Konsep Dasar Return dalam Investasi PDF
Document Details
Uploaded by GuiltlessViolin
Tags
Summary
Dokumen ini membahas konsep dasar return dalam investasi, termasuk perbedaan antara return realisasian dan return ekspektasian, serta berbagai metode perhitungan return seperti return total, return relatif, dan return kumulatif. Informasi ini berguna untuk memahami dan mengukur hasil dari investasi.
Full Transcript
KONSEP DASAS RETURN DALAM INVESTASI Return adalah hasil yang diperoleh dari investasi. Return terbagi menjadi dua, yaitu Return realisasian dan Return ekspektasian. Return ekpektasian adalah Return atau hasil yang diharapakan oleh investor di masa mendatang. Sedangkan Return realisasian adalah Retu...
KONSEP DASAS RETURN DALAM INVESTASI Return adalah hasil yang diperoleh dari investasi. Return terbagi menjadi dua, yaitu Return realisasian dan Return ekspektasian. Return ekpektasian adalah Return atau hasil yang diharapakan oleh investor di masa mendatang. Sedangkan Return realisasian adalah Return atau hasil yang telah terjadi, dan dihitung menggunakan data historis Pengukuran Return Ekspektasian - Nilai Ekspektasian - Model Return ekspektasian - Nilai Historis - Kumulatif Return - Relatif Return - Return total - Return disesuaikan **MENGUKUR RETURN REALISASIAN: RETURN TOTAL** Return total adalah Return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode tertentu. Return total terdiri dari capital gain (loss) dan yield. Capital gain (loss) adalah selisih untung (rugi) dari harga investasi sekarang relative dengan harga periode yang lalu, sedangkan yield merupakan presentase penerimaan kas periodic terhadap harga investasi periode tertentu dari suatu investasi. Return [\$\\frac{p\_{t} - p\_{t - 1}}{P\_{t} - 1}\$]{.math.inline} + yield Retrun saham = [\$\\frac{p\_{t} - p\_{t - 1 + Dt}}{P\_{t} - 1}\$]{.math.inline} [*p*~*t*~]{.math.inline} : harga investasi sekarang [*P*~*t*~ − 1]{.math.inline} : harga investasi priode lalu [Dt]{.math.inline} : dividen priodik (untuk saham ) Return total dari tahun 2015 sampai dengan 2020 saham \"UMKT\" yang membayar dividen tahunan ditunjukkan pada table berikut: priode Harga saham Dividen Return -------- ------------- --------- -------- 2015 1500 50 2016 1570 50 0,08 2017 1800 100 0,21 2018 2300 100 0,333 2019 2150 200 0,022 2020 2025 200 0,035 Retrun saham 2016 = [\$\\frac{\\left( 1570 - 1500 + 50 \\right)}{1500} = 0,08\\ atau\\ 8\\%\$]{.math.inline} Retrun saham 2017 = [\$\\frac{\\left( 1700 - 1570 + 50 \\right)}{1570}\$]{.math.inline} = 0,21 atau 21% Mengukur Return realisasian: Return relatif Return relatif adalah Return yang digunakan untuk keperluan perhitungan tertentu, salah satunya rata-rata Return dengan metode geometric yang menggunakan pengakaran dan mengharuskan nilai Return yang positif Return relatif = (return total + 1) Return relatif = [\$\\frac{p\_{t} - p\_{t - 1 + Dt}}{P\_{t} - 1} + 1\$]{.math.inline} Return relatif dari tahun 2015 sampai dengan 2020 saham \"UMKT\" yang membayar dividen tahunan ditunjukkan pada table berikut: priode Harga saham Dividen Return -------- ------------- --------- -------- 2015 1500 50 2016 1570 50 0,08 2017 1800 100 0,21 2018 2300 100 0,333 2019 2150 200 0,022 2020 2025 200 0,035 Retrun saham 2016 = [\$\\frac{\\left( 1570 - 1500 + 50 \\right)}{1500} + 1 = ,108\\ \$]{.math.inline} Retrun saham 2017 = [\$\\frac{\\left( 1700 - 1570 + 50 \\right)}{1570}\$]{.math.inline} + 1= 1,21 Mengukur Return realisasian: Return kumulatif Return total mengukur perubahan kemakmuran investor akibat dari perubahan harga saham dan dividen, sehingga hanya mengukur kemakmuran pada waktu tertentu saja tidak mengukur total kemakmuran yang dimiliki oleh investor dari aktivitas investasi tersebut. Untuk hal tersebut investor dapat menggunakan indeks kemakmuran kumulatif (IKK) yang mengukur akumulasi semua Return yang diterima. [*lkk* = *kk*~0~(1+*R*~1~).... (1+*R*~2~)...