Copy of BA MKDU 4221 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Edisi 2 PDF
Document Details
Uploaded by IlluminatingFlugelhorn1900
Universitas Terbuka
null
Tags
Related
- Islamic Book on Education PDF
- Past Paper - Islamic Education (PDF)
- Islamic C11 P1 27_6 PDF
- TOPIC 3 - PENDIDIKAN UGAMA DALAM MENDUKUNG KONSEP MELAYU ISLAM BERAJA (ISLAM SEBAGAI AGAMA YANG SYUMUL) INTAKE 14 SEM 1 PDF
- كتاب الاسلامية الرابع الاعدادي PDF
- Islamic Education Past Paper - Grade 7, November Review
Summary
This document is a course material for Pendidikan Agama Islam, possibly from a university. It contains a table of contents and an introductory section.
Full Transcript
Daftar Isi Modul 01 Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan Kegiatan Belajar 1 Keimanan dan Ketakwaan Kegiatan Belajar 2 1.24 Filsafat Ketuhanan Modul 02 Hakikat, Martabat, da...
Daftar Isi Modul 01 Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan Kegiatan Belajar 1 Keimanan dan Ketakwaan Kegiatan Belajar 2 1.24 Filsafat Ketuhanan Modul 02 Hakikat, Martabat, dan Tanggung Jawab Manusia Kegiatan Belajar 1 249 Hakikat Manusia Kegiatan Belajar 2 Martabat Manusia Kegiatan Belajar 3 Tanggung Jawab Manusia Modul 03 =5 Masyarakat Beradab, Peran Umat Beragama, Hak Asasi Manusia, dan Demokrasi Kegiatan Belajar 1 Masyarakat Beradab dan Sejahtera Kegiatan Belajar 2 3.18 Peran Umat Beragama dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahtera Kegiatan Belajar 3 3.25 Hak Asasi Manusia dan Demokrasi Modul 04 Hukum Kegiatan Belajar 1 Menumbuhkan Kesadaran untuk Taat terhadap Hukum Allah SWT Kegiatan Belajar 2 4.23 Fungsi Profetik Agama (Kerasulan Nabi Muhammad SAW) dalam Hukum Islam Modul 05 Agama sebagai Sumber Moral dan Akhlak Mulia dalam Kehidupan Kegiatan Belajar 1 Agama sebagai Sumber Moral Kegiatan Belajar 2 5.20 Akhlak Mulia dalam Kehidupan Modul 06 Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni Kegiatan Belajar 1 6.5 Iman, Ipteks, dan Amal sebagai Kesatuan Kegiatan Belajar 2 6.22 Kewajiban Menuntut dan Mengamalkan Ilmu Kegiatan Belajar 2 6.37 Tanggung Jawab Ilmuwan dan Seniman Modul 07 Budaya Akademik dan Budaya Kerja (Etos) dalam Islam Kegiatan Belajar 1 Memahami Makna Budaya Akademik dalam Islam Kegiatan Belajar 2 Etos Kerja, Sikap Terbuka, dan Keadilan dalam Islam Modul 08 Politik Kegiatan Belajar 1 Kontribusi Agama dalam Kehidupan Politik Kegiatan Belajar 2 Peranan Agama dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa Modul 09 Kerukunan Antar Umat Beragama Kegiatan Belajar 1 Agama adalah Rahmat dari Allah SWT bagi Seluruh Hamba-Nya Kegiatan Belajar 2 Kerukunan Antar Umat Beragama Tinjauan Mata Kuliah ateri Pendidikan Agama Islam secara substansial merupakan salah satu Mata kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) atau disebut juga sebagai mata kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) dengan beban studi 3 sks (Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No. 43 dan 44/Dikti/Kep/2006). Pembahasan materi mata kuliah ini lebih mengarah kepada pemahaman ajaran agama islam yang menuntut untuk diterapkan dalam berkiprah sebagai warga negara yang religius dalam kondisi bangsa yang pluralistik yang bersifat universal. Mata kuliah ini membahas tentang: Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan., Hakikat, Martabat, dan Tanggung Jawab Manusia., Masyarakat Beradab, Peran Umat Beragama, Hak Asasi Manusia, dan Demokrasi., Hukum., Agama sebagai Sumber Moral dan Akhlak Mulia dalam