Akhlak Mazmumah (Indonesian Past Paper)
Document Details
Uploaded by Deleted User
Gina Azzahrah, Nabila Syahdi, Maya Sari Dewi
Tags
Summary
This document discusses Akhlak Mazmumah, a topic from Indonesian social studies. It examines harmful behaviors (such as drug use) and their effects on individuals and society, with a focus on definitions of these harmful practices, providing examples, and ways to prevent or address these behaviors, suitable for a secondary school level class.
Full Transcript
AKHLAK MAZMUMAH (Khamar/narkoba, pergaulan bebas, dan korupsi) KELOMPOK 8 Oleh: 1. Gina Azzahrah(A1B124022) 1. 2. Nabila Syahdi (A1B124004) 2. 3. Maya Sari Dewi (A1B124017) KELOMPOK 8 DEFINISI AKHLAK MAZMUMAH Akhlak mazmumah (akhl...
AKHLAK MAZMUMAH (Khamar/narkoba, pergaulan bebas, dan korupsi) KELOMPOK 8 Oleh: 1. Gina Azzahrah(A1B124022) 1. 2. Nabila Syahdi (A1B124004) 2. 3. Maya Sari Dewi (A1B124017) KELOMPOK 8 DEFINISI AKHLAK MAZMUMAH Akhlak mazmumah (akhlak tercela) merujuk pada perilaku, sifat, atau kebiasaan buruk yang bertentangan dengan ajaran agama dan moralitas. Ini merupakan sifat-sifat yang dapat merusak diri sendiri dan orang lain, serta menghambat perkembangan spiritual dan sosial individu. Penting untuk dipahami bahwa akhlak mazmumah ini beragam dan manifestasinya bisa sangat halus hingga sangat mencolok. CONTOH AKHLAK MAZMUMAH 1. Sifat-Sifat yang Merusak Hubungan Sosial 2. Sifat-Sifat yang Merusak Diri Sendiri 3. Sifat-Sifat Lain yang Tercela CARA MENGATASI AKHLAK MAZMUMAH 1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT: Dengan keimanan yang kuat, seseorang akan termotivasi untuk menghindari perilaku tercela. 2. Mempelajari agama Islam secara mendalam: Memahami ajaran Islam akan memberikan panduan tentang perilaku yang baik dan tercela. 3. Bergaul dengan orang-orang saleh: Pergaulan yang baik akan mempengaruhi perilaku seseorang ke arah yang lebih baik. 4. Bermuhasabah diri: Menilai diri sendiri secara jujur dan memperbaiki kekurangan. 5. Berdoa kepada Allah SWT: Memohon pertolongan Allah SWT untuk memperbaiki akhlak. 6. Berusaha untuk memaafkan dan melupakan: Memendam dendam hanya akan merusak diri sendiri. KHAMAR DAN NARKOBA Khamar dan narkoba merupakan dua jenis zat adiktif yang sangat berbahaya bagi kesehatan fisik dan mental, serta memiliki dampak negatif yang luas terhadap individu, keluarga, dan masyarakat. Khamar memiliki definisi yang lebih sempit dan terkait erat dengan konteks agama Islam, berfokus pada minuman beralkohol. Narkoba memiliki definisi yang lebih luas, mencakup berbagai zat psikoaktif, termasuk alkohol. Meskipun berbeda dalam cakupan, keduanya memiliki potensi bahaya yang serius bagi kesehatan fisik dan mental, serta menyebabkan ketergantungan. JENIS-JENIS KHAMAR 1. Anggur: Minuman fermentasi dari buah anggur, dengan kadar alkohol yang bervariasi tergantung pada proses pembuatannya. 2. Bir: Minuman fermentasi dari biji-bijian, biasanya barley, dengan kadar alkohol yang lebih rendah daripada anggur. 3. Arak: Minuman sulingan dengan kadar alkohol yang tinggi. Berbagai jenis arak ada di berbagai belahan dunia, dengan bahan baku dan metode pembuatan yang berbeda- beda. 4. Wiski: Minuman sulingan dari biji-bijian yang difermentasi, biasanya barley, gandum, atau jagung. Berbagai jenis wiski ada, tergantung pada bahan baku dan proses pembuatannya. 5. Vodka: Minuman sulingan yang netral, biasanya terbuat dari biji-bijian atau kentang. JENIS-JENIS NARKOBA 1. Stimulan: Meningkatkan aktivitas sistem saraf pusat. Contohnya: 2. Kokain: Sangat adiktif, menyebabkan peningkatan energi, kewaspadaan, dan euforia, diikuti oleh depresi dan kelelahan. 3. Amfetamin: Merangsang sistem saraf pusat, menyebabkan peningkatan kewaspadaan, energi, dan kepercayaan diri yang berlebihan. Contohnya adalah metamfetamin ("sabu"). 4. Ekstasi (MDMA): Merupakan stimulan dan halusinogen, menyebabkan peningkatan energi, euforia, dan empati, tetapi juga dapat menyebabkan dehidrasi, peningkatan suhu tubuh, dan kerusakan jantung. 5. Nikotin: Meskipun sering dikonsumsi melalui tembakau, nikotin adalah stimulan adiktif yang menyebabkan ketergantungan dan berbagai masalah kesehatan. DAMPAK KOMSUMSI KHAMAR 1. Dampak Fisik: Kerusakan hati (sirosis), penyakit jantung, kanker (mulut, tenggorokan, hati, payudara), gangguan pencernaan, pankreatitis, kerusakan otak, lemahnya sistem imun, gangguan tidur, dan masalah kesehatan reproduksi. Konsumsi alkohol dalam jumlah besar dapat menyebabkan kematian. 