Mitologi dan Legenda Jepang PDF
Document Details
Uploaded by TollFreeSagacity6942
Universitas Andalas
2024
Hadyan Gasshani A.,Dhiyaa El Haq Witriananda,Sri Monica,Marsha Duriya Muqsith,Rahmi Lailatul Hidayah
Tags
Summary
This document is a student paper on Japanese mythology and legends, submitted as part of a course on Japanese Literature in 2024 at the University of Andalas.
Full Transcript
Mitologi dan Legenda Jepang Sebagai bagian dari tugas perkuliahan Nihon Bungaku Nyuumon Dosen Pengampu: 1. Dr. Rima Devi, S,S., M.Si. 2. Rachmidian Rahayu, M.Hum 3. Aulia Rahman, S.S., M.A....
Mitologi dan Legenda Jepang Sebagai bagian dari tugas perkuliahan Nihon Bungaku Nyuumon Dosen Pengampu: 1. Dr. Rima Devi, S,S., M.Si. 2. Rachmidian Rahayu, M.Hum 3. Aulia Rahman, S.S., M.A. 4. Fakhria Nesa, M.Hum Disusun Oleh: 1. Hadyan Gasshani A. (2410751004) 2. Dhiyaa El Haq Witriananda (2410751010) 3. Sri Monica (2410751022) 4. Marsha Duriya Muqsith (2410752010) 5. Rahmi Lailatul Hidayah (2410752016) Program Studi Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas 2024 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Legenda dan mitologi merupakan salah satu bagian penting dari kebudayaan jepang sejak dahulu. Di jepang sendiri sangat banyak ditemukan berbagai cerita rakyat dan mitos, diantaranya yaitu legenda Kaisar Jinmu serta mitologi amaterasu dan susanoo, yang sudah menjadi tradisi dan kepercayaan masyarakat jepang. bagi masyarakat Jepang Kaisar Jinmu dipercaya sebagai keturunan langsung Dewi Matahari yaitu Amaterasu. Sementara itu, Amaterasu, Dewi Matahari dan Susanoo Dewa Badai dan Laut, yang berperan penting dalam panteon shintu. yang memiliki kekuatan pembawa cahaya dan kehidupan serta kekuatan pembawa kehancuran namun juga sebagai pelindung. legenda dan mitologi ini tidak hanya memiliki nilai historis tetapi juga mengandung nilai nilai serta padangan hidup bermasyarakat dari masa ke masa. Kaisar Jinmu menampilkan kehebatannya dalam menguasai wilayah, sementara itu, amaterasu dan susanoo menampilkan kekuatan alam tak terkendali namun juga penting. ketiga tokoh ini menjadi simbol yang berseberangan dalam aspek kehidupan yaitu antara cahaya dan kegelapan, serta antara kekacauan dan keteraturan. 2. Rumusan Masalah Dalam kajian makalah ini dituliskan beberapa rumusan masalah seperti bagaimana legenda Kaisar Pertama Jepang Jinmu Tenno serta mitologi Amaterasu dan Susanoo menggambarkan pandangan masyarakat jepang terhadap alam, moralitas, dan peran gender serta bagaimana legenda dan mitologi ini mempengaruhi kehidupan sosial dan budaya Jepang. 3. Tujuan Makalah Makalah ini bertujuan untuk mengkaji lebih dalam peran dan makna legenda Kaisar Jinmu serta mitologi Amaterasu dan Susanoo dalam pandangan masyarakat Jepang serta menganalisis pengaruh legenda Kaisar Jinmu, mitologi Amaterasu dan Susanoo dalam cara pandang masyarakat jepang terhadap tokoh ini. 4. Manfaat Makalah Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pembaca agar lebih mengenal legenda Kaisar Jinmu serta mitologi Amaterasu dan Susanoo dalam budaya Jepang. serta mengambil nilai nilai budaya dan pandangan masyarakat terhadap alam, moralitas dan peran gender. sekaligus memberikan perspektif baru mengenai bagaimana mitos mitos tradisional berkembang dalam budaya Jepang dan adaptasi baru terhadap legenda Kaisar Jinmu serta mitologi Amaterasu dan Susanoo. 