Kehidupan., Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni., Budaya Akademik dan Budaya Kerja (Etos) dalam Islam., Politik dan Kerukunan antar Umat Beragama. Secara Umum setelah mahasiswa mempelajari materi mata kuliah ini diharapkan mampu menerapkan nilai-nilai dasar ajaran agama islam untuk menumbuhkan kerukunan antar umat beragama kehidupan secara individual, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Secara Khusus setelah mahasiswa mempelajari materi mata kuliah ini diharapkan mampu: 8 menjelaskan tentang Ketuhanan Yang Maha Esa; 2 menjelaskan hakikat, martabat dan tanggung jawab manusia; 3 menjelaskan pengertian masyarakat beradab, peran umat beragama, HAM dan demokrasi; menumbuhkan kesadaran untuk taat terhadap hukum dan fungsi agama; SAAMe menjelaskan pengertian moral dan akhlak mulia; menjelaskan budaya akademik, etos kerja, sikap terbuka dan keadilan; menjelaskan peran IPTEKS dalam IMTAQ; menjelaskan peran agama dalam kehidupan berpolitik untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa, nilai-nilai ajaran agama islam sebagai rahmat Tuhan YME; dan 9. mewujudkan kerukunan antar umat beragama dalam kehidupan pluralistik di Indonesia. Materi mata kuliah ini disajikan dalam sembilan modul dengan rincian sebagai berikut: Modul 1 : Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan Modul 2 : Manusia Modul 3 : Masyarakat Modul 4 : Hukum Modul 5 : Moral Modul 6 : Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni Modul 7 : Budaya Modul 8 : Politik Modul 9 : Kerukunan Antar Umat Beragama Selanjutnya agar Anda berhasil dalam mempelajari materi yang tersaji pada mata kuliah ini, perhatikan beberapa saran berikut: 1. pelajari materi setiap modul secara bertahap dan berulang-ulang sampai pada tingkat penguasaan paling sedikit 80%; kerjakan setiap latihan dengan seksama dan sungguh-sungguh; $ M diskusikan bagian-bagian yang sulit Anda pahami dengan teman sejawat; dan tanyakan penyelesaian hal yang sulit kepada orang lain yang lebih memahami. MKDU4221/MODUL 1 & Pendahuluan —— ada modul satu ini Anda akan diajak untuk mempelajari tentang “Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan”. Topik “Tuhan Yang Maha Esa” akan membahas tentang keimanan dan ketakwaan, sedangkan Topik “Ketuhanan” akan membahas tentang Filsafat ketuhanan. Ada dua pertanyaan yang harus Anda jawab, jika kedua pertanyaan tersebut dapat Anda jawab berarti Anda sudah memahami materi pada modul ini. Kedua pertanyaan ini adalah: 18 Apa arti keimanan dan ketakwaan? 2. Apayang dimaksud dengan Filsafat ketuhanan? Agar kedua pertanyaan ini dapat Anda jawab dengan baik, modul ini akan memberikan penjelasan tentang keimanan dan ketakwaan, dan Filsafat ketuhanan. Pada modul ini akan dibagi menjadi dua Kegiatan Belajar (KB). KB 1: Keimanan dan ketakwaan KB 2: Filsafat ketuhanan Setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan dapat menjelaskan keimanan dan ketakwaan, dan filsafat ketuhanan. Secara lebih khusus setelah menyelesaikan modul ini dengan baik, Anda diharapkan mampu: 1. menjelaskan keimanan dan ketakwaan; 2 menjelaskan filsafat ketuhanan. Agar materi yang dipelajari benar-benar efektif, pada setiap akhir pembahasan materi disertakan bahan latihan yang harus Anda kerjakan, dengan disediakan rambu- rambu jawabannya. Setelah Anda mengerjakan latihan Anda diharapkan pula untuk mempelajari “rangkuman” materi yang Anda pelajari. Selanjutnya “Tes Formatif” dalam bentuk multiple choice sebanyak sepuluh soal perlu Anda menjawabnya. Untuk mengetahui benar tidaknya jawaban Anda, silakan periksa dengan menggunakan kunci jawaban yang tersedia. Jika jawaban Anda telah mencapai > 80% Anda dapat melanjutkan ke kegiatan belajar berikutnya. Untuk memudahkan Anda dalam memahami materi yang dipelajari, perhatikan hal-hal sebagai berikut. 