KELOMPOK 4 EKONOMI MONETER 5PSE TEORI MONETER KLASIK DAN KEYNES PDF
Document Details
Uploaded by PromptElm
Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto
2024
Tags
Summary
This document is a student assignment on classical and Keynesian economic theories. It is a study of macroeconomic concepts, likely for undergraduate economics students at Universitas Islam Negeri Prof. KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto in 2024.
Full Transcript
TEORI EKONOMI KLASIK DAN KEYNES Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Moneter Dosen Pengampu: Parno, S.E., M.S.I. Disusun oleh: Drajat Pamungkas 224110202188 Dwi Fely Aniati...
TEORI EKONOMI KLASIK DAN KEYNES Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Moneter Dosen Pengampu: Parno, S.E., M.S.I. Disusun oleh: Drajat Pamungkas 224110202188 Dwi Fely Aniati 224110202189 Elsa Dwi Indriarti 224110202190 PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI PROF. KH. SAIFUDDIN ZUHRI PURWOKERTO 2024 1 KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah pada mata kuliah Ekonomi Moneter yang diampu oleh Parno, S.E., M.S.I.. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Ekonomi Moneter. Makalah ini berjudul “Teori Ekonomi Klasik dan Keynes”. Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terimakasih sebesarbesarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam pembuatan makalah, khususnya kepada dosen kami yang telah memberikan arahan dalam pembuatan makalah ini, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tepat pada waktunya. Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak kekurangan dari segi penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak kami harapkan guna menyempurnakan pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna, baik penulis maupun pembaca. Purwokerto, 23 September 2024 Kelompok 4 i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR......................................................................................................... i DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii BAB I.................................................................................................................................. 1 PENDAHULUAN............................................................................................................. 1 A. Latar Belakang............................................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah.......................................................................................................... 1 C. Tujuan............................................................................................................................. 2 BAB II................................................................................................................................ 3 PEMBAHASAN................................................................................................................ 3 A. Definisi Teori Moneter Klasik....................................................................................... 3 B. Sejarah Teori Klasik....................................................................................................... 4 C. Model Ekonomi Klasik.................................................................................................. 5 D. Definisi Teori Moneter Keynes...................................................................................... 5 E. Teori Keynes................................................................................................................... 7 F. Model Ekonomi Keynes................................................................................................. 9 BAB III............................................................................................................................. 10 PENUTUP........................................................................................................................ 