Summary

Catatan ini membahas variabel bebas, variabel terikat, variabel moderator, variabel intervensi, dan berbagai jenis skala pengukuran. Catatan ini juga menjelaskan kombinasi variabel nominal dan ordinal dalam penelitian. Catatan ini cocok untuk mahasiswa tingkat sarjana.

Full Transcript

**Variabel Bebas (Independent Variable) (X)** Variabel bebas adalah variabel yang memengaruhi atau menyebabkan perubahan pada variabel lain. Dalam penelitian, variabel ini dimanipulasi atau dikendalikan oleh peneliti untuk melihat dampaknya pada variabel terikat. Misalnya, dalam penelitian tentang...

**Variabel Bebas (Independent Variable) (X)** Variabel bebas adalah variabel yang memengaruhi atau menyebabkan perubahan pada variabel lain. Dalam penelitian, variabel ini dimanipulasi atau dikendalikan oleh peneliti untuk melihat dampaknya pada variabel terikat. Misalnya, dalam penelitian tentang metode pengajaran, metode pengajaran adalah variabel bebas yang memengaruhi hasil belajar siswa. **Variabel Terikat (Dependent Variable) (Y)** Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau diukur berdasarkan perubahan yang terjadi pada variabel bebas. Ini merupakan variabel yang dijadikan fokus pengamatan dalam penelitian. Sebagai contoh, hasil belajar siswa merupakan variabel terikat yang dipengaruhi oleh metode pengajaran yang diterapkan. **Variabel Moderator (Moderator Variable)** Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi **kekuatan atau arah hubungan** antara variabel bebas dan variabel terikat. Variabel ini bisa **memperkuat atau melemahkan** hubungan antara dua variabel tersebut. Misalnya, motivasi siswa bisa menjadi variabel moderator yang memengaruhi seberapa besar metode pengajaran tertentu mempengaruhi hasil belajar. **Variabel Intervensi (Mediating Variable)** Variabel intervensi atau mediasi adalah variabel yang menjadi perantara antara variabel bebas dan variabel terikat. Variabel ini **menjelaskan mengapa atau bagaimana** variabel bebas mempengaruhi variabel terikat. Sebagai contoh, dalam hubungan antara metode pengajaran (variabel bebas) dan hasil belajar siswa (variabel terikat), kepuasan siswa terhadap pengajaran bisa menjadi variabel intervensi. **Skala Nominal** Skala nominal digunakan untuk mengklasifikasikan data ke dalam kategori-kategori tanpa urutan. Data pada skala nominal hanya berfungsi sebagai label atau pengenal, tanpa memiliki makna kuantitatif. Contoh dalam penelitian bahasa adalah klasifikasi jenis kelamin (laki-laki atau perempuan) atau kategori bahasa yang digunakan (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dll.). **Skala Interval** Skala interval adalah skala yang memiliki jarak yang sama antara setiap nilai, tetapi tidak memiliki nol mutlak. Nol pada skala interval tidak menunjukkan ketidakadaan dari atribut yang diukur, melainkan sebagai titik referensi yang dipilih secara sembarang. Contoh skala interval dalam penelitian bahasa adalah pengukuran suhu dalam derajat Celsius atau skor kecakapan bahasa dalam tes yang tidak memiliki \"nol absolut.\" **Skala Ordinal** Skala ordinal adalah jenis skala pengukuran yang digunakan untuk **mengurutkan data** atau **memberi peringkat** pada objek, orang, atau fenomena berdasarkan tingkatannya. Pada skala ordinal, nilai-nilai data menunjukkan urutan atau posisi relatif, tetapi tidak memberikan informasi tentang jarak atau perbedaan antara nilai-nilai tersebut. Dengan kata lain, data dalam skala ordinal menunjukkan peringkat, tetapi tidak ada jarak yang pasti atau tetap antara nilai-nilai yang diukur. Contoh: kepuasan, motivasi, rasa sakit, peringkat kelas, skala penghasilan dll Kombinasi variabel **nominal** dan **ordinal** dalam penelitian memungkinkan peneliti untuk: **Membandingkan Kelompok yang Berbeda**: Dengan menggunakan variabel nominal untuk membedakan kelompok (misalnya jenis kelamin, pekerjaan, atau lokasi) dan variabel ordinal untuk mengukur tingkat atau peringkat (misalnya tingkat kepuasan, frekuensi, atau tingkat pendidikan), peneliti dapat membandingkan bagaimana kelompok yang berbeda menilai atau berada pada tingkatan yang berbeda dalam hal tertentu. **Mengidentifikasi Hubungan antara Kategori dan Peringkat**: Peneliti dapat memahami apakah kategori tertentu dari variabel nominal mempengaruhi variabel ordinal. Misalnya, melihat apakah tingkat kepuasan (ordinal) berbeda antara laki-laki dan perempuan (nominal). **Menganalisis Perbedaan Tingkat Respons**: Kombinasi ini memungkinkan peneliti untuk melihat perbedaan tingkat respons atau hasil antar kelompok yang dibedakan oleh variabel nominal, misalnya perbedaan tingkat pendidikan (ordinal) di antara berbagai kelompok etnis (nominal). **Mengeksplorasi Tren dan Pola**: Peneliti dapat menggunakan variabel nominal untuk mengelompokkan data dan kemudian mengeksplorasi tren atau pola dalam variabel ordinal. Misalnya, tren dalam tingkat penggunaan teknologi (ordinal) di berbagai daerah (nominal). **Menemukan Faktor Pendorong**: Kombinasi ini dapat membantu mengidentifikasi faktor-faktor yang mendorong hasil tertentu. Misalnya, apakah preferensi terhadap merek (nominal) mempengaruhi frekuensi pembelian (ordinal). **Membuat Segmentasi yang Lebih Detail**: Peneliti dapat menggunakan variabel nominal untuk membagi sampel ke dalam beberapa kelompok dan kemudian mengamati peringkat atau tingkatan di dalam setiap kelompok berdasarkan variabel ordinal. Ini membantu membuat segmentasi yang lebih rinci dalam analisis. Kombinasi variabel nominal dan interval dalam penelitian memungkinkan peneliti untuk: 1. 2. 3. **Validitas dan Realibilitas** 1. a. #### **Metode Test-Retest** b. #### **Metode Alpha Cronbach** c. #### **Metode Inter-Rater Reliability** #### **Penjelasan: Metode ini melibatkan penilaian oleh beberapa penilai untuk mengukur konsistensi dalam penilaian. Koefisien kappa atau korelasi dapat dihitung untuk menilai seberapa baik penilai-setuju dalam memberikan skor atau penilaian.** #### **Contoh: Anda melakukan penelitian tentang kemampuan berbicara siswa dalam bahasa Inggris dan meminta dua guru bahasa Inggris untuk menilai rekaman video siswa yang melakukan presentasi. Setelah mereka memberikan skor, Anda dapat menghitung koefisien kappa untuk melihat seberapa konsisten penilaian mereka. Jika koefisien kappa tinggi (misalnya, 0,75), ini menunjukkan bahwa ada tingkat kesepakatan yang baik antara penilai.** 2. a. b. c. d. e. 3. 4. - - -

Use Quizgecko on...
Browser
Browser