Lecture 5 - Introduction to Neuroradiology PDF
Document Details
Uploaded by LikeSerpentine5652
dr. Made Widhi Asih, Sp.Rad(K)
Tags
Summary
This lecture introduces neuroradiology, a subspecialty of radiology that focuses on imaging neurological conditions. It covers various modalities, including CT, MRI, angiography, and X-ray, along with their applications, focusing on brain imaging and skull radiography methods. The lecture emphasizes the importance of anatomical knowledge for radiology.
Full Transcript
LECTURE 5 INTRODUCTION OF NEURORADIOLOGY dr. Made Widhi Asih, Sp.Rad(K) Neuroradiology adalah salah satu bidang subspesialis radiology yang mempelajari tentang imaging dari kasus neurology. Bidang radiology ap...
LECTURE 5 INTRODUCTION OF NEURORADIOLOGY dr. Made Widhi Asih, Sp.Rad(K) Neuroradiology adalah salah satu bidang subspesialis radiology yang mempelajari tentang imaging dari kasus neurology. Bidang radiology apapun basicnya adalah anatomy karena tanpa anatomy yang kuat tidak bisa menentukan tempat lesi dan perluasannya kemana. Neuroradiology ada beberapa modalitas alat yang bisa dipakai tetapi tidak semua harus dipakai > pilih sesuai indikasi, supaya efektif dan efisien. Neuroradiology Modalities Imaging pada otak, dibagi menjadi a. Konvensional Hanya menggunakan X-Ray, yakni Plain X-Ray pada kepala dan tulang belakang. b. Advanced ❖ CT Scan CT Angiography → kondisi vaskuler dari serebri maupun medulla spinalis. Perfusion CT → biasanya digunakan pada kasus stroke awal. CT Myelografi → Untuk mempelajari kondisi myelo atau spinal cord. ❖ MRI MRA/MRV → vaskuler Diffusion Tensor MRI → jaras saraf di otak dan medulla spinalis Perfusion MRI → membedakan adanya penurunan blood flow, stroke. MR Spectroscopy → hasilan metabolit oleh tumor/infeksi > membedakan malignant atau benign FMRI → mengetahui pusat vital di otak ❖ Fluoroscopy → Bagian dari Xray Belajar mengenai vaskuler dari otak ataupun medulla spinalis → Angiografi ❖ Ultrasonografi Head Ultrasound terutama pada bayi untuk tahu kondisi intracranial. Transcranial Dopller bisa pada bayi dan dewasa untuk menilai vaskuler dari serebral vaskuler. ❖ Nuclear Medicine Biasanya digabung sama CT Scan atau MRI → PET Scan/ PET MRI Sangat sensitive untuk menilai lesi yang sifatnya masih awal, metastasis, bagus untuk stagging. Skull Radiography Skull X-Ray → Hanya mengenai Tulang ❖ Paling baik untuk menilai tulang. ❖ Sebagai penilaian awal, pemeriksaannya akan dilanjutkan ke advanced atau tidak. ❖ Keterbatasannya pada pasien trauma kepala misalnya, kalau mau menilai dia fraktur/dislokasi masih bisa menggunakan ini. Tetapi kalau mau tahu bagian dalam otaknya itu ada kelainan atau tidak, X-Ray tidak bisa digunakan, pilih CT Scan/MRI. ❖ Hal yang bisa ditemukan dari hasil X-Ray, a. Kalsifikasi / Pengapuran Pada tumor, AVM, Post infeksi. b. Pelebaran Fosa Pituitary (Pelebaran Sella Turcica) c. Lesi pada Tulang Pada fraktur, tumor pituitary, metastasis, dan infeksi. Indikasi Skull Radiography o Curiga ada sesuatu di tulangnya atau evaluasi skeletal dysplasia o Bentuk kepala yang abnormal o Infeksi atau tumor yang melibatkan tulang misalnya osteomyelitis dan osteoma o Penyakit bone disease o Malignancy ke tulang (metastasis, multiple myeloma) X Ray Position → Standarnya 2 Posisi, PA/AP dan Lateral atau posisi lainnya. o Anteroposterior view / Posteroanterior view Indikasi - Pasien bisa duduk → PA (sinarnya dari posterior) Paling jelas untuk menilai os frontal dan sebagian os parietal. - Pasien tidak bisa duduk → AP (pasiennya tidur, sinar dari depan) o Lateral view Sinar datang dari samping. Yang penting : - Os Oksipital - Os Parietal - Sella Tursika Tempatnya kelenjar hipofisisi, kalau membesar → Balloning Cella, karena ada tumor dihipofisisnya. Kalau maua screening awal pasien gangguan hormom bisa menggunakan ini. o Towne’s view Kalau curiga ada trauma di daerah oksipital. Kalau anak anak, ada benjol atau ada hematoma di oksipital → lakukan posisi ini, karena akan lebih jelas untuk oksipitalnya. Sinar dari depan disudutkan. o Caldwell’s view Untuk menilai orbita biasanya. Hal lainnya bisa menilai frontal dan ethmoid sinus. Hampir mirip dengan PA View, hanya saja sinarnya dimiringkan 15 derajat. o Waters view Menilai sinus. o Schuller view o TMJ view o Basal View Biasanya dipakai untuk menilai tulang dasar tengkorak. Sekarang tidak disarankan karena sangat tidak nyaman buat pasien, terutama trauma cervical. Lebih banyak digantikan dengan CT Scan kalau ada trauma skull base tetapi tetep harus anamnesa dan pemeriksaan fisik. Hal yang diperiksa dari Xray Kepala antara lain, o Bentuk dan ukuran kepala o Ketebalan dan densitas tulang o Sutura dan vascular marking Kalau dia ada perubahan curiga ke peningkatan TIK. o Base dari skull dan Cranial Cavity o Variasi dari densitas tulang 1. Penurunan densitas 2. Peningkatan densitas o Variasi ukuran skull 1. Penurunan ukuran (microcephaly) dari lahir biasanya udah kecil, akibat TORCH, periksa ibu dan anak adanya virus virus yang dicurigai. 2. Peningkatan ukuran (macrocephaly) akibat hidrosefalus biasanya o Defek Clvariar o Kondisi yang didapat seperti abnormalitas post trauma atau neoplasia. Pada neonates, penipisan calvaria yang berat dan penurunan densitas calvaria seperti pada keadaan : 1. Osteogenesis imperfecta a. Penurunan osifikasi b. Dysplasia tulang yang dikarakteristikkan dengan osteoporosis sehingga tulangnya mudah patah dan terjadi multiple fraktur. Merupakan kelainan kongenital. 2. Achondrogenesis 3. Hypophosphatasia a. Kondisi serum alkalin fosfatasenya sangat rendah sehingga pembentukan tulangnya terganggu. b. Biasa pada anak anak. c. Korteksnya sangat tipis dan irregular. d. Penurunan osifikasi skull dan vertebrae. Kasus peningkatan densitas tulang 1. Osteopetrosis a. Disebabkan karena defective osteoklas sehingga tulang menjadi tebal dan sklerotik tetapi strukturnya abnormal → lemah dan brittle. b. Ikuti foto ekstremitas. Skull o Merupakan lapisan tulang yang didesign untuk melindungi otak dari cidera ataupun injury. o Terdiri dari, 1. Tulang Cranium > melindungi otak. Biasanya ini berpasangan. 2. Tulang Wajah > membentuk wajah dan supporting wajah. Tulangnya ini lebih kecil. o Skull Base Dibentuk oleh - Os frontalis - Os parietalis - Os oksipitalis - Os temporalis Seluruh arteri, vena, dan saraf keluar dari base melalui lubang yang disebut Foramina. Lubang besar dibagian tengah disebut Foramen Magnum tempat Spinal Cord keluar. o Fosa Kranialis Fosa → Cekungan Di dalam Skull ada 4 area, 1. Anterior Cranial Fossa → anterior part dari lobus frontalis 2. Middle Cranial Fossa → lobus temporalis 3. Posterior Cranial Fossa → cerebellum dan brain stem 4. Pituitary Fossa → kelenjar pituitary Fontanella dan Sutura Sutura ➔ Celah yang tersusun dari jaringan fibrous yang menghubungkan 2 tulang. a. Sutura Sagitalis → terbesar → Os parietal b. Sutura Coronaria → di depan mengghubungkan os frontal dan os parietal c. Sutura Lamboid → di belakang menghubungkan os oksipital dan os parietal ➔ Akan menutup, tetapi lama. Fontanella / Ubun Ubun ➔ Anterior lebih besar. ➔ Terdiri dari a. Anterior fontanella b. Posterior fontanella c. Syenoid fontanella Kepentingannya : Selama fontanella itu terbuka masih bisa meminta