Tradisi Lisan dan Iklan Sebagai Sumber Sejarah PDF
Document Details
Uploaded by EvocativeOphicleide3645
Really Great Site
Tags
Summary
The document discusses traditions and advertisements as historical sources. It examines the methodology and ideological dimensions of these sources, using historical examples. The document is possibly part of a university project.
Full Transcript
SEPTEMBER 2024 OLEH KELOMPOK 1 01 Definisi 04 Bentuk-bentuk 02 Kenapa menjadi sejarah 05 Interpretasi 03 Proses pembentukan 06 Verifikasi Meet the team Arina Syarfa K. Dyaningtias Anabella Mochammad Bagaskara Muhammad Fazli Mawla 2306223351 2306158895...
SEPTEMBER 2024 OLEH KELOMPOK 1 01 Definisi 04 Bentuk-bentuk 02 Kenapa menjadi sejarah 05 Interpretasi 03 Proses pembentukan 06 Verifikasi Meet the team Arina Syarfa K. Dyaningtias Anabella Mochammad Bagaskara Muhammad Fazli Mawla 2306223351 2306158895 2306219764 2306269112 Tradisi Lisan Tradisi lisan merupakan salah satu bentuk komunikasi dan penyampaian yang penting dalam masyarakat sebelum adanya tulisan. Penolakan H.Lowie Pada tahun 1917 Lowie menyatakan penolakan terhadap sejarah lisan. Lowie menganggap bahwa tradisi lisan merupakan hal yang kuno (primitif). Dia menegaskan bahwa tradisi lisan hanya membahas nilai historis dari suatu tradisi bukan kebenaran suatu kejadian. Jan Vansina Pendapat H.Lowie dipatahkan oleh Jan Vansina melalui tulisannya yang berjudul "Oral Tradition : A Study in Historical Methodology". Melalui tulisan ini Jan Vansina memperkenalkan tradisi lisan sebagai metode, ia bahkan membuktikan metodelogi ini dengan bukunya "Living with Africa". Defisinisi menurut Defisinisi menurut Jan Vansina Paul Thompson Menurut Vansina tradisi lisan Thompson mengatakan sejarah merupakan pernyataan verbal dari tradisi lisan adalah metode yang masa lalu yang tetap hidup dalam digunakan untuk merekam sejarah ingatan kolektif komunitas. Vansina individu atau kelompok yang tidak tradisi lisan bukan hanya sekadar memiliki catatan tertulis ataupun cerita namun juga sumber sejarah komunitas yang tersingkirkan. yang valid. Sejarah tradisi lisan adalah sejarah yang disampaikan, dipelihara dan diwariskan dari generasi ke generasi melalui ucapan bukan tulisan. Tradisi lisan memiliki peran penting bagi masyarakat yang tidak memiliki sistem tulisan atau catatan. Tradisi lisan yang disampaikan merupakan sumber penting bagi sejarawan untuk mencatat dan memahami pandangan dunia ataupun masyarakat yang tidak memiliki arsip tertulis. Sumber Rekaman Komplementer Pengetahuan Budaya sumber tertulis Tradisi lisan merupakan cara untuk Tradisi lisan ini juga digunakan Tradisi lisan umumnya juga berisi mencatat atau menyampaikan sebagai pelengkap dari catatan tentang indentitas suatu kelompok, informasi penting yang ada didalam tertulis yang ada dan menjadi mulai dari asal-usul, migrasi hingga masyarakat sebelum mengenal pembanding catatan tertulis perang tulisan. tersebut. Setiap kali manusia berbicara maka ia akan menciptakan suatu memberikan wawasan tentang bagaimana masyarakat memandang tokoh-tokoh politik, isu-isu sosial, atau peristiwa sejarah > menunjukkan sikap, kritik, dan reaksi masyarakat terhadap keadaan yang sedang berlangsung. Dengan menganalisis kartun & karikatur, sejarawan dapat memahami konteks sosial dan politik pada saat itu, serta bagaimana narasi sejarah dibentuk melalui media visual. Daftar Pustaka Sunarto, W. (2008). Pemitosan dan perombakan mitos soekarno dan ideologinya dalam karikatur politik di Surat Kabar Indonesia pada masa demokrasi terpimpin sampai akhir kekuasaan presiden soekarno. Disertasi. Program Studi Ilmu Sejarah Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia. Depok. Prasetyo, A. (2021). Visualisasi Karikatur pada Surat Kabar Merdeka (1963-1964). Tugas Akhir. Program Studi Ilmu Sejarah Universitas Indonesia. Depok. Adhémar, Jean. "Honoré Daumier". Encyclopedia Britannica, 8 Mar. 2024, https://www.britannica.com/biography/Honore-Daumier. Accessed 26 September 2024. Britannica, The Editors of Encyclopaedia. "Thomas Nast". Encyclopedia Britannica, 23 Sep. 2024, https://www.britannica.com/biography/Thomas-Nast. Accessed 26 September 2024. Hall, A. (1997). Comic Art and Caricature: A Historical Perspective. Cambridge University Press. Hess, S. & Northrop, S. (2011). Drawn and Quartered: The History of Political Cartoons. In E. Johnson & W. Pettegrew (Eds.), Understanding History through Satire (pp. 123–147). University of Chicago Press. Edwards, S. (2010). The Use of Political Cartoons in Teaching History. Teaching History, 135, 35–38. Thank You Membaca Sumber Sejarah dalam Iklan Oleh: Kelompok 5 Anggota Kelompok 5 ¯ · Aliya Achmaria Cindy Alvionita Michael Matheo (2306158964) (2306159001) Gunawan (2306218963) Daftar 1 Pembahasan 1 Apa itu iklan? 