10 A. Kesimpulan.................................................................................................................. 10 B. Kritik dan saran............................................................................................................ 10 DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 11 ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teori ekonomi klasik dan Keynesian merupakan dua pilar utama dalam pemikiran ekonomi yang telah membentukcara kita memahami dinamika ekonomi. Teori klasik yang berakar dari pemikiran ekonomi seperti Adam Smith dan David Ricardo, mengedepankan prisip bahwa pasar bebas dapat mencapai keseimbangan secara otomatis melalui mekanisme penawaran dan permintaan. Dalam pandangan ini, pengangguran dianggap bersifat sementara, dan pasar akan selalu kembali ke tingkat keseimbangan alami tanpa intervensi pemerintah. Namun, teori Keynesian, yang dikembangkan oleh John Maynard Keynes pada tahun 1930-an, muncul sebagai respons terhadap kegagalan teori klasik dalam menjelaskan dan mengatasi krisis ekonomi, terutama selama Depresi Besar. Keynes berargumen bahwa permintaan agregat adalah faktor kunci yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Ia menolak Hukum Say, yang menyatakan bahwa penawaran akan menciptakan permintaan, dengan menekankan bahwa dalam kondisi resesi, permintaan dapat menurun drastis dan tidak akan pulih dengan sendirinya. Keynesianisme mendorong intervensi pemerintah dalam ekonomi sebagai langkah untuk merangsang permintaan dan mengurangi pengangguran. Ia percaya bahwa pemerintah harus meningkatkan belanja publik dan menurunkan pajak untuk mendorong konsumsi masyarakat. Pendekatan ini berfokus pada pengelolaan permintaan agregat untuk mencapai stabilitas ekonomi. Perdebatan antara kedua teori ini tidak hanya mencerminkan perbedaan pandangan tentang bagaimana ekonomi berfungsi, tetapi juga tentang peran pemerintah dalam mengatur dan mempengaruhi kondisi ekonomi. Sementara teori klasik menekankan pentingnya pasar bebas dan minimnya campur tangan pemerintah, Keynesianisme menyoroti kebutuhan akan kebijakan fiskal dan moneter aktif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di masa- masa sulit. B. Rumusan Masalah 1. Apa definisi dari teori moneter klasik? 1 2. Bagaimana sejarah teori klasik? 3. Bagaimana model ekonomi klasik? 4. Apa definisi teori moneter keynes? 5. Bagaimana sejarah teori keynes? 6. Bagaimana model ekonomi keynes? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui definisi teori moneter klasik. 2. Untuk mengetahui sejarah teori klasik. 3. Untuk mengetahui model ekonomi klasik. 4. Untuk mengetahui definisi teori moneter keynes. 5. Untuk mengetahui sejarah teri keynes. 6. Untuk mengetahui mode ekonomi keynes. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Teori Moneter Klasik Teori klasik adalah teori yang mengenai penawaran dan permintaan uang serta interaksi antara keduannya. Pada teori ini fokusnya adalah hubungan antara penawaran uang dengan jumlah uang yang beredar dengan nilai uang atau tingkat harga. Hubungan kedua variabel dijabarkan melalui konsep teori mengenai permintaan uang. Perubahan jumlah uang yang beredar atau penawaran uang berinteraksi dengan permintaan uang yang selanjutnya akan menentukan nilai uang. Teori ekonomi moneter klasik tiang utamanya adalah Jean Baptise Say, Irving Fisher. Alfred Marshal. Ketiga ekonomiini memilki cara pandang yang berbeda dala menganalisa teori moneter dalam konteks ekonomi. Eonomi j.b Say terkenal dengan dalil “Supply creats its own demand” yang menyebutkan bahwa penawaran akan selalu menciptakan permintaan. Ini memberi arti suatu perekonomian tidak akan mengalami under – employment (penurunan produksi dan kesempatan kerja) atau under – consumption (penurunan konsumsi). Peningkatan pengeluran total masyarakat (demand) akan selalu dapat menukupi untuk menunjang produksi (supply) pada