Pemahaman atas Mekanisme Mental dan Tubuh PDF

Document Details

DeftSanJose923

Uploaded by DeftSanJose923

Tags

human biology mental health body mechamism psychology

Summary

This document provides an overview of mental and bodily mechanisms, including emotions, motivations, and memories. It also touches upon the concept of homeostasis and hierarchical needs according to Maslow.

Full Transcript

Bab 1 Pemahaman atas Mekanisme Mental dan Tubuh 1 Pemahaman atas Mekanisme Mental 1) Pemahaman atas mental Manusia memiliki perasaan dan cara berpikirnya sendiri. Perasaan, cara berpikir, dan cara mengungkapkan diri berbeda-bed...

Bab 1 Pemahaman atas Mekanisme Mental dan Tubuh 1 Pemahaman atas Mekanisme Mental 1) Pemahaman atas mental Manusia memiliki perasaan dan cara berpikirnya sendiri. Perasaan, cara berpikir, dan cara mengungkapkan diri berbeda-beda pada tiap orang. Perbedaan tersebut terkait dengan sifat, pengalaman hidup, pendidikan, dan faktor- faktor lainnya dari orang tersebut selama ini. Perasaan dan cara berpikir berubah sejalan dengan pertambahan usia, dan diungkapkan dalam bentuk emosi dan semangat. Staf perawat lansia perlu memahami perasaan orang yang dihadapinya. Emosi Sedih Bahagia Marah Senang Suasana hati muncul dalam ekspresi wajah dan sikap. 42 (Semangat) Semangat adalah perasaan ketika seseorang ingin melakukan sesuatu. Staf perawat lansia membantu pengguna untuk memiliki semangat dalam menjalani kehidupan. Semangat 2 Bagian Saya mau berjalan- Mekanisme Mental dan Tubuh jalan. (Stres) Bab 1 Pemahaman atas Mekanisme Mental dan Tubuh Stres adalah keadaan tegang yang terjadi pada mental dan fisik. Stres dapat disebabkan oleh faktor fisik seperti suara bising dan suhu, faktor kondisi tubuh seperti kelelahan, kurang tidur, dan kelaparan, serta kondisi mental dan sosial seperti kekhawatiran, ketakutan, emosional, dan hubungan sosial. Penyebab stres 43 (Memori) Memori berarti mengingat sesuatu tanpa melupakannya. Proses perekaman memori Menyimpan Memanggil Menghafal (terus menyimpan (mengeluarkan (mengingat hal baru) informasi) informasi) Jenis memori Memori jangka pendek Memori sementara Memori tentang Memori episodik pengalaman dan kenangan Memori jangka Memori tentang Memori semantik pengetahuan panjang Memori yang disimpan Memori yang diingat tanpa Memori priming dalam jangka panjang disadari Memori yang diingat oleh Memori prosedural tubuh 44 (Kebutuhan) Kebutuhan adalah keadaan menginginkan sesuatu. Psikolog Abraham Harold Maslow (A. H. Maslow) menyatakan bahwa kebutuhan manusia terdiri atas 5 tingkatan (hierarki kebutuhan Maslow). 2 Bagian Hierarki kebutuhan Maslow Mekanisme Mental dan Tubuh 5 Kebutuhan akan aktualisasi diri Kebutuhan untuk memaksimalkan potensi diri sendiri Kebutuhan sosial 4 Kebutuhan akan penghargaan Kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain 3 Kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang Kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain Bab 1 Pemahaman atas Mekanisme Mental dan Tubuh 2 Kebutuhan akan rasa aman Kebutuhan dasar Kebutuhan untuk melindungi diri sendiri 1 Kebutuhan fisiologis Kebutuhan untuk mempertahankan hidup 45 2 Pemahaman atas Mekanisme Tubuh 1) M  empertahankan hidup dan mekanisme konstan (suhu tubuh, pernapasan, denyut nadi, tekanan darah, dll.) Homeostasis (kekonstanan) Homeostasis adalah sistem biologi yang bekerja mempertahankan kondisi tubuh sekalipun lingkungan di sekitarnya berubah. Sebagai contoh, ketika suhu tubuh meningkat akibat hawa panas, homeostasis bekerja mengembalikan tubuh ke kondisi normal dengan cara mengeluarkan keringat dan panas tubuh. Fungsi homeostasis Berkeringat saat panas. (Tanda-tanda vital) Tanda-tanda vital adalah tanda-tanda bahwa seseorang hidup, seperti suhu tubuh, pernapasan, denyut nadi, dan tekanan darah. Tanda-tanda vital merupakan indikator yang merefleksikan kondisi kesehatan dan ketidaknormalan yang dialami seseorang. (1) Suhu tubuh Suhu tubuh memiliki ritme harian, yakni tinggi pada siang hari dan rendah pada malam hari ketika tidur. Karena adanya variasi yang besar antar-individu, suhu normal tubuh setiap orang berbeda-beda. 46 Lokasi pengukuran suhu tubuh dan hal-hal yang perlu diperhatikan Ketiak Untuk pengguna yang lumpuh, suhu tubuh Bagian diukur pada sisi yang 2 tidak lumpuh. Mekanisme Mental dan Tubuh Letakkan ujung Rapatkan ketiak termometer pada baik-baik selama ketiak. pengukuran. Lokasi lain Bab 1 Pemahaman atas Mekanisme Mental dan Tubuh Sebagian termometer dapat melakukan pengukuran suhu tubuh di dahi dan telinga. 47 (2) Pernapasan Pernapasan merupakan kegiatan memasukkan oksigen ke dalam tubuh dan mengeluarkan karbon dioksida. Pernapasan dilakukan secara teratur dan tanpa sadar. Frekuensi pernapasan berbeda karena faktor-faktor seperti usia, aktivitas yang dilakukan, kondisi mental, kondisi fisik, ada/tidaknya penyakit, dll. Staf perawat lansia memeriksa apakah pengguna susah bernapas, ada dahak yang menyumbat, atau mengeluarkan bunyi. Jika mengalami kesulitan bernapas yang parah, warna bibir dan kuku akan membiru. Kondisi ini disebut sianosis. Bentuk gelombang ritme pernapasan Normal Orang dewasa mengisap dan mengembuskan napas secara konstan 12-18 kali/menit 48 (3) Denyut nadi Denyut nadi adalah detak jantung yang ditransmisikan lewat arteri. Secara umum, makin muda seseorang, makin tinggi frekuensi denyut nadinya, dan