Sanitasi Ikan: Sifat & Penggunaan Bahan Sanitasi (Disinfektan) & Larutan Chlorine PDF
Document Details
Uploaded by SmootherInfinity4279
Tags
Related
- Organigrama del Consorci Sanitari de Barcelona PDF
- Capacitación Programa Nacional de Tecnovigilancia EPS Sanitas PDF
- Programa Hepatitis C - EPS Sanitas - 2022 PDF
- Protocolo Descontaminación Derrames EPS Sanitas 2020 PDF
- Tema 14. Dret civil aplicat a l'entorn sanitari Curs 2023-2024 PDF
- Peningkatan Kualitas Sanitasi Untuk Kesehatan Masyarakat PDF
Summary
This document provides information on sanitation in fish capture, discussing properties of sanitizing agents (disinfectants) and chlorine solutions. It covers definitions, classifications, regulations of usage, and the effects of factors like pH and temperature on chlorine effectiveness.
Full Transcript
**Materi Kuliah: Sifat dan Penggunaan Bahan Sanitasi (Disinfektan) dan Larutan Chlorine** **Pendahuluan** Sanitasi dalam teknologi penangkapan ikan adalah proses menjaga kebersihan dan memastikan lingkungan kerja, peralatan, serta ikan yang ditangkap tetap higienis. Proses ini penting untuk menceg...
**Materi Kuliah: Sifat dan Penggunaan Bahan Sanitasi (Disinfektan) dan Larutan Chlorine** **Pendahuluan** Sanitasi dalam teknologi penangkapan ikan adalah proses menjaga kebersihan dan memastikan lingkungan kerja, peralatan, serta ikan yang ditangkap tetap higienis. Proses ini penting untuk mencegah kontaminasi mikroba, memperpanjang umur simpan produk perikanan, serta menjaga kualitas ikan yang akan dikonsumsi manusia. Salah satu cara penting dalam sanitasi adalah penggunaan bahan sanitasi atau disinfektan, termasuk larutan chlorine, untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme. **1. Definisi dan Klasifikasi Bahan Sanitasi (Disinfektan)** **Disinfektan** adalah bahan kimia yang digunakan untuk membunuh mikroorganisme patogen pada permukaan benda mati. Bahan ini berbeda dengan **antiseptik** yang digunakan pada jaringan hidup. **Regulasi Penggunaan Disinfektan** - Standar internasional tentang penggunaan disinfektan di industri perikanan. - Regulasi dari **FAO**, **WHO**, dan **HACCP** (Hazard Analysis Critical Control Points) untuk mengatur kadar aman penggunaan bahan disinfektan. *Sumber: Codex Alimentarius FAO-WHO Guidelines* **Klasifikasi Bahan Sanitasi (Disinfektan):** 1. **Berdasarkan Spektrum Aktivitas:** - **Bakterisida**: Membunuh bakteri. - **Fungisida**: Membunuh jamur. - **Virucida**: Membunuh virus. - **Sporisida**: Membunuh spora. 2. **Berdasarkan Sifat Kimia:** - **Alkohol** (seperti etanol, isopropanol): Efektif membunuh bakteri dan virus tertentu, cepat menguap, dan tidak meninggalkan residu. - **Aldehida** (formaldehida, glutaraldehida): Efektif membunuh semua jenis mikroba termasuk spora, tetapi toksik dan bersifat iritatif. - **Klorin**: Umumnya digunakan dalam bentuk larutan sodium hypochlorite. - **Iodin dan Iodofor**: Digunakan sebagai desinfektan umum. - **Quaternary Ammonium Compounds (QACs)**: Efektif untuk membunuh bakteri gram positif, tetapi kurang efektif terhadap bakteri gram negatif. - **Peroksida** (hidrogen peroksida): Oksidator kuat yang mampu membunuh berbagai mikroorganisme. **2. Sifat-Sifat Bahan Sanitasi** - **Spektrum Antimikroba:** Kemampuan untuk membunuh berbagai jenis mikroorganisme (bakteri, virus, fungi, dll.). - **Efektivitas dalam Kondisi Lingkungan Tertentu:** Misalnya, bahan sanitasi mungkin kehilangan efektivitas dalam air keras atau pada permukaan dengan bahan organik. - **Toksisitas:** Tingkat keamanan penggunaan bagi manusia dan lingkungan. - **Kecepatan Aksi:** Seberapa cepat bahan sanitasi dapat membunuh mikroba. - **Stabilitas:** Apakah bahan tersebut dapat disimpan dalam jangka panjang tanpa kehilangan efektivitas. - **Sifat Korosif:** Bahan seperti chlorine dapat bersifat korosif pada logam tertentu. - **Daya Pengenceran:** Banyak