Catatan Psibud UTS PDF - Pengantar Budaya
Document Details

Uploaded by deanism
Tags
Related
- Foundation of Social Studies Lesson 1 PDF
- PSY101 Practice Multiple Choice Questions PDF
- GEN 1017AEF Psychology of Work and Internship Preparation Lecture 2&3 PDF
- Culture and Psychology 7th Edition PDF
- Қазақстан Республикасы Ғылым және Жоғары Білім Министрлігі AUEZOV University 2024 Syllabus PDF
- Psychology: Subcultures, Culture Lag, and Media Effects (PDF)
Summary
These are lecture notes on the topic of psychology and culture, covering topics such as the definition of culture, social culture, cognition, emotions, perception in a cultural context, Hofstede's model of national culture, individualism vs collectivism, and indigenous psychology.
Full Transcript
Catetan psibud uts Pengantar budaya → muncul dari interaksi adaptif antar manusia dan lingkungan untuk mencapai kesepakatan tentang cara berperilaku → terdiri dari elemen yang sama (praktik dan makna) untuk nentuin batas budaya → ditularkan lintas periode waktu dan enkulturasi-generasi v...
Catetan psibud uts Pengantar budaya → muncul dari interaksi adaptif antar manusia dan lingkungan untuk mencapai kesepakatan tentang cara berperilaku → terdiri dari elemen yang sama (praktik dan makna) untuk nentuin batas budaya → ditularkan lintas periode waktu dan enkulturasi-generasi vertikal, co: ortu → anak horizontal, co: antar teman diagonal/miring, co: lembaga sosial (sekolah, media, dsb) akulturasi, co: kolonisasi, migrasi, telemedia, dst note: akulturasi → budaya asing dan budaya asli saling berinteraksi dan memengaruhi, tetapi budaya asli tetap mempertahankan identitasnya. asimilasi → proses peleburan dua kebudayaan atau lebih yang berbeda menjadi satu kebudayaan baru. budaya sebagai sistem - siklus budaya analisis kultural aspek makna - konseptual ○ makna ○ ide ○ gambaran ○ representasi ○ sikap ○ nilai ○ pola pikir ○ skema ○ stereotip aspek material ○ produk budaya ○ interaksi interpersonal ○ praktik kelembagaan formal dan informal ○ kebijakan ○ norma ○ berbagai aturan psikologi dan budaya → psikologi sebegai ilmu yang dapat memprediksi dan mengendalikan perilaku perlu teori yang universal konteks ga penting (WRONG) konstitusi mutual ⇒ psikologi fokus ke individu (kognitif, afektif, dan perilaku) → individu terikat oleh konteks atau budaya dengan kata lain individu dan konteks saling membentuk konstitusi bersama dengan generasi sebelumnya (nilai, kepercayaan, budaya material) konstitusi bersama antara individu dengan lingkungan perilaku → hasil, ekspersi, memfasilitasi dari pengaruh sosial budaya (pemaknaan dan praktek/perilaku) sosial budaya → sesuatu yang bersifat psikologis yang dieksternalisasi atau terwujud → pengaruh sosial budaya tidak terpisah dari proses psikologis dasar → penngaruhnya meliputi pengaruh dari masa lalu simbol/representasi produk sistem → prinsip ketergantungan: individu adalah agen aktif, bukan cuma produk sampingan dari budaya sosial → sosial budaya sebagai sesuatu yang dinamis, alias pola pemikiran, pembuatan makna, sikap, hubungan, dll terbuka pada perubahan 2. kognisi, emosi, dan proses perseptual dalam konteks kultural the hofstede model of six dimension of national culture power distance → solusi yang berbeda terkait masalah ketidaksetaraan manusia → melambangkan ketimpangan. didefinisikan dari bawah menekankan bahwa tingkat ketimpangan masyarakat didukung oleh para pengikutnya maupun oleh para pemimpinnya → negara eropa timur, latin, asia, dan afrika cenderung punya skor yang lebih tinggi dan lebih rendah untuk negara barat yang berbahasa jermanik dan inggris → dua jenis power distance small power balance large power distance pengguna kekuasaan harus sah dan kekuasaan mendahului kebaikan dan tunduk pada kriteria baik dan jahat kejahatan → legitimasinya ga relevan ortu memperlakukan anak dengan setara ortu ngajarin kepatuhan pendidikan berpusat pada siswa pendidikan berpusat pada guru hierarki berarti ketidak setaraan peran, hierarki berarti ketidaksetaraan eksistensial ditetapkan demi kenyamanan bawahan berharap diajak berkonsultasi bawahan berharap diberi tahu apa yang harus dilakukan pemerintahan pluralis berdasarkan suara pemerintahan otokratis → berdasarkan mayoritas dan damai kooptasi dan diubah oleh revolusi jarang korupsi → skandal mengakhiri karir korupsi sering terjadi → skandal ditutup-tutupi politik distribusi pendapatan di masyarakat agak distribusi pendapatan dalam masyarakat ga merata merata agama menekankan kesetaraan umat agama dengan hierarki beragama Orang tua tidak dihormati atau ditakuti orang yang lebih tua dihormati dan ditakuti uncertainty avoidance → terkait dengan tingkat stres dalam masyarakat dalam menghadapi masa depan yang tidak pasti alias toleransi masyarakat terhadap ambiguitas → kultur menghindari ketidakpastian → mencoba meminimalkan kemungkinan situasi dengan kode perilaku, hukum, dan aturan yang ketat, penolakan terhafap pendapat yang menyimpang dan kepercayaan pada kebenaran mutlak → skor tinggi: negara eropa, timur tengah, latin, jepang, dan negara berbahasa jerman → skor rendah → negara berbahasa inggris, nordik, dan cina → jenis: weak uncertainty avoidance strong uncertainty avoidance (menerima ketidakpastian) ketidakpastian yang melekat dalam hidup ketidakpastian yang melekat dalam kehidupan diterima dan dijalani sebagaimana dirasakan sebagai ancaman berkelanjutan yang mestinya harus dilawan kemudahan, stres lebih rendah, dan stress lebih tinggi, emosionalitas, dan pengendalian diri neurotisme tingkat kesehatan dan kesejahteraan level kesehatan dan kesejahteraan subjektif subjektif tinggi rendah toleransi terhadap orang dan ide yang intoleransi pada ide yang menyimpang → menyimpang berbeda itu berbahaya guru mungkin berkata ‘saya tidak tahu’ guru seharusnya memiliki semua jawaban berganti pekerjaan tidak masalah tetap bekerja meskipun tidak disukai tidak suka aturan (tertulis atau tidak) kebutuhan emosional akan aturan - meskipun tidak dipatuhi Nyaman dengan ambiguitas kebutuhan kana kejelasan dan struktur individualism vs collectism → tingkat keintegrasian manusia dalam kelompok sisi individualis → ikatan antar individu longgar; cenederung berlaku di negara maju dan barat sisi kolektif: individu terintegrasi dalam kelompok yang kuat dan kohesif; berlaku di negara yang kurang berkembang dan timur → ciri-ciri: individualism collectivism setiap org diharapkan ngurus diri sendiri orang dilahirkan dalam keluarga besar atau klan dan keluarga deketnya aja yang melindungi mereka dengan imbalan kesetiaan kesadaran “aku” kesadaran “kita” hak privasi penekanan pada rasa memiliki mengungkapkan pikiran adalah hal yang keharmonisan harus selalu dijaga sehat orang lain diklasifikasikan sebagai orang diklasidikan sebagai kelompok dalam individu atau kelompok luar pendapat pribadi diharapkan pendapat dan suara ditentukan sebelumnya oleh kelompok dalam pelanggaran norma menyebabkan pelanggaran norma menyebabkan rasa malu perasaan bersalah bahasa yang menggunakan kata “saya” bahasa yang menghindari kata “saya” sebagai hal yang tidak bida dipisahkan tujuan pendidikan adalah mempelajari tujuan pendidikan adalah belajar bagaimana cara belajar melakukan tugas lebih diutamakan daripada hubungan lebih diutamakan daripada tugas hubungan masculinity-feminity → distribudi nilai antar gender maskulin: tegas dan kompetitif; ada kesenjangan antara nilai pria dan wanita feminim: sederhana dan penuh perhatian → distribusi negara: maskulinitas tinggi: jepang, negara berbahasa jerman, beberapa negara latin kaya italia dan meksiko maskulinitas cukup tinggi: negara barat berbahasa inggris maskulinistas rendah: negara nordik dan belanda maskulinitas cukup rendah: beberapa negara latin dan asia seperti prancis, spanyol, portugal, chili, korea, dan thailand → perbedaannya feminity maskulinitas perbedaan peran dan emosional kecil perbedaan emosional dan sosial yang jelas antara antara dua jenis kelamin kedua jenis kelamin laki dan perempuan harus laki dan wanita boleh tegas dan ambisiu menghormati dan peduli keseimbangan antara keluarga dan pekerjaan lebih utama dari keluarga pekerjaan simpati terhadap yang lemah kekaguman terhadap yang kuat baik ayah atau ibu sama-sama ayah menghadapi fakta, ibu menghadapi menghadapi kenyataan dan perasaan perasaan baik anak laki atau perempuan boleh anak perempuan menangis, anak laki-laki tidak; nangis tapi gaboleh ribut anak laki-laki harus melawan, perempuan tidak ibu memutuskan jumlah anak ayah memutuskan ukuran keluarga banyak perempuan dalam posisi politik sedikit wanita dalam posisi politik yang terpilih terpilih agama berfokus pada sesama agama berfokus pada tuhan atau dewa-dewi manusia sikap apa adanya tentang seksualitas sikap moralistik tentang seksualitas → performa → seks adalah cara berhubungan seks adalah penting dalam hubungan seksual long term vs short-term orientatiom → terkait dengan pilihan fokus upaya seseorang: masa lalu atau masa sekarang → distribusi negara orientasi jangka panjang → asia timur, eropa timur dan tengah orientasi jangka menengah → negara eropa selatan, utara, dan asia selatan orientasi jangka pendek → AS, australia, amerika latin, afrika, dan negara muslim short-term orientation long-term orientation masa lalu atau saat ini adalah yg terpenting fokus