Aturan Penulisan Kata dalam Bahasa Indonesia

Ejaan Bahasa Indonesia

• Materi yang dibahas meliputi: penggunaan huruf kapital, huruf miring, dan huruf tebal; penulisan kata; penulisan unsur serapan; dan pemakaian tanda baca.

Tujuan Pembelajaran

• Mahasiswa akan memahami dan mengetahui ejaan bahasa Indonesia yang tepat.
• Mahasiswa akan memahami penggunaan ejaan bahasa Indonesia secara tepat.
• Mahasiswa akan dapat mengaplikasikan ejaan bahasa Indonesia dalam karya ilmiah secara terampil.

Pemakaian Huruf Kapital, Huruf Miring, dan Huruf Tebal

• Huruf Kapital: Digunakan sebagai huruf pertama pada awal kalimat, kalimat tanya, dan kalimat perintah. Juga untuk huruf pertama petikan langsung.
• Huruf Kapital (Contoh): Kata-kata terkait nama agama, kitab suci, dan Tuhan. Gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. Jabatan dan pangkat, jika diikuti dengan nama orang. Nama instansi atau tempat.
• Huruf Miring: Digunakan untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan. Juga untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata. Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
• Huruf Tebal: Digunakan untuk menegaskan bagian tulisan yang miring.

Penulisan Kata

• Kata Dasar: Penjelasan penggunaan kata dasar tidak dijelaskan secara spesifik di sini.
• Kata Turunan: Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikutinya atau mendahuluinya. Gabungan kata yang merupakan istilah khusus ditulis terpisah.

Penulisan Unsur Serapan

• Penjelasan detail tentang penulisan unsur serapan tidak tersedia.

Pemakaian Tanda Baca

• Tanda Titik (.) Digunakan pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Dipakai di belakang angka atau huruf dalam bagan, ikhtisar, atau daftar. Digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu. Digunakan di antara nama penulis, judul tulisan, dan tempat terbit dalam daftar pustaka. Tidak dipakai di belakang angka atau huruf yang merupakan yang terakhir di deretan angka atau huruf dalam suatu bagan atau ikhtisar.
• Tanda Koma (,) Digunakan untuk memisahkan unsur-unsur dalam perincian atau pembilangan. Untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat mendahului induk kalimat. Untuk memisahkan kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata-kata seperti "tetapi," "sedangkan," atau "melainkan." Untuk memisahkan kata seperti "o, ya, wah, aduh, kasihan" dari kata lain dalam kalimat. Untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain kalimat.
• Tanda Titik Koma (; ) Digunakan untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
• Tanda Titik Dua (: ) Digunakan pada akhir pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian. Digunakan sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
• Tanda Elipsis (...) Digunakan untuk menandakan bagian kalimat yang terputus-putus. Menunjukkan bagian kalimat yang dihilangkan.
• Tanda Tanya (?) Digunakan pada akhir kalimat tanya. Digunakan dalam tanda kurung untuk menandakan bagian kalimat yang disangsikan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
• Tanda Seru (!) Digunakan pada akhir kalimat seruan atau perintah. Untuk menunjukkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.
• Tanda Kurung ((...)) Mengapit keterangan tambahan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan. Mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat. Menyatakan bagian kalimat yang bisa dihilangkan. untuk memisahkan angka atau huruf yang memerinci suatu urutan keterangan.
• Tanda Kurung Siku ([...]) Mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat orang lain. Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.
• Tanda Petik ("...") Untuk mengapit petikan langsung, judul sajak, lagu, film, sinetron, artikel, naskah, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat. Untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus. Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung..
• Tanda Garis Miring (/) Untuk mengganti kata atau dan tiap. Untuk mengapit bagian kata atau kelompok kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan atau kelebihan dalam naskah.