Konsep Dasar Epidemiologi PDF
Document Details
Uploaded by QuaintOrchid
Tags
Summary
Dokumen ini membahas konsep dasar epidemiologi, termasuk definisi, prinsip, dan penerapannya dalam menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat. Materi ini membahas topik seperti reservoir, rantai infeksi, host, dan faktor-faktor demografis yang memengaruhi penyebaran penyakit.
Full Transcript
KONSEP DASAR EPIDEMIOLOGI TIM MK FT KOMUNITAS 1 DEFINISI & TERMINOLOGI EPIDEMIOLOGI Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari Epidemiologi (Bahasa penyebaran dan faktor Yunani)...
KONSEP DASAR EPIDEMIOLOGI TIM MK FT KOMUNITAS 1 DEFINISI & TERMINOLOGI EPIDEMIOLOGI Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari Epidemiologi (Bahasa penyebaran dan faktor Yunani) penentu kejadian/keadaan ▰ Epi = berarti pada yang berhubungan dengan Merefleksikan atau terhadap kesehatan dalam beberapa ▰ Demos = masyarakat masyarakat tertentu dan prinsip penting penerapan ilmu ini dalam ▰ Logos = ilmu mengendalikan masalah- masalah kesehatan. 2 PRINSIP PENTING PENERAPAN EPIDEMIOLOGI 1. Epidemiologi sebagai Ilmu ▰ Ilmu berkembang untuk 3 tujuan utama: menjelaskan (explanation), memprediksi (prediction), dan mengendalikan (control) (Strevens,2011). ▰ Sebagai ilmu epidemiologi bertujuan untuk menjelaskan terjadinya fenomena, meramalkan fenomena, mengontrol fenomena menggunakan metode ilmiah agar bermanfaat dan tidak merugikan manusia. ▰ Dengan metode ilmiah, epidemiologi dapat menjelaskan distribusi dan determinan penyakit, meramalkan terjadinya penyakit, dan menemukan strategi yang tepat untuk mengontrol terjadinya penyakit pada populasi sehingga tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat yang penting 3 PRINSIP PENTING PENERAPAN EPIDEMIOLOGI 2. Keadaan dan Peristiwa Terkait Kesehatan ▰ Epidemiologi mempelajari tidak hanya penyakit tetapi juga aneka keadaan dan peristiwa terkait kesehatan, meliputi status kesehatan, cedera (injuries), dan berbagai akibat penyakit seperti kematian, kesembuhan, penyakit kronis, kecacatan, disfungsi sisa, komplikasi, dan rekurensi. ▰ Keadaan terkait kesehatan meliputi pula perilaku, penyediaan dan penggunaan pelayanan kesehatan. Dengan berkembangnya iptek, epidemiologi kini telah berkembang pesat. Beberapa cabang epidemiologi diantaranya epidemiologi klinik, epidemiologi kesehatan kerja, epidemiologi Lingkungan, epidemiologi gizi dan lain-lain. 4 TRIAD EPIDEMIOLOGI 5 EPIDEMIOLOGI PADA PEMECAHAN MASALAH KESEHATAN ▰ Pendekatan Epidemiologi dapat di aplikasikan dalam menyelesaikan permasalahan kesehatan masyarakat, dengan melihat 4 W dan 1 H WHAT WHO WHERE Ex : Penyakit Demam Siapa yang terserang penyakit Dimana tempat nya / lokasi Berdarah di suatu wilayah “ ini (menurut umur, jenis penyebarannya (peta Z”. Masalah penyakit Demam kelamin ), Berapa banyak kejadian dapat dipilah Berdarah ini harus ditemukan yang terserang Demam menurut RT/ RW/ Desa/ Kec/ secara pasti Berdarah ? Kab/Provinsi) WHEN HOW Kapan, sejak kapan, berapa Bagaimana cara lama mengatasinya 6 MANFAAT EPIDEMIOLOGI 1. Membantu pekerjaan administrasi Kesehatan (manajemen kesehatan), mulai dari Perencanaan (P1), Pelaksanaan (P2) dan Monitoring Evaluasi (P3). 2. Menerangkan sebab suatu masalah kesehatan. Bila diketahui sebab-sebab masalah maka dapat disusun langkah langkah penanggulangan atau pencegahannya dan pengobatannya. 