(1+*R*~3~)]{.math.inline} [lkk]{.math.inline} = indeks kemakmuran kumulatif [*kk*~0~]{.math.inline} = kekayaan awal, biasanya Rp1 [*R*~*t*~]{.math.inline} = return priode ke-t Return kumulatif dari tahun 2015 sampai dengan 2020 saham \"UMKT\" ditunjukkan pada table berikut: priode Harga saham Dividen Return -------- ------------- --------- -------- 2015 1500 50 2016 1570 50 0,08 2017 1800 100 0,21 2018 2300 100 0,333 2019 2150 200 0,022 2020 2025 200 0,035 IKK 2017=1 (1+0.08) (1+0.21) 1.307 atau 130.7% IKK 2018=1 (1+0.08)(1+0.21)(1+0.333) 1.742 atau 174.2% Mengukur Return Realisaian : return disesuaikan Tiga metode pengukuran Return realisasian sebelumnya adalah metode untuk mengukur Return nominal yang mengukur perubahan nilai uang. Adapun Return nominal ini dapat disesuaikan dengan beberapa kondisi tertentu, yaitu inflasi, kurs (mata uang asing), dan risiko yang berbeda Return riel atau Return yang disesuaikan dengan inflasi berguna untuk melihat Return bersih setelah dipertimbangkan dengan inflasi. \ [\$\$R\_{\\text{IA}} = \\frac{\\left( 1 + R \\right)}{\\left( 1 + IF \\right)} - 1\$\$]{.math.display}\ Dimana, R~IA~ adalah Return yang disesuaikan dengan inflasi, R adalah Return nominal dan IF adalah tingkat inflasi. Adapun Return disesuaikan dengan kurs mata uang asing berguna untuk melihat Return bersih dari investasi yang dilakukan di luar negeri, sebagai bentuk diversifikasi. \ [\$\$R\_{KA = \\left( RR\\ \\times \\ \\frac{\\text{Nilai\\ Akhir\\ Mata\\ Uang\\ Domestik}}{\\text{Nilai\\ Awal\\ Mata\\ Uang\\ Domestik}} \\right) - \\ 1}\$\$]{.math.display}\ Dimana, R~KA~ adalah Return yang disesuaikan dengan kurs mata uang asing dan RR adalah Return relatif Contoh Return disesuaikan dengan inflasi, Investor A mendapatkan Return sebesar 15% dari saham yang dibelinya pada awal dan dijual akhir tahun. Jika inflasi tahun tersebut adalah 3.5% maka Returnnya adalah: \ [\$\$R\_{IA\\ = \\ \\frac{\\left( 1 + 0.15 \\right)}{\\left( 1 + 0.035 \\right)}\\ - 1 = 0.11\\ atau\\ 11\\%}\$\$]{.math.display}\ Contoh Return disesuaikan dengan kurs mata uang asing. Investor A mendapatkan Return tahunan sebesar 17.5% dari saham yang dia beli di Amerika. Pada saat membeli saham tersebut kurs rupiah terhadap USD adalah Rp14,239 dan akhir tahun Rp15,655. Adapun Return bersih yang diterima adalah: \ [\$\$R\_{KA\\ = \\ \\left( 1.175\\ \\times \\ \\frac{15,655}{14,2239} \\right) - 1 = 0.29\\ atau\\ 29\\%}\$\$]{.math.display}\ Mengukur return realisasian : return rata-rata geometrik Rata-rata geometric adalah rata-rata yang memperlihatkan tingkat pertumbuhan kumulatif dari waktu ke waktu. Rata-rata ini lebih baik digunakan daripada rata-rata artimatika yang tidak memperhitungkan factor pertumbuhan dari investasi yang melibatkan periode waktu. \ [\$\$RG = \\ \\left\\lbrack \\left( 1 + R\_{1} \\right)\\left( 1 + R\_{2} \\right)\\ldots\\ \\left( 1 + R\_{n} \\right) \\right\\rbrack{}\^{\\frac{1}{n}} - 1\$\$]{.math.display}\ RG = Rata-rata geometrik R~i~ + Return untuk periode ke-i N = Jumlah dari return Return rata-rata geometrik dari tahun 2015 sampai dengan 2020 saham \"UMKT\" ditunjukkan pada table berikut: priode Harga saham Return -------- --------------------- -------------------------- 2015 1500 \- 2016 1570 0,047 2017 1800 0,146 2018 2300 0,278 2019 2150 [− ]{.math.inline}0,065 2020 2025 [− ]{.math.inline}0,058 Rata-Rata Arimatic 0.07 atau 7% Rata-rata Geometrik 0.061 atau 6.1% \ [\$\$RA\\ = \\frac{\\left( 0.047\\ + 0.146\\ + 0.278\\ - 0.065\\ - 0.058 \\right)}{2} = 0.07\$\$]{.math.display}\ RA : Rata-Rata return arithmetic \ [\$\$RG = \\ \\left\\lbrack \\left( 1 + 0.047 \\right)\\left( 1 + 0.146 \\right)\\ \\left( 1 + 0.278 \\right)\\left( 1 + 0.065 \\right)\\left( 1 + 0.058 \\right) \\right\\rbrack{}\^{\\frac{1}{5}} - 1\\ = 0.061\$\$]{.math.display}\ Mengukur Return ekspektasian: nilai ekspektasian masa depan Masa depan lekat dengan ketidakpastian, sehingga