makin tua seseorang, makin rendah frekuensinya. Frekuensi denyut nadi berbeda karena faktor-faktor seperti usia, aktivitas yang dilakukan, Bagian kondisi mental, kondisi fisik, ada/tidaknya penyakit, dll. 2 Staf perawat lansia mengamati frekuensi, ritme, dan kekuatan denyut nadi. Mekanisme Mental dan Tubuh Bagian-bagian utama untuk mengukur denyut nadi Arteri temporalis Arteri brakialis Denyut nadi diukur di pergelangan tangan. Arteri karotis Arteri radialis Bab 1 Pemahaman atas Mekanisme Mental dan Tubuh Denyut nadi bisa dirasakan di area pelipis, leher, siku, sisi dalam pergelangan tangan, pangkal kaki, punggung kaki, dll. 49 (4) Tekanan darah Tekanan darah adalah kekuatan memompa darah yang dikeluarkan dari jantung ke pembuluh darah (arteri). Dalam satu hari sekalipun, tekanan darah selalu berubah-ubah. Tekanan darah berbeda karena faktor-faktor seperti postur, aktivitas yang dilakukan, kondisi mental, ada/tidaknya penyakit, dll. Hipertensi yang terus terjadi akan meningkatkan kemungkinan berkembang menjadi penyakit serebrovaskular, penyakit kardiovaskular, dll. Hubungan antara kondisi jantung dan tekanan darah Fase sistolik Fase diastolik Tekanan darah: tinggi Tekanan darah: rendah Tekanan darah sistolik (tekanan darah Tekanan darah diastolik (tekanan darah tertinggi) terendah) Tekanan darah saat jantung berkontraksi Tekanan darah saat jantung berelaksasi (sistolik) (diastolik) 50 Kapan tekanan darah meninggi? 2 Bagian Emosional Kurang tidur Mengejan ketika defekasi Merasa tegang Mekanisme Mental dan Tubuh Perubahan suhu yang Berolahraga tiba-tiba Menahan keinginan drastis berkemih atau defekasi Penyakit yang dipicu oleh hipertensi Infark serebral Bab Retinopati hipertensi 1 Pemahaman atas Mekanisme Mental dan Tubuh Hemorrhagia intrakranial Hemorrhagia subaraknoid Angina pektoris Infark miokard Arteriosklerosis 51 2) Struktur dasar tubuh Tubuh dapat dibagi menjadi kepala dan servikal (leher), badan (batang tubuh), ekstremitas atas (kedua belah lengan), dan ekstremitas bawah (kedua belah kaki). kepala dada servikal (leher) abdomen ekstremitas atas badan (batang tubuh) ekstremitas bawah telapak tangan telapak kaki 52 [Sistem saraf] Secara umum, sistem saraf dapat dibagi menjadi saraf pusat dan saraf tepi. Saraf pusat (otak dan medula spinalis) Otak mengumpulkan informasi dari seluruh tubuh, menganalisis dan membuat keputusan, Bagian lalu mengirimkan perintah ke seluruh tubuh. 2 Medula spinalis terhubung dengan otak dan berfungsi mentransmisikan informasi dari seluruh tubuh ke otak dan dari otak ke seluruh tubuh, serta melakukan penilaian atas Mekanisme Mental dan Tubuh informasi dan memberikan perintah secara mandiri. Saraf tepi (saraf kranial dan saraf spinal) Berfungsi menyampaikan informasi antara saraf pusat dan organ di seluruh tubuh. Distribusi saraf otak besar diensefalon otak tengah saraf otak pons kranial Bab otak kecil 12 pasang 1 Pemahaman atas Mekanisme Mental dan Tubuh medula oblongata saraf pusat kepala saraf tepi medula dada spinalis saraf spinal pinggang 31 pasang 53 Bagian otak dan fungsi utamanya otak besar talamus diensefalon hipotalamus (pusat saraf otonom, mengatur suhu tubuh, tidur, dll.) otak kecil (mengatur keseimbangan tubuh, otak tengah mengatur gerakan, batang otak pons dll.) fungsi penopang hidup medula oblongata (mengatur frekuensi detak jantung, mengatur pernapasan, menelan, dll.) 54 Saraf otonom Saraf otonom adalah saraf yang mengatur fungsi organ internal secara tidak sadar, dan dibagi menjadi saraf simpatik dan saraf parasimpatik. Saraf simpatik adalah saraf yang bekerja pada saat beraktivitas dan mengalami ketegangan, seperti saat merasa khawatir, marah, dan stres. Bagian Saraf parasimpatik adalah saraf yang bekerja pada saat santai, seperti saat tidur dan 2 beristirahat. Mekanisme Mental dan Tubuh Fungsi saraf otonom (saraf simpatik dan saraf parasimpatik) Saraf Saraf simpatik parasimpatik (aktif) (istirahat) Denyut nadi lebih cepat Jantung Denyut nadi lebih lambat Pembuluh darah Menyempit Melebar tepi Naik Tekanan darah Turun Melebar Pupil Menyempit Bab Gerakan berkurang Saluran usus Gerakan bertambah 1 Pemahaman atas Mekanisme Mental dan Tubuh Saluran Bronkus berelaksasi Bronkus berkontraksi pernapasan Bertambah Keringat Turun Saraf otonom di antaranya bekerja mengatur fungsi organ internal. Saraf otonom yang terganggu akan mengakibatkan berbagai pengaruh kepada mental dan tubuh. 55 [Sistem rangka] Seluruh tubuh terdiri atas tulang besar dan kecil yang secara bersama-sama membentuk rangka. Fungsi utama dari tulang adalah: (1) menopang tubuh, (2) alat gerak, (3) melindungi organ, (4) menyimpan kalsium, dan (5) hemopoesis. Tulang belakang manusia secara fisiologis melengkung membentuk huruf S. Gambar rangka manusia tulang tengkorak (kranium) tulang dada tulang leher tulang lengan (sternum) (servikal) atas (humerus) tulang rusuk (kostal) toraks tulang pengumpil (radius) tulang hasta (ulna) tulang pinggang tulang paha (lumbar) (femur) 56 [Sistem otot] Sistem otot bekerja menjaga postur, bergerak, dan membentuk organ internal. Belakang Depan Bagian deltoid 2 triseps brakii pektoralis mayor Mekanisme Mental dan Tubuh biseps brakii iliopsoas gluteus maksimus biseps femoris kuadriseps [Sistem indra] Bab 1 Pemahaman atas Mekanisme Mental dan Tubuh Melihat sesuatu (indra penglihatan), mendengar (indra pendengaran), merasakan bau (indra penciuman), merasakan rasa (indra pengecap), merasakan sesuatu yang disentuh (indra peraba) adalah proses menerima rangsangan dengan organ indra, yang kemudian disampaikan ke otak melalui saraf indra. Mekanisme melihat sesuatu (2) Retina Jaringan membran tipis yang melingkupi seluruh permukaan fundus. Berfungsi memproyeksikan gambar. (1) Lensa mata (3) Saraf optik Berbentuk bola rugbi transparan. Berfungsi menyampaikan Berfungsi mengatur fokus. rangsangan pada retina ke otak. 57 Mekanisme menangkap suara (2) T  ulang kecil (osikel) (1) Gendang telinga Memperkuat getaran. Menerima suara sebagai getaran. (4) Saraf pendengaran Menyampaikan sinyal ke korteks auditori di otak besar. (3) Koklea Mengubah getaran menjadi sinyal. 