pada masa depan kestabilan umum dan pribadi penting → orang baik beradaptasi dengan keadaan orang harus selalu baik ada pedoman universal tentang apa yang apa yang baik dan jahat tergantung pada baik dan yang jahat keadaan tradisi adalah suatu hal yang sakral tradisi dapat beradaptasi dengan keadaan (rutinitas, aturan) yang berubah kehidupan keluarga dipandu oleh kewajiban kehidupan keluarga dipandu oleh tugas bersama harus bangga dengan negaranya berusahan belajar dari negara lain melayani orang lain adalah hal penting hemat dan ketekunan adalah penting pengeluaran dan konsumsi sosial tabungan besar, dana tersedia untuk investasi keberhasilan dan kegagalan dikaitkan mengaitkan kesuksesan dengan usaha dan dengan keberuntungan kegagalan dengan kurangnya usaha pertumbuhan ekonomi yang lambat atau pertumbuhan ekonomi negara yang cepat tidak ada seperti pada negara miskin hingga mencapai tingkat kemakmuran indulgence vs restraint → terkait pemuasan vs pengendalian keinginan dasar manusia yang berhubungan dengan bagaimana cara menikmati hidup dikenal melalui “penelitian kebahagiaan” kemanjaan → memungkinkan pemuasan keinginan dasar dan alami manusia yang relatif bebas terkait dengan menikmati hidup dan bersenang-senang ○ negara: amerika selatan dan utara, eropa barat, dan beberapa bagian afrika sub sahara pengekangan → mengendalikan pemuasan kebutuhan dan mengaturnya melalui norma sosial yang ketat ○ negara: eropa timur, asia, dan dunia muslim indulgence (kemanjaan) restrained presentase org bahagia lebih banyak orang yg bahagia lebih dikit pandangan tentang kendali kehidupan persepsi ketidakberdayaan → apa yang terjadi pribadi pada saja bukan perbuatan saya sendiri kebabsan berbicara dianggap penting kebebasan bicara bukan perhatian utama menilai penting ada waktu luang waktu luang kurang penting lebih mungkin mengingat emosi positif tidak banyak inget emosi positif di negara populasi terdidik, angka di negara dengan populasi terdidik, angka kelahiran lebih tinggi kelahiran rendah lebih banyak orang yang aktif terlibat jumlah orang yg aktif terlibat olah raga lebih dikit dalam olahraga di negara dengan cukup makanan, di negara dengan cukup makanan, lebih dikit persentase orang gemuk lebih tinggi orang gemuk di negara kaya, norma seksual longgar di negara kaya, norma seksual lebih ketat menjaga ketertiban di negara tidak jumlah polisi yang lebih tinggi per 100.000 diberi prioritas tinggi penduduk construal of the self → penafsiran diri yang independen vs saling bergantung merupakan salah satu skema yang plaing umum dan menyeluruh dari sistem diri individu independen interdependen batasan terpisah dari konteks sosial terhubung dengan konteks sosial struktur terikat, menyatu, stabil fleksibel, bervariasi fitur internal, privat (kemampuan, pemikiran, eksternal, publik (status, peran, penting perasaan) relasi) fungsi - kekhasan ekspresi diri sadar akan atribut internal memperjuangkan tujuan sendiri langsung “katakan apa yang ada dalam pikiranmu | - bersama, cocok menempatkan pada posisi yang tepat terlibat dalam tindakan yang tepat bersikap tidak langsung memahami pikiran orang lain | | peran pihak lain | self evaluation → orang lain untuk komparasi, penilaian pada refleksi | batasan diri → hubungan dengan orang lain dalam konteks tertentu | | basis harga diri | kemampuan ekspresi diri sesuai atribut internal | kemampuan untuk menyesuaikan diri, menahan diri, menjaga keharmonisan dengan konteks sosial | independen interdependen implikasi pada kognisi, emosi, dan motivasi interpersonal knowledge ○ independent → representasi diri lebih terelaborasi dan lebih khas/berbeda ○ interdependent → representasi dari yang lain lebih diuraikan dan khas context-specific knowledge about self and other ○ independen → fokus pada atribusi disposisi atau atribusi internal (co: dia pintar) ○ interdependen → fokus pada perilaku atau peran sosial sebagai unit representasi emosi → dilihat sebagai produk kehidupan sosial ego-focused emotion → emosi yang berfokus pada ego lebih banyak diekspresikan oleh diri yang mandiri co: marah, frustasi, bangga → emosi merupakan dasar dari tindakan other-focused emotion → emosi yang berfokus pada orang lain lebih banyak diekspresikan dalam diri yang saling bergantung co: simpati, rasa malu → emosi muncul dari kepekaan terhadap orang lain, perspektif orang lain mendorong saling ketergantungan, memfasilitasi pertukaran tumbal balik, dan mengarah pada prilaku sosial yang kooperatif menghindari ekspresi emosi yang berfokus pada ego, misalnya kemarahan 3: indigenous psychology indijinus sebagai gerakan → kristik terhadap pandangan universalitas psikologi, universalitas