5. Sumber Makalah Dalam kajian ini kami mengambil beberapa sumber sumber relevan seperti salah satu jurnal oleh Unsriana L. 2013 dengan judul Nilai Kearifan Lokal dalam Cerita Rakyat Jepang (MINWA). Jakarta Barat : BINUS University. yang membahas tentang legenda Kaisar Jinmu dan jurnal dari situs nippon.com dengan judul Amaterasu: The Japanese sun Goddess oleh Matsumo Naoki, yang membahas tentang mitologi Amaterasu. serta sumber relevan yang diambil dari jurnal melalui situs britannica. com dengan judul Izanagi dan Izanami, yang berkaitan dengan mitologi Amaterasu dan Susanoo. BAB II MITOLOGI JEPANG Mitologi Jepang adalah mitologi yang disampaikan secara turun temurun di Jepang.Folklor yang sekarang disebut mitologi Jepang, hampirseluruhnya berdasarkan cerita yang terdapat dalam Kojiki, Nihonshoki, dan Fudoki dari berbagai provinsi di Jepang. Di zaman kuno, setiap daerah di Jepang diperkirakan memiliki sejenis kepercayaan dalam berbagai bentuk dan folklor. Bersamaan dengan meluasnya kekuasaan Kekaisaran Yamato, berbagai macam kepercayaan diadaptasi menjadi Kunitsugami atau “dewa yang dipuja” yang bentuknya menjadi hampir seragam, dan semuanya dikumpulkan ke dalam “mitologi Takamanohara”. Salah satu mitologi nya yakni Amaterasudan Susanoo. Susanoo, Adik Amaterasu yang Lahir saat Izanagi Membasuh Hidungnya.Susanoo, yang dikenal sebagai “Dewa Laki-laki yang Impulsif”, adalah dewa badai dalam mitologi Jepang. Seperti dilansir dari Britannica, ia merupakan adik laki-laki dari dewi matahari Amaterasu, terlahir saat sang ayah Izanagi membasuh hidungnya.Meski diberi tugas untuk mengurus lautan, Susanoo diusir dari kahyangan akibat kelakuannya yang keterlaluan di istana kakaknya.Susanoo kemudian turun ke tanah Izumo di Jepang barat dan membunuh naga berkepala delapan yang meneror penduduk desa. Dari ekor naga tersebut, ia menemukan pedang pusaka Kusanagi yang kemudian diberikan kepada Amaterasu. Pedang ini nantinya menjadi bagian dari Pusaka Kerajaan Jepang.Susanoo kemudian menikahi gadis yang ia selamatkan dari naga itu, dan mereka melahirkan banyak generasi dewa. Yang paling terkenal dari keturunan mereka adalah Ōkuninushi, “Penguasa Tanah Besar” (Izumo). Izanagi dan Izanami: Pencipta Kepulauan Jepang. Izanagi dan Izanami adalah dewa-dewi (kami) sentral dalam mitos penciptaan Jepang. Mereka merupakan pasangan dewa-dewi kakak-beradik kedelapan yang muncul setelah langit dan bumi terpisah dari kekacauan.Dengan berdiri di jembatan terapung menuju kahyangan dan mengaduk lautan purba menggunakan tombak permata surgawi, mereka menciptakan daratan pertama.Keduanya ingin 4ea rah – sering diartikan sebagai pernikahan – tetapi usaha pertama mereka menghasilkan anak cacat, Hiruko (“Anak Lintah”, dikenal dalam mitologi Shinto selanjutnya sebagai dewa Ebisu), yang mereka hanyutkan ke laut.Meski Izanagai sempat menyalahkan kesalahan pada ritual yang keliru karena Izanami, mereka memulai lagi dan melahirkan banyak pulau dan dewa. Saat melahirkan dewa api, Kagutsuchi (atau