58 [Sistem pernapasan] Udara dihirup melewati saluran pernapasan. Oksigen masuk ke paru-paru, dan karbon dioksida dikeluarkan melalui saluran pernapasan. Saluran pernapasan adalah jalan udara dari hidung hingga paru-paru. Bagian Organ pernapasan 2 rongga hidung Mekanisme Mental dan Tubuh faring laring trakea paru-paru bronkus Bab 1 Pemahaman atas Mekanisme Mental dan Tubuh 59 Batuk dan dahak Benda asing seperti bakteri dan debu rumah yang memasuki saluran pernapasan akan berusaha dikeluarkan dari tubuh lewat batuk atau dahak. Batuk berkepanjangan dan perubahan warna dahak adalah tanda ketidaknormalan. [Sistem kardiovaskular] Bekerja mengirimkan dan melakukan sirkulasi oksigen, nutrisi, zat buangan, dll. melalui aliran darah dan limfa ke seluruh tubuh. Jantung Jantung terbagi atas 4 ruangan. Jantung terus mengembang dan mengempis untuk mendorong darah seperti pompa. Pembuluh darah dan darah Arteri (pembuluh nadi) adalah pembuluh darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari jantung ke seluruh tubuh. Vena (pembuluh balik) mengumpulkan darah yang kaya karbon dioksida dan zat buangan dari segala sudut tubuh dan mengembalikannya ke jantung dan paru-paru. Kapiler (pembuluh darah halus) adalah bagian peralihan dari arteri ke vena. 60 Sirkulasi pulmonal dan sirkulasi sistemik sirkulasi sistemik tubuh atas Bagian paru-paru vena kava superior 2 vena pulmonari sirkulasi pulmonal Mekanisme Mental dan Tubuh arteri pulmonari aorta dan cabangnya serambi kiri serambi kanan bilik kiri bilik kanan vena kava inferior sirkulasi sistemik Bab tubuh bawah 1 Pemahaman atas Mekanisme Mental dan Tubuh Darah deoksigenasi berubah menjadi darah oksigenasi di dalam sirkulasi pulmonal. Sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal Darah bersih mengalir melalui arteri dan darah kotor mengalir melalui vena, dan beredar ke seluruh tubuh. Hal ini disebut sirkulasi sistemik. Peredaran saat darah dari jantung melalui paru-paru kembali ke jantung disebut sirkulasi pulmonal. Darah kotor mengalir dari bilik kanan jantung melalui arteri pulmonari ke paru- paru, terjadi pertukaran udara dan menjadi darah bersih, kemudian kembali ke serambi kiri melalui vena pulmonari. 61 [Sistem pencernaan] Meliputi saluran pencernaan (esofagus, lambung, usus halus, dan usus besar) dari rongga mulut hingga anus, dan organ internal yang mengeluarkan enzim pencernaan. Berfungsi mencerna dan menyerap makanan mengambil gizi yang diperlukan, dan membuang ampas setelah dicerna dan diserap sebagai feses. Aliran makanan dan fungsi setiap organ (2) Lambung Makanan yang dikirim ke dalam lambung akan memicu gerakan peristaltik. Pencernaan makanan dilakukan dengan asam (1) Esofagus lambung. Makanan yang ditelan dibawa (3) Usus halus ke lambung Di sini terjadi penyerapan melalui gizi makanan. esofagus. (4) Usus besar Penyerapan gizi dan cairan dilakukan lebih jauh, dan terbentuk feses. (5) Rektum Saat feses terakumulasi, dinding rektum terstimulasi, dan timbul keinginan defekasi. (6) Anus Otot sfingter ani mengendur dan feses dikeluarkan. 62 [Sistem urinaria] Bekerja mengeluarkan zat buangan dari dalam tubuh sebagai urine ke luar tubuh. Urine diproduksi di ginjal, dikirim melalui ureter ke kandung kemih, dan setelah ditampung sementara, dikeluarkan dari tubuh melalui uretra. 2 Bagian Mekanisme Mental dan Tubuh ginjal pelvis renalis ureter kandung kemih uretra Bab 1 Pemahaman atas Mekanisme Mental dan Tubuh [Sistem endokrin] Merupakan organ dengan kelenjar yang mengeluarkan hormon pengatur berbagai fungsi tubuh. kelenjar pituitari kelenjar pineal kelenjar paratiroid kelenjar tiroid kelenjar timus kelenjar adrenal pankreas ovarium (wanita) testis (pria) 63 [Sistem kekebalan] Kekebalan adalah reaksi melindungi tubuh dengan melakukan perlawanan ketika berbagai patogen seperti bakteri dan virus di lingkungan eksternal masuk ke dalam tubuh. Gaya hidup dan kondisi mental dapat meningkatkan atau menurunkan kekebalan tubuh. Gaya hidup dan kondisi mental yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh Hal-hal yang dapat Hal-hal yang dapat meningkatkan menurunkan kekebalan tubuh kekebalan tubuh Kekebalan Olahraga yang cukup Pertambahan usia tubuh Sering tertawa Kurang tidur Menghangatkan tubuh Kelelahan Makan seimbang Olahraga berat Tekanan mental 64 3) Mekanisme tubuh terkait istirahat dan tidur 1. Kebutuhan istirahat/tidur Istirahat adalah menghentikan aktivitas dan mengistirahatkan pikiran serta tubuh. Istirahat yang cukup adalah sumber pemulihan dari kelelahan dan kehidupan yang menyenangkan. Bagian Tidur akan mengistirahatkan otak secara berkala. Tidur sangat penting bagi kesehatan 2 mental dan fisik. Mekanisme Mental dan Tubuh Pengaruh tidur berkualitas Menghilangkan kelelahan Memantapkan memori otak dan tubuh Meningkatkan Meredakan stres kekebalan tubuh Bab 1 Pemahaman atas Mekanisme Mental dan Tubuh 2. Mekanisme tidur Manusia memiliki ritme sirkadian yang mengatur ritme harian. Ritme sirkadian diatur ulang saat tubuh terpapar cahaya pada pagi hari, dan membuat ritme tertentu. 