USG kepala pada bayi. ➔ Kalau bayi kejang → USG, jangan langsung X-Ray karena radiasinya besar. Dari hasil USG bisa tau ada perdarahan. Kalau ada baru pikirkan buat X-Ray. Anak anak 16 tahun) Syaratnya pasien >16 tahun. Kalau 24 jam, kalau stroke. Eksternal Capsule ➔ Thin strip of white matter lying between the putamen and claustrum Corona Radiata ➔ Bilateral white mater portion dari otak yang berhubungan dengan upper level dari ventrikel lateral. Centrum Semiovale ➔ Billateral white mater portion dari otak yang berhubungan dengan above the level dari ventrikel lateral. Sistem Ventrikel a. Rongga di dalam intracranial yang mengandung plexus choroideus yang memproduksi CSF. b. Terdiri dari, (semuanya berhubungan). 1. Ventrikel ada lateral kanan kiri 2. Ventrikel 3 3. Ventrikel 4 c. Foramen monro menghubungkan ventrikel lateral ke 3. d. Aquaductus silfii menghubungkan Ventrikel 3 dan Ventrikel 4. e. Hidrosefalus Ventrikel melebar akibat Produksi berlebihan (tumor) atau gangguan penyerapan. Tentorium Cerebelli ➔ Membarne Dural yang membagi cerebellum dari cerebrum. Cerebelar Hemisphere dan Cerebellar Vermis Medulla Pons Midbrain ➔ Mengandung ganglion ganglion penting dari saraf cranialis. Strok ada 2, 1. Strok perdarahan → pecahnya pembuluh darah 2. Stroke ikemik → terbuntunya aliran vaskuler → brian parenkimnya mati karena tidak ada suplai → lesi hypodense. Kalau yang kena kanan pasati kenanya kiri. Kontras itu digunakan masuk kalau ada gangguan di blood brain barrier, misalnya pada infeksi atau tumor. Pada brain abscess, kontrasnya akan berada di tepi. MRI (Magnetic Resonance Imaging) Alatnya mirip CT Scan, tapi kalau MRI pakek gelombang magnet bukan radiasi. Jangan bawa barang magnet atau logam. Aman pada anak anak dan ibu hamil. Paling baik untuk menilai soft tissue, misalnya brain atau medulla spinalis. Kelemahan Kontraindikasi Sequencesnya ini harus dibaca semuanya. MRI paling bagus untuk akut atau hiperakut stroke 1jam. Neuron mati >6 jam (Golden Period). Tumor yang mempengaruhi nervus VIII → gangguan pendengaran pasiennya. Pada MRI, stroke awal baru satu jam → evaluasi bagus dengan MRI DWI. MRI mampu menentukan perluasan tumor, batas tumor dengan menggunakan kontras. AVM / Lesi pada vaskuler sering menyebabkan kejang, hemipharesis. Pasien bisa sering pingsan. Wajib dengan kontras, kalau curiga vaskuler lakukan dengan angiografi. MR Angiography tanpa kontras, kalau CT Scan angiography wajib kontras. MRI Menilai Intensitas bukan Densitas a. Hipointens b. Hiperinten c. Isointen Head Ultrasound ➔ Pada bayi dengan fontanella yang belum tertutup, gambarannya mirip MRI tapoijangkauannya tidak seluar MRI. ➔ Keunggulan 1. Non invasive 2. Murah 3. Mobile ➔ Indikasi Spinal Imaging ➔ Standarnya AP Lateral View, tapi kalau mau nambah oblique view boleh untuk melihat foramina tempat sarafnya lewat Diskus HNP → mudah menilai soft tissue (nerves, muscle, vaskuler). Curiga HNP → MRI → mampu menilai perjalanan saraf perifer. HNP → Hernia Nucleus Purposus. Sarafnya akan dijepit. Kalau perifer dia sesuai, Kanan ya kanan, kiri ya kiri. Kesemutan nyeri pada pinggul ke kaki bawah. Kalau di tangan → cervical, kalau kaki → lumbosacral. MRI bukan CT Scan. Jatuh dari ketinggian lalu lumpuh → MRI bukan CT Scan. DSA (Digital Substraction Angiografi) ➔ Radiology Intervensi ➔ Keunggulannya : 1. Untuk diagnostic 2. Langsung terapi juga bisa langsung dilakukan 3. Pasien tidak perlu pembedahan yang banyak karena sayatannya kecil ➔ Biasanya pasien udah MRI dulu atau CT dulu ➔ Mahal buat pasien ➔ Dipasang stem lewat area femoralis. ➔ Ini untuk visualisasi pembuluh darah.