Document Details

BeneficentCthulhu

Uploaded by BeneficentCthulhu

2021

Tim Dosen Bahasa Indonesia

Tags

Indonesian grammar Indonesian language capitalization rules Indonesia

Summary

This document contains materials related to Indonesian grammar. It discusses the usage of capital letters, italics, and boldface in Indonesian, as well as the writing of words and terms. It includes examples and explanations for proper use based on the Indonesian language rules.

Full Transcript

11/7/2021 EJAAN BAHASA INDONESIA MATERI YANG DIBAHAS 1. Pemakaian Huruf Kapital, Huruf Miring, dan Huruf Tebal 2. Penulisan Kata 3. Penulisan Unsur Serapan 4. Pemakaian Tanda Baca 1 ...

11/7/2021 EJAAN BAHASA INDONESIA MATERI YANG DIBAHAS 1. Pemakaian Huruf Kapital, Huruf Miring, dan Huruf Tebal 2. Penulisan Kata 3. Penulisan Unsur Serapan 4. Pemakaian Tanda Baca 1 11/7/2021 TUJUAN PEMBELAJARAN 1. agar mahasiswa mengenal dan mengetahui ejaan bahasa Indonesia yang tepat, 2. agar mahasiswa memahami penggunaan ejaan bahasa Indonesia secara tepat, 3. agar mahasiswa dapat mengaplikasikannya dalam semua jenis karya ilmiah yang hendak ditulis secara terampil. I. 4Pemakaian Huruf Kapital, Huruf Miring, dan Huruf Tebal A. Huruf Kapital 1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat, baik kalimat berita, kalimat tanya, maupun kalimat perintah. (cukup jelas) 2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. 2 11/7/2021 Misalnya: 5 Kakak bertanya, ”Siapa yang memenangkan pertandingan itu?” "Mereka berhasil meraih medali emas," katanya. “Kamis pagi,” kata Rudi, “mereka akan pulang.” Bandingkan: “Kamis pagi mereka akan pulang,” kata Rudi. Pada contoh terakhir, kata mereka ditulis dengan huruf kecil karena tidak mengawali petikan langsung, tetapi lanjutan dari frasa kamis pagi seperti pada kalimat kedua. Tim Dosen Bahasa Indonesia 3.6Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama agama, kitab suci dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya: Hindu, Alquran, hamba-Mu, Yang Mahakuasa 4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. Misalnya: Haji Danu, Sultan Hasanuddin Bandingkan: Tahun ini ia pergi naik haji. Tim Dosen Bahasa Indonesia 3 11/7/2021 7 Catatan: Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan. Misalnya: Selamat datang, Yang Mulia. Semoga berbahagia, Sultan. Apa kabar, Prof? 5.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. Tim Dosen Bahasa Indonesia Misalnya: 8 Wakil Presiden Adam Malik, Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Bandingkan contoh di atas dengan contoh di bawah ini! Kemarin Brigadir Jenderal Sardi dilantik menjadi mayor jenderal. Tim Dosen Bahasa Indonesia 4 11/7/2021 9 6.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur- unsur nama orang, termasuk julukan Misalnya: Amir Hamzah Jenderal Kancil (Jika nama orang seperti Diesel dan Ampere dipakai untuk nama benda atau satuan, nama tersebut ditulis dengan huruf kecil, misalnya, mesin diesel dan lima ampere) Tim Dosen Bahasa Indonesia 10 7.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. Misalnya: bangsa Indonesia, suku Sunda, bahasa Inggris Bandingkan: mengindonesiakan, keinggris-inggrisan Catatan: Untuk nama mata pelajaran atau mata kuliah yang menggunakan kata bahasa, nama mata kuliah tersebut ditulis kapital menjadi Bahasa Indonesia. Tim Dosen Bahasa Indonesia 5 11/7/2021 11 8.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah (yang dipakai sebagai nama). Misalnya: tahun Hijriah, bulan Agustus, hari Jumat, hari Galungan, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Bandingkan: Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsanya. Tim Dosen Bahasa Indonesia 9.