65 3. Siklus tidur Tidur non-REM (tidur nyenyak) dan tidur REM (tidur dangkal) berlangsung berulang- ulang dalam semalam. Otak dalam kondisi beristirahat saat tidur non-REM. Otak dalam kondisi mendekati bangun saat tidur REM. Konon, mimpi terjadi saat tidur REM. Tidur non-REM Tidur REM Otak dalam kondisi tidur. Otak tidak dalam kondisi tidur. Tidak bermimpi. Bermimpi. 4. Karakteristik tidur pada lansia Waktu tidur lebih singkat. Waktu tidur non-REM (tidur nyenyak) berkurang. Oleh karena itu, lansia akan sering terbangun oleh hal-hal seperti keinginan berkemih atau sedikit suara. 66 Bagian 2 Mekanisme Mental dan Tubuh Bab 1 Pemahaman atas Mekanisme Mental dan Tubuh 67 Bab 2 Pemahaman atas Orang yang Membutuhkan Perawatan Lansia 1 Pemahaman Dasar tentang Penuaan 1) Pemahaman atas perubahan mental dan fisik akibat penuaan 1. Definisi penuaan Seiring dengan bertambahnya usia, fungsi mental dan fisik manusia pun menurun. Hal ini disebut penuaan. Penuaan terjadi pada semua orang. → → → → Fase anak Fase sekolah Fase remaja Fase dewasa Fase tua (Karakteristik penuaan) Berbeda-beda pada setiap orang. Menjadi lebih mudah sakit. Dipengaruhi oleh gaya hidup. 68 2. Perubahan mental akibat penuaan Perubahan mental dipengaruhi oleh riwayat hidup lansia, latar belakang zaman, lingkungan tempat tinggal, dan faktor-faktor lainnya sehingga berbeda-beda pada setiap orang. Oleh karena itu, dalam melakukan perawatan lansia, staf perawat lansia perlu memahami bahwa tiap-tiap orang berbeda. Bagian (Perubahan mental) 2 Rasa khawatir dan tidak sabar Mekanisme Mental dan Tubuh Terjadi di antaranya karena lansia tidak lagi bisa melakukan hal-hal yang selama ini mampu ia lakukan. Rasa kehilangan dan tidak berdaya Terjadi di antaranya karena kematian suami, istri, kerabat, atau teman, atau karena adanya perubahan peran. Perubahan mental bisa membuat lansia lebih rentan terhadap depresi. Bab 2 Pemahaman atas Orang yang Membutuhkan Perawatan Lansia 69 3. Perubahan fisik akibat penuaan Penuaan mengakibatkan perubahan penampilan dan bagian dalam tubuh. Daya pendengaran menurun Ketajaman penglihatan dan sulit untuk mendengar menurun. Bidang pandang bunyi tinggi (hipoakusis). menyempit. Kemampuan untuk mengecap Fungsi pernapasan menurun rasa berkurang. Kekuatan dan rentan terhadap mengunyah (mastikasi) dan penyakit menular. menelan (deglutisi) menurun. Dinding pembuluh darah menebal dan tekanan Fungsi ginjal menurun dan darah meningkat. terjadi perubahan frekuensi berkemih. Gerakan peristaltik usus Kekuatan otot menurun dan berkurang dan lebih rentan lansia mudah terjatuh. terhadap konstipasi. Seorang lansia akan menderita banyak penyakit yang cenderung berkepanjangan dan bersifat kronis, serta rentan terhadap komplikasi. 2) Gejala dan karakteristik penyakit yang lazim ditemukan pada lansia Gejala yang lazim ditemukan pada lansia di antaranya adalah dehidrasi, demam, konstipasi, edema (pembengkakan), insomnia, sindrom disuse, dan dekubitus (luka baring). Karakteristik penyakit pada lansia Menderita banyak penyakit. Gejala dan lain-lainnya pada tiap-tiap orang berbeda-beda. Mudah menjadi sakit dan berlangsung lama. Gejala sulit terlihat (gejala atipikal). 70 3) Gejala yang lazim ditemukan pada lansia Dehidrasi Kadar air dalam tubuh lebih rendah daripada normal. 2 Bagian Tubuh menyimpan air dalam jumlah tertentu. Namun, dehidrasi terjadi jika ada ketidakseimbangan antara asupan cairan dan cairan yang dikeluarkan. Mekanisme Mental dan Tubuh Penyebab: Diare, muntah, demam, berkeringat, asupan cairan berkurang, dll.  ibir, rongga mulut, dan kulit kering, frekuensi berkemih dan volume urine Gejala: B menurun, tekanan darah lebih rendah dan denyut nadi lebih cepat, suhu tubuh meningkat, dll. Poin penting dalam perawatan lansia Memberikan asupan cairan. Mengatur suhu di dalam ruangan. Memastikan asupan cairan sebelum dan sesudah mandi serta ketika berolahraga. Dehidrasi parah dapat menyebabkan kematian. Pengguna perlu diperiksa di rumah sakit/ klinik. Bab 2 Pemahaman atas Orang yang Membutuhkan Perawatan Lansia Keseimbangan kadar air Menjaga keseimbangan cairan yang masuk dan keluar dengan cara mengasup makanan dan minuman melalui mulut akan membantu lansia menjaga hidup sehat. 71 Demam Suhu tubuh lebih tinggi daripada normal. Termoregulasi dilakukan oleh hipotalamus di otak besar. Penyebab: Penyakit menular, peradangan, dehidrasi, dll. Gejala: Demam tinggi, wajah memerah, lesu, kehilangan nafsu makan, dll. Poin penting dalam perawatan lansia Memberikan asupan cairan. Mengukur suhu tubuh. Gejala saat demam ada kalanya sulit terlihat pada lansia. Mengamati juga gejala lain. Konstipasi Akumulasi feses dalam waktu lama di usus besar. Biasanya, apa yang dimakan oleh manusia akan dikeluarkan sebagai feses dalam waktu 24-72 jam.  enurunan fungsi usus dan kekuatan otot, menahan keinginan defekasi, dll. Penyebab: P  noreksia, sakit perut, mual, dll. Gejala: A Poin penting dalam perawatan lansia  Memastikan asupan serat makanan dan Memijat searah gerakan usus olahraga yang cukup.  