Homusubi), Izanami terbakar parah dan pergi ke Yomi, tanah kegelapan. Izanagi yang berduka menyusulnya ke sana, tetapi Izanami sudah memakan makanan tempat itu dan tidak bisa pergi. Ia menjadi marah 4ea ra Izanagi menyalakan api dan melihat tubuhnya yang membusuk dan dipenuhi belatung. Izanagi yang ketakutan melarikan diri, dikejar oleh sekumpulan 5ea ra dan kemudian Izanami sendiri. Setelah sampai di pintu masuk Yomi, Izanagi meletakkan batu di sana, sehingga menyegel Izanami dan memutuskan ikatan mereka.Izanagi mandi di laut untuk membersihkan dirinya dari sentuhan kematian. Saat ia mandi, sejumlah dewa lahir. Dewi matahari Amaterasu lahir dari mata kirinya, dewa bulan Tsukiyomi lahir dari mata kanannya, dan dewa badai Susanoo lahir dari hidungnya. Dalam agama Shinto, mandi Izanagi dianggap sebagai awal mula harai, ritual pembersihan diri yang penting dalam Shinto.Amaterasu: Dewi Matahari yang Agung. Amaterasu, yang berarti “Dewa Agung yang Menyinari Langit”, adalah dewi matahari yang berasal dari langit. Keluarga kekaisaran Jepang mengklaim sebagai keturunannya, dan ia merupakan dewa penting dalam agama Shinto. Lahir dari mata kiri ayahnya, Izanagi, yang menganugerahkan kalung permata dan menempatkannya sebagai penjaga Takamagahara (“Dataran Tinggi Langit”), tempat tinggal para kami (dewa-dewi). Delapan ratus dewa lainnya berunding untuk memancing dewi matahari keluar. Mereka mengumpulkan ayam jago, yang berkokok mendahului fajar, dan menggantung cermin serta permata pada pohon sakaki di depan gua.Dewi Amenouzume kemudian mulai menari di atas bak yang terbalik, membuka sebagian pakaiannya, hingga membuat para dewa yang berkumpul itu sangat senang dan tertawa terbahak-bahak.Amaterasu menjadi penasaran bagaimana para dewa bisa bersenang-senang saat dunia diselimuti kegelapan dan diberitahu bahwa di luar gua ada dewa yang lebih mulia daripada dia.Ia mengintip keluar, melihat bayangannya di cermin, mendengar ayam jago berkokok, dan dengan demikian tertarik keluar dari gua.Para dewa kemudian dengan cepat melemparkan shimenawa, atau tali suci dari jerami padi, di depan pintu masuk untuk mencegahnya kembali bersembunyi. Tempat pemujaan utama Amaterasu adalah Kuil Agung Ise, kuil Shinto terpenting di Jepang. Ia diwujudkan di sana dalam sebuah cermin yang merupakan salah satu dari tiga Pusaka Kerajaan Jepang (dua lainnya adalah kalung permata dan pedang).Kisah mengenai Amaterasu pertama kali disebutkan dalam Kojiki (ca. 680 M) dan Nihon Shoki (ca. 720 M), catatan tertua mengenai Mitologi Jepang. Disebutkan bahwa Amaterasu adalah dewi matahari, kakak dari Tsukuyomi, dewa bulan, dan Susanoo, dewa badai dan laut. Mereka bertiga adalah tiga dewa terakhir yang lahir saat Izanagi, dewa yang menciptakan pulau Jepang, melakukan ritual pembersihan diri setelah gagal menyelamatkan istrinya, Izanami dari Yomi (dunia bawah): Amaterasu lahir saat Izanagi membasuh mata kirinya, Tsukuyomi lahir saat Izanagi membasuh mata kanannya, dan Susanoo lahir saat Izanagi membasuh hidungnya. Karena Izanagi masih berduka atas nasib yang menimpa istrinya, ia selanjutnya memberikan mandat kepada Amaterasu untuk memimpin jagat raya. Menurut catatan tersebut, Amaterasu