psikologi: psikologi sebagao sains yang memprediksidan mengontrol perilaku memerlukan teori yang universal konteks tidak penting → WRONG. di indijinisasi psikologi, konteks sangat penting spreading psychology tahap pennyebaran- impor ○ disiplin diintroduksi ke sebuah negara ○ menjadi bagian kurikulum universitas ○ para sarjana dikirim ke luar negeri untuk dididik dan dilatih tahapan penanaman ○ para sarjana yang kembali dari luar negeri mulai berfungsi sebagai psikolog ○ melaksanakan penelitian yang meniru model pelatihan barat ○ topik penelitian dipilih dari jurnal-jurnal ○ menggunakan penerapan metode textbook sebagai pedoman penelitian ○ mengajarkan disiplin yang diajarkan di graduate school tahapan indijinisasi ○ para sarjana mengkritik model dan metode barat yang dinilai tidak selalu cocok ○ mengadaptasi tes dan metode ke bahasa dan budaya setempat ○ topik penelitian sesuai minat ○ mengidentifikasi perilaku/pemikiran yang unik secara kultural untuk diteliti tahapan pemandirian ○ mendirikan program pelatihan untuk mengabadikan disiplin ○ textbook yang ditulis/diedit secara lokal dipublikasikan dan digunakan ○ asosiasi nasional mempromosikan jurnal, disiplin dan standar untuk etika penelitian dan praktik profesional ○ dana nasional tersedia secara reliabel bagi penelitian ○ massa kritis para sarjana yang telah matang memfokuskan pada masalah penelitian yang cocok secara kultural dan penting secara nasional definisi psikologi indijenus secara umum: memahami orang dalam konteks (budaya) kim & berry (1993): studi sains mengenai perilaku dan pikiran manusia yang native/asli, tidak diambil dari wilayah lain dan dirancang untuk masyarakatnya → tujuan: membangun psikologi yang berlandaskan kuat pada pemahaman manusia secara kontekstual perbedaan cross-cultural psychology, cultural psychology, dan indigenous psychology cross-cultural cultural psychology indigenous psychology psychology fokus: perbandingan fokus: hubungan timbal balik fokus: psikologi berakal dari lintas budaya, antara pikiran dan budaya budaya lokal universalitas tertentu perspektif etik (dari luar perspektif emik (dari dalam perspektif emik sepenuhnya budaya) budaya) (dari dalam budaya) untuk menguji untuk memahami psikologi untuk mengembangkan universalitas teori dalam konteks budaya psikologi yang relevan secara psikologi lokal subdisiplin dari psychology and anthropology termasuk cross-cultural dan mainstream psychology hybrid field cultural psychologies, begitu juga dengan mainstream dan non-mainstream psychologies menekankan pada menekankan pada perbedaan gaada preferensi kesamaan psikologis psikologis dan perilaku dan perilaku dibandingkan dengan dibandingkan dengan persamaan perbedaan natural science model human or cultural science model kedua model oke manifestasi prilaku manifestasi perilaku eksis untuk kedua pandangan oke adalah tanda dari proses mereka sendiri universal psikologi budaya dan perilaku budaya dan perilaku (atau kedua pandangan oke (atau pikiran) dapat pikiran) dianggap saling dibedakan dari variabel membentuk dan tidak dapat independen dan dibedakan dependen proses dan struktur proses dan struktur psikologis kedua pandangan oke psikologis dan perilaku dan perilaku adalah dapat terpisah, discrete rangkaian/constellation bahkan isolated context-free definition of context-bound definition kedua definisi oke psychological and behavioral concept universal explanation local explanation lebih penting kedua explanation sama lebih penting dari local dari universal explanation penting explanation note: indigenous lebih fleksibel dibandingkan kedua konsep lain karakteristik psikologi indijenus 1. menelaah fenomena psikologis dalam konteks → meliputi keluarga, sosial politik, filosofis, religius, kultural, dan ekologis misal: perbedaan orang gunung-pantai, orang desa-kota → semua definisi psikologis indijenus punya makna yang sama (Yang, 2000): mengembangkan sistem pengetahuan ilmiah yang secara efektif merefleksikan, mendeskripsikan, menjelaskan, atau memahami aktivitas psikologis dan perilaku dalam konteks aslinya 2. indijenus psikologi bukanlah studi tentang orang pribumi (native), kelompok etnik, atau hidup di negara ketiga → penelitian inidgenous sering disamakandengan studi antrol=pologis pada orang “eksotik” yang hidup dipedalaman. padahal indigenous psychology dibutuhin buat semua kelompok kultural, pribumi, dan etnis 3. indigenous menganjurkan pemakaian berbagai metodologi → kualitatif, kuantitatif eksperimental, komparatif, multiple methods, dan analisis filosofis → hasil dari multiple methods harusnya diintegrasi untuk memberikan pemahaman lebih komprehensif