Menciptakan kebiasaan duduk di toilet duduk setelah makan. Memijat searah gerakan usus. 72 Edema (pembengkakan) Sirkulasi darah memburuk dan cairan tubuh yang tidak perlu menumpuk di dalam tubuh akibat penurunan fungsi organ dan kekuatan otot. Bagian Penyebab: Penurunan kekuatan otot ekstremitas bawah, penurunan fungsi jantung dan ginjal, kurangnya gizi pada lansia, duduk dalam waktu lama, dll. 2 Gejala: B  ertambahnya berat badan dll. Mekanisme Mental dan Tubuh Poin penting dalam perawatan lansia Mengamati bagian dan tingkat keparahan edema. Edema mudah timbul pada sisi sakit orang yang lumpuh. Pengguna diminta untuk berolahraga secukupnya dan mengangkat ekstremitas bawah. Pengguna yang mengidap penyakit kausal diminta untuk menjalani pengobatan. Bab 2 Pemahaman atas Orang yang Membutuhkan Perawatan Lansia Pruritus (gatal) Timbul rasa gatal pada kulit. Penyebab: Kulit kering karena penuaan, perubahan suhu dan kelembapan, jenis pakaian, dll. Gejala: Kemerahan, ruam, frustrasi, dll. Poin penting dalam perawatan lansia Melembapkan kulit. Mencegah timbulnya luka pada kulit dan mengusahakan pengguna tidak susah tidur. Karena ada kemungkinan penularan, staf perawat lansia harus berkoordinasi dengan tenaga profesional medis. 73 Susah tidur Kondisi kurang tidur, seperti tidak merasa tidur, tidak mudah tertidur, dan bangun di tengah-tengah tidur. Penyebab: Perubahan detail tidur, dll. Gejala: Frustrasi, lelah, penat, dll. Poin penting dalam perawatan lansia Menata ritme hidup. Pengguna berjemur setelah bangun tidur. Berolahraga secukupnya. Menghindari tidur lama pada siang hari. Menata lingkungan di dalam ruangan. Bekerja sama dengan tenaga profesional medis jika pengguna mengalami kesulitan dalam menjalani aktivitas keseharian. Hipertensi Tingginya tekanan darah. Penyebab: Penyakit jantung dan ginjal, perubahan pada pembuluh darah akibat penuaan, gaya hidup seperti diet dan olahraga, dll. Gejala: Sakit kepala, jantung berdebar, dll. Poin penting dalam perawatan lansia Memperbaiki gaya hidup. Memperhatikan makanan, misalnya mengusahakan agar tidak makan terlalu banyak dan mengurangi asupan garam. Berolahraga secukupnya. Pengobatan mencakup terapi makan, terapi olahraga, dan terapi obat. Hipertensi yang terus berlanjut akan mengakibatkan arteriosklerosis. Arteriosklerosis dapat menyebabkan penyakit serebrovaskular dan penyakit kardiovaskular. 74 4) Penyakit yang lazim ditemukan pada lansia Penyakit yang lazim ditemukan pada lansia di antaranya adalah penyakit serebrovaskular, penyakit kardiovaskular, pneumonia, pneumonia aspirasi, diabetes, osteoporosis, dan demensia. Dalam melakukan perawatan lansia, ada lansia yang memerlukan instruksi dokter. 2 Bagian Penyakit serebrovaskular Mekanisme Mental dan Tubuh Merupakan penyakit pembuluh darah di otak. Terjadi karena pembuluh darah pecah atau tersumbat. Kerusakan pada bagian otak tertentu dapat menyebabkan berbagai gangguan yang tetap diderita orang tersebut. Penyebab: Secara umum dibagi menjadi dua kategori. 1 Terjadi karena penyumbatan pembuluh darah di otak (infark serebral). 2 Terjadi karena pembuluh darah di otak pecah (hemorrhagia intrakranial, dll.). Gejala: S  akit kepala, pusing, mual dan muntah, gangguan kesadaran, gangguan pernapasan, gangguan sensorik. Bab Poin penting dalam perawatan lansia 2 Pemahaman atas Orang yang Membutuhkan Perawatan Lansia Melakukan perawatan lansia sesuai dengan gejala yang diidap pengguna. Memperhatikan jumlah dan komposisi makanan serta olahraga karena terkait dengan gaya hidup. Infark serebral Hemorrhagia intrakranial (pembuluh darah tersumbat) (pembuluh darah pecah, dll.) 75 Penyakit kardiovaskular Merupakan penyakit jantung. Terjadi di antaranya karena penyumbatan pembuluh darah di jantung. Penyebab: Hipertensi, diabetes, perubahan arteri koroner, dll. Terjadi karena penyempitan pembuluh darah di jantung (angina pektoris). Terjadi karena penyumbatan pembuluh darah di jantung (infark miokard). Terjadi karena penurunan fungsi jantung (gagal jantung). Gejala: U  ntuk angina pektoris, di antaranya nyeri di dada karena kekurangan oksigen untuk sementara waktu. Untuk infark miokard, nyeri dada yang menusuk karena otot jantung mengalami nekrosis. Untuk gagal jantung, sesak napas, jantung berdebar, tersengal-sengal, penat, edema, kenaikan berat badan, penurunan volume urine, dll. Poin penting dalam perawatan lansia Jika timbul edema atau berat badan bertambah, perlu untuk mengurangi asupan garam dan cairan. Jika pengguna sulit bernapas, istirahatkan pengguna dan posisikan sedemikian rupa untuk mengurangi beban pada jantung. Angina pektoris Infark miokard (pembuluh darah (pembuluh darah menyempit) tersumbat) Posisi untuk mengurangi beban pada jantung 76 Pneumonia Terjadi ketika patogen memasuki paru-paru. Penyebab: Infeksi patogen seperti bakteri dan virus.  ejala sistemik, seperti demam, penat, dan anoreksia. Bagian Gejala: G Gejala pernapasan seperti batuk dan dahak. 