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama 12 nama geografi (yang menjadi unsur nama diri). Misalnya: Gunung Semeru, Kali Brantas Catatan: (1) Huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri tidak ditulis dengan huruf kapital. Misalnya: berlayar ke teluk mandi di sungai (2) Huruf pertama nama diri geografi yang dipakai sebagai nama jenis tidak ditulis dengan huruf kapital. Misalnya: jeruk bali (Citrus maxima) Tim Dosen Bahasa Indonesia kacang bogor (Voandzeia subterranea) 6 11/7/2021 Nama yang disertai nama geografi dan merupakan 13 nama jenis dapat dikontraskan atau disejajarkan dengan nama jenis lain dalam kelompoknya. Misalnya: Kita mengenal berbagai macam gula, seperti gula jawa, gula pasir, gula tebu, gula aren, dan gula anggur. Contoh berikut bukan nama jenis. Dia mengoleksi batik Cirebon, batik Pekalongan, batik Solo, batik Yogyakarta, dan batik Madura. Selain film Hongkong, juga akan diputar film India, film Korea, dan film Jepang. Tim Dosen Bahasa Indonesia 14 10.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintah, dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti dan. Misalnya: Republik Indonesia, Majelis Permusyawaratan Rakyat, Keputusan Presiden Republik Indonesia, Nomor 57, Tahun 1972 Tim Dosen Bahasa Indonesia 7 11/7/2021 15 Bandingkan dengan contoh di bawah ini! menjadi sebuah republik, beberapa badan hukum, kerja sama antara pemerintah dan rakyat, menurut undang-undang yang berlaku 11.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi. Misalnya: Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial, Rancangan Undang- Undang Kepegawaian Tim Dosen Bahasa Indonesia 16 12.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, untuk yang tidak terletak pada posisi awal. Misalnya: Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma. Bacalah majalah Bahasa dan Sastra. Ia menyelesaikan makalah “Asas-Asas Hukum Perdata”. Tim Dosen Bahasa Indonesia 8 11/7/2021 17 13.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan. Misalnya: Dr. M.A. Tn. Ny. Sdr. 14.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan. Tim Dosen Bahasa Indonesia Misalnya: 18 “Kapan Bapak berangkat?” tanya Harto. Adik bertanya, “Itu apa Bu?” Surat Saudara sudah saya terima. Besok Paman akan datang. Mereka pergi ke rumah Pak Camat. Para ibu mengunjungi Ibu Hasan. Bandingkan contoh di atas dengan contoh di bawah ini! Kita harus menghormati bapak dan ibu kita. Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga. Tim Dosen Bahasa Indonesia 9 11/7/2021 19 15.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda. Misalnya: Surat Anda telah kami terima. B.Huruf Miring 1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan. Misalnya: majalah Bahasa dan Kesusastraan surat kabar Pikiran Rakyat Tim Dosen Bahasa Indonesia 20 2.Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata. Misalnya: Huruf pertama kata abad ialah a. Ia bukan menipu, tetapi ditipu. 3.Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya. Tim Dosen Bahasa Indonesia 10 11/7/2021 21 Misalnya: Nama ilmiah buah manggis ialah Carnicia mangostana. Ungkapan bhinneka tunggal ika dijadikan semboyan negara Indonesia. Bandingkan contoh di atas dengan contoh di bawah ini! Negara itu telah mengalami empat kudeta. Catatan: Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yang akan dicetak miring diberi satu garis di bawahnya. Tim Dosen Bahasa Indonesia 22 Catatan: (1) Nama diri, seperti nama orang, lembaga, atau organisasi, dalam bahasa asing atau bahasa daerah tidak ditulis dengan huruf miring. (2) Dalam naskah tulisan tangan atau mesin tik (bukan komputer), bagian yang akan dicetak miring ditandai dengan garis bawah. (3) Kalimat atau teks berbahasa asing atau berbahasa daerah yang dikutip secara langsung dalam teks berbahasa Indonesia ditulis dengan huruf miring. Tim Dosen Bahasa Indonesia 11 11/7/2021 C. Huruf Tebal 1. 23 Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang ditulis miring. Misalnya: Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidak terdapat dalam Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. 2. Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian- bagian karangan, seperti judul buku, bab, atau subbab. Misalnya: 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kondisi kebahasaan di Indonesia yang diwarnai oleh satu bahasa standar dan ratusan bahasa daerah—ditambah beberapa bahasa asing, terutama bahasa Inggris—membutuhkan penanganan yang tepat dalam perencanaan bahasa. Tim Dosen Bahasa Indonesia II. 24Penulisan Kata A. Kata Dasar (cukup jelas) B. Kata Turunan 1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya. (cukup jelas) 2. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan, atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. Misalnya: bertepuk tangan, garis bawahi Tim Dosen Bahasa Indonesia 12 11/7/2021 25 3.Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai. Misalnya: menggarisbawahi, menyebarluaskan 4.Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai. Misalnya: antarkota, dasawarsa, demoralisasi, mancanegara, narapidana, ultramodern. Tim Dosen Bahasa Indonesia 26 Catatan: 1) Jika bentuk terikat diikuti oleh kata dengan huruf awal huruf kapital, di antara kedua unsur itu dituliskan tanda hubung (-). Misalnya: non-Indonesia, non-Jepang 2) Jika kata maha sebagai unsur gabungan diikuti oleh kata esa dan kata yang bukan kata dasar, gabungan itu ditulis terpisah. Misalnya: Tuhan Yang Maha Esa, Yang Maha Pemurah, Yang Mahakuasa Tim Dosen Bahasa Indonesia 13 11/7/2021 C.27Kata Ulang Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung. (cukup jelas) D. Gabungan Kata 1. Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, unsur-unsurnya ditulis terpisah. Misalnya: duta besar, mata pelajaran, persegi panjang, Tim Dosen Bahasa Indonesia 28 2.Gabungan kata, termasuk isilah khusus, yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian unsur yang bersangkutan. Misalnya: buku sejarah-baru, mesin-hitung tangan, ibu-bapak kami Bandingkan: buku-sejarah baru, mesin hitung-tangan, ibu bapak- kami Tim Dosen Bahasa Indonesia 14 11/7/2021 293.Gabungan kata berikut ditulis serangkai. Misalnya: acapkali, adakalanya, daripada, kepada, darmawisata, dukacita, olahraga, peribahasa, saputangan, segitiga, sukarela, akhirulkalam, halalbihalal. E. Kata Ganti ku, kau, mu, nya Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; ku, mu, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. (cukup jelas) Tim Dosen Bahasa Indonesia F.30Kata Depan di, ke, dari Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada. Misalnya: di mana, dari mana ke luar, ke mana Bandingkan contoh di atas dengan contoh di bawah ini! daripada, kepada, keluar, kemari, kemarikan Tim Dosen Bahasa Indonesia 15 11/7/2021 G.Kata 31 si dan sang Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Misalnya: Harimau itu marah sekali kepada sang Kancil. Surat itu dikirimkan kembali kepada si pengirim. H.Partikel 1. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.(cukup jelas) Tim Dosen Bahasa Indonesia 32 2.Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Misalnya: Jika ayah pergi, adik pun ingin pergi. Jangankan dua kali, sekali pun ia belum pernah datang ke rumahku. Bandingkan contoh di atas dengan contoh di bawah ini! Sekalipun belum memuaskan, hasil pekerjaannya dapat dijadikan pegangan. Tim Dosen Bahasa Indonesia 16 11/7/2021 33 Catatan: Kelompok yang lazim dianggap padu berikut ini ditulis serangkai, misalnya adapun, andaipun, ataupun, bagaimanapun, kendatipun, maupun, meskipun, sungguhpun, walaupun. 3. Partikel per yang berarti mulai, demi, dan tiap ditulis terpisah dari bagian kalimat yang mendahului atau mengikutinya. Misalnya: Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji per 1 April. Mereka masuk satu per satu. Harga kain itu Rp20.000,00 per helai. Tim Dosen Bahasa Indonesia I.Singkatan 34 dan Akronim 1.Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih. a.Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik. Misalnya: S.H. Kramawijaya Marlia S.S. Marlia, S.S. Sdr. Kol. Tim Dosen Bahasa Indonesia 17 11/7/2021 b.35Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik. Misalnya: DPR, NKRI, PBB, KUHP Catatan: Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata yang bukan nama diri ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik. Misalnya: PT, SD, NIP Tim Dosen Bahasa Indonesia 36 c. Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik. Misalnya: dsb. hlm. sda. Yth. Bandingkan dengan singkatan berikut ini! s.d. a.n. d.a. u.b. u.p. Tim Dosen Bahasa Indonesia 18 11/7/2021 37 d.Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak tidak diikuti tanda titik. Misalnya: Cu TNT cm kVA l kg Rp Tim Dosen Bahasa Indonesia 38 2.Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata. a.Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital. Misalnya: ABRI LAN SIM Tim Dosen Bahasa Indonesia 19 11/7/2021 39 b.Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital. Misalnya: Akabri, Unpad c.Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil. Misalnya: pemilu rapim Tim Dosen Bahasa Indonesia Catatan: 40 Jika dianggap perlu membentuk akronim, hendaknya diperhatikan syarat-syarat berikut ini. 1) Jumlah suku kata akronim jangan melebihi jumlah suku kata yang lazim pada kata Indonesia. 2) Akronim dibentuk dengan mengindahkan keserasian kombinasi vokal dan konsonan yang sesuai dengan pola kata Indonesia yang lazim. Tim Dosen Bahasa Indonesia 20 11/7/2021 J.Angka 41 dan Lambang Bilangan Angka Arab atau angka Romawi lazim dipakai sebagai lambang bilangan atau nomor. Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D (500), M (1.000) Tim Dosen Bahasa Indonesia 421.Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. 2.Angka digunakan untuk menyatakan (i) ukuran panjang, berat, luas, dan isi, (ii) satuan waktu, (iii) nilai uang, dan (iv) kuantitas. Misalnya: 0,5 cm (0,5 sentimeter) Rp5.000,00 (5.000 rupiah) US$50 (50 dolar Amerika) Tim Dosen Bahasa Indonesia 21 11/7/2021 43 3.Angka lazim dipakai untuk melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar pada alamat. Misalnya: Jalan Tanah Abang I No. 15 4.Angka digunakan juga untuk menomori bagian karangan dan ayat kitab suci. Misalnya: Bab X, Pasal 5, halaman 252 Surat Yasin: 9 Tim Dosen Bahasa Indonesia 44 5. Penulisan lambang bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut. a. Bilangan utuh Misalnya: dua puluh dua b. Bilangan pecahan Misalnya setengah (1/2) tiga perempat (3/4) tiga dua pertiga (3 ⅔) seperseratus (1/100) satu dua persepuluh(1,2) Tim Dosen Bahasa Indonesia 22 11/7/2021 45 6.Penulisan lambang bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut ini. Misalnya: pada awal abad XX pada awal abad ke-20 pada awal abad kedua puluh 7.Penulisan lambang bilangan yang mendapat akhiran -an mengikuti cara berikut ini. Misalnya: tahun ’50-an uang 5000-an Tim Dosen Bahasa Indonesia 8.Lambang bilangan yang dapat dinyatakan 46 dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf kecuali jika beberapa lambang bilangan pakai secara berurutan, seperti dalam perincian dan pemaparan. Misalnya: Mereka menonton drama itu sampai tiga kali. Koleksi perpustakaan itu lebih dari satu juta buku. Di antara 72 anggota yang hadir, 52 orang setuju, 15 orang tidak setuju, dan 5 orang abstain. 9.Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu, susunan kalimat diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak terdapat pada awal kalimat. Tim Dosen Bahasa Indonesia 23 11/7/2021 47 Misalnya: Lima belas orang tewas dalam kecelakaan itu. Pak Darmo mengundang 250 orang tamu. Bukan 15 orang tewas dalam kecelakaan itu. Dua ratus lima puluh orang tamu diundang Pak Darmo. 10.Angka yang menunjukkan bilangan utuh yang besar dapat dieja sebagian supaya lebih mudah dibaca. Misalnya: Perusahaan itu mendapat pinjaman 250 juta rupiah. Tim Dosen Bahasa Indonesia 48 11.Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks kecuali di dalam dokumen resmi seperti akta dan kuitansi. (cukup jelas) 12.Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisan harus tepat. Misalnya: Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp999,75 (sembilan ratus sembilan puluh sembilan dan tujuh puluh lima perseratus rupiah). Atau Saya lampirkan tanda terima uang sebesar 999,75 (sembilan ratus sembilan puluh sembilan dan tujuh puluh lima perseratus) rupiah. Tim Dosen Bahasa Indonesia 24 11/7/2021 49 III. Penulisan Unsur Serapan (akan dijelaskan pada bab selanjutnya) IV.Pemakaian Tanda Baca A. Tanda Titik (.) 