keadaan kesempatan kerja penuh (full employment). Penawaran (supply) memang akan menciptakan tenaga beli yaitu pendapatan. Namun, belum pasti sama menciptakan pengeluaran konsumsi (demand) misalnya jika masyarakat menabung (saving) terlalu banyak dari pendapatannya, melebihi keinginan perusahaan untuk melakukan investasi dalam produksi, mka ada sebagian produksi yang tidak terjual. Akibatnya pengusaha akan mengurangi produksi dan akan terjadi pengangguran tenag kerja dan pendapatan juga turun. Menurut ekonomi klasik, adanya tabungan masyarakat dalam proses ekonomi, uang itu dipinjam oleh pengusaha (perusahaan) untuk membiayai investasi. Masyarakat penabung mendapat bunga atas tabungnnya, sedangkan pengusaha bersedia membayar bunga tersebut selama harapan keuntungan yang diperoleh dari investasi lebih besar dari bunga tersebut. Hal ini menimbulkan toeri tingkat bunga oleh ekonomi klasik.1 1 Herispon, Ekonomi Moneter, 2018, hal.22. 3 B. Sejarah Teori Klasik Secara umum, ekonomi klasik dianggap sebagai alran modern pertama dalam sejarah pemikiran ekonomi klasik. Dalam aliran ini pemikir dan pengembang utamanya adalah Adam Smith, Jean – Baptiste Say, David Ricardo, Thomas Malthus dan John Stuart Mill. Aliran ini berkembang pada abad ke – 18 dan ke – 19 yang kemudian digantikan dengan ekonomi neoklasik.2 Filosofi dan teori ekonomi pada akhir abad ke – 18 dn awal abad ke – 19 merupakan pondasi ekonomi klasik. Konsep utama ekonomi klasik adalah cara paling efektif untuk mengalokasikan sumber daya dan mecapai kesuksesan ekonomi dengan pasar bebas dan mekanisme pasar yang efektif. Laissez – faire yang berarti “biarkan saja” adalah konsep utama dalam ekonomi klasik. Menurut teori ini, pemerintah harus menahan diri untuk tidak terlalu banyak ikut campur tangan dan membiarkan pasar berfungsi dengan bebas. Ekonomi klasik berpendapat bahwa jika pemerintah tidak ikut campur dalam pasar, maka secara alamiah keseimbangan akan tercapai dan penawaran dan permintaan akan seimbang.3 Karl memeperkenalkan teori ekonomi klasik dengan teori para pemikir modern awal seperti David Ricardo dan James Mill. Teori klasik Karl Marx ini kemudian dikaji kembai oleh John Maynard Keynes karena kesimpulan yang diambil dari teori tersebut seolah – olah sudah dibahas sejak zaman Yunani kuno, yaitu tentang konflik antara individualitas dan keyakinan hedonistik. Ekonomi klasik mulai muncul pada tahun 1780 sampai tahun 1850, yang kemudian dianggap sebagai dasar munculnya ekonomi kapitalis. Tokoh ekonomi klasik yaitu, Adam Smith (1729 – 1790), Jeremy Bentham (1748 – 1832), David Ricardo (1772 – 1833). Antoine Augustin Cournot ( 1801 – 1877), dan John Stuart Mill (1806 – 1873) adalah salah satu tokoh penting dalam matematika klasik. Menurut model klasik, output dan inflasi hanya dapat terwujud jika prekonomian tumbuh pada tingkat lapangan kerja penuh, atau tingkat kesempatan kerja, dan perbedaan antara keduanya hanya dapat diwujudkan mlalui kemerosotan bertahap dalam mekanisme pasar. Jika terjadi penurunan perekonomian, maka hal ini hanyalah sebuah fenomena yang lemah dalam 2 JumadilM, Eonomi Klasik, 2021, Wikipedia 3 Wepo, Teori Ekonomi Klasik.2023. 4 jangka panjang dan pada akhirnya akan hilang karena penerapan mekanisme pasar yang relevan secara metodis. Minimal mungkin peran pemerintah harus dibatasi.4 C. Model Ekonomi Klasik Ekonomi Klasik muncul pada masa revolusi industri sekitar abad ke-18 dan 19. Tokoh-tokoh Pemikiran Ekonomi Klasik diantaranya adalah Adam Smith, Thomas Robert Malthus, Jean Baptise Say, David Ricardo, Antoine Cournot, dan James Mill. Istilah klasik pada mulanya diperkenalkan oleh Karl Marx. Kemudian, pengertian klasik Karl Marx diperluas lagi oleh Keynes, karena pemikiran-pemikiran yang disampaikan sesungguhnya telah dibahas sejak zaman Yunani Kuno, yakni tentang individualisme yang tidak berbeda dengan paham hedonisme. Mazhab klasik memiliki pemikiran bahwa harga dan jumlah output ekuilibrium