kemudian menjadi pemimpin matahari dan Takamagahara (surga) adik dan suaminya, Tsukuyomi. Awalnya, mereka berdua berbagi langit, namun setelah insiden di mana Tsukuyomi yang dikirim untuk mewakili Amaterasu dalam suatu pesta membunuh Uke-Mochi, dewi makanan, karena cara Uke-Mochi dalam menciptakan makanan yang menjijikkan, Amaterasu marah dan mengecapi Tsukuyomi sebagai dewa jahat serta menjauhkan diri sejauh-jauhnya dari Tsukuyomi,karena inilah siang dan malam tak pernah muncul bersama. Catatan-catatan Kojiki dan Nihon-Shoki juga menceritakan persaingan Amaterasu dengan adiknya yang lain, Susanoo. Saat Izanagi memerintahkan Susanoo untuk keluar dari Takamagahara menuju Bumi, Susanoo berniat mengucapkan selamat tinggal pada Amaterasu. Mengenal sifatnya yang penipu dan kejam, Amaterasu curiga, namun dia setuju dengan tantangan adiknya untuk membuktikan kejujurannya. Kedua dewa akan bertukar barang dan melahirkan dewa-dewi darinya: Amaterasu melahirkan tiga dewi dari pedang Susanoo, sementara Susanoo melahirkan lima dewa dari kalung Amaterasu. Amaterasu mengklaim lima dewa adalah miliknya sementara tiga dewa adalah milik Susanoo; dia memutuskan dia menang karena pedang Susanoo melahirkan wanita. Kedua dewa tenang untuk sementara sampai Susanoo, dalam kegelisahannya, mengamuk dan menghancurkan sawah Amaterasu serta melemparkan kuda poni yang dikuliti ke mesin tenun kakaknya, membunuh salah satu pelayan Amaterasu. Murka, Amaterasu bersembunyi dalam sebuah gua bernama Ama-no-Iwato, menyembunyikan matahari selama waktu yang lama. Bujukan dewa-dewi untuk keluar tidak dihiraukan Amaterasu sampai para dewa bersiasat: cermin Yata-no-Kagami akan digantung pada pohon di luar gua sementara dewi Ama-no-Uzume akan melakukan tarian tanpa busana didekatnya. Mendengar gelak tawa dewa yang melihat Ama-no-Uzume menarik perhatian Amaterasu, dan saat dia keluar, dia melihat bayangan dirinya dalam cermin tersebut. Dalam keterkejutan Amaterasu, dewa Ame-no- Kajitarawo langsung menutup Ama-no-Iwato sehingga Amaterasu tak dapat masuk lagi. Keluarnya Amaterasu membuat matahari kembali menyinari jagat raya. Walau Amaterasu dapat dibujuk keluar lagi, Susanoo masih tetap diusir menuju Bumi karena perbuatannya. Setelah membunuh ular Yamata-no-Orochi, Susanoo memberikan hadiah perdamaian kepada Amaterasu: pedang Kusanagi yang ia temui di ekor sang ular. Menurut legenda, Amaterasu kemudian memiliki seorang cucu bernama Ninigi, putra dari Ame-no-Oshihomimi-no-Mikoto. Amaterasu menugaskan Ninigi untuk turun ke Bumi dan menanam padi di sana serta memberikannya tiga benda miliknya: pedang Kusanagi, cermin Yata-no-Kagami, dan permata Yasakani no Magatama. Ninigi adalah kakek buyut dari kaisar pertama Jepang, Kaisar Jimmu, menjadikan Amaterasu sebagai leluhur kaisar-kaisar Jepang, sementara tiga benda yang ia berikan menjadi Tiga Pusaka Keramat Jepang. AMATERASU DAN SUSANOO Amaterasu Kisah mengenai Amaterasu pertama kali disebutkan dalam Kojiki (680 M) dan Nihon Shoki (720 M), catatan tertua mengenai Mitologi Jepang. Disebutkan bahwa Amaterasu adalah dewi matahari, kakak dari Tsukuyomi, dewa bulan, dan Susanoo, dewa badai dan laut. Mereka bertiga adalah tiga dewa