Iklan Sebagai Sumber Sejarah

Iklan Sebagai Sumber Sejarah

• Iklan dapat digunakan sebagai sumber sejarah karena mencerminkan nilai dan norma sosial yang berlaku pada suatu periode tertentu.
• Iklan menunjukkan perubahan dalam masyarakat dari waktu ke waktu.
• Iklan memberikan informasi tentang produk dan layanan yang tersedia pada masa tersebut.
• Iklan juga memberikan wawasan tentang bagaimana masyarakat memandang tokoh-tokoh politik, isu-isu sosial, dan peristiwa sejarah.

Pendekatan Metodologis

• Sejarawan menggunakan teknik kritik tekstual untuk menafsirkan iklan.
• Teknik kritik tekstual berasal dari filologi klasik, kritik biblika, dan jurisprudensi modern.
• Sejarawan berusaha menemukan makna yang stabil dalam iklan dengan mengandalkan tradisi sebagai elemen normatif.

Dimensi Ideologis

• Iklan dapat digunakan sebagai alat propaganda ideologi.
• Iklan dapat membentuk identitas kelompok dan kelas sosial.
• Iklan sering kali memperkuat stereotip gender dan rasial.

Struktur Teks Iklan

• Orientasi: Berisi perkenalan mengenai produk atau jasa yang ditawarkan.
• Tubuh Iklan: Berisi penjelasan yang memudahkan publik mengakses barang atau jasa yang ditawarkan.
• Justifikasi: Berisi inti dari pesan yang ingin disampaikan dalam iklan.

Tujuan Iklan

• Memberikan Informasi: Iklan dapat memberikan informasi tentang produk, layanan, atau isu tertentu.
• Membujuk: Iklan bertujuan untuk membujuk konsumen agar membeli produk atau layanan tertentu.
• Mengingatkan: Iklan dapat digunakan untuk mengingatkan konsumen tentang produk atau layanan tertentu.
• Penambahan Nilai: Iklan dapat meningkatkan nilai produk atau layanan di mata konsumen.
• Mendampingi: Iklan dapat menjadi pendamping bagi konsumen dalam menentukan pilihannya.

Bagian-bagian Teks Iklan

• Judul Iklan (Headline): Judul yang menarik perhatian dan menginformasikan tentang isi iklan.
• Visual atau Ilustrasi: Gambar atau ilustrasi yang menarik perhatian dan memperkuat pesan iklan.
• Badan Iklan (Body Copy): Teks yang menjelaskan lebih detail tentang produk, layanan, atau pesan iklan.
• Foto Produk (Product Shot): Foto yang menampilkan produk yang ditawarkan.
• Logo, Slogan, atau Nama Perusahaan (Baseline): Identitas perusahaan yang menawarkan produk atau layanan.

Ciri-ciri Iklan yang Baik

• Iklan bersifat Informatif: Iklan harus memberikan informasi yang jelas dan mudah dipahami.
• Bersifat Komunikatif: Iklan harus mudah dipahami oleh target konsumennya.
• Menggunakan Bahasa yang Mudah Dipahami: Iklan harus menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh target konsumennya.
• Iklan Dikemas dengan Menarik: Iklan harus menarik perhatian dan membuat calon konsumen tertarik.
• Mempunyai Sifat Persuasif: Iklan harus mampu membujuk calon konsumen untuk membeli produk atau layanan yang ditawarkan.

Jenis-jenis Iklan berdasarkan Isinya

• Iklan Penawaran: Iklan yang menawarkan produk atau layanan tertentu.
• Iklan Layanan Masyarakat: Iklan yang berisi pesan edukasi tentang suatu isu.
• Pengumuman: Iklan yang berisi pengumuman tentang suatu event atau kegiatan.
• Iklan Permintaan: Iklan yang berisi permintaan untuk suatu barang atau layanan.

Jenis-jenis Iklan berdasarkan Medianya

• Iklan Elektronik: Iklan yang disiarkan melalui media elektronik seperti radio dan televisi.
• Media Cetak: Iklan yang disiarkan melalui media cetak seperti koran, brosur, dan majalah.

Jenis-jenis Iklan berdasarkan Tujuannya

• Iklan Komersial: Iklan yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan produk atau layanan.
• Iklan Non-Komersial: Iklan yang bertujuan untuk menyebarkan pesan edukasi dan sosial.

Periodisasi Sejarah dan Peran Iklan

• Kolonial (1929): Iklan pada masa ini menggambaran budaya dan citra kolonial. Pada masa ini pribumi seringkali dijadikan objek dalam iklan.
• Orde Lama (1962): TVRI didirikan dengan tujuan utama menyiarkan Asian Games IV.
• Orde Baru (1975): Iklan barang mewah di TVRI dihentikan karena peristiwa Malari 1974. TVRI menjadi alat propaganda Orde Baru, mempromosikan stabilitas politik, pembangunan ekonomi, dan narasi anti-komunisme.