hanya dapat dicapai jika kondisi perekonomian berada di kategori full employment dan titik kesimbangan dalam tingkat full employment dapat dicapai hanya dengan bekerjanya mekanisme pasar secara bebas. Apabila dalam perekonomian terdapat pengangguran, maka hal tersebut hanyalah sebagai fenomena yang bersifat sementara dan akan hilang dengan sendirinya oleh mekanisme pasar yang bekerja secara bebas. Peran Pemerintah harus dibatasi sesedikit mungkin (Boediono, 2001). Adam Smith merupakan salah satu pemikir Teori Ekonomi Klasik. Tokoh berkebangsaan Skotlandia ini menulis buku “The Wealth of the Nations”. Buku karangannya sering dianggap sebagai bukti kebangkitan pemikiran perekonomian modern. Dalam karya tersebut, Smith menuangkan teori The Invisible Hand atau tangan-tangan tak terlihat yang mengatur jalannya perekonomian suatu bangsa. Menurutnya, pemerintah tidak seharusnya melakukan intervensi pada kegiatan perekonomian, tetapi menyerahkan seluruhnya pada kinerja The Invisible Hand tersebut.5 D. Definisi Teori Moneter Keynes Teori keynesian atau keynesianisme adalah teori yang dibangun dan dikembangkan oleh seorang ahli ekonomi asal Inggris, John Maynard Keynes pada 4 Kholimah dkk, Sejarah Ekonomi Klasik, (2023), hal 369. 5 Deta Putri Kirana dkk, Teori Pemikiran Ekonomi Klasik “The Invisible Hand” dan Relevansinya Pada APBN di Indonesia, 2023, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 8, hal 25. 5 tahun 1936. Teori ini memberikan pemahaman bahwa permintaan agregat dalam sebuah negara akan mempengaruhi output produksi, inflasi dan pasar tenaga kerja di negara tersebut. Teori ini pertama kali dipublikasikan beliau dalam bukunya yang berjudul , The General Theory of Employment, Interest and Money pada tahun 1936. Teori ini mempercayai bahwa permintaan agregat (aggregate demand) terus berfluktuasi seiring waktu, sehingga kondisi ekonomi sebuah negara akan melalui beberapa fase, yaitu resesi, depresi atau economic boom. Untuk memitigasi risiko siklus ekonomi ini, keynesianisme percaya bahwa keterlibatan pemerintah dalam ekonomi diperlukan. Dalam teori ekonomi klasik, harga baik itu harga barang dan jasa maupun gaji akan berubah dengan cepat untuk menyesuaikan kondisi ekonomi. Ekonom penganut keynesianisme lebih percaya, kalaupun harga dapat menyesuaikan kondisi ekonomi dengan cepat, perubahan ini tetap akan membutuhkan waktu. Lebih lanjut lagi, menurut ahli ekonomi aliran ini, gaji dan penyerapan tenaga kerja berubah lebih lambat dibandingkan dengan yang diperkirakan. Akibatnya, ada ruang dan waktu untuk pemerintah untuk menerapkan kebijakan demi memastikan kalau harga dan gaji tersebut tidak jauh dan naik terlalu tajam. Selain menggunakan kebijakan fiskal, rekomendasi yang diberikan Keynes adalah dengan kebijakan moneter. Kebijakan moneter ini dilakukan dengan memanipulasi jumlah supply uang yang beredar di pasaran dan tingkat suku bunga. Sederhananya, ekonom aliran ini merekomendasikan penurunan tingkat suku bunga perbankan untuk meningkatkan konsumsi. Dengan penurunan suku bunga perbankan, masyarakat diharapkan untuk tidak berpikir dua kali untuk meminjam di bank, sementara pihak bank dibantu untuk menyediakan cadangan likuiditas oleh bank sentral. Sebaliknya, kalau pertumbuhan ekonomi terlalu tinggi atau cepat, bank sentral dihimbau untuk meningkatkan suku bunga, sehingga masyarakat bisa lebih berhati-hati saat meminjam di bank dan jumlah uang yang beredar di masyarakat menurun. Namun demikian, para keynesianisme tidak menyarankan untuk menurunkan tingkat suku bunga hingga mendekati nol. Menurut mereka, penurunan tingkat suku 6 bunga akan percuma jika sampai menurunkan motivasi masyarakat untuk berinvestasi. Kondisi dimana penurunan suku bunga ini menurunkan minat investasi dan dorongan untuk kegiatan ekonomi ini disebut dengan liquidity trap.6 E. Teori Keynes Teori liquidity preference theory of interest rate yang dikemukanan oleh John Mernard Keynes tahun 