2 Poin penting dalam perawatan lansia Memberikan asupan cairan dan menjadikan makanan mudah dimakan. Mekanisme Mental dan Tubuh Staf perawat lansia perlu memberikan perhatian karena ada kalanya gejala tidak terlihat pada lansia. Pneumonia aspirasi Terjadi akibat masuknya bakteri ke trakea atau bronkus bersama makanan dan saliva. Penyebab: Makanan dan cairan masuk ke trakea, bukan esofagus. Bab Gejala: Demam, batuk dan dahak, anoreksia, dll. 2 Pemahaman atas Orang yang Membutuhkan Perawatan Lansia Poin penting dalam perawatan lansia Memperhatikan postur ketika makan. Posisi duduk pengguna dipertahankan, dan tidak langsung berbaring segera setelah makan. Melakukan perawatan rongga mulut. Bekerja sama dengan tenaga profesional medis jika timbul gejala pada pengguna. Terjadi aspirasi makanan atau minuman. Bakteri memasuki paru-paru bersama makanan atau minuman. Terjadi peradangan. 77 Diabetes Merupakan penyakit kelainan metabolisme di mana kadar gula dalam darah meningkat. Penyebab: Diabetes dibagi menjadi dua tipe. Diabetes tipe 1 adalah kondisi defisiensi sekresi insulin. Lazim ditemukan di kalangan usia muda. Diabetes tipe 2 adalah kondisi berkurangnya sekresi insulin. Lazim ditemukan pada lansia. Diabetes tipe ini merupakan penyakit gaya hidup yang disebabkan oleh makan berlebihan, kurang olahraga, stres, dll. Gejala: Merasa haus, polidipsia-poliuria, penurunan berat badan, penat, dll. Poin penting dalam perawatan lansia Pengobatan mencakup terapi makan, terapi olahraga, dan terapi obat. Dalam terapi makan, asupan kalori ketika makan dikurangi. Mengupayakan agar rasa puas terhadap makanan tidak menurun. Hiperglikemia yang terus berlanjut menyebabkan luka sulit sembuh. Komplikasinya mencakup retinopati, gagal ginjal, dan neurosis. Pencegahan komplikasi perlu dilakukan, bekerja sama dengan tenaga profesional medis. Komplikasi diabetes Neurosis Gagal ginjal Retinopati 78 Osteoporosis Merupakan penyakit rapuhnya tulang akibat massa tulang berkurang dan faktor-faktor lainnya. Bagian Penyebab: Berbaring dalam waktu lama, kekurangan kalsium, dll. Wanita rentan terhadap osteoporosis karena penurunan hormon estrogen. 2 Gejala: P  unggung membulat, tinggi badan menyusut, nyeri pinggang, dll. Mekanisme Mental dan Tubuh Tulang menjadi rapuh sehingga lebih mudah mengalami fraktur ketika terjatuh. Poin penting dalam perawatan lansia Mengonsumsi makanan yang mengandung kalsium. Mengusahakan berolahraga dan berjemur. Menata lingkungan tempat tinggal untuk mencegah terjatuhnya pengguna. Lokasi yang sering mengalami fraktur pada lansia Tulang lengan atas (humerus) Tulang punggung (vertebra) Bab 2 Pemahaman atas Orang yang Membutuhkan Perawatan Lansia Tulang pengumpil (radius) Leher femur 79 2 Pemahaman Dasar tentang Disabilitas 1) Apa itu disabilitas? Berdasarkan Konvensi mengenai Hak-Hak Penyandang Disabilitas, disabilitas didefinisikan sebagai “hasil dari interaksi dengan berbagai halangan”. ICF (International Classification of Functioning, Disability and Health/Klasifikasi Internasional tentang Fungsi, Disabilitas, dan Kesehatan) mencantumkan bahwa disabilitas bukan dilihat dari kesan negatifnya, melainkan sebagai bagian dari individualitas manusia. ICF (International Classification of Functioning, Disability and Health/ Klasifikasi Internasional tentang Fungsi, Disabilitas, dan Kesehatan) Kondisi kesehatan Penyakit, disabilitas, dll. Fungsi mental dan fisik, Partisipasi Aktivitas struktur tubuh Peran di tempat kerja, Badan lumpuh, kekuatan otot peran di tengah ADL, IADL menurun, jari tidak lengkap, dll. masyarakat, dll. Faktor lingkungan Faktor individu Lingkungan tempat tinggal, Jenis kelamin, usia, kepribadian, keluarga, sumber daya lokal nilai-nilai 80 2) Jenis, penyebab, dan karakteristik disabilitas [Disabilitas fisik] Disabilitas fisik adalah kondisi disabilitas pada tangan, kaki, atau badan karena penyakit atau kecelakaan, yang mengakibatkan kesulitan dalam menjalani aktivitas keseharian dan aktivitas sosial. Bagian Disabilitas fisik dapat berupa kerusakan pada tangan atau kaki karena penyakit atau 2 kecelakaan, cedera otak dan saraf spinal, perubahan bentuk sendi atau tulang belakang karena penyakit atau efek lanjutannya, atau yang disebabkan oleh kontraktur. Mekanisme Mental dan Tubuh Kesulitan beraktivitas berbeda dari orang ke orang, tergantung pada lokasi dan tingkat keparahan disabilitas. Gangguan fungsi motorik dapat disertai dengan munculnya gangguan lain, seperti gangguan intelektual. Pengguna dapat menggunakan alat bantu yang sesuai, seperti tongkat, kursi roda, dan kaki prostesis. Bab 2 Pemahaman atas Orang yang Membutuhkan Perawatan Lansia Penjelasan ICF (International Classification of Functioning, Disability and Health/Klasifikasi Internasional tentang Fungsi, Disabilitas, dan Kesehatan) ICF digunakan untuk memahami gambaran menyeluruh dari subjek dengan mengklasifikasikan fungsi hidup manusia. Fungsi hidup manusia merujuk pada kemampuan, fungsi, lingkungan, dll. untuk menjalankan aktivitas keseharian, seperti fungsi mental dan fisik, struktur tubuh, aktivitas, dan partisipasi. 