mengenai fenomena psikologis 4. insider dan outsider → asumsi: insider (orang dalam) suatu bdaya dapat memahami fenomena indigenous dan kultural outsider hanya memiliki pemahaman yang terbatas → orang luar, dengan sudut pandang eksternal, dapat menarik perhatian pada apa yang diasumsikan natural/alamiah yang sebenernya kultural tapi menyebutnya sebagai keganjilan 5. indigenous berbeda dengan psikologi dari teori atribusi Heider → teori atribusi jauh dari konsepsi orang-orang dan mereka punya validitas internal dan eksternal yang rendah → teori ini mengeliminasi pengaruh konteks dan agency yang sentral bagi pemahaman tentang konsepsi orang tentang kontrol dan sistem kepercayaan 6. analisis deskriptif adalah starting point dari penelitian indijenus psikologi tapi gaboleh jadi end-pointnya → analisis deskriptif adalah langkah awal yang esensial untuk memahami konteks dan makna lokal suatu fenomena psikologis. Namun, penelitian tidak boleh berhenti di tahap ini. → Langkah selanjutnya yang krusial adalah bergerak melampaui deskripsi untuk mengembangkan konsep, teori, dan pemahaman psikologis yang muncul dari dalam budaya itu sendiri. Dengan demikian, penelitian indigenus psikologi dapat memberikan kontribusi yang lebih signifikan dan autentik pada ilmu psikologi secara keseluruhan. 7. pakar indgenous menggunakan buku filsafat atau keagamaan, philosophical treatis atau kitab agama untuk menjelaskan fenomena indigenous → buku filsafat atau keagamaan untuk menjelaskan fenomena psikologis → psilosophical treatis (seperti confusian classics) atau kitab agama perlu membedakan pengetahuan, filsafat, dan agama indigenous dengan indegenous psychology 8. perlu pemahaman perspektif orang pertama, kedua, dan ketiga → orang gacuma bereaksi atau beradaptasi pada lingkungan tapi mereka bisa memahami dan merubah lingkungan, orang lain, dan diri sendiri → manusia adalah agen perubahan, maka manusia adalah subjek sekaligus objek penelitian. Kita memiliki insight tentang dunia kita dan kita mengkomunikasikan pemahama kita kepada orang lain. → kita perlu melengkapi dengan perspektif orang pertama → menginkorporasikan agency, makna, dan intensi analisis orang kedua → ini yang nilai. misalnya dengan komunikasi, dialog, dan analisis wacana sudut pandang objektif orang ketiga → peneliti 9. Indijinus psikologi menganjurkan pengaitan antara humanitas dengan ilmu sosial humanitas yang difokuskan pada pengalaman manusia ○ co: filsafat, sejarah, agama. dam sastra ilmu sosial yang difokuskan pada pengetahuan analitis, analisis, empirik, dan verifikasi note: psikologi umum lebih ke fisika dan sains 10. indijenus punya dua starting point menurut enriques (1993) dua starting point penelitian di dalam indigenous psychology: indigenization from without (dari luar) → konsep, teori, atau metode psikologi yang dominan (biasanya berasal dari psikologi Barat) dan kemudian berupaya untuk memodifikasi, mengadaptasi, atau menerjemahkannya agar lebih sesuai dan relevan dengan konteks budaya lokal. ○ peneliti yang menggunakan pendekatan ini mungkin mengidentifikasi konsep psikologis universal, lalu menyelidiki bagaimana konsep tersebut diekspresikan atau dipahami secara berbeda dalam budaya tertentu. indigenization from within (dari dalam) → dimulai dengan menggali dan mengembangkan konsep, teori, dan metode psikologi yang berasal langsung dari budaya lokal itu sendiri. ○ Peneliti berusaha untuk memahami fenomena psikologis melalui lensa pandangan dunia, nilai-nilai, bahasa, praktik budaya, dan sumber-sumber pengetahuan tradisional yang ada dalam masyarakat tersebut. pendekatan indijinus konstruktivisme → individu secara aktif membangun pemahaman dan pengetahuan mereka tentang dunia melalui pengalaman dan refleksi. realisme → Individu dipandang sebagai penerima informasi dari dunia luar. Proses kognitif berfungsi untuk merefleksikan atau memetakan realitas eksternal. 4. indigenoys psychology studies fokus: indigenous meneliti makna, nilai, dan keyakinan yang kontekstual (sosial, kultural, ekologikal) seperti tercermin pada desain penelitian pendekatan indijinus memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi fakta baru yang lebih kaya atau menggali fenomena yang tidak/belum tercakup dalam literatur tujuan dan dasar dari penelitian indijinus psikologi: tujuan → menyusun teori, konsep, tesis, hipotesis dasar → data atu info dari lapangan yang idenya dari/relevan dengan teori yang sudah ada realisme & konstruktivisme apa faktanya bagaimana fakta dipersepsikan bagaimana fakta itu secara kontekstual level realitas aktualitas → dunia nyata/objektif kehidupan → dunia yang tampak abstraksi → konstruksi