Document Details

AmbitiousMarsh3573

Uploaded by AmbitiousMarsh3573

Universitas Borneo Lestari

2024

Tags

human resource management management quality of work business

Summary

This document is a group project, likely a university assignment, for a Human Resource Management course, specifically looking at quality of work. The project, completed in 2024, contains organizational details, introductions, and discussion of human resources and its role in organizations. It is intended as an academic paper.

Full Transcript

TUGAS KELOMPOK 4 MATA KULIAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA KUALITAS KERJA DOSEN PENGAMPU: Hj. Liana Fitriani Hasymi, S.Pi.,M.Kes KELOMPOK 4 : 1. Dhiya Fauziyah Rahayu 1326101230029 2. Muhammad Adhia Mushafa 1326101230026...

TUGAS KELOMPOK 4 MATA KULIAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA KUALITAS KERJA DOSEN PENGAMPU: Hj. Liana Fitriani Hasymi, S.Pi.,M.Kes KELOMPOK 4 : 1. Dhiya Fauziyah Rahayu 1326101230029 2. Muhammad Adhia Mushafa 1326101230026 3. Noorkhalisa 1326101230031 4. Syabiya Ayu Sahida 1326101230033 PROGRAM S1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN SAINS TEKNOLOGI UNIVERSITAS BORNEO LESTARI 2024 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “Manajemen Sumber Daya Manusia” dengan baik dan tepat waktu. Kami mengucapkan terima kasih kepada rekan kelompok yang telah membantu proses pengerjaan makalah ini. Juga khususnya kepada Dosen Pengampu Ibu Hj. Liana Fitriani Hasyimi, S.Pi., M.Kes yang ikut membantu kami dalam proses pemahaman topik yang akan kami bahas kali ini. Dan tentu kami juga tidak bisa menyelesaikan makalah ini tanpa bantuan pihak lain yang tanpa mengurangi rasa hormat mungkin tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan memohon kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan ke depannya Akhir kata kami mengucapkan terima kasih dan semoga materi yang kami sampaikan melalui makalah ini dapat tersampaikan dan diterima dengan baik sehingga bisa bermanfaat sebagaimana mestinya. Banjarbaru, 31 Desember 2024 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3 BAB IPENDAHULUAN..................................................................................................... 4 1.1 Latar Belakang...................................................................................................... 4 1.2 Rumusan Masalah................................................................................................ 5 1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................... 5 1.4. Manfaat............................................................................................................... 6 (Nur, 2020)BAB IIPEMBAHASAN..................................................................................... 6 2.1 Pengertian Kualitas Kerja...................................................................................... 8 2.2 Tujuan Meningkatkan Kualitas Kerja...................................................................... 9 2.3 Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Kerja Karyawan............................................ 9 2.4 Indikator Kualitas Kerja Karyawan....................................................................... 12 2.5 Strategi Meningkatkan Kualitas Kerja Karyawan.................................................. 14 2.6 Dampak Kualitas Kerja yang Tinggi...................................................................... 14 2.7 Studi Kasus dan Contoh dalam Sektor Kesehatan di Kalimantan Selatan........... 15 2.8 Penilaian dan Evaluasi Kualitas Kerja.................................................................. 15 BAB IIIPENUTUP........................................................................................................... 17 3.1 Kesimpulan......................................................................................................... 17 3.2 Saran.................................................................................................................. 17 3.3 Rekomendasi...................................................................................................... 