1936, dalam bukunya “The General Theory of Unemployment, Interest Rate and Money”, terutama mengemukakan bahwa kemampuan orang untuk menabung tergantung lebih banyak pada tingkat pendapatannya. Sementara tingkat bunga perannya kedua dalam mempengaruhi keputusan orang untuk menabung. Tingkat bunga merupakan fenomena moneter dan ditentukan oleh interaksi penawaran uang dan permintaan agregat masyarakat terhadap uang. Definisi tingkat bunga itu sendiri menurut Keynes adalah balas jasa untuk melepaskan likuiditas selama kurun waktu tertentu. Sebabnya ialah bahwa tingkat bunga itu sendiri tidak lain selain adalah perbandingan antara sejumlah uang dan apa yang dapat diperoleh bilamana pengendalian uang itu dilepaskan untuk ditukarkan dengan hutang untuk kurun waktu yang ditentukan.7 Selain itu juga, teori Keynes adalah turunan dari teori klasik Fisher dan Compbridge, namun pada hakikatnya banyak perbedaan yang menjadi catatan pada teori keynes. Perbedaan itu terletak pada fungsi uang yang lain, yaitu sebagai sebuah nilai, bukan hanya sebagai alat tukar. Kemudian dikenal dengan teori liquidity preference. Dan Keynes menambahkan motif memiliki uang selain untuk bertransaksi yaitu motif berjaga – jaga dan motif spek/ulasi.8 Teori ekonomi Keynesian berfokus pada seluruh jumlah aktivitas ekonomi dan bagaimana hal itu memengaruhi produksi, inflasi, dan kondisi kerja. John Maynard Keynes, seorang ekonom Inggris, mengembangkan teori ini pada tahun 1930-an sebagai cara untuk 6 Farichatul Chusna, Teori Keynesian dalam Ekonomi, 10 Juli 2024, https://investbro.id/teori-keynesian- dalam-ekonomi/ 7 Keynes, Manajemen Investasi, 1936:154 – 155, hal 40 8 Wildan Mailindra, Ekonomi Moneter, hal 14. 7 memahami Depresi Besar. Teori Keynesian berlawanan dengan teori ekonomi klasik, yang menyatakan bahwa semua mekanisme ekonomi, mulai dari penentuan harga pasar hingga penentuan permintaan dan penawaran, harus berjalan sebagaimana mestinya (laissezfaire). Beberapa poin penting dari teori Keynesian adalah: 1) Permintaan Agregat: Menurut Keynes, permintaan agregat adalah faktor penting dalam ekspansi ekonomi. Menurut model Keynesian, pemerintah dapat meningkatkan output dan kondisi pasar tenaga kerja dengan memenuhi pembayaran agregat melalui penggunaan uang dan pasar keuangan. Untuk mengendalikan pertumbuhan ekonomi dan menyediakan lapangan kerja, pemerintah harus meningkatkan kekuatannya dan memperketat anggarannya. 2) Kebijakan Fiskal: Menurut Keynes, pemerintah harus mengambil kebijakan fiskal untuk meningkatkan ambang batas pinjaman agregat dan memperlambat pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat dicapai dengan meningkatkan keterlambatan pemerintah, penghapusan pajak, atau tingkat transfer sosial. Dalam situasi di mana perekonomian mengalami resesi, Keynes juga mendorong penggunaan alat moneter untuk mengurangi inflasi dan mengembalikan kesehatan perekonomian. 3) Kebijakan Moneter: Selain kebijakan fiskal, teori Keynesian juga menekankan pentingnya kebijakan moneter dalam menyelesaikan berbagai masalah ekonomi. Perubahan dalam dunia uang dapat meningkatkan tingkat output dengan cepat dan efektif dengan menggunakan investasi dan perdagangan saham. Mazhab Keynesian menekankan pada ekspansi keuangan dan moneter sebagai cara untuk menyelesaikan masalah kenaikan permintaan agregat. fiskal dan moneter sebagai cara untuk mengatasi kekurangan permintaan agregat yang efektif. 