ilmiah logika Filsafat sains tradisional: teori mengandung pengetahuan karena menggambarkan realitas Bagaimana pengetahuan mungkin jika hanya dapat diperoleh dari realitas dan jika tidak terkandung dalam dunia mikro? Pengetahuan hanya dicapai dengan memahami microworlds dan bukan dengan membangunnya caranya → abstraksi, yaitu meringkas atau menyarikan informasi penting dari keseluruhan penelitian ke dalam format yang lebih singkat dan padat. ○ lebih mudah mencapai pengetahuan uum sehari-hari dibandingkan mencapai pengetahuan ilmiah strangification → merupakan seperangkat strategi yang punya satu kesamaan, yaitu mentransfer satu sistem proposisi (logis) dari konteks aslinya ke konteks lain realisme konstruktif indigenizatuion from without konsep dasar yang digunakan relatif umum dan diterima konteksnya (keluarga, pertemanan, pendidikan) tidak dispesifikasikan meskipun diidentifikasi tujuannya untuk eksplor penjelasan yang berbeda dengan teori yang sudah ada contoh studi: kepercayaan (Faturochman, 2023) kepercayaan sudah teridentifikasi dengan jelas. salah satunya seperti yang didefinisikan oleh hardin (1996) ○ pengaruh utama kepercayaan ada dua pihak yang percaya mudah percaya pihak yang dipercaya menunjukkan keterpercayaan (trustworthiness) yang tinggi tapi, pada konteks indo apakah hanya dua itu yang menjadikan orang percaya pada orang lain? teori utama kepercayaan ○ trustworthiness → personal qualities of agency yang menjadi target dari kepercayaan ○ trust → kondisi psikologis yang membuat orangc mau menerima resiko dari orang lain berdasarkan perkiraan niat baik dan perilaku orang lain (Hardin, 1996) → pertanyaan penelitian apa kriteria yang diperlukan untuk percaya pada orang lain? apakah kriteria itu sebatas “kualitas pribadinya”?\ → metode penelitian skala → seberapa percaya anda pada bapak, ibu, guru, dosen, teman pertanyaan terbuka → mengapa anda menilai begitu? (atas jawaban di atas) indeoth interview → untuk memahami data lebih dalam dan memahamu dinamika psikologisnya FGD → validasi proses sintesa temuan → hasil kategorisasi tema keterpercayaan indigenization from within konsepnya sangat kontekstual konteks budaya keluarga, dan pertemanan menjadi bagian inti dari permasalahan sekaligus solusi tujuan studi untuk mengeksplorasi konsep dan penjelasan kontekstual sementara beberapa teori yang relevan digunakan untuk membantu menjelaskannya contoh studi jothakan-wawuh: resolusi konflik anak-anak jawa konflik interpersonal, khususnya yang melibatkan dua orang (diadik) adalah hal yang wajar bentuk konflik: verbal atau fisik ketika terjadi dalam satu kelompok dan cuma melibatkan dua anak maka keduanya akan saling diam (neng-nengan) bila memfokuskan pada neng-nengan maka disebut jothakan saling diam biasanya dideteksi oleh anggota kelompok atau orang sekitar ○ mereka dapat melakukan intervensi pada dua orang yang jothakan dalam bentuk mengingatkan, memediasi, atau memaksa untuk rujuk konsensus untuk neng-nengan adalah tiga hari sebelum tiga hari atau di hari keempat, kedua pihak bisa langsung berbaikan tanpa ada intervensi dari pihak lain ○ baikan bisa dilakukan secara resi: minta maaf, bersalaman, atau mengaitkan kelingking dua anak yang berselisih kalo tiga hari ga damai, pihak ketiga bisa memediasi atau maksa keduanya berdamai ○ mediasi lebih efektif dan bertahan lama dibanding pemaksaan yang sering berakibat perdamaiannya tidak berjalan lama proses jothakan-wawuh kesimpulan indigenous psychology indigenization from without idigenization from within konsep dasar yang digunakan relatif umum konsepnya sangat kontekstual dan diterima konteksnya (keluarga, pertemanan, konteks budaya keluarga, dan pertemanan pendidikan) tidak dispesifikasikan menjadi bagian inti dari permasalahan meskipun diidentifikasi sekaligus solusi tujuannya untuk eksplor penjelasan yang tujuan studi untuk mengeksplorasi konsep berbeda dengan teori yang sudah ada dan penjelasan kontekstual sementara beberapa teori yang relevan digunakan untuk membantu menjelaskannya menggunakan teori, konsep, dan metode berfokus pada penggalian dan psikologi yang sudah ada (umumnya pengembangan konsep, teori, dan metode berasal dari psikologi Barat) dan kemudian psikologi yang berasal langsung dari memodifikasi, mengadaptasi, atau budaya lokal itu sendiri. Penelitian dimulai menerjemahkannya agar lebih sesuai dengan memahami pandangan dunia, dengan konteks budaya lokal. nilai-nilai, bahasa, praktik budaya, dan sumber pengetahuan tradisional masyarakat setempat. psikologi lintas budaya (cross-cultural psychology) 3 pendekatan untuk memahami psikologi dan budaya psikologi lintas budaya definisi: studi