18 DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 20 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen Sumber Daya Manusia adalah proses strategis yang melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian sumber daya manusia untuk mencapai tujuan organisasi. MSDM tidak hanya berfungsi sebagai pengelola tenaga kerja, tetapi juga sebagai penggerak utama dalam mencapai tujuan perusahaan secara efisien dan efektif Sumber daya manusia dianggap sebagai aset utama dalam suatu organisasi. Karyawan yang berkualitas tidak hanya berkontribusi pada pencapaian tujuan organisasi tetapi juga menjadi faktor penentu keberhasilan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di pasar global. Oleh karena itu, perusahaan perlu menginvestasikan waktu dan sumber daya untuk mengembangkan kualitas kerja karyawan mereka Dalam era globalisasi dan persaingan bisnis yang semakin ketat, kualitas kerja menjadi faktor kunci dalam keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan. Kualitas kerja tidak lagi sekadar tentang menyelesaikan tugas dengan baik, tetapi juga tentang bagaimana karyawan dapat memberikan kontribusi optimal, menghasilkan produk atau layanan yang berkualitas tinggi, dan pada akhirnya, mencapai kepuasan pelanggan yang maksimal. Kualitas kerja yang tinggi tidak hanya berdampak positif pada produktivitas dan efisiensi, tetapi juga pada aspek-aspek penting lainnya seperti motivasi karyawan, retensi karyawan, dan citra perusahaan. Karyawan yang merasa dihargai, diberi kesempatan untuk berkembang, dan bekerja dalam lingkungan yang kondusif akan memiliki motivasi dan semangat kerja yang tinggi, yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan kualitas kerja mereka. Namun, mencapai kualitas kerja yang tinggi tidaklah mudah. Banyak faktor yang dapat memengaruhi kualitas kerja karyawan, baik faktor internal seperti kemampuan dan motivasi, maupun faktor eksternal seperti lingkungan kerja dan sistem penghargaan. Organisasi atau perusahaan harus memahami faktor-faktor ini dan menerapkan strategi yang tepat untuk meningkatkan kualitas kerja karyawan agar dapat mencapai tujuan bisnis yang telah ditetapkan. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa definisi kualitas kerja dan bagaimana kaitannya dengan efektivitas dan efisiensi kerja? 2. Apa tujuan utama meningkatkan kualitas kerja karyawan dan bagaimana dampaknya terhadap organisasi? 3. Apa saja faktor internal dan eksternal yang memengaruhi kualitas kerja karyawan? 4. Bagaimana cara mengukur dan menilai kualitas kerja karyawan? Apa saja indikator yang dapat digunakan? 5. Apa saja strategi yang dapat diterapkan oleh organisasi untuk meningkatkan kualitas kerja karyawan? 6. Apa saja dampak positif dari kualitas kerja yang tinggi bagi organisasi dan karyawan? 7. Bagaimana cara menilai dan mengevaluasi kualitas kerja karyawan secara efektif? Apa saja metode yang dapat digunakan? 1.3 Tujuan Penulisan 1. Untuk memahami definisi kualitas kerja dan bagaimana kaitannya dengan efektivitas dan efisiensi kerja. 2. Untuk mengetahui tujuan utama meningkatkan kualitas kerja karyawan dan bagaimana dampaknya terhadap organisasi. 3. Untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang memengaruhi kualitas kerja karyawan. 4. Untuk memahami cara mengukur dan menilai kualitas kerja karyawan dan mengidentifikasi indikator yang dapat digunakan. 5. Untuk mempelajari strategi yang dapat diterapkan oleh organisasi untuk meningkatkan kualitas kerja karyawan. 6. Untuk mengetahui dampak positif dari kualitas kerja yang tinggi bagi organisasi dan karyawan. 7. Untuk memahami cara menilai dan mengevaluasi kualitas kerja karyawan secara efektif dan mengidentifikasi metode yang dapat digunakan. 1.4. Manfaat 1. Pengetahuan dan Pemahaman: Memberikan pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik tentang kualitas kerja, faktor-faktor yang memengaruhinya, dan strategi untuk meningkatkannya. 2. Panduan Praktis: Memberikan panduan bagi organisasi atau perusahaan dalam upaya meningkatkan kualitas kerja karyawan. 3. Inspirasi dan Ide: Memberikan inspirasi dan ide bagi para manajer dalam menerapkan strategi peningkatan kualitas kerja. 