1. Pahami setiap konsep atau prinsip atau prosedur yang disajikan dalam bagian uraian beserta contoh yang tersedia. Bila ada pertanyaan atau tugas singkat Jjawablah atau kerjakan dengan baik. 2. Mantapkan pemahaman Anda melalui refleksi atau pengendapan sendiri bila perlu diskusikan dengan teman Anda. 3 Manfaatkan pertemuan tutorial tatap muka untuk memantapkan pengertian Anda terutama tentang konsep, prinsip, prosedur yang bagi Anda masih meragukan. Selamat belajar. Kegiatan Belajar Keimanan dan Ketakwaan 1 Kcimanan merupakan asas penentu dalam kehidupan manusia. Sebab itu dalam perspektif ajaran Islam, manusia dikelompokkan berdasarkan keimanannya yakni (1) kelompok kafir dan (2) kelompok mukmin. Kesahihan dan ketajaman dalam memahami dan mencermati konsep tentang keimanan mempunyai relevansi dalam memahami dan mencermati serta mengimplementasikan nilai-nilai ilahiyah dalam kehidupan manusia. Uraian berikut ini merupakan salah satu pemikiran dalam rangka redefinisi keimanan dalam rangka refungsionalisasi konsep Ketuhanan. A. KEIMANAN Keimanan berasal dari kata dasar “Iman”. Untuk memahami pengertian iman dalam ajaran Islam strateginya yaitu mengumpulkan ayat-ayat Al-quran atau hadits yang redaksionalnya terdapat kata iman, atau kata lain yang dibentuk dari kata tersebut yaitu “aamana " (fi il madhi/bentuk telah), “yu 'minu” (fi il mudhari/bentuk sedang atau akan), dan mukminun (pelaku/orang yang beriman). Selanjutnya dari ayat-ayat atau hadits tersebut dicari pengertiannya. Dalam Al-quran terdapat sejumlah ayat, yang berbicara tentang iman di antaranya. QS. Al- Bagarah (2) : 165 ST A 5535e 535 533 S AEG a \:’-.A.;‘-\./ ‘,A" f;;’-- 2 "-:;;sw S./— @ A ETG s Artinya: Dan ada di antara manusia mengambil dari selain Allah sebagai tandingan, mercka mencintainya sebagaimana mencintai Allah. Dan orang yang beriman, bersangatan cintanya kepada Allah. Dan jika sekiranya orang- orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat azab Pn // (tahulah mereka) bahwa sesungguhnya seluruh kekuatan itu kepunyaan Allah dan sesungguhnya Allah itu sangat keras azab-Nya (pasti mereka menyesal). Berdasarkan redaksi ayat tersebut, iman identik dengan asyaddu hubban lillah. Hub artinya kecintaan atau kerinduan. Asyaddu adalah kata superlatif syadiid (sangat). Asyaddu hubban berarti sikap yang menunjukkan kecintaan atau kerinduan luar biasa. Lillah artinya kepada atau terhadap Allah. Dari ayat tersebut tergambar bahwa iman adalah sikap (atitude), yaitu kondisi mental yang menunjukkan kecenderungan atau keinginan luar biasa terhadap Allah. Orang-orang yang beriman kepada Allah berarti orang yang rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk mewujudkan harapan atau kemauan yang dituntut oleh Allah kepadanya. Ibnu Majah dalam Sunannya meriwayatkan bahwa nabi pernah bersabda sebagai berikut. “Iman adalah keterikatan antara kalbu, ucapan dan perilaku”. (Menurut Al- Sakawy dalam, Al-Magqasid, Al-Hasanah, hlm 140, kesahihan hadits tersebut dapat dipertanggungjawabkan) Agdun artinya ikatan, keterpaduan, kekompakan. Qalbu adalah potensi psikis yang berfungsi untuk memahami informasi. Ini berarti identik dengan pikiran atau akal. Kesimpulan ini berdasarkan QS. Al-A’raaf (7):179. OOWELEIREi BEAS o".”:l-.:'!