tentang persamaan dan perbedaan dalam perilaku di antara individu yang berkembang dalam budaya yang berbeda psikologi lintas budaya adalah studi kritis dan komparatif tentang pengaruh budaya terhadap psikologi manusia ○ komparatif → analisis persamaan dan perbedaan antar minimal dua budaya ○ berpikir kritis → tidak hanya sekadar membandingkan perbedaan psikologi lintas budaya dan psikologi budaya perbedaan psikologi budaya → berfokus pada pikiran dan perilaku manusia secara umum psikologi lintas budaya → mengkaji perbedaan dalam proses berpikir dan perilaku di natara budaya tertentu prinsip psikologi lintas budaya pendekatan absolutis/universalist → fenomenas psikologis pada dasarnya sama di semua budaya, meskipun ada perbedaan dalam amnifestasinya pendekatan relativis → perilaku manusia dengan segala kompleksitasnya hanya dapat dipahami dalam konteks budaya tempat perilaku tersebut terjadi asumsi dalam psikologi lintas budaya absolutisme → menerapkan teori dan instrumen penelitian barat pada masyarakat non barata universalisme → satu pikiran, banyak mentalitas - mengakui kesamaan dasar manusia dengan variasi dalam manifestasi psikologis ○ pikiran → keseluruhan isi konseptual aktual dan potensial dari proses kognitif manusia. mengacu pada semua konten konseptual yang bisa dikenali, diaktifkan, atau direpresentasikan oleh manusia ○ mentalitas → bagian dari pikiran yang telah dikenali dan diaktifkan. mentalitas dimiliki atau dijalankan oleh kelompok individu tertentu relativisme → menyesuaikan penelitian dengan konteks budaya tertentu tiga konsep ini berhubungan dengan tiga orientasi penelitian imposed etic → menerapkan konsep dari satu budaya ke budaya lain tanpa adaptasi derived etic → menyesuaikan konsep agar lebih relevan dengan budaya yang diteliti emic → memahami fenomena dari perspektif budaya itu sendiri pendekatan analisis pendekatan absolutis → fenomena psikologis pada dasarnya sama di seluruh budaya pendekatan relativis → perilaku hanya dapat dipahamu dalam konteks budaya di mana perilaku tersebut terjadi tujuan menjelaskan perbedaan dan persamaan utama dalam variabel psikologi sosial antara dua atau lebih kelompok budaya mengidentifikasi faktor yang memengaruhi perbedaan tersebut tiga tujuan psikologi lintas budaya menguji generalisasi bidang ini dengan melihat bagaimana budaya berbeda merespons asesmen psikologis dasar tetap terbuka dan mengamati psikologi budaya lain, termasuk mengenali aspek unik dan perilaku mereka mengintegrasikan pengetahuan dari dua poin sebelumnya untuk menciptakan psikologi yang lebih universal dan berlaku lebih banyak budaya most activity research quantitative (hypothesis testing) qualitative (exploratory studies) cross cultural psychology → ada di pendekatan etic (mempelajari perilaku yang bersumber dari luar sistem budaya yg diteliti) goals: description interpretation prediction comparison management contoh: studi mengenai hubungan sosial lintas budaya → hubungan sosial dapat diposisikan berdasarkan dua dimensi utama 1. association vs dissociation (keterhubungan vs pemisahan) 2. superordination vs subordination (hierarki vs kesetaraan) strategi berorientasi aplikasi/penerapan → menentukan penerapan temuan penelitian dari satu negara atau budaya ke negara atau budaya lain ○ tujuannya untuk memvalidasi teori dalam berbagai konteks budaya strategi komparatif → berfokus pada persamaan dan perbedaan dalam ukuran statistik tertentu di berbagai sampel budaya konsen utama konsen utama dalam studi lintas budaya adalah kesetaraan (equivalence) metode penelitian harus digunakan untuk fenomena yang sama diberbagai budaya metode yang digunakan harus memiliki asal-usul yang sama untuk memastikan validitas perbandingan kelemahan pendekatan psikologi lintas budaya seorang peneliti cenderung tidak mengetahui banyak tentang individu ketika membandingkan banyak masyarakat dari berbagai belahan dunia etnosentris → suatu budaya, kelompok lebih unggul dari yang lain berpikir kritis saat melakukan studi psikologi lintas budaya dichotomus vs continus variable dikotomus → hanya memiliki dua kategori atau tingkatan yang saling eksklusif (tidak bisa terjadi bersamaan). Sering juga disebut sebagai variabel biner atau variabel dummy. sebagian besar fenomena psikologis bersifat kontinu (misalnya, tingkat ekstroversi, tingkat religiositas) saat bandingin budaya, hindari dikotomi yg ga akurat atau buatan yang menyederhanakan kompleksitas perilaku manusia ○ co dikotomi menyesatkan: orang asia kolektivis sedangkan orang barat individualis ○ pendekatan yang lebih akurat: mengukur derajat kolektivisme vs individualisme sebagai spektrum dan bukan dua kategori