4. Peningkatan Kinerja Organisasi: Membantu organisasi dalam mencapai kinerja yang lebih baik dan memaksimalkan hasil kerja karyawan. (Nur, 2020) BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Kualitas Kerja Kualitas kerja, atau dalam bahasa Inggris disebut Quality of Worklife (QWL), adalah suatu hasil yang dapat diukur dengan efektifitas dan efisiensi suatu pekerjaan yang dilakukan oleh sumber daya manusia atau sumber daya lainnya dalam pencapaian tujuan atau sasaran perusahaan dengan baik. Kualitas kerja bukan hanya tentang perasaan subjektif karyawan, tetapi juga tentang hasil yang dapat diukur secara objektif. Hal ini berarti bahwa kualitas kerja dapat diukur berdasarkan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan, seperti: 1. Apakah produk yang dihasilkan oleh karyawan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan? 2. Apakah layanan yang diberikan oleh karyawan memenuhi standar layanan yang telah ditetapkan? 3. Apakah karyawan dapat menyelesaikan pekerjaan dengan menggunakan sumber daya yang minimal? 4. Apakah karyawan dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan? Kualitas kerja juga berkaitan erat dengan efektivitas dan efisiensi kerja. Efektivitas berarti mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sedangkan efisiensi berarti mencapai tujuan dengan menggunakan sumber daya yang minimal. - Efektivitas: Apakah karyawan dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan? - Efisiensi: Apakah karyawan dapat menyelesaikan pekerjaan dengan menggunakan waktu, tenaga, dan sumber daya yang minimal? 2.2 Tujuan Meningkatkan Kualitas Kerja Tujuan utama meningkatkan kualitas kerja adalah untuk mencapai kinerja yang lebih baik dan memaksimalkan hasil kerja karyawan. Tujuan lainnya meliputi: Meningkatkan Produktivitas: Kualitas kerja yang tinggi akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja, yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas karyawan. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan: Karyawan yang memiliki kualitas kerja tinggi akan menghasilkan produk atau layanan yang berkualitas, yang pada akhirnya akan meningkatkan kepuasan pelanggan. Meningkatkan Motivasi dan Semangat Kerja: Karyawan yang merasa dihargai dan diberi kesempatan untuk mengembangkan diri akan memiliki motivasi dan semangat kerja yang lebih tinggi. Mempertahankan Karyawan: Karyawan yang merasa dihargai dan diberi kesempatan untuk berkembang akan memiliki loyalitas yang tinggi dan cenderung bertahan di perusahaan. Meningkatkan Citra Perusahaan: Perusahaan dengan karyawan yang memiliki kualitas kerja tinggi akan memiliki citra yang baik di mata publik. Meningkatkan Keunggulan Kompetitif: Perusahaan dengan karyawan yang memiliki kualitas kerja tinggi akan memiliki keunggulan kompetitif di pasar. 2.3 Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Kerja Karyawan Kualitas kerja karyawan dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Beberapa faktor tersebut meliputi: a. Faktor Internal: 1. Kemampuan dan Keterampilan: Karyawan yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang sesuai dengan pekerjaan akan memiliki kualitas kerja yang lebih tinggi. Hal ini dapat ditingkatkan melalui pelatihan dan pengembangan yang terarah. 2. Motivasi dan Semangat Kerja: Karyawan yang memiliki motivasi dan semangat kerja yang tinggi akan lebih produktif dan memiliki kualitas kerja yang lebih baik. Motivasi dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti penghargaan, pengakuan, dan peluang untuk berkembang. 3. Komitmen dan Loyalitas: Karyawan yang memiliki komitmen dan loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan akan lebih bertanggung jawab dan memiliki kualitas kerja yang lebih baik. Komitmen dan loyalitas dapat dibangun melalui budaya perusahaan yang positif dan sistem penghargaan yang adil. 4. Kepribadian dan Sikap Kerja: Kepribadian dan sikap kerja yang positif akan memengaruhi kualitas kerja karyawan. Karyawan yang memiliki sikap kerja yang positif, seperti disiplin, bertanggung jawab, dan proaktif, akan memiliki kualitas kerja yang lebih baik. b. Faktor Eksternal Faktor eksternal yang Mempengaruhi Kualitas Kerja Karyawan Lingkungan kerja yang nyaman, aman, dan kondusif merupakan faktor eksternal yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas kerja karyawan. Lingkungan kerja yang baik meliputi beberapa aspek, seperti: 1. Fasilitas Kerja: Fasilitas kerja yang memadai dan mendukung kinerja karyawan merupakan aspek penting. Contohnya, apakah fasilitas seperti komputer, internet, dan peralatan kantor lainnya tersedia dan berfungsi dengan baik. 2. Keamanan Kerja: Lingkungan kerja yang aman dan terbebas dari bahaya sangat penting untuk meningkatkan rasa aman dan nyaman karyawan. Hal ini meliputi aspek seperti keselamatan kerja, pencegahan kecelakaan, dan penanganan darurat. 