investor akan memperoleh Return di masa mendatang yang belum diketahui persis nilainya. Oleh karenanya Return ekspektasian perlu diestimasi nilainya dengan segala kemungkinan yang dapat terjadi. Distribusi probabilitas merupakan satu set dari kemungkinan outcome dengan masing-masing outcome dihubungkan dengan probabilitas kemungkinannya terjadi. \ [\$\$E\\left( R\_{i} \\right) = \\ \\sum\_{j = 1}\^{n}\\left( R\_{\\text{ij}}.p\_{j} \\right)\$\$]{.math.display}\ E(R~t~) : Return ekpektasian suatu aset ke-i R~ij~: Hasil masa depan ke-j p~j~ : Probabilitas hasil masa depan ke-j n : Jumlah dari hasil masa depan Kondisi Ekonomi (j) Hasil masa depan Probabilitas --------------------- ------------------ -------------- Resesi -0.09 0.1 Sedikit resesi -0.05 0.15 Normal 0.15 0.25 Baik 0.25 0.2 Sangat Baik 0.27 0.3 \ [\$\$E\\left( R\_{i} \\right) = \\ \\sum\_{j = 1}\^{n}\\left( R\_{\\text{ij}}.p\_{j} \\right)\$\$]{.math.display}\ \ [*E*(*R*~*i*~) = 0.09(0.1) − 0.05(0.15) − 0.15(0.25) + 0.25(0.2) + 0.27(0.3)]{.math.display}\ \ [*E*(*R*~*i*~) = 0.152 *atau* 15.2%]{.math.display}\ Mengukur Return ekspektasian : nilai-nilai historis Kenyataannya menghitung hasil masa depan dan probabilitasnya merupakan hal yang tidak mudah dan bersifat subyektif, sehingga ketidak akuratan akan terjadi. Oleh karenanya untuk mengurangi ketidak akuratan yang diakibatkan subyektifitas, data historis dapat digunakan sebagai dasar dalam menghitung Return ekpektasian di masa depan. Terdapat tiga metode yang dapat digunakan untuk menghitung Return ekspektasian menggunakan data historis, yaitu: - Metode rata-rata (mean method) - Metode tren (trend method) - Metode jalan acak (random walk) Contoh, table pada slide ini menunjukkan return realisasian bulanan dari saham UNVR tahun 2022. Menggunakan tiga metode di atas maka return ekspektasian saham UNVR adalah: Periode Harga saham return ----------- ---------------------- ----------------- Januari 4030 \- Februari 3680 -0.0087 Maret 3660 -0.005 Mei 3890 0.063 Juni 4730 0.216 Juli 4770 0.008 Agustus 4510 -0.055 September 4590 0.018 Oktober 4830 0.052 November 4640 -0.039 Desember 4800 0.034 Rata-rata Aritmatric 0.017 atau 1.7% Konsep dasar risiko Risiko dapat didefinisikan sebagai kemungkinan event yang tidak diinginkan terjadi, atau penyimpangan dari outcome yang diterima dengan ekpektasi. Risiko sendiri dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu: 1. Stand Alone (independent) risk Risiko yang dihadapi investor jika hanya memegang satu aset (saham, obligasi, reksadana dil). 2. Systematic Risk (market risk) Risiko yang tetap ada dalam portfolio Diversifikasi mengeliminasi seluruh risiko spesifik Perusahaan. kecuali risiko sistematik atau dikenal dengan nondiversifiable atau beta risk. Mengukur risiko berdasarkan probabilitas Pengukuran risiko umumnya menggunakan varian (variance) dan deviasi standar (standart deviation). Adapun formula mengukur varian adalah sebagai berikut: \ [\$\$\\text{Var}\\left( R\_{i} \\right) = \\ \\sum\_{j = 1}\^{n}\\left( R\_{\\text{ij}} - E\\ \\left( R\_{i} \\right){}\^{2}.p\_{j} \\right)\$\$]{.math.display}\ Dimana : R~ij~ : hasil masa depan E(R~i~) : expected return P~j~ : probabilitas kejadian Adapun formula deviasi standar adalah: \ [\$\$\\text{SD}\\left( R\_{i} \\right) = \\sqrt{\\text{Var}\\left( R\_{i} \\right)}\$\$]{.math.display}\ Menggunakan data dari yang diatas maka risiko investasi adalah : Kondisi Ekonomi (j) Hasil masa depan Probabilitas --------------------- ------------------ -------------- Resesi -0.09 0.1 Sedikit resesi -0.05 0.15 Normal 0.15 0.25 Baik 0.25 0.2 Sangat Baik 0.27 0.3 \ [*E*(*R*~*i*~) = 0.09(0.1) − 0.05(0.15) − 0.15(0.25) + 0.25(0.2) + 0.27(0.3)]{.math.display}\ \ [*E*(*R*~*i*~) = 0.152 *atau* 15.2%]{.math.display}\ \ [Var(*R*~*i*~)= (−0.09−0.152)^2^.0.1 + (−0.05−0.152)².0.15 + (0.15−0.152)².0.25 + (0.25−0.152)².0.2 + (0.27−0.152)².0.3]{.math.display}\ \ [Var(*R*~*i*~) = 0.018]{.math.display}\ \ [\$\$\\sigma i = \\sqrt{0.018}\\ = 0.134\$\$]{.math.display}\ Mengukur risiko berdasarkan nilai historis Risiko yang diukur dengan menggunakan data historis dapat dinyatakan sebagai berikut: \ [\$\$\\text{var}\\left( R\_{i} \\right) = \\sigma\_{i}\^{2}\\frac{\\sum\_{t = 1}\^{n}\\left( R\_{\\text{it}} - E\\left( R\_{i} \\right) \\right)\^{2}}{n - 1}\$\$]{.math.display}\ Dimana : [*σ*²*i*]{.math.inline} : Varian [*R*~it~]{.math.inline}: return periode ke-t asset-i [*E*(*R*~*i*~) :]{.math.inline} nilai ekpektasian asset-i n adalah jumlah dari observasi data historis untuk sampel besar dengan n (paling sedikit 30 observasi) dan untuk sampel kecil digunakan (n- 1). Adapun formula deviasi standar adalah : \ [\$\$\\text{SD}\\left( R\_{i} \\right)\\sigma\_{i} = {\\sqrt{\\frac{\\sum\_{t = 1}\^{n}{\\left( R\_{\\text{it}} - E\\left( R\_{i} \\right) \\right)²}}{n - 1}}}\^{}\$\$]{.math.display}\ Contoh, table pada slide ini menunjukkan nilai- nilai return selama 7 tahun mulai tahun 2015- 2021 sekuritas untuk UMKT. Rata-rata arithmatika nya adalah 0.1, sehingga risiko dari sekuritas UMKT adalah: --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Priode (t) Return [*R*~it~]{.math.inline} \ [((*R*~it~−*E*(*R*~*i*~)))²]{.math.display}\ ------------ ---------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 2015 0.065 0.0012 2016 0.07 0.0009 2017 0.105 0.0000 2018 0.185 0.0073 2019 0.035 0.0042 2020 0.113 0.0002 2021 0.125 0.0006 \ \ [*E*(*R*~*i*~) = 0.1]{.math.display}\ [\$\$\\sum\_{t = 1}\^{n}\\left( R\_{\\text{it\\ }} - E\\left( R\_{i} \\right) \\right)²\$\$]{.math.display}\ --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- \ [\$\$\\text{SD}\\left( R\_{i} \\right) = \\sigma\_{i} = \\sqrt{\\frac{0.0144}{7 - 1}} = 0.049\$\$]{.math.display}\ Bagaimana hubungan antara return dan risiko investasi Kita mulai dari premis yang sangat sederhana bahwa investor menyukai return dan tidak menyukai risiko. Premis ini menunjukkan bahwa ada pertukaran (tradeoff) yang mendasar antara risiko dan return. untuk menarik investor agar mau mengambil lebih banyak risiko, Anda harus memberikan return yang lebih tinggi. Return ekspektasian dan risiko memiliki hubungan yang positif, sehingga semakin besar risiko maka semakin besar return yang diharapkan, dan sebaliknya. Tetapi hubungan positif ini hanya berlaku untuk return ekspektasian, untuk return realisasian hubungan ini bisa saja tidak terjadi. The individual investor\'s perspective, Kemiringan garis risiko-return tergantung pada kesediaan investor individu untuk mengambil risiko. Garis yang lebih curam menunjukkan bahwa investor lebih menghindari risiko. **Saham** dapat diartikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) pada suatu Perusahaan atau Perseroan Terbatas, selain itu saham juga dapat diartikan sebagai bentuk kepemilikan dari perusahaan. Pembentukan harga saham terjadi karena adanya permintaan dan penawaran atas saham tersebut. **Potensi Keuntungan memiliki Saham** **Capital Gain** Capital gain adalah keuntungan yang didapatkan Ketika investor atau pemegang saham menjual saham dengan harga yang lebih tinggi dari harga perolehannya. Adapun harga saham bergerak fluktuatif karena sifatnya yang likuid. Dividen adalah bagian keuntungan Perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Jumlah dividen yang akan dibagikan diusulkan oleh direksi Perusahaan dan disetujui di dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Adapun dividen bersifat kumulatif dan non kumulatif (untuk saham preferen), serta dapat berbentuk tunai atau saham Risiko memiliki saham - CAPITAL LOSS - RISIKO LIKUIDASI - TIDAK MENDAPATKAN DIVIDEN Jenis Saham serta Hak Pemegang Saham **Saham Biasa** Memiliki hak suara untuk mengambil keputusan dalam RUPS mengenai segala hal yang berkaitan dengan pengurusan Perseroan. Dalam hal terjadinya likuidasi, pemegang