terpisah similiarities & differences dalam hal apa mereka sama atau beda dimensi yang dipilih akan menentukan tingkat kesamaan dan keunikan meskipun terlihat ada banyak kesamaan antara dua peristiwa, tetap cari dan pertimbangkan perbedaannya hindari availability bias jangan narik kesimpulan hanya berdasarkan kemudahan dalam mengingat contoh yang relevan dari ingatan kita meskipun kesaksian pribadi bisa sangat meyakinkan, tapi hal itu gabisa selalu jadi indikator fakta yang bisa dipercaya dasar terbaik buat generalisasi yang valid adalah dengan menggunakan sample yang representatif dari kasus yang relevan hindari prepresentative bias hindari heuristik representatif pertimbangkan informasi statistik yang revelan (misal ukuran sample, probabilitas) waspada pada kecenderungan alami untuk melebih-lebihkan tingkat kesamaan anatar fenomena dan kategori sikap pribadi dapat memengaruhi perbandingan dan penilaian secara bias memahami pengaruh eksternal pertimbangkan faktor eksternal atau situasional sebagai penentu perilaku dipengaruhi oleh “siapa mereka” sekaligus “di mana mereka berada” meskipun orang cenderung meremehkan dampak situasi, mereka juga cenderung melebih-lebihkan pengaruh situasi mereka sendiri bias kognitif dan motivasional dapat menyebabkan kesalahan atribusi metathink → berpikir tentang berpikir kurangi bias sistematid, kesalahan, dan kekeliruan tingkatkan kejernihan berpikir dan akurasi dalam menemukan solusi terbuka terhadap perspektif baru dan sudut pandang alternatif dorong dan fasilitasi pendekatan yang inovatif dan kreatif → melakukan metathinking dalam riset individualisme-kolektivisme daripada mengasumsi semua masyarakat asia kolektif dan masyarakat barat individualis, coba sadari adanya variabilitas dalam setiap budaya contoh: pemuda perkotaan di indonesia mungkin lebih individualis dibanding dengan komunitas pedesaan di indo yang lebih kolektivis tantangan dan masalah dalam penelitian psikologi lintas budaya memanipulasi variabel subjek penggunaan skala tradisi penelitian 6. Dosen tamu: budaya pop budaya pop: sebagai produk budaya sebagai bidang kajian (ilmu pengetahuan) budaya pop → bentuk budaya yang tempatnya di sini, sekarang, dan kita sebagai orangnya artikel: feminization of the 2002 world cup and womens fandom artikel ini nyebut kalo di korea (yg patriarki) yg jadi tuan rumah, perempuan korea keluar dan mengelu-elukan pemain sepak bola dengan cara yang sensual, kaya nari-nari, dsb. artikel ini juga nyebut kalo fangirling bisa jadi kesempatan perempuan untuk openly display their enormous sexual energy. kenapa bl *fanart, shipping) banyak ditulis dan dibaca cewe? ketimpangan gender → cewe seringkali diminta submisif jadi gimana kalo sesama cowo cemburu kalo masangin cowo sama cewe yang lebih dari kita kegunaan budaya populer bentuk ekspresi yang kreatif sebagai obyek materi untuk menganalisa dan mengomentari masyarakat kontemporer 7. cultural psychology temuan utama 1. mutual constitution → individu dan budaya saling memengaruhi pembentukan satu sama lain 2. mempelajari masyarakat, bukan individu ○ pada budaya tertentu, tanpa mengasumsikan bahwa hanya ada satu budaya yang menghubungkan semua kelompok budaya/komunitas 3. universality tanpa uniformity ○ ada tingkat universalitas tertentu dari pikiran manusia (misalnya, semua budaya mengenali kemarahan), tetapi tidak terdistribusi secara seragam di seluruh kelompok budaya (beberapa budaya mengalami dan mengekspresikan kemarahan secara lebih intens dibandingkan budaya lainnya) 4. kehidupan sehari-hari mejadi dasar pemahaman fungsi menyal sebuah kelompok budaya ○ observasi kehidupan sehari-hari bisa memberikan solid understanding mengenai interaksi individu dengan cultural context mereka ○ Intuisi pribadi dibangun melalui partisipasi dalam praktik sehari-hari, yang kemudian menjadi dasar untuk refleksi dan untuk mengerjakan doktrin-doktrin 5. pemahaman yang “tepat” tentang suatu konsep budaya hanya dapat ditangkap oleh orang-orang yang menjadi bagian dari kelompok budaya tertentu. ○ Makna dihasilkan dari partisipasi, observasi, dan refleksi praktik sehari-hari dari kelompok tertentu. 6. fungsi mendal individu gabisa dipisahkan dari historical context ○ Produksi dan reproduksi konsep budaya secara historis dibentuk dari generasi ke generasi (misalnya, apa artinya menjadi seorang wanita vs menjadi seorang pria) dipelajari. Proses pembelajaran ini melalui transfer nilai dari generasi yang lebih tua dan teman sebaya 7. fungsi mental dipahami bersama dengan pola budaya ○ Pola budaya mencakup “budaya” secara keseluruhan (misalnya nilai, norma, sistem, perilaku, dan hubungan di antara mereka).