-/.—r/-;‘f PR o/ :_‘_:;’PJ AIA GoI B0 14050, O GAB AATAITA CSe Artinya: Dan sungguh Kami telah sediakan untuk (isi) neraka jahanam kebanyakan dari jin dan manusia; mereka mempunyai hati (tetapi) tidak mau memahami dengannya, mereka mempunyai mata, mereka tidak melihat dengannya tetapi mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak mendengar dengannya. Mereka itu seperti binatang ternak bahkan mereka lebih sesat. Mereka itulah orang-orang yang lalai. Igrar artinya pernyataan atau ucapan. /grar bil lisaan dapat diartikan dengan menyatakan dengan bahasa, baik lisan maupun tulisan. Amal bil arkan artinya perilaku gerakan perangkat anggota tubuh. Perbuatan dalam kehidupan keseharian. %////%“.Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan.. Berdasarkan tafsiran tersebut diketahui, bahwa rukun (struktur) iman ada tiga aspek yaitu; kalbu, lisan, dan perbuatan. Tepatlah jika iman didefinisikan dengan pendirian yang diwujudkan dalam bentuk bahasa dan perilaku. Jika pengertian ini diterima, maka istilah iman identik dengan kepribadian manusia seutuhnya, atau pendirian yang konsisten. Orang yang beriman berarti orang yang memiliki kecerdasan, kemauan dan keterampilan. Kata iman dalam Al-quran, pada umumnya dirangkaikan dengan kata lain. Kata rangkaian itulah yang memberikan nilai tentang sesuatu yang diimaninya. Jika kata iman dirangkaikan dengan kata-kata yang negatif berarti nilai iman tersebut negatif. Dalam istilah Al-quran, iman yang negatif disebut kufur. Pelakunya disebut kafir. Berikut ini dikemukakan beberapa ayat yang mengemukakan kata iman dikaitkan dengan nilai yang negatifdi antaranya: QS. An-Nisaa’ (4): 51. S5 Ci aa AI \J.‘;’;‘-:)uy b. A hgvoPy A ke // Op aa N5 - Artinya: Apakah engkau tidak memperhatikan orang-orang yang diberi bahagian dari Alkitab, mereka percaya kepada jibt (sesembahan selain Allah) dan thagut (berhala) dan mereka berkata kepada orang-orang kafir bahwa mereka lebih benar jalannya daripada orang-orang yang beriman. Kata iman pada ayat tersebut dirangkaikan dengan kata jibti dan taghut, syaithan dan apa saja yang disembah selain Allah. Kata iman dikaitkan dengan kata batil (yang tidak benar menurut Allah). QS. Al-Ankabut (29): 51. ¥ al AL 3, 2 31’:5[.5.,\;.;.u Artinya: Dan apakah tidak cukup bagi mereka bahwa Kami telah menurunkan Kitab kepadamu yang dibacakan kepada mereka? Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah rahmat dan peringatan bagi kaum yang beriman. B // Adapun kata iman yang dirangkaikan dengan yang positif antara lain; QS. Al- Bagarah (2): 4. G3 EA AA OK AN. g K Seb e s. N EAI s - JA O35S sz, TS oS Artinya: Orang-orang yang beriman kepada (Al-quran) yang diturunkan kepadamu, juga beriman kepada (kitab-kitab Allah) yang diturunkan sebelummu serta mereka yakin akan adanya akhirat. QS. Al-Bagqarah (2): 285. NLY g el R O (TP i o YT PPN AEI et ANG A 297 Pl E O L A SE OO PSP FIE. P SA SGI A~ ES pW3 555 @ AAA Artinya: Rasul (Muhammad) telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, dan (demikian pula) orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitab-Nya, dan rasul- rasul-Nya, (seraya mereka berkata), “Kami tidak membeda-bedakan antara seorang (dengan lain) daripada rasul-rasul-Nya.” Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami wahai Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali. Dalam Al-guran ada kata iman yang tidak dirangkaikan dengan kata-kata lain, misalnya OS Al-Bagarah (2): 165, silakan Anda baca kembali pada penjelasan sebelumnya. B. BIMPLIKASI KEIMANAN Jika iman diartikan percaya, maka ciri-ciri orang yang beriman tidak ada yang mengetahuinya kecuali hanya Allah saja, karena yang tahu isi hati seseorang hanyalah Allah. Karena pengertian iman yang sesungguhnya adalah meliputi aspek kalbu, ucapan dan perilaku, maka ciri-ciri orang yang beriman akan dapat diketahui, antara lain: %////%“.Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan.. 1. Tawakal Apabila dibacakan ayat-ayat Allah (Al-quran), kalbunya terangsang untuk melaksanakannya seperti dinyatakan antara lain OS. Al-Anfaal (8):2. DES EA SA NEe b aD a 2% (ol AEe ae EAI P A | - Arinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah apabila disebut (nama) Allah, gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka dan mereka bertawakal kepada Tuhannya. Tawakkal, yaitu senantiasa hanya mengabdi (hidup) menurut apa yang diperintahkan oleh Allah. Dengan kata lain, orang yang bertawakal adalah orang yang menyandarkan berbagai aktivitasnya atas perintah Allah. Seorang mukmin, makan bukan didorong oleh perutnya yang lapar akan tetapi karena sadar akan perintah Allah. QS. Al-Bagarah (2): 172. @ B35 ASI AKI Artinya: Hai sekalian orang-orang yang beriman, makanlah dari yang baik-baik yang Kami rezekikan kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah jika hanya kepada-Nya kamu menyembah. Surat Al-Baqarah (2) ayat 187 menjelaskan bahwa seseorang yang makan dan minum karena didorong oleh perasaan lapar atau haus, maka mukminnya adalah mukmin batil, karena perasaanlah yang menjadi penggeraknya. Dalam konteks Islam bila makan pada hakikatnya melaksanakan perintah Allah supaya fisik kuat untuk beribadah (dalam arti luas) kepada-Nya....MKDU4221/MODUL 1. n%//////// Pengertian mawas diri di sini dimaksudkan agar seseorang tidak terpengaruh oleh berbagai kasus dari mana pun datangnya, baik dari kalangan jin dan manusia, bahkan mungkin juga datang dari dirinya-sendiri. QS. An-Naas (114): 1-3. PN O BTV I < Artinya: Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang memelihara manusia (1). Yang menguasai manusia (2). Tuhan bagi manusia (3). Mawas diri yang berhubungan dengan alam pikiran, yaitu bersikap kritis dalam menerima informasi, terutama dalam memahami nilai-nilai dasar keislaman. Hal ini diperlukan, agar terhindar dari berbagai fitnah. QS. Ali Imran (3): 7. £ SS aES “ f ‘ 2 et TR & ‘\\..\. __4_'.:: 53N ESI SA Ag GG f_,_;_,'.__-;;,& (v.' 3 ASG A.;.stxz;;r ;_5_;&:(3;:) RRAP Ry _,s:-'l_.!251 ) Wit RS Gu»X A ®-¢1 = Artinya: Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Hidup Kekal lagi Berdiri Sendiri. Dia tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Dia mengetahui apa-apa yang ada di hadapan mereka dan apa-apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi (kekuasaan)- Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak berat memelihara keduanya, dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar. QS. Thaha (20): 114. Zo 2 EA BI AI 0G lAA A A EI TR AN EAEB 4' /7/9/ Artinya: Maha Tinggi Allah, Raja Yang Benar. Dan janganlah engkau tergesa- gesa membaca Ouran sebelum selesai diwahyukan kepada engkau, dan katakanlah, “Ya Tuhanku tambahkanlah kepadaku ilmu”. 2. Sifat Allah Zat Allah jelas tidak dapat kita tangkap dengan indera. Akan tetapi Al-quran memberikan informasi tentang adanya Tuhan dengan sifat-sifat-Nya yang sempurna. Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan Dari ayat-ayat yang bertebaran di dalam Al-guran disimpulkan bahwa ada sekitar 99 nama Tuhan yang mulia (A/-Asma ' Al-Husna) yang menggambarkan sifat-Nya Yang Sempurna. Memperhatikan sifat-sifat Tuhan itu semua dapat disimpulkan bahwa sesungguhnya Tuhan memiliki berbagai sifat yang tidak ada bandingan-Nya. Sebagai Tuhan, Dia tidak bekerja sama dengan makhluk-Nya. Dia menciptakan karena itu semua makhluk hanya tunduk dan patuh Kepada-Nya. Orang atau makhluk tidak berhak untuk disembah, karena makhluk yang diciptakan-Nya tak mungkin setara dengan Dia, Yang Maha Pencipta. Dia berkuasa, berilmu dan dapat bertindak apa saja jika Dia menghendaki. Menyembah hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah ajaran inti agama (Islam). Sikap Tauhid adalah meyakini dan mempercayai bahwa Allah Esa Zat-Nya, Sifat-Nya, Perbuatan-Nya, Wujud-Nya. Dia juga Esa Memberi Hukum, Esa Menerima Ibadah, dan Esa dalam Memberikan Perlindungan kepada makhluk-Nya. Kepercayaan dan amal-amal ibadah akan menjadi rusak bila sikap tauhid (akidah) labil dan lemah. Menurut M. Ouraish Shihab, ulama tafsir, bahwa Keesaan Allah itu mencakup: Keesaan Zat, p Keesaan Sifat, Keesaan Perbuatan, dan poS Keesaan dalam beribadah kepada-Nya. a. Keesaan Zat-Nya Keesaan zat-Nya mengandung pengertian bahwa seseorang harus percaya bahwa Allah tidak terdiri dari unsur-unsur atau bagian-bagian, karena jika zat yang maha kuasa itu terdiri dari dua unsur atau lebih, maka itu berarti Dia membutuhkan unsur atau bagian itu. Sedangkan semua unsur yang ada, Dia tidak membutuhkannya. Ini yang dimaksudkan. QS. Faathir (35): 15. Artinya: Hai manusia, kamulah yang memerlukan Allah, sedangkan Allah Dialah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji....MKDU4221/MODUL 1 ln%/////%% QS. Asy-Syuura (42): 11. S R//;/a!E-»; P;, PM' 'Jbu,—-uofi ,,! /(&:J )95;./ Artinya: Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagian kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan (pula). Dia mengembangkan kamu padanya. Tidak sesuatu pun yang serupa dengan Dia; dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. b. Keesaan Sifat-Nya Adapun Keesaan sifat-Nya antara lain berarti bahwa Allah memiliki sifat yang tidak sama dalam substansi (isi) dan kapasitasnya dengan sifat makhluk, walaupun dari segi bahasa, kata yang digunakan untuk menunjukkan sifat tersebut sama. Sebagai contoh, kata rahim merupakan sifat bagi Allah, tetapi juga digunakan untuk menunjukkan rahmat atas kasih sayang Allah berbeda dengan rahmat makhluk-Nya. QS. Al-A’raaf (7): 180. 1442 III PI A (A W IR TS @Mfi“fifé’:‘i&«té”& Artinya: Dan bagi Allah nama-nama yang baik, maka bermohonlah kepada-Nya dengan nama-nama yang baik itu, dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dalam (menyebut) nama-nama-Nya, kelak mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang mereka kerjakan. € Keesaan Perbuatan-Nya Keesaan ini mengandung arti bahwa segala sesuatu yang berada di alam raya ini, baik sistem kerjanya maupun sebab dan wujudnya, kesemuanya adalah hasil perbuatan Allah semata. Apa yang dikehendaki-Nya terjadi, dan apa yang tidak dikehendaki-Nya tidak akan terjadi, tidak ada daya (untuk memperoleh manfaat), tidak pula kekuatan (untuk menolak moderat) kecuali bersumber dari Allah SWT. %///%“…thhnsMaha…E..se.dan.Ketuhanan. Ge aae aa QS. Yaa Siin (36): 83 H GA ’»".,’ : CRY S PB HPN KEA AN 499 4b ’/;5/:.14’/// Artinya: Maka Mahasuci yang ditangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan. OS Ali-Imran (3): 59 B.27 4 s GS, ®v)