terakhir yang lahir saat Izanagi, dewa yang menciptakan pulau Jepang, melakukan ritual pembersihan diri setelah gagal menyelamatkan istrinya, Izanami dari Yomi (dunia bawah): Amaterasu lahir saat Izanagi membasuh mata kirinya. Karena Izanagi masih berduka atas nasib yang menimpa istrinya, ia selanjutnya memberikan mandat kepada Amaterasu untuk memimpin jagat raya. Seperti yang ditunjukkan oleh kanji nama Amaterasu (天, ama ; 照, terasu ), dia adalah dewi matahari, yang bersinar (照) dari surga (天). Kisah 7ea ra dia mengurung diri di sebuah gua menunjukkan sejauh mana kekuatannya dalam peran ini. Ketika adik laki-lakinya Susanoo mendatangkan malapetaka di dataran surgawi, Amaterasu yang ketakutan bersembunyi di sebuah gua, menjerumuskan surga dan dunia ke dalam kegelapan, yang menyebabkan semua jenis bencana. Para dewa yang tak terhitung jumlahnya berkumpul dan mendiskusikan apa yang harus dilakukan, memutuskan untuk melakukan ritual—yang melibatkan tarian cabul dan tawa riuh—memanggilnya untuk muncul. Amaterasu terpikat dari gua, dan bersinar di bumi dan surga sekali lagi.Cahayanya sangat penting di kedua alam. Itulah sebabnya Kojiki mengatakan bahwa keturunannya turun ke dunia untuk memerintah Jepang sebagai kaisar. Melegitimasi negara Yamato di Jepang pada masa awal mungkin disebut sebagai tema utama legenda Kojiki. Susanoo Susanoo atau Takehaya Susanoo-no-Mikoto, 7ea rah disebut Susanoo-no-Mikoto, adalah dewa laut dan petir menurut mitologi Shinto. Catatan tentang Susanoo tertulis di buku Kojiki pada tahun 680 M dan 720 M di buku Nihongi. Susanoo terkenal akan kelakuannya yang destruktif dan penipu, oleh karena itulah ia dikenal sebagai pembohong ulung, tetapi dewasa ini dia juga dikenal sebagai dewa cinta dan perkawinan. Dalam seni lukis Jepang, Susanoo terlihat dengan rambut panjang berombak menerjang angin, menghunus pedang dan bertarung melawan naga berkepala delapan. Terakhir, meskipun tabiatnya terkenal buruk, dia telah memberikan banyak manfaat bagi umat manusia seperti memberikan ilmu tentang agrikultura, dan pendiri dinasti di Kawasan Izumo.Susanoo, yang diberi tanggung jawab atas wilayah laut, diusir dari surga karena perilakunya yang keterlaluan di istana saudara perempuannya. Gambar 1. Dewi Matahari Amaterasu Gambar 2. Dewa Badai Susanoo LEGENDA JEPANG Legenda atau kanda (serapan dari bahasa Latin: legenda) adalah sebuah genre dari cerita rakyat yang terdiri atas narasi yang menampilkan perbuatan-perbuatan manusia yang diyakini atau dipercayai oleh si pencerita dan pendengarnya sebagai suatu kisah nyata yang pernah terjadi. Narasi dalam genre ini bisa saja menunjukkan nilai-nilai manusia, dan memiliki beberapa mutu tertentu yang membuat ceritanya terdengar seperti nyata. Legenda, untuk peserta aktif dan pasifnya, dapat mencakup mukjizat atau keajaiban. Legenda dapat beralih bentuk dari waktu ke waktu, agar tetap terdengar segar dan penting. KAISAR PERTAMA JEPANG, JINMU TENNO Jinmu Tenno adalah Kaisar Jepang pertama dan pendiri mitos dinasti kekaisaran. Kaisar legendaris itu lahir di Kojiki pada hari pertama bulan pertama, 660 Sebelum Masehi. Setelah Jimmu, Kaisar Jepang penerusnya dipercaya sebagai keturunannya.Dalam kepercayaan Shinto, Jinmu dianggap sebagai keturunan langsung dewa matahari, Amaterasu. 