saham biasa berada dalam urutan terakhir pembagian likuidasi asset Perusahaan jika tersisa. HAK KENDALI/KONTROL **Saham Preferen** Tidak memiliki hak suara dalam RUPS. Berhak mendapatkan dividen terlebih dahulu dalam bentuk tetap dan hak istimewa lainnya. Didulukan mendapatkan likuidasi asset. Dapat dikonversi menjadi saham biasa HAK MENERIMA PEMBAGIAN KEUNTUNGAN **Saham Dwiwarna** Saham khusus yang hanya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia (terdapat di BUMN, anak Perusahaan dan afiliasi BUMN). RUPS bisa menjadi tidak sah jika tidak dihadiri pemegang saham dwiwarna HAK PREEMPTIF (PERSENTASE PEMILIKAN) **Saham Syariah** Pemegang Saham berhak untuk mendapatkan bagian hasil dari usaha perusahaan tersebut. Konsep penyertaan modal dengan hak bagian hasil usaha ini merupakan konsep yang tidak bertentangan dengan prinsip Syariah. Prinsip Syariah mengenal konsep ini sebagai kegiatan musyarakah atau syirkah. Namun demikian, tidak semua Saham yang diterbitkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik dapat disebut sebagai Saham Syariah. Adapun untuk mempermudah investor maupun calon investor maka dibuatlah Daftar Efek Syariah (DES) yang berisi Kumpulan efek yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah. DES diterbitkan dua kali dalam setahun oleh OJK dan Pihak yang sudah dapat persetujuan dari OJK. Terdapat dua tahapan dalam proses screening efek untuk masuk ke dalam DES, yaitu business screening, yang didalamnya emiten tidak melakukan kegiatan yang bersifat judi, ribawi, gharar, maisir, serta tidak memproduksi atau mendistribusikan barang haram. Proses Screening DES - Business Screening - Financial Screening - Saham Syariah Pada tahap financial screening total utang berbasis bunga disbanding total asset tidak lebih dari 45% dan pendapatan non halal dibanding total pendapatan tidak lebih dari 10% **Dasar Hukum Pasar Modal Syariah** Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK)Sebagai bagian dari sistem Pasar Modal Indonesia, kegiatan di Pasar Modal yang menerapkan prinsip-prinsip Syariah juga mengacu kepada UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan UU No. 21 Tahun 200 tentang OJK berikut peraturan pelaksanaannya. OJK selaku regulator Pasar Modal di Indonesia, memiliki beberapa peraturan khusus terkait Pasar Modal Syariah, antara lain: - POJK No. 15/POJK.04/2015 tentang Penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal - POJK No. 3/POJK04/2018 tentang Perubahan Atas POJK No. 18/POJK.04/2015 tentang Penerbitan dan Persyaratan Sukuk - POJK No. 33/POJK.04/2019 tentang Penerbitan dan Persyaratan Reksa Dana Syariah Fatwa DSN-MUI Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal adalah prinsip-prinsip hukum Islam dalam kegiatan di bidang Pasar Modal berdasarkan fatwa DSN-MUI, baik fatwa DSN-MUI yang telah ditetapkan maupun fatwa DSN-MUI yang belum ditetapkan dalam POJK. Adapun Suatu efek dipandang telah memenuhi prinsip- prinsip Syariah apabila telah memperoleh Pernyataan Kesesuaian Syariah dari Dewan Pengawas Syariah (DPS) dan/atau Tim Ahli Syariah (TAS). Beberapa fatwa terkait mekanisme Pasar Modal Syariah antara lain: - Fatwa No. 20/DSN-MUI/IV/2001 tening Pedoman Pelaksana-an Untuk Reksa Dana Syariah Investasi - Fatwa No. 135/DSN-MUI/V/2020 tentang Saham - Fatwa No. tentang Sukuk 137/DSN-MUI/IX/2020 Produk Pasar Modal Syariah - Saham Syariah Prinsip Musyarakah - Sukuk (obligasi syariah ) Akad Harah Akad Mudharabah Akad Wakalah - Reksa Dana Syariah Akad Wakalah bin Ujrah **Obligasi** adalah surat pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi beserta janji untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran. Adapun karakteristik Obligasi adalah sebagai berikut: - Kupon, adalah imbal hasil yang dibayarkan kepada pemegang obligasi, dapat berbentuk fixed rate atau floating rate. Kupon umumnya dituliskan sebagai persentase dari nilai nominal obligasi. - Nilai