disinfektan digunakan dalam bentuk encer, jadi penting untuk mengetahui konsentrasi optimal untuk efektivitas maksimal. **3. Penggunaan Larutan Chlorine dalam Sanitasi** **Chlorine** adalah salah satu disinfektan yang paling umum digunakan dalam industri perikanan karena sifatnya yang efektif dalam membunuh mikroorganisme dan biayanya yang relatif murah. Chlorine sering digunakan dalam bentuk larutan *sodium hypochlorite* (NaOCl). **Sifat-Sifat Chlorine:** 1. **Spektrum Antimikroba yang Luas**: Chlorine efektif dalam membunuh bakteri, virus, dan beberapa jenis jamur. 2. **Cepat Bereaksi**: Chlorine bereaksi cepat dengan mikroba dan efektif dalam waktu singkat. 3. **Mudah Terurai**: Dalam bentuk cair, chlorine mudah terurai di udara, sehingga tidak meninggalkan residu kimia yang signifikan. 4. **Toksisitas Moderat**: Meskipun efektif sebagai disinfektan, penggunaan chlorine harus diperhatikan untuk mencegah risiko toksisitas terhadap manusia, terutama jika digunakan dalam konsentrasi tinggi. 5. **Korosif**: Chlorine dapat merusak peralatan logam jika digunakan dalam konsentrasi tinggi atau tanpa pembilasan yang cukup. **Cara Penggunaan Chlorine:** - **Konsentrasi**: Untuk sanitasi umum, larutan chlorine digunakan dengan konsentrasi antara 50 hingga 200 ppm (part per million). Untuk sanitasi permukaan yang terkena bahan organik, konsentrasi yang lebih tinggi mungkin diperlukan. - **Waktu Kontak**: Chlorine harus dibiarkan pada permukaan selama 5-10 menit untuk memastikan efektivitasnya dalam membunuh mikroba. - **Pembilasan**: Setelah disinfeksi, permukaan harus dibilas dengan air bersih untuk menghilangkan sisa chlorine dan mencegah residu yang dapat menyebabkan kontaminasi atau korosi. **Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Chlorine:** 1. **pH**: Chlorine lebih efektif pada pH rendah (antara 6-7)., tetapi terlalu asam bisa merusak peralatan. 2. **Suhu**: Efektivitas meningkat dengan suhu, tetapi klorin cepat menguap pada suhu tinggi. 3. **Kekeruhan Air**: Adanya bahan organik atau kekeruhan dalam air bisa mengurangi efektivitas chlorine. 4. **Kontak Waktu**: Waktu kontak yang cukup dibutuhkan agar chlorine efektif dalam membunuh patogen. *Sumber: \"Chlorine as a Disinfectant in Fishery Operations\" -- International Journal of Food Science and Technology* **Penggunaan Larutan Chlorine** - **Mekanisme Kerja**: Chlorine bekerja dengan mengoksidasi komponen sel mikroorganisme, menyebabkan kerusakan pada membran sel dan DNA. - **Dosis yang Direkomendasikan**: - Konsentrasi chlorine bervariasi tergantung penggunaannya, seperti desinfeksi permukaan (50-200 ppm) atau pengolahan air (0,5-4 ppm). - **Keuntungan Chlorine**: Biaya rendah, mudah didapat, efektif terhadap spektrum luas mikroorganisme. - **Kekurangan**: Potensi korosi, sensitif terhadap suhu dan pH, bisa menghasilkan senyawa sampingan yang berbahaya. *Sumber: FAO Fisheries Technical Paper 402 -- \"Guidelines for the Use of Chlorine in Seafood Processing\"* **Penerapan dalam Teknologi Penangkapan Ikan** Dalam industri penangkapan ikan, sanitasi dengan chlorine diterapkan pada berbagai tahap, termasuk: - **Sanitasi Permukaan dan Peralatan**: Meja pemotongan, alat tangkap, dan ruang penyimpanan ikan. - **Pembersihan Tangki Penyimpanan Air**: Air yang digunakan untuk penyimpanan ikan atau untuk mencuci harus disanitasi untuk mencegah kontaminasi mikroba. - **Sanitasi Transportasi Ikan**: Kapal penangkap ikan dan kontainer pengiriman ikan harus disanitasi secara teratur untuk menjaga kebersihan. **Kesimpulan** Penggunaan bahan sanitasi, khususnya larutan chlorine, adalah bagian penting dari praktik sanitasi dan hygiene dalam industri penangkapan ikan. Chlorine memiliki keunggulan sebagai disinfektan yang efektif dan murah, namun penggunaannya harus diawasi untuk mencegah efek samping seperti korosi dan residu yang berbahaya.