3. Menerangkan keadaan suatu masalah kesehatan. 4. Menerangkan perkembangan alamiah suatu penyakit 7 BEBERAPA ISTILAH TERKAIT KARAKTERISTIK EPIDEMIOLOGI EPIDEMI ENDEMI Keadaan dimana di suatu Keadaan dimana suatu wilayah wilayah terdapat penyakit / terdapat penyakit / masalah masalah kesehatan yang kesehatan ,frekwensinya menyebar secara singkat. meningkat dan menetap untuk jangka waktu lama PANDEMI SPORADIK Keadaan dimana suatu wilayah Keadaan dimana suatu terdapat penyakit yang masalah kesehatan yg menyebar secara singkat, frekwensinya berubah –ubah meningkat dan luas wilayah menurut perubahan waktu. menyebar. 8 RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT Sumber: Materi dasar - dasar Epidemiologi Diklat Jafung Epidemiologi Ahli-PAEI 9 ▰ Periode Pre-Patogenesis Periode sebelum manusia sakit terdapat interaksi antara faktor faktor host agent dan environmen yang berlangsung terus menerus ▰ Periode Patogenesis Perjalanan penyakit mulai interaksi pertama dengan stimulus yang merangsang terjadinya penyakit sampai terjadi perubahan bentuk dan fungsi dari jaringan sampai keseimbangan tercapai (sembuh, carrier, cacat atau meninggal). 10 ▰ Proses perjalanan penyakit dimulai dengan paparan yang tepat atau akumulasi faktor penyebab yang cukup pada pejamu yang rentan (biasanya mikro organisme). ▰ Proses selanjutnya yaitu perubahan patologis (biasanya tidak terlihat pada individu yang bersangkutan). ▰ Tahapan sub-klinis yang dimulai dari paparan awal hingga muncul gejala awal disebut sebagai masa inkubasi untuk penyakit menular, dan masa laten untuk penyakit tidak menular atau kronis. ▰ Masa inkubasi/laten bisa terjadi dalam waktu singkat (hitungan detik) untuk penyakit hipersensitif dan respon terhadap racun ▰ Juga bisa sangat lama untuk penyakit kronis tertentu. ▰ Terkadang untuk satu penyakit, karakteristik masa inkubasinya bisa berbeda-beda. 11 ▰ Gejala awal menandai perpindahan dari sub-klinis menuju tahap klinis. ▰ Umumnya diagnosis dilakukan pada tahap klinis. ▰ Namun untuk beberapa individu proses terjadinya penyakit tidak sampai pada tahapan klinis penyakitnya bisa tampak. ▰ Sedangkan pada beberapa individu, proses terjadinya penyakit bisa berakibat pada spektrum yang luas, bertingkat dari yang ringan sampai yang sangat parah atau fatal. ▰ Pada akhirnya,proses penyakit berakhir dengan kesembuhan,kecacatan atau kematian. 12 RANTAI INFEKSI ▰ Terjadinya penyakit infeksi adalah adanya hasil interaksi dari agent,host dan environment. ▰ Rantai infeksi dapat diuraikan bahwa perpindahan terjadi ketika agen meninggalkan reservoir melalui pintu keluar (portal of exit), diteruskan dengan beberapa model perpindahan/transmisi, dan memasuki pejamu yang rentan (susceptible host)melalui pintu masuk yang tepat (portal of entry). 13 (1) RESERVOIR ▰ Reservoir agen pembawa infeksi adalah tempat agen untuk hidup,tumbuh dan berkembang biak. ▰ Reservoir meliputi manusia, binatang dan lingkungan. ▰ Manusia rentan terhadap penyakit dengan reservoir hewan. ▰ Kebanyakan penyakit ini ditularkan dari binatang ke binatang, manusia berperan sebagai host yang insidental. ▰ Tumbuhan, tanah dan air juga merupakan reservoir bagi agen pembawa infeksi. ▰ Istilah zoonosis mengacu pada penyakit menular yang ditularkan dari hewan kepada manusia atau sebaliknya. ▰ Beberapa penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia tersebut meliputi : ▻ Brucellosis (sapi, kambing dan babi) ▻ Anthrax (domba, kambing dan kerbau/banteng) ▻ Plague (binatang pengerat) ▻ Trichinosis (babi hutan) ▻ Rabies (kelelawar, raccoons, anjing dan mamalia yang lain) 14 (2) MODEL PERPINDAHAN Cara agent berpindah dari reservoir menuju host (pejamu) yang rentan, dikelompokkan sebagai berikut: ▰ Langsung Penularan langsung dari orang ke orang lain adalah agen penyakit ditularkan langsung dari seorang infeksius ke orang lain melalui hubungan intim (kontak seks), penyakit yg ditimbulkan antara lain GO,syphilis,HIV. Model perpindahan secara langsung melalui: ▻ Kontak Langsung ▻ Penyebaran droplet ▰ Tidak Langsung ▻ Udara ▻ Vehicle ▻ Vektor ▻ Perpindahan mekanis ▻ Perpindahan biologis 15 (3) HOST (PEJAMU) ▰ Rantai infeksi yang terakhir adalah pejamu rentan (susceptible Host). ▰ Kerentanan pejamu tergantung pada faktor genetis, faktor umum lainnya yang mempengaruhi kemampuan individu untuk kebal terhadap infeksi atau untuk membatasi patogenitas dan imunitas spesifik buatan. ▰ Faktor umum yang melawan infeksi meliputi kulit, lapisan lendir, asam lambung, rambut yang ada di saluran pernafasan, refleks batuk, dan respon imun non-spesifik. ▰ Sedangkan faktor umum yang bisa memunculkan infeksi adalah kurang gizi, alkohol dan penyakit atau terapi yang merusak sistem kekebalan tubuh. ▰ Kekebalan buatan spesifik adalah antibodi pelindung yang diarahkan pada agen spesifik. ▰ Antibodi-antibodi ini berkembang untuk merespon infeksi,vaksin atau toksoid (kekebalan aktif) atau terbentuk dengan cara perpindahan melalui plasenta ibu ke anak atau dengan cara penyuntikan antitoksin atau globulin imunitas (kekebalan pasif). 16 FAKTOR YANG MENERANGKAN DISTRIBUSI PENYAKIT ▰ Distribusi atau penyebaranpenyakit pada populasi dideskripsikan menurut orang (person), tempat (place), dan waktu (time). ▰ Variabel Time-Place-Person memberi pembelajaran terhadap gambaran dan pola sebaran penyakit atau masalah kesehatan yang telah terjadi menurut variabel waktu, variabel tempat dan variabel orang (penderita). ▰ Artinya,epidemiologi mendeskripsikan penyebaran penyakit pada populasi menurut faktor sosio- ekonomi-demografi-geografi, seperti umur, jenis kelamin, pendidikan, jenis pekerjaan, pendapatan, ras, keyakinan agama, pola makan, kebiasaan, gaya hidup, tempat tinggal, tempat bekerja, tempat sekolah, dan waktu terjadinya penyakit. 17 ORANG (Person) ▰ Disini dibicarakan peranan umur, jeniskelamin, kelassosial, pekerjaan, golonganetnik, status perkawinan, besarnya keluarga, struktur keluarga dan paritas, penghasilan. ▰ Karakteristik individu mempengaruhi keterpaparan/kepekaan mereka terhadap penyakit. TEMPAT (Place) ▰ Pengetahuan mengenai distribusi geografis suatu penyakit berguna untuk perencanaan pelayanan kesehatan dan dapat memberikan penjelasan mengenai etiologi penyakit. ▰ Perbandingan pola penyakit sering dilakukan antara batas daerah-daerah pemerintahan, kota dan pedesaan, daerah atau tempat berdasarkan batas-batas alam (pegunungan, sungai, lautatau padang pasir), negara-negara, dan regional. 