrah bertuhan merupakan cikal bakal manusia untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan. 6. Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah Dalam kehipan sehari-hari setiap orang akan dihadapkan kepada berbagai persoalan yang harus dipecahkan. Karena diperlukan keterampilan dalam memecahkan masalah secara arif dan bijaksana. Untuk terampil memecahkan masalah seseorang harus belajar melalui pendidikan dan pembelajaran. 7. Mengembangkan kreatifitas siswa Siswa memiliki potensi untuk berbeda. Perbedaan siswa terlihat dalam pola piker, daya imajinasi, fantasi, dan hasil karyanya. Karena itu, kegiatan pembelajaran perlu dipilih dan dirangcang agar member kesempatan dan kebebasan berkreasi secara berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kreatifitas siswa. Kreatifitas siswa merupakan kemampuan menkombinasikan atau menyempurnakan sesuatu berdasarkan data, informasi atau unsure-unsur yang sudah ada. Secara lebih luas kreatifitas merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang dalam menghasilkan komposisi, produk atau gagasan apa saja yang pada dasarnya baru, dan sebelumnya tidak dikenal pembuatannya. 8. Mengembangkan kemampuan IPTEK dan IMTAQ Ilmu pengetahuan dan teknologi terus mengalami perkembangan dan penyempurnaan. Pendidikan Islam juga mempunyai perang penting dalam peningkatan SDM, sesuai dengan cirinya sebagai pendidikan agama, secara ideal pendidikan Islam berfungsi dalam penyiapan SDM yang berkualitas tinggi, baik dalam penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) maupun dalam hal karakter, sikap moral, dan Iman dan Taqwa (IMTAQ), serta penghayatan dan pengamalan ajaran agama. Secara ideal menurut penulis pendidikan berfungsi membina dan menyiapkan peserta didik yang berilmu, berteknologi, berketerampilan tinggi dan sekaligus beriman dan beramal shaleh. 9 C. Tantangan Guru dalam Pembelajaran Tantangan guru dalam pembelajaran sangat beragam dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal (dari diri guru sendiri) maupun eksternal (dari lingkungan atau sistem pendidikan). Beberapa tantangan utama yang sering dihadapi oleh guru adalah: 1) Pengelolaan Kelas Mengelola kelas yang terdiri dari siswa dengan berbagai karakter dan kemampuan menjadi tantangan tersendiri. Guru harus bisa menciptakan suasana belajar yang kondusif dan mengatasi gangguan dari siswa yang kurang fokus. 2) Diversitas Siswa Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda, serta latar belakang sosial dan budaya yang beragam. Guru perlu mengembangkan metode yang dapat mengakomodasi kebutuhan belajar setiap siswa. 3) Keterbatasan Sumber Daya Banyak guru yang bekerja dengan fasilitas dan sarana yang terbatas, baik itu dalam hal buku, teknologi, ataupun peralatan lainnya. Hal ini dapat memengaruhi kualitas pengajaran dan proses belajar-mengajar. 4) Peningkatan Profesionalisme Guru diharapkan terus meningkatkan kompetensinya, baik dalam hal pengetahuan maupun keterampilan mengajar. Namun, keterbatasan waktu dan kesempatan untuk mengikuti pelatihan atau pendidikan lanjutan menjadi salah satu tantangannya. 5) Tuntutan Kurikulum dan Administrasi Kurikulum yang terus berubah dan tuntutan administrasi yang semakin banyak seringkali membuat guru merasa terbebani. Hal ini kadang mengurangi waktu untuk fokus pada kualitas pengajaran. 6) Penggunaan Teknologi Dalam era digital, guru dituntut untuk menguasai teknologi pendidikan dan mengintegrasikannya dalam proses pembelajaran. Namun, banyak guru yang belum sepenuhnya siap atau memiliki keterbatasan dalam hal pelatihan teknologi. 7) Motivasi Siswa Banyak siswa yang kurang termotivasi untuk belajar, baik karena faktor pribadi, keluarga, atau lingkungan. Guru harus dapat menemukan cara untuk memotivasi siswa agar lebih tertarik dalam proses pembelajaran. Mengatasi tantangan-tantangan ini membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, orang tua, dan masyarakat, serta komitmen dari guru itu sendiri untuk terus berkembang dan berinovasi dalam pendidikan 10 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Guru adalah suatu profesi, yang memiliki kualifikasi tertentu dalam pelaksanaan tugasnya dalam hal mendidik, mengajar, membimbing, memotivasi, memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran agar tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Guru sebagai motivator adalah tentang bagaimana guru mampu meningkatkan gairah dan semangat belajar peserta didik baik dengan pemberian kata-kata motivasi maupun tugas-tugas tertentu yang akan membangkitkan rasa iingin tahunya. Guru sebagai fasilitator bukan saja soal fisik atau sarana prasarana bahkan ini adalah tugas sekolah. Guru sebagai fasilitator di sini maksudnya adalah tentang bagaimana guru memfasilitasi mental peserta didik dalam pembelajaran. Bagaimana guru memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi peserta didik untuk, bertanya, berdiskusi dan sebagainya. 11 DAFTAR PUSTAKA Muh. Zein, Peran Guru Dalam Pengembangan Pembelajaran. Institut Negeri Ternate. Journal Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Agustini Buchari, Peran Guru dalalm Pengelolaan Pembelajaran, Jurnal Ilmiah Iqra’. Madrasah Aliyah Negeri Model Manado. IAIN Manado Vol. 12 Nomor 2 2018. Siti Nurzannah. Peran Guru dalam Pembelajaran. MIN 2 Deli Serdang. Journal Of Education Vol. 2, Issue 3 (Nov 2022). Dea Kiki Yestiani dan Nabila Zahwa. Peran Guru dalalm Pembelajaran Pada Siswa Sekolah Dasar. Universitas Muhammadiyah Tangerang. Jurnal Pendidikan Dasar Vol.4 No. 1 (Maret 2020). 12

Use Quizgecko on...
Browser
Browser