4) Pemerintah:Teori keynesian berfokus pada cabang eksekutif dan menekankan perlunya cabang eksekutif untuk secara aktif terlibat dalam ekonomi kebijakan untuk meningkatkan permintaan agregat dan mengurangi kontraksi ekonomi. Menurut paradigma ini, pemerintah secara aktif bekerja untuk mengatasi stagnasi ekonomi dan ketidaksetaraan dengan melakukan redistribusi pendapatan dan terlibat dalam 8 aktivisme sosial. Hingga saat ini, Pemikiran Keynes terus menjadi aspek penting dalam teori ekonomi dan menjadi panduan bagi banyak perkembangan ekonomi di seluruh dunia. Teori ekonomi John Maynard Keynes memiliki implikasi yang kuat terhadap pertumbuhan ekonomi dunia, terutama selama periode yang menantang seperti Depresi Besar pada tahun 1930-an dan krisis keuangan global 2008. Setelah krisis ekonomi global tahun 2008, John Maynard Keynes kembali menjadi topik utama dalam diskusi ekonomi. Banyak negara memiliki rencana untuk meningkatkan ekonomi mereka sendiri dengan mengurangi pengeluaran pemerintah dan menaikkan suku bunga, seperti yang direkomendasikan oleh Keynes.9 F. Model Ekonomi Keynes Ekonomi Keynesan merupakan cara baru dalam memandang pengeluaran produksi dan inflasi. Sebelumnya pemikiran ekonomi klasik menyatakan bahwa perubahan siklus dalam ketenagakerjaan dan produksi ekonomi menciptakan peluang keuntungan yang akan menjadi insentif bagi individu dan pengusaha untuk mengejarnya. Dengan demikian, mereka akan memperbaiki ketidakseimbangan dalam perekonomian. Ekonomi Keynesian berfokus pada solusi sisi permintaan untuk periode resesi. Intervensi pemerintah dalam proses ekonomi merupakan bagian penting dari persenjataan Keynesian untuk memerangi pengangguran, setengah pengangguran, dan permintaan konomi yang rendah. Penekanan pada intervensi langsung pemerintah dalam ekonomi sering kali menempatkan para ahli teori Keynesian berseberangan dengan mereka yang berpendapat bahwa keterlibatan pemerintah terbatas dalam pasar.10 9 Mica Siar Meiriza, dkk, Teori Ekonomi Keyenesian mengenai Inflsi dan Pengaruhnya terhadap Ekonomi Modern, 2024, Jurnal Of Social Science Research, hal. 4-5. 10 Robert C. Kelly, Keynesian Economics: Theory and How It’s Used, 28 Juli 2024, https://www.investopedia.com/terms/k/keynesianeconomics.asp. 9 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Teori moneter klasik dan teori Keynes memiliki pandangan yang berbeda mengenai ekonomi. Teori Moneter Klasik fokus pada uang penawaran dan berasumsi bahwa pasar dapat mengatur dirinya sendiri tanpa intervensi pemerintah, dengan keyakinan bahwa penawaran menciptakan permintaan. Sebaliknya, Teori Keynes menekankan pentingnya permintaan agregat dan menyatakan bahwa intervensi pemerintah diperlukan untuk merangsang perekonomian, terutama saat terjadi resesi, dengan meningkatkan pengeluaran untuk mengurangi penurunan dan inflasi. B. Kritik dan saran Meskipun teori klasik dan Keynes memiliki perbedaan, keduanya dapat digunakan secara komplementer untuk mengatasi masalah ekonomi. Dalam kondisi perekonomian yang stabil, kebijakan moneter klasik dapat diterapkan dengan membatasi peran pemerintah dan mengandalkan mekanisme pasar. Namun saat terjadi resesi atau guncangan perekonomian, intervensi pemerintah melalui kebijakan fiskal ekspansif sesuai teori Keynes dapat membantu menstabilkan perekonomian dengan meningkatkan permintaan agregat. Pemerintah perlu bijak dalam memilih kebijakan yang tepat sesuai kondisi ekonomi yang menghadap, dengan mmempertimbangkan pemikiran dari kedua teori tersebut. 10 DAFTAR PUSTAKA Herispon. Ekonomi Moneter. 2018. hal.22 JumadilM. Ekonomi Klasik. 2021 Wepo. Teori Ekonomi Klasik. 2023 Kholimah dkk, Sejarah Ekonomi Klasik, (2023), hal 369. Deta Putri Kirana dkk. Teori Pemikiran Ekonomi Klasik “The Invisible Hand” dan Relevansinya Pada APBN di Indonesia, 2023, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 8, hal 25. Farichatul Chusna.Teori Keynesian dalam Ekonomi.10 Juli 2024, (https://investbro.id/teori-keynesian-dalam-ekonomi/, Diakses pada 23 September 2024, 20:17) Keynes, Manajemen Investasi, 1936:154 – 155, hal 40 Wildan Mailindra, Ekonomi Moneter, hal 14. Robert C. Kelly, Keynesian Economics: Theory and How It’s Used, 28 Juli 2024, (https://www.investopedia.com/terms/k/keynesianeconomics.asp. Diakses pada 23 September 2024, 21.00) Mica Siar Meiriza, dkk, Teori Ekonomi Keyenesian mengenai Inflsi dan Pengaruhnya terhadap Ekonomi Modern, 2024, Jurnal Of Social Science Research, hal. 4-5. 11