18 Waktu (Time) ▰ Mempelajari hubungan antara waktu dan penyakit merupakan kebutuhan dasar didalam analisis epidemiologis, oleh karena perubahan-perubahan penyakit menurut waktu menunjukkan adanya perubahan faktor-faktor etiologis. ▰ Adapun tujuan Epidemiologi dapat dijelaskan sbb: 1) Mendeskripsikan distribusi, kecenderungan dan riwayat alamiah suatu penyakit atau keadaan kesehatan di suatu populasi, 2) Menjelaskan etiologi penyakit, 3) Meramalkan kejadian penyakit dan 4) Mengendalikan distribusi penyakit dan masalah kesehatan populasi 19 KEBERADAAN PENYAKIT EPIDEMI ▰ Sporadis adalah penyakit yang jarang terjadi dan tidak teratur. ▰ Endemis adalah keberadaan tetap dan /atau prevalensi suatu penyakit atau agent pembawa infeksi. ▰ Hyperendemis keberadaan suatu penyakityang selalu ada dan dalam tingkatan yang tinggi. ▰ Kejadian Luar Biasa (KLB) mempunyai definisi yang sama dengan epidemi, hanya saja KLB terjadi pada daerah geografis yang lebih terbatas. ▰ Pandemi menunjukkan sebuah epidemi yang sudah menyebar ke beberapa negara atau benua, yang biasanya mempengaruhi sejumlah besar orang. 20 POLA EPIDEMI Diklasifikasikan menurut cara penyebarannya dalam sebuah populasi, yaitu : 1. Sumber umum 1. Titik 2. Berselang seling 3. Terus menerus 2. Propagated 3. Campuran 4. Epidemi lainnya 21 INDIKATOR EPIDEMIOLOGI & PEMANFAATANNYA DALAM PROGRAM ▰ Indikator merupakan variabel yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi keadaan atau status dengan melakukan pengukuran terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu. ▰ Indikator bersifat kuantitaif, dan umumnya terdiri atas pembilang (numerator) dan penyebut (denominator). ▰ Pembilang adalah jumlah kejadian yang sedang diukur sedangkan penyebut yang umum digunakan adalah besarnya populasi sasaran bersiko dalam kejadian yang bersangkutan. ▰ Indikator epidemiologi sebenarnya merupakan ukuran ukuran epidemiologi berupa angka morbiditas maupun angka mortalitas permasalahan kesehatan dan dapat digunakan untuk mengukur dan menilai tingkat kesejahteraan masyarakat. 22 KARAKTERISTIK INDIKATOR S M A R T SPECIFIC MEASURABLE ACHIEVABLE RELEVANT TIME BOUND Indikator yang indikator artinya indikator artinya indikator sasaran kinerja ingin dicapai sasaran kinerja dan target yang yang ditetapkan yang kita susun harus yang kita susun ditetapkan dan sasaran memiliki target menggambarkan dapat diukur. masih realistis kinerja bersifat waktu yang apa yang ingin Contoh volume, dan bisa dicapai relevan dengan jelas. Kapan dicapai ukuran relatif dengan tugas pokok dan projek atau sehingga harus (Proporsi, Rasio, dukungan tanggungjawab kegiatan ini spesifik detail Rate), atau sumber daya yang diemban harus selesai dan terfocus angka nominal yang tersedia 23 Hubungan Epidemiologi dan Kependudukan Epidemiologi dan Kependudukan merupakan dua bidang ilmu yang saling terkait erat. Epidemiologi mempelajari pola penyebaran dan faktor risiko penyakit dalam populasi. Kependudukan mempelajari dinamika populasi seperti kelahiran, kematian, migrasi, dan struktur umur. Hubungan antara Epidemiologi dan Kependudukan Epidemiologi dan Kependudukan saling terkait erat. Kependudukan merupakan fokus utama penelitian epidemiologi, sementara epidemiologi memberikan informasi penting untuk kebijakan kependudukan. 1 Faktor Kependudukan Struktur umur, komposisi penduduk, kepadatan penduduk, dan migrasi dapat mempengaruhi pola penyakit. 2 Pola Penyakit Epidemiologi mempelajari pola penyakit berdasarkan karakteristik populasi, seperti umur, jenis kelamin, dan lokasi geografis. 