nominal/par (face/par value), adalah besar pokok yang harus dikembalikan penerbit obligasi ke pemegang obligasi. Nilai nominal ditetapkan kepada suatu nilai yang tetap. - Sinking fund, adalah provisi bahwa penerbit obligasi harus menyisihkan dana secara berkala untuk pembayaran principal. Provisi ini digunakan untuk melindungi investor atas risiko gagal bayar. - Jatuh tempo atau maturity, adalah waktu yang diberikan untuk mengembalikan pokok pinjaman obligasi. Semakin Panjang jatuh tempo, umumnya akan semakin tinggi kupon yang diberikan - Peringkat (rating), adalah cerminan probabilitas investor menerima kupon dan principal pada wakktu yang ditentukan dan kemungkinan gagal bayar. Semakin baik peringkat obligasi, semakin aman obligasi Jenis-Jenis Obligasi Berdasarkan\... Penerbit a. Obligasi Korporasi b. Obligasi Pemerintah Kupon a. Fixed rate b. Floating rate c. Zero coupon Peringkat a. Invesment grade b. Non-investment grade (high yield bond/junk bond Konvertibilitas a. Obligasi dengan hak konversi b. Obligasi wajib konversi Jaminan a. Secured (jaminan umum dan jaminan khusus) b. Unsecured (obligasi subordinasi **Potensi Keuntungan dan Risiko Investasi Obligasi** - Kupon - Risiko Likuiditas - Capital Gain - Capital Loss - Risiko Kebangkrutan - Risiko Gagal Bayar Sukuk (obligasi syariah) Sukuk secara terminologi merupakan bentuk jamak dari kata \" sakk\" dalam bahasa Arab yang berarti sertifikat atau bukti kepemilikan. Sukuk diartikan sebagai Efek Syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai sama dan mewakili bagian yang terpisahkan atau tidak terbagi (syuyu/undivided share) atas yang mendasarinya seperti: Sukuk bukan merupakan surat utang, melainkan kepemilikan bersama atas suatu aset/ proyek. Dengan tidak aset bukti demikian, Sukuk yang diterbitkan harus mempunyai aset yang dijadikan dasar penerbitan (underlying asset). Keberadaan underlying asset ini memberikan kejelasan sumber imbal hasil bagi pemegang Sukuk Adapun akadakad yang dipergunakan dalam penerbitan Sukuk: a. Ijarah b. Istishna c. Kafalah d. Mudharabah e. Musyarakah f. Wakalah - Aset Berwujud Tertentu (ayyan maujudat) - Nilai Manfaat atas Aset Berwujud (manaful ayyan) - Jasa (al khadamat) - Aset Proyek Tertentu (maujudat masyru\'muayyan) - Kegiatan Investasi yang sudah ditentukan (nasyath ististmarin khashahah) **Perbandingan sukuk dan obligasi** Deskripsi sukuk Obligasi ---------------------- --------------------------------------------------------------- -------------------------------------------- Prinsip dasar Surat yang menyatakab kepemilikan bersama atas asset/proyek Surat penyataan utanng penerbit obligasi Klaim Klaim kepemilikan didasarkan ppada asset/proyek yang spesifik Penerbit menyatakan sebagai pihak peminjam Penggunaan dana Harus digunakan sesuai prinsip syariah Dapat digunakan untuk apa saja Jenis penghasilan Imbalan, bagi hasil, margin, capital gain Bunga/kupon,capital gain Pengawasan kesyariah Dewan pengawasan syariah Tidak ada Underlying asset perlu Tidak ada Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek, portofolio investasi kolektif, dan/atau instrumen keuangan lainnya oleh Manajer Investasi. Reksa Dana dapat dibeli secara langsung melalui Manajer Investasi, Agen Penjual Efek Reksa Dana, dan Gerai Penjualan Reksa Dana atau dibeli secara online melalui portal transaksi online yang mendapatkan persetujuan untuk memasarkan Efek Reksa Dana. Adapun berdasarkan Undang-Undangan Pasar Modal Nomor 8 tahun 1995, sebagaimana diubah dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023, bentuk hukum Reksa Dana di Indonesia ada dua, yaitu Reksa Dana Perseroan Kegiatan penghimpunan dana dilakukan dengan menjual saham. Adapun Reksa Dana Perseroan dapat bersifat terbuka atau tertutup Reksa Dana Kontrak Invetasi Kolektif (KIK) Kegiatan penghimpunan dana dilakukan dengan menerbitkan Unit Pernyertaan. Kontrak dibuat antara Manajer Investasi, Bank Kustodian dan Investor **Jenis Reksadana Berdasarkan Sifat Reksa Dana** Reksa Dana Terbuka Adalah Reksa Dana yang dapat menawarkan dan membeli Kembali saham/Unit Penyertaan yang telah dijual Kembali kepada pemodal. Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Terbuka dihitung dan diumumkan setiap hari bursa Reksa Dana Tertutup Adalah Reksa Dana yang hanya dapat menawarkan saham/Unit Penyertaan, namun tidak dapat membeli Kembali yang telah dijual Kembali pemodal. Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Tertutup dihitung dan diumumkan sekurang - kurangnya sekali dalam seminggu **Jenis Reksadana Berdasarkan Karakteristik Reksa Dana** REKSA DANA KONVENSIONAL - Reksa Dana Saham, dana terhimpun diinvestasikan min. 80% dari Nilai Aktiva Bersih ke dalam Efek bersifat ekuitas (saham). - Reksa Dana Campuran, dana terhimpun diinvestasikan max. 79% dari Nilai Aktiva Bersih ke dalam Efek bersifat utang, ekuitas dan/atau pasar uang. - Reksa Dana Pendapatan Tetap, dana terhimpun diinvestasikan min. 80% dari Nilai Aktiva Bersih ke dalam Efek bersifat utang. - Reksa Dana Pasar Uang, dana terhimpun hanya diinvestasikan pada instrument Pasar Uang dalam negeri dan/atau Efek Bersifat Utang yang jatuh temponya \< 1 tahun. REKSA DANA TERSTRUKTUR - Reksa Dana dengan penjaminan, memberikan jaminan atas investasi awal nasabah melalui pihak yang memberikan penjaminan (guarantor). Manajer Investasi akan menunjuk Lembaga yang dapat memberikan penjaminan - Reksa Dana Indeks. berinvestasi pada Efek yang menjadi bagian dari suatu indeks yang menjadi acuannya (min. 80% NAB). Penawaran Reksa Dana Indeks dapat bersifat terus menerus atau terbatas - Reksa Dana Terproteksi (protected fund).memberikan perlindungan atas investasi awal nasabah dengan cara berinvestasi pada Efek bersifat utang yang masuk kategori investment grade. Reksa dana ini umumnya memiliki jangka waktu sesuai dengan jatuh tempo surat utang yang dibelinya. Bersifat terbatas **Potensi Keuntungan dan Risiko Investasi Reksa Dana** - Dikelola oleh Manajemen Profesional - Diversifikasi Investasi - Transparansi Indormasi - Likuiditas - Keuntungan Reksa Dana tidak Dikenakan Pajak - Penurunan Nilai Investasi - Risiko Perubahan Ekonomi dan Politik - Risiko Perubahan Peraturan - Risiko Pembubaran dan Likuidasi - Risiko Likuiditas - Risiko Pasar - Risiko Pertukaran Mata Uang Siklus Kekayaan - Tahap Mengumpulkan Kekayaan \>18 tahun - Tahap Melipatgandakan Kekayaan \>23-58 tahun - Tahap Mendistribusikan Kekayaan \>58 tahun (pensiun) SEMUA TAHAPAN INI DAPAT DILAKUKAN DENGAN MELAKUKAN INVESTASI! SALAH SATUNYA INVESTASI DI PASAR MODAL **Pentingnya Analisa dalam Investasi** Keuntungan (capital gain) dan kerugian (capital loss) bagi investor sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalarn menganalisis harga saham dan naik turunnya di Bursa. Dibutuhkan analisis yang baik agar risiko yang terkandung dalam investasi dapat diminimalkan dan potensi keuntungan dari investasi dapat dimaksimalkan. Jika dalam investasi property dibutuhkan analisis lokasi, potensi daerah dan ekonomi lokal, maka dalam investasi saham dilakukan dua jenis analisis yang saling melengkapi satu sama lain, yaitu: - Analisis Fundamental - Analisis Teknikal Analisis Fundamental Adalah analisis yang mempelajari variable yang memengaruhi dengan kondisi (keuangan, bisnis, dll) suatu Perusahaan dengan tujuan untuk mengetahui sifat - sifat dasar dan karakteristik operasional dari Perusahaan publik. Analisis Fundamental Saham yang mana? - Analisis Ekonomi Global - Analisis Ekonomi Makro - Analisis Industri - Analisis Perusahaan\>\>\>Ratio Analysis Analisis Teknikal Adalah analisis yang menggunakan data harga dan volume perdagangan saham di masa lalu untuk memprediksi pergerakan harga yang akan terjadi di masa depan INDICATORS - Support and Resistance - Oscillators - Moving Averages - Price Trends - Volume and momentum