3. Suasana Kerja: Suasana kerja yang kondusif dan mendukung kolaborasi akan memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik. Suasana kerja yang baik dapat dicapai melalui komunikasi yang terbuka, rasa saling percaya, dan semangat tim. 4. Komunikasi: Komunikasi yang lancar dan efektif antara karyawan dan atasan sangat penting untuk memastikan informasi mengalir dengan baik dan terhindar dari kesalahpahaman. Komunikasi yang baik juga dapat membantu membangun hubungan yang positif dan meningkatkan rasa saling percaya. 5. Sistem Penghargaan dan Insentif: Sistem penghargaan dan insentif yang adil dan transparan akan memotivasi karyawan untuk meningkatkan kualitas kerjanya. Sistem penghargaan yang baik harus: Adil: Penghargaan diberikan berdasarkan kinerja dan kontribusi karyawan. Transparan: Sistem penghargaan mudah dipahami dan diakses oleh semua karyawan. Motivatif: Penghargaan dan insentif dapat memotivasi karyawan untuk meningkatkan kinerja. 6. Kepemimpinan: Kepemimpinan yang baik akan memberikan inspirasi dan motivasi bagi karyawan untuk meningkatkan kualitas kerjanya. Kepemimpinan yang efektif memiliki ciri-ciri seperti: Visi: Pemimpin memiliki visi yang jelas dan dapat menginspirasi karyawan. Komunikasi: Pemimpin mampu berkomunikasi dengan efektif dan membangun hubungan yang positif dengan karyawan. Motivasi: Pemimpin mampu memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan bersama. Dukungan: Pemimpin memberikan dukungan dan bimbingan kepada karyawan. 7. Teknologi: Teknologi yang canggih dan mudah digunakan akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas kerja karyawan. Organisasi harus: Memilih teknologi yang tepat: Teknologi yang digunakan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan karyawan. Memberikan pelatihan: Karyawan mendapatkan pelatihan yang memadai untuk menggunakan teknologi baru. Memastikan akses: Semua karyawan memiliki akses ke teknologi yang dibutuhkan. 8. Budaya Perusahaan: Budaya perusahaan yang positif akan memengaruhi kualitas kerja karyawan. Budaya perusahaan yang menekankan pada integritas, kerja keras, dan inovasi akan mendorong karyawan untuk meningkatkan kualitas kerjanya. Budaya perusahaan yang positif dapat dibangun melalui: Nilai-nilai: Nilai-nilai perusahaan jelas dan dikomunikasikan dengan baik kepada karyawan. Perilaku: Perilaku pemimpin dan karyawan mencerminkan nilai- nilai perusahaan. Sistem: Sistem dan proses di perusahaan mendukung nilai-nilai perusahaan 2.4 Indikator Kualitas Kerja Karyawan Indikator kualitas kerja karyawan dapat diukur berdasarkan beberapa aspek, antara lain: Kualitas Hasil Kerja: Kualitas hasil kerja dapat diukur berdasarkan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Standar ini dapat berupa: Standar Produk: Apakah produk yang dihasilkan oleh karyawan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan? Standar Layanan: Apakah layanan yang diberikan oleh karyawan memenuhi standar layanan yang telah ditetapkan? Standar Keselamatan: Apakah karyawan bekerja dengan aman dan mematuhi standar keselamatan kerja? Kuantitas Hasil Kerja: Kuantitas hasil kerja dapat diukur berdasarkan jumlah output yang dihasilkan dalam waktu tertentu. Misalnya, jumlah produk yang dihasilkan, jumlah pelanggan yang dilayani, atau jumlah tugas yang diselesaikan. Ketepatan Waktu: Ketepatan waktu dapat diukur berdasarkan kemampuan karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan. Misalnya, apakah karyawan dapat menyelesaikan proyek sesuai dengan deadline yang telah ditentukan? Efisiensi Kerja: Efisiensi kerja dapat diukur berdasarkan kemampuan karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan menggunakan sumber daya yang minimal. Misalnya, apakah karyawan dapat menyelesaikan pekerjaan dengan menggunakan waktu, tenaga, dan bahan baku yang minimal? Kemampuan Beradaptasi: Kemampuan beradaptasi dapat diukur berdasarkan kemampuan karyawan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungan kerja. Misalnya, apakah karyawan dapat dengan mudah beradaptasi dengan teknologi baru atau perubahan proses kerja? Kemampuan Berkolaborasi: Kemampuan berkolaborasi dapat diukur berdasarkan kemampuan karyawan untuk bekerja sama dengan rekan kerja dalam mencapai tujuan