3 Kebijakan Kesehatan Pemahaman epidemiologi membantu dalam perencanaan dan pelaksanaan kebijakan kesehatan masyarakat yang lebih efektif. Faktor-faktor Demografis yang Memengaruhi Epidemiologi Faktor demografis seperti struktur umur, kepadatan penduduk, dan urbanisasi dapat mempengaruhi penyebaran penyakit. Struktur Umur Kepadatan Penduduk Urbanisasi Populasi dengan proporsi lansia Kepadatan penduduk tinggi dapat Pergeseran penduduk dari yang tinggi cenderung lebih rentan mempermudah penularan penyakit pedesaan ke perkotaan dapat terhadap penyakit kronis. menular. memicu perubahan pola penyakit. Pola Penyebaran Penyakit Berdasarkan Karakteristik Populasi Penyakit dapat menyebar secara berbeda dalam populasi dengan karakteristik yang berbeda. 1 Umur 2 Jenis Kelamin Beberapa penyakit lebih sering menyerang Beberapa penyakit lebih sering menyerang pria, kelompok umur tertentu, seperti campak pada sementara yang lainnya lebih sering menyerang anak-anak. wanita. 3 Lokasi Geografis 4 Status Sosial Ekonomi Iklim, lingkungan, dan faktor geografis dapat Akses terhadap layanan kesehatan, nutrisi, dan mempengaruhi pola penyebaran penyakit. sanitasi dapat mempengaruhi risiko terkena penyakit. Peran Kependudukan dalam Perencanaan Kesehatan Masyarakat Data kependudukan penting untuk merencanakan program kesehatan masyarakat yang efektif. Kepadatan Penduduk Membantu menentukan kebutuhan layanan kesehatan di suatu wilayah. Struktur Umur Membantu menentukan kebutuhan program kesehatan untuk kelompok umur tertentu. Tingkat Kematian Membantu mengidentifikasi penyebab kematian dan merumuskan program pencegahan. Tingkat Kelahiran Membantu mengidentifikasi kebutuhan program kesehatan ibu dan anak. Aplikasi Epidemiologi dalam Kebijakan Kependudukan Epidemiologi memberikan informasi yang penting untuk merumuskan kebijakan kependudukan yang efektif. Pencegahan Penyakit Menular Strategi pengendalian penyakit menular seperti imunisasi dan promosi kesehatan. Promosi Kesehatan Reproduksi Program keluarga berencana, edukasi kesehatan reproduksi, dan layanan kesehatan reproduksi. Perencanaan Keluarga Pengembangan program untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, mengurangi angka kematian ibu dan bayi. Tantangan Integrasi Epidemiologi dan Kependudukan Integrasi epidemiologi dan kependudukan menghadapi sejumlah tantangan, termasuk kurangnya data yang terintegrasi, kurangnya sumber daya, dan kurangnya koordinasi antar lembaga. Data yang Terfragmentasi Data epidemiologi dan kependudukan seringkali terfragmentasi di berbagai lembaga. Keterbatasan Sumber Daya Keterbatasan sumber daya dapat menghambat pengumpulan dan analisis data yang diperlukan. Kurangnya Koordinasi Koordinasi antar lembaga yang kurang baik dapat menghambat integrasi data dan kebijakan. Studi Kasus: Pengaruh Perubahan Demografi terhadap Pola Penyakit Contohnya, peningkatan populasi lansia di negara maju menyebabkan peningkatan prevalensi penyakit kronis. Peningkatan Prevalensi Penyakit Kronis Munculnya Penyakit Baru Peningkatan populasi lansia dapat menyebabkan Munculnya penyakit baru seperti penyakit menular yang peningkatan prevalensi penyakit kronis seperti diabetes, resisten terhadap antibiotik dapat mengancam hipertensi, dan penyakit jantung. kesehatan masyarakat. TERIMA KASIH (^_^)