81 [Gangguan penglihatan] Gangguan penglihatan adalah kondisi gangguan dalam melihat sesuatu, seperti ketajaman penglihatan dan bidang pandang, yang mengakibatkan kesulitan dalam menjalani aktivitas keseharian dan aktivitas sosial. Di antara faktor-faktor penyebabnya adalah bawaan lahir (kongenital), penyakit, kecelakaan, dan penuaan. Semakin banyak orang menderita gangguan penglihatan akibat penyakit diabetes. Gangguan penglihatan bisa berupa tidak bisa melihat sama sekali, dapat merasakan cahaya, bidang pandang sempit, dll. Pandangan orang dengan gangguan penglihatan Skotoma sentral/ Penyempitan bidang Hemiagnosia cacat bidang pandang pandang 82 [Gangguan pendengaran] Gangguan pendengaran adalah kondisi tidak dapat mendengar atau sulit mendengar karena proses transmisi dari telinga ke pusat pendengaran di otak mengalami gangguan. Gangguan pendengaran dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat pendengaran, lokasi gangguan, dan waktu manifestasinya. Bagian Hipoakusis merupakan kondisi sulit mendengar suara. Metode komunikasi yang digunakan di antaranya pemanfaatan alat bantu dengar, komunikasi tertulis, bahasa isyarat, 2 membaca gerak bibir (oralism), dll. Mekanisme Mental dan Tubuh Bab 2 Pemahaman atas Orang yang Membutuhkan Perawatan Lansia Komunikasi tertulis Bahasa isyarat Membaca gerak bibir (oralism) Alat bantu dengar 83 [Gangguan bicara] Gangguan bicara adalah kondisi terhambatnya komunikasi secara verbal karena kerusakan pada pusat bahasa di otak besar atau organ yang terkait dengan artikulasi. Merupakan kondisi sulit mendengar, berbicara, membaca, dan menulis karena pusat bahasa di otak besar mengalami cedera dapatan. Metode komunikasi yang digunakan berbeda sesuai dengan kondisi gangguan, seperti pemanfaatan komunikasi tertulis atau kartu bergambar. Kondisi pengguna dengan afasia. Ba… Ba… Kondisi ingin berbicara, tetapi tidak bisa melanjutkan kata-kata. 84 [Penurunan fungsi jantung] Alat pacu jantung Merupakan kondisi sulit mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Ada pengguna dengan masalah denyut nadi yang menggunakan alat pacu jantung Alat pacu Bagian yang ditanam di dada. jantung 2 Poin penting dalam perawatan lansia Menghindari olahraga yang dapat Mekanisme Mental dan Tubuh menghantam bagian implan alat pacu jantung di dada. Jantung [Penurunan fungsi ginjal] Merupakan kondisi sulit membersihkan darah. Pengguna yang mengalami penurunan fungsi ginjal dibersihkan darahnya dengan dialisis. Mekanisme dialisis Bab 2 Pemahaman atas Orang yang Membutuhkan Perawatan Lansia Mesin hemodialisis Kadar air yang berlebih Zat buangan yang tidak diperlukan Poin penting dalam perawatan lansia Menghindari mandi berendam pada hari dilakukannya hemodialisis. Mengusahakan agar lengan yang dipasangi shunt tidak membawa beban berat. Membatasi asupan garam dan cairan. 85 [Penurunan fungsi pernapasan] Kondisi sulit bernapas. Pengguna yang tidak dapat bernapas dengan memadai menjalani terapi oksigen. Inhaler oksigen portabel Konsentrator oksigen Poin penting dalam perawatan lansia Menghindari api saat menggunakan konsentrator oksigen. Pencegahan penyakit menular adalah hal penting. Menyiapkan baterai cadangan atau lainnya untuk mengantisipasi listrik padam. [Penurunan fungsi kandung kemih dan rektum] Merupakan kondisi tidak dapat mengeluarkan urine atau feses karena sakit pada kandung kemih atau rektum. Lubang (stoma) untuk mengeluarkan ekskreta dibuat dengan operasi pada abdomen. Ada juga solusi kandung kemih buatan (urostoma) dan anus buatan (kolostomi). Posisinya berbeda sesuai dengan penyakit yang diderita. Kandung kemih buatan (urostoma) Anus buatan (kolostomi) Dilihat dari sisi luar. Poin penting dalam perawatan lansia Staf perawat lansia membuang ekskreta dari dalam kantong yang menutupi stoma pengguna. Melaporkan kepada tenaga profesional medis jika area di sekitar stoma berwarna merah akibat radang. 86 [Gangguan intelektual] Orang dengan gangguan intelektual secara umum mengalami keterlambatan dalam perkembangan kecerdasannya. Jika seseorang mengalami kesulitan dalam menjalani aktivitas keseharian, ia memerlukan suatu bantuan khusus. Bagian Poin penting dalam perawatan lansia Menangani sesuai dengan tahap kehidupan. 2  Melakukan perawatan lansia yang sesuai dengan pengguna setelah mengetahui Mekanisme Mental dan Tubuh kondisinya. [Gangguan mental] Gangguan mental adalah kondisi gangguan pada fungsi kejiwaan karena penyakit mental sehingga seseorang sulit menjalani aktivitas keseharian dan partisipasi sosial. Kondisi gangguan yang makin serius dapat menurunkan secara signifikan kemampuan menilai dan pengendalian gerak. Penyakit mental di antaranya adalah skizofrenia dan gangguan suasana hati. Pengidap gangguan mental dapat menunjukkan gejala halusinasi auditori, delusi, depresi, dll. Bab 2 Pemahaman atas Orang yang Membutuhkan Perawatan Lansia Gejala gangguan mental Delusi Depresi Manik Terjadi halusinasi auditori Merasa tertekan, tidak Suasana hati menjadi dan delusi. banyak berbicara, dan sangat riang dan terbuka murung. jika dibandingkan kondisi normal. 87 3 Pemahaman Dasar tentang Demensia 1) Pemahaman atas demensia Otak merupakan bagian yang mengendalikan aktivitas manusia. Demensia merupakan penyakit di mana fungsi kognitif otak menurun karena alasan tertentu sehingga menghambat aktivitas keseharian dan aktivitas sosial. Fungsi otak Untuk memahami demensia, kita perlu memahami fungsi otak. Aktivitas hidup akan terhambat jika fungsi otak mengalami penurunan. area dan fungsi otak besar 4 Lobus frontal Lobus parietal Penciuman, pengendalian Indra pengecap, penilaian, gerakan, emosi, semangat, pemahaman, dll. kemauan, dll. Lobus temporal Lobus oksipital Pendengaran, pemahaman Penglihatan, dll. bahasa, pengetahuan, memori, dll. 88 Definisi demensia Apa itu fungsi kognitif? 