2. Dampak Mental: Depresi, kecemasan, gangguan bipolar, psikossis, kehilangan memori (amnesia), dan peningkatan risiko bunuh diri. Alkohol dapat memperburuk kondisi mental yang sudah ada sebelumnya. 3. Dampak Sosial: Kehilangan pekerjaan, masalah keuangan, kerusakan hubungan keluarga dan pertemanan, kekerasan dalam rumah tangga, kecelakaan lalu lintas, dan terlibat dalam tindak kriminal. DAMPAK KOMSUMSI NARKOBA 1. Dampak Fisik: Kerusakan organ vital (hati, ginjal, paru-paru), penyakit menular (HIV/AIDS, hepatitis), gangguan tidur, penurunan berat badan, dan masalah kesehatan reproduksi. 2. Dampak Mental: Depresi, kecemasan, gangguan psikotik, halusinasi, delusi, dan peningkatan risiko bunuh diri. Narkoba dapat memperburuk kondisi mental yang sudah ada sebelumnya. 3. Dampak Sosial: Kehilangan pekerjaan, masalah keuangan, kerusakan hubungan keluarga dan pertemanan, terlibat dalam tindak kriminal, dan penularan penyakit menular. DEFINISI DAN JENIS PERGAULAN BEBAS Pergaulan bebas tidak memiliki definisi yang tunggal dan pasti, karena pemahamannya sangat bergantung pada konteks budaya dan agama suatu masyarakat. Namun, secara umum, pergaulan bebas dapat diartikan sebagai perilaku sosial yang melanggar norma-norma kesusilaan dan moralitas yang berlaku, khususnya yang berkaitan dengan: 1. Hubungan seksual di luar nikah: Ini merupakan aspek yang paling sering dikaitkan dengan pergaulan bebas, mencakup berbagai bentuk hubungan seksual yang tidak sah menurut hukum dan agama, seperti seks pranikah, perselingkuhan, dan prostitusi. 2. Pacaran yang berlebihan: Pacaran yang melewati batas-batas norma kesopanan dan etika, seperti bermesraan di tempat umum, melakukan aktivitas seksual, dan hidup bersama tanpa ikatan pernikahan. 3. Konsumsi minuman keras dan narkoba: Penggunaan zat adiktif ini seringkali menjadi pemicu perilaku seksual yang tidak terkendali dan meningkatkan risiko pergaulan bebas. 4. Kebebasan berpakaian yang berlebihan: Berpakaian yang dianggap terlalu terbuka atau provokatif dapat dianggap sebagai bagian dari pergaulan bebas, meskipun hal ini juga bergantung pada konteks budaya dan sosial. 5. Perilaku menyimpang lainnya: Perilaku lain yang dianggap menyimpang dari norma-norma sosial dan moral, seperti homoseksualitas (tergantung pada pandangan masyarakat), dan perilaku kekerasan. PENYEBAB DAN DAMPAK PERGAULAN BEBAS 1. Faktor Individu: Kurangnya pemahaman tentang nilai-nilai moral dan agama, rendahnya rasa tanggung jawab, kurangnya pengendalian diri, rasa ingin tahu yang berlebihan, dan tekanan psikologis. 2. Faktor Keluarga: Kurangnya komunikasi dan keharmonisan dalam keluarga, kurangnya pengawasan orang tua, dan adanya contoh perilaku negatif dari anggota keluarga. 3. Faktor Lingkungan: Pengaruh teman sebaya yang negatif, mudahnya akses informasi dan tayangan pornografi, dan kurangnya kontrol sosial di lingkungan sekitar. 4. Faktor Sosial Budaya: Norma-norma sosial yang longgar, perubahan nilai-nilai tradisional, dan pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai lokal. 5. Faktor Ekonomi: Kemiskinan dan kesulitan ekonomi dapat mendorong seseorang untuk terlibat dalam pergaulan bebas sebagai cara untuk mendapatkan uang. Dampaknya adalah: 1. Dampak bagi Individu: Kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi, penyakit menular seksual (PMS), trauma psikologis, depresi, dan rendahnya harga diri. 2. Dampak bagi Keluarga: Rusaknya hubungan keluarga, perceraian, dan masalah sosial lainnya. 3. Dampak bagi Masyarakat:Meningkatnya angka kehamilan di luar nikah, meningkatnya angka aborsi, meningkatnya angka penderita PMS, dan meningkatnya angka kriminalitas. UPAYA PENCEGAHAN PERGAULAN BEBAS 1. Pendidikan: Memberikan pendidikan seks yang komprehensif dan sesuai dengan usia, menekankan pentingnya nilai-nilai moral dan agama, dan memberikan informasi tentang bahaya pergaulan bebas. 2. Peran Keluarga: Meningkatkan komunikasi dan keharmonisan dalam keluarga, memberikan pengawasan yang baik kepada anak, dan memberikan contoh perilaku yang baik. 3. Peran Masyarakat: Meningkatkan kontrol sosial, menciptakan lingkungan yang mendukung nilai-nilai moral dan agama, dan memberikan sanksi sosial terhadap perilaku yang menyimpang. 4. Peran Pemerintah: Menegakkan hukum yang berkaitan dengan pergaulan bebas, memberikan akses kepada layanan kesehatan reproduksi, dan memberikan dukungan kepada program pencegahan pergaulan bebas. 5. Penguatan nilai-nilai agama dan moral: Meningkatkan pemahaman dan pengamalan nilai- nilai agama dan moral dalam kehidupan sehari-hari. Thank you! JAUHI NARKOBA, NARKOBA MEMBUNUHMU KALAU AKU MENCINTAIMU