1. Silsilah Jinmu Tenno Amaterasu memiliki seorang putra bernama Ame no Oshihomimi no Mikoto. Dan melaluinya, lahir seorang cucu bernama Ninigi-no-Mikoto.Sang dewi mengirim cucunya ke pulau-pulau Jepang di mana ia akhirnya menikah dengan Putri Konohana-Sakuya.Di antara ketiga putra mereka, ada Hikohohodemi no Mikoto yang menikah dengan Putri Toyotama. Dia adalah putri dari Owatatsumi, dewa laut Jepang dan saudara dari Amaterasu.Hikohohodemi no Mikoto memiliki seorang putra bernama Hikonagisa Takeugaya Fukiaezu no Mikoto. Anak laki-laki itu ditinggalkan oleh orang tuanya saat lahir. Ia dibesarkan oleh Putri Tamayori, adik perempuan ibunya. Mereka akhirnya menikah dan memiliki total empat putra. Yang terakhir menjadi Kaisar Jepang Jimmu.Kronik Jepang mencatat ekspedisi Jimmu 9ea rah timur dari Hyuga pada 607 Sebelum Masehi di sepanjang Laut Pedalaman Jepang. Ia menaklukkan suku-suku di sepanjang perjalanan dan berakhir di Yamato. 2. Migrasi Jimmu Kakak laki-laki Jimmu, Itsuse no Mikoto, awalnya memimpin migrasi. Mereka bergerak ke arah timur melalui Laut Pedalaman Seto dengan bantuan kepala suku setempat Sao Netsuhiko, lalu mereka bertemu dengan kepala suku, Nagasunehiko. Tidak lama kemudian, Itsuse terbunuh dalam pertempuran berikutnya. Jimmu menyadari bahwa mereka telah dikalahkan karena mereka bertempur kearah timur melawan Matahari.Jadi dia memutuskan untuk mendarat di sisi timur Semenanjung Kii dan bertempur kearah barat. Dengan bimbingan seekor burung berkaki tiga, mereka pindah ke Yamato. Di sana mereka sekali lagi melawan Nagasunehiko dan menang.Di Yamato, Nigihayahi no Mikoto, yang juga mengaku keturunan dewa Takamagahara, dilindungi oleh Nagasunehiko.Saat Nigihayahi bertemu Jimmu, dia menerima legitimasi Jimmu dan Jimmu naik takhta. Dinastinya dikenal sebagai Dinasti Yamato.Jimmu dianggap sebagai penghubung antara keluarga Kekaisaran Jepang dan dewa. Gambar 3. Kaisar Pertama Jepang, Jinmu Tenno BAB III KESIMPULAN Dewa matahari atau dikenal dengan Dewi Amaterasu dan Dewa Badan dan Laut atau Dewa Susanoo merupakan keturunan dari dewa Izanagi dan dewi Izanami, dewa matahari disebut sebagai ibu dari keturunan kaisar-kaisar Jepang, Amaterasu menjadi penerus ayahnya sebagai penguasa surga, dia memerintah surga dan bumi dengan adil dan dengan penuh rasa cinta. Lain halnya dengan saudara laki-lakinya, Susanoo dikenal sebagai penipu ulung dan melakukan hal keterlaluan di surga. Meskipun begitu, Dewa Badai dan Laut juga dikenal sebagai dewa cinta dan perkawinan. Kaisar Jinmu Tenno adalah Kaisar Jepang pertama dan pendiri mitos dinasti kekaisaran. Menurut kepercayaan Shinto, Kaisar Jinmu Tenno dianggap sebagai keturunan langsung dari Dewi Matahari, Amaterasu. DAFTAR RUJUKAN https://nationalgeographic.grid.id/read/134080026/susanoo-adik-amaterasu-yang-lahir-saat- izanagi-membasuh-hidungnya Suryani, Nugroho. 2024. Dewa Matahari (Amaterasu Omikami) dan Hirarki Kekuasaannya dalam Kepercayaan Agama Shinto di Jepang. Palembang: UIN Raden Fatah. Unsriana L. 2013. Nilai Kearifan Lokal dalam Cerita Rakyat Jepang (MINWA). Jakarta Barat: BINUS University.