2 Bagian Mekanisme Mental dan Tubuh Memori Bahasa Tindakan (mengingat, mengenang) (berbicara, memahami) (aksi dalam aktivitas keseharian) Bab 2 Pemahaman atas Orang yang Membutuhkan Perawatan Lansia Kesadaran Merencanakan, melakukan (mengenali sesuatu) sistematika 89 Perbedaan antara lupa dan demensia Salah satu gejala utama demensia adalah lupa. Lupa adalah gejala yang muncul sejalan dengan penuaan, tetapi berbeda dengan lupa pada demensia. Perbedaan dengan lupa Lupa pada penuaan Lupa pada demensia Melupakan sebagian pengalaman Melupakan keseluruhan pengalaman Tidak berlanjut Berlanjut Sadar akan lupa tersebut Tidak sadar akan lupa tersebut Tidak ada kesulitan dalam aktivitas hidup Ada kesulitan dalam aktivitas hidup 2) Poin penting dalam perawatan demensia Saat merawat orang dengan demensia, staf perawat lansia harus: (1) Berpikir dari perspektif pengguna Staf perawat lansia perlu menyediakan perawatan lansia dengan fokus pengguna tersebut. (2) Memahami kehidupan pengguna Staf perawat lansia perlu memberikan dukungan untuk menjamin kehidupan yang stabil. (3) Memberikan dukungan dengan memastikan hal-hal yang dapat dilakukan pengguna Staf perawat lansia memberikan dukungan dengan membangkitkan kemampuan dan semangat pengguna. 90 3) Penyakit kausal utama dan gejala demensia Penyakit yang menyebabkan demensia di antaranya adalah (1) demensia tipe Alzheimer, (2) demensia vaskular, (3) demensia dengan badan Lewy, dan (4) demensia frontotemporal. Penyakit kausal utama dan gejala demensia 2 Bagian Klasifikasi Kondisi otak Gejala utama (1) Demensia tipe Otak menyusut. Kemunculan dan Mekanisme Mental dan Tubuh Alzheimer Muncul plak senilis. perkembangannya lambat. Bermula dari gangguan memori. Sering merasakan suasana hati yang baik. Ada obat yang memperlambat perkembangannya. (2) Demensia vaskular Dalam penyakit Berkembang secara serebrovaskular, pembuluh bertahap. darah tersumbat dan Mengalami hemiplegia, sebagian sel otak mati. gangguan bicara, dll. Bab Ada hal yang bisa dan 2 Pemahaman atas Orang yang Membutuhkan Perawatan Lansia tidak bisa dilakukan. (3) Demensia dengan Muncul badan Lewy. Melihat sesuatu yang tidak badan Lewy terlihat (halusinasi visual). Berjalan dengan langkah kecil (gejala Parkinson). Bersuara sesuai mimpi (gangguan perilaku tidur). (4) Demensia Lobus frontal dan lobus Nalar dan kendali tidak frontotemporal temporal menyusut. berfungsi. Kepribadian berubah. Berperilaku dengan pola tetap. Emosional dan agresif. 91 4) Gejala demensia Gejala demensia dapat diklasifikasikan sebagai berikut. Gejala inti: Terjadi akibat gangguan pada otak. Gangguan memori, disorientasi, disfungsi eksekutif, gangguan kemampuan memahami dan menilai, dll. Demensia gejala perilaku dan mental (BPSD): Terjadi akibat faktor lingkungan, kepribadian dan pembawaan pengguna, hubungan sosial, dll. Kekhawatiran dan ketidaksabaran, halusinasi dan delusi, perilaku emosional dan agresif, berkeliaran, dll. Gejala inti demensia serta gejala perilaku dan mental Kepribadian dan Gejala perilaku Gejala inti dan mental pembawaan (BPSD) Gangguan Kekhawatiran dan memori ketidaksabaran Halusinasi dan Sel otak mati Disorientasi delusi Perilaku emosional Disfungsi dan agresif eksekutif Kondisi lingkungan Gangguan kemampuan Berkeliaran dan mental memahami dan menilai dll. dll. Gejala perilaku dan mental juga disebut gejala periferal. 92 [Gejala inti] (1) Gangguan memori Gangguan memori adalah gangguan tidak bisa mengingat hal-hal atau informasi baru. Hal ini merupakan gejala utama dari demensia. Bagian (2) Disorientasi Disorientasi adalah gangguan yang membuat penderitanya tidak dapat mengenali waktu, 2 tempat, dan orang. Mekanisme Mental dan Tubuh Bangun di tengah malam dan ingin bepergian. Meyakini keluarga sebagai orang lain. (3) Disfungsi eksekutif Dalam disfungsi eksekutif, seseorang tidak bisa memahami prosedur dan tidak bisa bertindak. Menjadi tidak tahu tata cara memasak. (4) Gangguan kemampuan memahami dan menilai Karena penurunan kemampuan memahami dan menilai, seseorang menjadi tidak bisa Bab menilai sesuatu. 2 Pemahaman atas Orang yang Membutuhkan Perawatan Lansia Menjadi sulit menghitung uang. [Demensia gejala perilaku dan mental (BPSD)] Gejala perilaku (1) Perilaku emosional dan agresif Perilaku emosional dan agresif adalah perilaku yang muncul dari perasaan khawatir karena tidak mampu memahami apa yang akan dilakukan terhadap dirinya. Ketidakmampuan untuk menyampaikan dengan baik rasa sakit, keinginan berkemih, keinginan defekasi, dll. juga dapat memunculkan perilaku agresif. (2) Berkeliaran Berkeliaran adalah perilaku berjalan berputar-putar untuk suatu tujuan atau karena tidak dapat berdiam diri. 93 Gejala mental Pengidap demensia merasakan kekhawatiran dan kebingungan. (1) Halusinasi Halusinasi berarti merasakan sesuatu yang tidak ada dalam kenyataan sebagai ada. (2) Delusi Delusi berarti meyakini sesuatu yang tidak terjadi sebagai kenyataan. 94 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan lansia untuk pengidap demensia Menerima perkataan dan tindakan pengguna tanpa membantahnya. Mendengarkan baik-baik perkataan pengguna dan berusaha memberikan rasa tenang. Menyampaikan sesuatu dengan kata-kata singkat yang mudah dipahami, sesuai dengan Bagian kemampuan pemahaman pengguna. 2 Menata ritme kehidupan mulai dari bangun pagi hingga tidur. Berpikir dan bertindak bersama untuk menghilangkan kekhawatiran pengguna. Mekanisme Mental dan Tubuh Tidak dengan mudah mengganti lingkungan di kamar dan sekitarnya. Bab 2 Pemahaman atas Orang yang Membutuhkan Perawatan Lansia 95

Use Quizgecko on...
Browser
Browser