Document Details

ReputableLobster

Uploaded by ReputableLobster

2024

Dr. H. Irfan Fahmi, S.Th.I, M.Psi., Psikolog, Dr. Agus Mulyana, M.Psi, Psikolog, Titi Ratna Garnasih, M.Psi, Psikolog, Fidia Hanan Zahara, M.Psi., Psikolog

Tags

checklist psychology educational psychology

Summary

This document presents an outline, definitions, and characteristics of a checklist. It discusses different types of checklists, their applications, and the importance of ensuring reliability and validity. The document also includes examples of checklist items.

Full Transcript

CHECKLIST Dr. H. Irfan Fahmi, S.Th.I, M.Psi., Psikolog Dr. Agus Mulyana, M.Psi, Psikolog Titi Ratna Garnasih, M.Psi, Psikolog Fidia Hanan Zahara, M.Psi., Psikolog Definisi Checklist  Checklist adalah teknik pencatatan yang menyatakan keberadaan atau ketidakberadaan sesuatu Contoh s...

CHECKLIST Dr. H. Irfan Fahmi, S.Th.I, M.Psi., Psikolog Dr. Agus Mulyana, M.Psi, Psikolog Titi Ratna Garnasih, M.Psi, Psikolog Fidia Hanan Zahara, M.Psi., Psikolog Definisi Checklist  Checklist adalah teknik pencatatan yang menyatakan keberadaan atau ketidakberadaan sesuatu Contoh sederhana :  Daftar belanjaan  Daftar hadir → benar-benar menunjukan ada atau tidak ada → ada 2 kemungkinan pilihan Karakteristik Checklist  Checklist digunakan apabila jenis tingkah laku yang akan muncul telah diketahui dan tidak dibutuhkan informasi tentang frekuensi dan/atau kualitas lain dari tingkah laku tersebut  Checklist digunakan untuk mencatat kejadian tentang specific behavior in a given context  “specific behavior” → Mengindikasikan bahwa checklist dibuat jauh sebelum observer melakukan observasi, observer mengetahui hal apa saja yang akan diobservasi dalam daftar perilaku  “given context” → Beberapa perilaku yang ada dalam daftar besar peluangnya akan muncul dalam setting dan situasi tertentu. Contoh : checklist tentang perkembangan fisik/motorik → diamati ketika anak berada pada setting dimana perilaku yang ada dalam daftar memiliki peluang besar untuk muncul → di tempat bermain  Checklist adalah suatu metode tertutup (closed method) karena tidak ada data mentah atau kejadian yang dicatat, tapi yang ada hanyalah keputusan observer yang berkaitan dengan kriteria.  Checklist sangat selektif karena hanya memberikan kesempatan kepada observer membuat keputusan yang berkaitan dengan kriteria.  Checklist sangat terstruktur, maksudnya item-item yang menggambarkan perilaku yang ada dalam daftar harus didefinisikan (definisi operasional) secara jelas Hal penting dalam Checklist  Tepat tidaknya suatu checklist tergantung pada familiar tidaknya observer dengan kriteria yang ada  Tepat tidaknya suatu checklist tergantung pada kemampuan observer untuk meng-assess kriteria secara akurat  Kriteria dalam checklist harus sangat observable dan tidak memberi kesempatan kepada observer untuk menilai secara subyektif Observable vs Non Observable Pernyataan/kriteria Keterangan Dapat duduk tanpa dibantu dalam Observable dan waktunya waktu 2 menit terukur Menggunakan pinset untuk Observable mengambil benda-benda kecil Mampu mengerjakan hampir Tidak jelas , apa yang dimaksud semua keterampilan yang dengan hampir semua menggunakan otot kecil keterampilan yang menggunakan otot kecil Pernyataan / Kriteria Keterangan Dapat berjalan 6 langkah di atas Observable balok keseimbangan selebar 10 cm Dapat menggunting Kriteria terlalu kabur, kriteria yang lebih akurat adalah dapat menggunting mengikuti garis lurus atau dapat menggunting mengikuti garis lengkung Pernyataan/kriteria Keterangan Bergerak dengan ‘indah’ Kriteria kabur, observer harus menginterpretasikan apa yang dimaksud dengan “indah” di sini. Kriteria yang observable adalah dapat bergerak mengikuti irama music atau dapat bergerak tanpa menubruk benda-benda yang ada di ruangan Daftar kriteria dalam checklist yang dikonstruksi dengan baik memiliki ciri SPESIFIK dan DIBATASI pada hal-hal yang observable (dapat diamati tingkah lakunya). Checklist biasanya dipergunakan bersama- sama dengan metode pencatatan lain agar dapat mendokumentasikan dengan baik area yang spesifik. Contoh X Anak dapat duduk tanpa dibantu X Anak dapat merangkak Anak dapat bangkit dan berdiri dengan berpegangan pada meubel Anak dapat berjalan dengan berpegangan pada meubel Anak dapat berjalan sendiri dengan tegak Reliabilitas Checklist  Mengacu pada sejauhmana daftar kriteria/pernyataan dibuat dan didefinisikan secara jelas  Reliabilitas yang relevan adalah  Intraobserver reliability  Interobserver reliability Intraobserver reliability  Penggunaan checklist yang sama oleh observer yang sama dalam waktu yang berbeda akan memberikan hasil yang sama  Contoh : checklist tentang agresi  Yang dimaksud tingkah laku agresi harus didefinsikan secara jelas, perilaku agresi yang dimaksud mencakup apa saja; sehingga ketika perilaku itu tampil, observer mengenalinya dan kemudian memberi tanda pada form checklist meski diambil datanya pada waktu yang berbeda Interobserver reliability  Konsistensi atau stabilitas pencatatan yang dilakukan oleh lebih dari satu observer yang menggunakan checklist yang sama ketika mengamati observee yang sama Validitas checklist  Validitas maksudnya adalah checklist memasukkan atau mengukur perilaku-perilaku, keterampilan-keterampilan atau karakteristik- karakteristik yang sesuai dengan tujuan checklist itu dibuat  Lebih sukar untuk dicapai karena kemungkinan ketidaksesuaian konsep dengan realitas yang ada Jenis-jenis Checklist 1. Checklist yang digunakan untuk mengukur ada atau tidak adanya perilaku yang dimaksud tanpa dibatasi waktu dan konteks 2. Checklist yang dibuat untuk mengukur ada atau tidak adanya perilaku tertentu dengan dasar norma usia 3. Checklist yang berisi perilaku-perilaku tertentu dalam beberapa area perkembangan dengan dasar norma usia Penggunaan Checklist  Mencatat ada tidaknya suatu tingkah laku atau kriteria yang akan dinilai.  Memperlihatkan kemajuan dalam suatu rangkaian perkembangan  Mengukur kemajuan/progresivitas.  Sebagai suatu screening untuk melihat adanya hambatan dalam suatu perkembangan  Dapat digunakan sebagai a curriculum planning tool untuk menyusun kurikulum individu terutama dalam terapi Kelebihan Checklist  Dapat digunakan untuk beragam situasi  Efisien dalam waktu dan pengerjaannya  Komprehensif (dapat mencakup beberapa area perkembangan dalam satu checklist )  Mendokumentasikan perkembangan/perubahan sehingga merupakan dokumentasi individual untuk setiap orang  Merupakan suatu ilustrasi yang jelas mengenai kontinum perkembangan Keterbatasan Checklist  Tidak mencatat detail dari suatu kejadian  Mungkin dibiaskan oleh observer  Tergantung pada kriteria yang observable  Memiliki banyak item sehingga mungkin menghabiskan banyak waktu

Use Quizgecko on...
Browser
Browser