indicators - Chart Pattern Analisis teknikal kapan beli dan jual (targey harga)? **Strategi dalam Membeli Saham** - Buy on Weakness - Buy if/on Breakout - Buy on Retracement **Konsep Portofolio dalam Investasi** Portofolio investasi adalah kepemilikan saham, obligasi, atau aset keuangan lainnya dengan harapan akan memperoleh keuntungan atau pertumbuhan nilai dari waktu ke waktu, atau keduanya. Investasi ini melibatkan kepemilikan aset secara pasif atau lepas tangan, berbeda dengan investasi langsung yang melibatkan peran manajemen aktif. Portofolio investasi dapat dibagi menjadi dua kategori utama yaitu: **Strategic** Investasi melibatkan pembelian aset keuangan untuk potensi pertumbuhan jangka panjang atau hasil pendapatannya, atau keduanya, dengan tujuan untuk memegang aset tersebut untuk waktu yang lama. **Tactical** Pendekatan taktis membutuhkan aktivitas beli dan jual yang aktif dengan harapan dapat meraih keuntungan jangka pendek. **Proses Manajemen Portofolio** - Perencanaan /Planning - Menentukan sasaran, batasan, serta preferensi investor - Menentukan kebijakan dan strategi investasi - Pertimbangan kondisi eksternal - Eksekusi/ Execution - Alokasi aset - Analisis sekuritas - Konstruksi portofolio - Implementasi dan eksekusi portofolio - Umpanbalik/ Feedback - Monitoring portolofio dan rebalancing sebagai respon perubahan yang terjadi - Evaluasi kinerja dan pelaporan portofolio Sasaran, batasan, dan kebijakan sesuai jenis investor Jenis investor Time horizon Risk tolerance Income needs Liquidity needs ------------------------------------ ---------------------- ---------------------- ----------------------------------------------- ---------------------- Individual investors Veries by individual Veries by individual Veries by individual Veries by individual Defined Benefits (DB) Pension Fund Long High High for mature fund and Low for growing fund Low Endowment Very Long Term High Too meet spending commitments Low Foundation Very Long Term High Too meet spending commitments Low Banks short Low Low High Insurance Companies (R&C) short Low Low High Insurance Companies (Life) Long Low Low High Investment Companies Veries Veries Veries Veries **Siklus Hidup Investor berdasarkan trade-off risk and return** - Fasa Akumulasi (accumulated phase), fasa awal karir investor individual, umumnya masih sedikit memiliki kekayaan, dan masih mempunyai jangka waktu investasi yang Panjang. Pada fasa ini umumnya investor rela dan mau menanggung risiko lebih besar. - Fasa Konsolidasi (consolidation phase), pada fasa ini pendapatan sudah mulai melebihi pengeluaran pengeluarannya, sehingga investor dapat mengakumulasi portofolio investasinya. Pada fasa ini umumnya preferensi risiko dan tukaran return ekspekasian berada di tingkat moderat. - Fasa Belanja (spending phase), adalah fasa akhir karir dan pension dari investor. Biaya hidup sudah dapat dipenuhi dari hasil investasi. Pada fasa ini umumnya preferensi risiko dan tukaran return ekspekasian berada di tingkat yang rendah. - Fasa Memberi (gifting phase), pada fasa ini preferensi risiko dan tukaran return ekspekasian berada di tingkat yang sama dengan fasa belanja. Preferensi Risiko Investor - Risk Aversion, adalah tingkat ketidakmampuan dan keengganan investor untuk mengambil risiko. - Risk-Seeking, investor yang lebih suka berjudi, di mana kurva ketidakpeduliannya miring ke bawah karena hasil yang diharapkan menurun untuk tingkat risiko yang lebih tinggi. Hal ini jarang terjadi. - Risk Neutral, investor yang tidak peduli dengan pertaruhan atau hasil yang dijamin, karena investor hanya pedull dengan imbal hasil. - Risk Averse, investor yang mengharapkan imbal hasil tambahan dengan mengambil risiko tambahan, yaitu kurva indiferen miring ke atas. Sebagian besar investor menghindari risiko, tingkat penghindaran risiko bervariasi Semakin curam kurva ketidakpedulian, semakin mereka menghindari risiko.