bersama. Misalnya, apakah karyawan dapat bekerja sama dengan baik dalam tim dan memberikan kontribusi positif pada pekerjaan tim? 2.5 Strategi Meningkatkan Kualitas Kerja Karyawan Meningkatkan kualitas kerja karyawan adalah aspek krusial dalam manajemen sumber daya manusia. Beberapa strategi yang dapat diterapkan meliputi: Pelatihan dan Pengembangan: Memberikan pelatihan yang sesuai untuk meningkatkan keterampilan karyawan. Pelatihan ini bisa berupa workshop, seminar, atau kursus online yang relevan dengan pekerjaan mereka. Penetapan Ekspektasi yang Jelas: Menyampaikan tujuan dan harapan kinerja secara jelas kepada karyawan. Hal ini membantu mereka memahami apa yang diharapkan dan fokus pada pencapaian tersebut. Sistem Penilaian yang Transparan: Menerapkan sistem penilaian yang adil dan transparan untuk menilai kinerja karyawan, sehingga mereka dapat mengetahui area mana yang perlu diperbaiki. Apresiasi dan Penghargaan: Mengakui kontribusi karyawan melalui penghargaan dapat meningkatkan motivasi dan moral mereka. Ini bisa berupa bonus, pengakuan formal, atau bahkan ucapan terima kasih 2.6 Dampak Kualitas Kerja yang Tinggi Kualitas kerja yang tinggi memiliki dampak signifikan baik bagi individu maupun organisasi: Peningkatan Produktivitas: Karyawan yang berkualitas cenderung lebih produktif, menghasilkan lebih banyak output dalam waktu yang sama Loyalitas Karyawan: Karyawan yang merasa dihargai dan mendapatkan kesempatan untuk berkembang cenderung lebih loyal kepada perusahaan Reputasi Perusahaan: Perusahaan dengan kualitas kerja tinggi sering kali memiliki reputasi yang baik di industri, menarik talenta terbaik dan meningkatkan kepercayaan pelanggan 2.7 Studi Kasus dan Contoh dalam Sektor Kesehatan di Kalimantan Selatan Dalam sektor kesehatan di Kalimantan Selatan, peningkatan kualitas kerja tenaga kesehatan sangat penting untuk memastikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Berikut adalah beberapa studi kasus yang menunjukkan penerapan strategi peningkatan kualitas kerja di rumah sakit di wilayah ini. a. Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin Studi Kasus: Kinerja Perawat dan Gaya KepemimpinanDi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin, penelitian yang dilakukan pada tahun 2020 mengungkapkan pentingnya kinerja perawat dalam pelayanan kesehatan. Penelitian ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan di ruang rawat inap masih menggunakan gaya Laissez Faire, yang dapat mempengaruhi motivasi dan kinerja perawat dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Hasil studi menunjukkan bahwa meskipun jumlah perawat cukup memadai, dengan total 169 perawat yang memiliki berbagai latar belakang pendidikan, terdapat penurunan dalam tingkat pemanfaatan tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR) dari 67,79% pada tahun 2018 menjadi 56,56% pada tahun 2019. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan, masih terdapat tantangan dalam implementasi strategi yang tepat untuk mendorong kinerja perawat 2.8 Penilaian dan Evaluasi Kualitas Kerja Penilaian dan evaluasi kualitas kerja adalah proses sistematis untuk menilai kinerja karyawan dalam mencapai tujuan organisasi. Ini melibatkan pengukuran hasil kerja, perilaku, dan kontribusi individu terhadap tim dan organisasi secara keseluruhan. a.Metode Penilaian Kualitas Kerja 1. Penilaian Kinerja 360 Derajat: Melibatkan umpan balik dari berbagai sumber, termasuk atasan, rekan sejawat, dan bawahan. 2. Management by Objectives (MBO) : MBO adalah metode dimana karyawan dan manajer menetapkan tujuan yang spesifik dan terukur untuk periode tertentu. Penilaian diukur berdasarkan pencapaian dari tujuan tersebut. 3. Self-Assessment: Self-assessment adalah metode penilaian kinerja karyawan di mana karyawan menilai kinerjanya sendiri berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Metode ini mendorong karyawan untuk merefleksikan kinerja mereka dan mengidentifikasi bagian-bagian yang perlu dilakukan perbaikan. Metode ini yang satu ini membantu karyawan memahami kekuatan dan kelemahan mereka, serta meningkatkan keterlibatan karyawan. Namun, dalam prosesnya bisa saja karyawan tidak jujur dan ada risiko karyawna menilai tinggi diri sendiri. b.Evaluasi Kualitas Kerja di Sektor Kesehatan Kalimantan Dalam konteks sektor kesehatan di Kalimantan, evaluasi kualitas kerja dapat dilakukan dengan mengukur kepuasan pasien, waktu respons tenaga medis, dan tingkat kesalahan dalam prosedur medis. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rumah sakit yang menerapkan sistem penilaian kinerja yang transparan dan adil cenderung memiliki tingkat kepuasan pasien yang lebih tinggi. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Kualitas kerja atau Quality of Worklife (QWL) dapat menjadi tolak ukur dalam efektifitas dan efisiensi suatu pekerjaan untuk mengetahui hasil yang objektif dalam efisiensi waktu maupun efektivitas karyawan dalam bekerja. Peningkatan kualitas kerja akan berpengaruh terhadap produktivitas, kepuasan pelanggan, peningkatan motivasi dan semangat karyawan, meningkatkan loyalitas karyawan kepada perusahaan, meningkatkan citra perusahaan, dan keunggulan kompetitif di pasar. Adapun diantaranya dipengaruhi oleh faktor internal yang mencakup seperti kemampuan, komitmen, serta kepribadian dan faktor eksternal seperti lingkungan kerja. Secara keseluruhan makalah ini membahas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dengan fokus pada kualitas kerja karyawan. untuk mencapai kinerja yang lebih baik, produktivitas tinggi, dan loyalitas karyawan. Faktor yang memengaruhi kualitas kerja meliputi kemampuan, motivasi, lingkungan kerja, dan kepemimpinan. Indikator kualitas kerja diukur melalui kualitas hasil, kuantitas, ketepatan waktu, dan kemampuan beradaptasi. Strategi untuk meningkatkan kualitas kerja termasuk pelatihan, penetapan ekspektasi yang jelas, dan sistem penghargaan yang adil. Kualitas kerja yang tinggi berdampak positif pada produktivitas, reputasi perusahaan, dan loyalitas karyawan. Penilaian dilakukan melalui metode seperti penilaian 360 derajat dan Management by Objectives (MBO). 3.2 Saran Perusahaan harus memperhatikan kualitas karyawan karena hal ini merupakan indikator penting dalam keberhasilan suatu perusahaan baik mengoptimalkan sumber daya serta efisiensi waktu dalam bekerja, memberikan motivasi dan lingkungan kerja yang sehat juga berperan penting guna menjaga loyalitas karyawan untuk perusahaan, selain itu perusahaan harus memperhatikan faktor lain diantaranya kualitas serta standar-standar yang ada. 3.3 Rekomendasi Berdasarkan pembahasan di atas, maka berikut adalah beberapa rekomendasi yang dapat diterapkan oleh organisasi atau perusahaan untuk meningkatkan kualitas kerja karyawan: 1. Prioritaskan Pelatihan dan Pengembangan Karyawan: Organisasi atau perusahaan harus memprioritaskan pelatihan dan pengembangan karyawan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan mereka. Pelatihan dan pengembangan harus disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan, perkembangan teknologi, dan aspirasi karyawan. 2. Tingkatkan Komunikasi dan Kolaborasi: Organisasi atau perusahaan harus membangun budaya komunikasi dan kolaborasi yang baik untuk meningkatkan efektivitas kerja tim. Komunikasi yang efektif dan terbuka akan membantu karyawan memahami tujuan bersama, menyelesaikan masalah, dan saling mendukung. 3. Berikan Penghargaan dan Insentif yang Adil: Organisasi atau perusahaan harus memberikan penghargaan dan insentif yang adil dan transparan untuk memotivasi karyawan. Sistem penghargaan harus berdasarkan kinerja, kontribusi, dan nilai-nilai perusahaan. 4. Dorong Inovasi dan Kreativitas: Organisasi atau perusahaan harus mendorong inovasi dan kreativitas karyawan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing. Buatlah lingkungan kerja yang mendukung ide-ide baru dan memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan ide-ide mereka. 5. Evaluasi Kinerja Secara Berkala: Organisasi atau perusahaan harus melakukan evaluasi kinerja secara berkala untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. Evaluasi kinerja harus dilakukan secara objektif, terstruktur, dan berfokus pada pengembangan karyawan. DAFTAR PUSTAKA Muhammad Ali Musa Nasution. (2018). Pengaruh Kualitas Kerja dan Pengawasan Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan. Skripsi. Universitas Medan Area. Raymond, SE., M.Sc. (2023). Manajemen Sumber Daya Manusia. Padang: CV. Gita Lentera. Flippo, E. B. (2005). Manajemen Personalia. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Nur, A. (2020). Manajemen Sumber Daya Manusia: Teori dan Praktik. Jakarta: Penerbit XYZ.

Use Quizgecko on...
Browser
Browser