6 Tujuan Iklan Mengapa iklan dapat dijadikan 7 Bagian-bagian Teks Iklan 2 sebagai sumber sejarah? 3 Metodologi 8 Ciri-ciri Iklan yang Baik 4 Dimensi Ideologis 9 Jenis-jenis Iklan 5 Struktur Teks Iklan 10 Analisis Periode Iklan 11 Kesimpulan Apa itu iklan? "Segala bentuk komunikasi yang diproduksi langsung oleh atau atas nama pengiklan yang terutama dimaksudkan untuk mempromosikan sesuatu dengan tujuan memengaruhi perilaku target promosi" - European Interactive Digital Advertising Alliance Bisakah iklan dijadikan sebagai sumber sejarah? Mengapa Iklan dapat dijadikan sebagai sumber sejarah? 01 02 03 04 Iklan Iklan Iklan mencermink menunjukkan memberikan perubahan informasi an nilai-nilai Write your dalam tentang agenda produk dan norma masyarakat dan layanan point sosial yang dari waktu ke yang tersedia berlaku. waktu pada masa itu Pendekatan Metodologis Kritik Interpretasi Sejarawan Memahami bahwa makna iklan menggunakan teknik dapat dipengaruhi oleh kritik tekstual yang subjektivitas, dan tetap berusaha menemukan makna berasal dari filologi yang stabil dengan klasik, kritik biblika, dan mengandalkan tradisi sebagai yurisprudensi modern. elemen normatif. Dimensi Ideologis dalam Iklan Iklan Sebagai Alat Pembentukan Identitas Kelas Sosial dalam Iklan Propaganda Ideologi Gender dan Ras Iklan sering kali memperkuat Bagaimana iklan dipengaruhi Penggambaran kelas dan stereotip gender dan rasial. Ini oleh, dan mempengaruhi, status sosial dalam berbagai dapat digunakan sebagai ideologi politik dan ekonomi produk, dan bagaimana ini sumber untuk menganalisis (misalnya, kapitalisme vs berubah seiring waktu. hubungan kekuasaan dalam komunisme). masyarakat. Struktur Teks Iklan 01 02 03 04 Orientasi. Justifikasi. Berisi Tubuh Iklan. Berisi Membahas inti penjelasan yang perkenalan memudahkan Write your apa yang publik agenda mengenai ditawarkan/di mengakses point produk dan promosikan barang/jasa jasa. dalam iklan. yang ditawarkan. Tujuan Iklan 1. Memberikan Informasi 2. Membujuk 3. Mengingatkan 4. Penambahan Nilai 5. Mendampingi Bagian-bagian Teks Iklan 1.Judul Iklan (Headline) 2. Visual atau Ilustrasi 3. Badan Iklan (Body Copy) 4. Foto Produk (Product Shot) 5. Logo, Slogan, atau Nama Perusahaan (Baseline) Ciri-ciri Iklan yang Baik 1. Iklan bersifat Informatif 2. Bersifat Komunikatif 3. Menggunakan Bahasa 4. Iklan Dikemas dengan yang Mudah Dipahami Menarik 5. Mempunyai Sifat Persuasif Jenis-jenis Iklan berdasarkan Isinya 1. Iklan Penawaran 2. Iklan Layanan Masyarakat Contohnya produk seperti baju, tas. Contohnya berisi edukasi mengenai sepatu. Dan jasa seperti ojek, jasa suatu hal misal bahaya narkoba, konsultan, jasa penerjemah. bahaya merokok. 3. Pengumuman 4. Iklan Permintaan Contohnya iklan lomba, iklan event Contohnya iklan lowongan pekerjaan, yang berisi himbauan dan bersifat iklan permintaan barang, dan iklan persuasif. permohonan maaf. Jenis-jenis Iklan berdasarkan Medianya 1. Iklan Elektronik 2. Media Cetak Contohnya iklan radio dan iklan Contohnya koran, brosur, dan televisi. sebagainya. Jenis-jenis Iklan berdasarkan Tujuan 1. Iklan Komersial 2. Iklan Non-Komersial Terbagi menjadi 3 yaitu iklan konsumen, Contohnya Iklan Keluarga Berencana, iklan bisnis, iklan profesional. Contohnya Iklan Hari Menanam Pohon, Iklan ada iklan makanan/minuman, iklan Pendidikan. parfum, iklan brand pakaian. Periodisasi sejarah disertai kondisi sosial atas peran iklan Peran TVRI: Building a Monopoly 1962 Orde Lama mendirikan TVRI dengan tujuan utama menyiarkan Asian Games IV. (1975) Iklan barang mewah di TVRI dihentikan karena peristiwa Malari 1974. (5 Januari 1981) “to focus television more on facilitating the [national] development program and to avoid the detrimental effects [of advertising], which do not promote the spirit of development” (Tempo, 17 Januari 1981) Di bawah Soeharto, TVRI menjadi alat propaganda Orde Baru, mempromosikan stabilitas politik, pembangunan ekonomi, dan narasi anti-komunisme serta memperkuat legitimasi rezim. Kolonial (1929) Pribumi sebagai Objek Sabun