1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. (cukup jelas) 2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar. Misalnya: 1. Patokan Umum 1.1 Isi Karangan Tim Dosen Bahasa Indonesia Catatan: 50 Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan atau ikhtisar jika angka atau huruf itu merupakan yang terakhir dalam deretan angka atau huruf. 3.Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu. Misalnya: pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik) Tim Dosen Bahasa Indonesia 25 11/7/2021 51 4. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu. Misalnya: 0.20.30 (20 menit, 30 detik) 5. Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka. Misalnya: Siregar, Merari.1920. Azab dan Sengsara. Weltevreden: Balai Pustaka. Tim Dosen Bahasa Indonesia 52 6a.Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya. Misalnya: Desa itu berpenduduk 24.200 orang. 6b.Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah. Misalnya: Lihat halaman 2345 dan seterusnya. Tim Dosen Bahasa Indonesia 26 11/7/2021 53 7. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya. Misalnya: Acara Kunjungan Adam Malik Salah Asuhan 8. Tanda titik tidak dipakai di belakang (1) alamat pengirim dan tanggal surat atau (2) nama dan alamat penerima surat. Tim Dosen Bahasa Indonesia Misalnya: 54 Yth. Sdr. Moh.Hasan (tanpa titik) Jalan Arif 43 (tanpa titik) Palembang (tanpa titik) B. Tanda Koma (,) 1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Tim Dosen Bahasa Indonesia 27 11/7/2021 Misalnya: 55 Saya membeli kertas, pena, dan tinta. Satu, dua, … tiga! 2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi, sedangkan, melainkan. Misalnya: Saya ingin datang, tetapi hari hujan. Tim Dosen Bahasa Indonesia 56 3a. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya. Misalnya: Karena sibuk, ia lupa akan janjinya. 3b. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya. Tim Dosen Bahasa Indonesia 28 11/7/2021 Misalnya: 57 Dia tahu bahwa soal itu penting. 4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat, termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi. Misalnya: Oleh karena itu, kita harus berhati-hati. Tim Dosen Bahasa Indonesia 58 5. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, dari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat. Misalnya: O, begitu? 6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. Misalnya: “Saya gembira,” kata Ibu, “karena kamu lulus.” Tim Dosen Bahasa Indonesia 29 11/7/2021 59 7. Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. Misalnya: Surat ini harap dialamatkan kepada Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Raya Salemba 6, Jakarta. Surabaya, 10 Mei 1960 Kuala Lumpur, Malaysia Tim Dosen Bahasa Indonesia 60 8. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka. Misalnya: Alisjahbana, Sutan Takdir. 1949. Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia. Jilid 1 dan 2. Djakarta: PT Pustaka Rakjat. 9. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki. Tim Dosen Bahasa Indonesia 30 11/7/2021 61Misalnya: W.J.S. Poerwadaminta, Bahasa Indonesia untuk Karang-Mengarang (Yogyakarta: UP Indonesia, 1967), hlm. 4. 10.Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga. Misalnya: B. Ratulangi, S.E. Tim Dosen Bahasa Indonesia 62 11.Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka. Misalnya: Rp12,50 12.Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi. Misalnya: Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali. Tim Dosen Bahasa Indonesia 31 11/7/2021 63 13.Tanda koma dapat dipakai–untuk menghindari salah baca–di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat. Misalnya: Atas bantuan Agus, Karyadi mengucapkan terima kasih. 14.Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru. Tim Dosen Bahasa Indonesia Misalnya: 64 “Di mana Saudara tinggal?” tanya Karim. C.Tanda titik koma (;) 1.Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara. Misalnya: Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga. Tim Dosen Bahasa Indonesia 32 11/7/2021 65 2. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan bagian kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk. Misalnya: Ayah mengurus tanamannya di kebun; Ibu bekerja di dapur; Adik menghafal nama-nama pahlawan; saya sendiri mendengarkan siaran radio. D. Tanda Titik Dua (:) 1.Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian. Tim Dosen Bahasa Indonesia 66Misalnya: Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari. 2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian. Misalnya: Hari : Senin Waktu : 09.00 WIB Tim Dosen Bahasa Indonesia 33 11/7/2021 67 4. Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di antara bab dan ayat dalam kitab suci, (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan, serta (iv) nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan. Misalnya: Surah Yasin: 9 E. Tanda Hubung (-) 1. Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris. (jelas) Tim Dosen Bahasa Indonesia 68 E. Tanda Hubung (-) 1. Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris. (jelas) 2. Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata di belakang atau akhiran dengan bagian kata di depannya pada pergantian baris.(jelas) (Akhiran -i tidak dipenggal supaya jangan terdapat satu huruf saja pada pangkal baris. 3. Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang. (Angka 2 sebagai tanda ulang hanya digunakan pada tulisan cepat dan notula, dan tidak dipakai pada teks karangan Tim Dosen Bahasa Indonesia 34 11/7/2021 69 4. Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal. Misalnya : p-a-n-i-t-i-a 8-4-1973 5. Tanda hubung boleh dipakai untuk memperjelas (i) hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan, dan (ii) penghilang bagian kelompok lain. Tim Dosen Bahasa Indonesia 70 Misalnya: ber-evolusi, dua puluh lima-ribuan (20x5000), tanggung-jawab dan kesetiakawanan-sosial 6. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (i) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, (ii) ke- dengan angka, (iii) angka dengan -an, (iv) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan (v) nama jabatan rangkap. Misalnya: Se-Indonesia, hadiah ke-2, tahun 50-an, hari-H, sinar- X; Menteri-Sekretaris Negara. Tim Dosen Bahasa Indonesia 35 11/7/2021 71 7. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing. Misalnya: di-smash, pen-tackle-an F. Tanda Pisah (−) 1. Tanda pisah memmbatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bagian kalimat. Misalnya: Kemerdekaan bangsa itu−saya yakin akan tercapai−diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri. Tim Dosen Bahasa Indonesia 72 2. Tanda pisah menegaskan keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas. Misalnya: Rangkaian temuan ini−evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan atom−telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta. 3.Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti ’sampai ke’ atau ’sampai dengan’. Tim Dosen Bahasa Indonesia 36 11/7/2021 73Misalnya: 1910−1945 tanggal 5−10 April 1970 Jakarta−Bandung Catatan : Dalam pengetikan, tanda pisah dinyatakan dengan dua buah tanda hubung tanpa spasi sebelum dan sesudahnya. Tim Dosen Bahasa Indonesia G.Tanda 74 Elipsis (…) 1.Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus- putus. Misalnya: Kalau begitu…ya, marilah kita bergerak. 2. Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilanngkan. Misalnya: Sebab-sebab kemerosotan…akan diteliti lebih lanjut. Tim Dosen Bahasa Indonesia 37 11/7/2021 75 Catatan: Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu dipakai empat buah titik; tiga buah untuk menandai penghilangan teks dan satu untuk menandai akhir kalimat. Misalnya: Dalam tulisan, tanda baca harus digunakan dengan hati hati…. H. Tanda Tanya (?) 1.Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.(jelas) Tim Dosen Bahasa Indonesia 76 2. Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kallimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya. Misalnya: Ia dilahirkan pada tahun 1683 (?). Uangnya sebanyak 10 juta rupiah (?) hilang. I. Tanda Seru (!) Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atupun rasa emosi yang kuat.(jelas) Tim Dosen Bahasa Indonesia 38 11/7/2021 J.77Tanda Kurung ((…)) 1. Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan. Misalnya: Bagian perencanaan sudah selesai menyusun DIK (Daftar Isian Kegiatan) kantor itu. 2. Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan. Misalnya: Sajak Tranggono yang berjudul “Ubud” (nama tempat yang terkenal di Bali) ditulis pada tahun 1962. Tim Dosen Bahasa Indonesia 78 3. Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan. Misalnya: Pejalan kaki itu berasal dari (kota) Surabaya. 4. Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan. Misalnya: Faktor produksi menyangkut masalah (a) alam, (b) tenaga kerja, dan (c) modal. Tim Dosen Bahasa Indonesia 39 11/7/2021 79 K. Tanda Kurung Siku ([…]) 1. Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa keslahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli Misalnya: Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik. Tim Dosen Bahasa Indonesia 80 2. Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung. Misalnya: Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman 35-38]) perlu dibentangkan di sini. L. Tanda Petik (“…”) 1. Tanda petik mengapit, petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lainnya. Tim Dosen Bahasa Indonesia 40 11/7/2021 81Misalnya: “Saya belum siap,” kata Mira, "tunggu sebentar!” Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, ”Bahasa negara ialah bahasa Indonesia.” 2. Tanda petik dipakai untuk mengapit judul sajak, lagu, film, sinetron, artikel, naskah, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat. Misalnya: Sajak “Pahlawanku” terdapat pada halaman 125 buku itu. Marilah kita menyanyikan lagu “Maju Tak Gentar”! Film “Ainun dan Habibie” merupakan kisah nyata yang diangkat dari sebuah novel. Tim Dosen Bahasa Indonesia 82 3. Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus. Misalnya: “Tetikus” komputer ini sudah tidak berfungsi. Dilarang memberikan “amplop” kepada petugas! 4.Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung. Misalnya: Kata Rae,”Kamu memang hebat!” Tim Dosen Bahasa Indonesia 41 11/7/2021 83 5.Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat. Misalnya: Karena warna kulitnya, Budi mendapat julukan “si Hitam”. Catatan: Tanda petik pembuka dan tanda petik penutup pada Pasangan itu ditulis sama tinggi di sebelah atas baris. Tim Dosen Bahasa Indonesia 84 M. Tanda Petik Tunggal (‘…’) 1. Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain. Misalnya: Tanya Basri, ”Kau dengar bunyi ’kring-kring’ tadi?” 2. Tanda petik tunggal mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan asing. (Lihat pemakaian tanda kurung, Bab V, Pasal J.) Misalnya: Feed-back ‘balikan’ Tim Dosen Bahasa Indonesia 42 11/7/2021 85 N.Tanda garis miring 1.Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwin. Misalnya: No. 7/PK/1973 Jalan Kramat III/10 Tahun anggaran 1985/1986 2.Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau dan tiap. Tim Dosen Bahasa Indonesia 86Misalnya: Dikirim lewat darat/laut Harganya Rp25,00/lembar 3. Tanda garis miring dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan atau kelebihan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain. Misalnya: Buku Pengantar Ling/g/uistik karya Verhaar dicetak beberapa kali. Asmara/n/dana merupakan salah satu tembang macapat budaya Jawa. Tim Dosen Bahasa Indonesia 43 11/7/2021 O.Tanda 87 Penyingkat atau Apostrof ( ′ ) Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun. Misalnya: Dia 'kan kusurati. ('kan = akan) Mereka sudah datang, 'kan? ('kan = bukan) 5 Mei ‘13 (‘13 = 2013) 88 DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. “Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia”. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 44

Use Quizgecko on...
Browser
Browser